• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

36

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN DESAIN

4.1 Denah Lokasi

Hutan Kota Sungkur Klaten terletak di Kelurahan Sungkur, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Bagian Utara Hutan Kota berbatasan dengan Jalan Wahidin Sudirohusodo dan SMPN 1 Klaten, bagian selatan berbatasan dengan pemukiman warga dan tempat pemakaman umum, bagian timur berbatasan dengan SMPN 6 Klaten, dan sebelah barat berbatasan dengan Jalan Andalas. Berikut adalah gambar site plan Hutan Kota Klaten yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini yang berada dalam garis warna orange.

Gambar 4.1 Site Plan Hutan Kota Sungkur Klaten dalam Garis Orange (Sumber : Google Earth)

(2)

commit to user

37

4.2 Kondisi Eksisting pada Hutan Kota Sungkur Klaten

Kondisi eksisting adalah kondisi sebenarnya yang ada pada Hutan Kota Sungkur, Klaten tersebut. Dari hasil data Dinas Pekerjaan Umum diperoleh inventarisasi data pada tahun 2011 sebagai berikut :

1. Luas Hutan Kota Sungkur, Klaten yaitu 5.217,25 m2 2. Vegetasi terdiri dari

Daftar vegetasi yang ada pada Hutan Kota Sungkur, Klaten dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar vegetasi pada Hutan Kota Sungkur, Klaten

Nama Tanaman Golongan Tinggi (m) Jumlah

Angsana Peneduh 9 32 7 17 5 0 3 56 Mahoni Peneduh 6 s/d 9 6 3 s/d 5 18 Akasia Peneduh 10 1 7 3 8 1 Waru Peneduh 0,7 2 0,4 44 Teh-tehan Perdu 7 6

Pangkas Kuning Perdu 0,4 17

Palm Kuning Perdu 0,5 4

Palm Sadeng Perdu 0,4 1

Cemara Udang Perdu 0,5 6

Jumlah 214

(3)

commit to user

38 3. Elemen Keras (Bangunan)

Daftar elemen keras yang ada pada Hutan Kota Sungkur Klaten dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Daftar Elemen Keras (Bangunan)

No. Nama Barang Jumlah (Unit)

1. Jungkat-jungkit 2

2. Kursi Taman 8

3. Pot Tanaman 10

Jumlah 20

(Sumber : Survei di lokasi ) 4.2.1 Lokasi

Berdasarkan survei dilapangan Hutan Kota Sungkur Klaten kurang perawatan sehingga sekarang sedikit beralih fungsi menjadi tempat tinggal pemulung dan tempat pembuangan sampah warga sekitar serta pada malam hari sering digunakan untuk area mesum muda-mudi karena tidak adanya penerangan pada Hutan Kota Sungkur Klaten tersebut. Kondisi hutan dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.

(4)

commit to user

39

Dengan beralih fungsinya Hutan Kota Klaten pada saat ini, maka dari itu Hutan Kota Sungkur Klaten tersebut perlu dilakukan adanya penataan agar lebih indah dan menarik perhatian pengunjung untuk berada pada hutan kota ini.

4.2.2 Elemen Keras (Bangunan) 4.2.2.1 Lampu Taman

Lampu sangatlah penting bagi penerangan pada malam hari selain itu juga berfungsi sebagai keindahan pada malam hari. Namun berbeda dengan kondisi di Hutan Kota Sungkur Klaten yang saat ini tidak ada penerangan sama sekali kondisi demikian yang memicu muda-mudi untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh ditempat ini. Maka dari itu perlu adanya pengadaan lampu taman di Hutan Kota Sungkur Klaten.

4.2.2.2 Jalan Setapak

Fungsi jalan setapak pada RTH adalah sebagai tempat berpijak terutama ketika melakukan penyiraman agar tidak merusak tanaman dan rumput yang ada akibat terinjak.

Pada Kawsan Hutan Kota Sungkur Klaten, perkerasan pada area RTH dibuat dengan menggunakan paving block. Namun kondisinya saat ini terlihat kotor da nada beberapa paving block yang tidak tau keberadaannya disebabkan kurangnya perawatan pada Hutan Kota Klaten tersebut. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3 dibawah ini.

(5)

commit to user

40 4.2.2.3 Kursi Taman

Kursi taman berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat sambil bersantai. Di Hutan Kota Sungkur Klaten hanya terdapat 8 buah kursi taman yang terbuat dari beton. Untuk itu perlu adanya penambahan kursi taman pada Hutan Kota Sungkur Klaten. Kondisi kursi taman dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Kondisi Kursi Taman pada Hutan Kota Klaten

4.3 Perencanaan Desain RTH Hutan Kota Sungkur Klaten

4.3.1 Sasaran Pengguna

Hutan kota Sungkur Klaten merupakan ruang terbuka hijau dengan luas 5.217,25m2. Pada awalnya hutan kota ini dibuat dengan tujuan untuk tempat rekreasi keluarga namun seiring berjalan waktu hutan kota ini berubah fungsi untuk tempat tinggal pemulung dan tempat pembuangan sampah warga sekitar yang menjadikan kondisinya kurang indah dan kurang menarik dikunjungi masyarakat. Sasaran pengguna ruang terbuka hijau tersebut penggunaannya umum (untuk segala usia) karena taman tersebut memiliki konsep rekreasi yang tujuannya untuk tempat berkumpul warga sekitar yang ingin melepas kepanatan .

(6)

commit to user

41

4.3.2 Desain Konsep Penataan Hutan Kota Sungkur Klaten

Setelah mendapatkan data dan mengetahui keadaan lokasi eksisting, dilakukan penataan pada elemen-elemen Hutan Kota Sungkur Klaten. Rancangan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk desain. Denah dan gambar sketsa digambar dengan menggunakan software AutoCad dan Google SketchUp yang dapat dilihat pada Gambar 4.5 sampai 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.5 Desain Hutan Kota Sungkur Klaten Menggunakan Software AutoCad

Gambar 4.6 Desain Drainase dan Sumur Resapan Hutan Kota Sungkur Klaten Menggunakan Software AutoCad

(7)

commit to user

42

Gambar 4.7 Desain Hutan Kota Sungkur Klaten Menggunakan Software Google SkecthUp

4.4 Pengembangan Desain Konsep Penataan Hutan Kota Klaten

4.4.1 Pengerjaan Konstruksi Taman

Pekerjaan konstruksi taman antara lain terdiri dari pembuatan drainase, sumur resapan pembuatan jalan setapak dan permukaan, pemasangan instalasi air dan listrik, dan lain sebagainya. Semua pekerjaan tersebut sebaiknya dilakukan setelah bangunan taman lain seperti gazebo, kolam dan bak tanaman. Hal ini bertujuan untuk penyempurnaan dan keamanan bagi pengguna taman tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu untuk dilakukan dalam pengerjaan konstruksi taman:

4.4.1.1 Drainase dan Sumur Resapan

Kondisi drainase di Hutan Kota Sungkur Klaten tidak berfungsi dengan baik, karena saluran drainase yang terbuka tersebut ditumbuhi rumput dan tanaman liar di sepanjang saluran drainase, sehingga perlu dilakukan pembersihan saluran drainase tersebut. Selain dilakukan pembersihan di taman tersebut juga ditambah dengan adanya sumur resapan untuk menjaga kualitas air tanah saat musim kemarau. Dibawah ini adalah desain saluran drainase dan sumur resapan Hutan Kota Sungkur Klaten. Berikut adalah Desain Saluran Drainase dan Sumur Resapan Hutan Kota Sungkur Klaten dapat dilihat pada Gambar 4.8 di bawah ini.

(8)

commit to user

43 Keterangan :

: Sumur Resapan : Saluran Drainase

Gambar 4.8 Desain Saluran Drainase dan Sumur Resapan

4.4.1.2 Kantor Pengelola

Pada Hutan Kota Sungkur Klaten ini akan dibangun sebuah kantor pengelola dengan luas lahan 5 x 6 m2 dan luas bangunan 27,68 m2 untuk ruangan petugas. Tanpa adanya pengelola maka taman tersebut tidak akan terawat dengan baik, maka dari itu dibangunnya kantor pengelola adalah untuk tempat singgah pengelola taman itu sendiri. Desain kantor pengelola dapat dilihat pada Gambar 4.9 dibawah ini.

(9)

commit to user

44 4.4.1.3 Jaringan Air dan Listrik

Pada Hutan Kota Sungkur Klaten akan direncanakan pemasangan pipa air dalam tanah agar lebih aman dan rapi dan untuk mengindari kebocoran akibat terinjak oleh pengunjung. Dan instalasi listrik pada Hutan Kota Sungkur Klaten juga harus lebih terencana agar tidak membahayakan pengunjung.

4.4.1.4 Pembuatan Jalan

Pada Hutan Kota Sungkur Klaten perkerasan jalan didesain menggunakan paving block untuk daerah yang tidak menggunakan perkerasan ditutup dengan menggunakan rumput gajah mini untuk penutup tanahnya. Contoh desain perkerasan jalan dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini.

Gambar 4.10 Desain Perkerasan Jalan

4.4.1.5 Bangunan Food Court

Food Court adalah sebuah tempat makan yang terdiri dari counter-counter makanan yang menawarkan menu makanan dan minuman yang variatif. Food court ini dibangun diatas lahan seluas 75 m2 yang terdiri dari 5 kios, masing-masing kios berukuran 5 x 3 m2 dengan tinggi bnagunan 3 m. Desain food court dapat dilihat pada Gambar 4.11 di bawah ini.

(10)

commit to user

45

Gambar 4.11 Desain Food Court

4.5 Elemen Estetika Taman

Elemen estetika taman merupakan unsur-unsur dalam membentuk dan membuat RTH menjadi nyata, indah, dan menarik. Elemen estetika taman dibagi menjadi dua yaitu elemen keras dan elemen lunak.

4.5.1 Elemen Keras

Elemen keras pada taman masing-masing mempunyai fungsi dan memberikan estetika yang berbeda. Penggunaan elemen keras tersebut disesuaikan dengan tem ataman yang akan direncanakan. Tujuannya adalah untuk kenyamanan pengunjung taman itu sendiri.

Ada beberapa komponen keras yang akan ditampilkan pada kawasan Hutan Kota Sungkur Klaten adalah sebagai berikut :

4.5.1.1 Gazebo

Perencanaan pembuatan gazebo di Hutan kota Sungkur Klaten ini berjumlah 8 buah yang berada di sekitar area taman. Pada perencanaan desain taman ini, gazebo berbentuk persegi dengan tempat duduk berjumlah 4 buah di setiap gazebo. Desain gazebo dapat dilihat pada gambar 4.12 di bawah ini.

(11)

commit to user

46

Gambar 4.12 Desain Gazebo

4.5.1.2 Kursi Taman

Kursi taman yang berada di Hutan kota Sungkur Klaten tidak banyak dirubah dari bentuk aslinya. Namun untuk memperindah dan mengindari dari rusaknya kursi dari karat maupun lapuk, maka perlu dilapisi cat agar telihat lebih menarik dan nyaman. Desain kursi taman dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini.

Gambar 4.13 Desain Kursi Taman

4.5.1.3 Kolam Air

Pada Hutan Kota Sungkur Klaten belum ada kolam air. Tujuan pembuatan kolam air ini adalah untuk memberi nilai keindahan taman. Dalam perencanaan kolam air ini, dibuat desain berbentuk lingkaran yang didalamnya terdapat air yang

(12)

commit to user

47

memancar atau mancur dan ditampung dalam kolam tersebut. Kolam ini dilengkapi dengan pompa air yang dapat mengangkat air ke atas bangunan. Disekeliling kolam juga ditambah dengan adanya taman bunga sederhana yang juga bertujuan untuk mempercantik taman. Desain kolam air pada Hutan Kota Sungkur Klaten dapat dilihat pada Gambar 4.14 di bawah ini.

Gambar 4.14 Desain Kolam Air dan Taman Bunga Sederhana

4.5.1.4 Toilet

Salah satu fasilitas yang belum ada pada Hutan Kota Sungkur Klaten adalah toilet. Toilet ini nantinya terdiri dari 2 bagian yaitu toilet untuk pria dan wanita yang dilengkapi dengan fasilitas wastafel dan kaca cermin. Desain toilet dapat dilihat pada Gambar 4.15 dibawah ini.

(13)

commit to user

48 4.5.1.5 Lampu Taman

Pada Hutan kota Sungkur klaten sebelumnya belum ada lampu taman sama sekali, maka dari itu perlu adanya penambahan lampu taman. Desain lampu taman dapat dilihat pada Gambar 4.16 di bawah ini.

Lampu Taman Minimalis (a) Lampu Taman Duduk (b) Gambar 4.16 Desain Lampu Taman

4.5.1.6 Tempat Sampah

Untuk menjaga kebersihan taman diperlukan adanya tempat sampah yang tersebar di beberapa titik taman. Dengan adanya tempat sampah maka meminimalisir pembuangan sampah secara sembarangan. Satu set tempat sampah terbagi menjadi 2 yaitu satu tempat untuk jenis sampah organik dan satu tempat untuk jenis sampah anorganik. Contoh gambar tempat sampah dapat dilihat pada gambar 4.17 di bawah ini.

(14)

commit to user

49 4.5.2 Elemen Lunak

Elemen lunak yaitu segala hal penyusun taman yang bersifat lunak. Umumnya elemen lunak merupakan makhluk hidup, baik berupa tanaman atau hewan. Seperti halnya rumput sebagai komponen penyusun RTH ini yang dipilih yaitu menggunakan rumput gajah mini yang mudah perawatannya. Selain rumput komponen utama lainnya adalah pepohonan seperti pohon akasia, angsana, waru, dan beberapa tanaman pelengkap lainnya yang ditanam menyebar dikawasan Hutan Kota Klaten ini guna memenuhi kebutuhan oksigen dan untuk kesejukan pada taman itu sendiri.

4.5.2.1 Rumput Gajah Mini

Rumput gajah mini merupakan elemen tanaman yang banyak digunakan sebagai dekorasi penutup tanah. Rumput gajah mini memiliki karakter yang unik karena daunnya tidak tumbuh ke atas melainkan menyamping, sehingga membuat tampilannya lebih bagus. Contoh gambar rumput gajah mini dapat dilihat pada Gambar 4.18 di bawah ini.

Gambar 4.18 Rumput Gajah Mini

4.5.2.2 Akasia

Akasia merupakan jenis tanaman yang mudah beradaptasi apalagi pada kondisi tropis. Oleh karena itu pembudidayaan akasia sangat mudah dan juga dapat mempercantik taman pada saat bunga akasia berguguran. Berikut adalah contoh pohon akasia yang dapat dilihat pada Gambar 4.19 dibawah ini.

(15)

commit to user

50

Gambar 4.19 Pohon Akasia

4.5.2.3 Angsana

Angsana merupakan pohon yang pertumbuhannya sangat cepat, kayu yang kuat juga sering dimanfaatkan sebagai penghijauan di jalan raya atau lingkungan masyarakat. Rindang, pertumbuhan cepat dan multifungsi juga menjadi kelebihan pohon angsana. Berikut adalah contoh pohon angsana yang dapat dilihat pada Gambar 4.20 dibawah ini.

Gambar 4.20 Pohon Angsana

4.5.2.4 Palem

Tumbuhan palem sangat cocok untuk penghijauan dan juga tumbuh didaerah tropis. Jenis palem yang digunakan ialah palem putri. Tanaman palem memiliki bentuk yang eksotis sehingga sangat cocok dipakai untuk penataan taman. Berikut adalah contoh pohon palem dapat dilihat pada Gambar 4.21 dibawah ini.

(16)

commit to user

51

Gambar 4.21 Palem Putri

4.5.2.5 Waru

Pohon waru adalah salah satu tanaman tropis berbatang sedang dan berdaun lebar. Selain sebagai tanaman peneduh, pohon waru juga berkhasiat sebagai obat tradisional dengan cara merebus daun atau bunga pohon waru kemudian air rebusannya diminum dan dapat digunakan untuk penyubur rambut dengan cara memanfaatkan daun waru yang sudah digiling kemudian oleskan pada kulit kepala. Contoh pohon waru dapat dilihat pada Gambar 4.22 di bawah ini.

Gambar 2.22 Pohon Waru

4.5.2.6 Bunga Azalea

Azalea adalah jenis tanaman berbunga dari keluarga Ericaceae. Azalea dikembangkan sebagai tanaman hias yang populer. Pada habitat liar, ia biasa tumbuh di hutan dan wilayah berawa. Warna bunganya bervariasi dari merah, kuning, putih, pink, dan ungu. Contoh bunga azalea dapat dilihat pada Gambar 2.23 dibawah ini.

(17)

commit to user

52

Gambar 4.23 Bunga Azalea

4.6 Rencana Anggaran Biaya

Adapun rencana anggaran biaya yang dibutuhkan adalah :

1. Perencanaan Penataan Hutan Kota Klaten membutuhkan anggaran biaya senilai Rp.500.200.000,00. (Lampiran 6)

2. Anggaran biaya untuk perencanaan Kantor Pengelola Hutan Kota Sungkur klaten membutuhkan Biaya Rp. 69.000.000,00. (Lampiran 9)

Berikut ini adalah hasil Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Penataan Hutan Kota Sungkur Klaten dan Kantor Pengelola dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Penataan Hutan Kota Sungkur Klaten

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH HARGA

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 37,303,380.00

II PEKERJAAN TANAH DAN PAVING Rp 179,451,621.00

III PEKERJAAN TANAMAN Rp 87,909,000.00

IV PEKERJAAN UNTUK TEMPAT DUDUK DAN

LAMPU Rp 31,562,500.00

V PEKERJAAN PEMBUATAN FOODCOURT &

TOILET Rp 93,150,000.00

VI PEKERJAAN LAIN-LAIN Rp 70,775,000.00

Jumlah Total Rp 500,151,501,00

Pembulatan Harga Rp 500,200,000.00

Sumber: Harga Satuan Pekerjaan (HSD) dan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kota Klaten Tahun 2015

(18)

commit to user

53

Tabel 4.4. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya pembuatan Kantor Pengelola Hutan kota Sungkur Klaten

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH HARGA

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 1,262,760.00

II PEKERJAAN TANAH Rp 1,615,221.19

III PEKERJAAN PONDASI Rp 9,378,043.32 IV PEKERJAAN DINDING Rp 8,014,810.52 V PEKERJAAN PLESTERAN Rp 6,883,533.68

VI PEKERJAAN KAYU Rp 8,315,664.34

VII PEKERJAAN BETON Rp 9,571,592.58

VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP Rp 6,637,732.00 IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Rp 1,842,646.00 X PEKERJAAN SANITASI Rp 4,248,572.76 XI PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM Rp 7,037,176.39 XII PEKERJAAN KUNCI DAN KACA Rp 92,076.25 XIII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN

DINDING Rp 1,577,630.00

XIV PEKERJAAN PENGECATAN Rp 2,072,534.92 XV PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp 400,000.00

TOTAL HARGA Rp 68,949,993.95

(19)

commit to user

54

Tabel 4.5. Rekapitulasi Anggaran Biaya Keseluruhan pembuatan Hutan Kota Sungkur Klaten

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH HARGA

I RAB TAMAN Rp 500,200,000.00

II RAB KANTOR PENGELOLA Rp 69,00,000.00

Jumlah Total Rp 569,200,000.00

Pembulatan Harga Rp 569,200,000.00

TERBILANG = LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN JUTA DUA RATUS RIBU RUPIAH

Sumber: Harga Satuan Pekerjaan (HSD) dan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kota Klaten Tahun 2015

Gambar

Gambar 4.1 Site Plan Hutan Kota Sungkur Klaten dalam Garis Orange  (Sumber : Google Earth)
Tabel 4.1 Daftar vegetasi pada Hutan Kota Sungkur, Klaten
Tabel 4.2 Daftar Elemen Keras (Bangunan)
Gambar 4.3 Kondisi Perkerasan pada Hutan Kota Klaten
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya dimana mempromosikan lahan yang efisien dan mudah diakses serta responsif dengan kebutuhan dan permintaan harus

a) P3A didampingi KPL atau TPP melakukan penelusuran seluruh jaringan irigasi pada suatu daerah irigasi de ngan metode PPKP/PRA untuk mengetahui PSETK. b) Pada daerah irigasi

• Guru melakukan kegiatan tanya jawab kepada peserta didik mengenai perkembangan instalasi driver perangkat keras komputer • Peserta didik memperhatikan tayangan

4 banner tentang pencegahan kekerasan fisik pada anak, akan membuat orang tua. lebih peka atas terjadinya

Bupivacaine memiliki sifat hidrofilik dan memiliki perlekatan dengan protein yang tinggi yaitu sekitar 96% (Bricker 2004) sehingga sediaan bupivacaine dapat digunakan

Tujuan umum penelitian ini adalah menentukan kelayakan investasi pengembangan usaha yang dilakukan, dengan melakukan kajian melalui kelayakan aspek bisnis yang meliputi aspek

Dilihat dari kenaikan pendapatan dan konsumsi pedagang dapat diartikan bahwa pembangunan taman prestasi memberikan multiplier effect terhadap penduduk sekitar yang

yang dikucurkan oleh bank umum syariah maka akan semakin besar pula profitabilitas yang mungkin akan diperoleh bank dari pembiayaan tersebut. Bank tidak akan mengalami