Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5
Kepribadian
Kepribadian: Keseluruhan cara dimana
seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian
Faktor Keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk
wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap
entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka.
Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan: Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita
tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
Sifat-Sifat Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian: Karakteristik yang
umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik2 tersebut, ketika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Karakteristik yang sering
muncul dan mendiskripsikan perilaku seorang individu
Myers-Brigs Type Indikator (MBTI)
Myers-Brigs Type Indicator: Tes kepribadian yang mengguna empat karakteristik dan
mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Instrumen penilaian berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu
akan merasa diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver
atau introver (ekstraverted atau introverted- E atau I), sensitif atau intuitif (Sensing atau intuitive – S
atua N), pemikir atau perasa (Thinking atau Feeling – T atau F) dan memahami atau menilai (Judging atau perceiving – J atau P).
Lanjutan
Istilah2 ini didefinisikan sebagai berikut:
Ekstraver versus Introver- Individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan
sebagai individu yang pendiam atau pemalu;
Sensitif versus Intuitif – Individu dengan karakteristik sensitif
digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya
individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”
Pemikir versus Perasa- Individu yang termasuk dalam karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa
mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.
Memahami versus Menilai- Individu yang cenderung memiliki
karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan
Model Lima Besar (MBTI)
Ekstraversi (ekstraversion) Dimensi ini
mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya, individu yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan
Lanjutan
Mudah Akur atau mudah bersepakat
(agreeableness). Dimensi ini merujuk pada
kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu yang sangat mudah
bersepakat adalah individu yang senang bekerja sama, hangat dan penuh kepercayaan.
Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menentang
Lanjutan
Sifat Berhati-hati (Conscientiousness) Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat hati-hati adalah individu yang
bertanggung jawab, teratur dapat diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat
berhati-hati yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan
Lanjutan
Stabilitas Emosi: Sering juga disebut
berdasarkan kebalikannya, yaitu Neurosis.
Dimensi ini menilai kemampuan seseorang
untuk menahan stress. Individu dengan
stabilitas emosi yang positif cenderung
tenang, percaya diri, dan memiliki pendirian
yang teguh. Sementara itu, individu dengan
stabilitas emosi yang negatif cenderung
mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak
memiliki pendirian yang teguh.
Lanjutan
Terbuka Terhadap Hal-Hal Baru. Dimensi ini
merupakan dimensi terakhir yang
mengelompokkan individu berdasarkan
lingkup minat dan ketertarikannya terhadap
hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka
cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitif
terhadap hal-hal yang bersifat seni.
Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka
cenderung memiliki sifat konvensional dan
merasa nyaman dengan hal-hal yang telah
ada.
Menilai Kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer perlu
mengetahui cara menilai kepribadian adalah
karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes
kepribadian sangat berguna dalam membuat
keputusan perekrutan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai
kepribadian:
-
Survei mandiri;
-
Survei peringkat oleh pengamat;
-Ukuran Proyeksi
Sifat Kepribadian Utama yang
Mempengaruhi Prilaku Organisasi
Evaluasi Inti Diri: tingkat dimana individu
menyukai atau tidak menyukai diri mereka
sendiri, apakah mereka menganggap diri
mereka cakap dan efektif, dan apakah
mereka mereasa memegang kendali atau
tidak berdaya atas lingkungan mereka.
Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai
atau tidak menyukai diri mereka sendiri dan
sampai dimana mereka menganggap diri
Lanjutan
Locus Kendali: Tingkat dimana individu yakin
bahwa mereka adalah penentu nasib mereka
sendiri
Internal: Individu2 yang yakin bahwa mereka
merupakan pemegang kendali atas apapun
yang terjadi pada diri mereka.
Eksternal: individu2 yang yakin bahwa
apapun yang terjadi pada diri mereka
dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar
seperti keberuntungan atau kesempatan
Machiavellianisme
Machiavellianisme: Tingkat dimana seorang individu pragmatis memepertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses
Narsisme: Kecenderungan menjadi arogan,
mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih dan
mengutamakan diri sendiri.
Pemantauan Diri. Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor
situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Individu dengan pemantauan diri yang tinggi mampu
menghadirkan kontradiksi luar biasa antara
Pengambilan Risiko
Donald Trump terkenal karena keberaniannya dalam mengambil risiko. Pada Tahun 60-an ia
memulai usahanya dari nol. Ia menjadi kaya raya dengan berusaha di pasar real estate kota new york yang bangkit kembali pada pertengahan
1980-an. Pada tahun 1994 ia memiliki kekayaan bersih USD 850 juta
Kepribadian Tipe A dan Tipe B
Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih
banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu, melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
Karakteristik Tipe B: tidak pernah mengalami
keterdesakan waktu ataupun ketidaksabaran, merasa tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan
pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas tuntutan situasi, bersenang-senang dan bersantai
daripada berusaha menunjukkan keunggulan mereka, bisa santai tanpa merasa bersalah.
Kepribadian Proaktif
Kepribadian proaktif: Sikap yang cenderung opportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan
tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.
Kepribadian dan Kultur Nasional
Diskusikan China, Asia vs Amerika,
Amerika vs Perancis, Swedia
Kenapa Tipe B lebih dominan di Perancis? Dan alasannya
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai Menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara
pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.
Sistem Nilai: Sebuah hirarki yang didasarkan pada penggolongan nilai-nilai seorang individu menurut intensitas mereka.
Jenis-Jenis Nilai
Nilai Terminal: Keadaan akhir kehidupan yang diinginkan tujuan-tujuan yang ingin di capai seseorang selama masa hidupnya.
Nilai Instrumental: Prilaku atau cara-cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai-nilai terminal seseorang.
Kelompok Kerja Kontemporer
Generasi Veteran memasuki angkatan kerja 1950-an dan awal tahun 1960-an percaya akan kerja keras, status quo, dan tokoh yang
berkuasa. Cenderung setia dengan pemberi kerja mereka dan
menghormati otoritas. Mereka cenderung menjadi pekerja keras dan orang-orang praktis. Mereka merupakan orang-orang yang
dikisahkan oleh Tom Brokaw melalui bukunya “ The Greatest Generation”, karyawan dari masa ini cenderung menempatkan kepentingan utama pada kehidupan yang nyaman dan keamanan keluarga
Generasi Baby Boomers: adalah kelompok yang lahir setelah perang dunia II ketika para veteran kembali kekeluarga mereka
masing-masing dan zaman sudah membaik. Boomers memasuki angkatan kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1980-an. Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hak sipil, pembebasan wanita, beatles, perang vietnam, dan kompetisi baby boom. Mereka membawa serta ukuran “etika hippies” dan tidak mempercayai otoritas. Namun, mereka menempatkan penekanan yang sangat besar pada prestasi dan keberhasilan material.
Lanjutan
Kehidupan Generasi X telah dibentuk oleh globaliasasi kedua orang tua berkarier, MTV, Aids, dan komputer. Mereka
Menghargai fleksibilitas, pilihan kehidupan, dan pencapaian kepuasan kerja. Keluarga dan hubungan sangat penting bagi kelompok ini. Tidak seperti veteran, generasi X adalh kelompok yang skeptis, terutama dari otoritas. Mereka juga menikmati
kerja yang berorientasi pada Tim. Uang sama pentingnya seperti indikator kinerja karier, tetapi Generasi X bersedia menukar
peningkatan bayaran, jabatan, keamanan, dan promosi dengan waktu luang yang lebih banyak dan pilihan gaya hidup yang luas. Dalam pencarian keseimbangan hidup, generasi X kurang
bersedia melakukan pengorbanan pribadi demi kepentingan pemberi kerja mereka bila dibandingkan generasi sebelumnya, mereka membanggakan persahabatan sejati, kebahagiaan dan kesenangan.
Lanjutan
Nexters (juga disebut neters, Millennials, Generation Y, dan Generation Next) tumbuh dalam kondisi
perekonomian yang makmur, tetapi kemudian turut merasakan merosotnya kondisi perekonomian. Masa-masa dimana bonus dan pekerjaan dan karier mereka. Namun, mereka memiliki harapan-harapan yang tinggi dan mencari makna hidup melalui pekerjaan mereka. Para Nexter menikmati kberagaman dan merupakan generasi pertama yang menerima tekonologi. Mereka menjalani kehidupan dengan bantuan ATM, DVD, telpon selular, laptop, internet. Generasi ini cenderung
berorientasi pada uang dan menginginkan hal-hal yang bisa dibeli uang. Mereka berusaha mengejar
keberhasilan finansial. Seperti generasi X, mereka menyukai kerja sama tim tetapi juga sangat percaya pada diri sendiri. Mereka cenderung menekankan nilai terminal seperti kebebasan dan kehidupan yang nyaman