• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah di tengah ketegangan negara, agama dan pasar : membaca potensi gerakan sosial SMU Kolese De Britto 1960-2000 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sekolah di tengah ketegangan negara, agama dan pasar : membaca potensi gerakan sosial SMU Kolese De Britto 1960-2000 - USD Repository"

Copied!
343
0
0

Teks penuh

(1)

SE

Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

" PER YATAA TERIMA KASIH

) #

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

@ ABSTRAK

!) Sekolah di Tengah Ketegangan egara, Agama dan Pasar:

Membaca Potensi Gerakan Sosial SMU Kolese De Britto 1960.2000

) + " $

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

@

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

@ ABSTRACT

!) School in the Middle of the Tensions of State, Religion, and Market: Reading the Potency of Social Movement of SMU Kolese De Britto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

@

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

@

DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL

PERSETUJUA PEMBIMBI G PE GESAHA TIM PE GUJI

PER YATAA KEASLIA "

PER YATAA TERIMAKASIH "

KATA PE GA TAR "

ABSTRAK @

ABSTRACT @

DAFTAR ISI @

DAFTAR TABEL @"

I. PE DAHULUA %

II. SEKOLAH LELAKI GO DRO G

BERBAJU BEBAS .&

5 5 5#5 )50 G05 # $5

#G 5< 50 %&''1%&&, //

G $G5I G $ <G0 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

@ " AGAMA ATAU GERAKA

PE DIDIKA %,. #G0<5I0)5 $G0< <5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

@"

DAFTAR PUSTAKA .',

LAMPIRA :

% $5H<5 G#<* $50 #G 5I5

G#*I5 .=.

. $5H<5 05 5 G

>5>50?5 5 .=/

- 565I5 H GG .=,

/ 565I5 5$ <5 .,%

A #I 0 .,.

' < I 50 0<G 05I .,=

= H*<* -%/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

@"

DAFTAR TABEL

Tabel

% 53 &

% % $ 4 < :::::::::::::: A/

% . $ #

::::::::::::::

,-% - 4 :::::::::::::: %%&

% / $

::::::::::::::

%.-. % < 5

# %&,/1%&&/ :::::::::::::: %/,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

BAB I

PE DAHULUA

A. LATAR BELAKA G

!

" !

#

"

$ ! !

% & ' () #**+,- %$ )

' (. #**+,- %/ 0 $ ' ( #**1,- % )

' ( #**1,

#

2 $

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

#

!

$

! 3 (cultural studies, $

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

3

(Pendidikan Bebas Menuju

Pribadi Mandiri( 888, < $ < ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

1

# 3

( ,

!

(historical view,

! 85* @

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

4

. 85*" 88;

85*" 855 "

854

/ ! (clerical institute, 2

41* >

>

B ($ 85363"1, > < ( <,

> ( >, "

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

+

Pertanyaan Hipotesis I (terkait dengan relasi bersama negara)

0=

" (educative encounters,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

;

1 0 " ( "

, 0=

4 . eksternal19

5 . internal20

Pertanyaan Hipotesis II (terkait dengan relasi bersama pasar)

$ 0=

5 . eksternal

+ . internal

Pertanyaan Hipotesis III (terkait dengan relasi bersama agama) >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

8

1

! 4

5 . eksternal

+ . internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

*

4

C. TUJUA DA MA FAAT

"

! 85*"#*** A

( ,

!

0

(

,

0

! ( ,

! ( ,

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

!

F F (othering,

$ core

$

" 0

0 2 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

3

$

0=

. $

"

(magistrat entepreneur, !

( ,

service station

( #8,

#3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

5

! social transformer $ )

"

! "

#4

) . 9 ) ) I

" ( #4*,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

+

E. KERA GKA TEORITIS

0=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

8

consciusness, ' ' (a restriction of meaning,

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

#*

88; The Third Way. The Renewal of Social Democracy

9 "

The Third Way and Its Critics #***

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

##

"

"

"

sciences

(practicable, sciences 0=

9 : ( 88+61,

(culture of positivism,

form

. "

$

9 :

) $ 9 :

(popular culture,

sciences

$

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

#3

"

F. METODOLOGI

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40)

#1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

#4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

#5

H. SISTEMATIKA PE ULISA

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

#+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44)

#;

" ( ,

$ !

"

5

0= A

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

#8

BAB II

SEKOLAH LELAKI GO DRO G BERBAJU BEBAS

0= 81;"#***

kuwalik( , wolak+waliking jaman( " ,

)

"

A

" kuwalik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(46)

3*

0 ( kuwalik,

kuwalik

%Lho yok apa rek apa ora luwih kuwalik ' =

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)

3#

> > (& "&

> 8;+64,

13

> '0

! / ' ( , >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(50)

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(52)

35

B. DE BRITTO DI TE GAH LAHIR YA REPUBLIK (1948 1960)

! 81#" 814 >

!

>

. ) D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

3+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(54)

3;

&& " & H

0 < 0 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

38

. 81; 0 " 54

2 0 2

7 > A "

7

> . Pearl Harbour

0 >

' "# Doorstootnaar Djokdja

0 8 $ 81;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(56)

1*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

1

(ex officio,

> ! (

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)

1#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(59)

13

D. DE BRITTO DI TE GAH REZIM KEPATUHA (1966 1998)

0 !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)

11

Pendidikan Bebas Menuju Pribadi Mandiri < $ < ,

! 8+3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(61)

14

menciptakan suatu rencana pendidikan yang harus dilaksanakan sesuai rumus dan

jadwal waktu yang tak bisa diubah+ubah lagi” 'untuk

mengembangkan suatu strategi di bidang pendidikan yang dapat dipakai sebagai

pedoman untuk beberapa tahun, dan bisa disesuaikan dengan rencana+rencana

pembangunan begitu langkah+langkah terus dijalankan.' (& C 8;#6 8,

A

!

'seberapa jauh sekolah telah mempersiapkan mereka sebagai warganegara dan

tenagakerja di dalam Indonesia modern' ( ,

"

A I

99 0H 2

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(62)

15

. Educational planning cohort analysis economy of

education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(63)

1+

M ( . 888 De Britto: Antara Mitos dan Realitas Pendidikan Bebas

Menuju Pribadi Mandiri < $ < ,

E F 0

$

"

> !

88#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(64)

1;

E. IDEALISME DI TE GAH SERGAPA PASAR: DE BRITTO, 1998 2000

9 $

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(65)

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(66)

4*

6owner"general manager" "

! @ ( , ( ! ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(67)

4

top white collars " 0 .

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(68)

4#

A 73

"

$ 0=

(

N,

+3

D

F F

( , ! "!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(69)

43

mengetahui (bila ada) macam strategi khusus “negara mengintervensi bentuk dan proses pendidikan

di JB”. A ! $

%Kebebasan dan kekeluargaan. Tetapi yang di fokuskan kebebasan (sangat pelan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(70)

41

ama Buletin Tema Tahun Terbit

0 H +8 2 (C + ?> , 8+4

mengatakannya). Mengapa? Karena pada waktu itu jaman PKI kan do bengok+bengok itu to. Ya ... individu pribadi tidak bebas apa, De Britto gak, bebas.'

++

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(71)

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(72)

45

"

" " "

"

A. Melacak Pendidikan Bebas Dalam Sejarah Kolese De Britto

0.

> (> , taken for granted

> ! 84* 85* negatif juga ada kalau dulu kan anak+anak nakal mulai pinter' ”Perfek itu adalah yang ngurusi mengenai kedisiplinan anak+anak ... kemudian juga kalau misalnya tidak masuk, sudah beberapa hari gitu, Romo yang khusus kalau gak salah itu mencoba melihat rumahnya. Dilihat.” ... ” Ya dicek ... antara lain. Itu masa disiplin semua. Itu...”

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(73)

4+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(74)

4;

Bedanya ini kan orang asing, jadi kan lebih disiplin. Kalau Romo Koendjono kan bangsa kita, ya kan? Kalau manajemen kan tinggal melanjutkan saja, tapi kalau dari itu tadi, suasana, itu memang lebih lebihhh opo yo berwibawa dalam artian Romo Teuwisse kan memang orangnya luar biasa, sedangkan Romo Koendjono kan pendek, kecil haaa itu kan ...

Romo Koolman juga ... kalau ada preman mau masuk De Britto, dia yang hadapi pertama. Jadi kalau misalnya anak berulah di luar lalu datang mau dikeroyok, ya keluar Romo Koolman. Badannya besar, ”ki ono opo?” ek gelut karo aku sik. Hehehe, gede badannya, ha itu cah cilik+cilik kan yo wedi. ah karena seperti itu ya De Britto mampu. Tapi kalau gurune yo ngelih yo cilik awake gek siswa luwih gede, gelut yo sopo sing wani. Romo yo jelas fasilitasnya semuanya serba kecukupan. Didukung oleh eee komunitas. Ini penting. Backing komunitas ini. Sekolahan+sekolah kan nggak punya backing komunitas pendidik. Jadi eee sangat ... ya ... sangat mudah dimengerti kalau eee sekolah seperti De Britto itu bisa ... eee penuh percaya diri .... berani bahkan kepada negara kan.

;3

) !

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(75)

48 masih ada, tapi setelah itu, ya itu tadi terjadi anak+anak do nakal+nakal itu tadi. Tu tu tu imbasnya ke anak siswa.”

;1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(76)

5*

Pak Sunarto Kalau waktu jaman Romo Teuwisse kan umumnya kan dari Jesuit semua. He’e to? ah setelah itu, itu tadi, Romo Koendjono tadi, itu kan sudah jelas, Romo Koendjono kan bukan ... ya Romo Koendjono Jesuit tapi kan orang Jawa. Artinya kan orang Indonesia. Itu sudah, kalau gak salah ya itu sudah ada masalah.

Penulis Tapi kalau pada saat Romo Belanda memang sangat sangat ...

Pak Sunarto Ya lebih dominan. Jesuit lebih dominan. Tapi ya itu tadi dari segi kedisiplinan dari dari segi ininya tadi ya berbeda sekali. Berbeda dalam pengertian yang lebih lebih berwibawa lah. Romo Teuwisse terutama ya. Tapi mengenai disiplin ya tetap, karena perfek tadi berperan.

Penulis Ini kan memang banyak kesan yang keliru dikiranya De Britto dari tahun 48 berdiri itu sudah bebas.

Sunarto Oh nggak nggak.

Penulis Ternyata baru mungkin ...

Sunarto Ya itu tadi lah karena perfek tadi (sambil mengetuk+ngetuk meja).

85#" 851 F F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(77)

5

!

9 =

$ > 85;" 8;

! 85#" 854 6

Waktu itu kepala sekolahnya Romo Koendjono. Jadi eee kemudian kan diganti pak Kasiyo. Ya, Romo Koendjono diganti pak Kasiyo. Mungkin ini juga merupakan suatu apa suatu policy dengan ketiadaannya orang asing itu ya. Tapi pada waktu itu saya kan masih siswa, jadi tidak merasakan itu, sebagai siswa lho. Saya tidak merasakan itu. Lalu kepala sekolahnya Romo Koendjono, lalu diganti dengan pak Kasiyo. Lha sewaktu pak Kasiyo memang memang ada kebanggaan tapi kebanggaan kepala sekolahnya bukan Jesuit tapi awam gitu lho. Bukan kebanggaan ditangani oleh orang pribumi. Artinya antar siswa lho ya. Antar siswa pada waktu itu kami ... aku sempat menjadi ketua kelas, ning kelas telu. Yo ning kelas dua saya bukan tipe orang yang eee apa itu namanya eee tidak perlu menyebutkan tapi saya sempat untuk macam+macam aktivitas jadi saya bisa mengerti gejolak teman+teman. Tapi saya kira tidak ada sentimen asing antara teman+teman. Lalu pada waktu itu Romo Koendjono sebagai kepala sekolah lalu ada bapak guru yang selalu disebut+sebut. Menjadi salah satu tonggak sikap pendidikan bebas yaitu bapak L. Soebiyat88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(78)

5#

! "

ah, almarhum pak Soebijat, pak Kasiyo. Itu yang motor awam, yang Jesuit Romo Oei kemudian dilanjutkan Romo Koelman. He’e, jadi ini tokoh+tokoh yang boleh saya sebut ya, Jesuitnya Romo Oei, Romo Koolman, Romo Sabdo. Romo Koolman masih sugeng. Di Jakarta. Romo Oei wis sedo. Ya ... periode itu periode sikap bebas ditanamkan pada siswa. Ya sebagai ilustrasi pernah saya ceritakan. Kami diskusi dengan guru dengan siswa. Tentu tidak semua guru, tidak semua imam. Tapi yang punya semangat yang sama itu. Tetapi itu mewarnai seluruhnya akhirnya. Pilih mana, masuk sekolah pakai sandal atau tidak masuk sekolah karena tidak pakai sepatu. Yo keras pakai sandal.

0 ! F F bebas itu pilihan+pilihan yang ditentukan pada waktu itu. Dengan situasi+situasi seperti itu. Lalu saya masuk menjadi guru disana, saya masih memotori, maka teman+teman juga tahu persis bahwa saya memotori termasuk dalam sejarahnya termasuk salah satu motor pendidikan bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(79)

53 ekonomi memang waktu itu merosot. Bantuan+bantuan asing juga sudah jauh berkurang, kemudian ... anu ... eropa dan amerika itu menganggap bahwa kita itu nanti jadi negara komunis, ya pokoknya ciloko buanget lah. Ada pemberitaan+pemberitaan seperti itu, tapi dalam ekonomi, anak De Britto nggak begitu terasa. Karena ya itu tadi, ha wong anane kok, gitu, jadi beda kalau sekolah yang putera+puteri. Ha iyo kan. Ha piye+piye ... ha itu lalu agak terasa itu. Beban. Kalau waktu itu, wis ora anu. Kalau waktu itu kita senang, hai hai, sudah sampai situ aja tapi. ah baru setelah saya masuk perguruan tinggi, ya harus ada sarana+sarana energi rutin, disitu ada resimen mahakarta segala macem. Itu baru kelihatan ha iyo iki budgete bapak ibuku ora ... kan gitu. Jadi, kalau untuk anak De Britto saya kira ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(80)

51

Bapak Kadi Kebebasan dan kekeluargaan. Tetapi yang di fokuskan kebebasan (sangat pelan mengatakannya). Mengapa? Karena pada waktu itu jaman PKI kan do bengok+bengok itu to. Ya ... individu pribadi tidak bebas apa, De Britto gak, bebas.

Penulis Dan itu suasana di luar kan terfragmentasi?

Bapak Kadi Iya

Penulis Lalu di De Britto bisa saling orang gak semakin curiga itu antar orang itu bagaimana itu?

Bapak Kadi Ya karena iman Kristiani yang ... itu kuat. Iman Kristiani itu kuat. Lalu pedagogi Ignasian selalu juga ditekankan.

$

! >

> ! 6

cara JB menyikapi perilaku anak muda yang hidup di tengah “tuntutan ideologis negara yang mengacu kepada terma kedisiplinan, kepatuhan, dan moralitas”, dengan menanamkan nilai+nilai yang lebih dasar yaitu kasih, kebebasan, keterbukaan dan keanekaragaman, ( Lihat : Buku Kenangan Reuni 30 Tahun SMA Kolese de Britto , 1978, Buku Pedoman Kolese de Britto, Buku Pedoman Siswa ). Pada tahun 1960+an 1980 secara khusus nilai “kebebasan” diberi tekanan. (Cf. Oei Tik Djoen, S.Y., 1978).”Pendidikan bebas” merupakan sikap JB terhadap situasi masyarakat dan negara waktu itu, sebelum dan sesudah peristiwa G30S.

G G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(81)

54

A.1. Prinsip Pendidikan Bebas ala 1970an

0 " ! 8+*

)

) !

! ! 6

Pada waktu itu kalau sampai perang wacana tampaknya tidak, karena saya menangkap secara tersirat benar kok bahwa kita itu harus apa ... bebas. Dan kita masing+masing unik to? Hanya memang tidak semua orang berani untuk unik dan berani memilih dengan konsekuensi. Eeeee saya tidak tahu di tempat Romo Oei ada tidak tapi salah satu wacana yang kami pegang dan justru saya imani, kalau kita sebagai guru, kasarane harus memberi kebebasan bahkan siswa berbuat salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(82)

55

Jadi misalnya salah satu kasus saya tunjukkan aja ya, anu tentang kebebasan itu, anak De Britto sampai berkelahi, sudah dikatakan bahwa itu ndak benar ya, berkelahi itu tidak benar, bahkan ada yang berkelahi sampai menusuk, pakai pisau temannya, tidak parah, tapi jelas ada pisau, ada itu. Panggil, tunjukkan, ini salah, dan ini melanggar ketentuan yang kita lakukan. Ya, saya minta maaf Romo. Okay, tapi sesuai dengan ketentuan, kamu harus keluar. Saya mau memperbaiki diri yang baik. Tapi tidak memperbaiki disini, sebab disini ada ketentuan, yang sudah kita sepakati bersama. Lalu sudah to titik. Oh iya ya saya salah. Kalau gitu saya akan memperbaiki diri. Oh iya ya, tidak boleh di sini. Itu sampai lulus, bocah itu mengaku eks De Britto.

!

0

! !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(83)

5+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(84)

5;

Eee memang De Britto yang saya alami ya dan kakak adek saya sampai tahun 70an eee istimewa dalam pengertian dibandingkan sekolah+sekolah Katolik yang saya pernah jalani, seperti Pangudi Luhur, walaupun FIC ya, lalu Seminari, istemewa dalam pengertian eee mungkin De Britto kurang peduli dengan formalitas ya. Lebih memberi kita banyak ruang yang sangat bebas. Sesederhana pakai sepatu aja tidak, tidak lalu menjadi urusan yang penting gitu di De Britto. He’e. Saya masuk De Britto, karena baru keluar dari Seminari, jadi saya masuk sekolah tidak, pakaian saya terlalu formal untuk De Britto. Masuk ruang pakai sepatu thek thek thek thek, itu diketawain oleh temen+temen sekelas dan oleh guru juga. Sebetulnya karena pada hari itu pak siapa Oei atau siapa, eee guru aljabar90 ketika itu, memanggil saya ke depan karena teman+teman sekelas bilang ”pak pak ini ada siswa baru” katanya lalu saya dipanggil ke depan lalu pak Guru itu bilang, nah jadi siswa seharusnya begini, pakai sepatu ... apa ... lalu kamu belajar aljabar sudah sampai mana, katanya. Saya di tes kemampuan saya. Saya bilang, saya sudah sampai logaritma kalau nggak salah. Kalau gitu tuliskan rumus+rumus logaritma. Saya tuliskan semua saya bisa wong saya nggak ada masalah dengan logaritma. Gurunya kaget. Wuah ini lebih lagi nih, siswa teladan kalau begini. Lalu temen+temen bilang, ah nggak pak, itu paling 2 minggu kita baptis. Dibaptis maksudnya untuk tidak pakai sepatu. Jadi sekolah itu saya lepas sepatu juga. Temen+temen saya pakai sandal jepit saja sekolah, nyantai sekali. Rambut gondrong rokok dimana+mana, itu yang saya nggak tahan bau rokok karena saya tidak merokok. Di laci meja. Terus kalau anak+anak merokok belum habis waktu istirahat kan terus dicecek di taruh aja di bangku, dan itu buaunya luar biasa.

$ ! ! "

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(85)

58

Ya banyak teman saya dari seminari eee ada macem+macem ya. Eee ada yang juga eee ya memang umumnya yang dari Seminari relatif baik dalam penguasaan bahasa dan sebagainya itu tetapi eee di dalam mengelola hidup itu juga tidak apa namanya ya tidak terampil. Dulu biasa di asrama, bangun makan tapi kan begitu di dalam keluarga kan eee mengatur irama hidup kan jadi masalah yang saya kira eee terlalu serius bagi anak+anak. Tetapi masih SMA jadi masih banyak waktu untuk penyesuaian diri. Tapi kalau keluarnya udah frater barangkali keluarnya bisa memburuk karena dari SMA lalu ... ya De Britto memberi ... memberi ... ya katakanlah tempat curhat yang gratis ya untuk kami. Liat eee belajar dari teman yang lain yang bagaimana+bagaimana itu kan eee suatu terapi yang khusus juga. Bahwa keluar dari seminari itu tidak buruk+buruk amat. Gitu ya. Tidak perlu berlama+lama apa namanya mengalami down. Gitu ya. Di De Britto karena ketemu temen+ temen yang relatif ... soalnya di kelas saya mungkin ada enam atau delapan orang yang eks seminari juga. Sebagian besar dari Mertoyudan. Hanya saya sendiri dari Bogor. Eee sehingga ya baik+baik aja di sekolah ya dinyek+nyek apa lah, apa lah. ggak buruk+buruk amat. Eee malah ada yang kemudian jadi romo kembali. Masuk lagi seminari tinggi, jadi romo kalau nggak salah. Jadi barangkali semacam koreksi. Mengalami koreksi hidup.

A !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(86)

+*

De Britto memberi ruang yang sangat bebas tapi juga memberi ruang yang sangat fair ... sangat jujur. Suatu saat siswa sekolah harus di eee siswa sekolah harus ditarik iuran, itu kalau nggak salah iurannya sekolah seringgit atau berapa itu, ditagihnya seringgit lha uang 50 sen itu sama Romo Oei ditagih je. Kalau di sekolah lain mungkin di mark up jadi 5 rupiah biar gampang ngitungnya tapi ini nggak, di bagi ketemunya seringgit, orang ya kesan saya sangat hebat, sementara Romo Oei kalau ngajar bahasa Inggris kasih nilai 2 ya 2 betul di apa namanya di kertas ulangan itu. Walaupun sering nyakitin karena ngenyek ... gayanya ngenyek+ngenyek tengik gitu, nggak usah ribut dapat nilai bebek aja. Romo Koolman memberi contoh yang ya jujur fair, berani bersikap jadi kami beruntung mendapatkan patron dari orang+orang yang memang pantas kita tiru gitu ya. Eeee siswa sepertinya biasa sekali mengatakan yang penting kan jujur, nggak banyak basa+basi, waktu produktif kerja keras, belajar serius dengan ketat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(87)

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(88)

+#

7 ! !

0 2

... sebaliknya saya tidak bisa menulis arab karena saya tidak diajarkan di seminari sementara di De Britto ada kan, jadi waktu ulangan keluar tulisan Arab, saya nggak bisa apa+apa. Pak Karno waktu itu, dapat 4 atau apa kalau nggak salah, karena saya gara+gara nggak bisa nulis Arab. Kemudian ujian akhir, ujian akhir ada bahasa Prancis, saya nggak pernah belajar bahasa Prancis sekalipun sekolah Prancis juga ada di seminari. Saya memilih tidak ikut ujian. Lalu waktu diumumkan, ternyata tes bersyarat dari eee apa namanya eee kalau dulu kanwil namanya eee kanwil pendidikan, bahwa siswa untuk bisa lulus harus punya nilai prakarya, ya itu kalau di De Britto bahasa Prancis, nah dihitung sebagai prakarya, sampai dipanggil pak Kasiyo. ”Ini harus ada nilai, kalau nggak ada nilai nggak bisa lulus. ah kamu kan di Seminari kan belajar bahasa Latin. Iya. Kalau gitu ujian bahasa latin aja gimana. Ya terserah kalau bisa.” Lalu akhirnya itu kan diuji oleh Pater Koolman, bahasa latin. ilai saya bahasa latin. Mungkin satu+satunya di De Britto ketika itu ya lulus ada nilai bahasa latin.Barangkali se DIY untuk bahasa latin. Tapi itu diterima. Yang saya mau katakan De Britto mampu eee ketika itu ya, mampu mengapresiasi siswa secara utuh gitu ya. Apapun adanya dan serius me memberi peluang untuk dididik diluluskan.

A.2. Pergulatan Pendidikan Bebas Di Tengah Birokratisme

! 0= $

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(89)

+3

Oh nggak nggak. Eee memang sulit untuk dianukan ya, eee sesudah Romo Sabdo, kemudian yang tahun 80+an, awal 80, Romo Suyudanto, tahun 80 itu Romo Suyudanto. Dan Romo Suyudanto itu jelas sekali tidak eksplisit menentang Romo Oei ya. Tapi penekanan pada disiplin dan administrasi begitu kuat. Ha memang priyayinya begitu. (terdiam lama) Saya melihat teman+teman yang pendidikan bebas itu berpikir opo Yesuit memang menginginkan pendidikan bebas itu tidak dikembalikan. Mungkin, ya. Sebagai awam kan saya tidak tahu dapur Yesuit.

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(90)

+1 apa ... dalam sistem pendidikan kalau nggak salah, atau aturan pendidikan nasional. Waktu itu seragam mulai apa namanya, diperketat gitu ya. Diperketat lalu diwajibkan. Bahkan di SMA egeri kan Senin sampai Sabtu. Ha seragamnya semua sama, putih abu+abu itu. Di De Britto itu mau di ... apa ... perkenalkan pertama tapi kemudian presidium dan anak+ anak pada tidak bisa menerima. Sudah kompromi dengan jeans dan baju putih. ah dipaksa sampai ... Senin dan Sabtu, tapi beberapa kali terjadi eee apa ... anak+anak demonstrasi. Bahkan ada satu kelas itu yang pakai sarung.

Penulis (tertawa)

Tri Subagya Iya pakai sarung semua. Sama sandal ban. Jadi semua pada bikin seragam sendiri+sendiri.

Penulis Jadi melawannya dengan cara membangun style sendiri+sendiri?

Tri Subagya Iya sebenarnya kan merasa ada yang terganggu dengan kebebasan eee terutama ya seragam di satu sisi kan juga meniadakan perbedaan. Jenjang sosial apa namanya ... yang nampak dari fashion. Tapi di sisi yang lain, juga merenggut kebebasan untuk berekspresi to. Tapi memang masa waktu itu, dinas pendidikan nasional itu mulai gencarnya pendidikan PSPB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(91)

+4

Pendidikan Sejarah, penataran dan ... dimana penyeragaman itu mulai diintensifkan. Jadi bagian dari politik negara sebenarnya. Introduksi bagaimana dulu orde baru mulai menguat. Tapi itu dari aspek politisnya. Dari pendidikan pada waktu itu. Itu juga menyangkut ke sekolah+sekolah apa swasta. Kemudian diwajibkan juga untuk mengikuti aturan+aturan itu. Bagaimana juga sekolah swasta tidak hidup independen dari kontrol negara. Untuk menjadikan murid, menjadikan siswa itu juga sebagai obyek indoktrinasi negara. Ya diantaranya melalui pendidikan P4 ... apa namanya PSPB.

. soal bener opo salah, bodo opo pinter belakangan. Itu aktor utamanya adalah pak Kadi. Memang suasana De Britto secara keseluruhan membuat orang pede karena waktu itu ada semacam kebanggaan sekolah di De Britto itu. Karena sekolah, bukan karena prestasi akademiknya menyamai SMA teladan tapi karena keunikan, karena kekhasannya, karena karakternya, itu saya kira alumnus De Britto yang sekolah di De Britto yang tahun 70an+ 80an nadanya kurang lebih sama, bener nggak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(92)

+5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(93)

++

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(94)

+;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(95)

+8

Saya masih ingat yang banyak menanamkan nilai+nilai kritik itu. ah kritik itu gini, kalau dalam pelajaran yang saya pikir yang saya menemukan nilai+nilai kritik itu dalam nggak ada yang bener. Semua bisa diketawain. Jadi mungkin kalau mau dilihat ada nilai+ nilai kritik mungkin disitu. Lalu kemudian juga beberapa pelajaran kayak pelajaran bahasa Indonesia atau sastra itu punya pendekatan yang beda.

$

A

!

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(96)

;*

!

Ya mungkin ini begini, ada semacam mungkin ya itu eee basis+basis ketika semua kan bisa didekonstruksi itu. Kalau dalam bahasa sekarang itu. Semua itu gampang diketawain. Itu satu lalu kemudian juga, anak+anak JB itu punya kepercayaan diri yang tinggi. gawur sama nggak itu tetep yakin. Jadi kuncinya itu tetep ngawur sama nggak itu tetep dan mungkin kalau nggak bisa yang bener itu, ngawur+ngawur itu sah, jadi ya kadang+kadang naif kalau mau dilihat itu pokoknya hantam dulu ... eee apa keliaran, kepercayaan diri itu bawaan itu dan itu bisa di ... dalam kehidupan keseharian bisa di kelas itu bisa muncul.

$

! ! F F

. !

! >

! F F

Lalu yang kedua itu adalah ya selalu merasa punya perbedaan dengan lulusan dari SMA yang lain. Dan nggak tahu ini mungkin kebanggan+kebanggan ini terus hidup gitu. Terus hidup. Dan ini juga, eee, selama proses di De Britto ini, ini saya melihatnya adalah proses yang eee unik, yang tidak bisa ditemukan di tempat yang lain, sehingga ini menjadi kenangan yang sangat indah. Ini kenangan yang tidak mungkin dipunyai oleh orang+orang yang punya SMA yang lain. Dan orang itu mencintai akan kenangan yang indah. Kenangan yang bebas, yang misuh+misuh, yang guyonannya kelewat batas, yang bisa ngejek gurunya seenaknya sendiri, yang bikin sesuatu yang tanpa, yang kalau di sekolah lain bisa dikeluarin. Tapi disitu nggak dikeluarin. ah lalu kan ketika itu lulus, ketemu dengan alumni yang lain itu kan merajut tentang memori yang sangat indah itu. Tapi itu lalu kemudian menjadi apa menjadi identitas baru. Gitu lho. Sama+sama lulusan JB. Dan lalu itu cepet sekali untuk nyambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(97)

;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(98)

;#

88; I

F F

B. Kurikulum asional dan Siasat Sekolah Mengelak dari Kekuasaan

85* 88;

egara (cq Departemen Pendidikan & Kebudayaan) di satu pihak terlalu banyak

mencampuri urusan pendidikan sekolah (misalnya dalam hal kurikulum, penyediaan buku teks, ujian negara, pengaturan seragam, penerimaan siswa baru, dsb), tetapi di lain pihak kurang memberikan bantuan (subsidi) yang memadai untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama kepada sekolah+sekolah swasta. egara lebih berorientasi pada sekolah+sekolah negeri daripada partnernya di bidang pendidikan yang jumlahnya jauh lebih banyak, yaitu sekolah+sekolah swasta. Kemandirian sekolah dalam mengelola pendidikan dan

pengajaran, khususnya dalam mengembangkan ciri+ciri khasnya agak dibatasi dengan adanya campur tangan yang berlebihan dari pihak egara itu.

0 $ (#**+ 88"# 3, !

A

A "

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(99)

;3

Kurikulum Tahun Menteri

D ) 84# 84# ( 84+" 855,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(100)

;1

Kemudian hal+hal lain yang waktu dulu memang yang mungkin kaitannya dengan negara ya kalau itu eee apa itu kaitannya diluar, tapi saya kira tidak hanya De Britto karena memang situasinya waktu itu demikian. Setiap kali ada tamu negara, kan mesti turunnya di air port Adi Sucipto, itu kan kalau mau masuk ke gedung agung itu kan nanti mau tidak mau kan lewat De Britto, haaa itu, tidak hanya disitu, pokoknya sepanjang jalan itu, semua anak sekolah itu termasuk De Britto itu mesti dah geger di jalan itu, memenuhi jalan itu pakai apa itu bendera, merah putih. Dulu luar biasa. Jadi nasionalisme memang jadi ... walaupun itu tamu negara dalam negeri maupun luar negeri, selalu begitu.

> !

1. penertiban aparatur dan usaha+usaha PPK97, 2. menggiatkan kesenian dan olahraga98, 3. mengharuskan ”usaha halaman”99, 4. mengharuskan penabungan, 5. mewajibkan usaha+usaha koperasi, 6. mengadakan ”kelas masjarakat”100,

8+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(101)

;4

7. membentuk ”regu kerdja101” dikalangan S.L.A. dan Universitas.

) >

85 = ) 6

1. Menegaskan Pantjasila dengan Manipol sebagai pelengkapnja, sebagai asas pendidikan nasional

2. Menetapkan Pantja Wardhana sebagai sistem pendidikan jang berisikan prinsip+ prinsip:

a. perkembangan tjinta bangsa dan tanah+air, moral nasional/ internasional/keagamaan;

b. perkembangan ketjerdasan;

c. perkembangan emosional+artistik atau rasa keharuan dan keindahan lahir+batin; d. perkembangan keprigelan atau keradjinan tangan;

e. perkembangan djasmani.

3. Menjelenggarakan ”Hari Krida” atau hari untuk kegiatan+kegiatan dalam lapangan kebudajaan, kesenian, olahraga dan permainan pada tiap+tiap hari Sabtu

I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(102)

;5

Jadi gini ya, saya mulai saja. Saya masukan tahun 59 iya to... tahun 59 ... pada waktu itu direkturnya Romo Teuwisse ya saya di bagian A. Bagian A itu hanya satu kelas. Tapi satu kelas itu gak pernah ... gak macem+macem gitu lho. Kompak sekali ya satu kelas itu. Semuanya selalu seratus persen to anunya mmm lulusannya. Itu bagian A, kalau bagian B dan C itu sekitar dua itu dua kelas. Dulu kan bagian A, B, C.... jaman dulu. Eeeee .... seperti kalau disini ada SMA B, SMA mana tu Kota Baru itu lho, itu kan ada SMA B ... apa itu eeee ... belakang BRI itu opo jenenge .... lor ndalan itu .... utara SMP 8 itu ....

... waktu itu tidak ada satu konsep yang matang. De Britto lulus kabeh. Kan memang gitu ya. Di Pugeran yang mesti 100 persen itu kayaknya kalau diibaratkan jaminan mutu lah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(103)

;+

Sampai ada guyon, ya saya niliki. Yo rasah bingung, sing goblok dewe we lulus. Karena ya biasa to anak De Britto kan nyuwun sewu nggih, ritualnya103 ... (tertawa)

>

C ! > 85*

drilling C 9

! !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(104)

;;

Itulah ... nah saat kebebasan itu memang ini ... memang apa, memang dulu ada namanya pak Biyat. Mungkin pernah ... L. Subiyat, nah itu memang punya satu konsep, kowe ning kene sinau, ora ora disiplin tentara gitu lho. Filosofinya gitu tu. Saya memang waktu itu tu, tidak begitu memperdulikan hal+hal itu ya. Cah cilik kan senengane kan anu ya, wancine guru rapat aja malah seneng ya. Tidak sadar kalau sebetulnya itu rugi bagi murid ha itu setelah tua. Ha ini seneng ... disana kebebasan itu begitu tetapi kedisiplinan tinggi karena melalui guru+guru lain seperti pak Mantri dan lain+lain. Itu saja nggak tahu kalau jamannya waktu itu nggambar we nganggo PR.

0 !

! drilling A

$ !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(105)

;8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(106)

8* Tapi yang jelas siang itu tidak ada Polisi yang datang. Begitu. Ha ini bisa terjadi karena apa? Saya guru di De Britto kan juga masih sekolah dimana di Sanata Dharma, atau saya masih belum belum full gitu ya. Tapi saya ingat betul, kelas saya, saya kan dedengkote kelas A ya. Bahasa ya, kan kelas C juga saya itu. Majalahnya majalah Free lha lalu kita undang Polisi untuk apa untuk hadir, diajak apa, berdiskusi. Karena bagi kami larangan itu ndak masuk akal, gitu lho. Lha lalu pertanyaannya ada mendasar: Apa hubungan rambut gondrong dan kecerdasan dan juga sopan santun? Begitu lho. Karena menurut kami, tapi pikiran anak muda waktu itu memang yo masih wuooo uopo hubungane ... Yesus we juga gondrong lha lalu banyak orang ... gak ada hubungannya. Lalu sempit kami berpikir, tapi lalu kami bersikap seperti itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(107)

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(108)

8#

8+4 8;1 euphoria

$ $ A perlawanan lain ya, kan sekolah negeri itu menerapkan kewajiban apa namanya upacara, tiap senen, De Britto itu nggak kenal upacara mas. Upacara itu hanya eee tiap tanggal 17, dan itu tidak seragam. Terus kemudian sekolah mengirimkan sebagian anak anu, nggak semuanya, perwakilan gitu lho, untuk ikut upacara tanggal 17 Agustus di alun+alun utara. Dan di alun+alun utara itu yo tetep dengan ciri khasnya, tidak seragam. Tetep tidak seragam dan kemudian pokoknya ya saya belum pernah mengalami ya, belum pernah dilibatkan menjadi wakil sekolah untuk upacara 17 Agustus di Alun+Alun, tapi eee denger cerita+cerita tentang kakak kelas saya terus temen+temen seangkatan saya ya jadi bahan ketawaan untuk sesama teman SMA ya, temen SMA dari sekolah lain. Tetapi menjadi obyek keprihatinan buat para birokrat pendidikan provinsi. Itu sudah, jadi begini, kalau saya menyimpulkan, post+factum ya, waktu itu sebenarnya teguran dari pemerintah, dalam hal ini kakanwil Departemen Pendidikan itu sudah sering dialamtkan kepada De Britto. Tapi waktu itu De Britto apa namanya otoritas De Britto kayak percaya diri jadi kayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(109)

83

ibaratnya itu ya ya di depan birokrat yang menegur tapi ke dalam tidak begitu apa namanya serius dalam menindaklanjuti teguran dan saran dari pemerintah. Contohnya, tetep saja apa namanya upacara rutin senin tidak, terus kemudian apa namanya eee seragam juga ndak diterapkan. Cuma ini sandal, itu ada operasi, ada operasi apa namanya tidak boleh pakai sandal jepit.

>

! A

!

Jadi waktu itu ada ketentuan tertulis, sekolah minimal harus pakai sepatu sandal, definisinya sandal dan sepatu sandal apa? Kalau sepatu sandal itu harus ada tali yang melingkar di tumit itu. Kalau sandal itu tidak ada. Jangankan sandal jepit, sandal kulit saja ndak boleh. Walaupun waktu itu tidak ada sanksi misalnya tidak boleh ikut pelajaran itu nggak. Cuma biasanya mendapat teguran keras dan nanti dalam lha ini, De Britto waktu itu memang tidak punya upacara, tapi punya tradisi misa. Hampir tiap senen itu ada misa. Jadi nanti biasanya yang apa namanya, pada saat misa itu ya, temen+temen yang bandel+ bandel yang terjaring operasi sepatu sandal diumumkan. Suruh maju, jadi bentuk sanksinya seperti itu. Tetapi dasar anak De Britto ya mas nggak tahu sampai angkatan anda dialami nggak, temen+temen itu tetep pakai sandal. Cuma kemudian sandalnya itu ditaleni rafia (tertawa). Jadi sandal dikasih rafia gitu kan. ah terus kemudian pada saat ada operasi, ya rafia itu diperlihatkan. ah kan memenuhi definisi yang namanya sepatu sandal. ah gitu kan, entah rafia atau karet atau apa gitu tapi nanti kalau nggak ada operasi ya diinjak sandalnya itu. Ini semacam kayak bentuk+bentuk apa ya, siasat anak De Britto untuk apa namanya mempertahankan ke+khasannya itu ketika seragamnya mulai diusik oleh otoritas sekolah, otoritas sekolah mulai diusik oleh negara. Ha itu saya masih ingat itu.

$ ! !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(110)

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(111)

84 membangun identitas sendiri. Tiap orang berbeda. Jadi implikasi dari sistem pendidikan di De Britto yang mengutamakan kebebasan dan bertanggung jawab. Sebenarnya perlawanannya disitu. Kita punya keunikan sendiri, punya kebebasan untuk membangun diri kita sendiri tanpa harus mengikuti sesuatu yang tidak tidak apa ... tidak jelas, gitu ya. Ya sebenarnya jelas, cuman tidak mau menjadi kehilangan identitas. Apalagi masa+masa remaja dan sebagainya. Mungkin anda juga mengalami.

0 !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(112)

85 post+factum, kilas balik, to recall, kayak bandingkan dengan dengan periode perkembangannya si ..., saya melihatnya sekarang, setelah ini terjadi, post+factum namanya. Waktu itu eee komunitas non+islam belum separanoid dalam perkembangan waktu+waktu sesudahnya. Karena sekalipun negara dalam posisi kuat waktu itu ya, Soeharto, tapi negara belum punya agenda untuk politiking islam. Anda ingat, Soeharto belum naik haji, tahun 80an+90an. Soeharto belum menampakkan ke+Islamannya. ICMI belum njelmo. Belum belum sama sekali. Artinya soal ke+Islam+an belum menjadi agenda negara yang begitu penting. Waktu itu musuh utama negara itu bukan apa namanya bukan Islam radikal atau apa, tapi komunis. Wacana anti komunis kuat sekali. Dan siapapun yang tidak disukai pemerintah, disebut komunis. Gitu kan. Dan waktu itu Islam politik atau aspirasi ke+Islam+an dari tokoh+tokoh Islam sendiri itu masih takut+takut. Jadi masih takut+ takut. Dan perlu juga dicatat bahwa jaman itu adalah negara masih percaya diri. Karena masih ditopang ekonomi minyak. Tahun 80an itu jadi masih jaman bonanza minyak, jadi ibaratnya gini kekuatan+kekuatan kelompok sipil, ini sudah analisa saya sekarang ya, kekuatan+kekuatan kelompok sipil eee apa, itu bisa dianggap angin lalu oleh negara. Jadi itu konteksnya gitu. Jadi istilahnya apa ... negara istilahnya nggak butuh nggak begitu membutuhkan, istilahnya state masih sangat self+confidence. Percaya diri. Jadi kekuatan+ kekuatan sipil dalam masyarakat ndak begitu dibutuhkan. Lain ceritanya nanti ketika bonanza minyak sudah berakhir, negara mulai eee sandaran ekonomi negara mulai limbung, terus apa namanya eee negara mulai Soeharto mulai melihat ada tanda+tanda perlawanan, nah Soeharto mulai membutuhkan dukungan kelompok Islam. ah pada saat itulah Soeharto mulai ... ini sudah fenomena pasca pertengahan 80an atau akhir 80an. Akhir 80an Soeharto naik lagi, identitas ke+Islam+an Soeharto menonjol. Terus kemunculan Habibie yang kemudian menjadi simbol kekuatan baru golongan Islam terus nanti diakomodasikannya aspirasi kelompok Islam pembentukkan yang namanya ICMI, agenda berikutnya apa, santrinisasi birokrasi. Jadi ke+Islam+an menjadi tolok ukur, menjadi kriteria dalam promosi jabatan dan penerimaan pegawai negeri sipil baru. Ini pergantian dekade 80an 90an. ah pada saat wacana ke+Islam+an oleh negara begitu menguat, saya melihat, ini lagi+lagi analisis dari sekarang ya, post+factum, kelompok+kelompok non Islam mulai kelihatan paranoidnya. Mulai semacam apa menjadi anak tiri negara gitu lho. Kesadaran sebagai minoritasnya semakin kenceng. Lebih+lebih ketika birokrasi juga dikuasai militer ... birokrasi juga dikuasai oleh golongan santri. Santrinisasi.

! >

8;*" 88*" ! >

!

A 8;*" 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(113)

8+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(114)

8;

A 8;*" ! "!

sacred107 "

profan108 $ " *8 ! >

" "

C. Menemukan Peran Sekolah Di Tengah Tuntutan Ideologis egara

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(115)

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(116)

**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(117)

*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(118)

*#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(119)

*3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(120)

*1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(121)

*4

chain of equivalence >

> 7 D H > < $

Kolese De Britto adalah institusi pendidikan milik Ordo Serikat Jesus (yang para

anggotanya disebut Jesuit) Provinsi Indonesia. Arah dan ciri+ciri khas lembaga pendidikan Jesuit sudah digariskan sesuai dengan roh yang menjiwai Ordo SJ (lihat buku ”Ciri+Ciri Khas Pendidikan di Lembaga Pendidikan Jesuit”, 1987) dan berlaku secara global. Tantangan yang dihadapi oleh Kolese De Britto ditanggapi berdasarkan landasan yang sudah digariskan itu. Kolese De Britto bersikap kritis terhadap apa yang terjadi dalam masyarakat, tetapi tetap dengan memegang prinsip tidak terlibat dalam dunia politik praktis dan tidak menjalankan institusinya untuk mencari keuntungan finansial. Kolese De Britto mendukung gerakan+gerakan yang mempromosikan hak asasi manusia, pluralisme, pemeliharaan lingkungan hidup, dan menentang segala bentuk kekerasan, korupsi, dan ketidakjujuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(122)

*5

! >

>

' ' $

chain of equivalences

> "

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(123)

*+

education fair

' ! ' )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(124)

*;

system of difference "

> mainstream

( ,

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(125)

*8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(126)

*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(127)

9

D. Subyek, Sekolah dan egara Dalam Kompleksitas Hubungan Kekuasaan

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(128)

#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(129)

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(130)

1

! 7 9

?

It is the specifically reflexive form of the knowledge ability of human agents that is most deeply involved in the recursive ordering of social practices. Continuity of practices presumes reflexivity, but reflexivity in turn is possible only because of the continuity of practices that makes them distinctively 'the same' across space and time. 'Reflexivity' hence should be understood not merely as 'self+consciousness' but as the monitored character of the ongoing now of social life. To be a human being is to be a purposive agent, who both has reasons for his or her activities and is able, if asked , to elaborate discursively upon those reasons (i including lying about them). But terms such as 'purpose' or 'intention' , 'reason' , 'motive' and so on have to be treated with caution, since their usage in the philosophical literature has very often been associated with a hermeneutic voluntarism, and because they extricate human action from the contextuality of time space. Human action occurs as a duree. a continuous flow of conduct , as does cognition. Purposive act ion is not composed of an aggregate or series of separate intentions, reasons and motives. Thus it is useful to speak of reflexivity as grounded in the continuous monitoring of action which human beings display and expect others to display. The reflexive monitoring of action depends upon rationalization, understood here as a process rather than a state and as inherently involved in the competence of agents. An ontology of time+space as constitutive of social practices is basic to the conception of structuration, which begins from temporality and thus, in one sense, 'history'.(Constitution of Society, hal.3)

$ 2 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(131)

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(132)

5 tampil begini tapi kan yang di dalam kan orang nggak tahu gitu. Punya perasaan iyo lah aku tampil seadanya tapi yang penting kan otak nggak kalah gitu kira+kira lah. Eee dan itu saya rasakan eee setelah itu ya, waktu mulai kuliah ternyata pendidikan De Britto ini masih jauh lebih disiplin dibandingkan negeri yang eee diseragamkan. Ketika kuliah kami merasa terutama saya merasa di Gajah Mada itu nggak ada orang belajar. Eee dosen dateng tidak tepat waktu. Mahasiswa datang semaunya. ah begitu kira+kira. Kelas ribut. Jadi disiplin belajar sama sekali menurut saya ah rendah dibandingkan dengan apa yang saya alami di sekolah+sekolah katolik itu. Meski di De Britto dengan sedemikian bebasnya penampilan luarnya. Tetapi kan jam pelajaran tertib, ujian tertib, ulangan tertib. Tidak ada ngepek+ngepek.

$

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(133)

+ sekolah, namun pemahaman guru maupun siswa khususnya terhadap “Pendidikan Bebas” tidaklah sama satu dengan yang lain. “Kami mengakui, pendidikan bebas mengandalkan penghayatan’kebebasan’ pada para pendidik terlebih dahulu karena penyampaian nilai+nilai kemanusiaan bukanlah suatu indoktrinasi atau suatu timbang terima bahan pendidikan, tetapi suatu proses serah+terima penghayatan pribadi satu pada dan dari orang lain.”, penjelasan Ro Oei Tik Djoen SJ sebagai motor utamanya. Dengan demikian, perjuangan “pendidikan bebas” mengalami dinamika seturut dengan pejabat dan kepemimpinan yang berwenang. Saat ini, saya khawatir tinggal naskah, peninggalan “nama besar”, dan gaungnya tidak ada pribadi yang besar sebagaimana awal pemunculannya. Dewasa ini dampak arus globalisasi telah menggenangi wilayah mana pun. Sudah diperlukan rumusan baru untuk menghadapi tantangan itu

" >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(134)

; seragam, mereka pilih dengan cermat, kita pilih, ha pilih bebas saja. Gitu lho, jadi sikap bebas itu pilihan+pilihan yang ditentukan pada waktu itu. Dengan situasi+situasi seperti itu. Lalu saya masuk menjadi guru disana, saya masih memotori, maka teman+teman juga tahu persis bahwa saya memotori termasuk dalam sejarahnya termasuk salah satu motor pendidikan bebas.

$

9

Ya ... periode itu periode sikap bebas ditanamkan pada siswa. Ya sebagai ilustrasi pernah saya ceritakan. Kami diskusi dengan guru dengan siswa. Tentu tidak semua guru, tidak semua imam. Tapi yang punya semangat yang sama itu. Tetapi itu mewarnai seluruhnya akhirnya. Pilih mana, masuk sekolah pakai sandal atau tidak masuk sekolah karena tidak pakai sepatu. Yo keras pakai sandal.

>

Ha yo Romo Oei itu bebas, tapi konsekuensinya itu umpanya gini lho ya, apa dewe akan memberi kebebasan, kalau kamu tidak bisa bebas, yo pilihen ning kuwi mesti ketabrak sing bebas, jadi mungkin kalau Sanaha wawancara guru yang lain, yang sama+sama senior,

#1

2 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(135)

8

mungkin berbeda sama saya. Haaa mesti berbeda mungkin berbeda. Jadi kadar penghayatan kebebasan guru yang satu tidak sama dengan guru yang lain. Tapi itu justru itu demokrasi kan?

" 9

() & 4,

! "

# $%&'( %&&')

*

Tabel 2.3. Stratifikasi Giddens

Reflexive Monitoring of Action

"

!

! 0 9 ( 4"5,

!

! $

reflexive monitoring of action

" 9 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(136)

#*

Questions often posed about intentions and reasons by philosophers are normally only put by lay actors either when some piece of conduct is specifically puzzling or when there is a ‘lapse’ or fracture in competency which might in fact be an intended one. Thus we will not ordinarily ask another person why he or she engages in an activity which is conventional for the group or culture of which that individual is a member. either will we ordin arily ask for an explanati on if there occurs a lapse for which it seems unlikely the agent can be held responsible, such as slips in bodily management or slips of the tongue. (hal.6)

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(137)

#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(138)

##

0 reflexive

monitoring of action slip of the school system

agency125 F F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(139)

#3

Interaksi Komunikasi

. !

Sanksi (Moralitas)

$ 6

( ! ,

Modalitas Kerangka Penafsiran Fasilitas orma

A

. A "

" " "

Struktur Pemaknaan

! " "

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(140)

#1

. (intention, >

>

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(141)

#4

Saya nggak yakin ada ada hubungan yang langsung sedemikian itu, mungkin ketika itu ya cuman kegowo kahanan ... kahanan dalam pengertian, barangkali cara yang termudah mengelola anak+anak yang nakal+nakal, mbeling+mbeling ini, ya begitulah barangkali. Ya eee kalau mau unjuk kuasa ya seberapa kuasanya sih guru. Anak SMA ini kan nanggung, dihadapi secara fisik dengan kekerasan, dijak gelut gurune iso kalah. Iya kan. Dijak ngomong yo lagi angel+angele ngomong anak SMA. Ya ... kalau orang Jawa ibaratnya nglulu. Mungkin De Britto seperti nglulu le nakal. Sepiro sih, eee barangkali eee kahanan juga yang membuat sekolah mengambil eee policy seperti itu. Tetapi lebih dari itu, eee karena fasilitasnya cukup, De Britto tidak menghadapi siswa dengan ketakutan. Fasilitasnya cukup. Eee buku+buku ada. Kita kan nggak harus beli buku. Perpustakaan dimanfaatkan maksimal, setiap kali pelajaran dimulai kita sudah dapat buku untuk pelajaran nanti selesai semester selesai masa eee sekolah, buku dikembalikan. Eee harus katakanlah nyuport siswa mlayu+mlayu lapangan ada. Jadi De Britto mulai mendidik orang bukan dengan kecil hati tetapi dengan jiwa yang besar dengan jiwa besar hati yang besar. Saya kira itu yang ... kalau di negeri kan, pada tahun+tahun itu saya kira sikapnya itu dengan ketakutan. Gurunya ketakutan, gek+gek engko ora dibayar. Fasilitasnya minim dan sebagainya–sebagainya lah. Eee buku jumlahnya nggak cukup, mau kencing anaknya kamar mandinya nggak cukup. Jadi suasana serba kurang, itu mungkin mendorong guru+ guru di sekolah lalu mengambil sikap yang terlalu berlebihan. Takut gini takut gitu takut... engko gek ngene gek gitu, nah pikiran seperti itu yang membuat kebebasan guru kan berkurang jauh sekali. Tetapi kalau dengan sikap yang besar hati karena fasilitasnya ada ... itu nggak ada masalah kan. Mbangane gelut siswane ... Romo Koolman juga ... kalau ada preman mau masuk De Britto, dia yang hadapi pertama. Jadi kalau misalnya anak berulah di luar lalu datang mau dikeroyok, ya keluar Romo Koolman. Badannya besar, ”ki ono opo?” ek gelut karo aku sik. Hehehe, gede badannya, ha itu cah cilik+cilik kan yo wedi. ah karena seperti itu ya De Britto mampu. Tapi kalau gurune yo ngelih yo cilik awake gek siswa luwih gede, gelut yo sopo sing wani. Romo yo jelas fasilitasnya semuanya serba kecukupan. Didukung oleh eee komunitas. Ini penting. Backing komunitas ini. Sekolahan+sekolah kan nggak punya backing komunitas pendidik. Jadi eee sangat ... ya ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(142)

#5

sangat mudah dimengerti kalau eee sekolah seperti De Britto itu bisa ... eee penuh percaya diri .... berani bahkan kepada negara kan. Kalau nggak ngasih saya apa ya nggak masalah. Tetapi ketika gurunya itu di ... bukan hanya di negerikan tetapi oleh pemerintah di ...eee ... penakke, kan yayasan lalu tidak mempunyai eee tidak mempunya kekuatan

Unjuk kekuatan. Jadi tu jadi istilahnya kalau saya melihat begini ya kesimpulannya, jaman tahun 80an saat saya sekolah di De Britto itu eee wacana ke+Islam+an cenderung menjadi agenda negara. Sehingga De Britto sebagai sebuah institusi pendidikan Katolik, belum kelihatan sikap paranoidnya atau ketakutan pada negara. Dengan kata lain, masih percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(143)

#+

$ >

88;

" !

2

! visible "

!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(144)

#;

Sebuah mesin bekerja dengan kekuatan besar yang, secara kolektif sebagai manusia, kita dapat menggerakannya hingga batas tertentu tetapi juga dapat mengancam kita kehilangan kendali. Sebuah lori besar dapat melindas siapa pun yang mencoba menahannya, dan meskipun kadang+kadang lori itu berjalan tetap pada relnya, ada saat+ saat dimana lori bergerak oleng tanpa kita dapat duga sebelumnya. Tidak berarti ikut dalam lori selalu tidak menyenangkan dan tidak menguntungkan; kerapkali pula merupakan perjalanan yang menggairahkan dan menerbitkan harapan+harapan. Tetapi, selama institusi modernitas kokoh, kita tak akan pernah dapat mengontrol sepenuhnya jalur maupun kecepatan perjalanan. Selanjutnya, kita juga tak pernah mampu merasa aman sepenuhnya, karena perjalanan yang jauh ini penuh dengan rintangan dan bahaya dengan segala konsekuensinya (Giddens, 1990: 139).

=

8;* "#***

" 7 9 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(145)

#8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar

Tabel
Tabel 2.3. Stratifikasi Giddens

Referensi

Dokumen terkait

Sari Coffee Indonesia, Starbucks Coffee merupakan perusahaan kedai kopi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 100 cabang baik di dalam kota maupun luar

ini adalah anak muda Sidoarjo telah berlomba dalam aksi peduli lingkungan dan melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan ( trashmob ) dengan tujuan dari Program

Penentuan blok permukiman didasarkan pada persamaan keteraturan (pola) dan kepadatan dari sekelompok permukiman yang dibatasi oleh jaringan jalan atau sungai.

!anyak masalah ak masalah muncu muncul l pada gagal pada gagal ginja ginjal l sebaga sebagai i akibat dari penurunan jumlah glomeru akibat dari penurunan jumlah glomeruli li yang

Latar Belakang www.themegallery.com PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN PENUTUP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepala sekolah di MI Muhammadiyah PK Kartasura telah mampu mengembangkan sekolah menjadi unggul dengan menerapkan manajer dengan

1) Dari segi mata pencaharian, nelayan adalah masyarakat yang segala aktivitasnya berkaitan dengan lingkungan laut dan pesisir, atau mereka yang menjadikan perikanan

Penelitian kualitatif atau kajian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini menekankan pada upaya investigatif untuk mengkaji secara (