BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Efektivitas Metode Demonstrasi a. Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:284)
efektivitas berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna dalam melaksankan suatu usaha ataupun tindakan.Menurut Hidayat (1986)
“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitasadalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana
rencana dapat tercapai. Semakin besar prosentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya
b. Metode Demonstrasi
Sahrodi Jamali (2008:67) kata metode berasal dari bahasa Yunani methodes, yang berarti cara, kiat, dan seluk beluk yang
berkaitan dengan upaya menyelesaiakan sesuatu. Sedangkan menurut Slameto (2010:82) mengemukakan, metode adalah cara
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 46 ), metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Menurut Sanjaya Wina (2006:145), metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa metode
adalah suatu cara yang telah diatur dan terpikir dengan baik untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang diharapkan tanpa adanya metode pengajaran yang baik. Untuk itu diperlukan suatu metode agar tujuan yang diharapkan dapat
terwujud. Seringkali hasil yang diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar tidak maksimal, karena tidak efektifnya metode yang
digunakan dalam pembelajaran. Maka memilih metode yang tepat, efektif dan efesien mutlak untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Syaiful Sagala (2011:210) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang suatu proses atau benda sampai pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruan. Metode ini barang kali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran
Djamarah Syaiful Bahri dkk (2010:90) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses,situasi atau benda terte ntu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang
sering disertai dengan penjelasan lisan.
Menurut Nana Sudjana (2010:83) metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalanya suatu
proses terjadinya sesuatu. Oleh karena itu metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu para
peserta didik untuk mencari jawaban berdasarkan fakta yang dilihat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru ataupun peserta didik
memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh peserta didik sehingga ilmu atau ketrampilan yang didemonstrasikan
lebih dapat bermakna dalam ingatan masing-masing peserta didik.
2. Tujuan Metode Demontrasi
Menurut Syaiful Sagala (2011:211) tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses
terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaianya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas.
Menurut Roestiyah (2008:83) tujuan penggunaan metode
(2010:62) tujuan pokok metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatuatau
proses terjadinya sesuatu.
Dengan melihat uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
metode demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran atau memperlihatkan suatu proses terjadinya suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar agar peserta didik dengan mudah untuk memahaminya.
3. Langkah-langkah melakukan Metode Demonstrasi
Dalam melaksanakan demonstrasi tidak serta merta dilakukan, karena ketika demonstrasi dilakukan dengan serta merta maka tidak akan bisa mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu diperlukan
langkah-langkah pelaksanaannya dengan harapan demonstrasi yang akan dilakukan bisa mencapai hasil yang optimal dan maksimal sesuai
dengan tujuan demonstrasi tersebut.
Menurut Muhammad Ali (2010:85-86) langkah-langkah melakukan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang
akan dicapai.
b. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
c. Memilih alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelum
didemonstrasikan supaya tidak gagal saat diaadakan demonstrasi d. Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien
f. Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat
memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.
g. Membuat perencanaan penilaian terhdap kemajuan peserta
didik.
Sanjaya Wina (2006:151-152) langkah-langkah melakukan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: 1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
setelah proses demonstrasi berakhir.
2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi
yang dilakukan.
3) Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan
semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas
apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh
siswa
c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus
2) Langkah pelaksanaan demonstrasi
a) Mulailah demonstrasi dengan
kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukan dengan
menghindari suasana yang menegangkan. c) Yakinkan semua siswa mengikuti jalanya
demonstrasi
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara
aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 3) Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan
tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah Syaiful Bahri dkk (2010:91), metode
demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkrit, sehingga menghindari verbalisme.
3) Proses pengajaran lebih menarik.
4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1) Metode ini memerlukan ketrerampialn guru secra khusus,
kareana tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan
demonstrasi tidak akan efektif.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai
tidak selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang,
yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
Sanjaya Wina (2006:150-151) mengemukakan kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi. Adapun kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan metode demonstrasi
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme aan
dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan
memiliki kesempatan untuk memberikan antara teori
dan pernyataan.
b. Kelemahan metode demonstrasi
1) Metode demontrasi memerlukan persiapan yang lebih
matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan
mtode ini tidak efektif lagi.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan
tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru yang khusus sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profesional.
Syaiful Sagala (2011:211-212) juga mengemukakan tentang
kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi. Adapun kebaikan kekurangan metode demonstrasi sebagai berikut:
a. Kebaikan Metode Demonstrasi
1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu
2) Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang
sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
3) Ekonomis dalam jam pelajaran disekolah dan ekonomis
dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui
demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan
hanya d engan membaca atau mendengarkan, karena
murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan.
5) Karena gerakan dan proses pertunjukan maka tidak
memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau
keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. b. Kelemahan Metode Demonstrasi
1) Derajad visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat
melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan.
2) Untuk demonstrasi digunakan alat-alat khusus.
3) Dalam melakukan pengamatan diperlukan pemusatan
perhatian .
6) Agar dapat mendapatkan hasil yang baik diperlukan
B. KETERAMPILAN SHALAT FARDHU
1. Keterampilan Shalat Fardhu a. Keterampilan
Menurut Muhibin Syah (2010:120) Keterampilan adalah belajar
dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik (yang berhubungan dengan urat-urat syarat dan otot-otot). Tujuannya adalah untuk memperoleh dan mengusai keterampilan jasmani tertentu. Dalam
belajar jenis ini latihan-latihan insentif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik,
menari, melukis, memperbaiki elektronik dan juga sebagai materi pelajaran agama, seperti ibadah salat dan haji.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1180),
keterampilan berasal dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Sedangkan keterampilan
artinya yaitu kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan atau tugas-tugas tertentu. b. Shalat Fardhu
Dalam bukunya Jamaludin Syakir, (2011:81) Shalat menurut bahasa, berarti doa atau rahmat. Jamaludin Syakir,(2011:81) Shalat
menurut istilah syara’ ialah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan
Al-Mahfani Khalilurrahman, (2013:3) Menurut syariat Islam shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu.
Dari ketiga istilah di atas maka dapat ditarik garis kesimpulan bahwa keterampilan shalat fardhu adalah kemampuan seseoarang dalam melakukan ucapan dan pebuatan atau gerakan yang diawali dengan
takbir dan diakhiri salam dengan syarat dan rukun tertentu.
2. Dasar Mengerjakan Shalat Fardhu
Para ulama telah sepakat bahwa shalat adalah kewajiban yang harus dipenuhi bagi setiap muslim dan hal ini telah ditegaskan dalam QS
Al-Baqarah : 43
Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.
Kemudian Allah memerintahkan agar hambanya memelihara shalat dan disarankan khusu ketika mengerjakan shalat sebagaimana yang
Artinya : Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat
wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.
Islam memberikan kewajiban shalat kepada mukhalaf untuk
menjalankan shalat fardhu sehari semalam. Amalan ini perlu sekali ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Anak hendaknya diperintahkan
shalat sejak umur tujuh tahun bahkan bahkan diperintahkan keras apabila berumur sepuluh tahun. Ketentuan ini sesuai dengan seabda Nabi
Muhamaad :
َنيِنِس
ِعْبَس
ُءاَنْبَأ
ْمُهَو
ِةلاَصّلاِب
ْمُكَدلاْوَأ
وُرُم
ٍرْشَع
ُءاَنْبَأ
ْمُهَو
اَهْيَلَع
ْمُه
وُبِرْضاَو
Artinya: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan
shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun dan apabila sudah
mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila enggan
melaksana shalat.(HR Abu Daud 495)
3. Fungsi dan Hikmah Shalat Fardhu
Menurut Jamaludin Syakir (2011:84-85) fungsi dan hikmah shalat adalah sebagai berikut :
Artinya: Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.
b. Shalat yang dilakukan secara intensif akan mendidik dan melatih
seseorang menjadi tenang dalammenghadapi kesusahan dan tidak kikir saat mendapat nikmat dari Allah. Allah SWT berfirman:
Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.(QS.
Al-Ma’araj: 19-23)
Artinya: Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 45)
d. Shalat dan sabar juga berfungsi sebagai penolong bagi orang yang
beriman. Allah berfirman:
Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu'(QS. Al Baqarah :45)
4. Syarat Sah Shalat Fardhu
Menurut Al-Mahfani Khalilurrahman (2013:25-27) syarat sah shalat adalah sebagai berikut:
a. Sudah masuk waktu shalat, sebagaimana firman Allah :
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.(QS. An-Nisa: 103)
b. Suci dari hadats besar dan kecil
Artinya: Dan jika kamu junub Maka mandilah.(QS.
Al-Maidah:6)
Sedangkan termasuk hadats kecil adalah kentut, kencing, dan
buang air besar. Cara mensucikanya cukup dengan berwudhu. Sebagaimana sabda Nabi
َأَّضَوَتَي ىَّتَح َثَدْحَأ اَذإ ْمُكِدَحَأ َةلاَص ُهَّللا ُلَبْقَي لا
Artinya: Allah SWT tidak menerima shalat seseorang jika
berhadats sampai ia berwudhu. (HR. Bukhori Muslim)
c. Menghadap Kiblat. Sebagaimana firman Allah
Artinya: Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan
dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya.(QS.
Al-Baqarah:144) d. Menutup Aurat
Firman Allah SWT dalam QS. Al-A’raf: 31
Aurat adalah anggota badan yang harus ditutupi berdasarkan syariat agama. Ketentuan aurat laki-laki adalah apa yang ada diantara
perut dan lutut. Sedangkan aurat perempuan seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan.
5. Gerakan dan Bacaan Shalat Fardhu
Jamaludin Syakir, (2011: 94-121) Cara mengerjakan shalat baik gerakan maupun bacaanya sebagai berikut:
a. Niat didalam hati secara ikhlas karena Allah semata. Niat adalah
pekerjaan hati, bukan perbuatan mulut sehingga tidak perlu
diucapkan.
b. Berdiri sempurna menghadap kearah kiblat. Hal ini dipahami
dari firman Allah SWT :
Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu'.(QS. Al-Baqarah:238)
Namun jika seorang tidak sanggup melaksanakan shalat dengan berdiri maka dibolehkan mengerjakanya dengan duduk,
mampu dengan tiduran atau terlentang maka diperbolehkan shalat dengan isarat.
c. Mengangkat kedua belah tangan dengan mengucapkan
ُرَبْكَا
ُهَللا
Takbir pertama ini disebut takbiratul-ihram. Disebut demikian karena setelah takbir ini diharamkan melakukan
gerakan lain di luar gerakan yang dituntunkan dalam shalat hingga salam.
d. Setelah takbiratul ihram kedua belah tanganya disedekapkan
pada dada. Kemudian membaca:
1) Doa iftitah
اَب اَمَك َياَي اَطَخ َنْيَب َو ْيِنْيَب ْدِع اَب َمُهّللا
َمْلا َنْيَب َت ْدَع
َمُهَللا ِبِرْغَملا َو ِقِرْش
ْيِنِقَن
ُبْوَثّلا يَقَنُي اَمَك َياَياَطَخ ْنِم
يِنْلِسْغلا َمُهَللا ِسَنَدلا َنِم ُضَيْبَلأا
ِم
ْن
Suarat Al-Fatihah secara tartil
3) Surat-surat pendek yang sudah dihafal
e. Ruku
Angkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil bertakbir, menuju posisi ruku. Yang perlu diperhatikan adalah kedua tangan saat ada pada kedua lutut dalam keadaan
menggenggam, sehingga sudut ruku 90 derajat bujur sangkar. Ketika sedang ruku dituntunkan untuk membaca
ِميِظَعْلا
َيِبَر
َناَحْبُس
f. I’tidal setelah ruku, yakni berdiri tegak dengan sempurna dan
tenang. Saat i’tidal dituntunkan untuk membaca
ُهَدِمَح
ْنَمِل
ُهَللا
َعِمَس
ِتاَوَمَسلاُءْلِم ُدْمَحلا َكَلَواَنَبَر
ُءْلِمَو
ا
ِضْرَلأ
g. Sujud.
Bertakbirlah tanpa mengangkat tangan menuju gerakan
sujud dengan meletakan kedua lutut lebih dahulu lalu kedua tangan, kemudian letakan wajah (dahi dan hidung). Ketika sujud
dituntunkan untuk membaca
ىَلْعَأْلا
َيِبَر
َناَحْبُس
h. Duduk antara dua sujud
Dituntunkan membaca
يِنِدْهاَو
يِنِفاَعَو
يِنْمَحْراَو
يِل
ْرِفْغا
َمُهَللا
يِنْقُزْراَو
i. Duduk.
Setelah sujud kedua, maka dituntunkan untuk duduk. Jika
dalam posisi duduk tasyahud awal maka posisi duduknya
iftirasyi yakni duduk diatas bentangan kaki kiri sementara
telapak kaki kanan ditegakan dengan jari kaki kanan menghadap
kiblat. Dituntunkan membaca:
ُمَلاَسلا ُتاَبِيَطلاَو ُتاَوَلَصّلاَو ِهَلِل ُتاَيِحَتلا
ُمَلاَسلا ُهُتاَكَرَبَو ِهَللا ُةَمْحَرَو ُيِبَنلا اَهُيَا َكْيَلَع
َنَا ُدَهْشَاَو ُهَللا َلاِا َهَلِا َلا ْنَا ُدَهْشَا
ُهُدْبَع اًدَمَحُم
ُهَلْوُسَرَو
ُهَللا
َلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ِلَص َم
ى
آ
اَمَك ٍدَمَحُم ِل
َمُهَللَا ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ىَلَع َتْيَلص
ىَلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ْكِراَب
آ
َتْكَراَب اَمَك ٍدَمَحُم ِل
َلَع
ى
ىَلَعَو َمْيِهَرْبِا
آ
ِا ِل
ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْب
ُدْيجَم
Namun ketika suadah dalam posisi duduk tasyahud akhir
maka posisi duduknya tawaruk yakni pangkal paha atas (pantat) yang kiri duduk bertumpu pada lantai sedangkan posisi kaki
kanan sama dengan posisi tahiyat awal. Dituntunkan membaca
ُمَلاَسلا ُتاَبِيَطلاَو ُتاَوَلَصّلاَو ِهَلِل ُتاَيِحَتلا
ُمَلاَسلا ُهُتاَكَرَبَو ِهَللا ُةَمْحَرَو ُيِبَنلا اَهُيَا َكْيَلَع
ُهَللا َلاِا َهَلِا َلا ْنَا ُدَهْشَا
ُهُدْبَع اًدَمَحُم َنَا ُدَهْشَاَو
ُهَلْوُسَرَو
ُهَللا
َلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ِلَص َم
ى
آ
اَمَك ٍدَمَحُم ِل
َمُهَللَا ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ىَلَع َتْيَلص
ىَلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ْكِراَب
آ
َتْكَراَب اَمَك ٍدَمَحُم ِل
َلَع
ى
ْيِهَرْبِا
ىَلَعَو َم
آ
ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ِل
ُدْيجَم
Pada rakaat terakhir setelah membaca tahiyat akhir dan
shalawat nabi menganjurkan untuk membaca:
ْنِمَو َمَنَهَج ِباَذَع ْنِم َكِب ُذْوُعَا ْيِنِا َمُهَللَا
ِةَنْتِف ْنِمَو ِرْبَقلا ِباَذَع
ْنِمَو ِتاَمَملاَو اَيْحَملا
ِلاَجَدلا ِحْيِسَملا ِةَنْتِفِرَش
Setelah berdoa dalam tasyahud akhir, kemudian salamlah dengan berpaling kekanan hingga terlihat pipmu dari belakang
dengan membaca:
ُهُتاَك
َرَبَو
ِهَللا
ُةَمْحَرَو
ْمُكْيَل
َع
ُماَلَسلا
Lalu berpaling kekiri juga membaca:
ُهُتاَك
َرَبَو
ِهَللا
ُةَمْحَرَو
ْمُكْيَلَع
ُماَلَسلا
C. Penelitian Terdahulu
Selama penulis melakukan penelitian dan melakukan
penelusuran terhadap beberapa skripsi, penulis tidak mendapatkan karya yang sama persis dengan penelitian yang akan diteliti. Namun
ada beberapa karya yang berkaitan dengan, sebagai berikut:
a. Skripsi oleh Naryono ( Nim: 1106010031, UMP)
Judul Skripsi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar Adzan dan Iqomah Melalui Metode
Demonstrasi Bagi siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Pasinggangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui metode demonstrasi dalam meningkatkan
prestasi belajar pendidikan agama islam ada tidaknya korelasi antara pembinaann ibadah shalat dalam keluarga dengan prestasi belajar
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar adzan dan iqomah bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Pasinggangan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel terikat yaitu metode demonstrasi sedangkan perbedaanya yaitu jenis
penelitianya, peneliti terdahulu menggunakan jenis penelitian kuantitatif sedangkan peneliti ini menggunakan deskriptif kualitatif.
b. Sekripsi oleh N. Nuraeni (Nim: 1810011000007, UIN Syarif
Judul sekripsi Upaya Meningkatkan Keterampilan Ibadah Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Di SDN Cpicung
05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun 2014. Tujuan penelitianya adalah untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi
dalam peningkatan keterampilan ibadah shalat pada siswa kelas III di SDN Cpicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun 2014.
Persamaan pada sekripsi ini adalah terdapat pada variabel terkait
yaitu metode demonstrasi sedangkan perbedaanya yaitu jenis penelitianya, peneliti terdahulu menggunakan jenis penelitian tindakan