• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1495094005BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATENKOTA - DOCRPIJM 1495094005BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN FIX"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN/KOTA

6.1.

Kerangka Kelembagaan

Kabupaten Musi Rawas dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati yang

dibantu oleh Sekretaris Daerah dan 3 Asisten (Asisten Tata praja, Asisten

Ekonomi dan Pembangunan, serta Asisten Administrasi) serta Satuan Kerja

Perangkat Daerahnya. Untuk menunjang kelancaran dan efektifitas kerja

pemerintahan di Kabupaten Musi Rawas, dibentuk perangkat pemerintahan

kabupaten sebagai berikut;

A. BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalan tugas pemerintahan

dibantu oleh jajaran dibawahnya yaitu;

A.1. Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh dua orang

Asisten, yaitu;

A.1.1. Asisten Pemerintahan, membawahi 3 orang Kepala Bagian,

yaitu;

A.1.1.1. Bagian Tata Pemerintahan

(2)

Bidang Cipta Karya VI-2

A.1.2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, , membawahi 2 orang

Kepala bagian, yaitu;

A.1.2.1. Bagian Ekonomi

A.1.2.2. Bagian Pembangunan

A.1.3. Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Keuangan, , membawahi

3 orang Kepala bagian, yaitu;

A.1.3.1. Bagian Kesejahteraan Rakyat

A.1.3.2. Bagian Keuangan

A.1.3.3. Bagian Hubungan Masyarakat

A.1.4. Asisten Administrasi Umum, membawahi 3 orang Kepala

Bagian Yaitu :

A.1.4.1. Bagian Umum

A.1.4.2. Bagian Protokol

A.1.4.3. Bagian Perlengkapan

A.1.5. Dinas-Dinas, sebanyak 12 dinas yang dipimpin oleh seorang

kepala dinas, yaitu;

A.1.5.1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

A.1.5.2. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

A.1.5.3. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan

(3)

A.1.5.5. Dinas Perhubungan

A.1.5.6. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

A.1.5.7. Dinas Pengelolaan Pendapatan Daerah dan Aset

A.1.5.8. Dinas Pertambangan & Energi

A.1.5.9. Dinas Kehutanan

A.1.5.10.Dinas Perkebunan

A.1.5.11.Dinas Pendidikan Nasional

A.1.5.12.Dinas Pertanian dan Pangan

A.1.5.13.Dinas Peternakan dan Perikanan

A.1.5.14.Dinas Perindustrian , Perdagangan dan Pasar

A.1.5.15.Dinas Koperasi dan UKM

A.1.5.16.Dinas Kesos

A.1.5.17.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

A.1.5.18.Dinas PMD

A.1.6. Badan-Badan, sebanyak 3 badan, yang dipimpin oleh

seorang kepala badan, yaitu

A.1.7.1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda)

A.1.7.2. Badan Kepegawaian dan Diklat

A.1.7.3. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah

(4)

Bidang Cipta Karya VI-4

A.1.7. Kantor, sebanyak dua kantor, dipimpin seorang kepala

kantor, yaitu

A.1.7.1. Kantor Kesbang Linmas

A.1.7.2. Kantor Penyuluhan

A.1.7.3. Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Terpadu

A.1.8. Kesatuan Polisi Pamong Praja, dipimpin oleh seorang Kasat

yaitu:

A.1.8.1. Kepala Kesatuan Pamong Praja

A.1.9. Inspektorat, sebanyak satu inspektorat daerah, dipimpin

oleh seorang inspektur, yaitu;

A.1.9.1. Inspektorat Daerah

B. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

Sebagai lembaga legislasi yang mengontrol dan mengawasi jalan

pemerintahan, dalam menjalan fungsinya DPRD, dibantu oleh;

B.1. Sekretaris DPRD, yang membawahi 3 Bagian, yaitu;

B.1.1. Bagian Umum dan Protokol

B.1.2. Bagian Persidangan dan Dokumentasi

(5)

Dengan adanya moratorium penerimaan pegawai negeri sipil, serta

pengurangan alami akibat adanya pegawai yang pensiun, jumlah pegawai

negeri sipil daerah di Kabupaten Musi Rawas menurun dibandingkan tahun

sebelumnya yakni dari 8.608 orang menjadi 8.360 orang. Dari total pegawai,

sebanyak 4.574 pegawai berjenis kelamin laki-laki dan 3.786 pegawai berjenis

kelamin perempuan. Mayoritas pegawai berada di golongan III.

6.2.

Kondisi Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Organisasi yang menangani keciptakaryaan di lingkungan pemerintah

daerah Kabupaten Musi Rawas adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

dan Tata Ruang. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah di bidang Pekerjaan

Umum serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh

Pemerintah dan/ atau Pemerintah Provinsi. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai fungsi sebagai

berikut :

 Perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan di bidang

pekerjaan umum;

 Pengelolaan dan fasilitasi dibidang pekerjaan umum;

 Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai

(6)

Bidang Cipta Karya VI-6

 Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan

umum;

 Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya; dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas pokok

dan fungsinya.

6.2.1. Susunan Organisasi Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

Kepala Dinas;

Sekretariat, membawahi:

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

 Sub Bagian Perlengkapan; dan

 Sub Bagian Keuangan.

1. Kabid Bangunan, membawahi;

 Seksi Tata Bangunan

 Seksi Pengawasan Bangunan

 Seksi Izin Bangunan;

2. Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan,

membawahi:

 Seksi Perumahan;

 Seksi Penyehatan Lingkungan; dan

(7)

3. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi :

 Seksi Kebersihan;

 Seksi Pertamanan; dan

 Seksi Penolahan TPA.

4. Bidang Tata Ruang, membawahi:

 Seksi Perencanaan Tata Ruang;

 Seksi Pemanfaatan Ruang; dan

 Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

5. Bidang Program, membawahi :

 Seksi Perencanaan;

 Seksi Pengawasan dan Data

 Seksi Evaluasi; dan

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan

(8)

Bidang Cipta Karya VI-8

(9)

6.2.2. Potensi dan Persoalan Terkait Organisasi dan Tata Laksana

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

6.2.2.1.Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi antara lain Sumber Daya

Manusia (SDM)Bidang Cipta Karya dan Sarana Prasarana pendukung

SDM dengan rincian sebagai berikut:

a. Jumlah dan kualitas SDM keciptakaryaan yang belum

mencukupi terkait luasan daerah layanan dan banyaknya

unit kegiatan, membutuhkan penyesuaian jumlah dan

kapasitas SDM untuk menangani/ mengelola Bidang Cipta

Karya di Kabupaten Musi Rawas.

b. Terjadinya perpindahan pegawai yang tidak diikuti

dengan regenerasi. Hal ini menjadi kendala karena

berpengaruh dalam terbentuknya koordinasi antar SDM.

Selain itu, berdasarkan struktur organisasi, tupoksi organisasi

dan tata laksana Bidang Cipta Karya, sudah sesuai dengan

peraturan-peraturan yang berlaku. Namun ada beberapa kendala

dalampenyelenggaraan tupoksi keciptakaryaan, yaitu :

a. Koordinasi antar lembaga yang belum dilakukan dengan

efektif.

b. Belum tersedianya database keciptakaryaan yang

terpadu dan mudah diakses.

(10)

Bidang Cipta Karya VI-10

Pada bulan Oktober 2016 ini terjadi perubahan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Musi Rawas, perubahan meliputi

unsur-unsur substansi masing-masing urusan, ketersediaan SDM, sarana

prasarana penunjang tugas, luas cakupan tugas dan beban kerja.

Sehingga detail perencanaan kelembagaan belum dapat dijabarkan

secara rinci.

6.2.2.2.Analisis Potensi dan Permasalahan

Secara potensial terdapat beberapa peluang untuk

menumbuhkembangkan pembangunan di kabupaten Musi Rawas,

khususnya di bidang keciptakaryaan. Dilihat dari dorongan

meningkatnya keinginan masyarakat untuk mengikuti proses

penerimaan pns yang diadakan pemerintah secara bersih, terkontrol

dengan sistem baru, menghadirkan potensi SDM unggul sebagai

aparatur negara yang mampu memenuhi kuota kurangnya SDM.

Tidak hanya dari segi kuantitas, kualitas pengembangan dan

peningkatan layanan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Musi Rawas

dapat dicapai dengan peningkatan kualitas SDM yang sudah ada,

melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dan sebagainya.

Tentunya SDM unggul ini juga harus didukung dengan sarana

prasarana yang baik.

Dalam pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Musi

Rawas terdapat Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang yang

(11)

cukup tepat untuk mengawal pelaksanaan pembangunan. Bappeda

sebagai lembaga perencanaan daerah secara keseluruhan memiliki

kemampuan mengarahkan pembangunan sesuai dengan arah

pembangunan sesuai visi misi daerah. Sedangkan Dinas PU Cipta

Karya dan Tata Ruang memiliki kemampuan secara teknis

bagaimana pembangunan bidang keciptakaryaan tersebut

dilaksanakan.

Dengan adanya perubahan Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Musi Rawas, potensi yang diperoleh adalah perubahan

pemetaan urusan pemerintahan menjadi lebih tepat fungsi dalam

pembangunan bidang Cipta Karya.

6.2.2.3.Usulan Program

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan

Bidang Cipta Karya di Kabupaten Musi Rawas selama 5 (lima) tahun

kedepan dijabarkan secara lebih detail pada sasaran RPJMD. Strategi

dan arah kebijakan sebagai rumusan perencanaan komprehensif

untuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja

birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas

pembangunan, tetapi juga agar segala program yang mendukung

dan menciptakan layanan masyarakat yang baik.

Secara umum strategi yang ditempuh dalam pembangunan

(12)

Bidang Cipta Karya VI-12

bagian yaitu: a) strategi pemenuhan kebutuhan dasar rakyat dan

penciptaan landasan pembangunan yang kokoh, b) strategi

penataan kembali Kabupaten Musi Rawas dan c) strategi

keterpaduan antar urusan.

Sasaran akan pembangunan dan pengelolaan bidang

keciptakaryaan kedepan berorientasi pada tersedianya pelayanan

kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai dengan Standar

Pelayanan Minimal (SPM).

6.2.3. Analisis Kebutuhan SDM Dibandingkan Dengan Kondisi

Eksisting

Peningkatan SDM tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga

kualitas. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal aparatur, kursus

singkat, pelatihan dan sebagainya masih sangat dibutuhkan untuk

pencapaian kualitas hasil kerja yang baik. Selain itu, prasarana dan

sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat

komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dan sebagainya

sehingga belum optimal dalam pelaksanaan pekerjaan.

Untuk mengatasi permasalahan belum tersedianya database,

sekaligus menanggapi pengembangan teknologi dan informasi

Bidang Cipta Karya diperlukan kecepatan pula dalam menangkap

dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di

(13)

teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata

bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal

(dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen

Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas

Bidang Cipta Karya di Kabupaten Musi Rawas masih sangat

dibutuhkan.

6.3.

Kerangka Regulasi

Gambaran umum kerangka regulasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi,

serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Dalam hal ini, kabupaten Musi Rawas pada akhir tahun 2016, melakukan

perubahan kelembagaan. SKPD yang sebelumnya menangani bidang Cipta

Karya yatu Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang berubah menjadi dua SKPD

yaitu Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pengairan dan Dinas Perumahan,

Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Tabel 6.1 Matriks Kebutuhan Regulasi

NO

Gambar

Gambar 6.1. Struktur Organisasi Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Musi Rawas
Tabel 6.1 Matriks Kebutuhan Regulasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Analisa hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum didapatkan bahwa jenis persalinan spontan sebanyak 787 persalianan, mayoritas mengalami vigorous

“ BagaimanaTingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melalui Iklan Layanan Masyarakat

Komunikasi pemimpin merupakan aktifitas penyampaian pesan, informasi, dan tugas (secara verbal maupun non verbal) melalui cara tertentu atau yang disebut dengan

Individu yang memiliki kesejahteraan psikologis yang optimal ialah individu yang menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki hubungan positif dengan

4.2 Kompensasi Finansial Langsung yang Paling mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Distro dan Butik Termurah Palembang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat ini dengan judul “ Aplikasi RFID Sebagai Identifikasi pada Prototype Pengatur Solenoid Valve