• Tidak ada hasil yang ditemukan

Design Spesial Maintenance Bangunan l)aerah Irigasi Way Rilau 48

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Design Spesial Maintenance Bangunan l)aerah Irigasi Way Rilau 48"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal

llmiah

Bidang

Sains

-

Teknologi

Murui

Disiplin

dan

Antar Disiplin

ISSN

No. :

1978 - 8819

No.

10,

Thhun

VI,

SePtember 2012

1'IAO*O Influence

"Oil

Falm Coir F'iber"

To Concrete Strenght.

t

Mawmdi,

Tehik

SiPil,

WIB

Analisys

of

Tlaffic

Accident Rate

in

Bengkulu'

Oleh Hardiansyah, Tefuik

Sipil

UNIB

Analisa

Performa

Sistem Pembangkit

Listrik

Tenaga Gas

Merk

Caterpillat

18

Ilpe

G3516 pada

Kondisi

Beban Puncak (Studi Kasus

di

PT.

Pertamina

EP

Regiom Area Prabumulih-Sumatera Selatan

Oleh Anglcy Puspawan, Teknik Mesin

WIB

AnaEieis

Curah Hujan untuk

Pendugaan

Debit

Puncak

dan

Pengaruhnya

26

terhedap Sedimentasi pada Sub Das Susup Kabupaten Bengkulu Tengah

Oleh Decka Ronald Putra, Khairul Amri dan Muhammad

Ali,

Tebtik Sipil

WIB

Pengenalan

Pola

Aksara KA-GA-NGA

dengan Metode

Learning

Vector

38

Quantization

(wQ)

Oleh Naimah Lubis, Edy Hermansyah dan Desi Andreswari, Teknik Informatika

UNIB

Design Spesial Maintenance Bangunan

l)aerah

Irigasi

Way

Rilau

48

Lampung Selatan

Oleh

Besferi,

Tekilik Sipil

WIB

Analisis

Curah Hujan untuk

Pendugaan

Debit

Puncak dan

Pengaruhnya

56

terhadap Sedimentasi pada Sub-Das Lemau Kabupaten Bengkulu Tengah

Oleh Afrizal Farianto dan Khairul

Amri,

Tefutik

SIPL

UNIB

Perancangan

Pengendali Gerbang

Otomatis

Berbasis

Mikro

kontroller

69

Menggunakan Fasilitas

GSM

pada Telepon Seluler

Oleh Alex

Surapati,

Teknik

Elehro

WIB

10

7

Teknik - Universitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu 38123

(2)

7. Pada perhitungan angka kecelakaan untuk

spot

dijalan

raya didapatkan

angka

tertinggi untuk daerah yang paling sering

mengalami kecelakaan yaitu daerah Jalan

Salak dengan

nilai

55,618 dan terendah

terjadi di Jalan Mayj en Sutoyo yaitu dengan

ru1ai28,661

5.2 SARAN

Perlu

adanya

penelitian

selanjutnya

mengenai program yang dapat digunakan

untuk

mempermudah dalam analisis

angka kecelakaan ini.

Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam

terhadap angka kecelakaan,

baik

dari

pendataan maupun hubungannya dengan

geometrikjalan

DAFTAR PUSTAKA

Il].

Munawar,

A.,

2009. Manajemen

Lalulintas

Perkotaan.

Beta Offset:

Jogjakarta.

[2].

Putranto, S.L., 2008. Rekayasa

Lalu-lintas. Indeks: Jakarta.

[3]. Soetijowarno, D dan FratzilaR.B., 1998.

Pengantar

Rekayasa

Dasar

Transportasi.

Jurusan Teknik

Sipil

:

i

Universitas Katolik Soegijapranata.

[4].

Undang-undang

No.

22 Tahun 2009

Tentang

Lalu Lintas

dan

Angkutan

Jalan.

1.

(3)

AI{ALISA PERFORMA SISTEM PEMBAIYGKIT

LISTRIK

TENAGA

GAS

MERK CATERPILIA,R

TYPEGSSI6

PADAKONDISI

BEBA}I PUNCAK

(Studi

Kasus di PT. Pertamina EP Region Area

Prabumulih-Sumatera

Selatan)

AngliyPuspawan

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Tenik Universitas Bengkulu

Jln. W.R. Supratman. Kandang Limun Bengkulu 383714. angkypuspawan@yahoo. com

ABSTRACT

Power Plant Caterpillar G3 5 I 6 is a power station which use natural gas feul and it is also used to

supply electricity energy at one oil boring company and offices. For that understanding, the perforrnance of power plant is very important to be optimized and having long tife. This report is focused on the perforrnance of power plant to observe influence axis speed of machine wittrmeasurement Generator Actual Poweq Torsi, Brake Mean Ef;lective Pressure (BMEP), Brake Spesific Fuel Consumption (BSFC),

lud Thermic Efficiency (q*). With used otto cycles as model to know the perSrnnance ofthis power plant

known. The G3516 Caterpillar Genset has same system as internal combustion otto engine 4-stokes

have sparkplugas ignitor, carburator, and inlet valve and outlet valve . This machine has cylindar type V

as many as 16 with4-Strokes cycles. The obsevations axe to axis speed (n) 1300, 1400 and 1500 rpm. The

resultsareatn:13001pm, power(P)607.2kW,Torsi(Q4.46klrtrn, flowrate(ri:)0.0264kgls,BrakeMeau

EffectivePressure @N,IEP) 811.85 kPa, Brake Spesific FuelConsuhption(BsFc) 15624.10r kg/kWb,and

cfficiency(t6)51.85%.Atn-l400rpm,The power(P)607.zkW,Torsi(T)4.14kNm, flowrate00.0296

kgls, Brake MeanEffective Pressure (BI\4EP) 753.6kPa, Bral€ Spesific Fuel

Consumption(BSFC)17532.10-5kg/kWh,andefficiency,(s*)46.49%.Onn:l500rpm,Thp power(P)607.zkW,Torsi(T)3.86 kNm, flo'w

rate (\0.A324 kg/s, Brake Mean Effective Pressure (BMEP\702.63 kPa, Brake Spesific Fuel Consumption

(BSFC) 19l88.10rkg/kwh, andeffrciency (Tl,.\43.29 70. Fromobservationabove, weknowthatonthe

eondition maximum load namely axis speed 1300 rpm, 1400 rpm, and 1500 rpm, result in the highest Thermic Effi ciency is at axis speed 1 3 00 rpm as many as 5 1.85%.

Keywords : power plant G3516, mis speed, performance

PENDAHULUAN

Powerplant berbahan bakar gas alam

merupakan salah satu alat

yang

penting di PT. Pertamina EP Region Sumatera Area

Prabumulih. Powerplanr berbahan bakar gas

tersebutberfungsi sebagai sumber energr atau

tenaga utama yang menggerakkan

mesin-mesinseperti pompa danjuga untuk mengaliri

kebutuhan akan

listrik

pada PT. Pertamina

EP Region Sumatera. Karena

itu

adanya

gangguan pad,a

powerplant

ini

tentu saja

menyebabkan performa dari powerplant

itu

sendiri menjadi berkurang atau tidak optimal

lagi. Dimana peran darip ow erplant ituse,ndiri

merupakan

alat yang

sangat

vital

dalam

kegiatan eksploitasi

minyak

ini

sendiri.

Sedangkan

tiap

harinya

perusahan

menargetkan kegiatan pengeksploitasian

minyak sebesar-bes amya- Oleh karena itu

melihat

dari sisi

peranan

pembangkit

sangat

vital

ini, maka berkesimpulanuntuk

pembahasan tertuju pada analisa pedorma

sistem pernbangkit listrik tenaga gas kfiustls

denganmerk caterpillar type G3516 disaat

(4)

a l.r rl r il !l rl,:!r il i

T

2.

LANDASAI\ TEORI

2.1

Pusat

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Gas

(PITG)

2.1.1 PrinsiP

Kerja

PLTG

Secara garis besar prinsip kerja PLTG

yang menggunakan

turbin

maupun torak

adalah sama. Dimana udara luar dihisap oleh

compressor ataupun turbocharger' Namun

pada Genset Caterpillar G3516 ini memiliki

turbocharger

untuk

menambah

jumlah

massajenis udara masukkan

yang

akan

dialirkan ke combusterlruang bakar nantinya,

demikian

juga

dengan bahan bakar yang

dipompa oleh pompa bahan bakar menuju

combuster

juga.

Pada combuster terjadi

pertemuan antata udara, bahan bakar dan

panas yang ditimbulkan oleh ignitor sehingga

terjadi pembakaran. Dari hasil pembakaran

menghasilkan energy dalam yang kemudian

energi dalam tersebut mendorong torak tipeV

bergerak secara translasi dan juga memutar

generator

karena satu poros

dengan

crankshaft sehingga timbulah

listrik-

Dari

flowdiagram

dibawah dapat diambil

kesimpulan bahwa pada PLTG menggunakan

Siklus Terbuka (Open Cycle), karena gas

yang telah digunakan untuk menggerakkan

I

t_

torak

langsung dibuang

ke Stack

atau

dimanfaatkan sebagai pemanas awal pada

PLTGU.

Dengan menggunakan analisa

termodinamika dapat digunakan siklus Otto,

padas iklus ini ada 2 prsoses isok*rorik dan 2

prgses isentropik.

Pada Gambar 2.L dapat dilihat bahwa

dimulai

dari

udara

yang dihisap

oleh

turbaeharger

dan

bahan bakar diubah

meqiadi energid alam. Energi dalam yang

dihasilkan dari proses pembakaran digunakan

untuk menggeral$an

torak

sehingga pada

langkah ini adaperubahan energi dari energi

dalam menjadi enerry mekanik. Karena torak

yang

terhubung

dengan

erankshaft

dan

generator

satu poros maka pada

saat

crank$haft berputar maka generator juga ikut

berputar sehingga rnenglrasilkan energi listrik,

pada step

ini

terjadi perubahan enerry yaitu dari energi mekanik meniadi energl

lisfiik.

Sesuai dengan prisip kerjadari PLTG maka

proses pembangkitan

padaflTG

memiliki

komponenutamqyaitu:

Komponen Utamadari PLTG :

1 . Kompresor atau Turbocharger

2.

Ruangbakar(combus,ter)l Burner

Chamber

3. Turbin/Torak

4. Generator

L__

_____l

Tn ri-',--41,

"r' * *,' Gambar2.lSkemaPLTG

(5)

Tabel 2. I SpesifikasiCa teroillgrG j 5 I 6

-,..'.'..*..'.^-'''-'..-_'"-.'-:.

ettaf r G

---%{ir:nr:r;rror S*t., _ IBOO rlrm

ii..1..,11 J1.111s,,1 .,.1i H l1l *,!h,{.1 Lu1 {.r.tl4 :r.rl,_.t ! ..s11-;p- ii1..o.

I r:.i n,.i:j!rrr.t:ri)rl ! i:l i..,r,.r ,rt

a;'1..i( {rr ItJ, { k}.{{-,,.nrr,,

iriv!.t r Alt,ir. rt,a. j

i rl!,rut,.t I ;,1D,.i,, :,,;.. -.- litr.:.,irr.it : i ,r.rli.rr.t

'*l"i; ;' r.,; tI;,. ,,1 4

tlr-L r:,r n-.,ri,t li.l,lr,r?,4

i rF I l,:r',rr':t[,t.,..tt i',x.,. l,.r:t. ....,:.r l -1,,

l:.t l.,iri'r!'.. | .... rl..:,,t,.\il {. 1..1' .:*: -.i:,rnrrrr 1 I _.1 tr ui,il"rtir, .l,:r;

t "r, tr':l,rr.,r r..,.r Ar: l!i 1..: i 1.,r... I.i.rrr. i ,tr. {-j".t 1.,1.. | :,,1-.. Li.rii. l_rt ,.r.r. ,r li.:,rira i i,.-.,1 !/r.,,-. !, ,!l t., ?..tri ., ,.,,:i.,

!1" .rt !,1. 3,., r,j!,i !,r I itl.Lr..! ir,:t_;ti

tl, .rt;{".:i-. tr rrr r.r j.n }.r-! g.',r:..r it$t,,r,

il:.,r! l!:.;:r trj,,r t.i Atrrrir.l..t!!.ril I!j.rr! i rritlr:i.

! l;r.rt itq't;r. ;i.,I i, . ittt"r,:1..[.,11. t". Jt, !r! i . r.,rr .i,i",.

i rtt-:tr.l t.-... ]':.!: L [, 1111q. ; "1,ry,,

2.1.2

Klasifikasi

Mesin Gas

2.2.2

Motor Bakar

Gas

Caterpiltar

G3s16

Motor

bakar

CAT

G3516

adalah

merupakan

salah

satu

tipe dari

produk

CATERPILLAR, dimana

motor

bakar

ini

berbahan bakar gas alam dengan

jumlah

silindernya 16 buah. Motor bakar gas tipe

ini

termasuk dalam motor bakar empat langkah

dan biasanya digunakan untuk menggerakkan

pompa torak yang nantinya akan digunakan untuk memompa crude oil (minyakmentah)

dari stasiun ke stasiun lainnya. Selain itujuga

digunakan untuk kebutuhan akan listrik yang

ada

di

wilayah pertamina

Ep

Region

Sumatera-Pada motor bakm

ini

menggunakan

bahan bakar gas alam dimana pada mesin

I lt'r': i .lrr.rr..,,il!,!;

{,1 ti'

r,,1 lli t

? i

.i.-;rd:.! I i *:'rr

J!

ml

menggunakan

turbocharger

sebagai

penambah tekanan udaramasuk. Gas yang

berasal dari alam dalam hal ini yang dihasilkan

oleh PT. PERTAMINA dialirkan ke mesin

melalui pipa

dan

mengalir

menuju line

pressare

regulator

yang bertujuan untuk

menstabilkan tekanan gas yang akan masuk

ke dalam karburator. Sedangkan udarayang

masuk dafi aircleaner dihisapdan ditekan

oleh turbocharge ryangdigerakkan oleh gas

buang (setelah mesin hidup), masukke dalanr

karburator melalui lubang udara sehingga

bercampur dengan gas. Kemudian campuran

gas dan udara

ini

dari karburator mengalir

menuju aftercooler, dan masuk

ke

dalam

silinder

melalui intake

manifold.

Setelah

campuran bahan bakar gas dan udara te rbakar

dalam ruang pembakaran,

gas

hasil

Jurnal llmiah Bidang sains - Teknotogi Murni Disiplin dan Antar Disiprin. vol.2

(6)

:!::i,

iliG;:t

pembakaran

dibuang

melalui

exhaust

mantfuld'

2.2.2.1 Turbocharger

Turbocharger

berfungsi

untuk

rnemperbesar tekanan udara yang masuk

menuju karburator sehingga daya mesin dapat

bertambah

.

Turbocharger

biasanya dipasang

dilubang

keluar

pada exhaust

monifoldmesin' Suatu mesin dalam keadaan

normal biasanya dapat mengalami /osses dari

gas buang y ang adutetapi j ika menggunakan

turbocharger

maka mesin

lebih

efisien'

Prinsip kerjanya sederhana' yakni pada saat

mesin dihidupkan, aliran gas yang keluar dari

exhau s t m an ifo I

d

langsun g dialirkan melalui

inlet menuju roda

turbin'

Roda turbin dan

compressor impeller bersama-sama dipasang

pada satu poros'

Akibat dari

tekanan gas

buang yang

tinggi,

maka roda

turbin

dan

compressor berputar' Udarayang masuk dari

air

cleaner,melalui inlet menuju ke bagian

tengah

dari

kompresor' Putaran kompres

torakan mengtrisap udara dan mendorongnya

masuk kedalam karburator' Bantalan yang

berada turbocharger mengalami pelumasan

tekan oleh minyak pelumas' Oli masuk melalui

port dan langsung mengalir melalui

saluran-saluran untuk melumasi bagian-bagian yang

berada pada turbocharger' Campuran bahan

bakar gas dan udarater bakar dalam ruang

pembakaran,

gas

hasil

Pembakaran

dibuangmel alui exhaust manifold'

Untuk membentuk camPuran bahan

bakar gas dan udara diperlukan alat yang

dinamakan karburator' Karburator itu harus

sanggup melayani pemberian campuran udara

dan bahan bakar gas ke dalam ruang silinders

esuai dengan beban dan kecepatan yang

diminta. lvlaka

dari

itu

peranan karburator

adalah:

l.Mengatur pemasukan bahan bakar gas dan

udarake dalam saluran hisaP

2.

Mengatur

bahal

bakar gas dan udara

secara merat'ayptr1akan masuk ke dalam

mesin melalui intakemarifold 2.6

Rumus-rumusl)asaf

1. Daya

Generator

P:V.I.Cos<P

2.

Torsi

T:P/ro

3. Tekanan

Efektif

Rata-ratalBrake

Mean

Efektif

Pressure

(BMEP)

BMEP:(T.r1.C2")A/

l. f"-"L"ian

Bahan

Bakar Spesifik /

Brake

SPesiJic

Fael

ConsumPtion

(BSFC)

m= peasalu*x50lUxA

m=Pg'asalamxq

cx?4rr'ElF

xSl'C

+

14,73 Psf

q=

1CICICI000

BSFC:M/P

5. Efisiensi

Thermis

(q11)

Qin =LHVxq

",

--

_

Energi

output

x 100% rlth

-

gr,*r.gt

in.put
(7)

3.

METODE PENELITIAN

3. I . Diagram alir penelitian

.l

Titik

pengukuran harian sistem

{o T

Dttu

Hrri"*

-1

HasilPeugarnatan

n=

1300rpm

Prnams

T=l?IuF(il:luc)

I

HasilPengamatan n:1400rpm

Eefua

Gambar

Tabel 3

Eetiga

T=l I 1 uF rg g.4juct

tr= 66S0VnIt

I= 11i Ampere CosE = 0.S

q= l31,TdmtJhou,

1,-= 66flCI-1,,slt

I= i

li

Ampere CoiE = 0,S

q= 13533m'. 1,o""

\,-= 66001.ro1t

I= 11: Ampere

Coso = '0.$

q= 145,83 rrr'.,.lro*"

Selanjutnya hasil yang kita dapatkaq,

dimuat dalam tabel dan grafik di bawah ini

untuk melihat hasil perbandingannya.

4.

HASIL

DAIY PEMBAHASAIY

Dari hasil peninjauan Iapangan yang

telah dilakukan dan pengolahan data yapg

dilakukaq selama melakukan kerja praktek di

PT PERTAMINA

Ep

Region

Sumatera,

maka dapat

dianalisa

hahwa

kegiatan

preventive

maintenance atau perarilata[

berkala yang bertujuan untrrk mencegah

terjadinya kerusakan yang fatal pada mesin

sangatlah penting untuk dilakukan. Hal ini

disebabkan oleh apabila sebuah mesin yang

beroperasi, dan tidak diberikan preventive

tnaintenance, maka mesin tersebut bisa

segera rusak dan tidak dapat beroperasi lagi.

Breakdown maintenonce sudah lama tidak

dipakai oleh perusahaan yang ada saat ini,

karena breakdown maintenance sangatlah

tidak

menguntungkan, dan malah dapat

mengakibatkan kerugian yang amat besar

apabila produksi dihentikan dikarenakan

mesin yang rusak.

Dari hal inilah kami bermaksud untuk

menganalisa performa sistem pembangkit

listrik

tenaga gas Caterpiltar

G35Id

pada

beban puncak yang terjadi pada saat Power

Plant

Berbahan

Bakar

Gas

Catrepillar

G3516

terhubung

secara

paralel

untuk

menambah Daya dan berbagi beban dari

mesin itu sendiri.

(8)

Tabel 4. I Hasil Penguj ian Genset G35 16

No

N(Rpm)

P(klV)

T(kNm) s BMEP

(w

1400 6472 4,14 0,a2% 7s3S

4Ae

" fi1!

130*

135fr

14CI0 1450 1500

1550

putaran

poros

{rpm}

Gambar 4.1 Grafik putaran poros terhadap tekanan efektif

rata-rata(BWP)

0.25

o,2

n,15

:

G,1

0,05

0

1?50 1300 1338 1400

1450

1508

1550

putaran

poroB

{tpm}

Gambar 4.2 Grafikputaran poros terhadap konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC)

13CI0 155n

Gambar 4.3 Grafik putaran poros terhadap efisiensi thermis 820

8CI0

?

780

EL

:1

760

fr

740

H

720 700 680

1t50

5

n$

:{

LJ

h

a

qi

E (u

*t

o

trr

E

54

5?

50

,18

46

Alt ++

41

125C1

135CI 1400 145n

1500

putaran

poros

{rp-}

(9)

Adapun hasil dari Gambar 4.1 dapat

dilihat

bahwa untuk

grafik

Putaran Poros

terhadap Tekanan Efektif Rata-rata (BMEP),

semakin

tinggi

Putaran Poros

(n)

maka

Tekanan

Efeketif

Rata-rata (BMEP) yang

dihasilkan akan semakin rendah.

Hal

itu

dikarenakan Torsi (T) atau Gaya tiap satuan

jarak yang dihasilkan pun semakir menurun.

Karena dari rumus Torsi (T) itu sendiri yaitu

dimana Daya (P) yang didapat dibagikan

dengan Kecepatan Sudut

(to).

Sedangkan

Kecepatan Sudut ( ) sendiri berbanding lurus

dengan kecepatan poros mesin (n).

Sedangkan pada Gambar 4.2 Putaran

Poros terhadap

Konsumsi

Bahan Bakar

Spesifrk (BSFC) dapat diamati bahwa Putaran

Poros berbanding lurus dengan Konsumsi

Bahan Bakar Spesifik.

Hal itu

tentu saja

dikarenakan semakin cepat Putaran Poros (n)

pada mesin maka bahan bakar yang disuplai

atau debit (q) yang dialirkan pun akan semakin

banyak dibutuhkan untuk proses pembakaran

dalam ruang bakag sehingga gerakan torak

pun akan semakin cepat. Semakin cepat gerak

torak berarti semakin cepat pula kecepatan

putaran poros tersebut.

Untuk Gambar 4.3 putaran Poros (n)

terhadap Efisiensi Thermis(n*), dapat kita

amati bahwa semakin tinggi Putaran Poros

(n)

maka

Efisiensi Thermis

(t+)

yang

dihasilkan akan semakin rendah. Hal itu terjadi

karena Efisiensi Thermis

(ro)

berbanding terbalik dengan kalor masuk

(Q-).

Dimana

kalormasuk(Q;

itu sendiri berbanding lurus

dengan debit aliran fluida yang masuk

Sehingga banyak

kalor

yang tidak

diserap

dengan

baik

atau

dalam arti

terdapat rugi-rugi panas, rugi gesekaq

juga

rugi

getaran

seiring

dengan

meningkatnya kecepatan putaran poros.

Jadi dari hasil analisa dan pengamat4

di lapangan makanilai rate speedyang sesuai

untuk Genset Caterpillar G3516

ini

adalah

berkisar 1300 rpm karena selain memiliki

efisiensi yang cukup tinggi, tingkat kestabilan

pun

juga tinggi

(mesin

tidak

terlalu

t

menghasilkan getamn yang tinggi), dan mesin

tidak terlalu cepat panas, juga mesin akan

lebih ekonomis, karena memiliki konsumsi

bahan bakar spesifik (BSFC) yangjuga lebih

sedikit. Sehingga dari

hal

ini

maka dapat

mencegah kerusakan mesin yang berarti dan

memperpanjang

umur

genset.Sedangkan

keadaan yang ada di lapangan pihak teknisi

power

plant

Pertamina sering

sekali

menjalankan mesin pada rating speed 1400

rpmdan 1500 rpm.Ini akan sangat merugikan

sekali karena dapat merusak komponen mesin

dalam

dan

juga

mempercepat

umur

pemakaian.

KESIMPULAN

1.

Powerplanl

Berbahan

Bakar

Gas

G3516 merupakan pembangkit listrik

tenaga gas yang memiliki fungsi sebagu

penyuplai daya untuk kegiatan produksi

PT. Pertamina EP

Region

Sumatera

dengan cara diparalelkan sebanyak 8

(10)

genset

untuk

menambah

daya

dan

berbagi

beban.

Namun

untuk

bisa

disinkronkan

genset

tersebut

harus

memiliki

frekuensi,

fasa,

dan

teganganyangsama.

Dari hasil perhitungan analisa performa

powerplant

d,apat

diketahui

bahwa

Daya bukanlah satu-satunya acuan untuk

mendapatkan sebuah mesin yang baik

dilihat

dari

Torsi, BMEP, B,Str'C dan

efisiensinya.

Semakin tinggi Putaran Poros (n) maka

semakin rendah Tekanan Efektif

Rata-rata( BMEP) yang dihasilkan. Namun

dengan semakin tinggi Putaran Poros (n)

maka Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

(BSFC) yang diperlukan

semakin

meningkat pula karena semakin banyak

energy yang harus dibakar

untuk

menghasilkan kecepatan.

DAFIAR

PUSTAKA

[1].

Perkin,

W.,

1996.

Termodinamika

Teknik, Edisi

ke-6, PT.

Erlangga.

Jakarta.

[2]. Yunus, C., 2047 .Thermodynamic, Edisi

ke-5, Mc-Grawhill, New York.

[3].Arisminandar, W.,2006. Turbin Gas dan

Sistem Prop-ulsi, PT. erlangga, Jakarta.

t

f4l.

Zuhal,

1988.

Dasar

Teknik

tenaga

listrik

.dan

Elektronika

Daya,

Gramedia, Jakarta.

[5].

Caterpillar,

2005.

Buku Petunjuk

pengoperasian

dan

Perawatan,

SEBUSA.

Gambar

Tabel 2. I SpesifikasiCa teroillgrG j 5 I 6
Gambar 4.3 Grafik putaran poros terhadap efisiensi {rp-}thermis

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, model regresi terpotong lebih tepat jika digunakan untuk penelitian yang berorientasi pada suatu karakteristik tertentu dari obyek pengamatan yaitu

Time Budget Pressure berpengaruh terhadap kualitas audit, dimana auditor yang bekerja pada KAP dibawah tekanan anggran waktu yang telah disusun secara ketat

model Ilmu Pengetahuan berfungsi untuk menjelaskan tipe dan struktur ilmu pengetahuan yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan; berupa deskripsi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage yang diukur dengan debt to equity ratio (DER)dan debt to assets ratio (DAR)terhadap kinerja keuangan

Tanah pada kelas IV ini dapat digunakan untuk tanaman semusim atau tanaman pertanian pada umumnya dengan usaha-usaha pengawetan yang sulit seperti tanaman

QGSC menyediakan jasa survei dan pengolahan data Gravity yang merupakan salah satu metoda geofisika untuk menggambarkan struktur bawah permukaan berdasarkan nilai anomaly

Menurut Foster dan Anderson (2011) terdapat dua kerangka sistem medis yang dikenal pada pengobatan etnomedisin, yaitu sistem medis personalistik yang merupakan