• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPRIBADIAN DAN NILAI. Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPRIBADIAN DAN NILAI. Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5

(2)

Kepribadian

 Kepribadian: Keseluruhan cara dimana

seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

(3)

Faktor-Faktor Penentu Kepribadian

 Faktor Keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk

wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap

entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka.

(4)

Faktor Lingkungan

 Faktor Lingkungan: Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita

tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan

pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam

(5)

Sifat-Sifat Kepribadian

 Sifat-sifat kepribadian: Karakteristik yang

umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik2 tersebut, ketika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Karakteristik yang sering

muncul dan mendiskripsikan perilaku seorang individu

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Myers-Brigs Type Indikator (MBTI)

 Myers-Brigs Type Indicator: Tes kepribadian yang mengguna empat karakteristik dan

mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Instrumen penilaian berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu

akan merasa diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver

atau introver (ekstraverted atau introverted- E atau I), sensitif atau intuitif (Sensing atau intuitive – S

atua N), pemikir atau perasa (Thinking atau Feeling – T atau F) dan memahami atau menilai (Judging atau perceiving – J atau P).

(11)

Lanjutan

 Istilah2 ini didefinisikan sebagai berikut:

 Ekstraver versus Introver- Individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan

sebagai individu yang pendiam atau pemalu;

 Sensitif versus Intuitif – Individu dengan karakteristik sensitif

digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya

individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”

 Pemikir versus Perasa- Individu yang termasuk dalam karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa

mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.

 Memahami versus Menilai- Individu yang cenderung memiliki

karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan

(12)

Model Lima Besar (MBTI)

 Ekstraversi (ekstraversion) Dimensi ini

mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya, individu yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan

(13)

Lanjutan

 Mudah Akur atau mudah bersepakat

(agreeableness). Dimensi ini merujuk pada

kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu yang sangat mudah

bersepakat adalah individu yang senang bekerja sama, hangat dan penuh kepercayaan.

Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menentang

(14)

Lanjutan

 Sifat Berhati-hati (Conscientiousness) Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat hati-hati adalah individu yang

bertanggung jawab, teratur dapat diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat

berhati-hati yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan

(15)

Lanjutan

Stabilitas Emosi: Sering juga disebut

berdasarkan kebalikannya, yaitu Neurosis.

Dimensi ini menilai kemampuan seseorang

untuk menahan stress. Individu dengan

stabilitas emosi yang positif cenderung

tenang, percaya diri, dan memiliki pendirian

yang teguh. Sementara itu, individu dengan

stabilitas emosi yang negatif cenderung

mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak

memiliki pendirian yang teguh.

(16)

Lanjutan

Terbuka Terhadap Hal-Hal Baru. Dimensi ini

merupakan dimensi terakhir yang

mengelompokkan individu berdasarkan

lingkup minat dan ketertarikannya terhadap

hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka

cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitif

terhadap hal-hal yang bersifat seni.

Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka

cenderung memiliki sifat konvensional dan

merasa nyaman dengan hal-hal yang telah

ada.

(17)

Menilai Kepribadian

Alasan paling penting mengapa manajer perlu

mengetahui cara menilai kepribadian adalah

karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes

kepribadian sangat berguna dalam membuat

keputusan perekrutan.

Terdapat tiga cara utama untuk menilai

kepribadian:

-

Survei mandiri;

-

Survei peringkat oleh pengamat;

-

Ukuran Proyeksi

(18)

Sifat Kepribadian Utama yang

Mempengaruhi Prilaku Organisasi

Evaluasi Inti Diri: tingkat dimana individu

menyukai atau tidak menyukai diri mereka

sendiri, apakah mereka menganggap diri

mereka cakap dan efektif, dan apakah

mereka mereasa memegang kendali atau

tidak berdaya atas lingkungan mereka.

Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai

atau tidak menyukai diri mereka sendiri dan

sampai dimana mereka menganggap diri

(19)

Lanjutan

Locus Kendali: Tingkat dimana individu yakin

bahwa mereka adalah penentu nasib mereka

sendiri

Internal: Individu2 yang yakin bahwa mereka

merupakan pemegang kendali atas apapun

yang terjadi pada diri mereka.

Eksternal: individu2 yang yakin bahwa

apapun yang terjadi pada diri mereka

dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar

seperti keberuntungan atau kesempatan

(20)

Machiavellianisme

 Machiavellianisme: Tingkat dimana seorang individu pragmatis memepertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses

 Narsisme: Kecenderungan menjadi arogan,

mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih dan

mengutamakan diri sendiri.

 Pemantauan Diri. Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor

situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Individu dengan pemantauan diri yang tinggi mampu

menghadirkan kontradiksi luar biasa antara

(21)

Pengambilan Risiko

 Donald Trump terkenal karena keberaniannya dalam mengambil risiko. Pada Tahun 60-an ia

memulai usahanya dari nol. Ia menjadi kaya raya dengan berusaha di pasar real estate kota new york yang bangkit kembali pada pertengahan

1980-an. Pada tahun 1994 ia memiliki kekayaan bersih USD 850 juta

(22)

Kepribadian Tipe A dan Tipe B

 Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih

banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu, melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.

 Karakteristik Tipe B: tidak pernah mengalami

keterdesakan waktu ataupun ketidaksabaran, merasa tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan

pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas tuntutan situasi, bersenang-senang dan bersantai

daripada berusaha menunjukkan keunggulan mereka, bisa santai tanpa merasa bersalah.

(23)

Kepribadian Proaktif

 Kepribadian proaktif: Sikap yang cenderung opportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan

tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.

(24)

Kepribadian dan Kultur Nasional

 Diskusikan China, Asia vs Amerika,

 Amerika vs Perancis, Swedia

 Kenapa Tipe B lebih dominan di Perancis? Dan alasannya

(25)

Nilai dan Sistem Nilai

 Nilai Menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara

pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.

 Sistem Nilai: Sebuah hirarki yang didasarkan pada penggolongan nilai-nilai seorang individu menurut intensitas mereka.

(26)

Jenis-Jenis Nilai

 Nilai Terminal: Keadaan akhir kehidupan yang diinginkan tujuan-tujuan yang ingin di capai seseorang selama masa hidupnya.

 Nilai Instrumental: Prilaku atau cara-cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai-nilai terminal seseorang.

(27)

Kelompok Kerja Kontemporer

 Generasi Veteran memasuki angkatan kerja 1950-an dan awal tahun 1960-an percaya akan kerja keras, status quo, dan tokoh yang

berkuasa. Cenderung setia dengan pemberi kerja mereka dan

menghormati otoritas. Mereka cenderung menjadi pekerja keras dan orang-orang praktis. Mereka merupakan orang-orang yang

dikisahkan oleh Tom Brokaw melalui bukunya “ The Greatest Generation”, karyawan dari masa ini cenderung menempatkan kepentingan utama pada kehidupan yang nyaman dan keamanan keluarga

 Generasi Baby Boomers: adalah kelompok yang lahir setelah perang dunia II ketika para veteran kembali kekeluarga mereka

masing-masing dan zaman sudah membaik. Boomers memasuki angkatan kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1980-an. Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hak sipil, pembebasan wanita, beatles, perang vietnam, dan kompetisi baby boom. Mereka membawa serta ukuran “etika hippies” dan tidak mempercayai otoritas. Namun, mereka menempatkan penekanan yang sangat besar pada prestasi dan keberhasilan material.

(28)

Lanjutan

 Kehidupan Generasi X telah dibentuk oleh globaliasasi kedua orang tua berkarier, MTV, Aids, dan komputer. Mereka

Menghargai fleksibilitas, pilihan kehidupan, dan pencapaian kepuasan kerja. Keluarga dan hubungan sangat penting bagi kelompok ini. Tidak seperti veteran, generasi X adalh kelompok yang skeptis, terutama dari otoritas. Mereka juga menikmati

kerja yang berorientasi pada Tim. Uang sama pentingnya seperti indikator kinerja karier, tetapi Generasi X bersedia menukar

peningkatan bayaran, jabatan, keamanan, dan promosi dengan waktu luang yang lebih banyak dan pilihan gaya hidup yang luas. Dalam pencarian keseimbangan hidup, generasi X kurang

bersedia melakukan pengorbanan pribadi demi kepentingan pemberi kerja mereka bila dibandingkan generasi sebelumnya, mereka membanggakan persahabatan sejati, kebahagiaan dan kesenangan.

(29)

Lanjutan

 Nexters (juga disebut neters, Millennials, Generation Y, dan Generation Next) tumbuh dalam kondisi

perekonomian yang makmur, tetapi kemudian turut merasakan merosotnya kondisi perekonomian. Masa-masa dimana bonus dan pekerjaan dan karier mereka. Namun, mereka memiliki harapan-harapan yang tinggi dan mencari makna hidup melalui pekerjaan mereka. Para Nexter menikmati kberagaman dan merupakan generasi pertama yang menerima tekonologi. Mereka menjalani kehidupan dengan bantuan ATM, DVD, telpon selular, laptop, internet. Generasi ini cenderung

berorientasi pada uang dan menginginkan hal-hal yang bisa dibeli uang. Mereka berusaha mengejar

keberhasilan finansial. Seperti generasi X, mereka menyukai kerja sama tim tetapi juga sangat percaya pada diri sendiri. Mereka cenderung menekankan nilai terminal seperti kebebasan dan kehidupan yang nyaman

(30)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

An online resource bank and community forum where teachers can access thousands of Cambridge support resources, exchange lesson ideas and materials, and join subject-specific

Durch die Einfügung eines eigentlich unpassenden und unerwarteten Wortes (Meer) entsteht ein Ausdruck mit einer neuen Bedeutung. Metafora adalah sebuah gambaran yang

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Prosedur penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1). Studi pendahuluan, studi literatur, dan observasi di sekolah; 2). Pembuatan instrumen penelitian, yaitu:

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Berangkat dari metode dan perencanaan pelaksanaan penelitian yang telah ditentukan dan dioptimalkan untuk diterapkan, menghasilkan temuan-temuan yaitu: kepercayaan masyarakat

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas