• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Tugas Akhir Juni 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

“Ultrasonic Cleaner Berbasis Mikrokontroler ATMEGA”

Rudi setiawan i1, Hj.Andjar pudji ,ST,MT. 2 dan Tri bowo indrato. ST,MT 3 ABSTRAK

Pada umumnya tenaga paramedis di rumah sakit melakukan dekontaminasi instrument bedah secara manual dengan menggunakan air biasa, hal ini dapat membahayakan petugas paramedis karena akan berdampak pada terjadinya nosocomial yang diakibatkan oleh tertularnya virus atau bakteri yang terdapat pada instrument medis tersebut. Ultrasonic cleaner merupakan sebuah alat pembersih dengan menggunakan metode ultrasound, metode ini menggunakan vibrasi atau getaran yang dihasilkan dari transduser ultrasonic untuk memecah partikel yang menempel pada obyek melalui media air. Fungsi kerja alat ini digunakan untuk membersihkan instrumen dari bercak- bercak pasca bedah sebelum dimasukkan dalam sterilisator autoclave. Proses ini dilakukan untuk menghindari adanya kontak langsung antara petugas paramedis dengan instrument medis yang dimungkinkan adanya virus atau bakteri yang menempel pada instrumen pasca bedah. Berdasarkan dari hasil pengujian sebanyak 5 kali dengan menggunakan pembanding avo meter frekuensi didapatkan nilai rata-rata error sebesar 0,19% untuk mode low dan 5,09% untuk mode high. Setelah melakukan proses studi literature, perencanaan, percobaan, pembuatan modul, pengujian alat, dan pendataan, secara umum dapat disimpulkan bahwa alat “Ultrasonic Cleanear berbasis mikrokontroler ATMEGA”dapat digunakan dan sesuai dengan perencanaan.

Kata Kunci : Pembersih, Transduser Ultrasonic Cleanear, Mikrokontroler, PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada umumnya tenaga paramedis di rumah sakit melakukan dekontaminasi instrument bedah secara manual dengan menggunakan air biasa, hal ini dapat membahayakan petugas paramedis karena akan berdampak pada terjadinya nosocomial yang diakibatkan oleh tertularnya virus atau bakteri yang terdapat pada instrument medis tersebut. Dekontaminasi merupakan suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis atau objek, sehingga aman bagi patugas paramedis. Ultrasonic cleaner merupakan sebuah alat pembersih dengan menggunakan metode ultrasound, metode ini menggunakan vibrasi atau getaran yang dihasilkan dari transduser ultrasonic untuk memecah partikel yang menempel pada obyek melalui media air. Fungsi kerja alat ini digunakan untuk membersihkan instrument dari bercak bercak pasca bedah pasca bedah sebelum dilakukan strelilisasi pada alat autoclave. Proses ini dilakukan untuk menghindari adanya kontak langsung antara petugas paramedis dengan alat instrument medis yang dimungkinkan

adanya virus atau bakteri yang menempel pada instrument saat dilakukan proses pembedahan.

Alat ultrasonic ini pernah dibuat oleh I Wayan Panji (2012), namun alat ini hanya difungsikan untuk membersihkan kaca mata yang dilengkapi dengan timer dan pengaturan frekuensi berbasis mikrikontroler ATMEGA 8535. Dalam alat tersebut proses pembersihan yang dilakukan hanya’ sebatas pada kotoran yang berupa debu atau minyak yang menempel pada kacamata. Berkaitan dengan hal tersebut penulis ingin merancang dan mengembangkan alat ultrasonic cleaner yang dapat berfungsi untuk membersihkan instrument medis dari virus atau bakteri yang berbentuk cairan atau minyak dan kotoran yang melekat pada instrument bedah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas penulis tertarik untuk membuat alat “ ULTRASONIC CLEANER

BERBASIS MIKROKONTROLER

(2)

Batasan Masalah

1.2.1 Alat bekerja dengan bantuan media chamber yang berisi air

1.2.2 waktu proses pembersihan 5 dan 10 menit

1.2.3 Menampilkan timer dan mode pembersihaan pada lcd charakter 1.2.4 Pengaturan timer dan pengaturan mode pembersihaan low(20khz) dan high(40khz) menggunakan tombol up-down

Rumusan Masalah

“Dapatkah dibuat alat ULTRASONIC

CLEANER BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA “?

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Dibuatnya alat ULTRASONIC

CLEANER BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA

Tujuan Khusus

1.5.1

Membuat

rangkaian

untuk

pembangkit frekuensi

1.5.2 Membuat rangkaian driver ultrasonic cleaner

1.5.3 Membuat rangkaian timer dan mikrokontroler ATmega

1.5.4 Melakukan uji coba alat

Manfaat

Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan di bidang kesehatan khususnya alat pembersih ultrasonic cleaner

. .

Manfaat Praktis

Dapat membantu dan memudahkan petugas paramedis dirumah sakit dalam membersihkan instrument medis yang sulit dibersihkan .

METODOLOGI

Diagram Mekanis Sistem

Gambar 3.1 Diagram Mekanis system

Keterangan Gambar:

1. LCD 2. Tombol up 3. Tombol down 4. Tombol enter 5. Tombol reset

(3)

Diagram Blok Sistem

Gambar 3.2 Diagram blok system Cara Kerja Blok Diagram

Pertama power supplay menyuplay tegangan ke semua rangakaian sebelum menjalnkan alat chamber harus terisi dengan air terlebih dahulu. kemudian pilih timer sebagai pewaktu pembersihan kemudian pemilihan mode pembersihan disini ada dua pemilihan mode yaitu mode low dan high , setelah itu AVR akan memproses inputan yang berjutuan untuk memerintahkan untuk bekerjan lalu mendraiver rangkaian pembangkit frekuensi untuk bekrja. frekuensi disini berfungsi sebagai pemicu agar dapat memberikan inputan yang dibutuhkan oleh transduser agar dapat bekerja sehingga ultrasound transduser bekerja dengan cara menguarkan getaran/vibrasi ,sehingga menghasilkan gelembung ultrasound yang berfungsi untuk memecah partikel atau kotoran yang menempel pada obyek, lcd character disini berfungsi untuk menampilkan timer dan pemilihan timer dan digunakan untuk pemilihan frekuensi.

Diagram Alir Proses/Program

Cara Kerja diagram alir

Mikrocontroler sebelumnya akan melakukan proses initialisasi LCD, selanjutnya kita melakukan setting timer ada dua pilihan timer yaitu 5 dan 10 menit setelah selesai melakukan pemilihan timer selanjutnya melakukan pemilihan pemilihan mode, ada dua mode pembersihan yaitu mode low dan mode high kemudian tekan enter driver on proses pembersihan berjalan sesuai settingan ketika timer sudah tercapai timer off transduser off proses pembersihaan selesai.

Urutan Kegiatan

Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu membuat urutan kegiatan yang meliputi dibawah ini :

1. Mempelajari teori tentang alat ultrasonic cleaner

2. Berkonsultasi kepada dosen - dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan dibuat untuk Tugas Akhir

3. Mengumpulkan referensi mengenai segala factor tentang alat pembersih menggunkan ultrasonic clenaner

(4)

5. Mempelajari masalah- masalah tentang bentuk fisik modul, merancang teknis pembuatan modul.

6. Membuat, mengumpulkan dan mempelajari rangkaian- rangkaian yang dibutuhkan untuk pembuatan modul 7. Membuat layoutan rangkaian per blok

dalam PCB.

8. Mempelajari dan menyiapkan komponen- komponen yang akan digunakan dalam pembuatan setiap rangkaian.

9. Mencetak hasil layoutan dalam PCB serta memasang komponen dalam PCB dan trobel shoot

10. Melakukan pengukuran pada setiap test poin

11. Mempelajari dan membuat Program 12. Uji coba rangkaian keseluruhan 13. Mencoba rangkaian dengan software 14. Penggabungan Rangkaian menjadi Satu

dan menguji program.

15. Merancang box sesuai dengan kapasitas rangkaian

16. Penyusunan menjadi satu dalam box modul.

17. Melakukan pengukuran dan uji coba alat

PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Teknik Pengujian dan Pengukuran

1 Perancangan Penelitian

Rancangan penelitian model alat ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian After Only Design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok control, walaupun tidak dilakukan rendomisasi. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut:

X O Non Random ( - ) O X = Reatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) ( - ) = Kelompok control Hasil Pengukuran 1.2.1 Hasil Pengukuran

Pengambilan data dengan cara menyesuaikan settingan dengan alat ukur berupa osiloskop dan avo meter (hz).

Data lingkungan Tegangan : 206 VAC Frekuensi : 49,86 Hz Suhu : 28 ̊ C

Alat ukur : Sanwa Electric Instrument

 Setting mode low (20khz)

Tabel 4.1 hasil pengukuran setting mode low

 Setting mode high(40khz)

Tabel 4.2 hasil pengukuran mode high

No Setting

frekuensi

low

Avo meter(Hz)

1

20 khz

20.045 hz

2

20 khz

20.035 hz

3

20 khz

20.044 hz

4

20 khz

20.038hz

5

20 khz

20.035 hz

Rata – rata

20.039,6 hz

No Setting

frekuensi

high

Avo

meter(Hz)

1

40 khz

42.030 hz

2

40 khz

42.050 hz

3

40 khz

42.060 hz

4

40 khz

42.042 hz

5

40 khz

42.015 hz

Rata – rata

42.039,4 hz

(5)

 Pengukuran setting waktu 5 dan 10

menit

Tabel 4.3 hasil pengukuran setting waktu 10 (600 sekon)

Tabel 4.4 hasil pengukuran setting waktu 5 menit (300 sekon)

Kinerja Sistem Keseluruhan

SW1 SW PUSHBUTTON 1 2 RESET Reset +5v R9 220 +5v R1 1K C2 22pF DOWN U2 ATMEGA8535 9 18 19 20 29 30 32 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 40 39 38 37 36 35 34 33 RST PD4(OC1B) PD5(OC1A) PD6(ICP) PC7(TOSC2)AVCC AREF AGND PB0(XCK/T0) PB1(T1) PB2(INT2/AIN0) PB3(OC0/AIN1) PB4(SS) PB5(M0SI) PB6(MIS0) PB7(SCK) PD7(OC2) PCO(SCL) PC1(SDA)PC2 PC3 PC4 PC5 PC6(TOSC2) VCC GND XTAL2 XTAL1 PD0(RXD) PD1(TXD) PD2(INT0) PD3(INT1) PA0 (ADC0) PA1 (ADC1) PA2 (ADC2) PA3 (ADC3) PA4 (ADC4) PA5 (ADC5) PA6 (ADC6) PA7(ADC7) J2 CON5 1 2 3 4 5 J5 CON6 1 2 3 4 5 6 J1 CON5 1 2 3 4 5 J3 CON2 1 2 +5v R4 10k R3 20K +5v C3 22pF C1 100nF Tare UP +5v Start SW2 SW PUSHBUTTON 1 2 Y1 XTAL +5v +5v START +5v LCD ALPHANUMERIC U6 LCD Alphanumeric 5 4 3 8 2 1 67 910111213141516 RW RS VEE D1 VC C GN D D2 END0 D3D4D5D6D7LE D + LE D -Q4A TR_2_IS_N_A 2 3 1 R2 J3 CON2 1 2 R1 RESISTOR + C2 CAPACITOR POL VCC LS1 RELAY SPDT 3 5 4 1 2 J9 CON2 1 2 D4 DIODE 1 2 J8 CON4 1 2 3 4 LS2 RELAY SPDT 3 5 4 1 2 Q6A TR_2_IS_N_A 2 3 1 VCC + C1 CAPACITOR POL D2 DIODE 1 2 D5 DIODE 1 2 J1 1 2 R3 R 1 2 D8 DIODE 1 2 R5 R 1 2 D7 DIODE 1 2 L1 INDUCTOR tr1A TR_2_IS_N_A 2 3 1 R6 1 2 C6 CAP C4 CAP J1 3 contak 321 L4 INDUCTOR J3 out put transduser

1 2 R2 1 2 L3 INDUCTOR R8 1 2 C1 CAP R7 1 2 D6 DIODE 1 2 C7 CAP L2 INDUCTOR T1 TRANSFORMER CT C5 C3 CAP R4 1 2 C2 CAP D5 DIODE 1 2 D2 DIODE 1 2 tr2A TR_2_IS_N_A 2 3 1 F1 FUSE R9 R 1 2 J2 iput 12 D1 DIODE 1 2

No

Setting timer Stopwach

1

10 menit

608 sekon

2

10 menit

608 sekon

3

10 menit

608 sekon

4

10 menit

608 sekon

5

10 menit

608 sekon

Rata – rata =608 sekon

No Setting timer Stopwach

1

5 menit

603 sekon

2

5 menit

603 sekon

3

5 menit

603 sekon

4

5 menit

603 sekon

5

5 menit

603 sekon

Rata – rata = 603 sekon

(6)

Kelemahan/Kekurangan Sistem PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarakan hasil perencanaan, pembuatan modul, penulisan dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut ini:

1) Vibrasi yang dihaslkaan oleh transduser dapat melunturkan kotoran yang menempel pada instrumen 2) Setelah dilakukan pengukuran,

didapatkan nilai error rata-rata pengukuran, yaitu sebesar 0,19% pada saat mode pembersihan low dan 5,09 % pada saat mode high.

SARAN

Penelitian ini dapat dikembangkan: 1) dapat ditambahkan pembuangan air

dan sirkulasi air otomatis

2) dapat ditambahkan heater agar kotoran yang sulit dibersihkan mudah terangkat

DAFTAR PUSTAKA

Ardi Winoto, 2008. Mikrokontroller AVR

ATmega8/16/32/8535 dan

Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Bandung : Informatika

Fuchs,F John. 2002. Ultrasonic cleaning

fundamental theory and application. New York: black stoney ultrasonic. (diakses pada 8 september 2015)

Tri sutrisno. 2011. Studi karakteristik

transduser ultrasonic cleaning berbahan piezoelektrik dan rangkaian amplifier switching terhadap perubahan amplitude dan frekuensi 1khz-50khz. Depok : fakultas metematika dan ilmu pengetahuan program studi fisika universitas Indonesia. (diakses pada 20 september 2015)

Menteri kesehatan R.I. PMK no 24. 2014. Tentang peraturan rumah sakit kelas D pratama. Jakarta. (13 september 2015)

Depkes. http://www Dekontaminasi, pembersihan,

disinfeksi depkes – document files. ( diakses

pada 14 september 2015)

Sonica. http://www. Sonica ultrasonic cleaner in

the medical and surgicalsector.mov.(diakses

pada 8 agustus 2015)

mailto . http://www.

Quote-of-ultrasonic-cleaning-transduser.( diakses pada 1 september 2015)

Kementrian kesehatan R.I. 2012. Standar

pencegahan dan pengendalian infeksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta: kemenkes R.I.( diakses pada 15 september 2015)

Peralatan laboratorium mikrobiologi. http://www. Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang

Ultrasonic Cleaning Atau Ultrasonic

cleaner peralatan mikrobiologi. ( diakses

Gambar

Diagram Blok Sistem
Tabel  4.1 hasil pengukuran setting mode low
Tabel  4.4  hasil  pengukuran  setting  waktu  5  menit (300 sekon)

Referensi

Dokumen terkait

Sat Satel elit it Ala Alami mi adal adalah ah bend benda-be a-benda nda lua luar r angk angkasa asa buka bukan n buat buatan an man manusia usia yang mengorbit

Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban

Sebab itu berita dari Kitab suci ini adalah bukan hanya untuk saya ataupun untuk semua orang yang beriman kepada Kristus saja saat ini, namun juga bagi semua

Selain mengandalkan latar belakang pendidikan karyawan, perusahaan juga memberikan pelatihan kepada para karyawan agar dapat menghasilkan karyawan yang berkualitas

Tujuan penelitian mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dan menemukan peningkatan hasil belajar PKn dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder Pemda merupakan prioritas utama dalam pengelolaan ekosistem mangrove dan ditopang oleh stakeholder lainnya (Masyarakat dan LSM),

dan terus menerus mengingat" Allah, sebagai metode paling efektif untuk membersihkan hati dan mencapai kehadiran Ilahi,t Obyek segenab ibadah ialah mengingat Allah,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) penggunaan model pembelajaran (GI) dengan media teka-teki silang efektif meningkatkan prestasi belajar