• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi,

karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan, sikap) dan variabel terikat (perilaku pencegahan). Dalam penelitian ini peneliti menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dengan praktik pencegahan pada keluarga menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru bulan September 2013 sampai Februari 2014 di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang sejumlah 74 pasien. Sampling dilakukan secara Quota sampling dengan jumlah sampel 43 responden.

Prasetyo, 2012 mengemukakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti. Dalam penelitian ini sampel ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :

a) Kriteria inklusi

1. Pasien TB paru yang bersedia menjadi responden 2. Hasil pemeriksaan BTA (+) positif.

3. Sedang dalam pengobatan TB paru 4. Usia 20 – 65 tahun

b) Kriteria eksklusi

1. Pasien yang sedang menjalani rawat inap 2. Pasien TB paru dengan hemoptisis berat 3. Pasien TB paru dengan pneumothoraks

(2)

Besaran sampel ditetapkan dengan rumus dari Slovin :

Keterangan :

n = Besaran sampel N = Besaran polulasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) sebesar 10 %.

74 n = 1 + 74 (0,01)² 74 = 1 + 74 (0,001) 74 = 1 + 0,74 74 = = 42,52 = 43 1,74

Sesuai perhitungan dengan rumus Slovin, maka besaran sampel dalam penelitian ini ditetapkan sejumlah 43 responden.

N n =

(3)

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Operasional

Independen

Pengetahuan Semua hal yang di Kuesioner Skor antara Interval Penderita ketahui oleh dengan skala 13 – 26.

Pasien TB paru tentang Guttman Pengetahuan Penyakit TB paru yang terdiri.dari 13 dikategorikan

meliputi pengertian, pertanyaan menjadi 3 :

Penyebab, cara 1. Baik bila

Penularan dan cara skor total 76% -

Pencegahannya 100% (skor 23 - 26) 2. Cukup bila Skor total 56% - 75% (skor 20 – 22) 3. Kurang bila Skor total <56% (13 – 19)

Sikap Kebiasaan / sikap Kuesioner Total skor Interval

Penderita pasien TB paru dalam 11 pernyataan dikategorikan bersikap sehari hari dengan skala 1. Positif (≥ mean)

dalam rangka mencegah likert. 2. Negatif

terjadinya penularan ( < mean)

penyakit TB paru

dalam keluarga

Dependen

Praktik Tindakan penderita Kuesioner Total skor Interval

pencegahan TB paru untuk dengan skala dikategorikan

penularan melakukan pencegahan likert 1. Baik bila

penularan penyakit terdiri dari (≥ mean) TB paru dirumah 9 pernyataan. 2. Buruk bila

(< mean)

Tabel 3.1 Definisi Operasional penelitian hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan pasien TB paru positif dengan pencegahan penularan TB paru.

D. Tempat Penelitian

Sebagai tempat dalam penelitian ini adalah Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) kota Semarang dengan subyek penelitian penderita TB .

(4)

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2014.

F. Etika Penelitian

Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca, yaitu:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality).

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness). Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi

(5)

(beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian (Nursalam, 2011).

G. Alat Pengumpul Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner pengembangan dari Pamilu (2011) yang terdiri dari :

1. Data Demografi Reponden meliputi Umur, jumlah anggota keluarga, pendidikan, dan pekerjaan.

2. Kuisioner tentang pengetahuan TB Paru berisi 14 pertanyaan yang terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu benar atau salah dengan kriteria pemberian nilai 2 (dua) untuk jawaban benar dan nilai 1 (satu) untuk jawaban salah. Setelah melalui uji instrumen pertanyaan no 10 tidak valid, kuesioner menjadi 13 pertanyaan.

3. Kuisioner tentang sikap terhadap pencegahan penularan TB paru terdiri dari 11 pernyataan dengan menggunakan skala likert. Pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan no. 1, 2, 3, 5, 6, 8 dan 11 sedangkan pernyataan unfavourable terdapat pada item pernyataan no. 4, 7, 9 dan 10. Penilaian untuk pernyataan favourable

yaitu:

4 : Bila pilihan jawaban responden : sangat setuju 3 : Bila pilihan jawaban responden : setuju 2 : Bila pilihan jawaban responden : tidak setuju 1 : Bila pilihan jawaban responden : sangat tidak setuju

(6)

Penilaian itempernyataan unfavourable yaitu : 1 : Bila pilihan jawaban responden : sangat setuju 2 : Bila pilihan jawaban responden : setuju 3 : Bila pilihan jawaban responden : tidak setuju 4 : Bila pilihan jawaban responden : sangat tidak setuju

4. Kuesioner tentang praktik pencegahan terdiri dari 9 pernyataan

favoerable dengan cara ukur menggunakan skala likert yang sudah dimodifikasi yaitu skor 4 yang memilih jawaban selalu, skor 3 untuk yang memilih jawaban sering, skor 2 untuk yang memilih jawaban jarang dan skor 1 untuk yang memilih jawaban tidak pernah, sehingga skor antara 9 – 36.

H. Uji Instrumen

Suatu instrumen pengukur atau kuesioner dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas terhadap instrument dalam penelitian ini adalah dengan validitas eksternal.

Uji validitas di lakukan pada 20 orang pasien TB paru di BKPM yang tidak jadi sampel penelitian. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Untuk kuesioner pengetahuan, dari 14 pertanyaan ada satu pertanyaan (no 10) dengan hasil r = 0,141 (< dari r tabel), sehingga untuk pertanyaan no 10 dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan dalam kuesioner. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan diperoleh nilai r 0,516 – 0,692. Uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s (α) 0,786. Hasil uji kuesioner sikap diperoleh nilai r 0,505 – 0,688 dengan nilai Alpha Cronbach’s (α) 0,747 dan untuk kuesioner praktik diperileh nilai r 0,468 – 0,764 dengan nilai

Alpha Cronbach’s (α) 0,793. Hasil uji ini menunjukkan bahwa instrument ini valid dan reliabel.

(7)

I. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :

1. Setelah mendapat ijin dari Fikkes Unimus langkah selanjutnya adalah mengajukan ijin penelitian ke Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang.

2. Peneliti mengidentifikasi sempel penelitian yang memenuhi kriteria penelitian dari Rekam Medis di BKPM.

3. Peneliti akan mendatangi pasien / penderita, lalu memberikan penjelasan penelitian yang akan dilakukan, tujuan penelitian dan mengisi Inform Consent bagi responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

4. Setelah diidentifikasi dan pasien bersedia menjadi responden maka diberikan kuesioner.

5. Kepada responden diingatkan bahwa semua pertanyaan yang ada harus diisi dan bila sudah selesai dikembalikan kepada peneliti.

6. Selanjutnya setelah data dikumpulkan adalah melakukan pengelolaan data sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut.Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program komputer.

J. Rencana Analisis Data

Setelah data responden didapatkan, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data yang meliputi :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan mengevaluasi kelengkapan, kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan penelitian. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data agar bila terjadi kekurangan dapat segera dilengkapi.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Pengkodingan data dilakukan dengan maksud untuk memudahkan proses pengolahan data. Pengkodingan ini

(8)

adalah pemberian tanda atau kode terhadap jawaban dan keputusan dari skala yang telah diberikan pada kuesioner yang responden telah isi, kemudian dilakukan Skoring (penilaian). Skoring adalah suatu kegiatan mengubah data berbentuk angka atau bilangan. Data yang dilakukan koding adalah data berdasarkan jawaban responden tentang data karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan praktik yaitu:

a. Umur

Umur responden dikategorikan sebagai berikut: 1) 21 sampai 39 th = Dewasa muda 2) 40 sampai 59 th = Dewasa 3) > 60 th = Usia tua b. Pengetahuan

1) Baik bila skor total 76% - 100% (skor 23 - 26) diberi kode 1 2) Cukup bila skor total 56% - 75% (skor 20 - 22) diberi kode 2 3) Kurang bila skor total < 56% (skor 13 - 19) diberi kode 3 c. Sikap diperoleh nilai mean 34,93.

1) Positif bila skor total ≥ mean 2) Negatif bila skor total < mean d. Praktik diperoleh nilai mean 29,47.

1) Baik bila skor total ≥ mean 2) Buruk bila skor total < mean

3. Processing

Setelah kuesioner terisi lengkap dan benar, maka dilakukan langah selanjutnya yaitu meng-entry data dari kuesioner kedalam program SPSS.

4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden telah selesai dimasukkan, maka perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan - kemungkinan adanya kesalahan.

(9)

Analisis data pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan dua cara meliputi:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan tiap variabel dari hasil penelitian. Pada penelitian ini variabel yang dideskripsikan melalui analisis univariat adalah variabel independent

yaitu pengetahuan, sikap dan praktik. Penyajian data yang digunakan bila dalam bentuk numerik yaitu mean, median, modus dan sebaran data yang terdiri dari minimum, maksimum serta standar deviasi. Variabel yang dikategorikan yaitu pengetahuan, sikap dan praktik disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji statistik. Dalam penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan penularan TB paru dalam keluarga di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang.

Sebelum dilakukan analisa data, dilakukan uji kenormalan dengan menggunakan penghitungan Skewness dan Kurtosis dibagi standar errornya. Hasil penghitungan dari ketiga variabel ( pengetahuan - 0,60, sikap 1,10, praktik – 1,06 ) dalam rentang kurang dari 1,96. Dari uji kenormalan didapatkan data berdistribusi normal, maka menggunakan analisis Korelasi Pearsonn Product Moment.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas

Pembuatan Aplikasi ini dikarenakan tidak adanya aplikasi kuis pada tabloid-tabloid yang berinteraksi langsung kepada konsumen dan juga tampilan yang animatif

Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi administrasi dan teknis dokumen prakualifikasi perusahaan Saudara telah masuk dalam calon Daftar Pendek untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara biaya pameran dengan volume penjualan pada event pameran produk dalam sebuah pameran PT.. Modern Photo

Terdapat enam grafik hasil simulasi dalam BER fungsi Eb/No yang menunjukkan perbandingan sistem-sistem CDMA konvensional, sistem CDMA menggunakan penyama turbo

(Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo

Sesuai dengan yang telah dijelaskan bahwa komponen kondisi fisik yang harus dimiliki oleh anggota UKM senam aerobik putri Unusa adalah daya tahan otot jantung,