• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tentang Program 1. Sekolah Digital Siswa dengan guru (belajar mengajar) Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B. Tentang Program 1. Sekolah Digital Siswa dengan guru (belajar mengajar) Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis digital menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan sekolah digital ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep sekolah digital sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi sekolah digital khususnya di lembaga pendidikan

(sekolah, training dan universitas). Beberapa sekolah

menyelenggarakan kegiatan sekolah digital sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas. Namun, beberapa sekolah lainnya menyelenggarakan sekolah digital sebagai alternatif bagi siswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti pelajaran secara tatap muka. Dalam kaitan ini, sekolah digital berfungsi sebagai option (pilihan) bagi siswa.

Kecenderungan untuk mengembangkan sekolah digital sebagai salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan sekolah digital tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang berada di kabupaten telah dapat menggunakan fasilitas internet.

(3)

B. Tentang Program 1. Sekolah Digital

Sekolah digital merupakan sebuah sistem informasi elektronik berbasis akademik, yang dapat menjadikan proses belajar mengajar mudah dan terarah. Hal Ini dimungkinkan karena di dalam sekolah digital guru dan siswa dapat berkomunikasi secara virtual (maya) melalui aplikasi social learning.

Konsep sekolah ini sebenarnya bukan satu-satunya sistem informasi akademik yang ada, akan tetapi sekolah digital adalah platform pendidikan terlengkap. Konsep ini kelak di masa depan akan menjadi kebutuhan suatu sekolah terbuka bagi seluruh manusia.

Sekolah Digital juga merupakan sebuah sistem jejaring sosial akademik yang mengintegrasikan 3 (tiga) hal sekaligus dalam satu sistem berbasis web yakni sistem informasi akademik, komunikasi akademik stakeholder pendidikan, dan e-learning, bahkan produk digital bisa dibagikan (share) di sekolah digital data pusat (center).

Secara garis besar, proses komunikasi akademik dalam Sekolah Digital antara lain:

Siswa dengan guru (belajar mengajar)

Memediasi komunikasi akademik (pembelajaran, penugasan, penilaian, report).

Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol).

Memfasilitasi progress report siswa kepada orang tua, pendampingan saran dan motivasi orangtua kepada siswa. • Orangtua dengan guru (konsultatif)

Memfasilitasi konsultasi kondisi akademik siswa antara orangtua dan guru, termasuk diantaranya saran maupun keluhan.

(4)

Memfasilitasi jejaring pertemanan.

Guru dengan guru (konsultatif, koordinatif, pengembangan materi/skill)

Memfasilitasi sharing materi, metode, skill, dan komunikasi antar guru. Baik dari sekolah yang sama maupun antar sekolah berbeda.

Guru dengan sekolah (konsultatif, koordinatif, kontrol)

Memfasilitasi pelaporan, database akademik, dan kontrol sekolah terhadap aktivitas akademis guru.

• Sekolah dengan masyarakat (publikatif, informatif)

• Komunikasi program-program sekolah, kalender akademis, pendaftaran online, pengumuman kepada masyarakat.

2. Kelas digital

Kelas digital merupakan bagian penting yang mendukung konsep sekolah digital. Alasan terpenting untuk membangun sekolah digital selain efisiensi dan kepraktisan, tentu menuntut ketersediaan fasilitas kelas digital yang memadai. Artinya sekolah yang hendak membuka sekolah digital tentu harus memiliki fasilitas yang lengkap. Kalau melihat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh rata-rata sekolah di Indonesia, maka kecil kemungkinan untuk membangun sekolah digital secara utuh dalam satu sekolah. Oleh karena itu solusi yang yang paling dekat adalah membangun kelas digital.

Model kelas digital dibuka di sekolah terbatas hanya satu kelas (sekitar 30 siswa). Sekolah akan menyediakan fasilitas digital berupa hardware dan softwarenya hanya untuk beberapa siswa saja. Atau siswa yang memilih kelas digital sudah dipastikan memiliki peraltaan sendiri. Sekolah hanya menyediak fasilitas koneksi internet saja.

(5)

3. Ekstrakurikuler digital

Ekstrakurikuler digital adalah kelas peminatan merupakan solusi kedua untuk meminimalkan biaya operasional sekolah digital adalah membuka peminatan bagi siswa yang berkeinginan mengembangkan keterampilan dibidang IT. ekstrakurikuler digital bisa mewadahi kegiatan siswa yang berpotensi maupun talenta di bidang IT, atau siswa yang memiliki fasilitas IT. Jadi sekolah hanya menyediakan fasilitator/ instruktur dan perangkat jaringan saja.

4. One day digital

Sehari belajar dengan menggunakan fasilitas digital (one day digital) akan menjadi trend baru di lingkungan sekolah. Para siswa bisa menikmati fasilitas yang mudah dan menyenangkan karena siswa akan leluasa membawa perangkat teknologi komputer, seperti, PC TABLET, HP yang berbasis OS Android, IOS, BB, dan sebagainya ke sekolah. Sekolah dengan pola pendidikan berbasis karakter harus menyesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan IT. Justru dengan berkembangnya IT tersebut tidak ada lagi larangan siswa membawa HP, TAB ke sekolah. Dengan One Day Digital fenomena baru di sekolah akan semakin semaraknya penggunaan gadget untuk proses belajar mengajar.

C. Tujuan

 Meningkatkan mutu pendidikan secara massal. Dengan masuknya teknologi digital ke dalam lingkungan sekolah, diharapkan pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik akan semakin baik, kualifikasi tenaga pengajar semakin meningkat dan sistem manjerial sekolah semakin baik.

 Mengefektifkan sumber daya yang dimiliki sekolah, misalnya seperti pemanfaatan jaringan internet dalam kegiatan

(6)

pembelajaran, pengembangan modul dan konten kreatif untuk pembelajaran, pelaporan hasil belajar dan progress laporan terkomunikasikan dengan lebih cepat.

 Mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik (creative thinking, problem solving, problem possing, etc). Masuknya teknologi digital ke dalam kegiatan pembelajaran secara tidak langsung telah membuka pengalaman belajar baru terhadap guru dan peserta didik. Diantaranya adalah dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan ruang sumber belajar yang lebih luas dan cara berinteraksi di kelas yang lebih positif.

 Berfungsi semi DSS (Decision support system) yang menyediakan laporan digital sebagai bahan pertimbangan pengambil keputusan pimpinan. Sistem manajerial berbasis digital mampu memberikan laporan/hasil evaluasi dengan lebih cermat dan cepat, sehingga pihak - pihak yang membutuhkan bisa mengakses informasi secara real time dan lebih cepat.

D. Prasyarat A. Sekolah

a. Akses internet

b. Perpustakaan Digital (e-library) c. Laboratorium Komputer d. Projector

(7)

e. Kiosk Komputer * (komputer khusus yang disediakan di beberapa spot strategis sekolah (diluar lab) untuk akses cepat peserta didik terhadap sumber belajar).

B. Kepala Sekolah/Bidang Kurikulum

a. Mempunyai email

b. Mampu menggunakan Watsapp dan aktif sebagai admin c. Mampu melakukan supervisi berbasis online

C. Guru

a. Minimal memiliki sertifikasi instruktur simulasi digital

b. Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung internet

c. Mampu membuat media konten digital

d. Mampu melakukan manajemen e-learning

e. Mengetahui etika profesi bersosialisasi di dunia maya (plagiarism, social interaction, etc)

f. Mampu menggunakan watsapp

D. Peserta didik

a. Minimal menguasai kelas Maya (KD 2)

b. Memiliki device android dan laptop/komputer yang terhubung internet

c. Mengetahui etika di dunia maya (plagiarism, social interaction, etc

(8)

E. Mekanisme

1. Timeline Program

 Persiapan Sekolah Digital (menyelenggarakan lomba

walikota/bupati cup) Durasi waktu persiapan lomba s/d pemilihan pemenang adalah 6 bulan.

Sosialisasi Sekolah Digital: Persetujuan dan dukungan

Bupati/ walikota Sosialisasi kepada MMKS

Workshop Siswa/Guru App Inventor Persiapan

Lomba

Pendampingan penyelesaian produk app (diskusi online & kolaborasi belajar antar

sekolah secara tatapmuka Tahap ini perlombaan

sudah dimulai.

Pengumpulan karya dan penjurian

Nominator pemenang akan di upload ke google play oleh

panitia setempat

Penyerahan piala walikota cup

Pemenang akan disebut Duta Seamolec untuk menjadi mentor penerapan sekolah

(9)

2. Mekanisme Pra-pelaksanaan

a. Penyamaan persepsi oleh pimpinan tentang sekolah digital b. Pengkondisian jaringan internet sekolah

c. Pengkondisian pengadaan tablet dan laptop/komputer untuk siswa dan guru

d. Pembuatan group social guru berbasis whatsapp

F. Best Practice

mJeni Online Training

Web Security Online Training

SEAMOLEC Web Security Training adalah Sebuah Program Training yang di khususkan untuk para pelajar tingkat SMP dan SMA juga para Mahasiswa jenjang D1 - D3

Mengapa Web Security ? Karena Keamanan Web sedang dikembangkan di Indonesia oleh semua pihak yang peduli terhadap keamanan informasi dan privasi.Salah satu jalan adalah dengan mendidik Web Developer.

Pengetahuan tentang keamanan web ini adalah pemikiran untuk membangun siswa yang aktif di lapangan. Sumbang saya untuk kami tunggu dan harapkan untuk dapat mendidik anak anak Indonesia sebanyak mungkin (MOOC) secara masal dengan ilmu ilmu terbaru, diharapkan dapat membantu memperbaiki dan menjaga sumber sumber informasi.

Technopreneur UMJ Jakarta Program D1 Produk Kreatif + Sekolah Digital SMP di Malang

Piloting project sekolah digital Malang diikuti oleh 18 institusi pendidikan dimulai dari SMP, SMA, dan SMK. Tujuan dari program

(10)

ini adalah peningkatan mutu pendidikan melalui pemanfaatan IT dan kolaborasi. Sehingga diharapkan siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan mereka, kapan saja dan dimana saja. Program ini nantinya diharapkan juga dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan siswa untuk belajar di sekolah, sehingga siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk meningkatkan kompetensi diri, menyalurkan hobi, dan meningkatkan skill sosial dari siswa

Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

 Menentukan model pembelajaran digital yang akan digunakan di sekolah digital Malang

 Pengembangan silabus bersama antar guru mata

pelajaran

 Pelatihan mengenai perancangan dan implementasi edmodo, screen o matic, dan buku digital untuk mendukung flipped classroom

 Pendampingan dari SEAMOLEC untuk pengembangan

materi digital

 Kompetisi pengembangan aplikasi pembelajaran Bahasa Jerman bekerjasama dengan duta besar Jerman di Indonesia

G. Peran

Untuk mengimplementasikan sekolah digital dibutuhkan partisipasi dan pendanaan dari beberapa pihak. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang terlibat dengan perannya masing-masing. Pendanaan terkait tugas dan peran tiap institusi akan ditanggung masing-masing.

1. Seamolec

a. Menyiapkan pelatihan bagi koordinator sekolah, guru dan duta SEAMOLEC

(11)

b. Pendampingan online bagi instrukstur atau koordinator pada masing-masing kabupaten.

2. Kadinas

a. Mempertimbangkan secara positif setiap kebijakan terkait implementasi sekolah digital

b. Mendukung pengadaan infrastruktur pendukung sekolah digital tingkat kota/kabupaten.

3. Kepala Sekolah/Bidang Kurikulum

a. Menyamakan persepsi seluruh tenaga pendidik dan staff administrasi tentang pentingnya inovasi digital dalam dunia pendidikan (sekolah digital).

b. Mendukung pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan pembelajaran sekolah digital.

c. Melakukan supervisi rutin terhadap kinerja guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran digital.

d. Memberikan reward and punishment terhadapat pihak - pihak yang terlibat di dalam penyelenggaraan sekolah digital.

e. Memanfaatkan hasil laporan teknologi digital yang ada sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan lebih lanjut.

f. Menjaga konsistensi proses implementasi/pembudayaan pembelajaran digital di sekolahnya.

(12)

4. Guru

a. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis digital baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas (blended learning).

b. Membuat bahan ajar (modul, video tutorial, aplikasi, dll) yang mudah diakses secara digital oleh peserta didik.

c. Memanfaatkan multimedia kreatif/aplikasi berbasis Android dalam kegiatan pembelajaran.

d. Memberikan penugasan yang mengarahkan peserta didik memanfaatkan teknologi digital secara kreatif.

e. Melakukan evaluasi pembelajaran berbasis digital (quizmaker, articulate, jaringan, online, dll).

f. Menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi ( konsultasi) dengan peserta didik secara online.

g. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penggunaan teknologi pembelajaran digital.

h. Memonitoring aktivitas, kegiatan dan komunikasi antar peserta didik di dunia maya.

i. Berorientasi mendorong peserta didik untuk menciptakan karya kreatif berbasis digital.

j. Melaporkan progress belajar peserta didik secara online. k. Memberikan feedback atau laporan kegiatan pembelajaran

berbasis digital sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan kepala sekolah/kurikulum.

(13)

5. Peserta didik

a. Proaktif memanfaatkan media digital dalam kegiatan pembelajaran secara positif.

b. Aktif di dalam forum diskusi online mata pelajaran yang diambil.

c. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam

penggunaan teknologi pembelajaran digital. d. Pemberi masukan terhadap sistem sekolah digital

(14)

Penanggung Jawab SEAMOLEC Koordinator Puryanto Email : puryanto@seamolec.org No HP : 085755084318 Prayitno Email : prayitno@seamolec.org No Hp : 085755594847

(15)

Pendaftaran : a. Data Institusi Nama Institusi Alamat Kota / Kabupaten Propinsi Kode POS Nomor Telepon Alamat E-Mail

Nama Penanggung Jawab

Nomor Telepon Penanggung Jawab Alamat Penanggung Jawab

Referensi

Dokumen terkait

Persoalan lain selain independensi kata sebagai dimensi dalam ruang vektor adalah dalam algoritma yang ada, misalnya K-Means clustering atau Fuzzy C-Means clustering

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbagai bahan organik dan Mol pada tanaman cabe berpengaruh nyata terhadap berat buah cabe, namun bahan organik

Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n ( yang disebut dengan bidang alas) dan beberapa segitiga (sisi tegak) yang memiliki satu titik sudut

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu sikap yakin akan kemampuan yang dimiliki individu dalam meraih suatu tujuan, dimana

Tidak Terdapat Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Sampo Terhadap Kejadian Pedikulosis Kapitis Di Panti Asuhan X Palangka Raya..

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan diatas adalah mengaplikasikan sistem resirkulasi akuakultur dengan penggunaan berbagai filter dan penggunaan

perusahaan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen, kinerja perusahaan,dan dapat mengenai seberapa besar

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keharmonisan keluarga dengan kemandirian belajar pada siswa kelas