• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

NOMOR 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA D I N A S S O S I A L

KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PARIGI MOUTONG,

Menimbang :

Mengingat :

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang luas nyata dan bertanggungjawab, maka diperlukan peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan yang berdaya guna dan berhasil guna berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa dalam rangka mendukung efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu, maka dianggap perlu membentuk susunan organisasi dan tata kerja Dinas Sosial;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong;

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3039);

2. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

(2)

3. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong Di Provinsi Sulawesi Tengah. (Lembaran Negara Republik Indonesai Tahun 2002 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4185); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang - Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2007Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(3)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG dan

BUPATI PARIGI MOUTONG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN PARIGI MOUTONG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pemerintahan Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Daerah adalah Kabupaten Parigi Moutong. 4. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong. 7. Dinas Sosial adalah Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong.

8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong.

9. Peraturan Daerah adalah Peraturan perundang-undangan yatng dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Bupati.

10.Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial yang diberi hak dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang sesuai dengan keahliannya masing-masing.

11.Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupn sosial materil maupun sipiritual yang di liputi oleh rasa keselamatan warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani rohanian dan sosial yang sebaik-sebaiknya bagi keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

12.Usaha Kesejahteraan Sosial adalah semua upaya, program dan kegiatan yang di

tujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara memulihkan dan

(4)

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong.

BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 3

(1) Dinas Sosial adalah merupakan unsur pelaksana Teknis Pemerintah Daerah dibidang Sosial.

(2) Dinas Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4

(1) Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang Pembangunan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

(2) Ketentuan mengenai uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas Sosial mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang Kesejahteraan Sosial;

b. Pemberian Periizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Kesejahateraan Sosial;

c. Pembinaan teknis di bidang Sosial;

d. Pengelolaan dan Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

Bagian Kedua

Kewenangan dan Susunan Organisasi Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas Sosial mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Mendukung upaya pengembangan sosial; b. Penyelenggaraan usaha Kesejahteraan Sosial;

c. Pelestarian nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan;

d. Penyelenggaraan perijinan pengumpulan uang, barang, undian dan sumbangan lainnya;

(5)

e. Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi penyandang masalah kesejahteraan sosial;

f. Pemberdayaan Fakir Miskin;

g. Penyelenggaraan penanggulangan Bencana dan Bencana Sosial;

h. Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Adat Terpencil / Masyarakat Asli; i. Pemberdayaan Karang Taruna dan Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan; j. Penyelenggaraan Pembinaan Sosial Keagamaan.

Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, membawahi : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Program.

c. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sosial Keagamaan, membawahi : 1. Seksi Bina Mental Spiritual;

2. Seksi Pelayanan Lembaga Keagamaan.

d. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial, membawahi : 1. Seksi Pemberdayaan Sosial KAT & Keluarga;

2. Seksi Pemberdayaan Karang Taruna dan Orsos. e. Bidang Bantuan Sosial, membawahi :

1. Seksi Bantuan Korban Bencana Alam & Bencana Sosial ; 2. Seksi Bantuan Keluarga Miskin dan Sumbangan Sosial. f. Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial, membawahi:

1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Paca, Anak Terlantar dan Lanjut Usia ; 2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Susila..

(2) Bagan struktur Organisasi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB IV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8

Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Pasal 9

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, terdiri dari jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(6)

(2) Setiap Kelompok Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan diangkat oleh Bupati dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(3) Jumlah Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan kemampuan Daerah.

(4) Jenis dan jenjang serta pengangkatan dalam jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB V TATA KERJA

Pasal 10

(1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok masing – masing.

(2) Setiap Pimpinan Kelompok Jabatan Fungsional dalam lingkungan Dinas Sosial, bertanggungjawab kepada Kepala Dinas secara berjenjang.

(3) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Sosial berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan pekerjaan pada unsur-unsur pembantu pelaksana yang berada dalam lingkungan kerjanya.

(4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan pengawasan melekat.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEJABAT STRUKTURAL Pasal 11

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

(2) Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

(3) Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 12

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku maka Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dinyatakan tetap berlaku kecuali Pasal 6 ayat (1) huruf c angka 5 dan huruf h dihapus.

Pasal 13

Ketentuan mengenai teknis pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(7)

Pasal 14

Peraturan Daerah mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Diundangkan di Parigi pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG,

H. RUSTAM DG. RAHMATU, BE, SE, Msi Pembina Utama Muda

NIP. 010 078 615

Ditetapkan di Parigi Pada tanggal

BUPATI PARIGI MOUTONG,

LONGKI DJANGGOLA

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2007 NOMOR 18 SERI D NOMOR 25

(8)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 10 TAHUN 2007

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA D I N A S S O S I A L

KABUPATEN PARIGI MOUTONG

I. Umum

Dalam rangka mengefektifitas penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab sesuai dengan Undang-undang Nomor Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang - Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu adanya wadah penyelenggaraan kewenangan dalam rangka peningkatan pelayanan di bidang Sosial guna terciptanya efektifitas penyelenggaraan Pelayanan Kesejahteraan Sosial kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu serta mempercepat pelaksanaan visi dan misi Bupati Parigi Moutong dalam Tahun 2007.

Berdasarkan uraian tersebut diatas dan dengan menerapkan prinsip efisien dan efektif serta sesuai kebutuhan dan kemampuan Daerah, maka perlu mewadahi penyelenggaraan urusan pelayanan dibidang sosial yang lebih luas kedalam suatu organisasi Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong.

II. Pasal Demi Pasal

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas

(9)

Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis Pantauan citra satelit menunjukan terlihat suhu puncak awan Cb dapat mencapai rata-rata -55 s.d -70 dan suhu yang sangat dingin ini merupakan

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen masyarakat dalam menjaga kebersihan >macam-macam pencemaran >akibat pencemaran >penambahan

Siswa dan kelompoknya mendiskusikan : jenis obat yang akan diiklankan (dikaitkan dengan gangguan pada organ pencernaan), kelebihan dan keunggulan dari obat yang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Secara keseluruhan dari hasil sintesis abu layang menjadi material mirip zeolit telah berhasil dilakukan, hal ini terlihat dengan adanya peningkatan sifat fisikokimiawi mineral

Homogenisasi Peralatan tidak steril Penggunaan alat yang telah disterilisasi Bukan CCP Tidak terdapat penggumpalan susu Pemantauan peralatan secara berkala

penyelesaiannya kemudian Menjawab pertanyaan 1 memberi soal yang telah guru. - Guru memantau ke~ja dari tiap Mengerjakan soal s1swa dengan berkeliling dan

Prediksi yang dibuat siswa tidak dibatasi oleh guru, sehingga guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru dalam