Terbit pada laman web jurnal : http://ojsamik.amikmitragama.ac.id
JURNAL JARINGAN SISTEM INFORMASI ROBOTIK (JSR)
VOL. X Vol. 5 No. 1 TAHUN 2021 E - ISSN : 2579-373X
SISTEM INFORMASI PEMETAAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS)
PADA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN MANDAU
Candra Surya1, Muhammad Syukri Ultari2
Manajemen Informatika – AMIK Mitra Gama [email protected], [email protected]2
Abstract
TPS data collection conducted by the Election Committee of Mandau District has been done using a computer by making TPS mapping reports using Microsoft Word or Microsoft Excel. The obstacle faced by the Election Committee of Mandau Subdistrict is that the data that has been entered is not stored in a good archive, making it difficult for the committee to find the TPS data needed. Another obstacle is that the data that has been entered before is often inputted back by the committee because the old data did not meet. Based on the problems that have occurred so far, we need an information system that aims specifically to process TPS data properly and integrated through a database-based system. The system built was designed using the Visual Basic.Net programming language and the MySQL Server database. The information system was designed in the hope that it could help the problems that had occurred so far at the office of the Election Committee of the Mandau District.
Keywords: system, information, mapping, polling stations, visual basic.net, mysqlAbstrak Abstrak
Pendataan TPS yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau selama ini telah dilakukan menggunakan komputer dengan membuat laporan pemetaan TPS menggunakan Microsoft Word atau Microsoft Excel. Kendala yang dihadapi oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau adalah data yang telah diinputkan tidak tersimpan dalam satu arsip yang baik sehingga menyulitkan panitia dalam mencari data TPS yang dibutuhkan. Kendala lain adalah data yang telah diinputkan sebelumnya sering diinputkan kembali oleh panitia karena data yang lama tidak ketemu. Berdasarkan permasalahan yang terjadi selama ini maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang bertujuan secara khusus untuk mengolah data TPS dengan baik dan terintegrasi melalui sistem berbasis database. Sistem yang dibangun dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database MySQL Server. Sistem informasi dirancang dengan harapan dapat membantu permasalahan yang terjadi selama ini pada kantor Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau. Kata kunci : sistem, informasi, pemetaan, tempat pemungutan suara, visual basic.net, mysql
1. Pendahuluan
Komisi Pemilihan Umum atau yang disingkat
dengan KPU adalah lembaga negara yang
menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. KPU memiliki organisasi yang ada di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan. KPU yang ada di tingkat kecamatan disebut dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Salah satu PPK yang ada di daerah adalah Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau. Adapun tugas pokok dari Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau adalah menyelenggarakan pemilihan umum secara aman, tertib dan damai yang berada di Kecamatan Mandau serta memastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah tersedia bagi pemilih dalam melaksanakan pemilihan umum.
Tempat pemungutan suara atau TPS adalah tempat pemilih memberi suara dan mengisi surat suara mereka dalam pemilihan umum. Berdasarkan data terbaru tahun 2019 yang diambil dari website KPU Provinsi Riau, saat ini jumlah TPS yang tersebar di Kecamatan Mandau sebanyak 502 TPS. (http://kpu-riauprov.go.id/v2/). TPS ini tersebar di tiap-tiap kelurahan. Jumlah kelurahan
yang ada di Kecamatan Mandau sebanyak 11 Kelurahan yang terdiri dari : Kelurahan Air Jamban, Babussalam, Balik Alam, Batang Serosa, Batin Betuah, Duri Barat, Duri Timur, Gajah Sakti, Harahapn Baru, Pematang Pudu dan Talang Mandi.
Pendataan TPS yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau selama ini telah dilakukan secara komputerisasi dengan membuat laporan pemetaan TPS menggunakan Microsoft Word atau Microsoft Excel. Kendala yang dihadapi oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau adalah data yang telah diinputkan tidak tersimpan dalam satu arsip yang baik sehingga menyulitkan panitia dalam mencari data-data yang dibutuhkan. Kendala lain adalah data-data yang telah diinputkan sebelumnya sering diinputkan kembali oleh panitia karena data yang lama tidak ketemu. 2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Pemilu
Menurut (Riwanto et al., 2018), “Pemilihan Umum (Pemilu) adalah instrumen utama untuk mengukur kualitas pelaksanaan demokrasi di suatu negara.” Salah satu jenis pemilu yang sangat penting adalah Pemilu Legislatif memilih anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Menurut (Liando, 2016) bahwa pemilu merupakan mekanisme yang ditempuh dalam sistem demokrasi untuk menghasilkan pemimpin atau pejabat publik.”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilu merupakan sebuah instrumen dengan mekanisme pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam memilih pemimpin atau pejabat negara.
2.2 Pengertian Tempat Pemungutan Suara (TPS) Menurut (Gede and Permadi, 2014), “Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari dan tanggal pemungutan suara.” TPS ditentukan lokasinya di tempat yang mudah dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. Jumlah pemilih di setiap TPS paling banyak 600 (enam ratus) orang.
Menurut (Rahmatunnisa, 2017)bahwa “Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan dan penghitungan suara di TPS.”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelaksanaan pemilu dilaksanakan, Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan tempat yang disediakan untuk melakukan pemilihan, pemungutan dan penghitungan suara.
2.3 Pengertian Sistem
Menurut (Handayani, 2016) dalam Jogiyanto menyatakan bahwa sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Prosedur adalah suatu urutan operasi tulis-menulis dan biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diharapkan, untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.
Menurut (Fridayanthie, Wulansari, 2015) dalam Romney dan Steinbart bahwa sistem adalah “Serangkaian data atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk memproses masukan kemudian saling berhubungan untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Handayani, 2016)dalam Andrikristianto “Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak computer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.”
Menurut (Destiningrum and Adrian, Jafar, 2017)dalam Jogiyanto Sistem Informasi adalah : “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manjerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem didalam suatu organisasi yang berfungsi mengolah transaksi harian, mendukung operasi, serta menyediakan informasi yang diperlukan bagi pihak yang berkepentingan.
2.5 Tinjauan Umum Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net
Menurut (Fridayanthie, Wulansari, 2015), bahwa “Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan perintah secara tepat pada program komputer.” Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingga bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language).
Konsep .NET mempunyai tujuan dan visi yang luas karena melalui konsep ini user di seluruh dunia dapat mengakses informasi dalam bentuk file atau program kapan saja, di mana saja, dan dengan menggunakan perangkat apa saja tanpa harus mengetahui lokasi informasi file atau program Konsep .NET dapat berjalan pada berbagai perangkat dan berbagai sistem operasi, baik sistem operasi Windows, Unix, Solaris, maupun perangkat PC dengan arsitektur 16 bit, 32 bit, 64 bit, pockepc, Palm OS, dan sebagainya.
2.6 Pengertian Database
Menurut (Wisky, 2017) dalam Laudon, dkk, bahwa “Database dapat juga diartikan koleksi data yang terorganisasi untuk melayani beragam aplikasi secara efesien dengan mensentralisasi data dan meminimalisasi data yang berlebih.”
Menurut (Wisky, 2017) dalam Ladjamuddin, “Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.” a. Pengenalan Database MySQL
Menurut (Shany, Khairina and Maharani, 2018) menyatakan bahwa “MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDMS). Program ini bertindak sebagai server yang mengijinkan lebih dari satu pengguna untuk mengakses beberapa basis data.”
MySQL sangat populer untuk aplikasi web dan bertindak sebagai komponen basis data dari berbagai macam platform, seperti Linux, BSD, Mac, Windows – Apache – MySQL – PHP, Perl, Python. Kepopularitas dari MySQL dalam aplikasi web berelasi sangat dekat dengan bahasa pemrograman script pada sisi server, seperti PHP, Ruby on Rail. Hubungan antara PHP dan MySQL lebih populer dalam pembuatan suatu Content Management System (CMS), seperti Joomla, Drupal, WordPress. Bahkan Wikipedia dibuat dari kombinasi antara PHP dan MySQL.
b. Normalisasi
Menurut (Wisky, 2017) berpendapat bahwa “Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical
desain sebuah basis data / database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik tanpa redudansi.”
Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari suatu struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan.
2.7 Alat Bantu Perancangan Sistem
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, makan dibutuhkan langkah-langkah yang sesuai atau alat bantu untuk mendesain dan mendukung sistem. Adapun alat bantu desain sistem adalah:
a. Aliran Sistem Infomasi (ASI)
Menurut (Iswandy, 2015), “Aliran Sistem Informasi merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.” b. Context Diagram
Menurut (Iswandy, 2015), “Context diagram merupakan data flow diagram yang menggambarkan garis besar operasional sistem.” Konteks diagram menggambarkan hubungan sistem dengan entitas-entitas di luar sistem. CD memperlihatkan sistem sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem. CD memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungan luarnya. Ada pihak luar yang memberikan masukan dan pihak yang menerima keluaran sistem.
c. Data Flow Diagram
Menurut (Iswandy, 2015),, “Diagram aliran data sistem disebut juga dengan Data Flow Diagram (DFD). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
d. Entity Relationship Diagram
Menurut (Iswandy, 2015),, “Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki dua komponen utama yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini, masing-masing dilengkapi dengan sejumlah atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ada di dunia nyata.” ERD ini dapat digambarkan secara sistematis dengan menggunakan simbol-simbol
e. Flowchart
Menurut (Iswandy, 2015), “Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis.”
3. Metodologi Penelitian
Kerangka konseptual merupakan kerangka berfikir dalam melakukan penyusunan penelitian ini. Kerangka konseptual yang penulis tuangkan dalam penulisan penelitian ada pada bagian dibawah ini :
Gambar 1 Metodologi Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan
Aliran sistem Informasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya, dengan tujuan agar dapat
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga kedepan dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
a. Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan Sebelum melakukan perancangan sistem yang baru, dibutuhkan analisa pada aliran sistem informasi yang sedang berjalan. Aliran sistem informasi yang sedang berjalan merupakan proses untuk menguji sistem informasi yang ada dengan melakukan penelitian dan pengamatan terhadap unit kerja yang terlibat dalam pengolahan data Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pada Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau. Hal ini dilakukan untuk memperoleh petunjuk mengenai berbagai kemungkinan adanya perbaikan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sistem informasi yang lebih terpadu dan terintegritas.
KPU Kota/ Kabupaten Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mandau
Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 Ketua Sekretaris Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan
Staf Urusan Teknis Penyelenggaraan Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 Periksa data Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa Input Rekap Data dengan Microsoft Excel Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan Periksa dan menyetujui Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui A Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui A Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan yang disetujui Periksa Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang diperiksa Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang diperiksa A
Gambar 2 Aliran Sistem Informasi yang sedang berjalan b. Analisa Input
Analisa input ini akan dilakukan berdasarkan input-input data yang terjadi. Input dari aliran sistem informasi yang sedang berjalan pada PPK Kecamatan Mandau adalah :
Gambar 3 Rekapitulasi Perbaikan DPT Pemilu 2019 c. Analisa Output
Analisa output merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan keluaran dari sistem yang berjalan saat ini. Adapun analisa output yang dihasilkan adalah Laporan Pemetaan TPS Per Kelurahan se-Kecamatan Mandau. Berikut contoh gambaran Analisa output yang ada :
Gambar 4 : Rekapitulasi Perbaikan DPT Pemilu 2019 d. Aliran Sistem Informasi Baru
Dalam merancang sistem informasi yang baru dapat sangat dibutuhkan aliran sistem informasi yang berjalan selama ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan dari aliran sistem informasi yang lama. Misalnya dalam proses penginputan data DPT dan TPS di PPK Kecamatan Mandau selama ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel sehingga sangat adanya perubahan aliran sistem informasi yang baru menjadi menggunakan sebuah sistem informasi yang dibangun menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net dan Database MySQL.
KPU Kota/ Kabupaten Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mandau
Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 Ketua Sekretaris Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan
Staf Urusan Teknis Penyelenggaraan Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 Periksa data Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa Input Rekap DPT Berbasis Database Cetak Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan Periksa dan menyetujui Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui A Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui A Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan yang disetujui Periksa Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang diperiksa Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang diperiksa A Database Pemetaan TPS
Gambar 5 Aliran Sistem Informasi Baru
e. Context Diagram
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Adapun gambaran diagram konteks dari Sistem Informasi Pemetaan TPS di PPK Kecamatan Mandau adalah sebagai berikut :
KPU Kabupaten/ Kota Ketua PPK Staff Urusan Penyelenggaraan 0 SISTEM INFORMASI PEMETAAN TPS di PPK KECAMATAN MANDAU Sekretaris PPK Ketua PPS Kelurahan Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019
- Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019
- Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 yang diperiksa
- R ek ap P erb aik an D P T P em ilu 2 0 1 9 y an g d ip er ik sa - L ap o ra n P em et aa n T P S p er K el u ra h an - Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan
- Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui - L ap o ra n P em et aa n T P S b er d as ar k an K elu ra h an y an g d is etu ju i - L ap o ra n P em et aa n T P S p er K el u ra h an y an g d ip er ik sa L ap o ra n P em et aa n T P S p er K el u ra h an y an g d ip er ik sa
Gambar 6 : Context Diagram f. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) atau diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Fungsi dari Data Flow Diagram (DFD) adalah untuk lebih memperjelas gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut. Tahapan level satu menggambarkan sistem secara global, disertai
dengan menggambarkan database yang akan
menampung aliran data. Tahapan level berikutnya menggambarkan proses-proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan spesifikasi yang lebih jelas. Berikut adalah DFD Sistem Informasi Pemeteaan TPS di PPK Kecamatan Mandau adalah :
Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 KPU Kabupaten/ Kota 1.0 Menyerahkan Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 Ketua PPK Rekap Perbaikan DPT Pemilu 2019 2.0 Memeriksa Sekretaris PPK Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa
3.0 Entri Data TPS
dan DPT
Rekap Perbaikan DPT yang telah diperiksa
Kelurahan D1 Panita PPK D2 D3 Pemetaan TPS Data DPT dan TPS 4.0 Cetak Laporan Pemetaan TPS berdasarkan Kelurahan
Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan
Data DPT dan TPS 5.0
Periksa dan Tanda tangan
Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan
Laporan Pemetaan TPS per Kelurahan yang disetujui
6.0 Menyerahkan L ap o ra n P em et aa n T P S p er K el u ra h an y an g d is et u ju i Sekretaris PPK Laporan Pemetaan TPS per
Kelurahan yang disetujui
Gambar 7 Data Flow Diagram g. Entity Relationship Diagram (ERD)
Diagram relasi entitas atau Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu alat dalam bentuk bagan yang menggambarkan relasi dan entitas suatu informasi. Entitas adalah objek yg datanya dicatat atau di rekam yang kemudian diolah. Dalam model relasi ini berdasarkan pada kesatuan relasi dan uraian- uraian yang termasuk atribut-atribut dan nilai- nilai lainnya. Kesatuan relasi dalam model entity relationship diagram mempunyai beberapa kelengkapan yang dapat mengekspresikan dalam bentuk pasangan dari atribut lain. Model entity relationship diagram mempunyai tiga buah elemen yaitu entitas, relasi gabungan dari kesatuan
dan relasi, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut. Pemetaan TPS Kode TPS TPS Alamat TPS RT RW Kode Kelurahan Jumlah DPT Kode PPK Memiliki Panita PPK Kode PPK Nama PPK Kode Kelurahan Kelurahan Ketua PPS Kecamatan Kabupaten Provinsi Memiliki Kelurahan Jabatan PPK Tahun Pemetaan
Gambar 8 Entity Relationship Diagram
h. Desain Output
Output atau keluaran merupakan hasil dari input (masukan) yang telah diproses oleh bagian pengolahan data dan merupakan tujuan akhir sebuah sistem. Bentuk desain output sistem yang dihasilkan sebagai berikut :
Gambar 9 Laporan Kelurahan
Gambar 11 Laporan Pemetaan TPS i. Desain Input
Output atau keluaran merupakan hasil dari input (masukan) yang telah diproses oleh bagian pengolahan data dan merupakan tujuan akhir sebuah sistem. Bentuk desain output sistem yang dihasilkan sebagai berikut :
Gambar 12 Desain Input Kelurahan
Gambar 13 Desain Input Panitia PPK
Gambar 14 : Desain Input Pemetaan TPS 5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pengamatan dan analisa selama melakukan penelitian pada Sistem Informasi Sistem Informasi Pemetaan TPS pada Panitia Pemilihan Kecamatan Mandau, sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan.
5.1 Kesimpulan
1. Sistem informasi yang baru dapat mengolah data pemetaan TPS dengan cepat dan efektif serta proses pencarian data pemetaan TPS lebih mudah dan cepat.
2. Sistem informasi yang baru dapat menyimpan data pemetaan TPS menggunakan aplikasi database MyQL sehingga data dapat dikelola dengan baik dan tidak mudah hilang.
3. Dengan dibangunnya database pendataan TPS di Kecamatan Mandau, sangat memudahkan dalam proses penyimpanan data pemetaan TPS dan saling terintegrasi satu sama lain.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk kemajuan dalam upaya
meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja dimasa yang akan datang. Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1.
Perlu adanya pengembangan sistem kedepannya yang dapat meminimalisir kesalahan yang ada.2.
Sebaiknya disedikan fasilitas kontrol terhadap penginputan data bersifat angka atau karakter.3.
Sistem hanya dapat berjalan dengan baik apabila pengguna melakukan rangkaian aktifitas dalam sistem secara berurutan.Daftar Rujukan
[1] Destiningrum, M. and Adrian, Jafar, Q. (2017) ‘Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre)’, Jurnal Teknoinfo, 11(2), pp. 30–37.
[2] Fridayanthie, Wulansari, E. (2015) ‘Perancangan Sistem Informasi Penjualan Peralatan Hiking Berbasis Desktop Pada Toko Cimone Outdoor Tangerang’, Jurnal Khatulistiwa Informatika, 3(2), pp. 143–151.
[3] Gede, I. and Permadi, A. (2014) ‘Sistem Informasi Geografis Pemetaan TPS di Wilayah Bali Berbasis Web’, CSRID Journal, 2(1), pp. 171–181.
Elektronika Indonesia Bukittinggi Berbasis Client Server’, J-Click, 3(2), pp. 38–47.
Iswandy, E. (2015) ‘Jurnal TEKNOIF ISSN : 2338-2724 Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-Barung Balantai Timur’, Jurnal TEKNOIF I, Vol . 3 No(SSN : 2338-2724), pp. 70–79.
[5] Liando, D. M. (2016) ‘PEMILU DAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT ( Studi Pada Pemilihan Anggota Legislatif Dan Pemilihan Presiden Dan Calon Wakil Presiden Di Kabupaten Minahasa Tahun 2014 )’, Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, 3(2), pp. 14–28.
[6] Rahmatunnisa, M. (2017) ‘Mengapa Integritas Pemilu Penting?’,
Jurnal Bawaslu, 3(1), pp. 1–11.
[7] Riwanto, A. et al. (2018) ‘Pemenuhan Hak Asasi Manusia Kaum
Difabilitas dalam Pelaksanaan Pemilu Daerah Melalui Peningkatan Peran Komisi Pemilihan Umum Daerah Guna Penguatan Demokrasi Lokal’, Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri
Semarang, 4(3), pp. 697–718.
[8] Shany, A., Khairina, D. M. and Maharani, S. (2018) ‘Sistem Informasi Evaluasi Akademik Mahasiswa (Studi Kasus Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman)’, Informatika Mulawarman :
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 11(1), p. 37. doi: 10.30872/jim.v11i1.201.
[9] Wisky, I. A. (2017) ‘Penerapan Aplikasi Sistem Inventory Pada Toko Buku Permata Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic . Net Dan Database Mysql’, Jurnal Teknologi, 7(2), pp. 231–247.