• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2, No. 1, November 2013 - 128

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA

DAMPAKNYA PADA KINERJA LEMBAGA

PEMASYARAKATAN KLAS IIA BANDA ACEH

Zulkiram1, Mukhlis Yunus2, Amri2

1Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstrak: The purpose of this study was to determine: (1) the influence of organizational climate,

work discipline and compensation either simultaneously or partially on performance of officer (2) the influence of organizational climate, work discipline and compensation either simultaneously or partially on the performance of the organization, (3) the influence officer’s performance to organizational performance, (4) to determine the performance of the officer to mediate the influence of organizational climate, work discipline and compensation either simultaneously or partially on performances officer at the Penitentiary Class IIA Banda Aceh. Location Penitentiary Class IIA. Object of research is the influence of organizational climate, work discipline and compensation of the officers performance and its impact on organizational performance Penitentiary Class IIA Banda Aceh, with the number of respondents 92 respondents. The results showed that organizational climate, work discipline and compensation either simultaneously or partially affect the performance of the officers’s, organizational climate, work discipline and compensation either simultaneously or partially affect the performance of the organization. The results also prove that the performance of the officer affected performance of officer’s, then organizational climate, work discipline and compensation effect on organizational performance through performance of officer, this indicates that the indirect affected of three variables of the organizational performance improvement of the Penitentiary Class IIA Banda Aceh.

Keywords: Organizational Climate, Discipline of Work, Compensation, Performance Employes

and Organizational Performance.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi, (4) untuk mengetahui kinerja pegawai memediasi pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh. Lokasi penelitian Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh Objek penelitian adalah pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai serta dampaknya pada kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 92 orang responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi, hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja, kemudian iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

Kata Kunci: Iklim Organisasi, Disiplin Kerja, Kompensasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi

(2)

129 - Volume 2, No. 1, November 2013 PENDAHULUAN

Kinerja kerja pegawai pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh sesuai dengan bidang tugas dan tanggung-jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh ternyata kinerja pegawai masih belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan oleh pimpinan. Keadaan yang selama ini terjadi, akan menyebabkan menurunnya kinerja pada sebagian pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, ini dikarenakan adanya kecenderungan dari banyak pegawai yang mengabaikan eksistensinya sebagai pelayan masyarakat, sehingga mereka kurang bersemangat untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya secara optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku pegawai pemasyarakatan.

Selain faktor iklim organisasi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh, faktor lain yang dapat mempengaruhi terhadap peningkatan kinerja pegawai adalah faktor kedisiplinan, dimana faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja pegawai karena disiplin kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong terciptanya kinerja pegawai, disiplin kerja dalam hal ini tidak hanya diartikan sebagai kepatuhan dalam kehadiran, tetapi lebih dari itu disiplin meliputi semua

sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan telah ditetapkan Organisasi baik tertulis maupun tidak.

Tuntutan peningkatan jasa pelayanan umum harus dibarengi dengan meningkatkan disiplin pegawai, karena pegawai sebagai unsur pokok dalam organisasi mempunyai peran yang amat penting dan menentukan. Peningkatan disiplin ini antara lain dapat dicapai melalui upaya-upaya yang mendorong agar semua aturan dan tata tertib organisasi yang telah diatur sedemikian rupa ditaati, dipatuhi dan dilaksanakan oleh pegawai sebagaimana mestinya.

Sedangkan faktor kompensasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk memperoleh kinerja yang diharapkan, kompensasi tersebut diantaranya baik kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.

Berdasarkan tupoksi dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan, maka yang menjadi fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa faktor iklim organisasi pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh belum dapat berperan besar dalam meningkatkan kinerja pegawai maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Sedangkan disiplin kerja akan memberikan dampak terhadap tercapainya tujuan organisasi, karena semua anggota organisasi dapat mentaati semua peraturan yang diberlakukan di pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh. Sedangkan kompensasi

(3)

Volume 2, No. 1, November 2013 - 130 yang diberikan oleh pemerintah dalam

mendukung kegiatan tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, (2) Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, (3) Untuk mengetahui pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dan (4) Untuk mengetahui kinerja pegawai memediasi pengaruh iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kinerja Organisasi

Kinerja organisasi merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Kinerja organisasi juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, Wibowo, (2009:4).

Kinerja organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer

sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahua betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot, (Ambar, 2003:223).

Pengertian kinerja organisasi menurut Ambar (2003:223), menyebutkan bahwa kinerja organisasi merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sedangkan Hasibuan (2006:34), mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Kinerja Karyawan

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) karyawan, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Di sisi lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja.

Pembahasan berikut ini berkenaan kinerja pegawai dalam suatu rganisasi pemerintahan,

(4)

131 - Volume 2, No. 1, November 2013 dimana pengertian kinerja pegawai menurut (Simanjuntak, 2005:1) adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja organisasi adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sedangkan manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi termasuk kinreja masing-masing individu dan kelompok kerja di organisasi tersebut.

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) karyawan, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Di sisi lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja.

Iklim Organisasi

Iklim organisasi juga merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan suatu organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Gibson et al (2006) bahwa iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaanya. Seperti dikatakan oleh Amundson (1988) (dalam Bayu, 2003) bahwa iklim organisasi mencerminkan

kondisi internal suatu organisasi karena iklim hanya dapat dirasakan oleh anggota organisasi tersebut, dan iklim dapat menjadi sarana untuk mencari penyebab perilaku negatif yang muncul pada karyawan. Konsep iklim organisasi berisikan hal-hal yang sifatnya psikologis, seperti yang diungkapkan oleh James dan McIntyre (1967) (dalam Bayu, 2003).

Iklim organisasi merupakan suatu perangkat manajemen yang efektif untuk memadukan motivasi individu dengan tujuan serta tugas-tugas dalam organisasi. Iklim organisasi merupakan persepsi karyawan terhadap karakteristik dari prosedur yang ada dalam sebuah perusahaan. Dari seluruh definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi iklim organisasi adalah, persepsi anggota organisasi baik individu maupun kelompok dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi (misalnya: supplier, nasabah, konsultan, dan lain-lain) secara rutin tentang lingkungan internal organisasi yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku anggota organisasi, serta menentukan kinerja organisasi.

Disiplin Kerja

Pengertian disiplin kerja menurut Robbins dan Mary Coulter (2007:395), mengatakan bahwa apabila kinerja seorang bawahan secara teratur tidak memadai atau terus-menerus mengabaikan peraturan-peraturan, pimpinan menggunakan disiplin sebagai cara untuk mengendalikan perilaku. Disiplin merupakan tindakan-tindakan yang diambil atasan untuk menegakkan peraturan

(5)

Volume 2, No. 1, November 2013 - 132 mencakup kehadiran (ketidakhadiran,

keterlambatan, penyalahgunaan cuti sakit), perilaku di tempat kerja (gagal memenuhi tujuan-tujuan kinerja, tidak patuh), dan ketidak jujuran dalam bekerja.

Siagian (2009 : 304-307), pembahasan disiplin pegawai dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Dengan kata lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

Siagian (2009:304), juga mengatakan bahwa terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi, yaitu bersifat preventif dan yang bersifat korektif. Pendisiplinan bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap para anggota organisasi diusahakan pencegahan

jangan sampai para karyawan berperilaku negatif.

Kompensasi

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi yang baik merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi organisasi maupun karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara benar dan teratur maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi. Apabila kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai tidak sesuai atau tidak memadai, maka akan mengakibatkan turunnya prestasi kerja. Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa literatur kompensasi sering diistilahkan dengan upah.

Menurut Griffin (2004:432), Kompensasi (compensation) adalah remunerasi finansial yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai imbalan atas pekerjaan mereka. Para pegawai yang telah mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi yang diberikan secara finansial maupun non finansial.

Kemudian Rivai dan Sagala (2009 : 741), juga memberikan definisi tentang kompensasi yaitu merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai

(6)

133 - Volume 2, No. 1, November 2013 pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.

METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, dengan alamat Jalan Lembaga Desa Bineuh Blang Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah semua pegawai pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh yang berjumlah 92 orang.

Operasional Variabel

 Iklim Organisasi (X1), Persepsi anggota

organisai baik individu maupun kelompok dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi

 Kedisiplinan Kerja (X2), Suatu prosedur

yang mengoreksi atau menghukum seorang bawahan karena melanggar aturan yang telah ditentukan oleh organisasi

 Kompensasi (X3), Imbalan atau balas jasa

yang diterima oleh pegawai untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya

 Kinerja Pegawai (Y), Sebagai kemampuan kerja seseorang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

 Kinerja Organisasi (Z), Kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengidentifikasi karakteristik responden seperti terlihat pada tabel berikut ini :

No. Uraian Frek Persen

1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 79 13 85,9 14,1 2. Usia responden: < 20 tahun 20 - 29 tahun 30 - 39 tahun 40 - 49 tahun > 50 tahun 2 8 21 39 22 2,2 8,7 22,8 42,4 23,9 3. Status perkawinan Kawin Belum Menikah Duda/Janda 23 69 0 25,0 75,0 0,0 4. Pendidikan terakhir SMA Diploma III Sarjana Pascasarjana 10 16 57 9 10,9 17,4 62,0 9,8 6. Pendapatan < Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000 - 2.499.999,- Rp. 2.500.000 - 3.499.999,- > Rp. 3.500.000,- 4 38 40 10 4,3 41,3 43,5 10,9 Jumlah 92 100,0

Sumber : Data Primer, 2013 (diolah)

Pengaruh Secara Simultan Iklim Organisasi, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil pengujian secara simultan (bersama-sama) variabel iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (60,405 >

(7)

Volume 2, No. 1, November 2013 - 134

Pengaruh Iklim organisasi Terhadap

Kinerja pegawai

Berdasarkan hasil penelitian seperti ditunjukkan pada tabel 4.9. menunjukkan bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dengan nilai koefisien beta sebesar 0,424.

Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja

pegawai

Berdasarkan hasil penelitian seperti ditunjukkan pada tabel 4.9. menunjukkan bahwa disiplin kerja yang diperlihatkan oleh pegawai mempunyai pengaruh terhadap

peningkatan kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,272 artinya setiap perubahan terhadap variabel disiplin.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil penelitian seperti ditunjukkan pada tabel 4.9. menunjukkan bahwa kompensasi yang dilakukan oleh pimpinan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,251.

Adapun struktur pengujian hipotesis pertama dalam penelitian seperti digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Substruktur Iklim Organisasi, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja pegawai

Pengaruh Iklim organisasi, Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh

Pengaruh secara Simultan Iklim organisasi, Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja organisasi

Hasil penelitian secara simultan variabel iklim organisasi dan kompensasi serta disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (52,112 > 2,768) pada tingkat

(8)

135 - Volume 2, No. 1, November 2013

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh diperoleh nilai koefisien sebesar 0,424.

Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja

Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja yang diperlihatkan oleh

pegawai mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,261.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi yang dilakukan oleh pimpinan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,239.

Adapun struktur pengujian hipotesis kelima sampai kedelapan dalam penelitian seperti digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Substruktur Iklim Organisasi, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Organisasi

Pengaruh Kinerja pegawai Mempunyai

Pengaruh Terhadap Kinerja organisasi

Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki koefisien jalur sebesar 0,974 dengan p=0.000. Pada tingkat signifikansi α=5% atau 0,05 maka nilai p (0,000) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengaruh kinerja pegawai

(Y) terhadap kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh (Z) adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja

(9)

Volume 2, No. 1, November 2013 - 136 organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA

Banda Aceh.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

2. Iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh.

4. Iklim organisasi, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai.

Saran

1. Untuk meningkatkan kinerja pegawai berdasarkan variabel iklim organisasi, maka yang harus dilakukan adalah mencegah kebisingan kendaraan umum dilingkungan LP, agar situasi lebih nyaman.

2. Untuk meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja organisasi berdasarkan variabel disiplin kerja diharapkan kepada pegawai untuk selalu mentaati semua peraturan di lingkungan LP.

3. Sementara untuk meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja berdasarkan kompensasi adalah pihak pimpinan hendaknya selalu memberikan insentif terhadap pegawai yang melakukan kerja mencapai target.

4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Banda Aceh, berkaitan dengan faktor iklim organisasi, penerapan disiplin kerja yang tinggi terutama dalam peningkatan kinerja pegawai dan peningkatan kinerja pegawai, serta sistem pemberian kompensasi yang memadai untuk semua pegawai sesuai dengan pangkat/golongan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ambar. T, Sulistiyani dan Rosidah. 2003.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto., S, 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina

Aksara.

Flippo, E. B., 2003. Manajemen Personalia. (penerjemah : Moh. Mas'ud). Jakarta: Erlangga.

Fuad, M., 2004. Survai Diagosis Organisasional. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Garvin, D A., 2000. Managing Quality. New York: The Free Press.

Ghozali, I., 2001. Penggunaan teknik Ekonometri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gibson, I, D., 2006. Organisasi: Perilaku Struktur

dan Proses, (Terjemahan). Jakarta: Binarupa

(10)

137 - Volume 2, No. 1, November 2013 Griffin, J., 2004. Customer Loyalty, How to Earn It,

How to Keep It, Lexington Books, 1230,

Avenue of America. New York. USA. Gujarati, D., 2005. Dasar-dasar Ekonometrika.

Surabaya: Penerbit Erlangga.

Handoko, T. H., 2004. Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Harvey, C., 2006. Motivasi yang Sukses dalam

Sepekan. Jakarta: PT. Kosaint Blanc Indah

Corp.

Hasibuan, S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan.

Jakarta: CV. Haji Mas Agung.

Khoirun, N., 2008. Peranan Analisis Jabatan (Job

Analysis) Dalam Penempatan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto.

Jurnal Manajemen. Universitas Islam Negeri

(UIN) Malang

Listianto dan Setiaji, 2006. Pengaruh Motivasi, Kepuasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian tersebut dilakukan dilingkungan pegawai Kantor PDAM Kota Surakarta. Jurnal Manajemen

dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Ma’ruf, J., 2005. Riset Perilaku Konsumen : Niat Membeli Melalui Internet, Program Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala.

Malhotra K. N, 2006. Riset Pemasaran Pendekatan

Terapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Mangkunegara, A., 2005. Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Yogyakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Manullang, 2004. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit : Ghalia Indonesia.

Meiner, J. B., 2005. Organizational Behavior. ME. Sharpe Inc. USA

Miftah, T., 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar

dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajawali

Grafindo.

Munie, 2005. Manajemen Kinerja. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nawawi dan Hadari, 2005. Administrasi dan

Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Noe, R.A. et.al, 2009. Fundamental of Human

Resources Management. 3rd ed. Mc Graw Hill. London. UK.

Ranupandoyo, H., dan Suad H, 2007. Manajemen

Personalia. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

UGM (BPFE).

Rivai, V., dan Basri, 2009. Performance Appraisal. Jakarta: Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai, V., 2005. Kepemimpinan dan Perilaku

Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Robbins, S P., 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.

Robert, M, L., dan Jackson, J H. 2002. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Gambar

Gambar 1.   Substruktur  Iklim  Organisasi,  Disiplin  Kerja  dan  Kompensasi  Terhadap  Kinerja  pegawai
Gambar 2.   Substruktur  Iklim  Organisasi,  Disiplin  Kerja  dan  Kompensasi  Terhadap  Kinerja  Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Digunakannya parameter deformasi maksimum (secara realistik dan aktual) sebagai landasan untuk kelompok metoda-metoda berbasis perpindahan (Displacement-Based Design) dipandang

Kesejahteraan pun Setiap manusia yang hidup di dunia ini telah terlahir dengan tipe yang berbeda-beda, ada sebagian dari mereka yang dengan mudahnya dapat bertahan dan bangkit

Ketika komponen-komponen dalam variabel budaya organisasi berdiri sendiri- sendiri dalam rangka untuk mencari hu- bungan dengan variabel kepuasan kerja, serta untuk

Jika ada karyawan bagian divisi produksi PT “X” di kota Cikampek yang tidak mengerti pekerjaannya, karyawan tersebut bertanya kepada supervisornya maupun kepada karyawan

16 Semangat kerjasama di antara rekan-rekan kerja saya 17 Kesempatan untuk merencanakan pekerjaan saya 18 Cara saya diberitahu apabila saya bekerja dengan baik 19

bahwa training dan pendidikan yang diberikan sering kali kurang merata (hanya orang- orang tertentu saja berdasarkan kedekatan dengan atasan). Selain itu 13,33 % karyawan merasa

Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan

Input, pemrosesan, output, penyimpanan dan kendali dari sumberdaya data adalah data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip,data reservasi.. Input dari produk informasi