SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Nama : Marcus Trias Bayu Nugroho NIM : 042214048
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
¾ Ya ng te rpe nting da la m dunia ini buka nla h te mpa t kita be rdiri, me la inka n jurusa n ya ng kita tuju. (Ho lme s)
Pe r se m ba h a n :
¾ Tu h a n Ye su s Kr ist u s
¾ Ba pa k Yoh a n e s Su k im in da n
I bu Lu cia Su t r im a h
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 09 Oktober 2009 Penulis
Marcus Trias Bayu Nugroho
TAHUN 1960 – 1980
Studi Kasus pada klub Skuter Scootsa di Salam, Magelang Marcus Trias Bayu Nugroho
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980, dan untuk mengetahui puas atau tidak puas konsumen terhadap atribut skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980. Penelitian ini dilakukan pada klub skuter Scootsa di Salam, Magelang.
Teknik pengumpulan data mengguanakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden juga sebagai anggota populasi, yaitu anggota klub Scootsa yang mempunyai Vespa keluaran tahun 1960-1980. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas dengan taraf signifikan α = 0,05 (5%), analisis deskriptif, analisis statistik, dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pengguna skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980 adalah laki-laki dewasa yang mempunyai pendidikan yang tinggi, (71,7%) sangat puas terhadap mesin skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980, (46,7%) sangat puas terhadap body skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980, (65%) puas terhadap aksesoris skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980, dan sebagian besar pengguna skuter merek Vespa tahun 1960 – 1980 merasakan kepuasan yang tinggi terhadap skuter tersebut sehingga mereka bergabung dalam sebuah klub skuter merek Vespa.
A case study on Scootsa, scoter club Salam, Magelang Marcus Trias Bayu Nugroho
Faculty of Economics Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aimed to find out the characteristics of costomers scooter Vespa type of 1960-1980. It is to find out whether the consumers are satisfied or not to the attributes of scooter Vespa type of 1960-1980. This research was conducted on Scootsa, scooter club Salam, Magelang.
The data gathering technique of this research was by distributing questionnaires. There were 60 respondents as samples and also as the entire members of the population of Scootsa, scooter club who owned Vespa year 1960-1980. The data analysis technique used were Validity Test, Reliability Test with significance level α = 0,05 (5%)., Descriptive Analize, Statistic Analize, and Qualitative Analize.
The results of this research indicates that the characteristic of costumers of scooter Vespa type of 1960-1980 release were men that have high education level, were very satisfied to the engine (71%), were very satisfied to it’s body (46,7%), were satisfied to the accessories (65%), and almost all consumers have high satisfaction to this scooter which make them join a scooter club.
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Marcus Trias Bayu Nugroho
Nomor Mahasiwa : 04 2214 048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980. Studi kasus pada Scootsa, klub skuter, Salam, Magelang.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 09 Oktober 2009
Yang menyatakan,
Marcus Trias Bayu Nugroho
Konsumen Terahadap Atribut Skuter Merek Vespa Tahun 1960 – 1980” studi kasus pada klub skuter merek Vespa Scootsa di Salam, Magelang, dapat terlaksana hingga selesai dengan baik dan benar.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, koreksi, motivasi dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. HG. Suseno TW.,M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, koreksi, motivasi dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Yohanes Sukimin dan Ibu Lucia Sutrimah, Kakakku Mbak Santi dan Mas Yono serta Mbak Anna dan Mas Agus, keponakanku Garry, Cornel, dan Kintan terima kasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan kalian yang sungguh bermakna dan memberikan semangat untuk menjalani hidup ini.
8. Keluarga Eyang Kakung dan Eyang Putri, Pakdhe, Bulek, terima kasih untuk segala doanya.
9. Kristina Candraningsih, kamu sungguh special bagiku, terima kasih untuk doa dan dukunganmu.
10.Teman-teman Manajemen Angkatan 2004 (Antoni, Feri, Dodi, Catur, Hendro, Wing, Helmi, Oscar, Billy, Robin, dll) terima kasih untuk dukungan dan kebersamaan selama ini. Keep friendship.
11.Keluarga besar Scootsa (Adi Slank, Dirman, Rangga, Tembong, Adi Cina, Lukas, Budi, Wisnu, Grandong, Yanto, Yono, Paino, Iyan, Gendut, dll), terima kasih atas kesempatan untuk melakukan observasi, dukungan dan doa kalian sungguh bermakna bagiku.
12.Teman-teman Orang Muda Katolik (Nawi, Oki, Tata, Rudi, Adi, Mbak Diana, Moko, Galih, Tika, Luki, Krisna, Didik, Heri, Vindy, Retha, Save, Mimi, dll) terima kasih atas doa dan dukungannya.
13.Teman-teman sesama penggemar Vespa (Soni Peler, Panji Ribut, Gepek, Lemu, dll) terima kasih atas motivasinya.
semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Yogyakarta, 09 Oktober 2009 Penulis
Marcus Trias Bayu Nugroho
HALAMAN JUDUL ... ……. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ……. ii
HALAMAN PENGESAHAN ... ……. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ……. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ……. v
ABSTRAK ... ……. vi
ABSTRACT ... ……. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ……. viii
KATA PENGANTAR ... …… xi
DAFTAR ISI ... ... xii
DAFTAR TABEL ... ... xv
DAFTAR GAMBAR ... ...xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... ………1
B. Rumusan Masalah ... ...3
C. Batasan Masalah ... ...4
D. Tujuan Penelitian ... ……....4
E. Manfaat Penelitian... ……....5
F. Sistematika Penulisan ... …… 5
C. Konsep Pemasaran ... ………8
D. Perilaku Konsumen ... ………8
E. Kepuasan Konsumen ... …….. 8
F. Pengertian Produk ... …….. 9
G. Hirarki Produk ... ... … 10
H Atribut ………. 11
I. Atribut Produk ………... 11
J. Pengertian Merek.. ... …. 12
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... …… 13
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... …….. 13
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... ……… 13
D. Variabel Penelitian ... ……....14
E. Populasi dan Sampel... ………15
F. Data dan Sumber Data ... …….. 16
G. Metode Pengumpulan Data... ……… 17
H. Validitas dan Reliabilitas ... ……. 17
I. Analisis Data... …… 19
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Wilayah Geografis Kecamatan Salam ... …… 21
A. Analisis Hasil Penelitian ... …... 28 1. Analisa Pengujian Kuesioner ... ……. 28 2. Karakteristik Konsumen Skuter merek Vespa Tahun 1960 – 1980
... ……. 32 3. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mesin Skuter
merek Vespa Tahun 1960 – 1980 ... ……. 36 4. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Body Skuter
merek Vespa Tahun 1960 – 1980 ... ……. 37 5. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Aksesoris Skuter
merek Vespa Tahun 1960 – 1980 ... ……. 38 6. Deskripsi Tanggapan Konsumen Terhadap Keanggotaan Klub
Skuter ... ……. 39 B. Pembahasan ... ……. 44 BAB VI. KESIMPULAN, SARAN , DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ... ……. 48 B. Saran ... ……. 49 C. Keterbatasan ... ……… 49 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IV.1 Jarak Desa ke Ibu Kota Kecamatan Salam ... 22
IV.2 Jenis Kelam... ……… 23
IV.3 Kewarganegaraan ...……… 23
IV.4 Usia ...……….23
IV.5 Tingkat Pendidikan...……….24
IV.6 Mata Pencaharian ... ………..24
VI.1 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner ... ………..29
VI.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner ... ………..31
VI.3 Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin………..32
VI.4 Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Usia ...………...33
VI.5 Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pekerjaan..………...33
VI.6 Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pendidikan………...34
VI.7 Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pendapatan………...35
VI.8 Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Mesin Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980………... 36
VI.9 Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Body Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980………... 37
VI.10 Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Aksesoris Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980………... 38
Pada Klub Skuter (Lebih dari 3 tahun tergabung dalam klub)……… 40 VI.13 Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap Keanggotaannya
Pada Klub Skuter (Bergabung dalam klub untuk menyalurkan Hobby)………. 41 VI.14 Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap Keanggotaannya
Pada Klub Skuter (Tergabung dalam klub untuk mengemangkan
hidup berkelompok)………. 42 VI.15 Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap Keanggotaannya
Pada Klub Skuter (Tergabung dalam klub untuk mengangkat citra diri)……… 43
V.1 Kemudahan Mendapatkan Sparepart...……….39 V.2 Lebih dari 3 tahun tergabung dalam klub ...……….40 V.3 Bergabung dalam klub untuk menyalurkan Hobby...……….41 V.4 Tegabung dalam klub untuk mengembangkan hidup
berkelompok………. 42
V.5 Tergabung dalam klub untuk mengangkat citra diri …………... 43
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia yang semakin modern dan semakin kompleks ini
membuat aktivitasnya juga semakin padat. Dari berbagai macam aktivitas
manusia tersebut tidak mungkin dilaksanakan dalam satu tempat, tetapi mereka
harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka diperlukan alat transportasi.
Berbagai jenis alat transportasi dapat kita gunakan seperti mobil, motor,
kapal laut, pesawat terbang dan kereta api. Dari berbagai macam alat transportasi
tersebut kita dapat memilih untuk kita gunakan. Pilihan alat transportasi yang
digunakan tergantung pada tingkat ekonomi seseorang. Di negara Indonesia alat
transportasi yang paling banyak menjadi pilihan masyarakat adalah sepeda motor.
Pilihan tersebut karena harga sepeda motor lebih terjangkau untuk kalangan
masyarakat Indonesia.
Pasar sepeda motor di Indonesia khususnya di Yogyakarta ini
mempunyai persaingan yang sangat ketat serta mempunyai berbagai macam
merk, kualitas, harga bahkan design yang dapat menarik minat konsumen. Sepeda
motor dapat dijadikan gaya hidup bagi para penggunanya. Baik itu motor yang
dikategorikan sebagai motor lama maupun motor keluaran baru.
Dalam era globalisasi ini, produk dari motor lama memang semakin
ditinggalkan. Tetapi disisi lain banyak orang yang masih menggunakan motor
produk lama seperti Vespa. Vespa bagi kalangan bangasawan memang menjadi
sebuah kebanggaan bagi statusnya. Tidak jarang orang menganggap bahwa Vespa
merupakan tumpangan bagi para Priyayi atau Bangsawan. Vespa merupakan
produk dari Itali yang didesain berbeda dengan motor-motor pada umumnya.
Bentuknya yang klasik membuat kebanyakan orang memilih untuk menggunakan
produk dari Piagio ini. Piagio adalah pabrik yang merakit skuter merek Vespa ini.
Tidak begitu tahu persis kapan Vespa ini masuk ke Indonesia. Tetapi
dilihat dari keberadaan Vespa di Indonesia keluaran tahun 1951, maka dapat
diketahui bahwa keberadaan Vespa di Indonesia sudah cukup lama. Dewasa ini
banyak bermunculan klub-klub Vespa yang ada di Indonesia. Di Yogyakarta
sendiri ada banyak klub yang bisa kita temuai, seperti MSC ( Mataram Scooter
Club ), RSC ( Realino Scooter Club ), Team Sakit Scooter Gank, dan masih
banyak lagi. Dari klub tersebut para anggotanya dapat menuangkan bakat serta
berbagi cerita dan pengalaman mengenai Vespa. Banyak juga even yang diadakan
bukan sekedar untuk mengumpulkan para Scooteris (sebutan bagi para
penggemar skuter) tetapi juga adanya kontes dari skuter merk Vespa ini. Semakin
tua tahun pembuatan Vespa, maka semakin klasik bentuk dari Vespa ini dan tidak
memburu Vespa klasik keluaran antara tahun 1951 sampai tahun 1973. Mereka
berani membayar dengan harga tinggi untuk mendapatkan Vespa tersebut.
Kepuasan merupakan harga mahal bagi para penggemar Vespa. Para
penggemar Vespa yang boleh dikatakan sebagai konsumen skuter merk Vespa ini
tidak terbatas bagi kalangan priyayi tetapi semua kalangan dapat menjangkau dan
menggunakan produk dari Piagio ini. Sebagai konsumen atau pengguna, batasan
kepuasan tidak dinilai dengan uang, tetapi lebih kedalam usaha mereka dalam
mendapatkan barang yang disenanginya yaitu Vespa. Berbagai kegiatan yang ada
dalam klub Vespa merupakan kegiatan yang bersifat sosial; seperti bakti sosial,
kerja bakti, buka bersama dalam bulan Ramadhan, kebersamaan; seperti kumpul
bersama setiap malam minggu, touring.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti
kepuasan konsumen skuter merk Vespa dengan judul “ Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Atribut Skuter Merk Vespa Tahun 1960 – 1980 ”. dengan mengambil studi kasus pada klub Skuter SCOOTSA ( Scooter Salam ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas
lebih lanjut adalah :
2. Apakah konsumen puas terhadap atribut skuter merk Vespa tahun
1960-1980 ?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas maka penulis
memberikan batasan dalam penelitian :
1. Responden yang diteliti adalah konsumen skuter merk Vespa tahun
1960-1980.
2. Skuter merk Vespa yang akan diteliti adalah Vespa antara tahun 1960
sampai tahun 1980.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen skuter merk Vespa tahun
1960-1980.
2. Untuk mengetahui puas atau tidak puas konsumen terhadap atribut skuter
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi klub Skuter SCOOTSA ( Scooter Salam )
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi klub untuk lebih
meningkatkan eksistensinya dalam dunia otomotif.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan bagi
peneliti-peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
3. Bagi penulis
Secara pribadi tentunya penulis memperoleh banyak manfaat dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah.
F. Sistematika Penulisan
BAB. I Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB. II Landasan Teori
Dalam bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang mendukung
analisis masalah ini antara lain, pengertian pemasaran, manajemen
konsumen, pengertian produk, hirarki produk, atribut, atribut produk,
pengertian merk.
BAB. III Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis penelitian, waktu dan lokasi
penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, populasi
dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, validitas
dan reliabilitas, analisis data.
BAB. IV Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Dalam bab ini akan dibahas tentang geografis wilayah Kecamatan
Salam, demografis wilayah Kecamatan Salam, gambaran umum klub
Scootsa.
BAB. V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil penelitian, dan
pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan
penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran, menurut Harper W. Boyd, Jr., dkk.
(2000:4).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan; produk (barang, jasa, gagasan); transaksi dan hubungan pasar; serta pemasaran dan pemasar.
B. Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (2000:9) adalah
“Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran penetapan harga promosi serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran individu dan organisasi”.
Dalam proses pemasaran diperlukan manajemen pemasaran yaitu
mencakup tenaga, keterampilan, sumber daya manusia sebagai pemasar yang
memadai.
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menurut Willian J. Stanton (1996:11) adalah “Sebuah
falsafat bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan dan keinginan konsumen adalah
dasar kebenaran dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan”.
D. Perilaku Konsumen
Definisi perilaku konsumen menurut J. Paul Peter (1999:6), “Perilaku
Konsumen didefinisikan sebagai interaksi dinamis dan kognisi, perilaku, dan
kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka”. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi diatas; perilaku
konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan
kognisi, dan kejadian disekitar dan hal tersebut melibatkan pertukaran.
E. Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (2000:40), kepuasan konsumen adalah
“Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi / kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya”.
Menurut Mowen dan Minor (2001: 89), "kepuasan konsumen adalah
keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka
Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara
umum kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau
hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan konsumen atau
bahkan melebihinya. Dalam era kompetisi yang ketat seperti sekarang,
kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama, pelanggan diibaratkan seorang
raja yang harus dilayani, namun bukan berarti menyerahkan segala-galanya
kepada pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan
secara menguntungkan atau bersifat "win-win situation", yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.
Kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat berharga demi
mempertahankan keberadaan konsumen tersebut untuk tetap berjalannya suatu
bisnis atau usaha. Layanan yang diberikan pada konsumen akan memacu puas
tidaknya seorang konsumen atas pelayanan yang diberikan.
F. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang ditawarkan
meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, property,
G. Hirarki Produk
Menurut Philip Kotler (2002:450) tiap produk berkaitan dengan
produk-produk tertentu. Hirarki produk terentang mulai dari kebutuhan dasar
sampai produk-produk khusus yang memuaskan kebutuhan khusus. Kita dapat
mengidentifikasi tujuh lefel hirarki produk. Antara lain :
1. Rumpun kebutuhan (need family): Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk. Contoh : keamanan.
2. Rumpun produk (product family): Semua kelas produk yang dapat memenuhi
suatu kebutuhan inti dengan efektivitas yang memadai. Contoh : tabungan dan
penghasilan.
3. Kelas produk (product class): Sekelompok produk dalam rumpun produk
yang diakui mempunyai persamaan fungsional. Contoh : instrumen finansial.
4. Lini produk (product line): Sekelompok produk dalam suatu kelas produk
yang berkaitan erat karena produk-produk itu melaksanakan fungsi yang
serupa, dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui
saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.
Contoh : asuransi jiwa.
5. Jenis produk (product type): Sekelompok produk dalam lini produk yang
sama memiliki sejumlah kemungkinan bentuk produk. Contoh : asuransi yang
6. Merk (brand): Nama, yang diasosiasikan dengan satu atau beberapa produk dalam lini produk, yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau
karakter produk tertentu. Contoh : Prudential.
7. Unit produk (product variant): Satu unit tersendiri dalam suatu merk atau lini produk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau atribut
lain. Contoh : asuransi jiwa berjangka.
H. Atribut
Atribut adalah unsur-unsur yang dianggap penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembeli. Unsur-unsur yang dimaksud
adalah merk, kemasan, jaminan, dan pelayanan. (Fandy Tjiptono,1995:86).
Menurut Mowen (2000:312) atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek. Terbagi atas dua
kelas yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, misalnya kualitas, citarasa,
dan harga. Sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari
aspek eksternal produk, seperti nama, merek, kemasan, dan label.
I. Atribut Produk
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain. (Philip Kotler,2001:347).
J. Pengertian Merk
Merk adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi
dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus, yaitu
memuasatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Obyek
yang disasar penulis adalah kepuasan konsumen terhadap atribut skuter merk
Vespa tahun 1960 - 1980.
Studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang “longitudinal” yaitu : hasil pengumpulan dan analisis data kasus dalam jangka waktu tertentu dan kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada obyek yang diteliti (Winarno Surakhmad,
1982: 143).
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian : Bulan April
2. Lokasi Penelitian : Klub Skuter “Scootsa”, Salam, Magelang.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang memiliki kompetensi dan
kapabilitas untuk dimintai keterangan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi subyek adalah anggota klub skuter “Scootsa”, Salam ,Magelang.
Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang menunjang dalam
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek
adalah data-data tentang kepuasan konsumen terhadap atribut skuter merk Vespa
tahun 1960-1980 melalui kuesioner, yang meliputi mesin, bodi, dan aksesoris.
D. Variabel Penelitian 1. Definisi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dibedakan atau mempunyai variasi
nilai (Sekaran, 2003:63). Sedangkan variasi nilai adalah kemungkinan
nilai-nilai yang dimiliki oleh unit analisis berdasarkan variabel yang diukur
(Sekaran, 2003:63). Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Karakteristik Konsumen
Karakteristik adalah cara yang khas dan relatif bertahan lama yang dapat
membedakan seorang individu dengan individu yang lain (Leon G.
Schiffman – L. Lazar Kanuk, 2007:111).
b. Atribut Skuter merk Vespa tahun 1960 – 1980.
Atribut yang dimaksud adalah karakteristik atau fitur yang mungkin
dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek (Mowen 2000:312). Dalam hal ini
yang menjadi obyek adalah Skuter merk Vespa tahun 1960 - 1980.
Termasuk ke dalam atribut ekstrinsik, karena didalamnya terdapat nama
2. Pengukuran
Peneliti menggunakan jenis Penelitian Deskriptif, yaitu penelitan yang
bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak
memilah-milah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu (Zulganef,
2008:11). Penelitian ini lazimnya didasarkan pada kriteria atau pertimbangan
tertentu. Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti adalah 60 responden dari
jumlah keseluruhan anggota klub Scootsa.
E. Populasi dan Sampel 1. Polulasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang dapat terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1990: 141).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota klub
skuter “Scootsa” dan para pengguna skuter merk Vespa berjumlah 60
responden.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili populasi (Nawawi, 1983:
30). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota klub
skuter “Scootsa” dan para pengguna skuter merk Vespa yang mampu
sebanyak 60 responden, sebesar populasi yang ada dalam penelitian ini untuk
diberikan kuesioner.
Jadi dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan teknik pengambilan
sampel, dikarenakan seluruh anggota populasi dalam penelitian ini dijadikan
sampel.
F. Data dan Sumber Data 1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perorangan seperti wawancara atau hasil kuesioner yang biasa dilakukan
oleh peneliti (Umar, 1997:43). Dalam penelitian ini data primer adalah data
yang diperoleh dari responden.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan, baik dari pengumpul data primer atau pihak luar (Umar, 1997: 43).
Dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari internet dan beberapa buku
pendukung dalam penelitian ini.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan
secara tertulis yang dibagikan kepada responden. Pada metode kuesioner daftar
pertanyaan memiliki beberapa item sebagai variasi jawaban tiap variabel. Untuk
setiap pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian diberi lima
alternatif jawaban dengan skor jawaban yang disesuaikan dengan analisis skala
Likert, yaitu :
Sangat setuju (SS) : dengan skor 5
Setuju (S) : dengan skor 4
Netral (N) : dengan skor 3
Tidak setuju (TS) : dengan skor 2
Sangat tidak setuju (STS) : dengan skor 1
H. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
alat ukur memiliki ketepatan atau kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya dengan menggunakan teknik ukur product moment dari Karl Pearson. Rumus :
n : jumlah sample uji coba
r : koefisien korelasi antara x dan y
Uji validitas ini adalah jika hasil r hitung > r tabel dengan tingkat kepercayaan 95% maka item pertanyaan kuesioner dinyatakan valid,
sebaliknya jika r hitung < r tabel dengan tingkat kepercayaan 95% maka item pertanyaaan kuesioner dinyatakan gugur.
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas menunjukkan suatu instrument yang dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data.
Rumus :
(
( )
)
Dimana: rbb : koefisien keterandalan
: rxy : korelasi antara item yang bernomor ganjil dan genap. I. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskripif adalah analisis yang menjelaskan bagimana data atau
sekumpulan data diklasifikasikan atau dikategorikan menjadi
kelompok-kelompok data yang lebih mudah dianalisis atau dibaca oleh pengguna
informasi berdasarkan data tersebut (Zulganef 2008:182). Pengelompokan
a. Skoring
Penulis menggunakan analisis skala Likert, yaitu :
Sangat setuju (SS) : dengan skor 5
Setuju (S) : dengan skor 4
Netral (N) : dengan skor 3
Tidak setuju (TS) : dengan skor 2
Sangat tidak setuju (STS) : dengan skor 1
b. Tabel
c. Grafik
2. Analisis Statistik
Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan
dengan pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas
data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi
tertentu (Prof. Dr. H. Agus Irianto, 2004:2). Penulis menggunakan distribusi frekuensi sebagai alat pengolahan data dalam menentukan tingkat kepuasan. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama,
maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil. b. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
k r
I =
Keterangan :
I :Interval r : rentang k : kelas 3. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan langkah penganalisaan data dengan
menggunakan sifat-sifat monografis, atau kasus-kasus penalaran yang
didasarkan pada teori yang berhubungan dengan masalah yang dianalisa.
(Koentjaraningrat, 1997:134).
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Skuter Merk Vespa Tahun 1960 – 1980” ini saya lakukan di Kecamatan Salam,
Kabupaten Magelang. Kecamatan Salam adalah kota kecil yang jumlah
penduduknya sekitar 42.548 jiwa ini terdiri atas berbagai macam karakter. Penulis
mengambil sampel sejumlah pemuda yang mempunyai kreativitas atau
kegemaran dalam bidang otomotif. Scootsa (Scooter Salam) merupakan klub
skuter merk Vespa yang tumbuh dan berkembang di Kecamatan Salam. Sejumlah
pemuda yang tergabung dalam Scootsa adalah mereka yang sebagian besar
berdomisili tetap di Kecamatan Salam. Peneliti memilih Scootsa karena klub ini
masih tetap eksis meskipun telah berjalan selama hampir 10 tahun. Scootsa
mempunyai keanggotaan, kepengurusan dan visi misi yang jelas sehingga
memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Adapun gambaran umum
wilayah penelitian adalah sebagai berikut :
A. Wilayah Geografis Kecamatan Salam
1. Batas-batas wilayah Kecamatan Salam
a. Sebelah utara Kecamatan Srumbung
b. Sebelah timur Kecamatan Tempel (DIY)
c. Sebelah selatan Kecamatan Ngluwar
d. Sebelah barat Kecamatan Muntilan
2. Ketinggian Kecamatan Salam : 335 M diatas permukaan laut.
3. Jarak Ibukota Kecamatan Salam dengan Ibukota Kabupaten Magelang : 18
KM.
4. Jarak Desa ke Ibu Kota Kecamatan Salam
Tabel IV.1
NO DESA JARAK (KM)
1 Sirahan 5
2 Tersan Gede 6
3 Baturono 5
4 Tirto 3
5 Seloboro 5
6 Gulon 4
7 Jumoyo 2
8 Sucen 1
9 Somokerto 2
10 Kadiluwih 1
11 Mantingan 3
12 Salam 2
Tabel VI.1 ini menggambarkan tentang jarak antar Desa ke Ibu Kota
Kecamatan Salam. Terdiri atas 12 Desa yang masing-masing mempunyai
jarak yang berbeda dengan Ibu Kota Kecamatan Salam. Jarak paling jauh
dengan Ibu Kota Kecamatan adalah Desa Tersan Gede, sedangkan jarak
terdekat adalah Desa Sucen dan Desa Kadiluwih.
B. Wilayah Demografi Kecamatan Salam Jumlah penduduk Kecamatan Salam menurut :
Tabel IV.2
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 21.540 Perempuan 21.008
Jumlah 42.548
Tabel VI.2 menggambarkan tentang jumlah penduduk Kecamatan Salam
menurut jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 21.540 jiwa
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 21.008 jiwa.
2. Kewarganegaraan
Tabel IV.3
WNA WNI
- 42.548
Tabel IV.3 menjelaskan tentang jumlah penduduk Kecamatan Salam menurut
kewarganegaraannya. Jumlah penduduk Warga Negara Indonesia sebanyak
42.548 jiwa. Terlihat dalam tabel tersebut bahwa Warga Negara Asing tidak
terdapat pada jumlah penduduk di Kecamatan Salam.
3. Usia
Tabel IV.4 menggambarkan tentang jumlah penduduk Kecamatan Salam
menurut tingkatan usia. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penduduk
dengan tingkat usia 19 ke atas mendominasi dalam jumlah penduduk di
4. Tingkat Pendidikan
Tabel IV.5
Tingkat Pendidikan Jumlah
TK 545 SD 879 SLTP 2.402 SLTA 2.354
D1 – D3 785
S1 – S3 893
Tabel IV.5 menggambarkan tentang jumlah penduduk Kecamatan Salam
menurut tingkatan pendidikan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
penduduk dengan tingkat pendidikan SLTP mendominasi dalam jumlah
penduduk di Kecamatan Salam.
5. Mata Pencaharian
Tabel IV.6
Mata Pencaharian Jumlah
Petani 26.742 PNS 4.776 Buruh 658
Guru 5.439 Wiraswasta 12.879
Swasta 8.776
Tabel IV.6 menggambarkan tentang jumlah penduduk Kecamatan Salam
menurut mata pencaharian. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penduduk
dengan mata pencaharian Petani sebagai mata pencaharian yang paling
C. Gambaran Umum Klub Skuter merek Vespa “Scootsa”. 1. Sejarah klub Scootsa
Scootsa merupakan klub scooter dengan merk Vespa yang berdiri sejak 10
September 2000. Merupakan sebuah klub yang dilatarbelakangi oleh hobi
para anggotanya, yaitu hobi naik Vespa. Awal mula terbentuknya klub ini
terjadi ketika sejumlah orang yang sering kumpul-kumpul setiap malam
minggu di Jalan Pemuda Muntilan dengan mengendarai Vespa. Mereka
merasa bahwa semakin banyak orang yang kumpul setiap malam minggu
sehingga pertemuan ini perlu diwadahi. Mereka berasal bukan dari satu
tempat atau daerah tetapi dari berbagai macam daerah, dan karena
kebanyakan berasal dari Kecamatan Salam maka dipakailah nama Scootsa
singkatan dari Scooter Salam. Pendiri klub Scootsa adalah :
1. Nama : Adi Tri Wahyu
Alamat : Kemiren, Jumoyo, Salam, Magelang
Pekerjaan : PNS
2. Nama : Emanuel Adi Cahyanto
Alamat : Mandungan, Bringin, Srumbung, Magelang
Pekerjaan : Swasta
3. Nama : Iwan Suryawan
Alamat : Jumoyo, Salam, Magelang
Pekerjaan : Swasta
3. Nama : Ferry
Alamat : Kemiren, Jumoyo, Salam, Magelang
Sejak berdiri hingga sekarang Scootsa sudah mengalami 5 kali pelantikan
anggota. Pelantikan ini dilakukan sebagai ajang untuk mempererat
persaudaraan antar anggota Scootsa ataupun dengan sesama penggemar
Vespa. Secara resmi mereka yang menjalani pelantikan sudah masuk kedalam
keluarga klub Scootsa, tetapi untuk mendapatkan KTA (Kartu Tanda
Anggota) mereka harus melakukan touring dengan jarak 200 km. Sampai saat
ini jumlah keanggotaan Scootsa ada 168 anggota.
2. Struktur Organisasi Scootsa
Ketua Umum : Dirman Tri Susanto
Wakil Ketua : Adi Tri Wahyu
Sekretaris : M. Trias Bayu Nugroho
: B. Susetyo Agung
Bendahara : Wiwin
Keamanan : Heru S
Tim Kreatif : Budi
: Tiyan
Humas : Paino
: Rangga Wisnu P
Divisi Touring : Sunardi (Tembong)
3. Visi dan Misi Scootsa
Visi : Klub Scootsa merupakan wadah penyaluran hobi penggemar Vespa
bagi masyarakat pada umumnya, sehingga menjadi bagian yang tidak
terpisahkan.
Misi :
1. Merubah pandangan masyarakat mengenai klub motor yang liar dan
ugal-ugalan.
2. Ikut ambil bagian dalam segala bentuk kegiatan yang ada dimasyarakat.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan konsumen
terhadap atribut skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Untuk itu, sampel yang
dilibatkan dalam penelitian ini adalah para pengguna skuter merk Vespa tahun
1960-1980 yang termasuk anggota klub skuter “Scootsa” sebanyak 60 orang.
Kuesioner sebanyak 60 eksemplar diberikan kepada konsumen yang memenuhi
kriteria ditetapkan sebagai sampel responden yaitu pengguna skuter merk Vespa
tahun 1960-1980 yang termasuk anggota klub skuter “Scootsa”. Dari 60 kuesioner
yang disebar tersebut, seluruhnya kembali dengan pengisian yang lengkap sehingga
banyaknya sampel/responden yang akan dianalisa nantinya sebanyak 60 orang.
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung tingkat responnya sebesar 100%.
A. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisa Pengujian Kuesioner
Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
kuesioner diuji kepada 20 orang responden untuk mengetahui apakah
kuesioner yang digunakan tepat dalam mengukur variabel penelitian (uji
validitas) dan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner dapat dipercaya
sebagai alat pengumpul data (uji reliabilitas). Analisa hasil uji validitas dan
reliabilitas variabel penelitian dipaparkan di bawah ini.
a. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik ukur product moment. Kriteria pengujiannya yaitu bila suatu item pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan valid. Dengan α =
5% dan derajat bebas = 18 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,299. Hasil
pengujian validitas terhadap variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
V.1 berikut.
Tabel V.1. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner
Variabel Item no. r hitung r tabel Kesimpulan
Berdasarkan Tabel V.1 dapat diketahui bahwa item-item pernyataan
pada variabel kepuasan terhadap mesin memiliki nilai r hitung yang
berkisar antara 0,395 sampai 0,706. Semua nilai tersebut lebih besar dari
0,299 (r tabel) yang berarti kelima item pada variabel kepuasan terhadap
mesin valid atau dengan kata lain kelima item dapat mengukur variabel
kepuasan terhadap mesin.
Sementara itu, item-item pernyataan pada variabel kepuasan terhadap
body memiliki nilai r hitung yang berkisar antara 0,521 sampai 0,781.
Semua nilai tersebut lebih besar dari 0,299 (r tabel) yang berarti keempat
item pada variabel kepuasan terhadap body valid atau dengan kata lain keempat item dapat mengukur variabel kepuasan terhadap body.
Adapun item-item pernyataan pada variabel kepuasan terhadap
aksesoris memiliki nilai r hitung yang berkisar antara 0,455 sampai 0,752.
Semua nilai tersebut lebih besar dari 0,299 (r tabel) yang berarti kelima
item pada variabel kepuasan terhadap aksesoris valid atau dengan kata lain
kelima item dapat mengukur variabel kepuasan terhadap aksesoris.
Enam (6) item pernyataan pada variabel klub skuter memiliki nilai r
hitung yang berkisar antara 0,461 sampai 0,840. Semua nilai tersebut lebih
besar dari 0,299 (r tabel) yang berarti keenam item pada variabel klub
skuter valid atau dengan kata lain keenam item dapat mengukur variabel
b. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik ukur
cronbach alpha. Kriteria pengujiannya yaitu bila suatu variabel memiliki nilai alpha > r tabel maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Dengan α =
5% dan derajat bebas = 18 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,299. Hasil
pengujian reliabilitas terhadap variabel penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel V.2 berikut.
Tabel V.2. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Variabel alpha r tabel Kesimpulan
Kepuasan terhadap mesin
0,5734 0,299 Reliabel
Kepuasan terhadap body 0,6269 0,299 Reliabel
Kepuasan terhadap aksesoris
0,5802 0,299 Reliabel
Klub skuter 0,6649 0,299 Reliabel
Sumber : lampiran II
Berdasarkan Tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai alpha untuk
variabel kepuasan terhadap mesin sebesar 0,5734; nilai alpha untuk
variabel kepuasan terhadap body sebesar 0,6269; nilai alpha untuk variabel kepuasan terhadap aksesoris sebesar 0,5802 dan nilai alpha untuk variabel
klub skuter sebesar 0,6649. Keempat variabel tersebut memiliki nilai alpha
> 0,299 (r tabel). Hal ini berarti keempat variabel tersebut handal atau
2. Karakteristik Konsumen Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Karakteristik konsumen skuter merk Vespa tahun 1960-1980
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan
disajikan berikut ini.
a. Jenis Kelamin Konsumen
Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
berdasarkan jenis kelaminnya disajikan pada Tabel V.3 berikut ini.
Tabel V.3. Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
(Orang)
Persentase (%) Laki-laki
Perempuan
55 5
91,7 8,3
Jumlah 60 100,0 Sumber : lampiran III
Berdasarkan Tabel V.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
konsumen adalah laki-laki yaitu sebanyak 55 orang (91,7%). Sedangkan
jumlah konsumen perempuan ada 5 orang (8,3%). Jadi dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
adalah laki-laki.
b. Usia Konsumen
Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
Tabel V.4. Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Usia
Jumlah 60 100,0 Sumber: Lampiran III
Berdasarkan Tabel V.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
konsumen berusia antara 20 sampai 30 tahun yaitu sebanyak 44 orang
(73,3%). Sedangkan jumlah konsumen yang berusia antara 31 sampai 40
tahun ada 8 orang (13,3%), yang berusia kurang dari 20 tahun ada 5 orang
(8,3%) dan yang berusia lebih dari 40 tahun ada 3 orang (5%). Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun
1960-1980 merupakan konsumen dewasa.
c. Pekerjaan Konsumen
Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
berdasarkan pekerjaannya disajikan pada Tabel V.5 berikut ini.
Tabel V.5. Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
(Orang)
Berdasarkan Tabel V.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
konsumen adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 24 orang (40%).
Sedangkan jumlah konsumen yang berprofesi sebagai wiraswasta ada 16
orang (26,7%), yang bekerja pada perusahaan swasta ada 13 orang
(21,7%), yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ada 2 orang
(3,3%) dan yang bekerja diluar profesi yang telah disebutkan ada 5 orang
(8,3%). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter
merk Vespa tahun 1960-1980 adalah pelajar/mahasiswa.
d. Pendidikan Konsumen
Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
berdasarkan pendidikannya disajikan pada Tabel V.6 berikut ini.
Tabel V.6. Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
(Orang)
Jumlah 60 100,0 Sumber: Lampiran III
Berdasarkan Tabel V.6 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir
sebagian besar konsumen adalah SMU yaitu sebanyak 33 orang (55%).
11 orang (18,3%), yang memiliki pendidikan terakhir Diploma ada 7 orang
(11,7%), yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana ada 6 orang (10%),
yang memiliki pendidikan terakhir SD ada 2 orang (3,3%) dan diluar itu
ada 1 orang (1,7%). Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir
sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 adalah
SMU.
e. Pendapatan Konsumen
Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980
berdasarkan pendapatannya disajikan pada Tabel V.7 berikut ini.
Tabel V.7. Distribusi Frekuensi Konsumen Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah
(Orang)
Persentase (%) < Rp.500.000
Rp.500.000 – Rp.1.000.000 > Rp.1.000.000
Sumber: Lampiran III
Berdasarkan Tabel V.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar
konsumen memperoleh pendapatan per bulan kurang dari Rp.500.000 yaitu
sebanyak 27 orang (45%). Sedangkan jumlah konsumen yang memperoleh
pendapatan per bulan antara Rp.500.000 sampai Rp.1.000.000 ada 26
orang (43,3%) dan yang memperoleh pendapatan per bulan lebih dari
besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 adalah dari golongan
menengah ke bawah.
3. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mesin Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Deskripsi tingkat kepuasan konsumen terhadap mesin skuter merk
Vespa tahun 1960-1980 dapat dilihat pada Tabel V.8 berikut.
Tabel V.8. Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Mesin Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Skor Tingkat Kepuasan Jumlah
(Orang)
Sangat Tidak Puas
43
Sumber: Lampiran IV
Berdasarkan Tabel V.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen
yaitu sebanyak 43 orang (71,7%) sangat puas terhadap mesin skuter merk
Vespa tahun 1960-1980. Sementara 17 orang lainnya (28,3%) puas terhadap
mesin skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun
4. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Body Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Deskripsi tingkat kepuasan konsumen terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980 dapat dilihat pada Tabel V.9 berikut.
Tabel V.9. Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Body Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Skor Tingkat Kepuasan Jumlah
(Orang)
Sangat Tidak Puas
28
Sumber: Lampiran IV
Berdasarkan Tabel V.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen
yaitu sebanyak 28 orang (46,7%) sangat puas terhadap body skuter merk
Vespa tahun 1960-1980. Sementara itu, 24 orang (40%) puas terhadap body
skuter merk Vespa tahun 1960-1980 dan 8 orang lainnya (13,3%)
dikategorikan tidak puas. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 sangat puas
5. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Aksesoris Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Deskripsi tingkat kepuasan konsumen terhadap aksesoris skuter merk
Vespa tahun 1960-1980 dapat dilihat pada Tabel V.10 berikut.
Tabel V.10. Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen Terhadap Aksesoris
Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980
Skor Tingkat Kepuasan Jumlah
(Orang)
Sangat Tidak Puas
8
Sumber: Lampiran IV
Berdasarkan Tabel V.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar
konsumen yaitu sebanyak 39 orang (65%) puas terhadap aksesoris skuter
merk Vespa tahun 1960-1980. Sementara itu, 13 orang (21,7%) dapat
dikategorikan tidak puas terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun
1960-1980 dan 8 orang lainnya (13,3%) dikategorikan sangat puas. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter merk
Vespa tahun 1960-1980 puas terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun
6. Deskripsi Tanggapan Konsumen Terhadap Keanggotaan Klub Skuter Deskripsi tanggapan konsumen terhadap keanggotaannya pada klub
skuter merk Vespa disajikan pada Tabel dan Grafik berikut ini.
Tabel V.11. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter (Kemudahan mendapatkan Sparepart)
No. Uraian Jumlah
(Orang)
Persentase (%)
1. Konsumen tergabung dalam klub hanya untuk
mendapatkan kemudahan mendapat spareparts
- Sangat setuju
- Setuju
- Netral
- Tidak setuju - Sangat tidak setuju
1 Grafik V.1. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter
Berdasarkan Tabel V.11 dan Grafik V.1 di atas dapat diketahui
bahwa tanggapan konsumen terhadap pernyataan “konsumen tergabung dalam
orang (1,7%) menyatakan sangat setuju, 18 orang (30%) menyatakan setuju,
14 orang (23,3%) menyatakan netral, 17 orang (28,3%) menyatakan tidak
setuju dan 10 orang lainnya (16,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen tidak setuju dengan
pernyataan bahwa tujuan bergabung dalam klub hanya untuk mendapatkan
kemudahan memperoleh spareparts.
Tabel V.12. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter (Lebih dari 3 tahun tergabung dalam klub)
No. Uraian Jumlah
(Orang)
Persentase (%)
1. Konsumen sudah lebih dari 3 tahun tergabung
dalam klub - Sangat setuju
- Setuju
- Netral
- Tidak setuju - Sangat tidak setuju
14
Grafik V.2. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter
Lebih dari 3 tahun tergabung dalam klub
Tanggapan konsumen terhadap pernyataan “konsumen sudah lebih dari
3 tahun tergabung dalam klub” adalah 14 orang (23,3%) menyatakan sangat
setuju, 19 orang (31,7%) menyatakan setuju, 19 orang (31,7%) menyatakan
netral, 7 orang (11,7%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang lainnya (1,7%)
menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar konsumen sudah lebih dari 3 tahun tergabung dalam klub.
Tabel V.13. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter (Bergabung dalam klub untuk menyalurkan Hobby)
No. Uraian Jumlah
(Orang)
Persentase (%) 1. Konsumen bergabung dengan klub untuk
menyalurkan hobby
- Sangat setuju
- Setuju
- Netral
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
24
Grafik V.3. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter
Bergabung dalam klub untuk menyalurkan Hobby
Tanggapan konsumen terhadap pernyataan “konsumen bergabung
dengan klub untuk menyalurkan hobby” adalah 24 orang (40%) menyatakan
sangat setuju, 20 orang (33,3%) menyatakan setuju, 12 orang (20%)
menyatakan netral dan 4 orang lainnya (6,7%) menyatakan tidak setuju. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen bergabung dengan
klub untuk menyalurkan hobby.
Tabel V.14. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter (Tergabung dalam klub untuk mengemangkan hidup berkelompok)
No. Uraian Jumlah
(Orang)
Persentase (%) 1. Konsumen tergabung dalam klub untuk
mengembangkan hidup berkelompok - Sangat setuju
- Setuju
- Netral
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
21
Grafik V.4. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter
Tergabung dalam klub untuk mengembangkan hidup berkelompok
Tanggapan konsumen terhadap pernyataan “konsumen tergabung dalam
klub untuk mengembangkan hidup berkelompok” adalah 21 orang (35%)
menyatakan sangat setuju, 24 orang (40%) menyatakan setuju, 11 orang
(18,3%) menyatakan netral dan 4 orang lainnya (6,7%) menyatakan tidak
setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar tujuan konsumen
tergabung dalam klub untuk mengembangkan hidup berkelompok.
Tabel V.15. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter (Tergabung dalam klub untuk mengangkat citra diri)
No. Uraian Jumlah
(Orang)
Persentase (%) 1. Konsumen tergabung dalam klub untuk
mengangkat citra diri - Sangat setuju
- Setuju
- Netral
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
2
Tabel V.5. Distribusi Frekuensi Tanggapan Konsumen Terhadap
Keanggotaannya Pada Klub Skuter
Tergabung dalam klub untuk mengangkat citra diri
Tanggapan konsumen terhadap pernyataan “konsumen tergabung dalam
klub untuk mengangkat citra diri” adalah 2 orang (3,3%) menyatakan sangat setuju, 19 orang (31,7%) menyatakan setuju, 21 orang (35%) menyatakan
netral, 15 orang (25%) menyatakan tidak setuju dan 3 orang lainnya (5%)
menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar konsumen menyatakan tidak setuju jika tujuan tergabung dalam klub
adalah untuk mengangkat citra diri.
B. Pembahasan
Dari analisis hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik
konsumen atau pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 adalah laki-laki
berusia antara 20 sampai 30 tahun yang sudah dapat dikategorikan usia dewasa.
Bila ditinjau dari pekerjaannya, sebagian besar pengguna skuter merk Vespa
tahun 1960-1980 adalah masih berstatus mahasiswa yang berarti bahwa tingkat
pendidikan terakhir yang dimiliki konsumen skuter merk Vespa tahun 1960-1980
adalah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar konsumen skuter merk
Vespa tahun 1960-1980 merupakan orang-orang yang berpendidikan tinggi.
Sementara itu bila dilihat dari pendapatannya, sebagian besar konsumen skuter
merk Vespa tahun 1960-1980 adalah dari golongan menengah ke bawah karena
memiliki pendapatan kurang dari Rp.1.000.000 per bulan. Sosial ekonomi
dikarenakan sebagian besar dari mereka masih berstatus mahasiswa sehingga
pendapatan yang diperoleh setiap bulannya merupakan uang saku yang diperoleh
dari orang tua dan bukan merupakan hasil kerja dari konsumen tersebut.
Konsumen skuter merk Vespa tahun 1960-1980 tersebut merupakan
orang-orang yang memiliki keloyalan yang tinggi terhadap Vespa tersebut. Hal ini
tampak ketika mereka masih menggunakan skuter merk Vespa tahun 1960-1980
di saat produk lama banyak ditinggalkan pada jaman sekarang ini. Selain menjadi
kebanggaan tersendiri karena menggunakan Vespa yang biasanya dikendarai
oleh para priyayi atau bangsawan, konsumen skuter merk Vespa tahun
1960-1980 juga merasakan kepuasan terhadap atribut dari Vespa itu.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap atribut mesin, body dan aksesoris Vespa, secara umum dapat terlihat bahwa konsumen skuter merk Vespa tahun
1960-1980 puas dengan mesin, body dan aksesoris Vespa tersebut. Kepuasan
yang paling tinggi dirasakan konsumen pada bagian mesin Vespa. Hal ini terlihat
dari data kepuasan yang dirasakan konsumen terhadap mesin Vespa yaitu
sebagian besar konsumen (71,7%) sangat puas terhadap mesin skuter merk
Vespa tahun 1960-1980. Sementara 28,3% konsumen puas terhadap mesin skuter
merk Vespa tahun 1960-1980. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 sangat puas
terhadap mesin skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Kepuasan konsumen yang
suspensi yang menggunakan dual rate adjustable preload hydraulic shock absorbers dan disc-brake pada roda belakang. Tak heran kalau dia pun mampu memberikan kenyamanan dan keamanan saat dikemudikan
(http://www.suarapembaruan.com/News/2007/ 01/28/Otomotif/oto01.htm).
Selain mesin, konsumen juga merasakan kepuasan pada body Vespa,
meskipun tidak semua konsumen merasakan kepuasan pada body Vespa tersebut. Hal ini tampak pada hasil penelitian dimana sebagian besar konsumen (46,7%)
sangat puas terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Sementara itu,
40% konsumen puas terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980 dan 8
orang lainnya (13,3%) dikategorikan tidak puas. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun
1960-1980 sangat puas terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Kepuasan tersebut timbul karena skuter merk Vespa body-nya masih orisinil dan memiliki cat berwarna mencolok. Berbeda lagi dengan konsumen yang suka merubah
body, mereka puas terhadap body skuter merk Vespa karena dapat merubah
body-nya sesuai dengan keinginan misalnya ada Vespa sespan, Vespa panjang
dan Vespa gembel yang merupakan hasil kreativitas konsumen sendiri.
Begitu pula dengan aksesoris Vespa, sebagian besar konsumen (65%) puas
terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun 1960-1980. Sementara itu, 13,3%
dikategorikan sangat puas dan 21,7% dapat dikategorikan tidak puas terhadap
disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun
1960-1980 puas terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun 1960-1960-1980. Kepuasan
terhadap aksesoris Vespa tersebut timbul karena biaya aksesorisnya tidak mahal
dan juga dapat dengan mudah dijumpai di bengkel-bengkel kendaraan bermotor
sehingga banyak yang membuat perubahan dengan memasang aksesoris di
Vespa-nya sesuai dengan keinginan masing-masing, misalnya memasang lampu
yang banyak.
Dari hasil penelitian tersebut tampak bahwa konsumen skuter merk Vespa
tahun 1960-1980 merasakan kepuasan yang tinggi terhadap skuter tersebut.
Sehingga mereka membuat dan bergabung dalam klub Vespa agar dapat
mengembangkan hidup berkelompok dengan tujuan positif seperti dapat
mengajak teman-teman dalam kelompok untuk saling membantu antar anggota
kelompok dan di luar anggota kelompok, dan bukan untuk mengangkat citra diri
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh kesimpulan tentang
karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 dan tingkat kepuasan
pengguna terhadap Vespa tersebut yaitu:
1. Karakteristik pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 adalah sebagian
besar laki-laki dewasa yang memiliki pendidikan yang tinggi.
2. Sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 (71,7%) sangat
puas terhadap mesin skuter merk Vespa tahun 1960-1980.
3. Sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 (46,7%) sangat
puas terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980.
4. Sebagian besar pengguna skuter merk Vespa tahun 1960-1980 (65%) puas
terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun 1960-1980.
5. Sebagian besar pengguna skuter merek Vespa merasakan kepuasan yang
tinggi terhadap skuter tersebut sehingga mereka bergabung dalam sebuah klub
skuter merek Vespa.
B. Saran
1. Bagi klub Skuter
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik pengguna
skuter merk Vespa tahun 1960-1980 adalah sebagian besar laki-laki dewasa,
sangat puas terahadap mesin skuter merk Vespa tahun 1960-1980, sangat puas
terhadap body skuter merk Vespa tahun 1960-1980, puas terhadap aksesoris skuter merk Vespa tahun 1960-1980, dan merasakan kepuasan yang tinggi
terhadap skuter tersebut sehingga mereka bergabung dalam sebuah klub
skuter merek Vespa. Hal tersebut diatas menjadikan kekayaan bagi klub untuk
lebih meningkatkan kebersamaan antar anggota dan berempati dengan
anggota lain serta terus meningkatkan solidaritas kepada masyarakat luas
yang sedang mengalami kesulitan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan meneliti klub sejenis yang lain sehingga hasil penelitiannya dapat
digunakan lebih luas yaitu untuk seluruh klub skuter yang ada.
C. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian, penulis merasakan masih banyak menemui
hambatan, kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor
1. Terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis dalam mengumpulkan
mengolah data, serta pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Terbatasnya pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam penelitian yang
mungkin masih bisa lebih banyak lagi pertanyaan yang dapat digunakan untuk
mengetahui motivasi dari konsumen skuter merk Vespa.
3. Jawaban dari responden tidak dapat dilacak kebenarannya, apabila responden
memberikan jawaban yang tidak jujur.
4. Terbatasnya kemampuan penulis yang hanya bisa mengumpulkan 60 orang
responden dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan kesibukan dari para
responden.
5. Terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis sehingga hanya bisa
membuat 20 pertanyaan kuesioner yang mungkin masih kurang
mencerminkan adanya loyalitas yang lebih dalam terhadap skuter merek
DAFTAR PUSTAKA
Byod, Harper W. (2000) Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama: Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sutrisno (1991) Statistika (Edisi I). (Cetakan XII). Yogyakarta: Penerbit Andi. Irianto, Agus. (2004) Metode Penelitian.
Koentjaraningrat. (1997)
Kotler, Philip. (2000) Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Minor M dan Mowen J. C. (2001) Perilaku Konsumen Jilid I. Jakarta: Erlangga. Mowen. (2000).Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
Nawawi (1983) Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. _______ (1990) Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Peter, J Paul. (1999) Perilaku Konsumen.
Sekaran. (2003) Metode Penelitian.
Stanton, Willian J. (1996)Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I (Edisi 3) Jakarta: Erlangga
Surakhmad, Winarno. (1982) Metode Penelitian.
Tjiptono, Fandy. (1995) Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Husein. (1997) Metodologi Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran I
KUESIONER
Bagian I. Karakteristik Konsumen Skuter Merk Vespa Tahun 1960-1980.
Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang ada pada tempat yang telah tersedia.
Nama :
Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia : ( ) dibawah 20 tahun
: ( ) antara 20 – 30 tahun
: ( ) antara 31 – 40 tahun
: ( ) diatas 40 tahun
Pekerjaan : ( ) PNS ( ) Pelajar/mahasiswa
: ( ) Swasta ( ) Lain-lain, sebutkan……
: ( ) Wiraswasta
Pendidikan terakhir : ( ) SD ( ) Diploma
: ( ) SMP ( ) Sarjana
: ( ) SMU ` ( ) Lain-lain, sebutkan….
Pendapatan : ( ) Dibawah Rp. 500.000
( ) Antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
Bagian II.
Petunjuk : pilih jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.
Keterangan alternatif jawaban :
SS : sangat setuju
S : setuju
N : netral
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
A. Berikut ini beberapa pertanyaan tentang Mesin yang menjadi atribut Skuter merk Vespa.
Bahan bakar Skuter merk Vespa
boros, tetapi saya tertarik untuk
mengendarainya.
2
Spare Parts Skuter merk Vespa
mudah kita jumpai di
3
Saya bangga mengendarai
Skuter merk Vespa yang
mempunyai mesin masih
orisinil.
4
Saya akan selalu mengendarai
skuter merk Vespa meskipun
BBM naik.
5
Perawatan mesin Skuter merk
Vespa mahal, tetapi saya
termotivasi untuk
mengendarainya.
B. Berikut ini beberapa pertanyaan tentang Body yang menjadi atribut Skuter merk Vespa.
Saya bangga mengendarai
Skuter merk Vespa dengan body