• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA

SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG

RISSAN YUSUF

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013 ABSTRAK

Rissan Yusuf. NIM. 831 409 046. ” Meningkatkan Kemampuan Dribbling Bola Pada Permainan Sepak Bola Melalui Metode Simulasi Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang”. Skripsi. Pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 2013

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan

metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan dribbling bola pada permainan

sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang?. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola melalui metode simulasi pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang.

Berdasarkan hasil tindakan siklus pertama untuk (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 56.27%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 60.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 65.77% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%.. Siklus ke dua untuk (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 70.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 75.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 85.67% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%. Selanjuntya pada siklus ke tiga (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang menjadi 80.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata meningkat menjadi 85.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki meningkat menjadi 90.53% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang seluruhnya sudah memiliki keterampilan dasar lempar lembing sesuai harapan yaitu sebesar 85% sesuai indicator kinerja yang

(2)

ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan hipotesis tindakan yaitu melalui metode simulasi maka kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dapat ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang, lapangan sepak bola berbentuk segi empat yang berukuran panjang 100 meter sampai 110 meter dan lebar 64 meter sampai 75 meter, dan memiliki tujuan untuk saling memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dengan sah karena dengan begitu tim tersebut bisa dikatakan pemenangnya. Permainan ini cukup rumit dan bagus, mampu menghadapi tekanan-tekanan yangterjadi dalam pertandingan di atas lapangan yang sempit dalam waktu yang terbatas, ditambah kelelahan fisik dan lawan tanding yang tangguh. Sepak bola merupakan olahraga yang paling popular didunia dan juga merupakan permainan nasional bagi hampir semua di negara si Asia, Afrika, Amerika Latin dan eropa. Dikenal secara internasional sebagai bola kaki, olahraga ini seakan sudah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa sedunia dengan latar belakang sejarah, budaya,. Sebagai alat pemersatu dunia yang sanggup melampaui batas-batas perbedaan politik, etnis, dan agama. Dilihat dari karakteristiknya sepak bola adalah cabang olahraga beregu, oleh karena itu dalam permainan sepakbola diperlukan kerja sama yang baik diantara pemain. Disamping itu setiap pemain memerlukan teknik bermain sepak bola seperti mengontrol bola, menendang bola, dribbling, merebut bola dari lawan dan sebagainya.

Sejalan dengan hal ini Wisahati dan Santosa (2010: 5) menjelaskan bahwa menggiring bola, yaitu gerakan mendorong bola ke depan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di atas tanah dan selalu dalam penguasaan pemain. Dribbling bertujua untuk mendekati sasaran, melewati lawan, dan mengatur ritme atau tempo permainan. Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola adalah dribbling atau yang biasa disebut menggiring bola, karena bila seorang pemain menguasai teknik tersebut maka ia dapat melewati beberapa pemain bertahan lawan sampai kedaerah enalti lawan sehingga peluang untuk menciptahn gol lebih besar.

Dribbling dalam permainan sepakbola adalah salah satu cara untuk dapat menguasai bola, karena dengan banyk menguasai bola maka suatu tim sepakbola dapat meguasai bola maka suatu tim sepak bola dapat menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol. Latihan tekhnik dasar dribbling sebaiknya diberikan kepada anak-anak sejak usia dini di kisaran 10 sampai 16 tahun atau siswa kelas SD sampai SMA. Sebab pada masa ini merupakan tahap belajar bagi siswa sehingga menjadi pengalaman yang tidak akan mudah dilupakan selama berkecimpung atau terlibat dalam masalahnya. Selain itu jika pada masa ini siswa belajar dengan baik maka selamanya akan menjadi kebiasaan yang baik pula, oleh karenanya jika dribbling diberikan kepada

(3)

anak sejak usia dini dengan benar, maka bukan tidak mungkin suatu saat para pemain sepak bola kita akan mempunyai keterampilan yang dapat diandalkan minimal dalam dribbling. Namun, perlu diketahui bahawa pada saat ini masih banyak para pemain sepak bola SMA Negeri 2 Kwandang khususnya pada siswa kelas XI yang belum memiliki kemampuan dalam mendribbling bola. Dari 21 orang siswa yang diamati, sekitar 6 orang siswa atau 27.57% yang sudah memiliki kemampuan dalam melakukan dribbling bola, sedangkan 15 orang siswa

atau 71.43% yang belum memiliki kemampuan dribbling bola. Hal ini

dikarenakan terbatasnya para guru dan pembina sepak bola khususnya pada siswa kelas XI dalam penggunaan model pembelajaran yang relevan dengan latihan teknik dasar dribbling bola sehingga menjadi salah satu penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan dribbling bola.

Melihat kenyataan di atas, maka guru harus mengambil langkah strategi dalam meningkakan kemampuan mendribbling bola dengan menggunakan tetode pembelajaran yang relevan yakni metode simulasi. Metode simulasi merupakan sebagai salah satu model pembelajaran yang menerapkan prinsip sibernetik (cybernetic) sebagai salah satu cabang psikologi. Para ahli psikologi sibernetik menganalogikan manusia dengan mesin yang memiliki sistem kendali yang mampu membangkitkan gerakan dan mengendalikan diri sendiri. Karena itu para ahli psikologi ini mengkoseptualisasikan siswa sebagai subyek yang mampu melaksanakan dan mengendalikan diri melalui mekanisme umpan balik terhadap dirinya sendiri. (self regulation feedback system). Asumsi ini didasari bahwa perilaku manusia memiliki pola gerakan seperti berpikir, berperilaku simbolik dan berperilaku nyata. Dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan dribbling bola khususnya di SMA Negeri 2

Kwandang.

Melihat pentingnya penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan pencapaian prestasi olahraga sepak bola, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara ilmiah tentang “Meningkatkan Kemampuan Dribbling Bola Pada Permainan Sepak Bola Melalui Metode Simulasi Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang”

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan dribbling bola.

2. Kurangnya pengunaan model pembelajaran yang relevan dengan materi yang diajarkan

3. Kurangnya pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran

khususnya pada materi dribbling bola. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah dengan menggunakan metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang?.

(4)

Cara Pemecahan Masalah

Bertolak dari permasalahan yang dirumuskan di atas, maka untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang, perlu dilakukan langkah-langkah strategi pembelajaran dengan menerapkan metode simulasi.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola melalui metode simulasi pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharpkan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru tentang kemampuan dalam melakukan dribbling melalui metode simulasi.

b. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai referensi baru dalam melaksanakan pembelajaran, khsusnya pada materi sepak bola.

c. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan sebagai acuan bagi sekolah dalam mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan metoe pembelajaran serta untuk meningkatkan kemampuan sepak bola siswa terutama kemampuan dribbling

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman/pertimbangan bagi penelitian yang relevan pada masa yang akan datangi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini di harapkan akan dapat membantu siswa untuk dapat

meningkatkan kemampuannya dalam melakukan dribbling maksimal.

b. Bagi Guru

Dapat digunakan sebagai salah satu pedoman bagi guru olahraga atau pelatih untuk mengetahui dan menyusun program latihan sehingga waktu latihan akan lebih efektif dan efisien sehingga pencapaian prestasi akan lebih baik,

c. Bgi Sekolah

Memberikan masukan kepada sekolah, agar lebih memperhatikan

kemampuan dribbling bola pada siswa secara umum dan khususnya pada

siswa kelas XI.

d. Bagi Peneliti

Dijadikan tambahan referensi peneliti untuk meningkatkan SDM dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

(5)

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Kajian Teoritis

Hakikat Dribling Bola

Pada hakikatnya dribbling merupakan teknik dasar dalam bermain sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat bergerak di lapangan permainan. Dalam permainan sepakbola semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau bersiap memulai operan atau tembakan. Dribbling bisa dilakukan dengan menggunakan sisi kaki bagian luar dan sisi kaki bagian dalam. Wisahati dan Santosa (2010: 5) menggiring bola, yaitu gerakan mendorong bola ke depan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di atas tanah dan selalu dalam penguasaan pemain. Dalam menggiring dapat menggunakan berbagai kaki (dalam, luar, kura-kura).

Pada dasarnya menggiring bola merupakan gerakan lari sambil mendorong bola dengan kaki agar bola bergulir di atas tanah. Manfaat menggiring bola adalah untuk melewati rintangan dari lawan, agar dioperkan kepada temannya, dan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan (Wahyuni, Sri, dkk, 2010: 115). Dribbling adalah keterampilan dasar dalam permainan sepak bola karna semua pemain harus mengasai bola saat sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan tembakan. Ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mereka akan sangat besar. Dribbling dalam permainan sepak bola harus benar-benar dikuasai oleh setiap pemain. Penguasaan saat bergerak, berdiri, atau bersikap dalam bermain sepak bola merupakan keterampilan dasar. Dalam mendribbling dapat bermacam-macam cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam

Dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam memungkinkan seseorang pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki sehingga control terhadp bola semakin besar. Walaupun sedikit mengurangi kecepatan ketika pemain melakukan dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam, menjaga bola tetap di daerah terlindung diantara kedua kaki, akan memberikan perlindungan lebih baik dari lawan.

2. Dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar

Dribbling dengan menggunakan sis kaki bagian luar sangat penting bagi seorang pemain untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam mengontrol bola. Pengolahan dribbling memungkinkan seoang pemain menciptakan ruang, mempertahankan penguasaan bola dan melewati pemain belakang lawan. Menggunakan dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar adalah salah satu cara untuk mengontrol bola ini digunakan ketika pemain yang menguasai bola sedang berlari dan mendorong bola sehingga bisa mempertahankan bola tersebut tetap berada di sisi luar kaki.

3. Dribbling menggunakan kura-kura kaki

Dribbling dengan menggunakan kura-kura kaki dapat memberikan kekuatan dan control, namun kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah menggunakan ujung kaki. Kelebihan mendribbling dengan kura-kura atau

(6)

punggung kaki adalah dapat memberikan permukaan yang datar padabola dan juga dapat membuat bola bergerak membelok dan menukik.

Sedangkan menurut Solihin dan Hadziq (2010: 69-70) bahwa mengiring bola adalah gerak mengatur jalannya bola menggunakan kaki agar bola tetap dalam penguasaan dan tidak terlepas jauh dari kaki saat berlari. Beberapa gerak yang dapat dilakukan untuk melatih gerak menggiring bola adalah sebagai berikut.

a. Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam

1. Ujung kaki yang menggiring bola dalam posisi serong ke luar.

2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan kaki bagian dalam.

3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan.

b. Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar

1. Ujung kaki yang menggiring bola dalam posisi serong ke dalam.

2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan kaki bagian luar.

3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan.

c. Menggiring Bola dengan Punggung Kaki

1. Ujung kaki yang menggiring bola menghadap ke bawah.

2. Dorong bola dengan perkenaan bola dengan punggung kaki.

3. Bola yang didorong tidak terlalu jauh dari badan.

Teknik dasar Menggiring Bola

Dalam permainan sepak bola modern, di mana pertarungan satu lawan satu adalah sangat penting, maka kemahiran membawa bola merupakan tuntutan utama dalam taktik perorangan. Menggiring bola adalah membawa bola dengan cepat ke depan dengan passing-passing pendek dari kedua kaki silih berganti. Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah, menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja yaitu bebas dari lawan. Kegunaan teknik menggiring bola adalah untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dan menahan bola tetap dalam penguasaan (Sumpeno dan Santoso, 2010: 3).

Adapun teknik dasar menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1. Setiap anak menggiring bola dengan mengikuti gerak atau aba-aba dari pelatih (guru), lakukan dengan cara berputar membalik, berputar ke kanan dan ke kiri.

2. Setiap pemain dengan bola masing-masing, buatlah pasangan yang terdiri

dua orang yang satu di depan dan lainnya di belakang, pemain di depan menggiring bola semaunya sendiri dan pemain belakang harus mengikuti pemain depan ke mana saja bergerak.

3. Di dalam lapangan yang berbentuk lingkaran setiap pemain bebas

menggiring bola semaunya ke segala arah namun diantara pemain satu dan lainnya tidak boleh saling bersentuhan.

Menurut Sutrisno dan Khafadi (2010: 6) bahwa pada dasarnya menggiring bola dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut:

(7)

a. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1. Pandangan mata ke arah bola.

2. Kepala dan badan di atas bola.

3. Bola didorong dengan kaki bagian dalam dan tetap dalam

penguasaan.

4. Bola didorong lurus ke depan.

b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1. Pandangan mata ke arah bola.

2. Kepala dan badan di atas bola.

3. Bola didorong dengan kaki bagian luar.

4. Kaki yang digunakan untuk mendorong bola diputar ke dalam,

sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki yang dekat dengan kelingking.

5. Bola didorong ke depan dengan jarak yang masih dalam

penguasaan.

c. Menggiring bola dengan punggung kaki

1. Pandangan mata ke arah bola.

2. Kepala dan badan di atas bola.

3. Bola didorong dengan punggung kaki.

4. Ujung kaki yang mendorong bola menghadap ke tanah.

5. Ketika berlari, kaki melangkah pendek.

6. Jarak bola masih dalam penguasaan pemain.

Selanjutnya, Wahyuni, dkk (2010 115-116) bahwa teknik menggiring bola dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Menggiring bola dengan punggung kaki atau kura-kura kaki penuh. Cara melakukan sebagai berikut:

a. Letakkan bola dalam jarak mudah dikuasai.

b. Bola didorong dengan punggung kaki maka telapak kaki ditekuk hampir tegak lurus.

c. Langkah kaki harus stabil pada waktu kaki disentuhkan bola.

d. Pandangan bola ke arah yang dikehendaki, misalnya pada teman yang akan dioperi dan sebagainya.

b. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Cara melakukan sebagai berikut:

1. Jarak bola harus dalam keadaan mudah dijangkau.

2. Bola disentuh dengan kaki bagian dalam.

3. Langkah kaki harus menyesuaikan jalannya bola.

4. Pada waktu kaki menyentuh bola lutut sedikit ditekuk.

5. Pandangan mata ke arah bola dan melihat posisi teman dan lawan.

c. Menggiring bola dengan kaki bagian luar. Cara melakukan sebagai berikut:

1. Posisi tubuh berdiri dengan menghadap ke arah bola.

2. Supaya bola bergulir disentuh dengan kaki bagian luar.

(8)

4. Waktu menggiring bola pandangan mata ke arah bola dan posisi teman dan lawan.

5. Pada saat menggiring bola langkah kaki disesuaikan dengan

jalannya bola. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika guru menggunakan metode simulasi pada permainan sepak bola, maka kemampuan dribbling bola siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang akan meningkat”.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jika rata-rata peningkatan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang, mencapai 85%, maka dinyatakan selesai.

METODE PENELITIAN

Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian Latar Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang. Alasan dipilihnya sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah berdasarkan pengamatan peneliti, bahwa dari 25 siswa yang diamati belum memiliki kemampuan dribbling bola. Di samping itu, sekolah ini sebagai tempat PPL-2 serta dapat dijangkau oleh peneliti sehingga cukup ideal untuk dijadikan sebagai tempat penelitian.

Karakteristik Subyek Penelitian

Karakteristik penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang, dengan jumlah 25 orang, yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 13 orang perempuan dengan tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda.

Variabel Penelitian

Sehubungan dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka dapat dikemukakan bahwa variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Input

Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung, dalam proses pembelajaran maka faktor yang paling utama adalah guru. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka perlu mempersiapkan segala kebutuhan dalam proses pembelajaran seperti, bahan pelajaran, sumber belajar, dan prosedur evaluasi, serta lingkungan belajar yang memadai baik dari dalam kelas maupun di luar kelas.

Variabel Proses

Variabel ini merupakan proses selama pembelajaran berlangsung, dapat diukur melalui: (1) cara guru menjelaskan materi pembelajaran; (2) cara guru dalam

(9)

memberikan contoh materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan; (3) pembagian kelompok belajar dimana siswa dibagi masing-masing 4-5; dan (4) guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dalam kelompoknya dan setiap kelompok mempertanggung jawabkan hasil kerjanya pada materi berbicara. Variabel Output

Variabel output merupakan variabel setelah pelaksanaan pembelajaran, dapat diukur melalui: (1) kegiatan guru selama proses pembelajaran; (2) keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran; (3) kemampuan mendribbling bola yang diperoleh siswa; dan (4) tindakan perbaikan terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini digunakan dengan maksud untuk mengukur peningkatan kemampuan mendribbling bola melalui metode simulasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I sampai siklus II melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah sebagai berikut:

a) Mengadakan konsultasi dengan guru dan kepala sekolah dalam

rangka persiapan penelitian

b) Menyiapkan administrasi pembelajaran

c) Penyusunan instrumen pemantauan atau alat evaluasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dengan jumlah siswa 21 orang yang semuanya adalah laki-laki. Sementara yang menjadi tim peneliti adalah peneliti sendiri sedangkan yang menjadi mitra kerja adalah guru olahraga di sekolah lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dan masing-masing siklus tiga kali perlakuan atau tindakan. Untuk memperoleh data–data yang akurat peneliti mengadakan observasi awal sebagai data awal penilaian. Hal ini dilakukan karena peneliti hanya melihat gejala rendahnya kemampuan dribbling bola pada sebagian besar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang. Secara rinci hasil penelitian tindakan kelas adalah:

(10)

Observasi Awal

Observasi awal merupakan hal mutlak untuk dilaksanakan sebelum penelitian dilakukan. Observasi awal dilakukan guna mengetahui kemampuan awal siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam hal pelajaran olahraga permainan khususnya permainan sepak bola. Kegiatan ini penting guna menentukan model tindakan yang akan diterapkan. Data observasi awal dapat dilaporkan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Observasi Awal

Kemampuan Mendribbling Bola Melalui Metode Simulasi

No Indikator yg diamati Nilai rata-rata ketuntasan Keterangan 1 Dribbling menggunakan sisi kaki

bagian dalam 51.21% Kurang

2 Dribbling bola menggunakan sisi

kaki bagian luar 51.43% Kurang

3 Dribbling menggunakan

kura-kura kaki 51.19% Kurang

TOTAL 51.28% Kurang

Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang

belum mampu dalam melakukan dribbling bola. Kondisi inilah yang

mengharuskan untuk segera melakukan tindakan. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dengan melalui metode simulasi. Tujuan penggunaan metode simulasi yaitu bertujuan memudahkan siswa dalam melakukan berbagai aktivitas gerak yang berhubungan langsung dengan teknik dasar dribbling bola. Artinya metode simulasi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang lebih banyak melakukan aktivitas gerak yang menjadi indikator penilaian pembelajaran olahraga permainan khususnya permainan sepak bola. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing indikator sebagai berikut.

a. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam

rata-rata adalah 51.21%, peningkatanya minimal sebesar 33.79% dari indikator kinerja 85%.

b. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian luar

rata-rata 51.43%, peningkatannya minimal sebesar 33.57% dari indikator kinerja 75%, dan

c. Mendribbling bola dengan menggunakan kura-kura kaki rata-rata 51.19%, peningkatannya minimal 33.81% dari indikator konerja 85%. Kesimpulan hasil observasi awal menunjukan bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola perlu ditindaki dengan melalui metode simulasi.

(11)

Hasil Siklus I

Hasil pengamatan siklus 1 (3 kali pertemuan) setelah proses pembelajaran dengan melalui metode simulasi diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Siklus 1

Kemampuan Mendribbling Bola Melalui Metode Simulasi

No Indikator yg diamati Nilai rata-rata ketuntasan Keterangan 1 Dribbling menggunakan sisi

kaki bagian dalam 56.27% Kurang

2 Dribbling bola menggunakan

sisi kaki bagian luar 60.77% Kurang

3 Dribbling menggunakan

kura-kura kaki 65.77% Kurang

TOTAL 60.94% Kurang

Data tabel 2 menunjukan bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola belum mencapai target. Ketiga indikator yang dinilai adalah ; (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 56.27%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 60.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 65.77%. Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus 1 (3 kali pertemuan) belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Terget yang ditetapkan yaitu sebesar 85 % sementara hasil diperoleh setelah siklus 1 yaitu hanya sebesar 60.94%, maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus 1.

Refleksi Siklus I

Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditargetkan yaitu sebesar 85%. Hasil siklus 1 sebesar 60.94% mengharuskan peneliti untuk segera melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melalui siklus 2. Tindakan pada siklus 2 sama halnya dengan apa yang dilakukan pada siklus 1 yaitu meiputi:

a. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam

rata-rata adalah 56.27%, peningkatanya minimal sebesar 28.73% dari indikator kinerja 85%.

b. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian luar

rata-rata 60.77%, peningkatannya minimal sebesar 24.23% dari indikator kinerja 85%, dan

c. Mendribbling bola dengan menggunakan kura-kura kaki rata-rata 65.77%, peningkatannya minimal 19.23% dari indikator konerja 85%. Hasil menunjukan bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indikator kinerja yang telah ditetapkan sebesar 85%. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkan siklus kedua dengan tetap menerapkan metode simulasi.

(12)

Hasil Siklus II

Hasil pengamatan siklus 1 (3 kali pertemuan) setelah proses pembelajaran dengan melalui metode simulasi diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Siklus 2

Kemampuan Mendribbling Bola Melalui Metode Simulasi No Indikator yg diamati Nilai rata-rata

ketuntasan Keterangan 1 Dribbling menggunakan sisi kaki

bagian dalam 70.77% Cukup

2 Dribbling bola menggunakan sisi

kaki bagian luar 75.77% Baik

3 Dribbling menggunakan

kura-kura kaki 85.67% Baik

TOTAL 77.40% Baik

Data tabel II menunjukan bahwa bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola belum mencapai target. Ketiga indikator yang dinilai adalah ; (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 70.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 75.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 85.67%. Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus 1 (3 kali pertemuan) belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Terget yang ditetapkan yaitu sebesar 85% sementara hasil diperoleh setelah siklus 2 yaitu hanya sebesar 77.40%, maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus 2.

Refleksi Siklus II

Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditargetkan yaitu sebesar 85%. Hasil siklus 2 sebesar 77.40% mengharuskan peneliti untuk segera melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melalui siklus 2. Tindakan pada siklus 2 sama halnya dengan apa yang dilakukan pada siklus 1 yaitu meiputi:

a. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam

rata-rata adalah 70.77%, peningkatanya minimal sebesar 14.23% dari indikator kinerja 85%.

b. Mendribbling bola dengan menggunakan sisi kaki bagian luar

rata-rata 75.77%, peningkatannya minimal sebesar 9.23% dari indikator kinerja 85%, dan

c. Mendribbling bola dengan menggunakan kura-kura kaki rata-rata 85.67%, peningkatannya minimal -0.65% dari indikator konerja 85%.. Hasil menunjukan bahwa bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indikator kinerja yang telah ditetapkan

(13)

sebesar 85%. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkan siklus ketiga dengan tetap menerapkan metode simulasi.

Hasil Siklus III

Hasil penerapan siklus kedua secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil Siklus 3

Kemampuan Mendribbling Bola Melalui Metode Simulasi No Indikator yg diamati Nilai rata-rata

ketuntasan Keterangan 1 Dribbling menggunakan sisi

kaki bagian dalam 80.77% Baik

2 Dribbling bola menggunakan

sisi kaki bagian luar 85.77% Baik

3 Dribbling menggunakan

kura-kura kaki 90.53% Sangat Baik

TOTAL 85.69% Baik

Tabel 3 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dari nilai pada siklus 2. Hal ini dapat diamati pada indikator (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang menajdi 80.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata meningkat menjadi 85.77%, dan (3) Dribbling menggunakan kura-kura kaki meningkat menjadi 90.53%.

Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola meningkat secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 85.69%. Artinya siswa kelas XI SMA

Negeri 2 Kwandang sudah memiliki kemampuan dalam melakukan dribbling bola

sesuai target yang ditetapkan sebesar 85%. Kesimpulan bahwa dengan melalui metode simulasi pembelajaran olahraga permainan khususnya simulasi dribbling bola dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan dribbling bola. Langkah selanjutnya yaitu melakukan refleksi siklus 3.

Refleksi Siklus III

Berdasarkan perlakuan tindakan pada siklus ke tiga maka dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang, yaitu dengan melalui metode simulasi. Dengan demikian setelah mengetahui bahwa dengan langkah metode simulasi maka peniliti mengadakan refleksi tentang hasil dari pada data siklus ke tiga tersebut. Refleksi pada siklus ketiga ini berupaya untuk membenahi

(14)

kesalahan-kesalahan selama tindakan pada siklus pertama dan siklus kedua, sehingga hal-hal yang masih kurang akan dibenahi saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan materi dibbling bola.

Dari penjelasan di atas mengenai pengamatan siklus ke tiga menunjukkan rata-rata siswa telah memiliki kemampuan dibbling bola hingga melebihi standar indikator kinerja, dengan kata lain rata-rata kemampuan siswa telah miningkat. Hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata kemampuan dribbling bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang yaitu 51.28%, dan pada siklus ke dua

kemampuan dribbling bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang meningkat

hingga 85.68%, hal ini jelas bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang mengalami peningkatan kemampuan dribbling bola sebesar 34.41% dari hasil siklus tiga, dan 33.72% dari indikator kinerja 85%.

Gambaran hasil pada siklus tiga tersebut dapat diasumsikan walaupun keseluruhan siswa telah memiliki kemampuan dalam melakukan dribbling bola, tetapi masih perlu untuk dibenahi, khususnya pada dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam. Sementara untuk komponen indikator yang lain beberapa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang telah terampil dan bahkan melebihi standar penilaian yang menjadi indikator kinerja.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan data observasi awal sebesar 51.28%, siklus pertama sebesar 60.94%, dan siklus ke dua sebesar 77.40%, serta siklus ke tiga 85.69%. Perolehan ini menggambarkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak tiga kali. Artinya peningkatan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam mata pelajaran sepak bola meningkat berkat adanya tindakan melalui metode simulasi. Tindakan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga permainan sepak bola khususnya dribbling bola.

Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelakaran khusunya pada materi dribbling bola akan memberikan dampak negatif pada kemampuan siswa. Hal ini mengingatkan kepada seluruh guru olahraga agar tidak terlalu monoton pada satu metoe pembelajarn yang digunakan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan pembelajaran di sekolah. Dalam penelitian ini peningkatan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam mata pelajaran dribbling bola karena adanya tindakan yang dilakukan yang dengan melalui metode simulasi. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dribbling bola melalui metode simulasi berhasil setelah melalui tiga siklus. Peningkatan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam mata pelajaran dribbling bola melalui metode simulasi dengan tiga siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Selisih Hasil Peningkatan Siklus 1, 2 dan 3

Kemampuan Mendribbling Bola Melalui Metode Simulasi Indikator Yang Diamati Siklus I Siklus II Siklus III

(15)

Dribbling menggunakan sisi

kaki bagian dalam 56.27% 70.77% 80.77%

Dribbling bola menggunakan

sisi kaki bagian luar 60.77% 75.77% 85.77%

Dribbling menggunakan

kura-kura kaki 65.77% 85.67% 90.53%

Dari tabel di atas jelas bahwa peningkatan kemampuan pada permainan sepak bola pada siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang dribbling bola melalui metode simulasi melebihi indikator kinerja yang diharapkan.Artinya pada masing-masing komponen kemampuan siswa pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: “melalui metode simulasi maka kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kwandang dapat ditingkatkan”..

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Berdasakan hasil pencapaian pelaksanaan penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan hipotesis tindakan yaitu melalui metode simulasi maka kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dapat ditingkatkan.

2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 56.27%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 60.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 65.77% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2

Kwandang kada belum seluruhnya memiliki kemampuan melakukan dribbling

bola sesuai harapan.

3. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus ke dua untuk (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa 70.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata 75.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki 85.67% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2

Kwandang belum seluruhnya memiliki kemampuan melakukan dribbling bola

sesuai harapan.

4. Selanjuntya pada siklus ke tiga (1) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang

(16)

menjadi 80.77%, selanjutnya (2) dribbling bola menggunakan sisi kaki bagian luar rata-rata meningkat menjadi 85.77%, dan (3) dribbling menggunakan kura-kura kaki meningkat menjadi 90.53% dari indikator yang di harapkan sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang seluruhnya sudah memiliki keterampilan dasar lempar lembing sesuai harapan yaitu sebesar 85% sesuai indicator kinerja yang ditetapkan sebelumnya.

. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Karena penerapan metode simulasi telah berhasil meningkatkan

kemampuan dribbling bola siswa pada mata pelajaran penjaskes, maka guru diharapkan selalu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

2. Guru hendaknya dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.

3. Guru hendaknya menghindari metode pembelajaran yang berpusat pada guru yang akan berdampak pada tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Hidayat, Yusup, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan Untuk kelas X SMA/MA/SMK. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional

Isnaini, Faridha dan Suranto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs VIII. Jakarta: Karya Mandiri Nusa

Mashar, Mohammad Ali dan Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan Untuk Sekolah Menengah Pertama kelas IX. Jakarta: Penerbit Swadaya Murni

Roestiyah, N.K. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sarjiyanto, Dwi dan Sujarwadi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: PT. Intan Pariwara Sarjono dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional

(17)

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Solihin, Akhmad Olih dan Hadziq, hairul. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI kelas V. Bandung: CV. Mutiara Ilmu

Sumpeno, Joko dan Santoso, Dedy Joko Budi. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: CV. Teguh Karya

Sutrisno, Budi dan Khafadi, Muhammad Bazin. 2010. Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: CV. Putra Nugraha

Uno. B. Hamzah. 2012. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses

Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, Sri, dkk. 2010: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: PT Wangsa Jatra Lestari

Wisahati, Aan Sunjata dan Santosa, Teguh. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: CV Setiaji

Gambar

Tabel 2  Hasil Siklus 1
Tabel 3  Hasil Siklus 2
Tabel 4  Hasil Siklus 3

Referensi

Dokumen terkait

Melalui jaminan sosial yang memadai diharapkan motivasi kerja karyawan akan semakin tinggi pula maka akan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja lebih giat dan memberikan

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah.

[r]

Berdasarkan tabel ( 5.5.) dapat diketahui bahwa sampel dengan karakteristik hipertensi derajat 2 memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 80 (84,2%) orang.. Dari

[r]

Bagi lembaga pendidikan untuk SMP dan SMA dapat dijadikan masukan tentang hubungan antara pola pendidikan seksual dengan pergaulan bebas pada remaja sehingga diharapkan lembaga

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa.. Oleh

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang telah ditetapkan sebagai salah satu