• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan perawatan saluran akar mencakup Triad Endodontik yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan perawatan saluran akar mencakup Triad Endodontik yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tindakan perawatan saluran akar mencakup Triad Endodontik yang meliputi preparasi saluran akar (cleaning and shaping), sterilisasi saluran akar (sterilization) dan pengisian saluran akar (obturation) (Soerono, 2003). Schilder (2003) menyatakan bahwa tujuan umum preparasi saluran akar adalah untuk membersihkan saluran akar dari jaringan vital dan nekrotik serta membentuknya untuk memfasilitasi penetrasi bahan irigasi dan bahan pengisi sehingga seluruh sistem saluran akar dapat terisi secara hermetis.

Preparasi saluran akar mencakup preparasi biomekanis yaitu menghilangkan jaringan pulpa dengan mempertahankan foramen apikal sekecil mungkin, membentuk saluran akar dengan menggunakan instrumen endodontik, dan irigasi saluran akar dengan larutan bahan irigan kimiawi (Cheung dkk., 2007). Salah satu kriteria keberhasilan preparasi adalah kebersihan saluran akar, yang dapat ditentukan dengan terpreparasinya seluruh dinding saluran akar. Anatomi atau morfologi saluran akar akan mempengaruhi kebersihan saluran akar, terutama di daerah sepertiga apikal (Silveira, 2010).

Instrumentasi sangat berperan dalam keberhasilan preparasi saluran akar. Instrumen yang digunakan untuk preparasi saluran akar harus dapat membentuk saluran akar sehingga memungkinkan dilakukannnya irigasi dan pengisian saluran akar secara optimal (Young dkk., 2007). Teknologi terus dikembangkan untuk membuat teknik preparasi saluran akar menjadi lebih efektif dan efisien, mulai

(2)

dari instrumen yang berbahan dasar stainless steel hingga nikel titanium (NiTi), dan dari manual hingga dengan tenaga mesin. Instrumen dengan bahan stainless steel berisiko tinggi terhadap terjadinya perforasi karena sifatnya yang tidak elastis. Preparasi dengan instrumen stainless steel memiliki beberapa kekurangan, yaitu membutuhkan sejumlah file dari berbagai ukuran agar dapat preparasi saluran akar secara adekuat, membutuhkan waktu yang lama dan berisiko tinggi terhadap terjadinya kesalahan preparasi saluran akar (Walmsley dkk., 2007). Di sisi lain instrumen berbahan NiTi dengan sifat superelastis memungkinkan untuk preparasi saluran akar dengan gerakan putar dan mengikuti lengkung anatomi saluran akar.

Bentuk akhir dari suatu preparasi saluran akar sangat bergantung pada teknik preparasi dan bentuk desain potongan melintang dari suatu instrumen (Abou dkk., 2004). Kualitas preparasi saluran akar sangat berhubungan dengan efisiensi potong instrumen. Hingga saat ini belum ada standar yang jelas untuk menentukan efektifitas potong file endodontik. Sifat ini juga sulit diteliti sebab adanya sifat alami dari interaksi antara dentin dan tepi potong. Sudut yang dibentuk oleh tepi bilah potong (rake angle) berperan penting dalam efisiensi potong. Hampir semua file NiTi memiliki rake angle positif untuk meningkatkan efisiensi potong. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi potong adalah bentuk groove pada file. Groove yang dalam memungkinkan lebih banyak pengeluaran debris pada saat preparasi. Pengeluaran serpihan dentin penting untuk mengurangi penumpukkan pada tepi potong dan dinding saluran akar. Selama putaran continuous, debris makroskopik akan dikeluarkan oleh groove yang

(3)

berputar, namun disaat yang bersamaan mendorong debris ke dalam tubulus dentin secara simultan dan hal ini dapat mengurangi efisiensi potong dari instrumen (Malentaca dkk., 2002).

Untuk mengatasi kekurangan instrumen putar NiTi dengan gerakan continuous rotation, Yared (2008) menciptakan perspektif baru file NiTi yang merupakan file tunggal dengan gerakan resiprokal. Keuntungan dari gerakan resiprokal dengan file NiTi tunggal adalah waktu dapat dipersingkat karena tahapan lebih sedikit. Hal ini didukung oleh De-Deus dkk. (2010) yang pada hasil penelitiannya menyatakan bahwa, penggunaaan teknik NiTi dengan file tunggal resiprokal mendatangkan banyak keuntungan karena teknik file tunggal resiprokal bekerja dengan lebih cepat. You dkk. (2011), menyatakan bahwa panjang kerja dapat dicapai dalam waktu 21± 7 detik pada gigi molar manusia. Hasil tersebut menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk preparasi saluran akar lebih singkat karena hanya menggunakan satu file, dengan kata lain preparasi berbentuk taper dapat diperoleh dengan cepat. Pada hasil penelitian Franco dkk. (2011) menunjukkan bahwa gerakan resiprokal akan mempreparasi saluran akar lebih merata sebab adanya centering ability yang baik sehingga terjadi pelebaran saluran akar yang seimbang antara arah luar dan dalam. Gerakan resiprokal menghasilkan area kontak yang lebih besar antara instrumen dengan dinding saluran akar, sehingga kualitas debridemen sama efektifnya dengan gerakan continuous rotation.

Dalam gerakan resiprokal yang dikemukakan oleh Yared (2008), instrumen memotong dentin saat bergerak berlawanan arah jarum jam (counter

(4)

clockwise) karena sudut putaran berlawanan arah jarum jam lebih besar daripada putaran searah jarum jam (clockwise). Pada saat instrumen berputar searah jarum jam, pertautan antara instrumen dengan dentin terlepas dan saat itu juga debris di keluarkan. Tekanan apikal yang diaplikasikan terhadap instrumen sangat ringan ke dalam saluran akar. Instrumen yang digunakan untuk preparasi saluran akar hanya menggunakan satu file tergantung pada ukuran file awal saluran akar. Instrumen terbuat dari NiTi M-wire yang lebih fleksibel dibandingkan NiTi biasanya.

Instrumen putar dengan gerakan continuous rotation (ProTaper Universal) dan instrumen putar dengan gerakan resiprokal (WaveOne) memiliki persamaan yaitu dapat digerakkan menggunakan endomotor, berbentuk taper, ujung tip bersifat non-potong. Namun keduanya memiliki perbedaan, yaitu pada gerakan. Gerakan preparasi pada instrumen putar ProTaper Universal adalah searah jarum jam (clockwise) dengan sudut putaran sebesar 360°, sedangkan instrumen putar WaveOne bergerak secara resiprokal yaitu dengan arah putaran bolak – balik dengan arah potong berlawanan arah jarum jam dengan sudut putaran 150° (counter clockwise) lalu dilanjutkan dengan arah putaran searah jarum jam 30° sampai tiga putaran dimana selisih sudut 120° dapat membentuk rotating effect 360° (Yared, 2012).

Penggunaan larutan irigasi akan membantu membersihkan smear layer pada area yang sulit dicapai oleh instrumen endodontik tersebut (Nevi, 2000). Larutan irigasi yang ideal adalah larutan yang dapat membunuh bakteri, melarutkan zat organik maupun anorganik dan tidak mengiritasi. Bahan irigasi

(5)

yang paling sering digunakan adalah Natrium Hipoklorit (NaOCl) dan Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid (EDTA) (Grossmann, 1974).

Smear layer adalah lapisan di permukaan saluran akar yang dapat menyumbat tubuli dentin, terdiri dari bahan organik, anorganik dan mikroorganisme. Lapisan ini dapat dilihat menggunakan alat scanning electron microscope (SEM). Adanya smear layer pada permukaan saluran akar akan menghambat proses penetrasi obat – obat sterilisasi saluran akar dan dapat menghambat adaptasi bahan pengisi saluran akar (Johnson dan Noblett, 2009). Smear layer dapat dihilangkan dengan menggunakan larutan irigasi yang tepat dan terus dilakukan selama prosedur preparasi saluran akar, setiap pergantian alat dan sesudah preparasi selesai yaitu sebagai irigasi terakhir (Ari dkk., 2004).

Smear layer paling banyak pada daerah sepertiga apikal saluran akar. Preparasi mekanis dengan instrumen endodontik tidak dapat menjangkau seluruh permukaan saluran akar. Hal ini disebabkan oleh bentuk saluran akar yang sangat komplek dan terdapat ramifikasi didaerah sepertiga apikal. Ukuran partikel smear layer mencapai 0,5-15 µm yang dapat menyebabkan penutupan pada permukaan tubuli dentin. Partikelnya mengandung bakteri yang berasal dari jaringan nekrotik sehingga memungkinkan terjadinya infeksi ulang pada perawatan saluran akar (Ari dkk., 2004).

Meskipun teknik preparasi dengan file NiTi tunggal gerakan resiprokal mempunyai beberapa keuntungan, namun masih perlu dilakukan beberapa kajian secara klinis dan laboratorik mengenai kemampuannya dalam membersihkan dan membentuk saluran akar. Oleh karena itu, ingin dilakukan penelitian dengan

(6)

membandingkan instrumen putar gerakan continuous rotation (ProTaper Universal) dan instrumen putar gerakan resiprokal (WaveOne) dilihat dari segi kebersihan saluran akar pada daerah sepertiga apikal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat perbedaan kebersihan saluran akar di sepertiga apikal pada preparasi menggunakan instrumen putar gerakan continuous rotation dan resiprokal.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebersihan saluran akar di sepertiga apikal pada preparasi menggunakan instrumen putar gerakan continuous rotation dan resiprokal.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi ilmiah di bidang kedokteran gigi tentang karakteristik dan cara kerja alat preparasi serta hubungannya terhadap kebersihan saluran akar terutama di sepertiga apikal sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jenis instrumen.

E. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis, sejauh ini belum ada penelitian tentang perbandingan kebersihan saluran akar di sepertiga apikal pada preparasi menggunakan instrumen putar dengan gerakan continuous rotation dan resiprokal. Penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Burklein dkk., (2011) meneliti tentang perbedaan kebersihan saluran akar tiga segmen preparasi

(7)

menggunakan dua instrumen putar yang berbeda dengan gerakan continuous rotation dan dua instrumen putar berbeda dengan gerakan resiprokal. Penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Pinheiro, (2012) adalah tentang perbandingan kebersihan saluran akar pada sepertiga apikal dengan menggunakan instrumen manual, hybrid dan continuous rotation. Roni, (2012) adalah tentang tingkat kebersihan tiga segmen saluran akar preparasi menggunakan instrumen putar Mtwo single length, ProTaper crown down dan ProTaper hybrid. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah dengan menggunakan instrumen putar dengan gerakan instrumen yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Para sturukturalis filosofis yang menerapkan prinsip-prinsip strukturalisme linguistik dalam berfilsafat bereaksi terhadap aliran filsafat Fenomenologi

Sedangkan angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang pada triwulan I 2016 tercatat sebesar 4,28 juta

Koleksi hadiah atau sumbangan umumnya diberikan dengan cuma-cuma, sehingga perpustakaan sekolah tidak perlu mengeluarkan anggaran dana pengadaan, akan tetapi pengelola

(2) Dalam melaksanakan pembangunan rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah menunjuk Badan Hukum yang menangani pembangunan perumahan dan

Catford (1965) dan teori yang mendukung penelitian ini adalah teori terjemahan oleh Mildred Larson (1998) Hasil dari penelitian ini ditemukan empat jenis Kategori

Berdasarkan hasil penyajian data dapat diketahui bahwa kesiapan guru PAI dalam pelaksanaan pembelajaran adalah salah satunya pihak sekolah mengadakan sosialisasi tentang

Untuk ukuran L6 (A), Paramount menawarkan finishing Naad untuk konsumen yang tertarik dengan desain minimalis dan tetap keliatan cantik... Pilihan tipe unit rumah Boston Village

Dijual rumah The Riviera at Puri dengan 2 pilihan tipe pada tahap pertama dengan jumlah unit terbatas, hanya 130 unit saja :.. or dry +