• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI GRAHA STC SUMENEP DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI GRAHA STC SUMENEP DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKANTORAN 5

LANTAI GRAHA STC SUMENEP DENGAN METODE

SISTEM

RANGKA

PEMIKUL

MOMEN

MENENGAH

(SRPMM)

Surabaya, 23 01 2018

NAMA MAHASISWA:

MUHAMMAD YANUAR ISHAQ

NRP. 101115 000 000 59

PURNOMO RIYANTO

NRP. 101115 000 000 95

DOSEN PEMBIMBING

Ir. Srie Subekti, MT.

(2)

1. Pendahuluan

2. Tinjauan Pustaka

3. Metodologi

(3)
(4)

Lokasi Proyek

(5)

Data Gedung

5

PARAMETER

KONDISI EKISTING

BANGUNAN

MODIFIKASI

Nama Gedung

Graha Perkantoran STC

Graha Perkantoran STC

Sistem Struktur

Sistem Rangka Pemikul Momen

Khusus (SRPMK)

Sistem Rangka Pemikul Momen

Menengah (SRPMM)

Fungsi

Perkantoran

Perkantoran

Lokasi

Jalan Bali No 23 Surabaya Jawa

timur

Kabupaten Sumenep

Jumlah lantai

9

Perubahan Jumlah Lantai menjadi 5

Jenis Atap

Pelat Beton

Pelat Beton

Material Struktur Utama

Beton Bertulang

Beton Bertulang

Tinggi Bangunan

37,85 m

19,25 m

(6)
(7)
(8)
(9)

Batasan Masalah

Analisis beban gempa

(10)

Batasan Masalah

(11)
(12)

Referensi

Badan Standarisasi Nasional .2013. persyaratan Beton Struktural untuk

Bangunan Gedung (SNI 2847 : 2013)

Badan Standarisasi Nasional.2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non

gedung (SNI 1726 : 2012)

Badan Standarisasi Nasional.2013. Beban Minimum untuk Perancangan

(13)

SRPM

(14)

SRPMM

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (BALOK)

Struktur Atas:

1. Balok

(21)

Perhitungan :

1.

Torsi

2.

Lentur

3.

Geser

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy

Tu dari output SAP 2000

Menghitung:

Tidak OK

(22)

Perhitungan :

1.

Torsi

2.

Lentur

3.

Geser

P erlu tulangan

torsi

Tidak perlu tulangan torsi

Cek kecukupan penampang:

𝑉𝑢

Tulangan puntir untuk geser

𝑇𝑛 = 2𝑥𝐴𝑜𝑥𝐴𝑡𝑥𝑓𝑦𝑡𝑠 𝑐𝑜𝑡𝜃

Tulangan puntir untuk lentur

𝐴𝓁 =𝐴𝑡𝑠 𝑃ℎ 𝑓𝑦𝑡𝑓𝑦 𝑐𝑜𝑡2𝜃 Luas tulangan puntir

𝐴𝑙min = 0,42 𝑥 𝑓𝑐𝑓𝑦′𝑥 𝐴𝑐𝑝

−𝐴𝑡𝑠 𝑥 𝑃𝑜ℎ 𝑥𝑓𝑦𝑡𝑓𝑦

(23)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (BALOK)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

(24)

Perhitungan :

1.

Torsi

2.

Lentur

3.

Geser

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy

Mu dari output SAP 2000

Menghitung: 5. Xrencana

6. Cc’ =0,85 x fc’ x b x β1x Xrencana

7. Asc = 𝐶𝑐′ 𝑓𝑦

(25)

Perhitungan :

1.

Torsi

2.

Lentur

3.

Geser

TULANG AN RANGKAP

Hitung:

4.As perlu: As = Asc + Ass

As’ = As’

Cek:

ØMn pasang ≥ Mu TULANG AN TUNGGAL

(26)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (BALOK)

Struktur Atas:

1. Balok

(27)

Perhitungan :

1.

Torsi

2.

Lentur

3.

Geser

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy

Vu dari output SAP 2000

Hitung:

8.T entukan kondisi perencanaan

(28)

Spasi maksimum sengkang tidak boleh

melebihi :

a. d/4

b. Delapan kali diameter tulangan

longitudinal

c. 24 kali diameter sengkang

d. 300 mm

(SNI 2847-2013 Pasal 21.3.4.2)

A

Cek persyaratan

Hitung: Av perlu

(29)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (KOLOM)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

(30)

Perhitungan :

1.

Lentur

2.

Geser

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy

Mu dan P u dari output SAP 2000

Hitung:

Didapatkan nilai K dari SNI 2847-2013 r = 0,2887h

(31)

OK

(diambil momen terbesar)

CEK KONDISI B ALANCE

e perlu = 𝑀𝑛

(32)

Perhitungan :

1. Lentur

2. Geser

P ERBESAR DIMENSI

e perlu < e balance

OK Tidak OK

Kondisi tekan menentukan:

1.a = 0,85x

Kondisi tarik menentukan:

(33)

Perhitungan :

1. Lentur

2. Geser

Cek jarak spasi antar tulangan (s)

OK

Cek momen yang terjadi dengan

P CACOL: Mnpasang > M beban

OK

Selesai TIDAK OK

TIDAK OK

(34)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (KOLOM)

Struktur Atas:

1. Balok

(35)

Perhitungan :

1.

Lentur

2.

Geser

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy

Mnt dan Mnb dari output P CACOL

Hitung:

7.T entukan kondisi perencanaan

(36)

A

Cek persyaratan

Hitung: Av perlu

OK

Spasi maksimum sengkang tidak boleh

melebihi yang terkecil dari :

a. Delapan kali diameter tulangan

longitudinal

b. 24 kali diameter sengkang

c. Setengah dimensi penampang kolom

terkecil

d. 300 mm

(37)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (PELAT)

(38)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

Mulai

Data yang diperlukan : Dimensi & tebal Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy Lentur Fy Geser

Input P embebanan

Mencari koefisien distribusi momen Menghitung:

(39)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

Kontrol

ρmin < ρ < ρmax

Tulangan Utama

As = ρ.b.d AsTulangan Susutsusut= ρsusut.b.d

Kontrol jarak spasi

S ≤ 2h

Kontrol jarak spasi

S ≤ 5h

(40)

FLOW CHART STRUKTUR ATAS (TANGGA)

(41)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

Muli

Mencari koefisien distribusi momen Menghitung: Mencari momen aarah X dan

momen arah Y Data yang diperlukan :

Dimensi & tebal Berat Jenis Beton

Fc’ Beton

Fy Lentur Fy Geser

(42)

Struktur Atas:

1. Balok

2. Kolom

3. Pelat

4. Tangga

Kontrol

ρmin < ρ < ρmax

Tulangan Utama

As = ρ.b.d AsTulangan Susutsusut= ρsusut.b.d

Kontrol jarak Kontrol jarak

(43)
(44)

Pekerjaan struktur atas

(upper structure)

yaitu seluruh bagian struktur gedung yang

berada di atas muka tanah. Struktur atas terdiri dari kolom, pelat, dan balok, yang

masing

masing mempunyai peran yang sangat penting, akan tetapi yang kami

ambil Cuma balok dan pelat.

Pekerjaan utama dari struktur atas terdiri dari:

(45)
(46)
(47)
(48)

Alur Pemasangan Instalasi Bekisting

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

Hasil Perhitungan

Tumpuan

Arah X

D10-200 mm

Arah Y

D10-200 mm

Lapangan

Arah X

D10-200 mm

Arah Y

D10-200 mm

Pelat Lantai

Arah X

D10-200 mm

(59)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

4.

Kolom

Hasil Perhitungan

Tipe Tangga 1

Pelat Tangga

Arah X

D 13

100 mm

Arah Y

D 13

100 mm

Susut

D 10

200 mm

Pelat Bordes

(60)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

Hasil Perhitungan

Balok Induk Memanjang (Tipe B 5- 1)

(61)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

4.

Kolom

Hasil Perhitungan

Balok Bordes (Tipe B 5- 1)

(62)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

Hasil Perhitungan

Balok Anak Melintang (Tipe B 5- 3)

(63)

HASIL PERHITUNGAN

1.

Pelat

2.

Tangga

3.

Balok

4.

Kolom

Hasil Perhitungan

Tipe kolom

Kolom

Penulangan

Lantai 1

50/50

Lentur

12D19

Geser

∅12 − 100

Kolom

Lantai 2

50/50

Lentur

12D19

Geser

∅12 − 100

Kolom

Lantai 3

50/50

Lentur

12D19

Geser

∅12 − 100

Kolom

Lantai 4

50/50

Lentur

12D19

Geser

∅12 − 100

Kolom

Lantai 5

50/50

Lentur

12D19

(64)

Gambar

Gambar Denah Eksisting = Modifikasi
Gambar Tampak Depan dan Belakang Modifisasi
Gambar denah bangunan lantai

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya menunjukkan partisipan cenderung memiliki preferensi terhadap makanan berserat dibandingkan dengan makanan cepat saji, baik pada sikap eksplisit maupun

Furthermore, Mc Guire (1980: 2) cited in Suryawinata, Z &amp; Hariyanto, S (2003: 15), points out that translation is rendering of a source language (SL) text into the target

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karuniaNYa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Sistem Pemasaran Kelapa

(12) Pemimpin Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM) adalah Ketua sebagai penanggung jawab utama yang melaksanakan kebijakan umum dan menerapkan

15.5 Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pemimpinan dan ketatausahaan jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Bagian 15.3 dari Regulasi ini, Wakil Jaksa Agung untuk Kejahatan Berat 3

ANEKA TAMBANG Tbk pada tahun, 2010 – 2012 dinilai baik, dengan debt to asset ratio pada tahun’ 2010 jika dilihat dari standart industri maka kinerja keuangan perusahaan

Artinya guru yang menjadi wali kelas tersebut dalam memori siswa memiliki kepribadian yang baik sehingga bentuk reaksi siswa dari proses interpretasi dan persepsi