ASPEK KELEMBAGAAN
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar
dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi
yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan
organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai
operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja
suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara
bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
10.1. KONDISI KELEMBAGAAN
Lembaga-lembaga yang terkait dengan perencanaan dan pembangunan Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Dairi adalah:
1. Bupati Kabupaten Dairi sebagai penanggung jawab tertinggi,
2. Sekretaris Daerah penanggung jawab administrasi umum,
3. Asisten-asisten, yakni: Asisten Pemerintahan, Asisten Kesejahteraan Sosial, Asisten
Ekonomi dan Pembangunan, dan Asisten Umum, merupakan pembinaan program.
4. Bappeda berfungsi dalam aspek pembinaan perencanaan dan evaluasi program.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait langsung dengan Bidang Cipta Karya
adalah: Dinas Pekerjaan Bina Marga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait secara tidak langsung dengan Bidang
Cipta Karya, diantaranya: Dinas Pertamanan, Dinas P2K, Badan Lingkungan Hidup,
Dinas Kesehatan.
7. Pengelolaan Air Minum, PDAM Tirta Nciho.
10.1.1 Kondisi Kelembagaan Kabupaten Dairi
10.1.1.1 Lembaga yang Terkait Langsung secara Teknis Bidang Cipta Karya
A. BAPPEDA
Tugas pokok dan fungsi Bappeda yaitu :
Tugas Pokok
Membantu Kepala Daerah dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya.
Fungsi
Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah.
Menyusun pola dasar pembangunan daerah, yang terdiri dari pola umum
pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun.
Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
bersama-sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kabupaten Dairi dan berkoordinasi
dengan unit organisasi terkait.
Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan untuk
penyempurnaan perencanaan lebih lanjut.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga yaitu :
Tugas Pokok
Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang bina marga, drainase, energi
dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Fungsi
Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga, drainase, energi dan sumber
daya mineral.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang bina
marga,drainase, energi dan sumber daya mineral.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga, drainase, energi dan
sumber daya mineral.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
C.DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
Tugas pokok dan fungsi, yaitu :
Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan
dan permukiman, antara lain menyangkut bina lingkungan, pembangunan,
pemeliharaan dan pengelolaan bangunan pemerintah dan rumah dinas, bina teknik
dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai
dengan bidangnya.
Fungsi :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perumahan dan
pemukiman.
Penyiapan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan pemukiman.
Pengendalian pembangunan perumahan dan pemukiman.
Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka penyiapan kebijaksanaan
strategis pembangunan perumahan dan pemukiman.
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis pembangunan
perumahan dan pemukiman serta gedung-gedung pemerintah yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Melaksanakan pemberian bimbingan, penyuluhan dan pembinaan sesuai dengan
kebijakan yang di tetapkan Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dasar, sarana
lingkungan dan bangunan pemerintah/rumah dinas.
Merumuskan pola dan kebijaksanaan pengembagan pembiayaan pembangunan
perumahan dan pemukiman.
Merumuskan dan menggalangkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
perumahan dan pemukiman.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
D.DINAS KEBERSIHAN
Tugas pokok dan fungsi yaitu :
Tugas Pokok
Unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Dairi dalam bidang pengelolaan
kebersihan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
daerah dalam bidang kebersihan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengelolaan kebersihan
dan memberikan bimbingan teknis pengelolaan kebersihan.
Melakukan pengelolaan limbah/sampah sesuai dengan perkembangan yang ada
agar tidak terjadi pencemaran.
Menyelenggarakan penelitian dan menyusun program pengembangan sistem
pengelolaan kebersihan secara efisien dan efektif.
Memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap instansi pemerintah, swasta
serta masyarakat dalam usaha meningkatkan bersih, tertib rapi dan indah.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
E.PDAM TIRTA NCIHO
Tujuan pendirian PDAM Tirta Nciho:
Mengembangkan perekonomian Daerah, menuju peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
Menyelenggarakan pelayanan air minum, sesuai persyaratan kesehatan.
Memberikan pelayanan air limbah, meningkatkan kualitas lingkungan
10.1.1.2. Lembaga yang Terkait Secara Tidak Langsung dengan Bidang Cipta
Karya
A. BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup:
Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengendalian dampak lingkungan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh WaliKabupaten sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. DINAS PERTAMANAN
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertamananyaitu :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang pertamanan dan
keindahan Kabupaten.
Memberikan bimbingan dan arahan terhadap instansi pemerintah, swasta serta
masyarakat dibidang pertamanan dalam rangka usaha meningkatkan kebersihan,
ketertiban, kerapian dan keindahan.
Menyediakan pembangunan perawatan taman-taman Kabupaten, pohon-pohon
pelindung, tempat-tempat rekreasi umum, lampu-lampu penerangan jalan/ taman,
jalur hijau, lapangan olah raga beserta bangunannya.
Mengelola izin reklame, mengatur letak, bentuk dan penempatan reklame untuk
sarana dan dekorasi Kabupaten ditinjau dari teknis kebersihan, ketertiban, kerapian
dan keindahan.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
D.BADAN PENCEGAH DAN PEMADAM KEBAKARAN
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran:
Tugas Pokok
Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang pencegahan dan
pemadaman kebakaran, melaksanakan pembantuan sesuai dengan bidang
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pencegah/ pemadam
kebakaran.
Melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran atau bencana
alam.
Melaksanakan kegiatan operasional penanggulangan/pemadaman kebakaran atau
bencana alam.
Menyelenggarakan pengawasan atau pengendalian terhadap pengolahan,
penyimpanan, peredaran, kegiatan bongkar muat, pengangkutan barang dan bahan
(material) yang mudah terbakar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengkoordinir kegiatan unit pemadam kebakaran pada instansi pemerintah dan
swasta, perusahaan, perhotelan, perbankan, tempat-tempat vital/non vital, pusat
perbelanjaan, pasar dan lain-lain.
Melaksanakan kegiatan retribusi racun api.
E. DINAS KESEHATAN
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, yaitu :
Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan dan
melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Fungsi
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang kesehatan.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan,pengawasan penyakit
menular dan penelitian kemungkinan terjadinya wabah penyakit.
Melaksanakan pelayanan umum dibidang kesehatan.
Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
10.1.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Lembaga non pemerintah yang paling signifikan adalah developer (pengembang
perumahan).Karena pihak developer bertugas mengembangkan permukiman dan
perumahan dengan berbagai infrastruktur didalamnya yang terkait erat dengan
kebersihan,drainase, penataan lingkungan, penyediaan air minum, dan pengelolaan air
limbah.
Sampai sejauh ini hanya ada sedikitdeveloperyang secara serius mengelola isu sanitasi
seperti membuat sistem pengelolaan limbah secara terpusat, sistemdrainaseyang baik,
pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan operasi Dinas Kebersihan, penataan
lingkungan yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan. Selebihnya
para developer masih minim dalam menjalankan fungsinya sebagai investor, operator
dan pemeliharan Bidang Cipta Karya dalam skala modul.
Selain itu ada sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengkhususkan diri
membantu Pemerintah Kabupaten Dairi untuk mengoptimalkan pembangunan Bidang
Cipta Karya, dan sering terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat di
bidang sanitasi, kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sejumlah LSM yang tergolong cukup intensif bekerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Dairi diantaranya:
1. LSM Gempita
2. LSM Garansi
10.2.1 Masalah yang Dihadapi
1. Pengembang perumahan masih belum serius merencakan dan membangun
perumahan dan permukiman sesuai dengan NSPK Bidang Cipta Karya.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam merawat dan mengelola hasil-hasil
pembangunan Bidang Cipta Karya.
3. Pandangan hidup masyarakat yang kurang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
4. Belum ada regulasi yang mengintegrasikan aspek kebersihan Kabupaten,
pembangunan infrastruktur, penataan lingkungan dan permukiman serta kesehatan
masyarakat.
5. Penegakan hukum pada masalah kebersihan, tertib dan memelihara lingkungan,
kewajiban pembuatan sumur resapan belum dapat dilaksanakan secara efektif.
6. Kapasitas sumber daya manusia yang terkait dalam pengelolaan investasi Bidang
Cipta Karya masih rendah.
7. Koordinasi antar instansi terkait di lingkungan Bidang Cipta Karya masih rendah.
10.2.2 Usulan Program
Pembinaan Kemampuan/Kelembagaan akan dirancang untuk:
1. Memperkuat kemampuan lembaga dalam mengembangkan strategi, manajemen,
operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi, ketrampilan mengelola keuangannya.
2. Memperkuat kemampuan lembaga dalam meningkatkan kepedulian kesehatan dan
kebersihan serta program perubahan perilaku.
3. Mendukung lembaga pelaksana dan masyarakat peserta dalam melaksanakan
berbagai kegiatan pembangunan Bidang Cipta Karya.
4. Mengupayakan agar investasi lebih berkelanjutan. Kegiatan khusus akan mencakup
penyiapan rencana, pedoman dan peraturan, survei dasar dan survei akhir proyek,
Program pembinaan kemampuan dan pengembangan kelembagaan akan terdiri dari:
1. Pengelolaan data monitoring kondisi sanitasi menurut sudut pandang
masing-masing lembaga.
2. Mempersiapkan dan memutakhirkan Rencana Tindakan Pengembangan Lembaga
Daerah (RTPLD) di Bidang Cipta Karya.
3. Mempersiapkan dan memutakhirkan program kepedulian masyarakat di bidang
pengelolaan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
4. Mempersiapkan dan memutakhirkan Rencana Perbaikan Kinerja Keuangan dan
Operasional (RPKKO) bagi lembaga-lembaga yang bertanggung jawab
melaksanakan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Program Peningkatan Kemampuan Pelayanan Bidang Cipta Karya ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan (kinerja) pelayanan secara kualitas dan kuantitas sekaligus
meningkatkan kemampuan pembiayaan dari berbagai sumber keuangan yang ada.
Untuk mencapai sasaran dan program tersebut dan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi, maka kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Mendorong pengembanganprivate public partnership (ppp) dalam pengembangan
infrastruktur Cipta Karya.
2. Fasilitasi upaya promosi investasi pengembangan prasarana Cipta Karya.
3. Mendukung upaya peningkatan pelayanan Bidang Cipta Karya melalui
pemeliharaan infrastruktur.
4. Berperan serta dalam koordinasi dan kerjasama antar sektor dan antar wilayah
dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya.
5. Mendorong peningkatan penyadaran dan kerjasama peranan pengembang
10.3 USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI
Apabila diuraikan tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan infrastruktur
Bidang Cipta Karya, maka paling tidak ada tujuh jenis tugas dan tanggung jawab yang
harus ada, yakni:
1. Tugas dan tanggung jawab perencanaan infrastruktur.
2. Tugas dan tanggung jawab penyusunan kebijakan.
3. Tugas dan tanggung jawab pembangunan infrastruktur.
4. Tugas dan tanggung jawab operasi dan pemeliharaan.
5. Tugas dan tanggung jawab peningkatan pelayanan.
6. Tugas dan tanggung jawab penyiapan peraturan dan penegakkan hukumnya.
7. Tugas dan tanggung jawab pemberdayaan masyarakat.
Kemudian dilakukan pengelompokkan terhadap tugas dan tanggung jawab yang ada
menjadi beberapa kelompok menjadi seperti dalam Gambar 10.1 dibawah ini.
1. Gugus pembangun infrastruktur.
2. Gugus pelaksana operasi, pemeliharaan dan peningkatan pelayanan.
3. Gugus penyusun kebijakan dan peraturan
4. Gugus penegakkan peraturan
5. Gugus pelaksana pemberdayaan masyarakat / sosialisi / kampanye / advokasi.
Gambar 10.1. Skema Kelompok Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Infrastruktur Cipta Karya
Lembaga pelaksana RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Dairi adalah pemerintah
Kabupaten Dairi, WaliKabupatenakan menunjuk:
1. Bappeda Kabupaten Dairi koordinator pelaksanaan pembangunan RPI2JM (Project
Management Unit / PMU).
2. Project Implementation Unit (PIU) yang dibentuk di setiap SKPD dan PDAM Tirta
Nicho.
3. PMU dan PIU akan disupervisi oleh tim koordinasi lintas sektoral yang berdasarkan
tim kerja Bidang Cipta Karya yang ditunjuk waliKabupaten.
4. Tim Koordinasi ini akan dipimpin oleh Wakil WaliKabupaten dan terdiri dari:
a. wakil-wakil pemerintah Kabupaten dari SKPD terkait seperti Bappeda
Kebakaran, dan Dinas Pendidikan.
b. Lembaga provinsi terkait (Bappeda Sumatera Utara dan PDAM Tirta Nicho),
c. Wakil masyarakat.
5. Tim Koordinasi Kabupaten ini akan memberi pedoman kebijakan bagi SPMU, SPIU
dan konsultan di tingkat Kabupaten maupun masyarakat.
10.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPI2-JM
Sampai ini paling tidak ada 18 pemangku kepentingan dalam hal pelaksanaan RPI2JM
di Kabupaten Dairi yang telah terjalin koordinasi satu dengan yang lain, walaupun pada
tingkat yang belum cukup efektif.
Tabel 10.1.
Lembaga Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan RPI2-JM
No. Lembaga Fungsi / Kapasitas Tingkat
Mempengaruhi
Ranking
1 Bappeda Koordinator, Fasilitator Perencanaan Pembangunan
Provinsi, Kabupaten
Sangat Tinggi
2 Dinas Kesehatan Kebijakan bidang kesehatan, perubahan paradigma masyarakat
4 Dinas Kebersihan Kebijakan, pelaksana keberihan Kabupaten
Provinsi, Kabupaten
Sangat Tinggi
5 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
6 PDAM Tirta Nicho Pengelola air limbah terpusat Kabupaten Dairi
Provinsi, Kabupaten
Sangat Tinggi
7 Dinas Bina Marga Kebijakan, pelaksana pembangunan infrastruktur yang mendukung sanitasi
Provinsi, Kabupaten
Sangat Tinggi
8 Dinas Pendidikan Pelaksana pendidikan, perubahan paradigma generasi muda tentang kesehatan dan sanitasi
Provinsi, Kabupaten
Sangat Tinggi
9 DPRD Kabupaten Pembuat kebijakan Kabupaten Sangat Tinggi
10 Badan Pemberdayaan Masyarakat
11 Dinas Tata Kabupaten dan Tata Bangunan
Kebijakan ruang, penegakkan hukum Kabupaten Tinggi
12 Dinas Pertamanan Kebijakan, pelaksana citra keindahan Kabupaten
Kabupaten Tinggi
13 Badan Informasi dan Komunikasi
Pusat informasi dan penyebar luasan informasi
Kabupaten Tinggi
14 Camat / Lurah Koordinator kegiatan pembangunan dan masyarakat di wilayah
Kabupaten Tinggi
15 Perguruan Tinggi Riset, Input kebijakan Provinsi, Kabupaten
Tinggi
16 Swasta Peran serta langsung dan tidak langsung
Provinsi, Kabupaten
Tinggi
17 Tim Penggerak PKK Capacity Building,
pemberdayaan perempuan
Kabupaten Tinggi
18 Lembaga Swadaya Masyarakat
Capacity Building Kabupaten Tinggi
10.3.2.Analisis Permasalahan Kelembagaan
A. Identifikasi Permasalahan Kelembagaan
Identifikasi permasalahan dilakukan terkait dengan pengembangan kapasitas
kelembagaan di lingkungan perangkat daerah Kabupaten Dairi. Adapun identifikasi
permasalahan antara lain:
1. Kekuatan
- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan
- Adanya pendekatan untuk melaksanakangood governance
2. Kelemahan
- Kurangnya koordinasi antar lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.
- Tidak tersedianya aparatur pemerintah daerah secara proporsional yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
- Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur.
- Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik.
3. Peluang
- Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban
kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
- Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur
B.Analisis SWOT
Analisis permasalahan dilakukan terhadap kelembagaan di lingkungan perangkat
daerah kabupaten Dairi Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan(Strenghts)dan peluang(Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses)dan ancaman(Threats). Hasil
analisa SWOT digambarkan pada matrik di bawah:
Tabel 10.2. Analisa SWOT
Faktor Internal proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur
Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik
Peluang Strategi Kekuatan-Peluang Strategi Kelemahan-Peluang
Adanya lembaga non Organisasi dan Tata Kerja
Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional
Ancaman Strategi Kekuatan-Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman
Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
Aparatur diberi kebebasan agar memiliki keberanian, percaya diri dan mandiri dalam berfikir dan bertindak
Menata kembali SDM aparatur sesuai dengan kebutuhan akan jumlah dan kompetensi
Dari analisis SWOT tersebut di atas maka dilahirkan Program-Program untuk
peningkatan sistim kelembagaan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah
b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pemerintah Daerah
10.4. REKOMENDASI
Pemerintah Kabupaten Dairi berencana melakukan upaya untuk membentuk unit
organisasi khusus Pemerintah Kabupaten yang memiliki tugas pokok untuk
merencanakan kebijakan di level teknis, menyelenggarakan, mengawasi kegiatan
penanggulangan masalah sarana dan prasarana bidang keciptakaryaan, yang meliputi
sub-sektor sampah dan limbah. Upaya ini dilakukan untuk menjamin agar kegiatan