• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERSUPLEMEN DIGITAL BESERTA ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERSUPLEMEN DIGITAL BESERTA ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED

DISCOVERY BERSUPLEMEN DIGITAL BESERTA ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP

FISIKA

Edlyn Amalina1, Sentot Kusairi2, Dwi Haryoto3

Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang (UM) E-mail : amalina_edlyn@yahoo.com

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa

perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika materi listrik dinamis berbasis pada kurikulum 2013, serta mengukur kelayakan melalui uji validasi. Uji validasi meliputi validasi materi dan validasi produk. Uji coba terbatas dilakukan pada 20 siswa MAN Malang 2. Hasil pengembangan berupa perangkat pembelajaran berupa buku guru dan buku siswa SMA yang dilengkapi dengan media pembelajaran bersuplemen digital. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan termasuk dalam kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Produk yang dihasilkan sudah dikatakan layak namun masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar lebih bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran fisika.

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, pembelajaran guided discovery, suplemen

digital, assessment for learning, listrik dinamis.

Pada praktiknya kebanyakan guru belum menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran konvensional. Didukung dengan hasil penelitian Azizah dan Arif (2013) menyatakan bahwa kebanyakan guru masih menggunakan pembelajaran konvensional atau pembelajaran langsung (Direct Instruction) untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dalam metode ini pembelajaran disampaikan langsung oleh guru, siswa tidak dituntut untuk menemukan materi. Dengan kata lain model pembelajaran konvensional

merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga kurang efektif untuk mengaktifkan siswa.

Model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru akan memiliki kelemahan yaitu : (1) siswa cenderung manjadi pasif dan guru menjadi aktif, (2) mudah membuat siswa menjadi jenuh dengan proses pembelajaran, (3) merugikan siswa, karena tidak semua siswa mampu belajar dengan baik dengan mendengarkan, (4) siswa tidak mengetahui tujuan mereka

(2)

belajar, karena cukup mendengar dan mencatat apa yang dikatakan oleh gurunya, (5) penekanan hanya pada penyelesaian tugas, (6) siswa terbiasa pasif sehingga tidak memiliki rasa keingintahuan (coriousity) dan kemauan untuk berfikir kritis, (7) daya serapnya rendah dan cepat hilang karena hanya sekedar menghafal. Didukung penelitian Azizah dan Arif (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan model konvensional jauh lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan model pembelajaran penemuan (discovery learning).

Penemuan terbimbing (guided discovery) adalah salah satu model

pembelajaran penemuan yang dikembangkan oleh Trowbridge dan Bybee (1990: 212). Dalam penemuan terbimbing, guru menyediakan data dan siswa diberi pertanyaan atau masalah untuk membantu siswa mencari jawaban, kesimpulan generalisasi dan solusi. Model penemuan terbimbing adalah metode dimana guru sebagai fasilitator dan pengarah sedangkan siswa aktif melakukan kegiatan sesuai prosedur atau langkah kerja untuk mengembangkan rasa ingin tahunya. Dalam proses pembelajaran masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa berpikir untuk menemukan jawaban terhadap suatu

permasalahan di bawah bimbingan intensif guru. Di dukung oleh pernyataan Leslie (2000 : 191) In a guided discovery approach the instructor provides the problem and encourages students to work out the procedures to resolve it, in a guided inquiry plan, students are encouraged to resolve problems either on their own or in groups , yang berarti di dalam metode pembelajaran terbimbing guru menyediakan masalah dan mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut secara individu maupun berkelompok.

Dalam penelitian Tati dan Yulkardi (2009 : 76) ditemukan bahwa guru masih mengalami banyak kesulitan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip di atas. Dari permasalahan di atas, diperlukan suatu inovasi perangkat pembelajaran yang mendukung pembelajaran penemuan Perangkat pembelajaran yang dilengkapi dengan suplemen digital untuk memenuhi modalitas pokok belajar ( visual, auditori, dan kinestetik). Hal ini sesuai dengan penjelasan Supardi (2011) yang mengungkapkan bahwa belajar bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam mengkonstruksi makana belajar berupa teks ataupun pengalaman fisik dan lain-lain. Diperlukan suatu inovasi dalam melakukan penilaian untuk mengetahui hasil

(3)

Keterangan: _

X = nilai rata-rata

Σx = total skor jawaban validator n = jumlah validator

belajar siswa. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan penilaian formatif (assessment for learning). Didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2007 mengindikasikan sebuah tuntutan standar penilaian pendidikan yaitu perlu diadakan penilaian formatif dalam proses pembelajaran. Sehingga dikembangkanlah perangkat pembelajaran guided discovery

bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian & pengembangan yang dirancang untuk menghasilkan produk, yaitu perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika bergerak. Langkah-langkah penelitian & pengembangan meliputi lima tahap yang diadaptasi dari langkah-langkah menurut Sukmadinata (2010: 169-170), terdiri dari studi pendahuluan, perancangan draft produk, pengembangan produk, dan uji coba terbatas sehingga diperoleh produk akhir hasil revisi.

Subjek coba terdiri dari pihak dosen dan guru sebagai tim ahli serta dari pihak siswa. Pihak dosen dipilih berdasarkan pengalaman dan kemampuan pada bidangnya. Pihak guru dipilih berdasarkan pengalaman mengajar dan disesuaikan dengan materi serta kelas yang akan diteliti. Instrumen pengumpul data meliputi: (1) angket validasi produk pengembangan, (2) angket validasi suplemen digital, (3) angket uji coba terbatas. Jenis data meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik perhitungan rata-rata berdasarkan pendapat dari Sugiono (2010).

Penentuan kriteria validitas produk dapat dilihat pada Tabel 2. _

X =

n x

(4)

Tabel 1. Kriteria Hasil Analisis Kelayakan Produk Pengembangan Nilai Rata-Rata Keterangan

3,2-4,0 Baik (tidak perlu revisi)

2,2-3,2 Cukup baik (perlu direvisi sebagian)

1,2-2,1 Kurang baik (revisi sebagian dan pengkajian ulang isi/materi)

0,0-1,1 Tidak baik (revisi total/diganti)

HASIL PENGEMBANGAN

Proses pengembangan produk meliputi studi lapangan dan studi pustaka yakni pengumpulan informasi yang terkait dengan produk, perencanaan,

pengembangan produk tahap awal, uji coba tahap awal, dan revisi produk tahap akhir. Hasil pengembangan produk adalah perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk

mengoptimalkan penguasaan konsep fisika pada materi listrik dinamis. Perangkat pembelajaran terdiri dari buku guru dan buku siswa. Buku guru meliputi sintak pembelajaran guided discovery, penilaian formatif (assessment for learning), silabus, RPP , Soal dan pembahasan tugas tersetruktur, soal dan pembahasan tes awal, soal dan pembahasan kuis, angket pemahaman konsep dan teknik penilaian, serta dilengkapi dengan buku siswa. Buku siswa meliputi uraian materi yakni alat ukur listrik dan hukum Ohm, hambatan kawat/kabel penghantar, hukum

Kirchhoff, rangkaian hambatan listrik, rangkaian sumber tegangan listrik, energi dan daya listrik serta penerapan listrik AC-DC. Untuk setiap sub materi masing-masing telah dilengkapi dengan RPP, soal serta pembahasannya, dan suplemen digital yang berupa animasi PhET dan video.

Tahap selanjutnya adalah penyusunan layout untuk tampilan cetak perangkat pembelajaran. Berikut layout untuk buku guru dan buku siswa materi listrik dinamis. Layout pertama untuk buku guru meliputi komponen berikut . (1)

(5)

Pendahuluan materi berisi penjelasan tentang pembelajaran penemuan (guided discovery) dan penilaian formatif (assessment for learning)serta petunjuk penerapannya pada kegiatan pembelajaran di kelas yang tersaji dalam sintak pembelajaran dan skema pelaksanaan pembelajaran. (2) Silabus terdiri dari identitas silabus yaitu mata pelajaran, kelas/ semeter, dan kompetensi inti yang harus dicapai. (3) Kompoen RPP terdiri dari satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, pokok bahasan, submateri pokok, dan alokasi waktu.4) Soal dan pembahasan pada perangkat pembelajaran meliputi soal dan pembahasan

permasalahan diskusi dan tugas tersetruktur, soal dan pembahasan tes awal, serta soal dan pembahasan kuis. (5) Angket pemahaman konsep berisi pertanyaan tentang tingkat penguasaan konsep siswa yang berjenjang yang di ungkapkan dengan opsi jawaban yakni point 1 untuk tidak bisa, poin 2 untuk bisa dengan bantuan, poin 3 untuk bisa, dan poin 4 untuk bisa membantu teman. Teknik penilaian yang termuat dalam produk pengembangan perangkat pembelajaran meliputi teknik penilaian tugas tersetruktur, teknik penilaian tes awal, teknik penilaian kuis, teknik penilaian sikap, dan teknik penilaian akir siswa serta teknik penilaian untuk angket penguasaan konsep siswa.

Layout kedua untuk buku siswa meliputi komponen berikut. (1) Peta konsep bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengkonstrusi pengetahuannya dan juga berisi urutan dan keterkaitan semua materi yang akan dipelajari oleh siswa. (2) Detektif Fisika yakni paragraf yang berisi informasi tentang fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan konsep fisika (listrik dinamis). (3) Soal Cek Kemampuan Prasyarat berupa soal-soal sebelum mempelajari materi subbab untuk memotivasi siswa. (4) Kemampuan dasar berisi kemampuan yang akan Anda miliki setelah mempelajari materi di setiap sub-bab. (5) Merancang Eksperimen Berisi prosedur praktikum pada kegiatan eksperimen yang akan dikejakan oleh siswa yang mendukung kemampuan penguasaan konsep siswa.(6) Liputan Tokoh, berisi informasi tentang fisikawan yang berjasa dalam

perkembangan ilmu fisika. Berisi informasi tentang fisikawan yang berjasa dalam perkembangan ilmu fisika.(7) Suplemen Digital berupa instruksi-instruksi yang menunjukkan materi yang dilengkapai dengan penjelasan pendukung berupa video dan animasi. (8) Ask and Answer berisi pertanyaan yang mengarhkan siswa

(6)

untuk menemukan konsep terkait materi yang di bahas. (9) Info Fisika berisi informasi tentang alat atau benda yang berhubungan dengan fisika, (10) Berisi uraian tentang sub materi Listrik dinamis

Selanjutnya produk diserahkan ke validator untuk validasi isi serta diuji coba kepada 20 siswa MAN Malang 2. Gambar 1 berikut menyajikan hasil validasi isi produk pengembangan, Gambar 2 menyajikan hasil validasi suplemen digital, dan Gambar 3 menyajikan hasil uji coba terbatas.

Gambar 1 Diagram Hasil Validasi Bahan Ajar

Gambar 2 D iagram Analisis Data Hasil Validasi Suplemen Digital

Gambar 3 Diagram Analisis Data Hasil Uji Coba Terbatas

3.52 3.33 3.61 3.15 3.25 3.35 3.45 3.55 3.65

Kelayakan Isi Komponen

kebahasaan Komponen penyajian

P en ila ia n V alid ato r

Aspek yang Dinilai

Hasil Validasi Bahan Ajar

3.5 4 4 4

3.2 3.7 4.2

Video Teks Animasi Putunjuk penggunaan P en ila ia n V alid ato r

Aspek yang Dinilai

Hasil Validasi Suplemen Digital

3.47 3.2 3.37 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

Kelayakan buku siswa Suplemen digital Ketermanafaatan

P en ila ia n V alid ato r

Aspek yang Dinilai Data Hasil Uji Coba Terbatas

(7)

Hasil rata-rata untuk validasi bahan ajar yakni 3,49, hasil validasi untuk suplemen digital yakni 3,80, dan hasil validasi untuk uji coba terbatas yakni, 3,34.

Keseluruhan rata-rata dari hasil validasi dan uji coba terbatas maka produk hasil pengembangan dinyatakan layaka dan tidak memerlukan revisi.

PEMBAHASAN DAN SARAN

Produk berupa bahan ajar bersuplemen digital pembelajaran guided

discovery beserta assessment for learning secara rinci dipaparkan sebagai berikut. (1) Jenis Produk : Bahan ajar bersuplen digital pembelajaran guided discovery beserta assessment for Learning . (2) Karakteristik : a) Materi pembelajaran didukung dengansuplemen digital dalam bentuk teks, gambar, video, dan animasi. b) Menggunakan model guided discovery (penemuan terbimbing) untuk

mengkonstruksi penguasaan konsep siswa. c) Menggunakan assessment for lerning (penilaian formatif) untuk mengukur penguasaan konsep siswa.

(3)Program Pengembangan : PhET dan Micromedia flash . (4) Mata Pelajara: Fisika. (5)Materi : Listrik Dinamis, (6)Sasaran : Siswa SMA kelas XII semester I untuk Kurikulum2013. (7)Format Program : Animasi dengan format *exe dan video dalam. (8) format *AVI dalam bentuk compac disc (CD).

Perangkat pembelajaran ini telah direvisi berdasarkan hasil validasi materi dan validasi produk, serta hasil uji coba. Berdasarkan analisis data

diketahui bahwa produk dalam kriteria baik. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum tersusunnya perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning materi listrik dinamis dapat membantu pengajar mengoptimalkan penguasaan konsep dan sudah layak untuk digunakan. Selain hasil analisis data juga terdapat komentar dan saran dari validator yaitu dosen dan guru dan subjek uji coba. Berdasarkan itulah produk direvisi sehingga

menghasilkan produk yang dapat difungsikan dengan layak.

Keunggulan dari produk ini antara lain dipaparkan sebagai berikut. (1) Buku guru telah dilengkapi RPP beserta instrument (soal dan pembahasan beserta instrument penilaian) yang diperlukan dalam melaksanakan RPP. (2) Bersuplemen digital yang menampilkan efek visual, auditori, yang mendukung kemampuan kinestetik siswa. (3) Terdapat uraian materi listrik dengan penyajian bersifat

(8)

penemuan yang mengkonstruk pengetahuan siswa dan dilengkapi dengan contoh yang bersifat kontekstual. (4) Dilengkapi penilaian formatif yang memberikan feed back secara langsung setelah guru dan siswa menyelesaikan materi pembelajaran. (5) Dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran baik di dalam ataupu di luar kelas.

Selain keunggulan yang ada juga terdapat beberapa kelemahan dalam produk , dipaparkan berikut ini.(1) Model pembelajaran menuntut keaktifan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri dimana setiap siswa memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan mengkonstruk suatu konsep. (2) Dibutuhkan kemampuan mengendalikan kelas untuk mencegah kegiatan siswa diluar kegiatan belajar ketika proses pembelajaran dikelas. (3) Instrumen penilaian masih belum bisa digunakan sepenuhnya untuk mengukur tingkat penguasaan konsep siswa dikarenakan instrument berupa soal pilihan benar-salah dan pilihan ganda sehingga memungknkan siswa mengisi dengan tidak jujur atau asal. (4) Dimungkinkan adanya revisi produk sejalan penggunaan kurikulum 2013 karena terbatasnya literatur tentang pengembangan perangkat pembelajaran karena diorientasikan pada materi listrik dinamis untuk kelas XII yang berbasis kurikulum 2013 dimana saat produk ini dikembangkan kurikulum 2013 baru digunakan pada tahun pertama. (5) Belum adanya LKS untuk setiap kegiatan praktikum yang telah dirancang pada buku siswa ataupun LKS yang berisi soal latihan

Saran untuk pengguna produk pengembangan yaitu pengguna disarankan untuk menggunakan media player classic untuk mengoperasikan video pada CD interaktif sedangkan saran untuk pengembangan produk lebih lanjut bagi

penelitian selanjutnya yaitu untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menggunakan secara maksimal semua konten yang tersedia dalam buku siswa dan buku guru. Melakukan penelitian eksperimen dengan menguji cobakan produk pada saat pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan satu kelas eksperimen sebagai kelas yang menggunakan produk dan kelas lain sebagai kelas kontrol yang tetap melakukan pembelajaran seperti biasanya.

Mengembangkan produk dengan mengikuti perkembangan dan kemajuan kurikulum 2013.

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Azizah & Arif,A. 2012. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian,1(2). (Online), (http://journal.uny.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1072/981), diakses 8 September 2013.

Tati & Yulkardi. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Kontekstual Pokok Bahasan Turunan MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG . Jurnal Penelitian Fisika,1(7).(Online),

(http://eprints.unsri.ac.id/793/1/7_GANJIL_TATI.pdf), diakses 11 April 2014.

Trowbridge & Bybee, 2006. Teaching and Learning Science. Dipresentasikan di the Institute for Integrated Science. 23 Pebruari 2006. (Online),

(http://www.unit.muohio.edu), diakses 18 Maret 2014

Supardi,U.S. 2011. Intensitas Penilaian Formatif dalam Pembelajaran Kalkulus dengan Mengendalikan Kemampuan awal Mahasiswa. Jurnal Pedagogia, 1 (1). (Online), (http://unindra.ac.id), diakses 10 April 2014.

Sukmadinata, N.S.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Thorset.2012. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers’ Journal(2003).

(Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20Learning.pdf), diakses 10 April 2014.

Joyce dan Weil.1992. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers’ Journal(2003).

(Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20Learning.pdf), diakses 10 April 2014.

Leslie, Rodger. 2014. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers’ Journal(2003).

(Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20Learning.pdf), diakses 10 April 2014.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007. Jaringan dan Informasi Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (Online),

(http://www.disdik- kotasmg.org/v8/images/peraturan-peraturan/lapiran-permen-nomor-20-tahun-2007.pdf), diakses 5 April 2013

Gambar

Gambar 1 Diagram Hasil Validasi Bahan Ajar

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Sintaksis Kalimat Pertama ( MAD Kecamatan Gunung Guruh) .... Analisis Sintaksis Kalimat Kedua ( MAD Kecamatan Gunung

Risk menjelaskan bahwa motivasi adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menggugah keinginan pada diri siswa untuk melakukan aktifitas

Dari hasil perbandingan kedua metode antara metode histeresis adaptif dengan metode histeresis tetap maka metode yang paling baik digunakan adalah metode histeresis

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai F hitung pada profitabilitas atau R/C- ratio usahatani padi dengan usahatani ikan air tawar, lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel

Perubahan-perubahan menghadapi masa pensiun dapat menimbulkan goncangan mental yang tidak dapat dielakkan. Hal ini disebabkan karena adanya perasaan tidak rela untuk

Program Skripsi Web Toko Buku Online 2 : Sistem Informasi Penjualan Buku Berbasis Web V.2 (Untuk Umum, ada data Penerbit. Jadi, buku yang dijual dari banyak penerbitan) : Aplikasi

Nurse Scheduling With Joint Normalized Shift and Day- Off Preference Satisfaction Using A Genetic Algorithm with

Pengaruh film mata tertutup terhadap sikap mahasiswa tentang radikalisme ( survei komunitas video komunikasi untirta ) Hendika Sekti. Pratama 6662101747 Madiun, 26