• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Kalsium Tepung Limbah Penetasan Dalam Ransum Puyuh Petelur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Kalsium Tepung Limbah Penetasan Dalam Ransum Puyuh Petelur."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN KALSIUM TEPUNG LIMBAH PENETASAN DALAM RANSUM PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Program Studi Peternakan

Oleh : Heru Susanto

H0511036

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

PEMANFAATAN KALSIUM TEPUNG LIMBAH PENETASAN DALAM RANSUM PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Heru Susanto H0511036

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal: 21 Juli 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua

Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si. NIP. 19830706 200812 2 001

Anggota I

Dr.sc.agr. Adi Ratriyanto, S.Pt.,M.P. NIP. 197204212000121 001

Anggota II

Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. NIP. 19831206 200812 1 003

Surakarta, Juli 2016

Mengetahui Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian Dekan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

inidengan judul “Pemanfaatan KalsiumTepung Limbah Penetasan Dalam Ransum Puyuh Petelur(Coturnix coturnix japonica)”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena ini pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Kepala Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si. selaku pembimbing utama dan ketua penguji

yang telah memberikan bimbingan, meluangkan waktu, tenaga, pikiran,

masukan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

4. Dr.sc.agr. Adi Ratriyanto, S.Pt., M.P. selaku pembimbing pendamping dan

anggota penguji I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam

memberikan bimbingan, saran serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini

sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

5. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P.selaku anggota penguji II skripsi atas

evaluasi, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi.

6. Prof. Dr. Ir. Sudibya, M.S. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama menempuh pendidikan di Program

Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf Program Studi Peternakan, Fakultas

Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta atas pengajaran dan ilmu yang

telah diberikan serta bantuannya selama masa perkuliahan.

8. Keluarga tercinta, Bapak Sutuyo, Ibu Purmi, Mbak Fitri Palupi, Mas Agus

(4)

iv

segala doa, dukungan, kasih sayang, bantuan, nasehat,semangat, pengorbanan

dan semua yang telah diberikan kepada penulis.

9. Teman seperjuangan Tria Muji P, Rieza H. W. dan Erga Prapdita yang selalu

bersama, membantu, mendukung dan memberikan semangat selama

penelitian dan proses penyusunan skripsi.

10. Keluarga besar Program Studi Peternakan angkatan 2011 yang selalu

memberikan doa, dukungan, semangat, bantuan dan kasih sayang selama

empat tahun. Adik-adik Peternakan 2012 dan 2013, terima kasih atas segala

bantuannya selama masa kuliah, bersyukur bisa jadi bagian dari keluarga

besar Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

11. Oxsy Jaya Farm yang telah membantu dalam menyediakan limbah penetasan

selama penelitian.

12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini dan

memberi dukungan, doa, serta semangat bagi penulis untuk terus berjuang.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.

Surakarta, 2016

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

RINGKASAN... ... ix

SUMMARY... ... xi

I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Tujuan Penelitian ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A.Puyuh ... 3

B.Ransum Puyuh ... 3

C.Limbah Penetasan ... 5

D.Kalsifikasi Kerabang ... 6

E. Pemanfaatan Kalsium ... 7

HIPOTESIS ... 8

III. MATERI DAN METODE ... 9

A.Waktu dan Tempat Penelitian ... 9

B.Bahan dan Alat Penelitian ... 9

C.Desain Penelitian ... 11

D.Cara Penelitian ... 11

E. Peubah Penelitian ... 13

F. Analisis Data ... 14

IV. HASIL PENELITIAN ... 15

(6)

vi

B.Kecernaan Kalsium ... 15

C.Bobot Kerabang ... 16

D.Pemanfaatan Kalsium ... 17

V. SIMPULAN ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(7)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Kebutuhan nutrien puyuh petelur fase produksi ... 4

2. Konsumsi ransum pada berbagai umur dan berat puyuh ... 4

3. Kandungan nutrien tepung limbah penetasan ... 5

4. Kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum ... 9

5. Susunan ransum basal ... 10

6. Susunan ransum dan kandungan nutrien ransum perlakuan. ... 10

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Hasilanalisisvariansikonsumsikalsium ... 24

2. Hasilanalisisvariansi kecernaan kalsium ... 26

3. Hasilanalisisvariansi bobot kerabang ... 28

(9)

PEMANFAATAN KALSIUM TEPUNG LIMBAH PENETASAN DALAM RANSUM PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

Heru Susanto H0511036

RINGKASAN

Usaha penetasan unggas menghasilkan sejumlah limbah penetasan yang

terdiri dari kerabang kosong, telur infertil dan unggas yang terlambat menetas.

Limbah tersebut dapat diolah menjadi tepung limbah penetasan (TLP). Limbah

penetasan mengandung protein kasar 36,2%, energi metabolis 2.795,2 kkal/kg,

kalsium 10,7% dan fosfor 0,6%.Berdasarkan kandungan nutrien tersebut, limbah

penetasan dapat digunakan sebagai sumber kalsium. Penggunaan limbah

penetasan dalam ransum diharapkan dapat memperbaiki pemanfaatan kasiumpada

puyuh.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 di

kandang percobaan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Sebelas Maret di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten

Karanganyar. Materi yang digunakan adalah 220 ekor puyuh petelur betina umur

30 minggu dengan rata-rata bobot badan awal 170 ± 13,9 g. Desain penelitian

yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5

ulangan. Empat perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 = 100% ransum basal,

P1 = 97,5% ransum basal + 2,5% TLP, P2 = 95,0% ransum basal + 5,0% TLP dan

P3 =92,5% ransum basal + 7,5% TLP.

Ransum perlakuan diberikan selama dua periode (2 × 28 hari). Pengambilan

data kecernaan secara in vivo dengan menggunakan metode total koleksi pada

puyuh berumur 39 minggu. Puyuh diambil secara acak sebanyak 3 ekor setiap unit

percobaan kemudian ditempatkan dalam kandang individu, sehingga secara

keseluruhan digunakan 60 ekor puyuh. Peubah yang diamati antara lainkonsumsi

(10)

x

terkumpul dianalisis menggunakan analisis variansi dan apabila terdapat pengaruh

perlakuan dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal untuk mengetahui level

optimal perlakuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian TLP sampai taraf 7,5%

dalam ransum basal meningkatkan konsumsi kalsium dan menurunkan kecernaan

kalsium tanpa memengaruhi bobot kerabang dan pemanfaatan kalsium pada

puyuh. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian TLP sampai 7,5%

dalam ransum basal tidak meningkatkan pemanfaatan kalsium.

(11)

UTILIZATION OF CALCIUM FROM HATCHERY WASTE MEALIN RATIONOF LAYING QUAILS (Coturnix coturnix japonica)

Heru Susanto H0511036

SUMMARY

The poultry hatchery produces a large amount of wastes which consisting of

infertile eggs, eggs shells and unhatched eggs. These wastes can be processed into

hatchery waste meal (HWM). Hatchery waste contains 36.2% protein, 2,795.2

kcal/kg metabolizable energy, 10.7% calcium and 0.6% phosphorus. Based on its

nutrient content, hatchery waste can be used as a source of calcium. The use of

hatchery waste in ration is expected to improve calcium utilization in laying

quails.

This experiment was performed from February to April 2015 at the

experimental farm of the Department of Animal Science, Faculty of Agriculture,

Sebelas Maret University located in Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar. The

experiment used 220 female quails aged 30 weeks with an average initial body

weight of 170 ± 13.9 g. The experiment was designed as completely randomized

design with 4 treatments and 5 replicates. The 4 treatments were the

P0 = 100% basal ration, P1 = 97.5% basal ration + 2.5% HWM, P2 = 95.0%

basal ration + 5.0% HWM and P3 = 92.5% basal ration + 7.5% HWM.

The treatments were given for two periods (2 × 28 days). The in vivo

nutrient digestibility was measured at the age of 39 weeks by using total

collection method. Three quails from each replicate were randomly taken and

placed in individual cages. Thus, in total 60 quails were used in the digestibility

measurement. The observed variables included the calcium consumption, calcium

digestibility, eggs shell weights and calcium utilization. The data were analyzed

using analysis of variance and when there is an effect of treatment it’s continued

(12)

xii

The results showed that the useHWM up to 7.5% in ration increased

calcium consumption, decreased calciumdigestibility but did not affect egg

shellsweight and calcium utilization in quails. It can be concluded that the use of

HWM up to 7.5% in ration did not improve the calcium utilization in laying

quails.

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan Fly Ash Batubara Menjadi Membran Silika untuk Penurunan Kadar Logam Mn dalam Larutan Artifisial (dengan Variasi

Kondisi yang terjadi, pengeringan yang optimal harus tetap dilakukan untuk proses produksi, tetapi alat pengering yang digunakan masih belum sesuai dan apabila tetap

Sebagai akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hal tersebut memicu untuk menggali penemuan energi alternatif seperti efisiensi energi penggunaan uap produksi

Membaca merupakan suatu kegiatan yang bersifat kompleks, karena kegiatan ini melibatkan kemampuan dalam mengingat simbol-simbol grafis yang berbentuk huruf,

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

yang dapat klien hubungi. atau panggil

Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk. telah saya nyatakan

Rencana kegiatan PKB (2) Kebutuhan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/di- koordinasikan oleh Dinas Pddk untuk dipertimbang- kan) (1.a) dilakukan oleh guru sendiri (1.b)