• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas - PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL MIND MAPPING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KALIREJO - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas - PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL MIND MAPPING DI KELAS IV SD NEGERI 1 KALIREJO - repository perpustakaan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Landasan Teori

1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Pendidikan karakter menurut Sulistyowati (2012 : 22) merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri siswa, sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religious, produktif dan kreatif. Sedangkan Benninga (1991 : 67) mengemukakan bahwa “…to develop the three interrelated aspect of caracter: think, action and moral”. Pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui tiga aspek yaitu pikiran, tindakan dan moral. Salah satu pendidikan karakter yang memiliki peranan penting bagi manusia adalah kreativitas.

Menurut Erich Fromm (dalam Mustari, 2011 : 87-88) menyatakan bahwa dalam segala jenis kerja kreatif orang yang menciptakannya menyatukan dirinya dengan bendanya, yang mewakilkan dunia di luar dirinya. Proses pemikiran kreatif dalam lapangan apapun kehidupan

manusia seringkali dimulai dengan apa yang disebut sebagai „visi rasional,‟ yang merupakan hasil pertimbangan kajian sebelumnya,

(2)

Menurut Suryobroto (2009 : 191-192) kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas memiliki nilai penting dalam kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan. Dari potensi kreatifnya seseorang dapat menunjukan hasil perbuatan, kinerja, atau karya baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas. Kreativitas merupakan bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan. Menurut istilah kreativitas diartikan imajinasi, keaslian, beda pendapat, pendapat baru, ilham, petualangan, penjajahan, dan penganugrahan. Secara proses pengembangan potensial kreativitas dimaksud sebagai proses menjadi peka terhadap masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam unsur pengetahuan yang hilang, ketidakharmonisan dan selanjutnya membuat pemecahan atau merumuskan hipotensis-hipotensis tentang kekurangan-kekurangan itu akhirnya mengomunikasikan hasilnya.

(3)

makin kreatif proses pemecahan masalah. Kreativitas merupakan hubungan yang erat dengan kepribadian seseorang. Pengembangan kemampuan kreatif akan berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian seseorang.

Menurut Slameto (2010 : 138) kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Sulistyowati (2012 : 73) kreativitas adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Anak yang kreatif adalah anak yang selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, menyukai kegemaran akan aktivitas yang kreatif.

b. Tahap-Tahap Kreativitas

Menurut Wallas (1921) dalam Sukmadinata (2009 : 105) mengemukakan ada empat tahap perbuatan atau kegiatan kreatif :

1) Tahap persiapan atau preparation, merupakan tahap awal berisi kegiatan pengenalan masalah, pengumpulan data informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada, tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.

(4)

3) Tahap pemahaman atau illumination, merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintensiskan, kemudian merumuskan beberapa keputusan.

4) Tahap pengetesan atau verification, merupakan tahap mentes dan membuktikan hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.

c. Karakteristik Kreativitas Belajar

Menurut Munandar (2009 : 192) mengemukakan bahwa karakteristik berpikir kreatif dapat dilihat melalui :

1) Berpikir lancar (fluency), yang menyebabkan seseorang mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan. Dalam menghadapi masalah, orang kreatif mampu memberikan banyak cara atau saran untuk pemecahan masalah.

2) Berpikir luwes (flexibility), dimana orang kreatif menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi karena dia mampu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

(5)

4) Ketrampilan mengelaborasi, yang meliputi kemampuan memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.

d. Hal yang Dilakukan Guru agar Peserta Didik Memiliki Karakter

Kreatif

Menurut Isna Aunillah (2011 : 87-92) ada beberapa hal yang penting dilakukan oleh guru agar peserta didik memiliki karakter kreatif, antara lain :

1) Belajar melebihi fakta

Belajar melebihi fakta adalah mempelajari segala sesuatu yang berada dibalik fakta. Guru harus menyiapkan informasi tambahan mengenai mata pelajaran yang diajarkan secara lebih kreatif, sehingga kebiaasaan tersebut dapat diteladani oleh peserta didik.

2) Mempelajari cara berfikir yang benar

(6)

3) Belajar mengonstruksi fakta baru

Guru harus memotivasi peserta didik agar belajar menemukan dan mengonstruksi fakta baru yang ia temukan. Dalam proses ini, peserta didik diajak untuk melakukan ekplorasi fakta-fakta masalah. Hal yang perlu dilakukan oleh seseorang agar dapat mengeksplorasi fakta pelajaran adalah memberikan informasi baru, yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.

e. Pengembangan Kreativitas di Lingkungan Sekolah

Menurut Satiadarma dan Waruwu (2003 : 119-120) ada beberapa hal yang dapat mengembangkan kreativitas di lingkungan sekolah antara lain :

1) Pengaturan Kelas

Pengaturan ruang kelas menjadi ruang sumber yang mendukung para siswa untuk membaca, menjajaki, dan meneliti. Misalnya, dipasang gambar-gambar, alat-alat laboratorium, perpustakaan mini, dan alat-alat yang memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan konstruktif.

2) Suasana Pengajaran yang Menyenangkan

(7)

3) Persiapan Guru

Guru harus bertugas mendorong siswanya untuk mengembangkan kreativitas dalam menjajaki tugas-tugas baru. Dalam pengajarannya guru memberi waktu kepada siswa untuk memikirkan dan mengembangkan ide atau gagasan kreatif.

4) Sikap Guru

Sikap terbuka menerima gagasan dan perilaku siswa dan tidak cepat memberikan kritik, celaan, dan hukuman. Sikap terbuka yang dapat menerima dan memahami gagasan-gagasan siswa. Memperlakukan siswa dengan adil dan obyektif. Ada upaya untuk bersikap positif terhadap kegagalan yang dihadapi dan berusaha membantu siswa menyadari kesalahan dan sebab kegagalannya. 5) Metode Pengajaran

Metode atau teknik belajar kreatif berorientasi pada pengembangan potensi berfikir siswa, yakni mengaktifkan fungsi berfikir divergen menjadi teknik-teknik seperti sumbang saran, daftar penulisan gagasan, teknik pemecahan masalah yang merangsang siswa untuk berfikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan.

f. Indikator-Indikator Kreativitas

(8)

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Perkembangan Teknologi

No. Indikator Kegiatan

1. Rasa ingin tahu yang Mind Mapping, disini akan terlihat siswa yang serius atau tidak dan rasa ingin tahu yang cukup besar akan muncul pada saat siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti.

2. Memiliki imajinasi yang hidup, yakni kemampuan memperagakan atau membayangkan hal- hal yang belum pernah terjadi.

Siswa dapat membuat gambar yang sesuai dengan setiap point dalam membuat Mind Mapping.

3. Merasa tertantang mengatasi masalah- masalah yang sulit.

Siswa berdiskusi mengerjakan soal LKS, disini akan terlihat siswa yang memiliki alternatif dalam dengan penuh kreatif tanpa takut pekerjaannya diejek atau dikritik orang lain.

5. Sifat menghargai bakat- bakatnya sendiri yang Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar merupakan suatu

(9)

Sedangkan menurut Smith (1940 : 197) mengatakan bahwa “Learning as changes in behavior or in potential behavior that occurs as a result of

experience”. Dengan kata lain bahwa belajar mengubah kebiasaan atau potensi kebiasaan yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman.

Menurut Hamdani (2011 : 137) prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Sedangkan Menurut Arif Gunarso (dalam Hamdani, 2011 : 138) mengemukakan bahwa prestasi belajar prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Jadi, walaupun seseorang tersebut sebelumnya tidak memiliki kemampuan, kecerdasan maupun bakat yang tinggi, namun dengan adanya niat dan usaha yang maksimal untuk bisa, maka seseorang tersebut sedikit demi sedikit juga akan mendapatkan prestasi belajar yang juga maksimal.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

(10)

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut :

a) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya inteligensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Kecerdasan yang tinggi merupakan factor yang sangat penting bagi anak dalam usaha belajar. Tingkat inteligensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang siswa, semakin tinggi juga peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

c) Sikap

(11)

d) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memerhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini berkaitan erat dengan perasaan, terutama perasaan senang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa minat terjadi karena perasaan senang pada sesuatu hal.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating. Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Zimbardo (1976 : 255) menjelaskan tentang motivasi, sebagai berikut :

Motivation is characterized by the following features: (a) energy arousal; (b) direction of effort toward a particular goal; (c) selective attention to relevant stimuli (with decreased sensitivity to irrelevant ones); (d) organization of response units into an integrated pattern or sequence; and (e) persistence of activity until the initiating conditions are changed.

(12)

organisasi unit respon ke pola terpadu atau urutan dan adanya ketekunan kegiatan sampai kondisi memulai berubah.

2) Faktor Eksternal a) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.

b) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum.

c) Lingkungan Masyarakat

(13)

kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

c. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2009 : 12) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama antara lain :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.

Fungsi prestasi hasil belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.

(14)

kebijakan sekolah. Maka dari itu prestasi sangatlah penting, sehingga kualitas pembelajaran harus lebih ditingkatkan agar mendapatkan prestasi yang maksimal.

d. Cara Menentukan Evaluasi Prestasi Belajar

Keberhasilan prestasi belajar siswa yang berdimensi kognitif dapat diukur dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis, tes lisan, maupun perbuatan. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data prestasi belajar adalah mengetahui garis-garis besar (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Teknik evaluasi dilakukan untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa, yang berupa teknik tes. Tes itu mengukur apa yang harus dan dapat diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu menyimpan suatu standar prestasi dimana siswa harus dan dapat mencapai suatu tingkat tertentu. Menurut Lyons dan Taylor (1978 : 8) menjelaskan tentang evaluasi atau tes, yaitu :

Programs achievement goal is to provide each audience with descriptions of the amount of achievement the program seems to have produced, supported by evidence that the achievement measure you have used is sensitive to the programs objectives and likely to be giving you accurate information.

(15)

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tes pada umumnya digunakan untuk mengadakan penilaian terhadap intelegensi, kemampuan dan kecakapan siswa di sekolah. Tes memiliki berbagai pertanyaan atau pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta didik.

Bloom (dalam Popham, 1995 : 82) mengemukakan bahwa ada 6 indikator untuk mengukur aspek kognitif yaitu:

Knowledge. Knowledge is the lowest level of the cognitive taxonomy. Because it describes the student’s recall of factual information, this level of taxonomy is dependent chiefly on the student’s memory.

Comprehension. Represents the lowest nonrote form of understanding. A studens knows what information is being communicated and can make some use of it without necessarily seeing it in its fullest implications or its relationship to other information.

Application. The students uses abstractions in concrete situation. This taxonomic evel asits title implies, signifies that the students can intellectually apply what he or shehas learned to new situations

Analysis. When a student engages in analytic behavior, he or she breaks down a cmplexcommunication int its constituent parts in such a way that the relationships among those parts are made makes qualitative or quantitative judgements about phenomena using the student’s own evaluative criteria or evaluative criteria supplied by others.

3. Mind Mapping

(16)

Menurut Buzan (2012 : 4) Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak–Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana. Sedangkan menurut Alamsyah (2009 : 20) Mind Map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak.

Menurut Buzan (2012 : 103) Mind Map merupakan alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind Map memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang, seperti yang secara internal selalu digunakan di otak, dan terhadap mana anda perlu membiarkannya membiasakan diri kembali.

b. Fungsi Mind Mapping

Menurut Buzan (2012 : 6) Mind Map dapat membantu kita dalam banyak hal. Berikut ini hanyalah beberapa diantaranya, Mind Map dapat membantu kita :

(17)

7. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran 8. Mengingat dengan lebih baik

9. Belajar lebih cepat dan efisien 10. Melihat “gambar keseluruhan”

Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2012 : 6) Mind Map akan :

1. Mengaktifkan seluruh otak

2. Membereskan akal dari keseluruhan mental 3. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

4. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang terpisah

5. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

6. Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya.

7. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Menurut Alamsyah (2009 : 22) kegunaan Mind Mapping untuk dunia pendidikan adalah :

1. Meringkas 2. Mengkaji ulang 3. Mencatat

(18)

6. Mempresentasikan bahan ajar 7. Melakukan penelitian

8. Mengelola waktu 9. Mengelola diskusi kelas

Gambar 2.1 Kerangka Mind Map

c. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping

Menurut Alamsyah (2009 : 23) kelebihan Mind Mapping diantaranya sebagai berikut :

1. Dapat melihat gambar secara menyeluruh dan jelas.

2. Dapat melihat detilnya tanpa kehilangan „benang merah‟nya antar topik.

3. Terdapat pengelompokan informasi.

(19)

6. Proses pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar-gambar, warna, dan lain-lain.

7. Mudah mengingatnya karena ada tanda-tanda visualnya.

Kekurangan Mind Mapping bagi siswa tingkat sekolah dasar diantaranya sebagai berikut :

1. Tidak semua siswa bisa menggambar dengan bagus.

2. Memerlukan alat tulis yang lebih lengkap, misalnya pensil warna, penggaris, spidol, penghapus, dan lain-lain.

d. Langkah-Langkah Membuat Model Mind Mapping

Menurut Buzan (2012 : 15-16) tujuh langkah dalam membuat Mind Map :

1. Mulailah dari bagian tengah kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

(20)

3. Gunakan warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

4. Hubungakan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena garis lurus akan membosankan otak.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map.

7. Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.

Menurut Buzan (2012 : 127-130) 10 besar kiat kreativitas : 1. Mind Map.

2. Gunakan warna dalam catatan anda. 3. Melamun dan bermimpilah.

4. Berpikirlah secara radial (memencar). 5. Simpanlah buku catatan Mind Map.

6. Gunakan Mind Map sebagai alat komunikasi kreatif. 7. Mind Map dan penciptaan masa depan.

(21)

9. Berilah kode warna pada Mind Map.

10. Jelajahi bagaimana Mind Map bisa membantu dalam hidup anda.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Sapriya (2006 : 3) Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies

dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia. Sedangkan Menurut Savage (1996 : 9) merumuskan Ilmu Pengetahuan Social sebagai berikut, Social study is he integrated study of the social sciences and humanities to promoe civic competence. Maksudnya adalah kajian

sosial pembelajaran terintegrasi dalam ilmu sosial dan kemanusiaan untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan.

b. Tujuan Ilmu Pengetahuann Sosial

Menurut Alma dan Harlas Gunawan (2003 : 149) tujuan umum program pengajaran Ilmu pengetahuan Sosial ini difokuskan kepada penyediaan pengalaman belajar yang akan membantu setiap siswa antara lain :

(22)

b. Memahami bagaimana manusia berusaha menyesuaikan, mempergunakan mengontrol, tenaga dan sumber daya lingkungan. c. Memahami bahwa perubahan adalah merupakan kondisi masyarakat

yang selalu ada dan berkembang setiap waktu, mereka harus terlibat di dalamnya.

d. Mengenal dan mengerti implikasi dari perkembangan saling ketergantungan manusia satu sama lain dan dengan bangsa lain di dunia.

e. Menghargai dan mengerti persamaan semua ras–etnik agama dan kebudayaan. Bila menempatkan diri dalam masyarakat yang pluralistik.

Walau memiliki tujuan yang sangat mulia, kualitas pembelajaran IPS sering kali jauh dari harapan. Para guru menghadapi masalah klasik, seperti rendahnya prestasi belajar dan keaktifan siswa terhadap pelajaran IPS.

c. Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Trianto (2011 : 179) strategi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di dalamnya terkandung empat pengertian sebagai berikut :

(23)

b. Metode pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi pembelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.

c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

5. Materi Pokok

Materi yang dijadikan obyek penelitian difokuskan pada materi perkembangan teknologi yang diajarkan pada kelas IV semester 2 Sekolah Dasar, yaitu yang berkaitan tentang teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, serta kelebihan dan kekurangannya.

Tabel 2.2 Perincian indikator materi perkembangan teknologi.

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

(24)

B.Penelitian Yang Relevan

(25)

C.Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuaraikan di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologikiranya perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari guru, agar siswa dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi yang tinggi dalam belajar IPS. Salah satunya dengan menggunakan model yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam materi perkembangan teknologi.

Model yang dapat meningkatkan pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi adalah model Mind Mapping. Model ini merupakan strategi pembelajaran yang memberi siswa untuk berfikir lebih kreatif, efektif dan efisien. Model Mind Mapping dapat meningkatkan kecepatan berpikir, meningkatkan kreativitas, memunculkan ide-ide yang cemerlang, pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Dengan demikian penerapan model Mind Mapping dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi, dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dibuat kerangka berpikir

(26)

Masalah Tindakan Hasil

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir

Guru melakukan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan model Mind Mapping. Penerapan model pembelajaran ini menuntut siswa untuk kreatif dalam penguasaan materi pelajaran, yang diukur dengan menggunakan tes evaluasi dan tes kreativitas untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa.

D.Hipotesis Tindakan

1. Pembelajaran melalui model Mind Mapping pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas di IV SD Negeri 1 Kalirejo kecamatan Karanggayam, kabupaten Kebumen. 2. Pembelajaran melalui model Mind Mapping pada mata pelajaran IPS materi

perkembangan teknologi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD Negeri 1 Kalirejo kecamatan Karanggayam, kabupaten Kebumen.

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Perkembangan Teknologi
Gambar 2.1 Kerangka Mind Map
gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan
gambar. Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi untuk unsur Mg, As, Cr dan V masing-masing memiliki u test >3,29 yang berarti ada beda nyata antara hasil analisis dengan nilai sertifikat.. Tabel 5-6

Perlakuan penambahan emulsifier (ovalett) dengan konsentrasi yang terlalu tinggi yaitu 33g menyebabkan penurunan nilai overrun, dan melting rate tetapi meningkatkan nilai

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah segala sesuatu yang dilakukan karyawan yang memberikan kontribusi bagi organisasi baik positif atau negatif, baik

Uncle Tom’s patient characteristic reflects three points from the Bible about love, namely God’s second commandment, love as the foundation of Christianity, and the characteristics

Bahwa pada tahun anggaran 2008 tersebut, Sekretariat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan antara lain menerima 202 berkas Proposal Kegiatan yang diajukan oleh sejumlah

Perubahan Tanda-tanda vital pada Masa Nifas (Suhermi,2009). Bila kenaikan mencapai 38'C pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik tes, dan teknik analisis data dengan menggunakan Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan metode

Berkaitan dengan pemrograman mikrokontroler ATmega32 untuk pengoperasian sistem, dilakukan penanaman program berbasis bahasa BasCom melalui delapan tahapan, yaitu: (i)