BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Dalam bab ini dilakukan pengujian dan analisis/verifikasi kesesuaian simulator dibanding dengan sistem nyatanya. Ada dua aspek yang dibandingkan, yaitu kesesuaian urutan proses dan kesesuan karakteristik masukan/keluaran simulator simulator
IV.1 Skenario Pengujian
Untuk melakukan verifikasi kedua aspek di atas, skenario yang dilakukan adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.1
Buffer (q) : tak terbatas
Laju kedatangan (λ) =1 - Jumlah panggilan (c)
c/t =λ - Perioda (t)
Komponen-komponen delay :
- Call-admission delay (tadm)
- Call-setup delay (tsup)
- Call clearing delay (tclr)
- Call Occupancy (tocc)
Laju kedatangan (λ) =36
MASUKAN
(inisiasi simulator) SKENARIO PERCOBAAN
KELUARAN
PENGUJIAN & ANALISIS
PENGUJIAN KARAKTERISTIK MASUKAN
(TRAFFIC GENERATOR) à Kesesuaian dg Model Poisson
• Waktu antar kedatangan
t e t
f( )=
λ
−λPENGUJIAN KARAKTERISTIK KELUARAN :
- Call admission delay (tadm)
- Call setup delay (tsup)
- Call clearing delay (tclr)
- Call occupancy (tocc)
• Kesesuaian dengan model antrianM/G/1
) 1 ( 2 2 ρ λ − + =M M D
IV.2 Pengujian
Dalam pengujian berikut, dilakukan percobaan dengan menjalankan program simulasi sebanyak 36 kali seperti skenario yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Setiap percobaan diberikan inisiasi (masukan) harga C (jumlah panggilan) dan T (perioda waktu) untuk setiap skenario (I, II dan III). Dalam tiap percobaan harga C dan T masing-masing skenario dipilih sedemikian rupa, sehingga memberikan harga laju kedatangan total λ = (λ1 + λ2 + λ3
1. Setelah program simulator dibuka, akan tampil menu inisiasi untuk memasukkan data jumlah panggilan dan perioda pengamatan, kapasitas buffer seperti diperlihatkan pada Gambar 4.2
) = 1 pada percobaan 1, λ = 2 pada percobaan 2 dan seterusnya hingga λ = 36 pada percobaan ke 36. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kenaikan beban (intensitas trafik/laju kedatangan) pada Softswitch secara bertahap agar dapat diteliti respon/performansi dari Softswitch (yang direpresentasikan oleh parameter delay atau lama waktu proses yang dialami sebuah panggilan dalam Softswitch). Adapun tahap-tahap percobaan tersebut adalah sebagai berikut :
76
2. Sebelum simulator dijalankan, dilakukan verifikasi karakteristik sumber trafik secara visual dengan menekan button View pada masing-masing skenario seperti nampak pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Pengecekan karakteristik sumber trafik
3. Simulator kemudian dijalankan dengan menekan button Start Simulation dan akan nampak seperti Gambar 4.4
Inisiasi/masukan (N, T)
Tampilan progress pesan protokol File-file hasil pencatatan detail proses panggilan, (1 file per-panggilan), lihat contoh Gambar 4.3
Tampilan (animasi) pemakaian bandwidth, rekap jml panggilan yang sedang berlangsung : Informasi progress
panggilan (dinamika proses tiap
panggilan)
Gambar 4.4 Tampilan saat simulator sedang berjalan
4. Jika simulator telah selesai memproses seluruh panggilan, baik untuk sesi
signaling maupun sesi bicara, maka akan didapat sjumlah file txt (Wordpad)
sebanyak jumlah yang telah diproses. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 4.5 (merupakan sebagian dari sebuah file txt) hasil pencatatan data panggilan Skenario I
78 Waktu terjadinya permintaan panggilan
(tanggal dan jam) Panggilan SKENARIO I (dari pelanggan Access
Gateway-a ke pelanggan Access Gateway B)
No tlp pemanggil (saat pemanggil baru mengangkat handset) untuk duverifikasi oleh Softswitch
Nama protokol (MEGACO) dan pesan yang dikirim (Notify)
Alamat IP (source/destination) yaitu dari AG ke Softswitch
dan seterusnya seperti telah dibahas pada Bab III Pesan baasan (acknowledgement) dari Softswitch
bahwa pesan Notify telah diterima dengan bai
Pesan/perintah dari Softswitch ke Access Gateway-A untuk menyiapkan port RTP setelah Softswitch menganalisis nomor tujuan dan memeriksa otoritas pemanggil (pelanggan A)
Acknowledgement dari Access Gateway-A atas pesan/perintah sebelumnya (pesan Modify dari Softswitch)
[2008-7-26 2:46:6:513][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2104077] [2008-7-26 2:46:6:513][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Notify 172.16.0.1 172.16.0.2 [PROCESSING]Notify Reply => 733 [CALLADMISSION]Notify Reply => 733 [2008-7-26 2:46:6:700][SKENARIO1 ] MEGACO Modify 172.16.0.1 172.16.0.2 [2008-7-26 2:46:6:700][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Modify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2008-7-26 2:46:7:886][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 2212633
Gambar 4.5 Contoh (sebagian) data hasil pencatatan dari sebuah panggilan Skenario I (hasil capture oleh simulator)
Tahapan di atas diulang untuk setiap inisiasi percobaan dengan laju kedatangan tertentu yang dinaikkan secara bertahap sebanyak 36 kali percobaan sesuai skenario pada Gambar 4.1. Dari 36 kali percobaan tersebut, total jumlah panggilan sebanyak 677 panggilan (677 buah file txt/wordpad). Sebagai sampel/contoh, pada Lampiran C diperlihatkan hasil record file wordpad dari proses panggilan, masing-masing dari Skenario I, II dan III untuk kondisi pelanggan tujuan bebas maupun sibuk. Data sebanyak 677 file tersebut kemudian diproses (direkap dalam sebuah Tabel seperti contoh sampel pada Lampiran-D)
IV.3Analisis dan Verifikasi
Setelah diperoleh hasil seperti pada Lampiran D, selanjutnya dilakukan uji verifikasi simulator dari dua aspek, pertama dari segi kesesuaian urutan proses panggilan, kedua, dari segi akurasi karakteristik masukan (generator trafik) dan karakteristik keluaran (delay) meliputi call admission delay, call set-up delay, call clearing delay dan call occupancy.
IV.3.1Analisis Urutan Proses Panggilan
Metoda yang digunakan adalah membandingkan hasil pencatatan proses komunikasi simulator dengan urutan proses komunikasi berdasarkan urutan mekanisme protokol komunikasi. Yaitu dengan pemetaan (maping) antara data hasil pencatata proses panggilan simulator dengan gambar standar proses komunikasi standar (call flow). seperti Gambar 4.6, yang meupakan hasil call record sebagian (sampel) proses pada Skenario I.
80 [2008-7-27 23:28:17:247][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2111035] [2008-7-27 23:28:17:247][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Notify 172.16.0.1 172.16.0.2 [PROCESSING]Notify Reply => 375 [CALLADMISSION]Notify Reply => 375 [2008-7-27 23:28:17:278][SKENARIO1 ] MEGACO Modify 172.16.0.1 172.16.0.2 [2008-7-27 23:28:17:278][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Modify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2008-7-27 23:28:18:557][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 2250810 [2008-7-27 23:28:18:557][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Notify 172.16.0.1 172.16.0.2 [PROCESSING]Notify Add => 94 [2008-7-27 23:28:18:635][SKENARIO1 ] MEGACO Add 172.16.0.1 172.16.0.2 [2008-7-27 23:28:18:635][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Add 172.16.0.2 172.16.0.1 1. Notify Off hook 2. Reply 3. Modify 5. Notify Digits 6. Reply 7. Add 8. Reply 11. Modify 12. Reply Dial Tone 4. Reply
User (A) Access Gateway (A)
0222100000 172.16.0.2 Ringing Tone
Gambar 4.6 Pemetaan data hasil capture simulator ke dalam
IV.3.2 Analisis Karakteristik Masukan (Traffic Generator)
Pengujian dilakukan terhadap pola distribusi waktu antar kedatangan[25] dimana data waktu antar kedatangan tersebut harus berdistribusi eksponensial negatif. Dari data percobaan senbanyak 677 panggilan atau data waktu antar kedatangan sebanyak 641 data (Lampiran-E, setelah dilakukan pengelompokan data berdasarkan rentang (kelas), diperoleh gambar Grafik seperti Gambar 4.7 berikut
Gambar 4.5 Verifikasi distribusi waktu antar kedatangan generator trafik
Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan, bahwa generator trafik memiliki karakteristik berdistribusi eksponensial negatif.
IV.3.3 Analisis Karakteristik Keluaran (delay) pada Softswitch
Validasi ini dimaksudkan unuk menguji, sejuah mana akurasi keluaran simulator (Softswitch) dibanding sistem nyatanya. Metoda yang digunakan adalah metoda analitik dimana Softswitch dipandang sebagai sistem antrian yang akan diverifikasi dengan model antrian M/G/1. Yang diverifikasi adalah hasil keluaran simulator (komponen
delay tadm, tcsu, tclr dan tocc) sebagai fungsi dari laju kedatangan (λ) dengan hasil
82
Gambar 4.6 Proses validasi akurasi simulator
Komponen delay (lama waktu proses) pada Softswitch seperti diperlihatkan pada Gambar 4.6.b terdiri dari :
a. Call admission delay b. Call setup delay c. Call clearing delay d. Call occupancy
Pendefinisian komponen-komponen delay tsb dipetakan pada gambar flow diagram Lampiran F dimana dalam simulator dilakukan pencatatan waktunya pada file txt (contoh sampel pada Lampiran-C. Sebagai penjelasan metoda penentuan tiap komponen
delay berikut diambil contoh sampel seperti diperlihatkan pada Gambar 4.6 yang
merupakan sampel dari bagian Skenario I.
- Dari Gambar 4.6 (b), call admission delay merupakan selisih waktu antara message Notify (no 1) dengan message Modify (no 3). Menurut hasil pencatatan simulator (Gambar 4.6 (a)) = selisih waktu (baris 21 – baris 3) = (23:12:18:278) – (23:12:17:247) = 69 ms.
83
- Contoh lainnya adalah call setup delay = selisish waktu (baris 100 – baris 38) = (23:28:18:869) - (23:28:18:557) = 312 ms 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 100 101 102 103 104 105 [2008-7-27 23:28:17:247][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2111035] [2008-7-27 23:28:17:247][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Notify 172.16.0.1 172.16.0.2 [PROCESSING]Notify Reply => 375 [CALLADMISSION]Notify Reply => 375 [2008-7-27 23:28:17:278][SKENARIO1 ] MEGACO Modify 172.16.0.1 172.16.0.2 [2008-7-27 23:28:17:278][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Modify 172.16.0.2 172.16.0.1 [2008-7-27 23:28:18:557][SKENARIO1 ] MEGACO Notify 172.16.0.2 172.16.0.1 2250810 [2008-7-27 23:28:18:869][SKENARIO1 ] MEGACO Reply Modify 172.16.0.3 172.16.0.1 1. Notify Off hook 2. Reply 3. Modify 5. Notify Digits 6. Reply 7. Add 8. Reply 11. Modify 12. Reply Dial Tone 4. Reply
User (A) Access Gateway (A)
0222100000 172.16.0.2 Ringing Tone
jam menit detik mili detik
(a) (b)
Gambar 4.6 Analisis delay pada Softswitch simulator
(a). File txt keluaran hasil simulasi (b). Diagram call flow
Demikian seterusnya, kelima komponen delay tersebut (termasuk lama bicara dan waktu antar kedatangan) diperoleh dengan cara yang sama untuk setiap panggilan, dimana jumlah panggilan dari 36 percobaan sebanyak 677 panggilan. Tiap panggilan datanya dicatat dan disimpan dalam sebuah file txt. Selanjutnya file txt tersebut diolah dengan menggunakan pemrograman php dan basis data MySQL. Hasilnya direkap dalam Tabel dengan format seperti pada Gambar 4.7. Sampel hasil rekap dapat dilihat pada Lampiran-D
84 1 Notify 2 Reply 30 Reply 1 Notify 2 Reply 8 Reply 1 IAM 2 IAM 32 RLC 1 IAM 2 IAM 20 RLC 1 INVITE 2 INVITE 12 200 OK 1 INVITE 2 INVITE 8 ACK 2 3 1 S2 S3 PERCOBAAN KE : BUFFER : JML PANGG : PERIODA : SI BU K C a ll-c le a ring (ms) So fts w -o c c (ms) Ca ll d u ra ti o n (ms) SI BU K BEBAS SI BU K BEBAS No Wa k tu < j-m -d -m d > S KE NARI O S T AUS US E R ( B) BEBAS P ANG G IL AN KE 1 N ama p esan In te r a rr ti m e (ms)
PESAN DELAY (SOFTSWITCH) CALL (USER)
M essag e (ms) Cal l-ad mi s (ms) Cal l-set u p (ms)
IV.3.4 Analisis Perbandingan Delay Hasil Simulasi dan Model Antrian M/G/1
Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 36 kali percobaan (dari λ=1 sampai λ=36), selanjutnya dilakukan analisis perbandingan komponen-komponen delay hasil percobaan (simulasi) dengan delay menurut hasil kalkulasi menggunakan formula model antrian M/G/1 persamaan (1) pada Bab II
) 1 ( 2 2
ρ
λ
− + =M M DDalam tesis ini menggunakan notasi :
) 1 ( 2 1 1 2
ρ
µ
λ
µ
− + = sys tDengan menggunakan Tabel Delay hasil simulasi pada Lampiran G1, akan dihitung harga tsys berdasarkan model M/G1 dengan mengambil contoh untuk call setup delay
(tsys_csu
µ
1
) untuk λ=5, sebagai berikut :
Harga diambil harga terkecil diantara seluruh harga tsys. dengan alasan saat beban
rendah tsys.→ µ
1
. dalam hal ini untuk call setup delay dari tabel Lamiran G, didapat
µ 1 = 104 ms, maka ) 1 ( 2 1 1 tsys_csu
ρ
µ
µ
λ
µ
− + =( )
( )
(
5)
104 40 5 104 − + =86
CALL ADMISSION DELAY
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 c a llin g ra t e (c a ll/ min) adm is si on de lay ( m s) Simulator Teoritik (M/G/1) AVARAGE : 108 ms DEVIATION : 24%
Gambar 4.8 (a) Perbandingan kurva call admission delay simulasi dengan model M/G/1
CALL SET UP DELAY
0 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3132 3334 3536 3738 3940 C a llin g ra t e (c a ll/ min) C a ll s e t u p de lay ( m s) Teoritik (M/G/1) Simulator AVARAGE : 184 ms DEVIATION : 4%
CALL CLEARING DELAY 0 200 400 600 800 1000 1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 c a llin g ra t e (c a ll/ min) C a ll c le a rin g d e la y ( m s) Simulator Teoritik (M/G/1) AVARAGE : 176 ms DEVIATION : 89%
Gambar 4.8 (c) Perbandingan kurva call clearing delay simulasi dengan model M/G/1
OCCUPATION PER CALL
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 O c c u pat ion ( m s) Simulator Teoritik (M/G/1) AVARAGE : 467 ms DEVIATION : 22%
88
Dari gambar tersebut diantara keempat komponen delay yang sesuai dengan model M/G/1 adalah call setup delay dimana deviasi hasil simulasi terhadap hasil perhitungan dibawah 5%. Untuk komponen call admission dan call occupancy deviasi masing-masing 24% dan 22%. tetapi trend kenaikan masih prorortsional. Sedangkan untuk call
clearing, trend masih mengikuti namun deviasi cukup besar, yakni 89%. Hal ini
disebabkan karena distribusi kedatangan call clearing tidak mengikuti eksponensial negatif seperti Gambar 4.9 sebagai berikut :
DISTRIBUSI WAKTU ANTAR PEMBUBARAN (detik)
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61