• Tidak ada hasil yang ditemukan

455029180 Makalah analisis data

N/A
N/A
VEMAS Eriswandi

Academic year: 2025

Membagikan "455029180 Makalah analisis data"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

“Teknik Analisis Data”

OLEH KELOMPOK 7

1. Faul Zannah (16029008)

2. Gita Fitri Muzela (16029110) 3. Yusi Mardila (16029047)

DOSEN PEMBIMBING Dra. Armiati, M.Pd

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

(2)

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR PUSTAKA... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian Analisi Data ...3

B. Teknik Analisis Data Kuantitatif ...3

C. Teknik Analisis Data Kualitatif ...4

BAB III PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan...14

3.2 Saran...14

DAFTAR PUSTAKA...16

KATA PENGANTAR

(3)

Puji syukur kehadirat allah swt, atas nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Metodologi Penelitian tentang “Teknik Analitik Data”.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah psikologi pendidikan, yang telah memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya makalah ini tepat pada waktunya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca mengenai materi yang kami bahas. Dalam penulisan kami menyadari bahwa dalam makalah yang kami tulis terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, kami mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan makalah. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Semoga makalah yang kami buat dapat di pahami dan bermanfaat bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Padang, 19 Maret 2019 Tim Penulis

Kelompok 2

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu di dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari berbagai catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisisdata merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.

Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis, 2010).

Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai instrumen penelitian dalam makalah ini yang berjudul “Teknik Analisis Data” akan dibahas mengenai macam, jenis instrumen pengumpulan data dan sebgainya.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian analisis data ?

2. Bagaimana teknik analisis data kuantitatif ? 3. Bagaimana teknik analisis data kualitatif ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian analisis data

2. Untuk mengetahui teknik analisis data kuantitatif 3. Untuk mengetahui teknik analisis data kualitatif

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Data ialah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya relevan, artinya data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian.

Analysis is process of resolving data into its constituent component to reveal its characteristic elements and structure.1[1] Analisa data berasal dari gabungan dari dua buah kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui permasalah besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka- angka atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Lexy Y. Moleong menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih

(6)

menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

B.      JENIS-JENIS ANALISIS DATA

Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.

Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti, bila dianalisis dan ditafsirkan.

Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :

Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif.

1. Data bermuatan kualitatif

Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif.

(7)

2. Data bermuatan kuantitatif

Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadapjawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.

C. TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF

Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.

a.    Skoring

Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan aternatif jawaban yang diberikan  masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.

Contoh alternatif jawaban pada angket.

  Selalu      : 3   Belum tentu    : 2   Tidak       : 1 b.    Tabulasi

Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.

(8)

c.    Mendeskripsikan data

Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil,rank, standar deviasi, dan varians.

d. Melakukan uji statistika

Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296).

Teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

1) Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakanuntuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.

Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian- penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya. Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.

Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:

1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil

(9)

temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.

2. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.

3. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).

4. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).

5. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

2) Statistik Inferensial

Kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi.

Oleh karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.

Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:

a. Analisis Korelasional

Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan volume penjualan sebagai variabel terikat (Y).

Contoh penelitian yang berupaya untuk mencari korelasi antar variabel di antaranya adalah: Hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan

(10)

perusahaan. Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Pengaruh tayangan media televisi terhadap minat belajar anak.

Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis korelasional ini, baik statistik parametrik maupun nonparametrik. Penggunaan masing- masing teknik analisis tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya. Skala data terdiri dari:

1. Data nominal, yaitu data k ua li t a t if yang tidak memiliki jenjang. Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua, hobby, dan sebagainya.

2. Data ordinal, yaitu data k ua li t a t if yang memiliki jenjang, seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas, dan sebagainya.

3. Data interval/rasio, yaitu data k uan t i t a t if atau data yang berupa angka atau dapat diangkakan. Contoh penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat kecerdasan, volume penjualan, dan sebagainya.

Untuk menentukan jenis analisis korelasional yang tepat dalam sebuah penelitian, terlebih dahulu harus dilihat jenis data dari variabel-variabel yang diteliti. Sebagai panduan, Tabel 1 disajikan berbagai jenis analisis korelasional berdasarkan skala datanya.

b. Analisis Komparasi

Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.

Di samping teknik analisis di atas, terdapat dua kelompok analisis statistik ditinjau dari bentuk parameternya,yakni statistik parametrik dan nonparametrik. Statistik parametrik adalah analisis statistik yang pengujiannya menetapkan syarat- syarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter atau populasinya, seperti data berskala interval dan berdistribusi normal. Sedangkan statistik nonparametrik adalah analisis statistik yang tidak menetapkan syarat-syarat tersebut. Dengan demikian, untuk dapat menggunakan teknik statistik parametrik harus ditinjau terlebih dahulu persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi

Persyaratan-persyaratan yang biasanya harus dipenuhi dalam penggunaan teknik statistik parametrik meliputi:

(11)

0

1. Sampel diambil secara acak/random dari sebuah populasi.

2. Data berskala interval atau data bersifat kuantitatif.

3. Data berdistribusi normal, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi seperti distribusi normal. Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Kai Kuadrat, Kolmogorov-Smirnov, Lilieford Test, Skewness dan Kurtosis, atau Jarque-Bera Test.

4. Ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikatnya, artinya hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linear atau garis lurus, bukan kuadratik, kubik atau yang lainnya. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan uji F Tuna Cocok (Lack of Fit Test) atau uji polinomial.

5. Tidak terjadi heterosedastisitas, artinya varians error yang dihasilkan dari sebuah persamaan regresi tersebut haruslah bersifat homogen/sama untuk setiap nilai X. Pengujian dapat dilakukan dengan Park Test, Glesjer Test, Bartlett Test, Rho Spearman, dan Goldfield & Quant.

6. Tidak terjadi kolinearitas/multikolinearitas, artinya tidak terjadi korelasi yang terlalu tinggi antar variabel bebas. Pengujian dapat dilakukan dengan analisis korelasi/ regresi, Tolerance, dan VIF (Variance Inflation Factor).

7. Tidak terjadi otokorelasi, artinya error yang terjadi murni berasal dari garis regresi dan bukan berasal dari error pengamatan yang lain. Pengujiannya adalah Durbin- Watson Test.

8. Ada homogenitas varians, artinya varians antara kelompok satu dengan kelompok yang lain haruslah bersifat homogen/sama. Pengujiannya dapat dilakukan dengan Bartlett Test, Cochran, F Max Hartley, atau Levene Test.

9. Ada homogenitas regresi, artinya koefisien garis regresi antar kelompok haruslah bersifat sama/homogen. Pengujiannya dapat dilakukan dengan uji F untuk kesamaan koefisien regresi. Tidak semua teknis statistik parametrik harus memenuhi semua persyaratan di atas, namun setiap jenis teknik analisis memiliki persyaratan yang berbeda.

(12)

1

D. TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF

Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh (dapat disimpulkan). Pengamatan yang terus-menerus menghasilkan variasi data yang tinggi. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam proses menganalisanya. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan maka selanjutnya mencari data lagi secara terus-menerus agar dapat digeneralisasikan apakah hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan data valid yang telah terkumpul. Ketika hipotesis diterima berdasarkan data yang terkumpul maka hipotesis dapat berkembang menjadi teori. Menurut Sugiyono (2010) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan  sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

1.  Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan selama di lapangan.

2. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai.

Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

(13)

2 jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion Drawing / Verification.

a) Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.

b) Data Display (penyajian data)

Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.3

c)  Conclusion Drawing / Verification

Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis / teori.

3.      Analisis data selama di lapangan model Spradley

Menurut Spradley, proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci “key informant” yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu”

kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Selanjutnya, perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil

(14)

3 dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. Pada langkah selanjutnya peneliti sudah menentukan fokus, dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi, selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan tema-tema budaya.

Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi.

Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema kultural.

(15)

4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif

Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.

Dan terdapat pula langkah – langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.

B. SARAN

Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi pemakalah pada khususnya. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah selanjutnya.

(16)

5

DAFTAR PUSTAKA

Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta : Salemba Humanika.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian, Jakarta : Kencana.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: AlfaBeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda.

Y. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya.

https://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam- penelitian/, di akses Rabu 22 April 2015, pukul 11.54

http://ketutyoginugraha.blogspot.com/2013/12/makalah-analisis-data_5241.html, di akses Kamis, 23 April 2015, pukul 07.45

Referensi

Dokumen terkait

Jenis data penelitian menurut sifatnya ada dua, data kuantitatif dan data kualitatif. 32 Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau ukuran dalam

(10) Kesadaran yang berhubungan dengan norma (Y.10). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. 1) Data kuantitatif

Analisis jaringan dapat dipakai untuk melakukan analisis kualitatif-kuantitatif atau analisis gabungan antara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif atas data

Sebagaimana hasil temuan dari proses intervieu peneliti dengan pihak pengelola Klinik Belajar maupun dari data kuantitatif, ternyata terdapat dua kategori besar murid yang

Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method (gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif) dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data

Sehubungan ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif seperti dijelaskan di bawah ini: Terhadap data yang bersifat kuantitatif maka pengolahannya dibandingkan

Penelitian ini digolongkan pada penelitian korelasional dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk melihat hubungan hasil belajar mata kuliah Gambar Perencanaan

Makalah ini membahas tentang analisis data penelitian kualitatif dan