• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan proses pembangunan Daerah maupun Nasional. Dalam kaitan itu pembangunan Koperasi dan UMKM, sering ditempatkan sebagai bagian penting dan strategis. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena KUMKM memang memiliki potensi yang besar dalam perekonomian Daerah, yaitu dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat, pengentasan kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja yang memiliki kontribusi dalam pembentukan PDRB Provinsi NTB.

Peran strategis KUMKM di tengah kehidupan ekonomi daerah merupakan fakta yang tidak bisa disangkal lagi. Peran strategis tersebut terutama terkait dengan jumlah, sebaran dan jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh KUMKM serta kemampuan KUMKM dalam menyerap tenaga kerja. Jumlah koperasi saat ini sebanyak 4.049 unit dengan jumlah pengelola (pengurus, pengawas, manajer dan karyawan) sebanyak 31.572 orang, sedangkan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebanyak 645.788 , terjadi peningkatan atas Usaha Mikro yang berasal dari penumbuhan Wirausaha Baru pada tahun 2015 sebanyak 1.080 WUB sedangkan jumlah kumulatif WUB pada periode sebelumya sebanyak 100.101 unit sehingga total kumulatif sampai dengan tahun 2015 sebanyak 101.181 WUB.

Sasaran pembangunan KUMKM adalah “Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang Berkualitas, Mandiri dan Berdaya saing secara global dengan meningkatkan akses Koperasi dan UMKM pada sumber daya produktif.

Dalam menghadapi kondisi Ekonomi Nasional dan perekonomian dunia yang semakin kental diwarnai oleh persaingan dan efisiensi, nampaknya KUMKM tidak lagi bersandar pada dorongan dari luar, tetapi KUMKM harus dapat menjadikan unsur luar dan segala permasalahan yang dihadapi sebagai tantangan

(2)

dan motivasi untuk lebih mengedepankan potensi internal. Namun demikian KUMKM telah membuktikan keandalannya dalam menghadapi kondisi yang paling sulit seperti pada era krisis moneter. Ketahanan tersebut mengindikasikan bahwa KUMKM memiliki potensi yang besar, yang dapat diandalkan. Untuk itu yang diperlukan sekarang adalah bagaimana energi potensial yang ada pada KUMKM dapat diubah menjadi energi aktual untuk dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Adanya fenomena seperti diuraikan diatas dapat disimpulkan sementara, bahwa upaya pemberdayaan KUMKM bukanlah suatu komitmen kebijakan jangka pendek, tetapi merupakan proses politik jangka panjang.

Dalam upaya mendorong percepatan proses pemberdayaan KUMKM selama era reformasi juga terlihat sudah banyak isu politik yang seharusnya dapat mempercepat proses pemberdayaan KUMKM, sehingga kalangan KUMKM serta para pemangku kepentingan (stakeholders) dituntut berkemampuan memberikan keyakinan kepada para pengambil keputusan agar lebih berpihak kepada pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang merupakan kelompok masyarakat terbesar.

Sasaran pembangunan KUMKM tersebut telah dijabarkan dalam Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB ( 2013-2018 ) yaitu Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing yang dikelola secara profesional dan ditopang oleh kegiatan usaha anggota dan UMKM, meningkatnya akses dan pangsa pasar Koperasi dan UMKM, terwujudnya Koperasi dan UMKM sebagai Lembaga Ekonomi Kerakyatan dan meningkatnya pelayanan Koperasi.

Selaras dengan Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2013-2018 salah satu misinya yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan dan mengembangkan keuangan Daerah. Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB berupaya untuk mewujudkannya melalui penjabaran beberapa target capaian indikator pada

(3)

Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018 ( selama 5 tahun) yaitu dengan meningkatkan kualitas KUMKM melalui peningkatan kualifikasi Koperasi

berkualitas sebanyak 1.000 unit, meningkatnya pelaksanaan RAT sebanyak

17%, meningkatnya jumlah Koperasi 375 Koperasi, meningkatnya jumlah anggota Koperasi sebanyak 7.500 orang, meningkatnya jumlah Koperasi Simpan Pinjam 50 KSP, terbentuknya Koperasi Syariah 500 KSPS, meningkatnya kesehatan 1.255 KSP, meningkatnya modal sendiri Koperasi Rp. 1.045.335 juta, meningkatnya volume usaha Koperasi Rp. 1.856,885 juta, Meningkatnya SHU Koperasi 134.513,29 juta, meningkatkan klasifikasi usaha 2.210 UMKM,

menumbuhkan wirausaha baru sebanyak 5.000 unit, pembinaan untuk pengembangan 50 sentra , meningkatnya jumlah kualitas SDM KUMKM

sebanyak 75 AKT/2.250 Orang sampai dengan Tahun 2018 nanti.

Secara kuantitatif sasaran pembangunan KUMKM Tahun 2017 dan merupakan Indikator Kinerja Utama adalah peningkatan kualifikasi

Koperasi berkualitas sebanyak 200 unit ; terbentuknya KSP Syariah sebanyak 87 unit ; meningkatnya kualifikasi usaha UMKM sebanyak 442 UMKM dengan rincian : Wirausaha Baru menjadi Usaha Mikro sebanyak 400

unit, Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil 40 Unit, Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah 2 Unit; penumbuhan Wirausaha Baru sebanyak 1.000 unit dan

Pembinaan Sentra sebanyak 10 unit.

Langkah ini patut disyukuri sebagai upaya nyata keberpihakan pemerintah daerah untuk pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM diharapkan mampu berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, menekan angka pengangguran dan mendorong angka pertumbuhan ekonomi di NTB.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum dalam penyusunan RPJMD Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

(4)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015-2019;

14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka untuk Usaha Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan;

(5)

Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah;

16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1994 tentang Peningkatan Pembinaan Pengembangan Perkoperasian;

17. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah;

18. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 19/PER/M.KUKM/III/2007 Tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 18/PER/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman Teknis Bantuan Perkuatan Dalam Bidang Produksi;

19. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi Ditetapkan Tanggal 16 April 2007

20. Keputusan Menteri Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia Nomor 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi Ditetapkan Tanggal Pebruari 1998 21. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 351/KEP/M/XII/1998, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.

22. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

23. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 43/Kep/M.KUKM/VII/2004 tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Koperasi Ditetapkan Tanggal 19 Juli 2004.

24. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 124/Kep/M.KUMK/IX/2004 tentang Penugasan Pejabat Yang Berwenang Untuk Memberikan Pengesahan Akta Pendirian Perubahan Anggaran Dasar Dan Pembubaran Koperasi Di Tingkat Nasional Ditetapkan Tanggal 6 Oktober 2004.

(6)

25. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menegah Republik Indonesia Nomor 98/Kep/M.KUMKM/IX/2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi Ditetapkan Tanggal 24 Oktober 2004.

26. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 96/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

27. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 123/Kep/M.KUMK/X/2004 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dalam Rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar Dan Pembubaran Koperasi Pada Provinsi dan Kabupaten/Kota Ditetapkan tanggal 6 Oktober 2004.

28. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 130/Kep/M/KUKM/X/2004 tentang Pedoman Teknis Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Kecil Dibidang Usaha Industri Dan Ritel Bahan Pokok Kebutuhan Masyarakat Ditetapkan Tanggal 15 Oktober 2004. 29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2002 tentang

Pengembangan Koperasi

30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 -2025;

31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017 dimaksudkan untuk menghasilkan program-program pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terpadu dan responsive terhadap kebutuhan masyarakat.

Tujuan Penyusunan Renja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB Tahun 2017 adalah sebagai acuan dalam penyusunan RKA Tahun 2017 sebagai berikut : 1. Tersusunnya Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan menjadi acuan bagi

(7)

jajaran Dinas Koperasi dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan Koperasi dan UMKM sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan.

2. Merupakan Dokumen untuk menentukan arah dan sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam pembangunan Koperasi dan UMKM pada tahun 2017. 3. Terwujudnya Koordinasi dan Keterpaduan antar sektor dan program Strategis

yang berorientasi pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam Visi dan Misi.

1.4. Sistematika Renja

Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Renja

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NTB TAHUN 2015

2.1. Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Rencana Kerja (Renja) 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Rencana Kerja (Renja)

Tahun 2015 dan Realisasi SKPD 2.3. Isu Strategis dan Masalah Mendesak

BAB III.TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Tujuan dan Sasaran

3.2. Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat

3.3 Program dan Kegiatan Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB

BAB IV. INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN YANG MENGGAMBARKAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD

BAB V. DANA INDIKATIF BESERTA SUMBERDAYA SERTA PRAKIRAAN MAJU BERDASARKAN PAGU INDIKATIF

(8)

BAB VI. SUMBER DANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENJALANKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

(9)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015

2.1. Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Renja

Keberhasilan suatu Visi dan Misi dapat dilihat dari hasil pencapaian pelaksanaan program yang telah ditetapkan/dirumuskan dalam bentuk sasaran kegiatan yang telah tertuang dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan penjabaran Visi dan Misi.

Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah “Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang Berkualitas, Mandiri dan Berdaya saing secara global dengan meningkatkan akses koperasi dan UMKM pada sumber daya produktif dalam rangka mengembangkan Sistem Ekonomi Kerakyatan dengan beberapa sasaran yang dijabarkan kedalam beberapa indikator pengukuran kinerja.

Visi Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018 adalah Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman,

Berbudaya, Berdaya Saing dan Sejahtera dengan penekanan pada Misi Ke -

Lima yaitu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Mengembangkan Keunggulan Daerah, maka selaras dengan Visi dan Misi tersebut, program kegiatan yang dilaksanakan Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB mengarah pada kebijakan dan tujuan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi NTB, antara lain :

1. Mempercepat pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat miskin. Program yang dilaksanakan adalah peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan dan peningkatan peran perempuan di pedesaan.

2. Mendorong tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan mikro dan sarana pendukung perekonomian sampai tingkat pedesaan.

Program yang dilaksanakan antara lain, 1) Penciptaan Iklim Usaha - Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif, 2) Pengembangan Kewirausahaan dan

(10)

Keunggulan Kompetitif UKM, 3) Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dan 4) Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, kebijakan yang ditempuh dalam upaya pemberdayaan Koperasi dan UKM tahun 2015 adalah 1) Pengembangan kewirausahaan dan UKM berkeunggulan kompetitif; 2) Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan Koperasi dan UKM; 3) Meningkatkan akses Koperasi dan UKM pada sumber daya produktif; 4) Dukungan perkuatan bagi Koperasi dan UKM. Sedangkan program yang dilaksanakan yaitu : Peningkatan SDM KUKM dan Aparatur, Penataan Organisasi dan Manajemen Koperasi, Peningkatan Koordinasi, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Peningkatan akses dan pangsa pasar KUKM, meningkatkan Kemitraan, Dukungan Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan.

Berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan pada akhir tahun 2015 telah dilakukan Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengukuran Kinerja Kegiatan menunjukkan hasil baik, hal ini terlihat pada prosentase realisasi pencapaian target pada setiap kegiatan rata-rata mencapai diatas 100 %. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tujuan I : Terwujudnya Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) yang tangguh, unggul, produktif, mandiri dan berdaya saing yang dikelola secara Profesional dan ditopang oleh kegiatan Usaha anggota dan UMKM.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada Indikator Keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kualifikasi Koperasi yang berkualitas sebanyak 200 Koperasi, dengan tingkat pencapaian 198 Koperasi Berkualitas dengan kualifikasi Sangat Berkualitas 3 Koperasi, Berkualitas 132 Koperasi dan Cukup Berkualitas 63 Koperasi dengan jumlah total 198 Koperasi atau 99 %. (

Merupakan

Indikator Kinerja Utama / IKU

)

(11)

2. Meningkatnya pelaksanaan RAT sebanyak 56 % dari jumlah Koperasi. Realisasi Pelaksanaan RAT mencapai 54,36 % .

3. Meningkatnya jumlah KSP/USP Koperasi, sebanyak 10 Koperasi. Realisasi peningkatan jumlah KSP/USP Koperasi mencapai 41 Koperasi atau 410 % dari Target yang ditetapkan.

4. Terbentuknya Koperasi Syariah sebanyak 36 KSPS dari target 169 KSPS dari target yang ditetapkan sebesar 21,30 %. (

Merupakan Indikator Kinerja

Utama / IKU

)

5. Klasifikasi KSP/USP Koperasi yang dinilai pada tahun 2015 yaitu sebanyak 414 Koperasi atau 32,99 % dibanding jumlah KSP/USP yang telah dinilai Kesehatannya pada Tahun 2014 sebanyak 555 KSP/USP atau 44,22 % dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 1.255 Koperasi.

Adapun hasil Penilaian Kesehatan pada Tahun 2015 sebagai berikut :  68 KSP/USP dengan kategori sehat

 325 KSP/USP dengan kategori cukup sehat  21 KSP/USP Kurang Sehat

Tujuan II : Meningkatnya Akses dan Pangsa Pasar Koperasi dan UMKM.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada

indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Realisasi peningkatan Modal Sendiri Koperasi sebesar Rp. 810,16 milyar atau 103,16 % dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 785,376 milyar

2. Realisasi peningkatan Volume Usaha Koperasi sebesar Rp. 1, 507 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1,574 triliun atau 95,751% dari target. 3. Realisasi peningkatan SHU Koperasi sebesar Rp. 82,775 milyar dari target

yang ditetapkan sebesar Rp. 109,803 milyar atau 75,39 % dari target.

4. Meningkatnya kualifikasi UMKM binaan sebanyak 442 unit dengan tingkat Realisasi sebanyak 830 unit atau 187,78 % dari target,dengan rincian sebagai berikut :

a. Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah 4 unit (200 % ) dari target 2 unit Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil 45 (112,5 % ) dari target 40 unit

b. Usaha Mikro 730 unit ( 182,5 % ) dari target 400 unit. (

Merupakan

Indikator Kinerja Utama / IKU

)

(12)

5. Menumbuhkan Wirausaha Baru sebanyak 1.000 unit dengan tingkat Realisasi sebanyak 1.080 unit atau 108 % dari target. (

Merupakan Indikator Kinerja

Utama / IKU

)

6. Meningkatnya Manajemen Dan Usaha Sentra sebanyak 10 Sentra dari dari target 10 Sentra yang ditetapkan atau 100 % dari target. (

Merupakan

Indikator Kinerja Utama / IKU

)

Tujuan III : Terwujudnya Koperasi dan UMKM sebagai Lembaga Ekonomi Kerakyatan.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Realisasi peningkatan jumlah Koperasi sebanyak 83 Koperasi dari target 75 Koperasi atau 110,67 % dari target.

2. Realisasi peningkatan jumlah Pengelola koperasi sebanyak 235 orang dari target 450 orag atau 52,23 % dari target.

Tujuan IV : Meningkatnya Pelayanan Koperasi.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Realisasi jumlah Anggota Koperasi sebanyak Tahun 2015 sebanyak 623.348 orang menurun 2.769 orang dibanding Tahun 2014 yaitu sebanyak 626.117 orang , atau tidak memenuhi target peningkatan sebanyak 1.500 orang hal ini disebabkan karena penataan kelembagaan koperasi (penghapusan /penggabungan/peleburan Koperasi) untuk diberikan Nomor Induk Koperasi (NIK) yang diumumkan pada Lembar Berita Negara.

2. Meningkatnya jumlah kualitas SDM KUMKM sebanyak 450 orang tingkat pencapaian Realisasi sebanyak 660 orang atau 146,67 % dari target.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Renja Tahun 2015, dan Realisasi SKPD

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah melakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja

(13)

kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Tahun 2015, untuk mencapai terealisasinya pencapaian sasaran dan tujuan tersebut dilaksanakan melalui beberapa program dan kegiatan sebagai berikut :

TUJUAN I : Terwujudnya Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) yang tangguh, unggul, produktif, mandiri dan berdaya saing yang dikelola secara Profesional.

SASARAN : Meningkatnya Kualifikasi Koperasi Berkualitas; Meningkatnya Pelaksanaan RAT, Meningkatnya Jumlah KSP; Meningkatnya Jumlah KSP Syariah; Meningkatnya Kesehatan KSP/USP.

Sasaran ini dicapai melalui 1 Program 2 kegiatan, yaitu :

1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan 2 Kegiatan, yaitu :

a. Pembinaan; Pengawasan; dan Penghargaan Koperasi Berprestasi, melalui : - Koordinasi Fasilitasi Pengembangan Koperasi di Wilayah OVOP

- Pembinaan Kelembagaan Dalam Rangka Percepatan RAT Koperasi di Provinsi dan 10 Kabupaten/Kota

- Temu Konsultasi PPKL (Petugas Penyuluh Konsultasi Lapangan) dengan Kab/Kota di Provinsi

- Cetak Buku Pedoman dalan rangka mendukung kegiatan sosilaisasi yaitu Pendirian Dan Perubahan Angaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT) Koperasi; Pedoman Hak dan Tanggung Jawab Anggota Koperasi; Pedoman Peningkatan Peran dan Fungsi Perangkat Organisasi Koperasi.

- Verifikasi Koperasi Berprestasi Dan Koperasi Sekolah Breprestasi - Peningkatan Kualifikasi Kualitas Koperasi melalui :

 Pemeringkatan 100 Koperasi

 Pelaksanaan Bantuan Biaya Audit kepada 30 Koperasi

- Pemberian Penghargaan Kepada Koperasi Berprestasi (4 Koperasi) dan Koperasi Sekolah Berprestasi (4 Koperasi)

b. Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana/Manajemen Modern Pada Jenis Usaha koperasi, melalui :

(14)

- Rapat Kelembagaan Koperasi / KSP / USP Koperasi dangan Kabupaten Kota se NTB

- Bimbingan Teknis Standar Operasionalisasi Manajemen (SOM) Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

- Rapat Koordinasi Pemberdayaan Koppontren Melalui KSP/USP Pola Syariah di Provinsi

- Rapat Koordinasi Pelaksanaan SHAT Bagi Pelaku dan Gerakan Koperasi dan UMKM

- Peningkatan Kapasitas KSP/USP Syariah ke Luar Daerah

- Fasilitasi Pembentukan /Penyesuaian Anggaran Dasar Koperasi menjadi Koperasi Berbasis Syariah 100 Koperasi

- Evaluasi Pemanfaatan Software Akuntansi Syariah Ke 10 Kab/kota

TUJUAN 2 : MENINGKATNYA AKSES DAN PANGSA PASAR KOPERASI DAN

UMKM

SASARAN : Meningkatnya Modal Sendiri Koperasi, Meningkatnya Volume Usaha Koperasi, Meningkatnya SHU Koperasi, Meningkatnya Kualifikasi Usaha UMKM

Sasaran ini dicapai melalui 3 Program 7 kegiatan, yaitu :

1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan 1 Kegiatan, yaitu : a. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi, melalui :

- Workshop Pengembangan Usaha Koperasi di Sektor Riil - Pengembangan Koperasi Yang mendukung pariwisata - Rapat Revitalisasi Koperasi

- Dukungan Hari Pangan Sedunia dan HKG

- Bintek Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Penghasil Tembakau Pra Koperasi

- Verifikasi dan Evaluasi Dana Bergulir/Hibah

- Penyelenggaran Pasar Rakyat Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia dan Hari Koperasi

2. Program Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah , melalui kegiatan 4 kegiatan, yaitu:

(15)

a. Pengembangan Klaster Bisnis, melalui : - Temu Konsultasi Pengembangan Sentra Tenun Se P- Lombok

- Validasi Data Sentra dan BDS ke Kabupaten/Kota Se- NTB

b. Pengembangan Sarana Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah, melalui :

Kegiatan Pasar Rakyat sebanyak 7 kegiatan yang dilaksanakan di: - Se-Pulau Lombok dalam rangka HUT NTB

- Mataram dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 70 Tahun 2015 - Se-Pulau Lombok dalam rangka HUT KORPRI ke 57 Tahun 2015 - Lombok Tengah dalam rangka HUT RI KE 70 Tahun 2015 - Mataram dalam rangka Bulan Suci Ramadhan 1437 H - Lombok Barat dalam rangka Tahun Baru Islam - Lombok Timur dalam rangka Idul Adha 1437

c. Penyelenggaran Industri Rumah Tangga; Industri Kecil dan Industri Menengah, melalui :

- Bimbingan Teknis PIRT 200 UMK di 10 Kabupaten/Kota - Fasilitasi Sertifikasi Label Halal/Legal Aspek 45 UMKM - Pembinaan Kelompok Ekonomis Produktif di 10 Kab/Kota

d. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah, melalui : - NTB Expo – Mataram ( 10 stand )

- Pameran HUT NTB (2 Stand ) - Harkopnas Expo – NTT ( 1 Stand )

- Yogya Trade Expo – Yogyakarta ( 2 Stand )

- Pameran Tourism Trade Expo 2015 - Menado (2 stand )

3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha UKM, dengan kegiatan yaitu :

a. Fasilitasi

(16)

Inkubator Teknologi Dan Bisnis, melalui : - Bintek Tenun di Kota Bima, 30 Orang

- Bintek Pembuatan Bakso di Mataram, 60 Org

- Bintek Pembuatan Emping Jagung di Kabupaten Sumbawa, 60 Orang - Bintek Pembuatan Dodol Rumput Laut di Lombok Barat 60 Org

- Bintek Pembuatan Abon Ikan di Kabupaten Lombok Utara 60 Org - Bintek Handycraft dan Modifikasi Kain Tenun, 40 Orang

- Bintek Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Ikan di Kab. Lombok Utara, 60 Orang

- Bintek Pengolahan Kacang Mente di Kabupaten Lombok Utara, 60 Org - Bintek Ketak di Kab. Lombok Barat dan Kab. Lombok Tengah, 60 Orang - Bintek Kerajinan Batok Kelapa di Kabupaten Lombok Utara, 60 Orang - Bintek Pengolahan Cabe di Kabupaten Lombok Tengah, 60 Orang - Bintek Pengolahan Rumput Laut di Kabupaten Lombok Timur, 60 Org

- Bintek Pengolahan Makanan Unggulan Daerah (Kerake) di Kabupaten Lombok Timur, 60 Orang

- Fasilitasi Peralatan Pasca Bintek :  Peralatan Tenun 6 Paket

 Peralatan Pembuatan Bakso 15 Paket

 Peralatan Pembuatan Emping Jagung 12 Paket  Peralatan Pembuatan Dodol Rumput Laut 10 Paket  Peralatan Pembuatan Abon Ikan 12 Paket

 Peralatan Mekanisasi Pembuatan Tas/Sepatu Berbahan Dasar Batik/Tenun 24 Unit

 Peralatan Pengolahan Ikan 12 Paket

 Peralatan Pengolahan Kacang Mente 12 Paket  Peralatan Pengolahan Batok Kelapa 10 Paket  Peralatan Pengolahan Cabe 12 Paket

 Peralatan Pengolahan Rumput Laut 12 Paket  Peralatan Pengolahan Ketak 12 Paket

(17)

 Peralatan Pengolahan Makanan Unggulan Daerah (kerake) 10 Paket - Pengadaan Gerobak Usaha Bagi Wirausaha Baru 135 Unit

- Fasilitasi Sarana Usaha Pengusaha Kreatif Lapangan (Lapak PKL) di Kabupaten Lombok Timur 15 unit, Kabupaten Lombok Utara 15 unit, Kabupaten Lombok Barat 15 unit

- Pengadaan Software Decision Support System (DSS) untuk penyusunan Study kelayakan usaha bagi UMKM

- Pengadaan Peralatan Bagi Wirausaha Baru Pasca Diklat  Peralatan Otomotif 10 Paket

 Peralatan Konveksi 10 Paket  Peralatan Tata Boga 10 Paket

TUJUAN 3 : TERWUJUDNYA KOPERASI DAN UMKM SEBAGAI LEMBAGA

EKONOMI KERAKYATAN

SASARAN : Meningkatnya Jumlah Koperasi dan Meningkatnya Jumlah Pengelola Koperasi

Sasaran ini dicapai melalui 1 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan 1 kegiatan , yaitu :

a. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/UKM, melalui :

- Diklat Mgt Perkoperasian Bagi Pengurus/Pengelola Koperasi (2 AKT, 60 Org)

TUJUAN 4 : MENINGKATNYA PELAYANAN KOPERASI

SASARAN : Meningkatnya Jumlah Anggota Koperasi dan Meningkatnya Jumlah Kualitas SDM

Sasaran ini dicapai melalui 2 Program dan 2 Kegiatan,dengan rincian sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan 1 Kegiatan, yaitu : a. Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi, melalui :

- Pemberian Bimbingan Teknis Perkoperasian kepada PPKL dan PPL

- Sosialisasi Jasa Keuangan Syariah kepada anggota / masyarakat di 10 Kabupaten / Kota

(18)

- Sosialisasi PP 17 Tahun 2013 tentang Penjelasan UU No. 28 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

- Sosialisasi Perpres 98 Tahun 2014 Tentang Perizinan Usaha UMK

- Pelaksanaan Orasi dan Simulasi Perkoperasian dalam rangka Peringatan Hari Koperasi Nasional

- Pemberian penghargaan kegiatan cerdas cermat perkoperasian , orasi dan simulasi perkoperasian.

- Publikasi Paket Khusus Perkoperasian dan UKM dan Paket Promosi Produk Unggula KUMKM

- Publikasi KUMKM melalui Cetak Leaflet dan brosur, Kalender dan foto-foto kegiatan

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan 1 kegiatan , yaitu :

a. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/UKM, melalui :

- Diklat Akuntansi Komputer Bagi Pengurus/Pengelola Koperasi (2 AKT, 60 Orang)

- Diklat Akuntansi Sederhana Bagi UKM Komputer (2 AKT, 60 org) - Diklat Study Kelayakan Program DSS (2 AKT, 60 Org)

- Diklat Penilaian Kesehatan Bagi Pengurus /Pengelola Koperasi (2 AKT, 60 Org) - Diklat Pengawasan dan akuntabilitas Bagi Pengurus/Pengelola Koperasi (2 AKT,

60 Org)

- Diklat Penilaian Kesehatan bagi Koperasi Bagi PPKL dan Konsultan PLUT (1 AKT, 30 Orang)

- Diklat Pengelolaan KSP/USP Koperasi Pola Syariah (2 AKT, 60 Org).

- Diklat Manajemen Usaha Kecil (MUK) Bagi WUB Di Bidang Otomotif, Tata Boga, Dan Konveksi (6 Akt, 160 Orang)

- Diklat Pemeringkatan Koperasi Bagi PPKL dan Konsultan PLUT (1 AKT, 30 Orang)

- Diklat Manajemen Pemasaran Hasil Prduksi Tembakau Bagi Petani/Anggota Koperasi Penghasil Tembakau (2 AKT, 60 orang)

(19)

2.3. Analisis Akuntabilitas

A. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Tahun 2015 telah mencapai peningkatan hasil-hasil dibanding pada tahun sebelumnya sebagai berikut :

1. Perkembangan Koperasi

Perkembangan Koperasi baik kelembagaan maupun kegiatan usaha mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sbb: a. Jumlah Koperasi pada tahun 2014 sebanyak 3.966 unit, meningkat 83 unit

atau 2,09 % pada tahun 2015 yaitu 4.049 unit.

b. Jumlah anggota koperasi pada tahun 2014 sebanyak 626.117 orang, mengalami penurunan sebanyak 2.769 orang atau ( 0,44 % ) dibanding tahun 2015 yaitu sebanyak 623.348 orang, disebabkan adanya register atau pendaftaran NIK (Nomer Induk Koperasi) yang masih dalam proses di pusat.

c. Jumlah tenaga kerja (Pengurus, Pengawas, Manajer dan Karyawan) yang dapat diserap oleh Koperasi Tahun 2014 sebanyak 31.337 orang mengalami kenaikan sebanyak 235 orang (0,75 %) pada Tahun 2015 yaitu sebanyak 31.572 orang.

d. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 770,35 milyar meningkat Rp. 39,81 milyar atau 5,178 % pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 810,16 milyar.

e. Jumlah volume usaha koperasi pada tahun 2014 sebesar Rp.1,511 triliun, menurun Rp. 3,66 milyar atau ( 0,24 %) dibanding pada tahun 2015 sebesar Rp. 1,507 milyar . SHU yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar Rp. 74,410 milyar meningkat 8,365 milyar atau 11,24 % pada tahun 2015 sebesar Rp. 82,775 milyar.

f. Jumlah Koperasi Berkualitas Tahun 2014 sebanyak 184 Koperasi atau 92 % dari target sebanyak 200 Koperasi dengan rincian (Sangat Berkualitas 6 Koperasu, Berkualitas 154 Koperasi dan Cukup Berkualitas 24 Koperasi) dibandingkan tahun 2015 realisasinya sebanyak 198 dari target 200

(20)

koperasi atau 99% dengan rincian (Sangat Berkualitas 3 kop, Berkualitas 184 Koperasi, Cukup Berkualitas 184 Koperasi).

2. Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah

Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2014 menunjukkan hasil secara riil sebagai berikut :

a. Realisasi jumlah WUB yang dibina pada tahun 2014 sebanyak 907 unit atau sebanyak 90,70% dari target sebanyak 1.000 unit. Sedangkan pada tahun 2015 terealisasi sebanyak 1.080 unit dari target 1.000 atau 108 % Sehingga secara kumulatif jumlah WUB yang dibina selama 7 tahun ( kurun waktu 2009 s/d 2015 ) sebanyak 101.181 unit. Hasil ini diperoleh dari realisasi pencapaian Wirausaha Baru pada RPJMD I (2009 s/d 2013) sebanyak 99.194 unit dan RPJMD II tahun ke – 2 (2014 s/d 2015) sebanyak 1.987 unit.

b. Jumlah Sentra UKM di Provinsi NTB yang dibina Tahun 2014 sebanyak 11 Sentra atau 110 % dari Target sebanyak 10 Sentra. Dan pada Tahun 2015 telah terealisasi pembinaan manajemen dan usaha sentra melalui Koperasi sebanyak 10 sentra dari target 10 sentra atau 100 %.

3. Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi

a. Jumlah Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi pada Tahun 2014 sebanyak 2.224 unit, meningkat sebanyak 288 unit atau 11,46 % pada tahun 2015 yaitu sebanyak 2.512 unit.

b. Jumlah Anggota yang dilayani pada tahun 2014 sebanyak 495.821 orang, menurun sebanyak 52.800 orang atau 11,92 % dibanding pada tahun 2015 yaitu sebanyak 443.021 orang.

c. Jumlah modal sendiri tahun 2014 sebesar Rp. 457,392 milyar meningkat sebesar Rp. 196,938 milyar atau 43,06 % dibanding pada tahun 2015 sebesar Rp. 654,329 Milyar

d. Jumlah Volume usaha KSP/USP pada tahun 2014 sebesar Rp. 996,957 milyar meningkat sebesar Rp. 13,977 milyar atau (1,4 %) pada tahun

(21)

2015 yaitu sebesar Rp. 1,011 trilyun. Sedangkan SHU yang diperoleh tahun 2014 sebesar Rp. 56,903 milyar juga meningkat sebesar Rp. 21,869 milyar atau (27,76 %) dibanding Tahun 2015, yaitu sebesar Rp. 78,772 milyar.

e. Secara kualitatif tingkat kesehatan KSP/USP Koperasi yang dinilai Tahun 2014 sebanyak 555 KSP/USP (44 KSP; 507 USP) menunjukkan tingkat kesehatan, sebagai berikut : Kategori Sehat sebanyak 140 unit dan kategori Cukup Sehat sebanyak 396 unit, Kurang Sehat 19 KSP Dibanding tahun 2015 jumlah KSP/USP yang dapat dinilai kesehatannya sebanyak 414 Koperasi dengan katagori Sehat sebanyak 68 Koperasi berarti mengalami penurunan sebanyak 72 Koperasi atau 51,4 %, cukup sehat sebanyak 325 mengalam penurunan sebanyak 71 Koperasi atau 17,93 %.

Jadi secara keseluruhan jumlah Koperasi Sehat dan Cukup Sehat pada Tahun 2014 sebanyak 536 Koperasi mengalami penurunan Sebanyak 143 Koperasi atau 26,68 % dibanding Tahun 2015 yaitu sebanyak 393 Koperasi. Hal ini terjadi karena tidak semata-mata hasilnya menurun , hal ini disebabkab karena jumlah koperasi yang dapat dinilai kesehatannya lebih sedikit pada tahun 2015, antara lain disebabkan karena adanya kebijakan penataan kelembagaan Koperasi.

B. Analisis Akuntabilitas Keuangan

Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM adalah tersedianya anggaran yang memadai, baik anggaran pembangunan maupun anggaran penunjang (rutin). Jumlah anggaran Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 33.032.019.600,- terdiri Dana APBD sebesar Rp. 20.698.204.600,- dan Dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 12.333.815.000,- Jumlah anggaran tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp. 6.443.057.100,- atau 24,23 % dibanding dengan Tahun 2014 sebesar Rp. 26.588.962.500,-

(22)

1. Dana APBD

Jumlah APBD Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 20.698.204.600,- Jumlah anggaran tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp. 753.007.100 ,- atau 3,77 % dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 19.945.197.500,- Pemanfaatan Dana APBD Tahun 2015 dipergunakan untuk membiayai gaji pegawai, operasional kantor dan untuk kegiatan– kegiatan pembangunan dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UKM, dengan rincian sebagai berikut :

a. Belanja Gaji (Belanja Tidak Langsung) : Rp. 7.253.994.812

,-b. Belanja Operasional dan Pembinaan Koperasi

dan UKM (Belanja Langsung) : Rp. 13.444.209.788,-

Realisasi APBD sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 18.977.671.103 ,- ( 91,69 %) dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 6.622.865.944 ( 91.30 %) dan Belanja Langsung Rp.12.354.805.159,- (91,90 %), sehingga terdapat Sisa Anggaran sebesar Rp. 1.710.533.497,- (8,26 %) disebabkan karena penghematan anggaran dengan rincian sebagai berikut :

a. Penyesuaian Gaji dan Tunj. Pegawai sebesar Rp. 456.473.268,- b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 99.178.227- c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 63.155.574- d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 5.300.300 ,-

e. Program peningkatan Pelaporan & Capaian Kinerja Rp. 193.352.300,-

f. Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif Rp. 43.535.200 ,-

g. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif UKM Rp. 387.763.642,-

h. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Rp. 32.804.900,-

(23)

2. Dana Dekonsentrasi

Jumlah Dana Dekonsentrasi Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 12.333.815.000,- jika dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 6.643.765.000 meningkat Rp. 5.690.050.000,- atau 85,64 % Dana Dekonsentrasi dipergunakan untuk membiayai kegiatan–kegiatan pembangunan dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Realisasi Dana Dekonsentrasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 11.148.623.272,- (90,39 %), terdapat Sisa Anggaran sebesar Rp. 1.185.191.728,- (9,61 %). Sebagian besar sisa anggaran ini disebabkan karena adanya :

a. Adanya Kegiatan Pusat yang tidak jadi dilaksanakan antara lain kegiatan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Regional ke -2 dan Rapat Teknis Perencanaan Pusat berupa dukungan tranportasi peserta Kadiskop UMKM Se-Nusa Tenggara Barat.

b. Penghematan biaya pelaksanaan Diklat Dana Fungsi Pendidikan dari akomodasi, konsumsi dan sertifikat peserta serta pendampingan diklat.

Penghematan pada kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi, Pameran, Kegiatan IUMK, Pemeringkatan Koperasi, Operasionalisasi PLUT, Monev NRB, dan sebagainya.

2.4. Isu Strategis

Perkembangan Koperasi dan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari realisasi pencapaian terhadap indikator pencapaian kinerja pemberdayaan Koperasi dan UMKM, Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat pada penjelasan sebelumnya.

Namun seiring dengan perkembangan waktu Koperasi dan UMKM, menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif yang harus terus didukung oleh iklim usaha KUMKM yang semakin kondusif seiring dengan

(24)

terbukanya persaingan bebas di era globalisasi terutama dalam menghadapi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Persaingan yang semakin global memacu KUMKM untuk terus meningkatkan kapasitasnya baik dari segi Sumber Daya Manusia-nya maupun Sumber Daya pendukung lainnya, sehingga diperlukan suatu kebijakan terhadap persoalan yang kemungkinan muncul dan perlu dilakukan cara mencari solusi jalan keluar.

Ada beberapa Isu Strategis terhadap Pengembangan Koperasi dan UMKM yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Masih rendahnya tingkat SDM Pengelola dan anggota Koperasi dan Pengelola UMKM dalam menghadapi pasar global

- Partisipasi aktif anggota koperasi masih perlu ditingkatkan - Rendahnya permodalan yang dimiliki KUKM

- Masih rendahnya Sistem Organisasi dan Manajemen KUMKM

- Rendahnya akses terhadap informasi dan sumber-sumber permodalan dan sumber daya lainnya

Permasalahan-permasalan/kendala tersebut akan berdampak pada : - Rendahnya tingkat pendapatan yang disebabkan karena rendahnya

SDM, akses informasi dan permodalan serta akses pasar KUMKM - Semakin meningkatnya pengangguran karena peningkatan jumlah

penduduk tidak dapat diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja.

Solusi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut terus ditingkatkan, yaitu antara lain melalui :

- Menyelenggarakan pendidikan dan latihan /bintek peningkatan kapasitas SDM KUMKM di bidang Manajemen dan Usaha

- Peningkatan akses teknologi informasi melalui bimbingan teknis dan pembangunan web site KUMKM serta mensosialisasikannya kepada KUMKM

- Melakukan pendampingan kepada KUMKM melalui Pusat Pelatihan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM, Business Development Services (BDS) /PPKP ( Pusat Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil)

(25)

- Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) dan fasilitasi peralatan usaha bagi KUMKM dan WUB

- Fasilitasi perizinan bagi Usaha Mikro Kecil (IUMK) dan Legal Aspek Usaha/ Halal.

- Fasilitasi akses permodalan KUMKM kepada Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB)

- Peningkatan akses pasar KUMKM melalui pameran/promosi/temu bisnis/misi dagang dan kemitraan usaha

- Peningkatan kualitas produk unggulan KUMKM melalui bimbingan teknis

- Bekerjasama dengan fihak swasta dan BUMN dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan KUMKM.

2.5. Identifikasi Keterkaitan Isu Masalah Mendesak Pembangunan Daerah 2015

TABEL : 2

Keterkaitan Isu Masalah Mendesak Pembangunan Daerah Tahun 2015 Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Provinsi Nusa Tenggara Barat

NO KETERKAITAN DAN MASALAH MENDESAK

NASIONAL PROVINSI (1) (2) (3) 1. 2. 3. Pengentasan Kemiskinan Pengurangan Pengangguran Peningkatan Pendapatan Pengentasan Kemiskinan Pengurangan Pengangguran Peningkatan Pendapatan

(26)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017

3.1. Tujuan Dan Sasaran Dinas Koperasi Provinsi NTB

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Tahun 2017 menetapkan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

Tujuan I : Terwujudnya Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) yang tangguh, unggul, produktif, mandiri dan berdaya saing yang dikelola secara Profesional dan ditopang oleh kegiatan Usaha anggota dan UMKM.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada Indikator Keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kualifikasi Koperasi yang berkualitas sebanyak 200 Koperasi.

(

Merupakan Indikator Kinerja Utama / IKU

)

2. Meningkatnya pelaksanaan RAT sebanyak 67 % dari jumlah Koperasi. 3. Meningkatnya jumlah KSP/USP Koperasi, sebanyak 10 Koperasi.

4. Terbentuknya Koperasi Syariah sebanyak 87 KSPS (

Merupakan Indikator

Kinerja Utama / IKU

)

5. Meningkatnya Kesehatan KSP/USP sebanyak 1.255 KSP/USP dengan katagori :  Sehat : 130 KSP/USP

 Cukup sehat : 941 KSP/USP  Kurang Sehat : 143 KSP/USP  Tidak Sehat : 0 KSP/USP

(27)

Tujuan II : Meningkatnya Akses dan Pangsa Pasar Koperasi dan UMKM.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, sebagai berikut :

1. Meningkatnya Modal Sendiri Koperasi sebesar Rp. 950,305 milyar. 2. Meningkatnya Volume Usaha Koperasi sebesar Rp. 1,768 triliun. 3. Meningkatnya SHU Koperasi sebesar Rp. 125,713 milyar.

4. Meningkatnya kualifikasi UMKM binaan sebanyak 442 unit, dengan rincian sebagai berikut :

(Merupakan Indikator Kinerja Utama)

a. Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah 2 unit b. Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil 40 unit c. Tumbuhnya Usaha Mikro 400 unit

7. Menumbuhkan Wirausaha Baru sebanyak 1.000 unit (

Merupakan Indikator

Kinerja Utama / IKU

)

8. Meningkatnya Manajemen Dan Usaha Sentra sebanyak 10 Sentra (

Merupakan

Indikator Kinerja Utama / IKU

)

Tujuan III : Terwujudnya Koperasi dan UMKM sebagai Lembaga Ekonomi Kerakyatan.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah Koperasi sebanyak 75 Koperasi.

2. Meningkatnya jumlah Pengelola koperasi sebanyak 450 orang.

Tujuan IV : Meningkatnya Pelayanan Koperasi.

Sasaran yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan tersebut, dapat dilihat pada indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah Anggota Koperasi sebanyak 1.500 orang. 2. Meningkatnya jumlah kualitas SDM KUMKM sebanyak 450 orang.

(28)

3.2 Program dan Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB 3.2.1. Program dan Kegiatan Dana APBD Tahun 2017

Untuk melaksanakan berbagai arah kebijakan dan strategi, serta dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran Koperasi dan UMKM maka dicanangkan program Dana APBD sebanyak 9 Program dan 40, sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, 13 Kegiatan, yaitu :

- Penyediaan jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional - Penyediaan jasa administrasi keuangan

- Penyediaan jasa administrasi kantor - Penyediaan jasa kebersihan kantor - Penyediaan alat tulis kantor

- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

- Penyediaan peralatan rumah tangga

- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan - Penyelarasan program pusat dan daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 5 Kegiatan yaitu:

- Pembangunan gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional - Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor - Pemeliharaan arsip kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 2 kegiatan yaitu :

- Pendidikan dan pelatihan formal - Pembinaan mental dan fisik aparatur

(29)

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan 5 Kegiatan yaitu :

- Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD - Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

- Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun - Penyusunan Rencana Kerja SKPD

- Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 Kegiatan yaitu :

- Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah

6. Program Penciptaan Iklim Usaha UKM Yang Kondusif, dengan 1 Kegiatan yaitu :

- Penguatan Dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah

7. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan 3 Kegiatan yaitu :

- Fasilitasi pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis

- Memfasilitasi peningkatan Kemitraan Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

- Pelatihan Manejemen Pengelolaan Koperasi/UMKM

8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, dengan 5 Kegiatan yaitu :

- Pengembangan klaster bisnis

- Koordinasi pemanfaatan Dana Pemerintah untuk UMKM

- Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah - Penyelenggaraan pembinaan Industri Rumah Tangga; Industri Kecil dan

Industri Menengah

(30)

9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan 5 Kegiatan yaitu :

- Penyelarasan kebijakan dan program pembangunan koperasi - Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi - Penyebaran model-model pola Pengembangan Koperasi

- Rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis usaha koperasi.

3.3 Program dan Kegiatan Alternatif atau Baru Tahun 2017

Program pada Tahun 2017 masih bertumpu pada 9 Program namun ada beberapa kegatan tambahan pada beberapa program yaitu :

1. Usulan Pembangunan Gedung Kantor pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2. Kegiatan Koordinasi Pemanfaatan Dana Pemerintah Untuk Usaha Kecil Menengah Dan Koperasi pada Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, yaitu kegiatan yang diusulkan melalui Dana DAK Non Fisik berupa Dana Diklat Bagi KUMKM dan Kegiatan Pendampingan Diklat.

3. Beberapa Sub Kegiatan baru yang melekat pada beberapa kegiatan antara lain, yaitu :

- Pembinaan Sentra Unggulan Daerah Berbasis Koperasi

- Penerbitan dan pendampingan IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil)

- Identifikasi dan Pengembangan Koperasi di Sektor Pariwisata - Pendampingan Usaha KUMKM

- Pengembangan Akses Informasi melalui Pengembangan Teknologi Informasi Pada KUMKM dalam rangka peningkatan Daya Saing

- Kegiatan Magang Wirausaha Bagi Pemuda dan Wirausaha Pemula

(31)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK

SASARAN YANG MENGGAMBARKAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD

Dengan tersusunnya kebijakan Program dan kegiatan yang akan menjadi acuan bagi jajaran Dinas Koperasi dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan Koperasi dan UMKM sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan merupakan Dokumen untuk menentukan arah yang ingin dicapai dalam pembangunan Koperasi dan UMKM. Diharapkan terwujudnya koordinasi dan keterpaduan antar sektor dan program Strategis yang berorientasi pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam Visi dan Misi sebagai acuan dan tolak ukur dalam penilaian kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain :

INDIKATOR KINERJA

DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NTB TAHUN 2017 SASARAN URAIAN INDIKATOR 2017 1 2 6 1. Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang mandiri, berkualitas, dan Berdaya Saing secara global

- Meningkatnya kualifikasi kop

berkualitas : 200 Kop

* Sangat Berkualitas 3 Kop

* Berkualitas 134 Kop

* Cukup Berkualitas 63 Kop

* Kurang Berkualitas 0 Kop

* Tidak Berkualitas 0 Kop

- Meningkatnya Pelaksanaan RAT 67 % Kop - Meningkatnya Jumlah KSP 10 KSP

- Meningkatnya Jumlah KSP

Syariah 87 KSPS

- Meningkatnya Kesehatan KSP/USP 1.255 KSP

* Sehat 130 KSP

* Cukup Sehat 941 KSP

* Kurang Sehat 143 KSP

* Tidak Sehat 0 KSP

* Sangat Tidak Sehat 41 KSP

(32)

Keterangan : Indikator yang dicetak tebal adalah INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

2.

Meningkatnya akses dan pangsa pasar Koperasi dan UMKM

- Meningkatnya modal sendiri koperasi 950.304,851 Juta - Meningkatnya volume usaha

koperasi 1.768.461,587 Juta

- Meningkatnya SHU koperasi 125.713,353 Juta

- Meningkatnya kualifikasi usaha

UMKM

* Usaha Menengah 2 Unit

* Usaha Kecil 40 Unit

* Usaha Mikro 400 Unit

- Menumbuhkan Wirausaha Baru 1.000 Unit

- Meningkatkan Kuaitas Pelayanan

Sentra 10 Sentra

3

Terwujudnya Koperasi dan UMKM sebagai lembaga Ekonomi Kerakyatan

- Meningkatnya jumlah koperasi, 75 Kop - Meningkatnya jumlah pengelola

Koperasi 450 Orang

4

Meningkatnya pelayanan Koperasi.

- Meningkatnya jumlah anggota

koperasi 1.500 Orang

- Meningkatnya jumlah kualitas SDM

(33)

BAB V

DANA INDIKATIF BESERTA SUMBER DAYA

SERTA PRAKIRAAN MAJU BERDASARKAN PAGU INDIKATIF

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

TAHUN Indikator Kinerja Program (Outcome) Tahun 2017 Tahun 2018 dan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 14 15 16 17

Meningkatnya Kualitas Tersedianya layanan 1.15.1.15.01.01 Program Pelayanan

Layanan Adminis- administrasi perkan- Administrasi Perkan-

2,494,745,091 2,744,219,601

trasi perkantoran toran toran

- Meningkatnya keter- 1.15.1.15.01.01.01 - Penyediaan jasa Tersedianya barang- 2,500 Surat 3,959,725 2,500 Surat 4,355,698

sediaan administrasi surat menyurat barang penunjang/

Perkantoran administrasi/surat

menyurat

- Meningkatnya jasa 1.15.1.15.01.01.02 - Penyediaan jasa Tersedianya jasa 1 Satker 328,690,450 1 Satker 361,559,495

pendukung teknis/ komunikasi; sumber komunikasi (telp/fax,

administrasi perkan- daya air dan listrik koran/majalah),

Toran sumber daya air dan

listrik

- Meningkatnya pe- 1.15.1.15.01.01.06 - Penyediaan jasa Terselenggaranya 33 Unit 12,667,520 33 Unit 13,934,272

meliharaan/perijinan pemeliharaan dan pemeliharaan/ perijinan

kendaraan roda 4 perizinan kendaraan kendaraan dinas/ops.

dan roda 2 dinas/operasional roda 4 dan roda 2

(34)

- Meningkatnya jasa 1.15.1.15.01.01.07 - Penyediaan Jasa Terbayarnya hono- 13 Org 87,686,280 13 Org 96,454,908

tenaga pendukung Adm. Keuangan rarium tenaga penge-

teknis/ administrasi lola keuangan SKPD

perkantoran Dinas Koperasi Prov.

NTB; barang dan jasa

- Meningkatnya keber- 1.15.1.15.01.01.08 - Penyediaan jasa Tersedianya jasa 1 Satker 240,458,460 1 Satker 264,504,306

sihan kantor kebersihan kantor kebersihan kantor

- Tersedianya ATK 1.15.1.15.01.01.10 - Penyediaan alat tulis Terselenggaranya 1 Satker 28,616,500 1 Satker 31,478,150

dalam menunjang kantor kegiatan pelayanan

kegiatan adminis- adm.perkantoran

trasi perkantoran

- Meningkatnya keter- 1.15.1.15.01.01.11 - Penyediaan barang Tersedianya barang 1 Satker 52,374,191 1 Satker 57,611,610

tiban administrasi cetakan & penggan- cetak dan pengganda-

perkantoran daan an surat-surat dinas

- Terfasilitasinya sum- 1.15.1.15.01.01.12 - Penyediaan kompo- Tersedianya kompo- 1 Satker 7,755,737 1 Satker 8,531,311

ber penerangan ber- nen instalasi listrik/ nen instalasi listrik/

energi listrik dan per- penerangan bangu- penerangan bangunan

alatan yang memer- nan kantor kantor

lukan instalasi listrik

- Terfasilitasinya duku- 1.15.1.15.01.01.13 - Penyediaan peralatan Tersedianya peralat- 3 Keg 1,365,109,138 3 Keg 1,501,620,052

ngan sarana kantor & perlengkapan kantor an dan perlengkapan

(35)
(36)

- Terfasilitasinya prasa- 1.15.1.15.01.01.14 - Penyediaan peralatan Tersedianya peralatan 3 Unit 1,597,200 3 Unit 1,756,920

rana kantor dan me- rumah tangga rumah tangga yang

diam peningkat mendukung keg.kantor

wawasan aparatur

- Penyediaan Bahan Tersedianya bahan 126 Exp 17,122,516 126 Exp 18,834,768

Bacaan & Peraturan bacaan dan peraturan

Perundang-undangan perundang-undangan

- Terkoordinasinya- 1.15.1.15.01.01.18 - Rapat-rapat koordinasi Terfasilitasinya rapat- 1 Thn 288,146,859 1 Thn 316,961,545

arah kebijakan dan konsultasi ke rapat koordinasi dan

pembinaan KUMKM luar daerah konsultasi ke luar

daerah

- Meningkatnya pela- 1.15.1.15.01.01.19 - Penyediaan jasa Tersedianya jasa 2 PTT 60,560,500 2 PTT 66,616,550

yanan dan jasa adm. administrasi & teknis adm. Dan teknis

Teknis perkantoran perkantoran perkantoran

Meningkatnya kon- Terpeliharanya 1.15.1.15.01.02 Program peningkatan

tinuitas pengelolaan sarana dan prasarana sarana dan prasarana 257,724,015 257,724,017

dan Ketatalaksana- kantor secara kontinyu aparatur

Barang Milik Daerah - Meningkatnya 1.15.1.15.01.02.22 - Pemeliharaan rutin/ Terpeliharanya gedung 1 Satker 24,000,000 1 Satker 24,000,000

kenyaman kantor berkala gedung kantor kantor

- Terawatnya kendaraan 1.15.1.15.01.02.24 - Pemeliharaan rutin/ Terselenggaranya 33 Unit 193,500,000 33 Unit 193,500,000

dinas operasional berkala kendaraan pemeliharaan rutin/

dinas/operasional berkala kendaraan

dinas

(37)

kantor berkala peralatan tan kantor

kantor

- Tersedianya data 1.15.1.15.01.02.50 - Pemeliharaan arsip Terpeliharanya arsip 1 Keg 9,224,000 1 Keg 9,224,000

kerasripan kantor (pengelolaan kantor

arsip)

Meningkatnya kon- Tersedianya aparatur 1.15.1.15.01.05 Program Peningkatan 61,400,000 61,400,000

tinuitas pengelolaan yang berkapasitas Kapasitas Sumber

dan Ketatalaksana- dan terampil serta Daya Aparatur

Kepegawian Daerah sehat jasmani rohani

- Tersedianya SDM 1.15.1.15.01.05.01 - Pendidikan dan Terselenggaranya 5 Keg 19,400,000 5 Keg 19,400,000

aparatur Yang terampil pelatihan formal kegiatan diklat/ bintek

dan berwawasan

- Terwujdunya keseim- 1.15.1.15.01.05.18 - Pembinaan Mental Terselenggaranya 1 Satker 42,000,000 1 Satker 42,000,000

banan jasmani dan dan Fisik Aparatur kegiatan peningkatan

rohani aparatur Imtaq dan olah raga

Meningkatnya kualitas Tersedianya sistem 1.15.1.15.01.06 Program peningkatan

sistem pelaporan pelaporan yang akun pengembangan

capaian kinerja dan table dan transfaran sistem pelaporan 886,374,913 956,955,405

keuangan capaian kinerja dan

keuangan

- Tersdianya sistem 1.15.1.15.01.06.01 - Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ikhtisar

Tersusunnya

laporan 2 Keg 80,860,000 2 Keg 80,860,000

pelaporan capaian realisasi kinerja capaian kinerja dan

& ikhtisar realisasi SKPD ikhtisar realisasi

Kinerja SKPD kinerja SKPD (LAKIP)

(LAKIP) dan laporan dan laporan tahunan

tahunan SKPD

(38)

- Tersedianya laporan 1.15.1.15.01.06.02 - Penyusunan Pelapo- Tersusunnya laporan 1 Keg 16,730,000 1 Keg 16,730,000

semester Kauangan ran Keuangan semester keuangan

SKPD Semesteran SKPD

- Tersedianya infor- 1.15.1.15.01.06.04 - Penyusunan Pelapo- Tersusunnya laporan 1 Keg 17,940,000 1 Keg 19,740,000

masi pengelolaan ran Keuangan Akhir keuangan SKPD

keuangan SKPD Tahun

- Tersedianya dokumen- 1.15.1.15.01.06.05 - Penyusunan Rancana Tersusunnya rencana kerja 1 Keg 83,040,000 1 Keg 83,040,000

Perencanaan program Kerja SKPD Dinas Koperasi UMKM

pembinaan & pemberda- tahun 2015

yaan KUMKM

- Terfasilitasinya pe- 1.15.1.15.01.06.08 - Monitoring, Evaluasi Terlaksananya monitoring 4 Keg 687,804,898 4 Keg 756,585,388

ngawasan terhadap dan Pelaporan evaluasi & pelaporan

Koperasi dan UMKM keg.Koperasi & UMKM

Meningkatnya kapa- Tersedianya laporan 1.15.1.15.01.07 Program Peningkatan 31,956,000 31,956,000

stas dan akunta- keungan yang akun- Kapasitas Pengelola-

bilitas pengelolaan tble dan tranfsaran an Keuangan Daerah

keuangan

- Meningkatnya mana- 1.15.1.15.01.07.01 - Peningkatan Manaje- Tersusunnya laporan 1 Keg 31,956,000 1 Keg 31,956,000

jemen dan pelapo- men Aset//Barang pengelolaan aset/

ran pengelolaan Daerah barang daerah

aset/barang

Meningkat kuaitias Terwujudnya kualitas 1.15.1.15.01.15 Program penciptaan

perencanaan dan perencanaan program/ iklim usaha UKM 366,720,000 366,720,000

pelaksanaab pro- kegiatan Pemberda- yang Kondusif

(39)

terkoordinasi dan - Tersedianya program 1.15.1.15.01.15.06 - Perencanaan; koor- Tersusunnya peren- 4 Keg 366,720,000 4 Keg 366,720,000

bermutu melalui dan kegiatan pember- dinasi & pengemba- canaan dan terkoordi-

penciptaan iklim dayaan KUMKM yang ngan Usaha Kecil nasinya program pem-

usaha yang kon- bekualitas Menengah binaan dan pengem-

dusif bagi KUMKM bangan KUMKM

Meningkatnya Ka- Tersedianya KUMKM Meningkatnya kuali- 1.15.1.15.01.16 Program Pengem- 8,593,302,600 9,443,632,860

pasitas & kualitas & WUB berkualitas tas WUB & UMKM bangan Kewirau-

KUMKM dan WUB dan Berdaya Saing melalui bimtek dan sahaan dan Keung-

peningkatan kapasitas gulan kompetitif

serta bantuan peralatan

1.15.1.15.01.16.01 - Fasilitasi pengem-

bangan inkubator

teknologi & bisnis

Fasilitasi usaha/ Terselenggaranya 3 Keg 6,099,901,126 9 Keg 6,709,891,239

peralatan bagi WUB/ bintek dan pengadaan

KUMKM Peningka- peralatan

tan keterampilan

KUMKM

1.15.1.15.01.16.03 - Memfasilitasi Pe- Terjalinnya Kemitraan 2 Kab/Kota 90,000,000 2 Kab/Kota 90,000,000

ningkatan Kemitraan KUMKM

Bagi UMKM 1.15.1.15.01.16.07 - Pelatihan manaje- men pengelolaan Koperasi/UKM

Referensi

Dokumen terkait

Menurut studi yang dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005: 491) menyatakan bahwa dengan periode pengamatan pada return pasar tahun 1999- 2004, pengujian membuktikan

Dalam mekanik milling serbuk akan dicampur dalam suatu chamber (ruangan) dan dikenai energi tinggi terjadi deformasi yang berulang – ulang sehingga terjadi

Tipe kajian dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif, karena bermaksud menggambarkan secara jelas, tentang berbagai hal yang terkait dengan objek yang

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah, perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sebagai Kepala sekolah tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan supervisi

terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi r ata karena ata karena adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Dinas Kesehatan dalam mencapai tujuan

Hasil pengujian dengan uji Wilcoxon dengan Z= -3.852 dan p = 0,000 dimana p<0,05 maka H1 diterima, artinya ada pengaruh tingkat self efficacy ibu tentang penanganan