• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU PADA SANTRI TPQ NUR RASYID KALIBAGOR KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU PADA SANTRI TPQ NUR RASYID KALIBAGOR KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 - repository perpustakaan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Efektivitas Metode Demonstrasi a. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:284)

efektivitas berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna dalam melaksankan suatu usaha ataupun tindakan.Menurut Hidayat (1986)

“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi

efektivitasnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitasadalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana

rencana dapat tercapai. Semakin besar prosentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya

b. Metode Demonstrasi

Sahrodi Jamali (2008:67) kata metode berasal dari bahasa Yunani methodes, yang berarti cara, kiat, dan seluk beluk yang

berkaitan dengan upaya menyelesaiakan sesuatu. Sedangkan menurut Slameto (2010:82) mengemukakan, metode adalah cara

(2)

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 46 ), metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Menurut Sanjaya Wina (2006:145), metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa metode

adalah suatu cara yang telah diatur dan terpikir dengan baik untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang diharapkan tanpa adanya metode pengajaran yang baik. Untuk itu diperlukan suatu metode agar tujuan yang diharapkan dapat

terwujud. Seringkali hasil yang diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar tidak maksimal, karena tidak efektifnya metode yang

digunakan dalam pembelajaran. Maka memilih metode yang tepat, efektif dan efesien mutlak untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Syaiful Sagala (2011:210) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang suatu proses atau benda sampai pada

penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruan. Metode ini barang kali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran

(3)

Djamarah Syaiful Bahri dkk (2010:90) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau

mempertunjukan kepada siswa suatu proses,situasi atau benda terte ntu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang

sering disertai dengan penjelasan lisan.

Menurut Nana Sudjana (2010:83) metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalanya suatu

proses terjadinya sesuatu. Oleh karena itu metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu para

peserta didik untuk mencari jawaban berdasarkan fakta yang dilihat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru ataupun peserta didik

memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh peserta didik sehingga ilmu atau ketrampilan yang didemonstrasikan

lebih dapat bermakna dalam ingatan masing-masing peserta didik.

2. Tujuan Metode Demontrasi

Menurut Syaiful Sagala (2011:211) tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses

terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaianya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas.

Menurut Roestiyah (2008:83) tujuan penggunaan metode

(4)

(2010:62) tujuan pokok metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatuatau

proses terjadinya sesuatu.

Dengan melihat uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

metode demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran atau memperlihatkan suatu proses terjadinya suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar agar peserta didik dengan mudah untuk memahaminya.

3. Langkah-langkah melakukan Metode Demonstrasi

Dalam melaksanakan demonstrasi tidak serta merta dilakukan, karena ketika demonstrasi dilakukan dengan serta merta maka tidak akan bisa mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu diperlukan

langkah-langkah pelaksanaannya dengan harapan demonstrasi yang akan dilakukan bisa mencapai hasil yang optimal dan maksimal sesuai

dengan tujuan demonstrasi tersebut.

Menurut Muhammad Ali (2010:85-86) langkah-langkah melakukan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang

akan dicapai.

b. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

c. Memilih alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelum

didemonstrasikan supaya tidak gagal saat diaadakan demonstrasi d. Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien

(5)

f. Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat

memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.

g. Membuat perencanaan penilaian terhdap kemajuan peserta

didik.

Sanjaya Wina (2006:151-152) langkah-langkah melakukan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: 1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa

setelah proses demonstrasi berakhir.

2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi

yang dilakukan.

3) Lakukan uji coba demonstrasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan

semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas

apa yang didemonstrasikan.

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh

siswa

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus

(6)

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

a) Mulailah demonstrasi dengan

kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir.

b) Ciptakan suasana yang menyejukan dengan

menghindari suasana yang menegangkan. c) Yakinkan semua siswa mengikuti jalanya

demonstrasi

d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara

aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 3) Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan

tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Menurut Djamarah Syaiful Bahri dkk (2010:91), metode

demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : a. Kelebihan Metode Demonstrasi

1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

konkrit, sehingga menghindari verbalisme.

(7)

3) Proses pengajaran lebih menarik.

4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan

antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi

1) Metode ini memerlukan ketrerampialn guru secra khusus,

kareana tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan

demonstrasi tidak akan efektif.

2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai

tidak selalu tersedia dengan baik.

3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang

matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang,

yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

Sanjaya Wina (2006:150-151) mengemukakan kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi. Adapun kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metode demonstrasi

1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme aan

dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa

(8)

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan

memiliki kesempatan untuk memberikan antara teori

dan pernyataan.

b. Kelemahan metode demonstrasi

1) Metode demontrasi memerlukan persiapan yang lebih

matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan

mtode ini tidak efektif lagi.

2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan

tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan

keterampilan guru yang khusus sehingga guru dituntut

untuk bekerja lebih profesional.

Syaiful Sagala (2011:211-212) juga mengemukakan tentang

kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi. Adapun kebaikan kekurangan metode demonstrasi sebagai berikut:

a. Kebaikan Metode Demonstrasi

1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang

dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu

(9)

2) Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang

sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

3) Ekonomis dalam jam pelajaran disekolah dan ekonomis

dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui

demonstrasi dengan waktu yang pendek.

4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan

hanya d engan membaca atau mendengarkan, karena

murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan.

5) Karena gerakan dan proses pertunjukan maka tidak

memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau

keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. b. Kelemahan Metode Demonstrasi

1) Derajad visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat

melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan.

2) Untuk demonstrasi digunakan alat-alat khusus.

3) Dalam melakukan pengamatan diperlukan pemusatan

perhatian .

(10)

6) Agar dapat mendapatkan hasil yang baik diperlukan

(11)

B. KETERAMPILAN SHALAT FARDHU

1. Keterampilan Shalat Fardhu a. Keterampilan

Menurut Muhibin Syah (2010:120) Keterampilan adalah belajar

dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik (yang berhubungan dengan urat-urat syarat dan otot-otot). Tujuannya adalah untuk memperoleh dan mengusai keterampilan jasmani tertentu. Dalam

belajar jenis ini latihan-latihan insentif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik,

menari, melukis, memperbaiki elektronik dan juga sebagai materi pelajaran agama, seperti ibadah salat dan haji.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1180),

keterampilan berasal dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam

menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Sedangkan keterampilan

artinya yaitu kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan seseorang dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan atau tugas-tugas tertentu. b. Shalat Fardhu

Dalam bukunya Jamaludin Syakir, (2011:81) Shalat menurut bahasa, berarti doa atau rahmat. Jamaludin Syakir,(2011:81) Shalat

menurut istilah syara’ ialah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan

(12)

Al-Mahfani Khalilurrahman, (2013:3) Menurut syariat Islam shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang

diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu.

Dari ketiga istilah di atas maka dapat ditarik garis kesimpulan bahwa keterampilan shalat fardhu adalah kemampuan seseoarang dalam melakukan ucapan dan pebuatan atau gerakan yang diawali dengan

takbir dan diakhiri salam dengan syarat dan rukun tertentu.

2. Dasar Mengerjakan Shalat Fardhu

Para ulama telah sepakat bahwa shalat adalah kewajiban yang harus dipenuhi bagi setiap muslim dan hal ini telah ditegaskan dalam QS

Al-Baqarah : 43











Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.

Kemudian Allah memerintahkan agar hambanya memelihara shalat dan disarankan khusu ketika mengerjakan shalat sebagaimana yang

(13)









Artinya : Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat

wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.

Islam memberikan kewajiban shalat kepada mukhalaf untuk

menjalankan shalat fardhu sehari semalam. Amalan ini perlu sekali ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Anak hendaknya diperintahkan

shalat sejak umur tujuh tahun bahkan bahkan diperintahkan keras apabila berumur sepuluh tahun. Ketentuan ini sesuai dengan seabda Nabi

Muhamaad :

َنيِنِس

ِعْبَس

ُءاَنْبَأ

ْمُهَو

ِةلاَصّلاِب

ْمُكَدلاْوَأ

وُرُم

ٍرْشَع

ُءاَنْبَأ

ْمُهَو

اَهْيَلَع

ْمُه

وُبِرْضاَو

Artinya: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan

shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun dan apabila sudah

mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila enggan

melaksana shalat.(HR Abu Daud 495)

3. Fungsi dan Hikmah Shalat Fardhu

Menurut Jamaludin Syakir (2011:84-85) fungsi dan hikmah shalat adalah sebagai berikut :

(14)





Artinya: Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.

b. Shalat yang dilakukan secara intensif akan mendidik dan melatih

seseorang menjadi tenang dalammenghadapi kesusahan dan tidak kikir saat mendapat nikmat dari Allah. Allah SWT berfirman:





















Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir, kecuali orang-orang yang

mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.(QS.

Al-Ma’araj: 19-23)

(15)

Artinya: Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 45)

d. Shalat dan sabar juga berfungsi sebagai penolong bagi orang yang

beriman. Allah berfirman:







Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyu'(QS. Al Baqarah :45)

4. Syarat Sah Shalat Fardhu

Menurut Al-Mahfani Khalilurrahman (2013:25-27) syarat sah shalat adalah sebagai berikut:

a. Sudah masuk waktu shalat, sebagaimana firman Allah :





Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan

waktunya atas orang-orang yang beriman.(QS. An-Nisa: 103)

b. Suci dari hadats besar dan kecil

(16)

Artinya: Dan jika kamu junub Maka mandilah.(QS.

Al-Maidah:6)

Sedangkan termasuk hadats kecil adalah kentut, kencing, dan

buang air besar. Cara mensucikanya cukup dengan berwudhu. Sebagaimana sabda Nabi

َأَّضَوَتَي ىَّتَح َثَدْحَأ اَذإ ْمُكِدَحَأ َةلاَص ُهَّللا ُلَبْقَي لا

Artinya: Allah SWT tidak menerima shalat seseorang jika

berhadats sampai ia berwudhu. (HR. Bukhori Muslim)

c. Menghadap Kiblat. Sebagaimana firman Allah





Artinya: Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan

dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya.(QS.

Al-Baqarah:144) d. Menutup Aurat

Firman Allah SWT dalam QS. Al-A’raf: 31







(17)

Aurat adalah anggota badan yang harus ditutupi berdasarkan syariat agama. Ketentuan aurat laki-laki adalah apa yang ada diantara

perut dan lutut. Sedangkan aurat perempuan seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan.

5. Gerakan dan Bacaan Shalat Fardhu

Jamaludin Syakir, (2011: 94-121) Cara mengerjakan shalat baik gerakan maupun bacaanya sebagai berikut:

a. Niat didalam hati secara ikhlas karena Allah semata. Niat adalah

pekerjaan hati, bukan perbuatan mulut sehingga tidak perlu

diucapkan.

b. Berdiri sempurna menghadap kearah kiblat. Hal ini dipahami

dari firman Allah SWT :









Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam

shalatmu) dengan khusyu'.(QS. Al-Baqarah:238)

Namun jika seorang tidak sanggup melaksanakan shalat dengan berdiri maka dibolehkan mengerjakanya dengan duduk,

(18)

mampu dengan tiduran atau terlentang maka diperbolehkan shalat dengan isarat.

c. Mengangkat kedua belah tangan dengan mengucapkan

ُرَبْكَا

ُهَللا

Takbir pertama ini disebut takbiratul-ihram. Disebut demikian karena setelah takbir ini diharamkan melakukan

gerakan lain di luar gerakan yang dituntunkan dalam shalat hingga salam.

d. Setelah takbiratul ihram kedua belah tanganya disedekapkan

pada dada. Kemudian membaca:

1) Doa iftitah

اَب اَمَك َياَي اَطَخ َنْيَب َو ْيِنْيَب ْدِع اَب َمُهّللا

َمْلا َنْيَب َت ْدَع

َمُهَللا ِبِرْغَملا َو ِقِرْش

ْيِنِقَن

ُبْوَثّلا يَقَنُي اَمَك َياَياَطَخ ْنِم

يِنْلِسْغلا َمُهَللا ِسَنَدلا َنِم ُضَيْبَلأا

ِم

ْن

(19)

Suarat Al-Fatihah secara tartil



















































3) Surat-surat pendek yang sudah dihafal

(20)











e. Ruku

Angkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil bertakbir, menuju posisi ruku. Yang perlu diperhatikan adalah kedua tangan saat ada pada kedua lutut dalam keadaan

menggenggam, sehingga sudut ruku 90 derajat bujur sangkar. Ketika sedang ruku dituntunkan untuk membaca

ِميِظَعْلا

َيِبَر

َناَحْبُس

f. I’tidal setelah ruku, yakni berdiri tegak dengan sempurna dan

tenang. Saat i’tidal dituntunkan untuk membaca

ُهَدِمَح

ْنَمِل

ُهَللا

َعِمَس

ِتاَوَمَسلاُءْلِم ُدْمَحلا َكَلَواَنَبَر

ُءْلِمَو

ا

ِضْرَلأ

(21)

g. Sujud.

Bertakbirlah tanpa mengangkat tangan menuju gerakan

sujud dengan meletakan kedua lutut lebih dahulu lalu kedua tangan, kemudian letakan wajah (dahi dan hidung). Ketika sujud

dituntunkan untuk membaca

ىَلْعَأْلا

َيِبَر

َناَحْبُس

h. Duduk antara dua sujud

Dituntunkan membaca

يِنِدْهاَو

يِنِفاَعَو

يِنْمَحْراَو

يِل

ْرِفْغا

َمُهَللا

يِنْقُزْراَو

i. Duduk.

Setelah sujud kedua, maka dituntunkan untuk duduk. Jika

dalam posisi duduk tasyahud awal maka posisi duduknya

iftirasyi yakni duduk diatas bentangan kaki kiri sementara

telapak kaki kanan ditegakan dengan jari kaki kanan menghadap

kiblat. Dituntunkan membaca:

ُمَلاَسلا ُتاَبِيَطلاَو ُتاَوَلَصّلاَو ِهَلِل ُتاَيِحَتلا

ُمَلاَسلا ُهُتاَكَرَبَو ِهَللا ُةَمْحَرَو ُيِبَنلا اَهُيَا َكْيَلَع

(22)

َنَا ُدَهْشَاَو ُهَللا َلاِا َهَلِا َلا ْنَا ُدَهْشَا

ُهُدْبَع اًدَمَحُم

ُهَلْوُسَرَو

ُهَللا

َلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ِلَص َم

ى

آ

اَمَك ٍدَمَحُم ِل

َمُهَللَا ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ىَلَع َتْيَلص

ىَلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ْكِراَب

آ

َتْكَراَب اَمَك ٍدَمَحُم ِل

َلَع

ى

ىَلَعَو َمْيِهَرْبِا

آ

ِا ِل

ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْب

ُدْيجَم

Namun ketika suadah dalam posisi duduk tasyahud akhir

maka posisi duduknya tawaruk yakni pangkal paha atas (pantat) yang kiri duduk bertumpu pada lantai sedangkan posisi kaki

kanan sama dengan posisi tahiyat awal. Dituntunkan membaca

ُمَلاَسلا ُتاَبِيَطلاَو ُتاَوَلَصّلاَو ِهَلِل ُتاَيِحَتلا

ُمَلاَسلا ُهُتاَكَرَبَو ِهَللا ُةَمْحَرَو ُيِبَنلا اَهُيَا َكْيَلَع

(23)

ُهَللا َلاِا َهَلِا َلا ْنَا ُدَهْشَا

ُهُدْبَع اًدَمَحُم َنَا ُدَهْشَاَو

ُهَلْوُسَرَو

ُهَللا

َلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ِلَص َم

ى

آ

اَمَك ٍدَمَحُم ِل

َمُهَللَا ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ىَلَع َتْيَلص

ىَلَعَو ٍدَمَحُم ىَلَع ْكِراَب

آ

َتْكَراَب اَمَك ٍدَمَحُم ِل

َلَع

ى

ْيِهَرْبِا

ىَلَعَو َم

آ

ٌدْيِمَح َكَنِا َمْيِهاَرْبِا ِل

ُدْيجَم

Pada rakaat terakhir setelah membaca tahiyat akhir dan

shalawat nabi menganjurkan untuk membaca:

ْنِمَو َمَنَهَج ِباَذَع ْنِم َكِب ُذْوُعَا ْيِنِا َمُهَللَا

ِةَنْتِف ْنِمَو ِرْبَقلا ِباَذَع

ْنِمَو ِتاَمَملاَو اَيْحَملا

ِلاَجَدلا ِحْيِسَملا ِةَنْتِفِرَش

(24)

Setelah berdoa dalam tasyahud akhir, kemudian salamlah dengan berpaling kekanan hingga terlihat pipmu dari belakang

dengan membaca:

ُهُتاَك

َرَبَو

ِهَللا

ُةَمْحَرَو

ْمُكْيَل

َع

ُماَلَسلا

Lalu berpaling kekiri juga membaca:

ُهُتاَك

َرَبَو

ِهَللا

ُةَمْحَرَو

ْمُكْيَلَع

ُماَلَسلا

(25)

C. Penelitian Terdahulu

Selama penulis melakukan penelitian dan melakukan

penelusuran terhadap beberapa skripsi, penulis tidak mendapatkan karya yang sama persis dengan penelitian yang akan diteliti. Namun

ada beberapa karya yang berkaitan dengan, sebagai berikut:

a. Skripsi oleh Naryono ( Nim: 1106010031, UMP)

Judul Skripsi Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar Adzan dan Iqomah Melalui Metode

Demonstrasi Bagi siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Pasinggangan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui metode demonstrasi dalam meningkatkan

prestasi belajar pendidikan agama islam ada tidaknya korelasi antara pembinaann ibadah shalat dalam keluarga dengan prestasi belajar

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar adzan dan iqomah bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Pasinggangan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel terikat yaitu metode demonstrasi sedangkan perbedaanya yaitu jenis

penelitianya, peneliti terdahulu menggunakan jenis penelitian kuantitatif sedangkan peneliti ini menggunakan deskriptif kualitatif.

b. Sekripsi oleh N. Nuraeni (Nim: 1810011000007, UIN Syarif

(26)

Judul sekripsi Upaya Meningkatkan Keterampilan Ibadah Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Di SDN Cpicung

05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun 2014. Tujuan penelitianya adalah untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi

dalam peningkatan keterampilan ibadah shalat pada siswa kelas III di SDN Cpicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun 2014.

Persamaan pada sekripsi ini adalah terdapat pada variabel terkait

yaitu metode demonstrasi sedangkan perbedaanya yaitu jenis penelitianya, peneliti terdahulu menggunakan jenis penelitian tindakan

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum- hukum, rumus,

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pondok terdapat banyak proses yang dilakukan di dalamnya, tetapi pondok pesantren tidak memiliki prosedur dan tingkat

Kesesuaian terapi antiviral yang diberikan oleh dokter untuk pasien mengacu pada Persatuan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) yang merekomendasikan pemberian antiviral untuk

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para praktisi, umumnya praktisi hukum dan khususnya praktisi Hukum Agraria dalam hal dapat memberikan

&esaran &esaran angka angka korelasi korelasi menunjukkan bah%a korelasi antara Dicipline dan 'erformance berada dalam kategori menunjukkan bah%a korelasi antara Dicipline

b) Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan industri perjalanan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir