MEDAN
PENGARUH SIKAP KONSUMEN TENTANG PENERAPAN
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) TERHADAP BRAND LOYALTY OPERATOR
SELULAR INDOSAT PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI -USU
DRAFT SKRIPSI OLEH
LAMTIAR SITUMEANG 040502068
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Lamtiar Situmeang (2008). Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Dibimbing oleh Dra. Magdalena LL Sibarani, Msi; Ketua Departemen Fakultas Ekonomi USU, Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi; Penguji I, Dr. Arlina Nurbaity Msi dan Penguji II, Dr Yeni Absah SE,Msi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat dimana variabel sikap konsumen (X) yang mempengaruhi brand loyalty (Y). Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh dan menarik perhatian pelanggan, sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty Indosat pada mahasiswa regular S-1 Fakultas Ekonomi USU.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program
corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat.
Metode riset guna rancangan pembuktian menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh, mengoperasikan kedua variabel beserta ukurannya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dengan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dengan cara non-probabilitas yaitu dengan menggunakan tehnik
purposive sampling dengan 100 responden. Data yang terkumpul diolah dengan
menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0 dengan taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar responden bersikap positif dan ada pengaruh signifikan antaa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, sedangkan brand loyalty dapat dijelaskan oleh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social
responsibility sebesar 29% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar sikap
konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Kata kunci : sikap konsumen tentang corporate social responsibility, dan brand
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha Kuasa atas kasih dan anugerahNya memberikan waktu dan memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, karena itu penulis masih mangharapkan saran dan kritik konstruktif dari semua pihak guna menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Selama mengikuti perkuliahan hingga penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat arahan, bimbingan, dan juga kritikan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ;
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara;
3. Ibu Dra. Pinta Ginting selaku dosen pembimbing akademik;
4. Ibu Dra. Magdalena LL. Sibarani Msi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan perhatian yang sangat besar dalam penyelesaian skripsi ini ;
membimbing selama masa perkuliahan.
8. Seluruh staff pegawai yang telah mempermudah penulis selama mengikuti perkuliahan;
9. Teristimewa dan terkhusus kedua orangtuaku tercinta dan sangat saya sayangi T. Situmeang dan Ibunda D. Sibarani yang telah membesarkan, menjaga dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada penulis. Abangku Alan & Edaku yang memberikan semangat, (Nuel & Claudya yang buat rumah jadi lebih berwarna), Kakakku Andi Sahda Spd,& Lamrotua yang selalu mendukung, B’ Kalam SE, yang banyak memotivasi dan membantu dan adekku satu-satunya Rinto Situmeang yang telah memberikan doa dan semangat. Weak up Bro.
10. My lovely Friends Asnita (Nit-Not), Eviliana (Ke-ping), Lintang (Asmara),
Rebecca (Be-Bec). I need u all. Dan so pasti k’ Tetty. Thank’s ya kak. 11. Teman Seperjuangan ada Eva, Freny, Sri, Runggu, Desmi, Dini, Hera,
Ester, Eka2, Dila, Ningsih alias Ning-Nong (senang bekerjasama dengan anda), Dewi, MaDo,Rony,Tekong, Pretina, Santy, Hery dan masih banyak lagi. Bwt Tetty & Denary makasih ya da bantuin aq.
14. Bwt sahabat2ku (Fucose) nun jauh dimata dekat dihati, ada July, Emma, Vina, Dewi, Meyliana, Friska, Jusnita, Fitri. I mizz u all.
15. Senior dan Juniorku yang slalu menyemarakkan ekonomi tercinta.
16. Marketing Lover & all of M-04 Generation.
17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Juli 2008
Penulis
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 6
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
F. Metode Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Defenisi Operasional ... 7
3. Skala Pengukuran Variabel ... 9
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
5. Populasi dan Sampel ... 10
BAB II. URAIAN TEORITIS ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Pemasaran ... 18
C. Corporate Social Responsibility ... 19
D. Pengertian Sikap dan Perilaku Konsumen ... 21
E. Merek (Brand) ... 24
BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29
A. Sejarah ... 29
B. Fasilitas Komunikasi PT. Indosat ... 34
C. Visi Misi Indosat ... 36
D. Corporate Social Responsibility ... 38
E . Produk Indosat ... 45
C. Distribuisi Jawaban Responden ... 55
D. Analisis Regresi ... 58
1. Analisis Regresi Sederhana ... 58
2. Uji t ... 60
3. Koefisien Determinan ... 61
4. Uji Normalitas ... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 1.1. Operasional Variabel... 9
Tabel 1.2. Alternatif Jawaban Responden ... 10
Tabel 2.1. Model Perilaku Pembelian ... 24
Tabel 4.1. Gambaran Identitas Responden ... 49
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 51
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen ... 52
Tabel 4.5. Item- Total Statistic ... 53
Tabel 4.6. Uji Validitas ... 54
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 55
Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap 56 Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty ... 57
Tabel 4.10. Variable Entered/Removed ... 58
Tabel 4.11. Descriptive Statistics ... 59
Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi ... 59
Tabel 4.13. Koefisien Determinan ... 61
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ... 5
Gambar 3.1. Arti Logo Indosat ... 34
Gambar 3.2. Logo Matrix... 45
Gambar 3.3. Logo Mentari ... 46
Gambar 3.4. Logo IM3 ... 47
Gambar 3.5. Logo Star One ... 47
Gambar 4.1. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 51
Gambar 4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen ... 52
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot ... 64
Lamtiar Situmeang (2008). Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Dibimbing oleh Dra. Magdalena LL Sibarani, Msi; Ketua Departemen Fakultas Ekonomi USU, Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi; Penguji I, Dr. Arlina Nurbaity Msi dan Penguji II, Dr Yeni Absah SE,Msi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat dimana variabel sikap konsumen (X) yang mempengaruhi brand loyalty (Y). Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh dan menarik perhatian pelanggan, sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty Indosat pada mahasiswa regular S-1 Fakultas Ekonomi USU.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program
corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat.
Metode riset guna rancangan pembuktian menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh, mengoperasikan kedua variabel beserta ukurannya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dengan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dengan cara non-probabilitas yaitu dengan menggunakan tehnik
purposive sampling dengan 100 responden. Data yang terkumpul diolah dengan
menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0 dengan taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar responden bersikap positif dan ada pengaruh signifikan antaa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, sedangkan brand loyalty dapat dijelaskan oleh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social
responsibility sebesar 29% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar sikap
konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Kata kunci : sikap konsumen tentang corporate social responsibility, dan brand
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat, diiringi dengan
meningkatnya persaingan menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan
kinerjanya. Hal ini dilakukan demi meningkatkan profit untuk menghidupi
perusahaan dan seluruh karyawan yang terlibat didalamnya. Ketatnya persaingan
sering menjadi penyebab bagi perusahaan untuk menghalalkan secara cara guna
menekan biaya serendah‐rendahnya dan meraih keuntungan yang tinggi
(efisiensi). Perusahaan sering mengabaikan masalah‐masalah sosial seperti
kesejahteraan karyawan dan keamanan lingkungan karena alasan efisiensi ini.
(Swa, Desember 2005).
Perusahaan, baik yang berskala besar ataupun kecil merupakan bagian
dari lingkungan bisnis global. Setiap perusahaan memiliki hubungan yang
kompleks dengan masyarakat, kelompok‐kelompok dan organisasi‐organisasi
tertentu. Secara langsung ataupun tidak, perusahaan terpengaruh dengan isu‐
isu, kejadian‐kejadian sosial maupun tekanan dari seluruh dunia. Memasuki
tahun 1990‐an, telah banyak perusahaan yang menyadari arti penting dari
pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu
strategis bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu
tanggung jawab sosial ke dalam visi dan misi perusahaan. Tanggung jawab sosial
Corporate social responsibility biasanya dipahami sebagai cara sebuah
perusahaan dalam mencapai keseimbangan atau integrasi dari ekonomi,
environment atau lingkungan dan persoalan-persoalan sosial dalam waktu yang
sama bisa memenuhi harapan dari shareholders maupun stakeholders. Dalam
sebuah survei yang dilakukan oleh Business in the Community tahun 2001,
terdapat sejumlah bukti bahwa saat ini semakin banyak perusahaan yang
menempatkan masalah-masalah sosial sebagai inti dari strategi pemasarannya.
Survei yang meliputi 400 pemimpin bisnis dunia, memperlihatkan bahwa 70%
dari CEO menempatkan tanggung jawab sosial sebagai isu yang pokok dari
bisnisnya. Para pemasar pun menunjukkan hal yang sama (80%); sementara para
pemimpin bisnis mengakui bahwa kegiatan-kegiatan sosial ternyata memberikan
manfaat timbal balik (96%). Sejumlah kalangan elit bisnis bahkan sangat
mempercayai dan memperkirakan bahwa praktek-praktek seperti ini terus tumbuh
dalam tahun-tahun mendatang (69%).
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United States-based Business for
Social Responsibility (BSR), banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh
perusahaan yang telah mempraktekkan corporate social responsibility antara lain:
1. Meningkatkan kinerja keuangan
2. Mengurangi biaya operasional
3. Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan
4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan
Program corporate social responsibility apabila dikembangkan dengan
baik akan menciptakan suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan
lama-kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan ekuitas
merek yang menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott, 2005 : 37).
Salah satu perusahaan besar yang telah menerapkan corporate social
responsibility selama bertahun- tahun adalah Indosat. Indosat telah membuat
program Corporate Social Responsibility dengan baik dan sistematis. Bahkan
mereka memasukkan unsur-unsur tanggung jawab sosial dalam visi dan misi
perusahaan mereka.
Program tanggung jawab sosial perusahaan adalah manifestasi komitmen
Indosat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan
tempat beroperasinya Indosat. Dibalik program kepedulian sosial Indosat,
tertanam cita-cita untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat
saat ini, dan di masa yang akan datang. Itu sebabnya Indosat mengutamakan
bidang pendidikan sebagai program utama CSR.
Indosat sebagai perusahaan yang melayani masyarakat, tidak tinggal diam
ketika melihat sesama membutuhkan bantuan. Dengan melakukan berbagai
bentuk aksi kepedulian, Indosat mengerahkan mulai dari terjun langsung dalam
upaya penanggulangan korban, pendirian posko Indosat Peduli, dana bantuan
langsung, layanan telepon gratis atau diskon percakapan, pengobatan gratis dan
pengadaan sembako hingga evakuasi korban.
Aksi kepedulian sosial berupa bantuan fasilitas dan sarana telekomunikasi
selular gratis, sembako hingga sarana belajar disediakan oleh Indosat di daerah
bencana gempa bumi di Pangandaran. Indosat juga menyediakan layanan telepon
termasuk program pengobatan gratis juga Indosat lakukan di Nusa Tenggara Barat
untuk para korban bencana banjir bandang yang menelan ribuan jiwa di
kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Kepedulian Indosat juga terwujud dalam pembangunan fasilitas
pendidikan di daerah pasca bencana Yogyakarta yang mencapai jumlah Rp
793.428.726, melibatkan partisisipasi pelanggan, melalui program 17-8-45,
Indosat menyisihkan pendapatan sebesar Rp 17 dari setiap menit percakapan
pelanggan Matrix, Mentari, IM3, StarOne dan I-Phone, penyisihan Rp 8 untuk
setiap pengiriman sms dan penyisihan Rp 45 untuk setiap percakapan outgoing
SLI. Peranan Indosat dalam mendukung kegiatan CSR yang berskala nasional
maupun regional, disamping pelayanan tanggung jawab sosial perusahaan juga
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi dan masyarakat di
lingkungan Indosat dan hubungan baik dengan seluruh masyarakat khususnya di
lingkungan kerja Indosat.
Program corporate social responsibility ini mendatangkan banyak
keuntungan bagi perusahaan dan membawa efek yang positif bagi masyarakat,
akan tetapi apakah sikap konsumen akan terpengaruh oleh program-program
corporate social responsibility seperti ini. Atas dasar itulah penulis bermaksud
untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh sikap konsumen tentang penerapan
corporate social reponsibility yang dilakukan oleh Indosat terhadap brand loyalty
operator selular Indosat dengan melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh
Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social
Penelitian dilakukan dengan melakukan survei terhadap mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen
tentang penerapan program corporate social responsibility ini terhadap brand
loyalty operator selular Indosat?
C. Kerangka Konseptual
Program corporate social responsibility apabila dikembangkan dengan
baik akan menciptakan suatu sikap atau suatu kaitan emosional antara masyarakat
dengan perusahaan yang nantinya akan berdampak pada brand awareness, dan
lama- kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan
ekuitas merek yang menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott
2005:37).
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Temporal & Trot 2005:37, diolah 2008
Sikap Konsumen(X) (Tentang Penerapan Program CSR Indosat)
BrandLoyalty
D. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dan kerangka konseptual yang telah
dikemukakan sebelumnya, hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang
penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty
operator selular Indosat.
E.Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh positif dan signifikan antara sikap
konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility
terhadap brand loyalty operator selular Indosat.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai sarana
untuk melatih berpikir secara logis dan sistematis.
2. Sebagai sarana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
b. Bagi Perusahaan
1. Sebagai bahan referensi bagi perusahaan untuk mengetahui apakah
penerapan program corporate social responsibility mempengaruhi
2.Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
mengembangkan program corporate social responsibility.
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat
memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang
yang sama di masa yang akan datang
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan
mendalam. Untuk itu diperlukan batasan, variabel apa saja yang akan diteliti serta
bagaimana hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Penelitian ini
hanya dibatasi mengenai sikap konsumen terhadap corporate social
responsibility yang telah dilakukan oleh Indosat dan pengaruhnya terhadap brand
loyalty operator selular Indosat.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Jadi dapat
dikatakan bahwa defenisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana
caranya mengukur suatu variabel.
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
terhadap penerapan program corporate social responsibility. Sikap
konsumen (X) menjelaskan tanggapan dan juga perasaan konsumen
terhadap penerapan program corporate social responsibility yang
dilakukan oleh Indosat, yang terdiri dari komponen kognitif
(kepercayaan), komponen afektif (perasaan), dan komponen konatif
(tanggapan)
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001:33). Variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini adalah brand loyalty terhadap operator selular
Indosat, setelah perusahaan menerapkan kegiatan corporate social
responsibility. Variabel brand loyalty (Y) merupakan suatu sikap
menyenangi suatu merek yang diwujudkankan dalam pembelian yang
konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 1.1
Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Sikap
yang dilakukan oleh Indosat yang terdiri dari komponen kognitif (kepercayaan) dan komponen afektif (perasaan), dan komponen konatif (tanggapan).
a. Tingkat keyakinan terhadap tujuan produk b. Tingkat kepercayaan
tepat sasaran menyenangi suatu merek yang diwujudkan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.
a. Pelanggan tidak ingin pindah ke operator lain karena layanan yang yang baik dan harga yang sesuai(price premium)
d. Merekomendasikan orang lain menggunakan produk (word of mouth) e. Kesenangan dan
kesetiaan terhadap produk(liking the brand)
Likert
Sumber : Setiadi (2003:3), Kotler (2002:357), diolah 2008
3. Skala Pengukuran Variabel.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono
(2001:102) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini,
Tabel 1.2
Alternatif Jawaban Responden
NO Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2001:102)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Jl.Prof.T.M. Hanafiah,SH. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan
bulan Juni 2008.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Program S-1 angkatan 2005-2007 yang
menggunakan operator selular Indosat. Adapun jumlah Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program S-1 angkatan 2005-2007 saat
ini adalah sebanyak 1693 orang.
b. Sampel
Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Widayat (2002:60) besar sampel
minimum untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik
yang akan dijadikan sampel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara angkatan 2005-2007 dan sudah menggunakan operator
selular Indosat minimum satu tahun.
6. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui
wawancara dan pengamatan langsung terhadap sumber yang diteliti. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang dikumpulkan dari pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari literatur dan sumber-sumber lain yang
mendukung antara lain internet dan majalah.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Angket (kuesioner)
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket atau kuesioner adalah
suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon
atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk
tanggapan terhadap indikator variabel sikap terhadap atribut produk yang
berupa corporate social responsibility.
b. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung
dengan responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari
literatur terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan
informasi mengenai penelitian ini seperti majalah dan internet.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian.
Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir
pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah butir pertanyaan tersebut valid dan
reliabel. Apabila terdapat butir yang tidak valid dan reliabel, maka
butir-butir tersebut harus diganti dengan pertanyaan lain. Untuk menguji kuesioner
dalam penelitian ini digunakan SPSS for Windows versi 13.
a. Uji Validitas
Validitas didefenisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya, (Suliyanto, 2005:40). Menurut
Sugiyono (2001:123), hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan
membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2001:131) reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau
konsistensi suatu alat ukur. Pengertian alat ukur yang reliabel berarti bahwa
alat ukur tersebut mampu mengungkap data yang dapat dipercaya (Suliyanto,
2005:42). Alat ukur yang reliable dengan sendirinya:
1. Dapat diandalkan (dependability)
2. Hasil pengukurannya bisa diramalkan (predictability)
3. Dapat menunjukkan tingkat ketetapan
Untuk menguji reliabilitas digunakan alpha Cronbach dengan menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS 13.
Menurut (Suliyanto,2005:43) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen
dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas
sebesar 0.6 atau lebih.
9. Metode Analisis Data.
a. Metode Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan
dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan menginterpretasikan
b. Metode Analisis Statistik.
1. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan sebagai alat analisis stastistik karena penelitian ini
dirancang untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Perumusan model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y= a + bX + e
Dimana :
Y = brand loyalty terhadap operator selular Indosat
a = konstanta
b = koefisien regresi
X= sikap konsumen terhadap penerapan corporate social responsibility
e= Error Term ( variabel lain yang tidak diteliti).
2. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap
variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 13.0 for
windows. Nilai t hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat
kesalahan (alpha) 10% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
Ho : bi=0 (tidak ada pengaruh corporate social responsibility terhadap sikap
Ha : bi0 (terdapat pengaruh corporate social responsibility terhadap brand
loyalty).
Kaidah pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada = 5%
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Identifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, dimana
0<R2<1. Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat dan bila R mendekati 1 menunjukkan semakin kuat
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian Susi Dwi Mawarsari (2006) yang berjudul “ Pengaruh
Corporate Social Responsibility Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi
Lifebuoy.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan
membuktikan besarnya pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap brand
loyalty sabun mandi Lifebuoy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar
konsumen (87 responden) atau 88,8 % menunjukkan sikap yang positif terhadap
penerapan program corporate social responsibility. Nilai koefisien korelasi yang
menunjukkan tingkat hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) sebesar 0,582 menunjukkan bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara
sikap konsumen dalam penerapan corporate social responsibility dan brand
loyalty merupakan hubungan yang substansial.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai sig-2-sided semuanya di atas
alpha (0,5) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap
yang signifikan di antara konsumen dengan jenis kelamin dan kelas sosial yang
berbeda. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,338
(33,8%). Artinya variabel loyalitas sabun mandi lifebuoy (Y) dipengaruhi sikap
konsumen pada penerapan program corporate social responsibility sebesar 33,8%,
sedangkan loyalitas terhadap sabun mandi lifebuoy sebesar 66,2% dipengaruhi
Penelitian Sen dan Bhattacharya, C.B, Consumer Reaction to Corporate
Social Responsibility, Journal of Marketing Research (2001:225) untuk
mengetahui pengaruh corporate social responsibility pada perilaku pembelian
produk perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel fit, motivation,
coherence dan distinctiveness sebagai variabel input dan attitude, awareness,
attributions, attachment purchase, price premium, loyalty serta resilience sebagai
variabel output. Analisis dilakukan melalui ANOVA dan ANCOVA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa :
a. Efek dari corporate social responsibility terhadap evaluasi perusahaan.
Dengan menggunakan informasi tentang corporate social responsibility dan
produk perusahaan, didapatkan hasil bahwa evaluasi total terhadap perusahaan
dipengaruhi oleh evaluasi konsumen terhadap atribut produk perusahaan secara
keseluruhan, akan tetapi aktifitas CSR memberikan nilai tambah pada penilaian
masyarakat terhadap perusahaan.
b.Efek corporate social responsibility terhadap perilaku pembelian produk
perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh CSR pada keinginan masyarakat
untuk membeli produk perusahan lebih kompleks daripada pengaruh langsung
pada evaluasi perusahaan. Aktifitas CSR perusahaan dapat mempengaruhi
keinginan konsumen untuk membeli produk perusahaan secara langsung dan
tidak langsung. Apabila harga dan kualitas produk dianggap relatif sama,
konsumen lebih memilih produk dari perusahaan yang menerapkan corporate
social responsibility. Penelitian juga menunjukkan bahwa inisiatif CSR
attitude dan ketertarikan) daripada secara eksternal (pembelian, loyalitas,
resilience (pembelaan jika seseorang mengatakan hal buruk mengenai
perusahaan) dan word of mouth. (www.csr.2008).
B. Pemasaran
Berbagai usaha bisnis yang berkembang saat ini, baik yang menghasilkan
barang ataupun jasa, peran pemasaran sangatlah penting karena merupakan salah
satu faktor kunci penentu keberhasilan bisnis. Pemasaran merupakan sebuah
faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan
konsumen. Kotler (2002:9) mendefenisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Stanton (2000:7) mendefenisikan pemasaran sebagai suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga,mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Berdasarkan defenisi pemasaran di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan
pemasaran terjadi sejak produk mulai diproduksi, atau dengan kata lain pada saat
produsen menetapkan harga dan keuntungan yang diharapkan, bagaimana
mempromosikan dan mendistribusikan produk ke tangan konsumen sudah
C. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kegiatan-kegiatan sosial
yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat luas dan lingkungan. Usaha sosial perusahaan atau performa sosial
perusahaan telah dikonsepkan lebih luas sebagai tugas manajerial untuk
mengambil tindakan demi melindungi dan mengembangkan kesejahteraan sosial
sekaligus mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi kegiatan corporate
social responsibility ini pada dasarnya merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan kepada masyarakat sekaligus sebagai sarana untuk membangun
reputasi dan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Corporate social responsibility adalah konsep dimana perusahaan
memberikan perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan secara terintegrasi
dalam operasi bisnisnya dan di dalam interaksi mereka dengan stakeholders yang
sifatnya sukarela.(Swa, Desember 2005)
Corporate social responsibility berarti bahwa sebuah perusahaan harus
dijalankan dengan bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang mempengaruhi
orang-orang, masyarakat dan lingkungannya. Menurut Moir dalam Susi
(2006:30), perusahaan mempunyai tanggung jawab tidak hanya terbatas pada
stakeholders, tetapi pada cakupan yang lebih luas yaitu meliputi :
1. Workplace (tempat kerja)
2. Marketplace (konsumen dan pemasok)
3. Lingkungan hidup
5. Etika bisnis
6. Hak asasi manusia.
Sen dan Bhattacharya dalam Susi (2006:30) mengidentifikasi ada enam hal
pokok yang termasuk dalam corporate social responsibility ini yaitu :
1. Community support, antara lain dukungan pada program-program
pendidikan, kesehatan, kesenian, dan sebagainya.
2. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan
konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik (cacat), atau ke
dalam ras-ras tertentu.
3. Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif
dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja.
4. Environment, yang artinya menciptakan lingkungan yang sehat dan
aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk
yang ramah lingkungan dan lain-lain.
5. Non-U.S, dimana perusahaan bertanggungjawab untuk memberikan
hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapatkan kesempatan
bekerja antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri (abroad
operations).
6. Product, dimana perusahaan berkewajiban untuk membuat
produk-produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan
pengembangan produk secara kontinue dan menggunakan kemasan
yang bisa didaur ulang.
Perusahaan bisa menerapkan salah satu atau seluruh bentuk corporate
perusahaan berharap bahwa corporate social responsibility ini akan membantu
perusahaan untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan dan meningkatkan
loyalitas mereka pada produk-produk perusahaan. Agar kegiatan corporate social
responsibility ini benar-benar efektif, perusahaan harus mengidentifikasi
kebutuhan dan pemahaman masyarakat tentang kegiatan corporate social
responsibility dan juga memperkirakan dengan cermat sumber daya yang
dibutuhkan untuk program ini.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United States-based Business for
Social Responsinility (BSR), keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang
telah mempraktekkan corporate social responsibility antara lain:
1. Meningkatkan kinerja keuangan
2. Mengurangi biaya operasional
3. Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan
4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
D. Pengertian Sikap dan Perilaku Konsumen
a. Pengertian Sikap Konsumen
Sikap menjelaskan motivasi, perasaan emosional, proses kognitif, afektif
dan konatif terhadap objek oleh konsumen. Menurut The American Marketing
Association dalam Setiadi (2003:3), sikap konsumen merupakan interaksi dinamis
antara afektif, kognitif, konatif dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran
1. Komponen kognitif dari sikap menunjukkan pengetahuan dan persepsi
terhadap suatu objek sikap. Pengetahuan dan persepsi tersebut diperoleh
melalui pengalaman langsung dari objek sikap tersebut dan informasi dari
berbagai sumber lainnya. Pengetahuan dan persepsi tersebut biasanya
berbentuk kepercayaan (beliefs) artinya konsumen mempercayai bahwa
suatu objek sikap memiliki atribut dan perilaku yang spesifik dan akan
mengarahkan pada hasil yang spesifik.
2. Komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang
terhadap suatu produk atau merek. Perasaan dan emosi tersebut merupakan
evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap (produk atau merek). Afektif
mengungkapkan penilaian konsumen terhadap suatu produk apakah baik
atau buruk, disukai atau tidak disukai.
3. Komponen konatif menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk
melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk
atau merek tertentu).
Karakteristik Sikap terdiri dari: (Simamora,2003:12)
1. Sikap memiliki objek
Artinya sikap itu harus terkait dengan objek yang dituju, objek tersebut bisa
terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk,
2. Konsistensi Sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan
tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki
konsistensi dengan perilaku.
3. Sikap Positif, Negatif dan Netral
Menunjukkan adanya rasa menyukai terhadap sesuatu (sikap positif), rasa
tidak menyukai suatu produk(sikap negatif) dan tidak memiliki sikap (sikap
netral)
b. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Mowen dan Minor dalam Susi (2006:16)
adalah studi tentang unit pembelian (buying habits) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta
ide-ide. Engel dan kawan-kawan dalam Umar (2005:49), mendefenisikan perilaku
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang dan
jasa. Perilaku pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
internal maupun eksternal. Titik tolak untuk memahami perilaku pembelian
adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar 2-1.
Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan
Menurut Kotler (2002:183), faktor-faktor utama yang mempengaruhi
perilaku pembelian adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologis. Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu motivasi, pembelajaran, persepsi dan sikap.
E. Merek (Brand)
1. Pengertian Merek (Brand)
Kotler (2002:357), menyatakan merek adalah tanda, simbol atau
rancangan atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari
produk pesaing. Merek adalah payung yang mempresentasikan produk atau
layanan. Merek merupakan cerminan value yang diberikan perusahaan kepada
2. Ekuitas Merek (Brand Equity)
Brand equity adalah nilai dari suatu merek menurut sejauh mana mereka
itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang
diterima, asosiasi merek yang kuat , serta asset lain seperti hak paten, merek
dagang dan hubungan saluran (Kotler 2002:357). Sedangkan menurut Aaker
(1997:22), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek, nama dan
simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
Menurut Aaker (1997:22), ekuitas merek bersumber pada lima komponen,
yaitu:
1. Brand Awareness ( kesadaran merek)
Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal dibenak
pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa tingkat antara lain:
a. Brand recognition
Yaitu sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur
masa lalu.
b. Brand Recall
Yaitu mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas
produk tertentu disebutkan.
2. Brand association
Menceminkan asosiasi yang dibuat oleh pelanggan terhadap sebuah merek
tertentu . Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi merek yang
alasan membeli serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek
bersangkutan.
3. Perceived Quality (kesan kualitas)
Persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superioritas produk relatif
terhadap pesaing.
4. Brand Loyalty (loyalitas merek)
Loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis pelanggan atau
konsumen terhadap merek tertentu dan merupakan harapan atau keinginan dan
tujuan para produsen atau perusahaan dari pelanggan perusahaan tersebut.
Loyalitas merek juga merupakan dimensi dari ekuitas merek. Pelanggan yang
loyal akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing, memungkinkan ditetapkannya
harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi dari para pesaing,
dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetensi harga. Selain
itu, loyalitas merek berdampak pada biaya pemasaran yang lebih efisien yaitu
biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih mudah dari pada menarik pelanggan
baru. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah
merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya
seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain terutama jika pada merek
tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain.
(Durianto, 2001:126).
Oliver dalam Tjiptono (2005:387) mengemukakan bahwa loyalitas merek
adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan
menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun pengaruh
situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek.
Istilah loyalitas lebih mengimplementasikan sebuah komitmen dari pada
sekedar pembelian berulang. Fakta menunjukkan bahwa dengan sikap dan
perilaku akan menghasilkan suatu gambaran loyalitas merek yang diterima.
Namun demikian terdapat beberapa karakteristik umum yang bisa didefenisikan
apakah seorang konsumen loyal atau tidak. Selanjutnya dikemukakan empat hal
yang menunjukkan kecenderungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut :
1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap
pilihannya.
2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih
tinggi dalam pembeliannya.
3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap
tempat produksi barang atau jasa.
4. Kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek.
5. Aset-aset merek yang lain seperti trademark, paten dan relationship dengan
komponen saluran distribusi.
Aaker (1997:66) menunjukkan bahwa ekuitas merek menciptakan nilai
yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. Seperti halnya manfaat
yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi, rasa
percaya diri dan pencapaian kepuasan pelanggan (bagi pelanggan). Sedangkan
merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan dan
keuntungan kompetitif.
Menurut Kotler (2001:65) ekuitas merek yang tinggi memberikan
sejumlah keuntungan kompetitif, antara lain :
1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena
tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.
2. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negoisasi
dengan distributor karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai
merek tersebut.
3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya
karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi.
4. Perusahaan lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena merek
tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi.
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, adalah sebuah perusahaan
penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan
telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler
(Satelindo, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah:
Publik (45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited
(40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A.
Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Bursa Saham
Singapura, serta Bursa Saham New York.
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. INDOSAT
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan
memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan
Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional
seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di
bawah pengawasan PT Indosat. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1994
sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat
menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan
kartu prabayar Mentari dan kartu pascabayar Matrix.
PT. Indosat Tbk, berperan sebagai penyedia layanan jasa telekomunikasi
INDOSAT mobile yang bergerak di bidang pelayanan jasa komunikasi seluler.
Sebagai Service Provider dan penyedia jasa Full Network, maka PT. Indosat
memperoleh:
1. Izin prinsip operator GSM-1800 Nasional (Keputusan Menteri
Perhubungan No. PT.003/4/17 PHB-2000) pada tanggal 14 Agustus 2000.
2. Penetapan penggunaan pita frekuensi radio GSM-1800 (Keputusan Dirjen
Postel No. 602/TU/PT.200/DITBINFREK/00) tanggal 13 September 2000.
Indosat Multi Media Mobile merupakan wujud pelaksanaan lisensi tersebut yang
dilakukan oleh PT. Indosat
1. Sebelum menjadi BUMN
Pelayanan telekomunikasi umum Internasional pada mulanya dikelola oleh
PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem
komunikasi radio High Frequency (HF) dan Very High Frequency (VHF).
Dengan adanya sistem Komunikasi Satelit, dunia telekomunikasi
mengalami perubahan. Kemudian dibentuk Organisasi Internasional
Telecommunication Satellite (Intelsat) yang beranggotakan negara-negara
Internasional antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada dan 7 negara
Eropa Barat lainnya, yang menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi.
Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan
tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2
transponder dengan bandwidth 25 MHz dan kapasitasnya 240 kanal.
Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia,
memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia
dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.
Perkembangan selanjutnya, terjadi pemisahan menjadi dua Perusahaan
Negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.
Telkom). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya oleh PT.
Telkom, sedangkan untuk hubungan Internasional dilakukan oleh kerja sama
pihak swasta asing yaitu Cable & Wireless (C & W). Setelah kerja sama selesai,
Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Coorporation
yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan
kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi Internasional
dengan perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph
(ITT) Corporation pada tanggal 20 Nopember 1967 dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian joint venture
Internasional Pemerintah Indonesia dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan
oleh Pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa
selama 20 tahun.
Berdasarkan perjanjian kerjasama Internasional Pemerintah Indonesia
dengan ITT, dikeluarkan Akte Notaris Mohamad Said Tjoedin, yang telah
disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/ 88/ 24 tanggal 20
Nopember 1967. Maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa
Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.
Secara operasional, PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya
pemakaiannya oleh Presiden Soeharto tanggal 28 September 1969. Untuk pertama
kali antena standar adalah antena standar A berdiameter 27,4 meter yang
mengarah ke Samudra Pasifik bernama Pacific Ocean Region(POR).
Meningkatnya arus telekomunikasi Internasional dari dan keluar negeri
mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A
berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudra Hindia bernama Indian Ocean
Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama. Penggunaannya
diresmikan oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin tanggal 10 Nopember
1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN
Indonesia-Singapura (I-S) tanggal 1 April 1980.
Kemudian berdasarkan keputusan Presiden No. 50/ 1980 diturunkan suatu
tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian Internasional antara
Pemerintah dalam hal ini adalah PT. Indosat dengan ITT Corp. Hasil peninjauan
tim tersebut memutuskan pembelian seluruh saham oleh Pemerintah Indonesia.
Penandatanganan naskah perjanjian pembelian saham tersebut dilakukan oleh
American Cable & Radio sebagai wakil dari ITT Corp dan Menteri Keuangan
sebagai wakil Pemerintah Indonesia tanggal 30 Desember 1980.
2. Setelah menjadi BUMN
PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk
Persero di lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi tanggal 31
Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum
maka melalui PP No. 52, 53 dan 54 tahun 1980, pengelolaan jasa telekomunikasi
1. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT.Telkom.
2. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT.Indosat.
PT. Indosat menjadi badan usaha yang memberikan kontribusi terhadap
penerimaan negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta
berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan
negara.
PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi Internasional umum
tanggal 1 Januari 1982 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.
235/PL/101/PHB‐81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jendral Pos
dan Telekomunikasi No. 143/ Dirjen/ 1981 serta perjanjian kerjasama
Internasional PT. Indosat dan PT. Telkom tanggal 31 Desember 1981. Tahun 1982
mulailah dibangun Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI‐2) yang berlokasi di
Medan. Sedangkan untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut
(SKKL), pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan Penang.
Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT. Indosat turut serta dalam
pembangunan SKKL Asia Tenggara ‐ Timur Tengah ‐ Eropa Barat (SEA‐ME‐WE).
3. Kedudukan PT. Indosat
PT. Indosat merupakan BUMN berbentuk Persero di bawah naungan
Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi DEPARPOSTEL. PT. Indosat
setingkat BUMN lain yang sama-sama berada dalam lingkungan Departemen
Arti Logo INDOSAT
TECHNO FLOWER
Teknologi Tinggi Bersahabat , Dinamis Dan Modern
Gambar 3.1 Arti Logo Indosat Sumber: www.Indosat.com.
B. FASILITAS KOMUNIKASI PT. INDOSAT
PT. Indosat memiliki berbagai sarana dan fasilitas untuk telekomunikasi
internasional diberbagai tempat di Indonesia untuk dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagi para pemakai jasa. Sarana – sarana telekomunikasi internasional
itu adalah sebagai berikut :
1. Jatiluhur
a. Stasiun Bumi Intelsat JAH-1A, mulai beroperasi tahun 1969
b. Stasiun Bumi Intelsat JAH-2A, mulai beroperasi tahun 1978
c. Stasiun Bumi Intelsat JAH-3A, mulai beroperasi tahun 1987
d. Stasiun Bumi Intelsat JAH-4A, mulai beroperasi tahun 1985
e. Stasiun Bumi Intelsat JAH-5A, mulai beroperasi tahun 1994
2. Ancol
a. SKKL ASEAN I – S, mulai beroperasi tahun 1980
b. SKKL A-I-S, mulai beroperasi tahun 1986
c. SKKL SEA-ME-WE 2, mulai beroperasi tahun 1992
Komunikasi
Masyarakat
Indonesia
d. Sentral Telepon 5ESS AT&T (SGI-1B)
3. Kantor Pusat PT INDOSAT
a. Sentral Telepon EWSD (SGI-1A)
b. Sentral Telex Digital Hasler
c. Faximile Server Unit (Fax + )
d. Perangkat untuk IBS
e. Perangkat untuk Video Conference
f. Perangkat untuk Indosat Calling Card
g. Perangkat untuk voice mail ( invobox)
h. Base Station Microwave
i. Server Internet
4. Medan
a. Stasiun Bumi Intelsat MES-1A, mulai beroperasi tahun 1994
b. SKKL SEA-ME-WE 1 ( Mecol dan Mesing ), mulai beroperasi tahun
1984
c. SKKL Medan – Penang, mulai beroperasi tahun 1993
d. SGI-2 Medan
5. Batam
a. Batam – Singapore Microwave Link, mulai beroperasi tahun 1992
b. Stasiun Bumi Intelsat BTM – 1B, mulai beroperasi tahun 1994
c. SGI-3 batam
6. Surabaya
a. Stasiun Bumi Intelsat SBY-1A, mulai beroperasi tahun 1995
b. SGI-4 Surabaya
Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan
penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan
operator telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar
operator CDMA (melalui StarOne).
Indosat yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan multimedia di
Indonesia memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk masalah seputar
telekomunikasi (Seluler, SLI, dll), pengaduan, panduan berlangganan, pembelian
kartu perdana prabayar GSM/ CDMA/ kartu prabayar internet/ voucer isi ulang,
dan/ atau pembayaran tagihan, dll langsung di tempat. Indosat menyediakan
kantor pelayanan Indosat (Satelindo Direct dan Galeri Indosat-M3) yang sekarang
sudah menjadi Galeri Indosat yang sudah banyak tersedia di hampir seluruh
wilayah Indonesia. Galeri Indosat dibagi dalam regional, seperti regional
Jabodetabek & Banten, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa
Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan Indonesia timur.
C. VISI DAN MISI PT. INDOSAT
1. Visi PT. INDOSAT
Menjadi penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus
seluler/wireless yang terkemuka di Indonesia
2. Misi PT. INDOSAT
Misi PT.INDOSAT adalah:
1. Fokus pada produk dan jasa yang berkualitas
Dengan cara menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan
solusi yang inovatif dan berkualitas
2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus
3. Penghargaan- Penghargaan PT. Indosat
Penghargaan-penghargaan yang diperoleh PT.Indosat antara lain:
1. 200’s Asia Leading Companies………...FEER 2001
2. Best Managed Company ………….FinanceAsia Awards 2001
3. Best Finance Management ……….FinanceAsia Awards 2002
4. Indonesia Best Companies ………FinanceAsia Awards 2002
5. 200’s Asia Leading Companies…………FEER 2002
Penghargaan Tahun 2004
AsiaMoney, EuroMoney memberikan Penghargaan kepada Indosat untuk
kategori :
1. Best Managed Company in Indonesia
2. Indonesia’s Overall Best Managed Company (peringkat 1)
3. Clearest Corporate Strategy (peringkat 1)
4. Best Financial Management (peringkat 1)
5. Overall Best Investor Relations (peringkat 1)
6. Best Annual Reports (peringkat 1)
7. Best Focus on Shareholders Value (peringkat 1)
8. Best Website (peringkat 1)
9. Most Improved Financial Management (peringkat 1)
10. Most Improved Focus on Shareholder Value (peringkat 1)
11.Company with Best Investor Relations Officer (Bp. M. Wahid
Sutopo), peringkat 1
12. Companies for Corporate Governance (peringkat 2)
13. Best Protection of Shareholders’ Rights (peringkat 1)
14. Best to Facilitate Shareholders Meeting (peringkat 1)
15. Most Increase in Awareness of Minority Shareholders’ Rights and
Improvement of Investor Relations (peringkat 1)
16. Best to Conduct Voting by Polls (peringkat 1)
17. Most Timely and Accurate Disclosure (peringkat 2)
19. Highest Quality and Standard of Presentation and Disclosure of
Corporate Governance Information in Annual Report (peringkat 1)
20. Best to Ensure Higher Level of Transparency and more Frequent
Disclosure (peringkat 2)
D. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) INDOSAT
Indosat sebagai perusahaan publik yang beroperasi di Indonesia dan
melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia senantiasa berupaya
untuk tetap konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan manfaat dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa Indonesia secara
berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat
ini, Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSRnya dapat terlaksana dengan baik
dan tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat
yang bersifat jangka panjang. Betapapun besarnya masalah yang dihadapi
Indonesia, maka setiap langkah nyata seperti yang dilakukan Indosat merupakan
tahapan yang berarti untuk menuju masa depan yang lebih baik. Cintaku untuk
mu negeri...
Visi Corporate Social Responsibility Indosat
Program diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh stakeholder termasuk
karyawan terhadap Indosat serta sesuai dengan standard internasional yang
berlaku.
Misi Corporate Social Responsibility Indosat
Sejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan
Program Corporate Social Responsibility Indosat
Program CSR Indosat diimplementasikan dengan berdasarkan pada
prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas
yang terukur. Adapun yang menjadi program CSR Indosat diantaranya adalah :
1. Indonesia Belajar
Berdasarkan pemikiran bahwa generasi muda merupakan tulang punggung
masa depan bangsa, sejak tahun 2004 Indosat melaksanakan program CSR yang
berfokus pada pendidikan dengan tema INDONESIA BELAJAR. Pendidikan
dipilih dengan latar belakang kondisi masyarakat Indonesia yang menurut statistik
dan hasil penelitian masih tertinggal jauh dengan negara lain. Padahal kunci
peningkatan kualitas kehidupan bangsa terletak pada kualitas pendidikan
masyarakatnya, khususnya generasi muda, untuk dapat meraih masa depan yang
lebih baik.
Upaya membangkitkan budaya inovasi di kalangan generasi muda
nasional, Indosat membangun suatu wadah kompetisi dalam bidang teknologi
wireless, Indosat Wireless Innovation Contest yang khusus diperuntukkan untuk
para generasi muda. Program yang sudah berjalan hampir tiga tahun ini ternyata
cukup diminati oleh para kaum muda. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan
jumlah peserta di setiap tahunnya dan pada setiap tema yang ada.
a. Peningkatan Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium Serta Peningkatan Kecerdasan Matematika
Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para guru IPA dan
Padang, mengadakan program “Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan
Pemanfaatan Laboratorium serta Peningkatan Kecerdasan Matematika”.
Program yang telah berjalan selama dua tahun ini ternyata mendapat
respon yang cukup baik, terlihat dari tingginya jumlah peserta yang mengikuti
program ini. Diharapkan program ini dapat meningkatkan penguasaan guru
terhadap fasilitas laboratorium dan membuat IPA dan Matematika menjadi
pelajaran yang menarik & ditunggu-tunggu siswa.
b. Dua Sekolah Dasar Unggulan untuk masyarakat Nangroe Aceh
Darussalam
Kelanjutan dari berbagai program bantuan tanggap darurat bagi para
korban bencana nasional tsunami, Indosat juga telah menyelenggarakan program
bantuan jangka panjang dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik
bagi anak-anak Aceh berupa pendirian dua sekolah dasar di Aceh,yaitu:
1. Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli
2. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar
Ini adalah implementasi komitmen bantuan jangka panjang Indosat bagi generasi
muda Aceh atas meningkatnya minat siswa terhadap aktifitas belajar mengajar,
dan juga sebagai perwujudan atas komunitas masyarakat yang berkualitas baik
secara pendidikan, mental, dan spiritual (akhlak).
c. Program Beasiswa
Indosat juga turut memberikan beasiswa kepada 110 mahasiswa yang
kurang mampu dari 6 perguruan tinggi. Adapun kriteria penerima beasiswa ini
IPK ≥ 3,0 (lebih besar atau sama dengan 3,0), dengan kondisi kurang mampu
dalam hal biaya, namun tetap aktif berorganisasi serta bebas narkoba.
Indosat juga memberikan beasiswa kepada Duta Belia yaitu team siswa
pelajar yang merupakan anggota dari eks. Paskibraka, para juara olimpiade
science (Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika), duta Asean, duta Pesantren dan
seminari.
Bekerjasama dengan UNDP, Indosat mencoba untuk mensosialisasikan
salah satu program MDGs dalam hal “pendidikan untuk semua”, dengan cara:
memberikan beasiswa kepada siswa-siswa dari Bali dimana karya lukisan mereka
dijadikan sebagai ‘voucher mentari edisi khusus’ MDGs. Beasiswa diberikan
selama setahun kepada 7 siswa SD terpilih
d. Maju... Olah Raga Indonesia
Indosat turut mendukung pembinaan olahraga panahan bagi siswa tingkat
dasar dan menengah di 11 propinsi dan pembinaan bagi para atlet yunior
PERPANI. Pembinaan tersebut meliputi penyelenggaraan alat-alat olahraga
panahan, pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan, penyelenggaraan event
kejuaraan, dan biaya operasional. Selain itu program ini juga bertujuan untuk
membentuk olahragawan muda yang berbakat untuk berkontribusi di olahraga
panahan.
Indosat juga turut memberikan dukungan bagi KONI untuk pengadaan
sistem informasi yang baik dan akurat, baik untuk kebutuhan internal maupun
terbatas dalam hal sistem informasi, namun berkembang hingga distribusi
informasi dan program melalui SMS (content provider).
2. Indonesia Sehat
Merupakan salah satu program Indosat yang berfokus pada kesehatan,
khususnya ibu dan anak, serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja.
Kegiatan yang dibagi dalam 2 program besar, yakni Mobil “Klinik Sehat
Keliling” Indosat dan Kampung Siaga., adalah suatu terobosan baru dalam
layanan kesehatan secara gratis ini, dengan tujuan meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat
Delapan (8) unit Mobil “Klinik Sehat Keliling” Indosat di delapan
kota regional
Ini adalah program dalam upaya memberikan pembinaan pada masyarakat
atau komunitas tertentu khususnya daerah yang pernah terkena bencana banjir,
seperti Manggarai, Jakarta Selatan. Pembinaan yang meliputi: pendidikan akhlaq
(TPA), pendidikan (pendidikan anak usia dini, komputer, kursus menjahit, taman
bacaan), layanan kesehatan (pondok gizi, layanan kesehatan, kunjungan
warga/sanitasi lingkungan, pengobatan gratis, pembentukan kader), perbaikan
kualitas hidup (ekonomi dengan pemberian modal kerja, pelatihan kompos), serta
penanganan bencana secara dini ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi
lebih mandiri dan dapat hidup dengan baik.
3. Indosat Peduli
Penanganan dan Pemulihan Pasca Bencana
Kegiatan cepat tanggap Indosat dalam membantu masyarakat sebagai