Oleh
Ir. Priyo Waspodo, M.Sc.
Beda Arti Data dan Fakta
Seorang mahasiswa TK mendapat nilai B untuk PTK ; karena kurang puas, maka mengulang. Tetapi bahkan mendapat nilai C. Setelah diusut, penjelasannya adalah :
Ujian
Nilai
Mutlak Rank Relatif
1 55 15 B
2 56 25 C
Faktanya grade nilainya turun dari B menjadi C, tetapi data nilainya naik dari 55 menjadi 56.
Fakta adalah gambaran sifat sesaat,
sedang data adalah gambaran sifat dalam nuansa. Misal,
Fakta : Tdn-air= 100oC
Data : Td-air= f(altitud)
Namun ada kalanya Data = Fakta, misal Berat Atom H=1.
Yang dipelajari dalam bidang TK adalah sifat-sifat dari materi baik sifat fisika ( fisis ), kimia ( chemis ), biologi ( biologis ), dll. Sifat-sifat ini bila dinyatakan secara kuantitatif maka didapat gabungan angka dan satuan ( misal 10 kg, 25 m/det ). Untuk selanjutnya perlu diketahui berbagai macam data.
Asal Usul Data
Data yang kita perlukan bisa jadi sudah tersedia atau harus
diadakan sendiri. Bila data tersebut sudah tersedia ( di
perpustakaan, pernah diteliti ), maka disebut data sekunder.
Namun ada kalanya data harus diadakan sendiri dan
disebut data primer
Misal :
Data Sekunder ( M O
2= 32 ; T
dnH
2O = 100
oC)
Rigiditas ( ketegaran ) data
Sebaliknya dari data tegar adalah data lunak. Lima orang yang melakukan praktikum titrasi dari suatu larutan yang sama, maka akan berpeluang mendapat angka yang tidak sama persis. Bila angka ini mendekati sama dan dicari reratanya maka didapat data lunak.
Suatu data disebut data tegar bila besaran tersebut harus diacu apa adanya. Misal data yang ditangani seorang akuntan publik bahwa dilaporkan aset perusahaan sebesar Rp. 6.285.878.209.767,00 yang terdiri atas...;
Maka siapapun yang menangani dan dengan cara apapun harus mendapat besaran yang sama.
Data kuantitatif dan data kualitatif
Bayangkan seorang dosen menilai hasil ujian tulisdengan membuat kategori sbb :
Nilai Skor Kategori > 75 A > 65 - 75 B > 55 - 65 C > 40 - 55 D < 40 E Skor maksimal 100 Kelas terdiri dari 40
mahasiswa
Kolom pertama menyatakan nilai kuantatif, sedang kolom kedua menyatakan nilai kualitatif
Secara Kuantitatif berbeda tetapi secara kualitatif adalah sama Apakah bedanya mahasiswa A yang bernilai 66 dengan B yang bernilai 72 ?
Sejalan dengan pemikiran tersebut , maka berdasarkan jenisnya data dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif .
Data Numerik dan Data Kategorik
Data yang dinyatakan secara kuantitatif disebut data Numerik ; Sedang bila dinyatakan secara kualitatif disebut data Kategorik. Contoh data numerik adalah suhu, bobot dan laju, sedang data kategorik misal ukuran baju (L/M/S), ukuran sepatu dan jenis kelamin.
Data numerik dapat berasal dari pencacahan, hasilnya berupa bilangan bulat dan bersifat distkret, misal jumlah lantai bangunan dan jumlah plate Menara Distilasi. Selain itu data bisa didapat dari pengukuran, hasilnya bersifat kontinyu, misalnya tinggi reaktor, dll.
Skala Peubah (Variant)
Data numerik dapat dinyatakan dalam skala selang atau
skala nisbah, tergantung kepentingannya. Misal untuk menyatakan temperatur dapat sebagai T atau ΔT. Bila dinyatakan sebagai selang maka dipakai notasi ΔT, misal dalam rumus Q = m.c.ΔT. Bila dinyatakan sebagai skala nisbah maka dipakai notasi T, misal dalam rumus PV=nRT,
dimana T= (ToC+273)K
Nisbah artinya perbandingan (Rasio), harus ada Tref, yaitu 0oC
• Nominal berasal dari kata “Nomen”(Latin) atau
“Name”(Inggris). Yang berarti nama, sekedar nama. Misal kulit putih, kulit hitam, dan kulit kuning.
• Ordinal berasal dari kata“Orde”(Latin) yang berarti
urutan ( yang satu lebih dari yang lain ). Misal VVIP, VIP, IP, dan P.
Data kategorik dapat dinyatakan dalam skala nominal atau skala ordinal.
RERATA (Mean)
Part-2
Oleh
Ir. Priyo Waspodo, M.Sc.
Suatu sifat yang bila ditulis akan menjadi data lunak
memerlukan metode khusus untuk menyatakannya.
Cara ini ditujukan untuk mempermudah kerja ; misal
berat molekul udara 28,8 ; angka ini menyatakan harga
reratanya (mean).
Ada tiga cara untuk menyatakan harga rerata, yaitu :
1. Rerata Aritmatik
2. Rerata Geometrik
3. Rerata Logaritmik
1. Rerata Aritmatik
Bila sifat yang akan dinyatakan reratanya
tidak tergantung komposisi, maka dipakai
cara pukul rata-rata
n
X
X
X
X
X
1
2
3
...
n
n
Jumlah data
Bila sifat yang akan dinyatakan reratanya
tergantung komposisi, maka dipakai cara
“komposisi”
n
n
X
n
X
n
X
n
X
X
n n
1 1 2 2 3 3...
n
fraksi
Contoh :
Kelimpahan Chlor di alam,
terdiri dari 75% cl
35dan 25% cl
37
5
,
35
4
1
37
3
35
Cl
BA
2. Rerata Geometrik
Suatu sifat ada yang harga reratanya
dinyatakan secara geometrik, dengan :
n n
X
X
X
X
X
1.
2.
3...
Cara ini dipakai untuk mencari harga yang mewakili
suatu sistem yang luas.
Misal pada menara distilasi sifat relatif volatilitas
rerata ditentukan dari kondisi distilat, umpan dan
bawah.
3.
.
Bij Fij ij D ij
Besaran ini dipakai untuk menghitung jumlah plate minimum menara distilasi berdasar rumus Fenske,
1
ln
/
/
ln
min
ij Bj Dj Bi DiX
X
X
X
N
3. Rerata Logaritmik
Bila data yang ditangani merupakan data selang,
maka ada kalanya rerata dihitung secara logaritmik.
2 1
t
t
t
2 2
1 1 2 2 1 1 ln t t t t LMTD
C o 6 ln 100 20 120 ln 120 140 80 200 Data banyak ditampilkan dalam tiga bentuk :
1. Tabel
2. Grafik
3. Nomograf
Tampilan Data
Tabel
Data yang ditampilkan dalam bentuk barisan
disebut Tabel. Barisan ini terdiri dari kolom
dan baris,
1 2 3 4 5 a b c d1,2,3,4,5....adalah kolom (Coulom) a, b, c, d,.... adalah baris (Raw)