• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1479973158Bab 6 RPI2JM Dairi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1479973158Bab 6 RPI2JM Dairi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK KELEMBAGAAN

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal

diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar

dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan

sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi

yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan

organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai

operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja

suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara

bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

10.1. KONDISI KELEMBAGAAN

Lembaga-lembaga yang terkait dengan perencanaan dan pembangunan Bidang Cipta

Karya di Kabupaten Dairi adalah:

1. Bupati Kabupaten Dairi sebagai penanggung jawab tertinggi,

2. Sekretaris Daerah penanggung jawab administrasi umum,

3. Asisten-asisten, yakni: Asisten Pemerintahan, Asisten Kesejahteraan Sosial, Asisten

Ekonomi dan Pembangunan, dan Asisten Umum, merupakan pembinaan program.

4. Bappeda berfungsi dalam aspek pembinaan perencanaan dan evaluasi program.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait langsung dengan Bidang Cipta Karya

adalah: Dinas Pekerjaan Bina Marga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas

(2)

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait secara tidak langsung dengan Bidang

Cipta Karya, diantaranya: Dinas Pertamanan, Dinas P2K, Badan Lingkungan Hidup,

Dinas Kesehatan.

7. Pengelolaan Air Minum, PDAM Tirta Nciho.

10.1.1 Kondisi Kelembagaan Kabupaten Dairi

10.1.1.1 Lembaga yang Terkait Langsung secara Teknis Bidang Cipta Karya

A. BAPPEDA

Tugas pokok dan fungsi Bappeda yaitu :

Tugas Pokok

 Membantu Kepala Daerah dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan

pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya.

Fungsi

 Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah.

 Menyusun pola dasar pembangunan daerah, yang terdiri dari pola umum

pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun.

 Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)

bersama-sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kabupaten Dairi dan berkoordinasi

dengan unit organisasi terkait.

 Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk

penyempurnaan perencanaan lebih lanjut.

 Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

(3)

Tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga yaitu :

Tugas Pokok

 Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang bina marga, drainase, energi

dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Fungsi

 Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga, drainase, energi dan sumber

daya mineral.

 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang bina

marga,drainase, energi dan sumber daya mineral.

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga, drainase, energi dan

sumber daya mineral.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

C.DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

Tugas pokok dan fungsi, yaitu :

Tugas Pokok

 Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan

dan permukiman, antara lain menyangkut bina lingkungan, pembangunan,

pemeliharaan dan pengelolaan bangunan pemerintah dan rumah dinas, bina teknik

dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai

dengan bidangnya.

Fungsi :

 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perumahan dan

pemukiman.

 Penyiapan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan pemukiman.

(4)

 Pengendalian pembangunan perumahan dan pemukiman.

 Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka penyiapan kebijaksanaan

strategis pembangunan perumahan dan pemukiman.

 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis pembangunan

perumahan dan pemukiman serta gedung-gedung pemerintah yang telah

ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Melaksanakan pemberian bimbingan, penyuluhan dan pembinaan sesuai dengan

kebijakan yang di tetapkan Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

 Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dasar, sarana

lingkungan dan bangunan pemerintah/rumah dinas.

 Merumuskan pola dan kebijaksanaan pengembagan pembiayaan pembangunan

perumahan dan pemukiman.

 Merumuskan dan menggalangkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

perumahan dan pemukiman.

 Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

D.DINAS KEBERSIHAN

Tugas pokok dan fungsi yaitu :

Tugas Pokok

 Unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Dairi dalam bidang pengelolaan

kebersihan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

 Dinas Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga

daerah dalam bidang kebersihan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai

(5)

 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengelolaan kebersihan

dan memberikan bimbingan teknis pengelolaan kebersihan.

 Melakukan pengelolaan limbah/sampah sesuai dengan perkembangan yang ada

agar tidak terjadi pencemaran.

 Menyelenggarakan penelitian dan menyusun program pengembangan sistem

pengelolaan kebersihan secara efisien dan efektif.

 Memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap instansi pemerintah, swasta

serta masyarakat dalam usaha meningkatkan bersih, tertib rapi dan indah.

 Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

 Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

E.PDAM TIRTA NCIHO

Tujuan pendirian PDAM Tirta Nciho:

 Mengembangkan perekonomian Daerah, menuju peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

 Menyelenggarakan pelayanan air minum, sesuai persyaratan kesehatan.

 Memberikan pelayanan air limbah, meningkatkan kualitas lingkungan

10.1.1.2. Lembaga yang Terkait Secara Tidak Langsung dengan Bidang Cipta

Karya

A. BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup:

Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan;

 Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

pengendalian dampak lingkungan.

(6)

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh WaliKabupaten sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

C. DINAS PERTAMANAN

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertamananyaitu :

 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pertamanan dan

keindahan Kabupaten.

 Memberikan bimbingan dan arahan terhadap instansi pemerintah, swasta serta

masyarakat dibidang pertamanan dalam rangka usaha meningkatkan kebersihan,

ketertiban, kerapian dan keindahan.

 Menyediakan pembangunan perawatan taman-taman Kabupaten, pohon-pohon

pelindung, tempat-tempat rekreasi umum, lampu-lampu penerangan jalan/ taman,

jalur hijau, lapangan olah raga beserta bangunannya.

 Mengelola izin reklame, mengatur letak, bentuk dan penempatan reklame untuk

sarana dan dekorasi Kabupaten ditinjau dari teknis kebersihan, ketertiban, kerapian

dan keindahan.

 Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

 Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

D.BADAN PENCEGAH DAN PEMADAM KEBAKARAN

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran:

Tugas Pokok

 Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang pencegahan dan

pemadaman kebakaran, melaksanakan pembantuan sesuai dengan bidang

(7)

 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pencegah/ pemadam

kebakaran.

 Melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran atau bencana

alam.

 Melaksanakan kegiatan operasional penanggulangan/pemadaman kebakaran atau

bencana alam.

 Menyelenggarakan pengawasan atau pengendalian terhadap pengolahan,

penyimpanan, peredaran, kegiatan bongkar muat, pengangkutan barang dan bahan

(material) yang mudah terbakar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Mengkoordinir kegiatan unit pemadam kebakaran pada instansi pemerintah dan

swasta, perusahaan, perhotelan, perbankan, tempat-tempat vital/non vital, pusat

perbelanjaan, pasar dan lain-lain.

 Melaksanakan kegiatan retribusi racun api.

E. DINAS KESEHATAN

Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, yaitu :

Tugas Pokok

 Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan dan

melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

Fungsi

 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang kesehatan.

 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan,pengawasan penyakit

menular dan penelitian kemungkinan terjadinya wabah penyakit.

 Melaksanakan pelayanan umum dibidang kesehatan.

 Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan.

 Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

(8)

10.1.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Lembaga non pemerintah yang paling signifikan adalah developer (pengembang

perumahan).Karena pihak developer bertugas mengembangkan permukiman dan

perumahan dengan berbagai infrastruktur didalamnya yang terkait erat dengan

kebersihan,drainase, penataan lingkungan, penyediaan air minum, dan pengelolaan air

limbah.

Sampai sejauh ini hanya ada sedikitdeveloperyang secara serius mengelola isu sanitasi

seperti membuat sistem pengelolaan limbah secara terpusat, sistemdrainaseyang baik,

pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan operasi Dinas Kebersihan, penataan

lingkungan yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan. Selebihnya

para developer masih minim dalam menjalankan fungsinya sebagai investor, operator

dan pemeliharan Bidang Cipta Karya dalam skala modul.

Selain itu ada sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengkhususkan diri

membantu Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mengoptimalkan pembangunan Bidang

Cipta Karya, dan sering terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat di

bidang sanitasi, kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Sejumlah LSM yang tergolong cukup intensif bekerja sama dengan Pemerintah

Kabupaten Dairi diantaranya:

1. LSM Gempita

2. LSM Garansi

(9)

10.2.1 Masalah yang Dihadapi

1. Pengembang perumahan masih belum serius merencakan dan membangun

perumahan dan permukiman sesuai dengan NSPK Bidang Cipta Karya.

2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam merawat dan mengelola hasil-hasil

pembangunan Bidang Cipta Karya.

3. Pandangan hidup masyarakat yang kurang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat.

4. Belum ada regulasi yang mengintegrasikan aspek kebersihan Kabupaten,

pembangunan infrastruktur, penataan lingkungan dan permukiman serta kesehatan

masyarakat.

5. Penegakan hukum pada masalah kebersihan, tertib dan memelihara lingkungan,

kewajiban pembuatan sumur resapan belum dapat dilaksanakan secara efektif.

6. Kapasitas sumber daya manusia yang terkait dalam pengelolaan investasi Bidang

Cipta Karya masih rendah.

7. Koordinasi antar instansi terkait di lingkungan Bidang Cipta Karya masih rendah.

10.2.2 Usulan Program

Pembinaan Kemampuan/Kelembagaan akan dirancang untuk:

1. Memperkuat kemampuan lembaga dalam mengembangkan strategi, manajemen,

operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi, ketrampilan mengelola keuangannya.

2. Memperkuat kemampuan lembaga dalam meningkatkan kepedulian kesehatan dan

kebersihan serta program perubahan perilaku.

3. Mendukung lembaga pelaksana dan masyarakat peserta dalam melaksanakan

berbagai kegiatan pembangunan Bidang Cipta Karya.

4. Mengupayakan agar investasi lebih berkelanjutan. Kegiatan khusus akan mencakup

penyiapan rencana, pedoman dan peraturan, survei dasar dan survei akhir proyek,

(10)

Program pembinaan kemampuan dan pengembangan kelembagaan akan terdiri dari:

1. Pengelolaan data monitoring kondisi sanitasi menurut sudut pandang

masing-masing lembaga.

2. Mempersiapkan dan memutakhirkan Rencana Tindakan Pengembangan Lembaga

Daerah (RTPLD) di Bidang Cipta Karya.

3. Mempersiapkan dan memutakhirkan program kepedulian masyarakat di bidang

pengelolaan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

4. Mempersiapkan dan memutakhirkan Rencana Perbaikan Kinerja Keuangan dan

Operasional (RPKKO) bagi lembaga-lembaga yang bertanggung jawab

melaksanakan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Program Peningkatan Kemampuan Pelayanan Bidang Cipta Karya ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan (kinerja) pelayanan secara kualitas dan kuantitas sekaligus

meningkatkan kemampuan pembiayaan dari berbagai sumber keuangan yang ada.

Untuk mencapai sasaran dan program tersebut dan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi, maka kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:

1. Mendorong pengembanganprivate public partnership (ppp) dalam pengembangan

infrastruktur Cipta Karya.

2. Fasilitasi upaya promosi investasi pengembangan prasarana Cipta Karya.

3. Mendukung upaya peningkatan pelayanan Bidang Cipta Karya melalui

pemeliharaan infrastruktur.

4. Berperan serta dalam koordinasi dan kerjasama antar sektor dan antar wilayah

dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya.

5. Mendorong peningkatan penyadaran dan kerjasama peranan pengembang

(11)

10.3 USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI

Apabila diuraikan tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan infrastruktur

Bidang Cipta Karya, maka paling tidak ada tujuh jenis tugas dan tanggung jawab yang

harus ada, yakni:

1. Tugas dan tanggung jawab perencanaan infrastruktur.

2. Tugas dan tanggung jawab penyusunan kebijakan.

3. Tugas dan tanggung jawab pembangunan infrastruktur.

4. Tugas dan tanggung jawab operasi dan pemeliharaan.

5. Tugas dan tanggung jawab peningkatan pelayanan.

6. Tugas dan tanggung jawab penyiapan peraturan dan penegakkan hukumnya.

7. Tugas dan tanggung jawab pemberdayaan masyarakat.

Kemudian dilakukan pengelompokkan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada

menjadi beberapa kelompok menjadi seperti dalam Gambar 10.1 dibawah ini.

1. Gugus pembangun infrastruktur.

2. Gugus pelaksana operasi, pemeliharaan dan peningkatan pelayanan.

3. Gugus penyusun kebijakan dan peraturan

4. Gugus penegakkan peraturan

5. Gugus pelaksana pemberdayaan masyarakat / sosialisi / kampanye / advokasi.

(12)

Gambar 10.1. Skema Kelompok Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Infrastruktur Cipta Karya

Lembaga pelaksana RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Dairi adalah pemerintah

Kabupaten Dairi, WaliKabupatenakan menunjuk:

1. Bappeda Kabupaten Dairi koordinator pelaksanaan pembangunan RPI2JM (Project

Management Unit / PMU).

2. Project Implementation Unit (PIU) yang dibentuk di setiap SKPD dan PDAM Tirta

Nicho.

3. PMU dan PIU akan disupervisi oleh tim koordinasi lintas sektoral yang berdasarkan

tim kerja Bidang Cipta Karya yang ditunjuk waliKabupaten.

4. Tim Koordinasi ini akan dipimpin oleh Wakil WaliKabupaten dan terdiri dari:

a. wakil-wakil pemerintah Kabupaten dari SKPD terkait seperti Bappeda

(13)

Kebakaran, dan Dinas Pendidikan.

b. Lembaga provinsi terkait (Bappeda Sumatera Utara dan PDAM Tirta Nicho),

c. Wakil masyarakat.

5. Tim Koordinasi Kabupaten ini akan memberi pedoman kebijakan bagi SPMU, SPIU

dan konsultan di tingkat Kabupaten maupun masyarakat.

10.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPI2-JM

Sampai ini paling tidak ada 18 pemangku kepentingan dalam hal pelaksanaan RPI2JM

di Kabupaten Dairi yang telah terjalin koordinasi satu dengan yang lain, walaupun pada

tingkat yang belum cukup efektif.

Tabel 10.1.

Lembaga Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan RPI2-JM

No. Lembaga Fungsi / Kapasitas Tingkat

Mempengaruhi

Ranking

1 Bappeda Koordinator, Fasilitator Perencanaan Pembangunan

Provinsi, Kabupaten

Sangat Tinggi

2 Dinas Kesehatan Kebijakan bidang kesehatan, perubahan paradigma masyarakat

4 Dinas Kebersihan Kebijakan, pelaksana keberihan Kabupaten

Provinsi, Kabupaten

Sangat Tinggi

5 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

6 PDAM Tirta Nicho Pengelola air limbah terpusat Kabupaten Dairi

Provinsi, Kabupaten

Sangat Tinggi

7 Dinas Bina Marga Kebijakan, pelaksana pembangunan infrastruktur yang mendukung sanitasi

Provinsi, Kabupaten

Sangat Tinggi

8 Dinas Pendidikan Pelaksana pendidikan, perubahan paradigma generasi muda tentang kesehatan dan sanitasi

Provinsi, Kabupaten

Sangat Tinggi

9 DPRD Kabupaten Pembuat kebijakan Kabupaten Sangat Tinggi

10 Badan Pemberdayaan Masyarakat

(14)

11 Dinas Tata Kabupaten dan Tata Bangunan

Kebijakan ruang, penegakkan hukum Kabupaten Tinggi

12 Dinas Pertamanan Kebijakan, pelaksana citra keindahan Kabupaten

Kabupaten Tinggi

13 Badan Informasi dan Komunikasi

Pusat informasi dan penyebar luasan informasi

Kabupaten Tinggi

14 Camat / Lurah Koordinator kegiatan pembangunan dan masyarakat di wilayah

Kabupaten Tinggi

15 Perguruan Tinggi Riset, Input kebijakan Provinsi, Kabupaten

Tinggi

16 Swasta Peran serta langsung dan tidak langsung

Provinsi, Kabupaten

Tinggi

17 Tim Penggerak PKK Capacity Building,

pemberdayaan perempuan

Kabupaten Tinggi

18 Lembaga Swadaya Masyarakat

Capacity Building Kabupaten Tinggi

10.3.2.Analisis Permasalahan Kelembagaan

A. Identifikasi Permasalahan Kelembagaan

Identifikasi permasalahan dilakukan terkait dengan pengembangan kapasitas

kelembagaan di lingkungan perangkat daerah Kabupaten Dairi. Adapun identifikasi

permasalahan antara lain:

1. Kekuatan

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Adanya pendekatan untuk melaksanakangood governance

2. Kelemahan

- Kurangnya koordinasi antar lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.

- Tidak tersedianya aparatur pemerintah daerah secara proporsional yang

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

- Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur.

- Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik.

3. Peluang

(15)

- Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban

kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.

- Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur

B.Analisis SWOT

Analisis permasalahan dilakukan terhadap kelembagaan di lingkungan perangkat

daerah kabupaten Dairi Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan(Strenghts)dan peluang(Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses)dan ancaman(Threats). Hasil

analisa SWOT digambarkan pada matrik di bawah:

Tabel 10.2. Analisa SWOT

Faktor Internal proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur

Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik

Peluang Strategi Kekuatan-Peluang Strategi Kelemahan-Peluang

Adanya lembaga non Organisasi dan Tata Kerja

Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional

Ancaman Strategi Kekuatan-Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman

Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

Aparatur diberi kebebasan agar memiliki keberanian, percaya diri dan mandiri dalam berfikir dan bertindak

Menata kembali SDM aparatur sesuai dengan kebutuhan akan jumlah dan kompetensi

(16)

Dari analisis SWOT tersebut di atas maka dilahirkan Program-Program untuk

peningkatan sistim kelembagaan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah

b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pemerintah Daerah

10.4. REKOMENDASI

Pemerintah Kabupaten Dairi berencana melakukan upaya untuk membentuk unit

organisasi khusus Pemerintah Kabupaten yang memiliki tugas pokok untuk

merencanakan kebijakan di level teknis, menyelenggarakan, mengawasi kegiatan

penanggulangan masalah sarana dan prasarana bidang keciptakaryaan, yang meliputi

sub-sektor sampah dan limbah. Upaya ini dilakukan untuk menjamin agar kegiatan

Gambar

Gambar 10.1. Skema Kelompok Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawabdi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Cipta Karya
Tabel 10.1.
Tabel 10.2.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan kemampuan disposisi matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini menunjukkan

Selanjutnya, di akhir tahun 2006 tekanan inflasi IHK diperkirakan akan mereda dan diperkirakan berada pada sekitar 8% (yoy) seiring dengan berkurangnya dampak

Deflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh penurunan indeks yang cukup besar pada kelompok Bahan Makanan, yaitu sebesar 2,43 persen, kemudian kelompok Transpor,

Sumber Internal menurut Hasibuan (2002: 42) adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan

Bapak Rudy Susanto, S.kom, selaku Kepala Bengkel Universitas Bina Nusantara dan pengurus Lab LitBang Sistem Komputer (BENGKEL) yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang

Setelah berhasil membuat pompa hidram, dan melakukan pelatihan kepada masyarakat serta mahasiswa, selanjutnya akan dibuat prototipe pompa hidram yang ke dua. Prototipe

Semua spesies yang telah diketahui dalam famili ini merupakan parasitoid telur dan hidup pada berbagai habitat (Hagen 1973; Austin et al.. telah menjadi spesies yang

Dengan penggunaan sensor Strain Gauge sistem CVT mengalami perbaikan hingga 52.9% dan kinerja sistem transmisi dapat menjadi lebih baik, yang ditunjukkan pada kondisi