• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk

ISBN 978-602-17225-7-2. ihttp://fkbi.akuntansi.upi.edu/

Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai

Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan

Mulatsih1 Angrawit Kusumawardani2 Dessy Dwiyanti3 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Jl. Margondaraya No. 100 Depok.

mulatsih@staff.gunadarma.ac.id, angrawit@staff.gunadarma.ac.id, dessy_dwiyanti@staff.gunadarma.ac.id

Abstract. This study aims to determine and analyze the stages undertaken by the university in an effort to cultivate the spirit of entrepreneurship through revolving funds. Students who become the object here are students of Diploma Program Three Business and entrepreneurship that is directed to become entrepreneur after they finish education in college. The analysis used in this research is descriptive qualitative analysis that is by menagnalisis every stages that must be passed by student in the process of fund rolling that is started from phases of briefing about entrepreneurship through the course up to stage of revolving fund and evaluation phase of result.

Keywords:college; entrepreneurship; microcredit.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tahapan-tahapan yang dilakukan oleh pihak universitas dalam upaya menumbuhkembangkan semangat berwirausaha melalui kegiatan perguliran dana . Mahasiwa yang menjadi obyek disini adalah mahasiswa program Diploma Tiga Bisnis dan kewirausahaan yang memang diarahkan untuk menjadi wirausaha setelah mereka menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan menagnalisis setiap tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh mahasiswa dalam proses perguliran dana yaitu dimulai dari tahapan pembekalan materi tentang kewirausahaan melalui kursus sampai dengan tahap praktik perguliran dana dan tahap evaluasi hasil.

Kata Kunci: kredit mikro; perguruan tinggi; wirausaha.

Corresponding author. Jl. Margondaraya No. 100 Depok. mulatsih@staff.gunadarma.ac.id

angrawit@staff.gunadarma.ac.iddessy_dwiyanti@staff.gunadarma.ac.id

Copyright©2017. Prosiding Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI). Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

(2)

Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa

Kewirausahaan

412 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017 PENDAHULUAN

Rendahnya jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa sampai saat ini menjadi pusat perhatian lembaga perguruan tinggi. Pola pikir mahasiswa yang beranggapan bahwa setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi mereka bekerja sebagai pegawai di perusahaan yang mereka cita citakan masih tertanam di benak mahasiswa. Mahasiswa beranggapan bahwa gelar yang mereka peroleh di bangku perkuliahan itulah yang akan menentukan masa depan, namun faktanya masih banyak mahasiswa yang menganggur setelah mereka menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya sedikitnya lapangan pekerjaan yang tidak diimbangi dengan banyaknya jumlah lulusan, banyaknya lulusan yang belum memiliki pengalaman bekerja serta belum memiliki keahlian dan ketrampilan menjadi faktor penghambat dalam mendapatkan pekerjaan. Ketidaksesuain pekerjaan yang mahasiswa cita-citakan juga menjadi penyebab lamanya mereka menganggur.

Badan Pusat Statistik (BPS) meneyebutkan bahwa sejak Februari 2015 jumlah pengangguran meningkat yaitu mencapai 5,8 % dari tahun sebelumnya sebesar 5,7%. Salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkatnya pengangguran ini adalah lambatnya pertumbuhan ekonomi. Data dari badan Pusat Statistik juga menyebutkan bahwa pada bulan Februari 2015, jumlah angkatan kerja mencapai 128,3 juta jiwa dan 7,45 juta diantaranya masih menganggur. Pengangguran tersebut rata-rata berlatar belakang pendidikan SMA, Diploma

dan sarjana. Ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan membuat mereka semakin sulit dalam memperoleh kerja. Kurangnya skill dan pengalaman yang mereka miliki menjadi pertimbangan perusahan untuk merekrut para lulusan menjadi pegawai atau karyawan di perusahaan tersebut. Mereka kalah bersaing dengan pencari kerja yang memiliki skill dan ketrampilan.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui dan menganalisis system pemberian kredit mikro di perguruan tinggi melalui kegiatan perguliran dana.

METODOLOGI PENELITIAN

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa program diploma Tiga Bisnis dan kewirausahaan dari berbagai jurusan. Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi yaitu dengan mengamati dan menganalisis tahapan proses pemberian kredit mikro yang berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan menguraikan dan menganalisis tahapan proses pemberian kredit mikro dari tahap awal sampai akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah sistem pemberian

kredit mikro sebagai upaya

menumbuhkembangkan semangat berwirausaha: START Pembekalan tentang materi kewirausahaan

(3)

Pembekalan tantang materi kewirausahaan di kursus

Tahap awal sebelum praktik perguliran dana adalah pembekalan tentang materi kewirausahaan melalui kegiatan kursus di

laboratorium kewirausahaan. Dalam kursus tersebut ,dijelaskan mengenai berbagai cara pembuatan proposal bisnis. Pihak labaoratorium kewirausahaan memberikan modul kepada para mahasiswa sebagai panduan kursus . Dalam kursus ini mereka selesai ai Sosialisasi tentang praktik berguliran dana Pembagian Dana untuk usaha dan pembagian Pembuatan proposal usaha dan mengajukan MOU dengan UKM Penilaian hasil identifikasi Proses pengembalian dana Tidak Layak

Pelaporan dan evaluasi Penyeleksian Proposal Usaha

(4)

Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa

Kewirausahaan

414 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017 dilatih untuk membuat proposal usaha yang

baik. Proposal usaha tersebut nantinya akan mereka ajukan ke pihak perguruan tinggi untuk mendapatkan modal awal usaha. Selain pelatihan tentang pembuatan proposal, dalam kegiatan kursus ini juga diadakan tentang pembentukan kelompok usaha. Mahasiswa dalam menajalankan praktik perguliran dana tidak secara individu tetapi tergabung dlaam kelompok usaha. Satu kelompok terdiri dari empat sampai lima mahasiswa dan setiap anggota dalam kelompok tersebut memiliki peran masing masing. Ada yang bertugas di bagian produksi, bagian pemasaran dan bagian keuangan.

Membuat kontrak kerjasama dengan UKM

Setelah selesai membuat proposal usaha, langkah selanjutnya adalah mereka mencari UKM untuk bisa diajak kerjasama. Tujuan diadakannya kerjasama dengan UKM adalah mereka belajar bagaimana membuat produk dan mengelola usaha di UKM yang sesdaui dengan produk sesuai dengan yang ada di proposal usaha yang nantinya akan mahasiswa ajukan untuk mendapatkan dana. Penyeleksian Proposal Usaha

Tahapan berikutnya setelah mahasiswa mengajukan proposal usaha adalah pihak universitas melakukan penyeleksian pada proposal yang diajukan . proposal yang baik dan layak usaha akan diterima oleh pihak universitas dan proposal yang masih dinilai belum layak usaha akan dikembalikan untuk diperbaiki. Dalam hal ini pihak yang melakukan penyeleksian adalah dosen, khususnya dosen yang mengajar mata kuliah kewirausahaan dengan melihat proyeksi laporan keuangan yang dibuat dalam proposal.

Penilaian Proposal

Pada tahapan ini , penyeleksian proposal usaha dilakukan oleh dosen. Proposal yang sudah memenuhi standard an dinilai layak usaha, maka akan diterima dan proposal yang

belum layak usaha akan ditolak dan dikembalikan ke mahasiswa kembali untuk diperbaiki.

Sosialisasi tentang praktik kewirausahaan Sebelum mulai menjalankan usaha , sebelumnya pihak universitas mengadakan ssosialisasi tentang bagaimana praktik kewirausahaan yang akan dijalankan , praktik kewirausahaan tersebut akan dijalankan selama enam bulan dengan setiap bulannya mahasiswa harus memberikan laporan hasil usaha . Selain itu setiap jkelompok wajib mengembalikan angsuran kepada pihak universitas atas dana yang dipinjam berikut bagi hasil sbesar 25 % dari keuntungan perbulan dari hasil usaha mereka.

Pembagian dana untuk usaha dan

pembagian dosen pendamping

Setelah melakukan tahap penyeleksian proposal yang dilakukan oleh pihak universitas, langkah selanjutnya adalah pihak universitas membagikan dana kepada mahasiswa sebagai modal awal untuk usaha. Selain itu pembagian dosen pendamping untuk setiap kelompok. Dosen pendamping disini adalah dosen yang nantinya akan mendampingi dan memberikan pengarahan tentang bagaimana menjalankan usaha.

Pelaporan usaha

Tahap selanjutnya setelah semua kelompok menjalankan usaha adalah tahap pelaporan usaha. Pelaporan usaha dilakukan sebagai bukti pertanggungjawaban atas modal yang sudah dipinjamkan. Pelaporan usaha dilakukan satu bulan sekali dengan melaporkan perkembangan dari usaha yang dijalankan. Berdasarkan dari laporan usaha yang dilaporkan setiap bulannya, dapat menjadi bahan evaluasi terhadap perkembangan usaha mahasiswa

Melaksanakan kegiatan bazar produk Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan gelar produk atau bazaar. Pada kegiatan ini, mahasiswa menjual produk yang mereka

(5)

memperkenalkan pada masyarakat dan lingkungan di sekitar universitas akan produk hasil kreativitas yang mereka hasilkan.

Presentasi Bisnis

Untuk mengetahui perkembangan bisnis yang telah dijalankan mahasiswa, pihak universitas melaksanakan kegiatan yang dinamakan kompetensi bisnis. Pada kompetisi ini, setiap kelompok mempresentasikan hasil usahanya selama kurang lebih enam bulan kepada para dewan juri dan audience. Kompetisi ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa di universitas. Dengan demikian, para dosen dapat mengetahui bagaimaana perkembangan bisnis yang mereka jalankan. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tentang kredit mikro diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem kredit mikro yang diterapkan dlam rangka untuk

menumbuhkembangkan semangat

kewirausahaan mahasiswa mendapatkan respon yang baik dengan harapan mahasiswa nantinya dapat mempraktikkannya setelah ulus kuliah sehingga akan meminimalisir angka pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan edisi revisi. Bandung: CV Alfabeta

Burhanuddin, R. 2006. Evaluasi Program Bantuan dan Bergulir melalui KSP/USP Koperasi (Pola PKPS-BBM, Agribisnis

dan Syariah)JurnalPengkajian

Koperasidan UKM, VOL 1.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2008. Fundamentals of financial management: South-Western Pub

Mas’Ud M. 2005. Kewirausahaan. BPFE. Yogyakarta.

Muhandri, T. (2002). Strategi Penciptaan Wirausaha (Pengusaha) Kecil Menengah

IPB

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Salemba Empat. Jakarta

Susiana. 2010. Efektivitas Program Bantuan Dana Bergulir Pada Kelompok Swadaya Masyarakat Di Kota Depok (Studi Kasus BKM Bina Budi Mulya di Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran

Mas, Kota Depok).

GunadarmaUniversity, Depok.

Wardoyo & Prabowo, H. 2001. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kredit-mikro ModelKesuma. Lokakarya Inovasi dalam Manajemen Kemandirian Daerah Era Otonomi. www.bps.go.id

(6)

Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa

Kewirausahaan

Referensi

Dokumen terkait

Dari proses penelitian Pemanfaatan Sistem Sensor Pergeseran Mikro untuk estimasi diameter lubang pada bahan gigi tiruan berbasis optical imaging

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pengembangan buku ajar IPS Berbasis inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Hasil uji lanjut perbandingan rerata terkoreksi pengaruh interaksi model pembelajar- an dan kemampuan akademik terhadap keterampilan proses siswa menunjukkan bahwa siswa berkemam-

Program pemodelan inversi 2D data gayaberat berhasil dibuat dan Model geometri regular grid tidak cocok untuk digunakan pada kasus yang kompleks dan bersifat

Penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa kebebasan beragama di rumah tahanan kelas 1 Surabaya sepenuhnya dibebaskan dalam memilih dan menjalankan ibadanya sesuai

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari adanya sertifikasi hutan rakyat terhadap aspek finansial atau manfaat ekonomi dalam kegiatan pengelolaan

Faktor lain yang berhubungan dengan keikutsertaan KB yaitu tingkat ekonomi atau pengeluaran sehingga dapat kita simpulkan bahwa Tingkat pengetahuan tidak sangat

Karakteristik parkir Pasar Sentral Majene Menunjukkan Volume Parkir didominasi sepeda motor dipelataran parkir yaitu pada hari minggu sebagai hari libur pada pukul 08.30