Jurnal
MEKTRIK
J. MekTrik
Vol. 3
No. 2
September
2016
ISSN:
156 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA
SWALAYAN AL-KHAIRAT PALU
Yuri Yudhaswana Joefrie
Dosen Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Email: yuri.yudhaswana@gmail.com
Abstrak
Pemanfaatan komputer sudah sangat jamak diimplementasikan pada swalayan. Namun demikian, pada Swalayan Al Khairat Palu ternyata ditemukan sistem informasi penjualan yang belum menyeluruh, hanya terkonsentrasi pada kasir saja, sedangkan proses bisnis terjadi juga pada bagian gudang dan supervisor. Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi yang menyeluruh sehingga kinerja swalayan dapat dipantau dan full integrated. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan pada level kasir, gudang, dan supervisor. Aplikasi kasir digunakan untuk melayani pembeli yang membeli barang pada Swalayan Al Khairat Palu. Kemudian, aplikasi gudang digunakan untuk melakukan pembelian barang dari distributor barang. Terakhir, aplikasi supervisor adalah aplikasi yang dimanfaatkan oleh level manajemen swalayan untuk mengetahui pergerakan transaksi barang. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD).
Kata kunci: Aplikasi kasir, aplikasi supervisor, aplikasi gudang, rapid application development.
PENDAHULUAN
Era digitalisasi sudah lama menghampiri semua sektor bisnis, tidak luput juga swalayan-swalayan yang ada di Palu, Sulawesi Tengah. Denga memanfaatakan komputer pada proses pembelian dan penjualan barang di swalayan, maka akan didapat banyak sekali keuntungan seperti:
- dapat mempercepat proses pelayanan pada pembeli,
- pergerakan jumlah atau stock barang dapat dipantau dengan cepat,
- keuntungan perusahaan dapat dipantau setiap hari,
- mempermudah perusahaan dalam melaksanakan stock opname, - dan keuntungan-keuntungan
lainnya.
Dengan adanya keuntungan-keuntungan tersebut tentunya swalayan berusaha menginvestasikan dananya untuk mengimplementasikan IT.
Swalayan Al Khairat Palu (selanjutnya disingkat SAL Palu) telah lama ada di Kota Palu. Perkembangan IT turut juga mempengaruhi model administrasi dan penjualan. Namun, dari pengamatan yang dilakukan, ternyata perangkat lunak yang dibangun sebelumnya tidak mencakup pada semua bagian SAL Palu. Oleh karena itu, pembuatan aplikasi pada semua bagian SAL Palu wajib dikerjakan karena barang jualan sudah sedemikian banyak dan perputaran uang di SAL Palu cukup cepat.
Beberapa penelitian terdahulu juga mengangkat hal yang sama dengan penelitian ini, namun berbeda tampilan modul, tempat dilaksnakannya penelitian, dan/atau metode pengembangan perangkat lunak yang dipakai. Seperti penelitian yang dikerjakan oleh Annisa Mauliani[1], Sandi Purnomo[2], dan Eko Wahyudi[3]. Masing-masing mempunyai
157 tampilan spesifik sesuai dengan proses
bisnis yang dijalankannya.
Aplikasi yang dirancang ini akan berbasis desktop, bukan berbasis web dengan
pertimbangan kecepatan eksekusi lebih cepat menggunakan aplikasi berbasis desktop dibanding berbasis web, meskipun saat ini perkembangan web sudah sedemikian maju dan dinamis [4]. METODE PENELITIAN
Kebutuhan SAL Palu untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan usahanya berbasis komputerisasi sangat penting dan harus cepat. Karena itu, dipilihlah metode pengembangan perangkat lunak Rapid Application Development yang mempunyai ciri khas yaitu low cost dan pengembangan perangkat lunak yang relatif cepat [5][6].
Gambar 1. Alur dari metode Rapid Application Development.
Tahapan-tahapan yang dikerjakan menggunakan metode ini adalah:
1. Requirements planning phase
Tahap ini merupakan tahap dasar dan sangat penting pada sebuah pengembangan perangkat lunak. Pelaku bisnis pada SAL Palu berdiskusi tentang kebutuhan bisnis yang diinginkan ada pada perangkat lunak yang baru. Dari hasil diskusi, disimpulkan 2 hal penting, yaitu pihak manajemen SAL Palu menginginkan modul supervisor yang berisi tentang informasi mengenai pergerakan transaksi kasir dan gudang, baik itu transaksi jumlah barang maupun rupiah yang beredar. Selain itu juga,
dibutuhkan modul gudang yang digunakan oleh operator gudang untuk memasukkan barang yang ingin dijual ke dalam sistem penjualan.
2. User design and construction phase (prototyping)
Dari hasil perancangan sistem informasi swalayan ini, didapatkan rancangan basis data sebagai berikut: a. Tabel MT_USER
Menyimpan nama-nama pengguna sistem.
b. Tabel MT_ITEM
Menyimpan barang-barang yang dijual.
c. Tabel MT_SUPPLIER
Menyimpan nama-nama supplier barang-barang yang dijual
d. Tabel MT_TRXCODE
Menyimpan semua kode transaksi tunai yang terjadi di SAL Palu, contohnya barang yang diretur akan ada pengembalian uang ke konsumen, atau cara pembayaran dari SAL Palu ke supplier menggunakan bilyet giro.
e. Tabel TR_TRX_HD
Menyimpan data-data transaksi kasir (level header)
f. Tabel TR_TRX_DT
Menyimpan data-data transaksi kasir (level detail)
g. Tabel TR_ITEMIN_HD
Menyimpan data-data barang masuk dari aplikasi gudang (level
header)
h. Tabel TR_ITEMIN_DT
i. Menyimpan data-data barang masuk dari aplikasi gudang (level detail)
158 j. Tabel TR_LK
Menyimpan data-data transaksi keuangan
k. Tabel TR_RETUR
Menyimpan data-data transaksi retur, baik retur dari konsumen, maupun retur dari pihak SAL Palu. l. Tabel TR_TUTUPTRX
Menyimpan data-data keuangan per hari (akhir transaksi per hari)
Gambar 2. Relasi antar tabel pada basis data “Swalayan”.
Setelah analisa dan peracangan basis data selesai, dilanjutkan dengan analisa dan perancangan tampilan
modul. Berikut ini hasil dari rancangan tampilan modul.
159
Gambar 4. Tampilan data barang dari supplier yang sudah dimasukkan ke sistem.
Gambar 5. Tampilan awal modul supervisor
160
Gambar 7. Diagram alir dari penelitian.
3. Cutover
Pada tahap ini, melibatkan beberapa proses yaitu konversi data, perpindahan data ke sistem baru, dan pelatihan pada pengguna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Januari sampai bulan Maret. Tempat penelitian yaitu di gedung perkuliahan Fakultas Teknik dan SAL Palu. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah produk perangkat lunak.
Produk penelitian ini merupakan aplikasi berbasis client-server, yang
artinya bahwa harus ada komputer yang digunakan sebagai server dan komputer lain yang menjadi client
(meskipun sebenarnya bisa saja komputer client dijadikan komputer
server). Jumlah komputer yang terlibat adalah 4 unit, 1 unit sebagai server dan 3 unit sebagai client. Tahapan
161 dalam implementasi aplikasi ini
adalah:
1. Instalasi sistem operasi di komputer server.
Sistem operasi yang dipilih adalah Ubuntu Server, varian Linux. 2. Instalasi database server di
komputer server.
Database server yang dipilih adalah MySQL Server.
3. Konfigurasi Internet Protocol (IP) address di komputer server.
Komputer server di set IP address -nya adalah 192.168.0.1, kemudian komputer ini juga dijadikan sebagai DHCP Server, yang artinya bahwa komputer ini akan memberi IP pada komputer client.
4. Konfigurasi database server di komputer server.
Membuat database baru dengan nama „Swalayan‟ dan me-restore
struktur table yang telah dibuat sebelumnya.
5. Instalasi aplikasi di komputer
client.
Instalasi aplikasi dan file pustaka. 6. Konfigurasi perangkat display, cash
drawer, dan printer di komputer
client.
Pada setiap komputer client, harus terpasang 3 perangkat ini. Display
digunakan untuk menampilkan harga pada unit display ukuran 3 baris x 32 kolom. Cash drawer
digunakan untuk menyimpan uang di kaci kasir. Printer digunakan untuk mencetak nota pembelian konsumen.
7. Konfigurasi IP address di komputer
client.
IP address untuk komputer client
di set 192.168.0.5 s/d 192.168.0.7. 8. Konfigurasi aplikasi di perangkat
client.
Setup direktori agar aplikasi berjalan.
9. Selesai.
Gambar 8. Modul kasir untuk transaksi pembelian barang oleh konsumen.
162 KESIMPULAN
Sistem informasi swalayan ini mampu untuk memenuhi kebutuhan seluruh bagian pada SAL Palu. Modul-modul yang dibuat pada penelitian ini adalah kasir, gudang, supervisor, dan cek harga. Jumlah basis data yang digunakan adalah 1, dengan nama “Swalayan”, jumlah tabel yang
digunakan adalah 12, yang masing-masing tabel menyimpan data yang spesifik. Metode pengembangan perangkat lunak adalah Rapid Application Development, yang memungkinkan pengembangan aplikasi yang cepat dan rendah biaya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mauliani, Annisa. "Sistem informasi penjualan retail pada Swalayan Diyan Sukoharjo." Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
[2] Wahyudi, Eko. "Sistem Informasipenjualan Ditokosarana Pertanian Citra Lawu." Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
[3] Adi, Sandi Pramono. "Perancangan Sistem Aplikasi Penjualan Toko Komputer Mascom Berbasis Desktop." Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
[4] Jazayeri, Mehdi. "Some trends in web application development." In Future of Software Engineering, 2007. FOSE'07, pp. 199-213. IEEE, 2007.
[5] Martin, James. Rapid application development. Vol. 8. New York: Macmillan, 1991.
[6] “Rapid application development”, diakses tanggal 2 September 2016, https://en.wikipedia.org/wiki/Rapid_applic ation_development