• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Latar belakang - DOCRPIJM 1478164277BAB 1 PENDAHULAN Kab Sorong edit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1.1. Latar belakang - DOCRPIJM 1478164277BAB 1 PENDAHULAN Kab Sorong edit"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar belakang

Infrastruktur yang juga disebut bangunan fisik yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan masyarakat untuk kesejahteraan dan keselamatan umum seperti jalan, air bersih, sanitasi dan infrastruktur lainnya, merupakan prasyarat agar berbagai kegiatan dapat berlangsung. Ketersediaan prasarana yang baik layak dan memadai di suatu daerah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bahkan kegiatan sosial politik.

Perencanaan dan pembangunan prasarana yang baik adalah apabila perencanaan prasarana tersebut dilakukan atau dilaksanakan bersama dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan tingkat pemerintah daerah dengan melibatkan stakeholders sehingga prasarana tersebut dapat berfungsi dan

dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Dengan telah diberlakukannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta UU No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua maka Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama dituntut harus siap menerima delegasi wewenang dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi. Kewenangannya tidak hanya dalam hal penyelenggaraan pemerintahannya, tetapi juga solusi permasalahan dan pendanaan kegiatan pembangunan.

(2)

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam

pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga)

strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan

keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan

daerah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama dituntut untuk dapat menyiapkan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai acuan dalam pembangunan sehingga tercapai sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah.

(3)

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

1.3. Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya

Gambar 1.1

Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

(4)

Rencana Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang

Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),

serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

(5)

Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda

RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.

Gambar 1.2

Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang

penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan

sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan

(6)

permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.

Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

1.4. Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya

Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 8 (delapan) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten Sorong

Pada bab ini berisikan penjelasan tentang wilayah administrasi, potensi wilayah kabupaten Sorong, demografi dan urbanisasi serta isu strategis

sosial ekonomi dan lingkungan.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategi Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini berisikan arahan kebijakan dan rencana strategis infrastruktur bidang cipta karya dan rencana strategis infrastruktur bidang cipta karya.

(7)

Bab 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pada bab ini berisikan memaparkan analisis sosial, analisis ekonomi dan

analisis lingkungan kabupaten Sorong.

Bab 5 Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai potensi pendanaan APBD, potensi pendanaan APBN, dan alternatif sumber pendanaan, serta strategi peningkatan investasi bidang cipta karya.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Sorong

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi kabupaten Sorong.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini merupakan penjelasan sektor pengembangan kawasan, sektor penataan bangunan dan lingkungan, dan sekot pengembangan SPAM serta sektor pengembangan PLP.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Gambar

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada Sistem
Gambar 1.2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu pemberian masalah diawali dengan masalah yang sederhana untuk siswa kemudian menuju ke masalah yang lebih sulit Pemberian masalah yang tidak tepat

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, teori yang telah di uji dalam penelitian ini tidak membuktikan adanya pengaruh perilaku pemimpin (camat) terhadap semangat kerja

Terjadi kenaikan persentase nilai ekspor kelompok industri komoditi kayu lapis, kertas/pulp sebesar 8,79 persen dan 42,93 persen, sedangkan komoditi penyusun

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

juga apakah aspirasi Ioper koran usia remaja realistis atau tidak, hal tersebut. membutuhkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orangtua maupun

Dosen Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret