• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. PURWOREJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. PURWOREJO"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

TAHUN 2015

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KAB. PURWOREJO

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015.

LAKIP Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo disusun sebagai laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan / sasaran, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.

Tujuan/sasaran strategis Kementerian Agama yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015 – 2019, disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo sebagai instansi vertikal perpanjangan tangan Kementerian Agama RI menyesuaikan program kerja dan sasaran strategis sesuai KMA No 39 Tahun 2015.

LAKIP yang kami susun berdasarkan Perencanaan Strategis lima tahun (2015.s.d 2019), Perjanjian Kinerja, capaian Kinerja, serta analisis akuntabilitas kinerja.

Selanjutnya kami menyadari bahwa LAKIP tersebut masih ada kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun kami harapakan agar LAKIP yang kami susun dapat sempurna dan meningkatkan kinerja unit organisasi yang kami pimpin. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan pertolongan atas segala usaha, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Purworejo, 4 Januari 2016 Kepala,

Drs. H. Nurudin, M.Pd.I NIP. 196508041992031003

(3)

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo tahun 2015 disusun Berdasarkan Peraturan presiden Nomor 29 Tahun 2015 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraruran menteri pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam rangka mendukung visi Kementerian Agama 2015 -2019 dalam KMA Nomor 39 Tahun 2015 dan untuk mengetahui perkembangan dan harapan serta apa yang dihasilkan oleh Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo, maka kami menentukan visi sebagai berikut :

"Terwujudnya Masyarakat Purworejo Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Dan Sejahtera Lahir Batin Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat,

Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".

Visi tersebut disusun sesuai dengan tugas yang kami emban guna mengetahui apa yang dihasilkan jauh ke depan sehingga dapat memperbaiki diri serta terwujudnya apa yang diharapkan oleh pemangku kepentingan terhadap Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo.

Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut, maka disusun misi sesuai dengan fungsi yang kami emban yakni :

1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.

2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.

3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan.

5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan

akuntabel.

6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan

agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.

7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya.

(4)

iii

LAKIP tersebut memuat antara lain Rencana Strategis (RS) yang mengacu pada KMA No. 39 tahun 2015 tentang Rencana Strategis kementerian Agama tahun 2015-2019 yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, indikator sasaran, target mulai tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Kemudian pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015 yang telah dimuat beberapa sasaran, indikator dan target capaian pada tahun berjalan serta telah ditetapkan beberapa kegiatan yang prioritas pada program dimaksud dalam tahun 2015 Pada indikator sasaran telah ditetapkan rencana tingkat capaian masing-masing.

Untuk mengetahui persentase pencapaian rencana tingkat capaian setiap indikator sasaran, maka telah kami lakukan analisis Capaian kinerja. Kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo dalam tahun 2015 secara keseluruhan mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 92,17 % dengan rincian 81,66 % capaian kinerja program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama (Sekretariat Jenderal), 100 % capaian kinerja program Kerukunan umat beragama, 9,27 % capaian kinerja program bimbingan masyarakat islam, 89,99% capaian kinerja program pendidikan islam, 91,00 % capaian kinerja program bimbingan masyarakat katolik dan 93,10 % capaian kinerja program penyelenggaraan haji dan umrah.

Dalam analisis kinerja telah diketahui semua sasaran berhasil dilaksanakan pada seluruh program. Dari seluruh capaian indikator diketahui capaian rata-rata kinerja Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo sebesar 92,17%.

Dalam kesempatan ini telah pula kami lakukan analisis akuntabilitas dengan cara menganalisa tingkat keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Purworejo, 4 Januari 2016

Penyusun

(5)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan, Tugas pokok dan Fungsi ... 2

C. Isu Strategis ... 3

D. Struktur Organisasi ... 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 7

A. Visi dan Misi ... 8

B. Tujuan ... 10

C. Rencana Strategis ... 11

D. Rencana Kinerja ... 15

E. Perjanjian Kinerja ... 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 31

A. Pengukuran Kinerja ... 31 B. Capaian Kinerja ... 55 C. Realisasi Anggaran ... 90 BAB IV PENUTUP ... 94 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja

2. Pernyataan Perjanjian Kinerja

3. Pengukuran Kinerja

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo adalah salah satu unit pelaksana teknis daerah (eselon III) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kota berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Keputusan Menteri Agama Nomor No. 13 Tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal kementerian agama. Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo sebagai salah satu institusi pemerintah antara lain juga menyelenggarakan urusan kepemerintahan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan sumber dana (anggaran) serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah merupakan penjabaran dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo berdasarkan renstra Kementerian Agama RI yang di atur dalam KMA Nomor 39 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015 – 2019. LAKIP disusun berdasarkan Peraturan presiden Nomor 29 Tahun 2015 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraruran menteri pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(7)

2

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor Nomor No. 13 Tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal kementerian agama, kedudukan tugas pokok dan fungsi Kantor kementerian Agama kab. Purworejo sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo adalah salah satu unit pelaksana teknis daerah/ eselon III yang berkedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

2. Tugas Pokok

Kantor Kementerian Agama Kab Purworejo mempunyai tugas pokok Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo menyelenggarakan fungsi yaitu :

a. Perumusan visi, misi dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan

bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat;

b. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat

Islam pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid, urusan agama, pendidikan agama, bimbingan masyarakat Kristen, Katolik, Hindu, serta Budha sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelola administrasi dan informasi

keagamaan;

d. Pelayanan dan bimbingan di bidang kerukunan umat beragama;

e. Pengkoordinasian, perncanaan pengendalian dan pengawasan program;

f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan

lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian Agama di kabupaten/ kota

(8)

3

C. Isu Strategis Kementerian Agama

Kondisi umum pembangunan Bidang Agama dan Bidang Pendidikan dalam kurun waktu lima tahun mengacu pada upaya pencapaian tujuan Kementerian Agama, mencakup 7 (tujuh) hal, yaitu: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; (3)Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama. Mengacu pada renstra kementerian Agama RI, maka isu strategis Kementerian Agama Kabupaten purworejo meliputi :

1 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

a. Penyediaan Penyuluh Agama

b. Festival Keagamaan

c. Pemberdayaan Lembaga Sosial Keagamaan

2 Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

a. Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Lembaga

Keagamaan, dan Institusi Media

b. Pengembangan dan Penguatan Kesadaran Kerukunan Umat Beragama

c. Pembinaan Aliran Keagamaan

3 Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama

a. Pelayanan Administrasi Keagamaan

b. Penyediaan Kitab Suci

c. Pengembangan Rumah Ibadat

4 Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi

Keagamaan

a. Pengelolaan dan Pendayagunaan Zakat

b. Pengelolaan dan Pendayagunaan Wakaf

5 Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

a. Pengembangan Sistem Pendaftaran Haji

b. Pengembangan Pelayanan Haji

(9)

4

c. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Haji

6 Peningkatan dan Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan

a. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam

1.Peningkatan Akses Pendidikan Madrasah

2.Peningkatan MutuPendidikan Madrasah

3.Peningkatan Akses dan Kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

4.PeningkatanAkses dan Mutu Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

5.PeningkatanPendidikan Agama Islam

6.Peningkatan Tata Kelola Pendidikan Islam

b. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik

7 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang Agama

a. Tata Kelola Perencanaan Program

b. Tata Kelola Kepegawaian

c. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

d. Inventarisasi, Revaluasi, dan Penyelamatan Aset

e. Penataan Organisasi dan Tata Laksana

f. Pemanfaatan Teknologi Informasi

g. Implementasi Reformasi Birokrasi

h. Pengawasan dengan Pendekatan Agama

i. Peningkatan Kualitas Kebijakan

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi kantor Kementerian agama Kab. Purworejo mengacu pada KMA No. 13 tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama terdiri atas :

a. Subbag Tata Usaha;

b. Seksi Pendidikan Madrasah;

c. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam;

d. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;

(10)

5

e. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;

f. Penyelenggara Syariah;

g. Penyelenggara Katolik; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(11)

6 S tr u k tu r O r g a n is a s i K a n to r K e m e n te r ia n A g a m a K a b . P u r w o r e jo

nuqson@kemenag.go.id

(12)

7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kantor Kementerian Agama kab Purworejo sebagaimana diatur dalam KMA No. 13 tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama memiliki tugas pokok Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai Instansi vertikal, Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan dalam pemerintahan tingkat kab/Kota.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kementerian Agama kab. Purworejo menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan visi, misi dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan

kehidupan beragama kepada masyarakat;

b. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat Islam

pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid, urusan agama, pendidikan agama, bimbingan masyarakat Kristen, Katolik, Hindu, serta Budha sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelola administrasi dan informasi

keagamaan;

d. Pelayanan dan bimbingan di bidang kerukunan umat beragama;

e. Pengkoordinasian, perncanaan pengendalian dan pengawasan program;

f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan

lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian Agama di kabupaten/ kota

(13)

8

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif , efisien dan akuntabel, Kantor Kementerian Agama kab. Purworejo berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada:

1. Rencana Strategis Kementerian Agama RI tahun 2015-2019 2. Rencana Kinerja Tahun 2015

3. Penetapan Kinerja Tahun 2015

A. Visi dan Misi Kementerian Agama Kab. Purworejo

Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Agama RI mempunyai tugas membantu Menteri Agama dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan dibidang keagamaan di Kab. Purworejo, Sebagai lembaga instansi vertikal dalam menjalankan regulasi kebijakan diperlukan kerangka kerja sebagai konsekuensi pelaksanaan tugasnya. Renstra Kankemenag kab. Purworejo disusun mengacu pada Renstra Kementerian Agama RI tahun 2015-2019 berdasarkan KMA No. 39 tahun 2015, Selanjutnya dalam penyusunan visi dan misi Kankemenag kab. Purworejo diselaraskan pada visi dan misi Kementerian Agama RI. Visi Kementerian Agama Kab. Purworejo adalah :

"Terwujudnya Masyarakat Purworejo Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Dan Sejahtera Lahir Batin Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat,

Mandiri Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong"

Taat memiliki pengertian tunduk dan patuh, sehingga taat beragama dapat didefinisikan bahwa setiap umat beragama mampu menjalankan kegiatan beragamanya sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Sejalan dengan visi nasional maka hal ini akan memunculkan salah satu kepribadian bangsa Indonesia yaitu kepribadian bangsa Indonesia yang taat beragama.

Rukun memiliki pengertian baik dan damai, sehingga rukun dapat didefinisikan bahwa terciptanya kehidupan inter dan antar umat beragama di Indonesia secara baik dan damai. Sejalan dengan visi nasional maka hal ini akan mendorong munculnya rasa toleransi sesama umat beragama, rasa saling menghargai dan sikap kegotong-royongan.

(14)

9

Kecerdasan mencakup kecerdasan inteIektual, emosional, dan spiritual, yang masing-masing indikatornya sebagai berikut:

Kecerdasan intelektual: memiliki kemampuan untuk mempelajari, memahami, dan menguasai ilmu agama, serta sains dan teknologi sesuai dengan jenjang pendidikan; berfikir rasionala abstrak, inovatif dan kreatif; serta mampu mengaplikasikan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah (problem solving).

Kecerdasan emosional: memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri dan orang lain, dapat memotivasi diri, serta berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.

Kecerdasan spiritual: yaitu mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan akhlak mulia dan nilai-nilai agama Islam, serta menempatkan perilaku hidup dalam konteks makna yang luas.

Sejahtera mengandung pengertian aman sentosa, makmur, serta selamat, terlepas dari berbagai gangguan. Sehingga sejahtera lahir dan batin dalam konteks agama dapat diartikan bahwa setiap umat beragama di Indonesia dapat menjalankan kegiatan beragama secara bebas tanpa ada gangguan dari pihak manapun, serta tersedia sarana dan prasarana beribadah yang memadai bagi seluruh umat beragama di Indonesia. Agama merupakan salah satu hak dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Undang-Undang telah menjamin bahwa setiap umat beragama dijamin kebebasannya dalam melaksanakan kegiatan beragamanya.Untuk itu perlu diwujudkan rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, tersedianya lingkungan yang bersih, aman dan nyaman bagi kegiatan beragama seluruh masyarakat Indonesia serta adanya keserasian dan saling menghormati tidak hanya sesama manusia tetapi juga dengan lingkungan sekitarnya.

Dari sisi ekonomi, kesejahteraan lahir dan batin diwujudkan dengan upaya pemanfaatan dan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan seperti Zakat, Wakaf, Dana Kolekte, Dana Punia, Dana Paramita sehingga mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat beragama. Sejalan dengan visi nasional, dengan memiliki kecerdasan dan kesejahteraan lahir dan bathin maka bangsa Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat serta sejajar dengan bangsa– bangsa lain.

(15)

10

Selanjutnya Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban Kementerian Agama adalah:

1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalanajaran agama.

2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.

3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan.

5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan

akuntabel.

6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan

agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.

7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya.

B. Tujuan

Kementerian Agama merupakan kementerian yang mengemban tugas dan fungsi pembangunan bidang agama serta bidang pendidikan. Secara lebih khusus pembangunan bidang pendidikan yang menjadi tugas Kementerian Agama adalah pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Agama, Kementerian Agama menetapkan tujuan sesuai dengan kedua tugas dan fungsi yang diembannya.

1. Tujuan pembangunan bidang agama (TA) untuk periode 2015- 2019 adalah:

a) TA.1 Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama

masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

b) TA.2 Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang

harmonissebagai salah satu pilar kerukunan nasional.

c) TA.3 Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang

berkualitas dan merata.

d) TA.4 Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.

e) TA.5 Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang

trasparan dan akuntabel untuk pelayanan ibadah haji yang prima.

(16)

11

f) TA.6 Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam

menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

2. Adapun tujuan pembangunan bidang pendidikan (TP) adalah:

a) TP.1 Peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak

mampu terhadap pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).

b) TP.2 Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada

berbagai jenjang pendidikan.

c) TP.3 Penurunan tingkatkegagalan masyarakat dalam menyelesaikan

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun).

d) TP.4 Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang

pendidikan.

e) TP.5 Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam

melakukan proses mendidik yang profesional di seluruh satuan pendidikan.

f) TP.6 Peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan

agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas.

g) TP.7 Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaanyang

berkualitas

C. Rencana Strategis

Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan langkah awal yang dilakukan Kementerian Agama agar mampu menjawab segala tuntutan lingkungan strategis baik itu lokal, nasional, regional dan global dengan tetap berada dalam tatanan sisitim administrasi negara kesatuan RI. Melalui pendekatan strategis yang jelas dan sinergi maka Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo dapat menyelaraskan visi dan misinya.

Dalam rangka mencapai tujuan bidang agama dan pendidikanyang menjadi tugas Kementerian Agama, maka Kementerian Agama telah menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam masa waktu lima tahun ke depan. Sasaran strategis Kementerian Agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan sasaran

(17)

12

strategis nasional dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi.Sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian Agama memiliki dua bidang sasaran, yaitu sasaran terkait bidang agama dan sasaran bidang pendidikan.

Sasaran strategis Kementerian Agama secara nasional terkait bidang agama adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama

(TA.1) adalah meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan, yang antara lain ditandai dengan:

a. meningkatnya jumlah penyuluh agama berkualitas yang tersebar merata di

seluruh wilayah Indonesia; dan

b. meningkatnya proporsi lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

memenuhi standar minimal lembaga keagamaan.

2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis

(TA.2) adalah meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama, yang ditandai antara lain dengan:

a. meningkatnyanilai Indeks Kerukunan Umat Beragama; dan

b. meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana Sekretariat Bersama FKUB yang

memenuhi standar.

3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas

(TA.3) adalah meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama,yang antara lain ditandai dengan:

a. meningkatnya Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar

pelayananmenjadi dalam memberikanlayanan administrasi keagamaan pada masyarakat;

b. meningkatnya kapasitas penyebarankitab suci kepada umat beragama; dan

c. meningkatnya jumlah tempat ibadat yang terfasilitasi.

4. Sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan

potensi ekonomi keagamaan (TA.4) adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan,yang antara lain ditandai dengan:

(18)

13

a. meningkatnya pengelolaan dana zakat tahunan yang terhimpun; dan

b. meningkatnya persentase tanah wakaf yang bersertifikat.

5. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

(TA.5) adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan akuntabel,yang antara lain ditandai dengan:

a. meningkatnya indeks kepuasan jemaah haji;

b. meningkatnya Predikat Opini Laporan Keuangan Haji;

c. meningkatnya pembimbing haji yang disertifikasi;

d. meningkatnya jumlah PIHK yang terakreditasi; dan

e. meningkatnya jumlah PPIU yang terakreditasi.

6. Sasaran terkait peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama

(TA.6) adalah terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, yang ditunjukkan antara lain dengan:

a. dipertahankannyapredikat opini laporan keuangan Kementerian Agama

dengan predikat opini WTP;

b. meningkatnya hasil penilaian akuntabilitas kinerja (LAKIP)Kementerian

Agama;

c. meningkatnya hasil penilaian Reformasi Birokrasi Kementerian Agama; dan

d. menurunnya persentase temuan audit terhadap pelaksanaan anggaran

Kementerian Agama.

Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama terkait fungsi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak

mampu (TP.1) adalah meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP),yang ditandai dengan:

a. jumlah siswa MI/Ulya/SDTK penerima manfaat KIP;

b. jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK penerima manfaat KIP; dan

c. jumlah siswa MA/Ulya/SMTK penerima manfaat KIP.

2. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat

pada berbagai jenjang pendidikan (TP.2) adalah meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, yang ditandai dengan:

(19)

14

a. meningkatnya APK RA;

b. meningkatnya APK MI/Ula;

c. meningkatnya APM MI/Ulya;

d. meningkatnya APK MTs/Wustha;

e. meningkatnya APM MTs/Wustha;

f. meningkatnya APK MA/Ulya;

g. meningkatnya APM MA/Ulya; dan

h. meningkatnya APK PTK.

3. Sasaran terkait penurunan tingkatkegagalan masyarakat dalam menyelesaikan

pendidikan(TP.3)adalah menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan, yang ditandai dengan:

a. menurunnya angka putus sekolah pada MI/Ula;

b. menurunnya angka putus sekolah pada MTs/Wustha; dan

c. menurunnya angka putus sekolah pada MA/Ulya/SMTK.

4. Sasaran terkait peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikan pada semua

jenjang pendidikan (TP.4) adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, yang ditandai dengan:

a. meningkatnya persentase RA yang terakreditasi minimal B;

b. meningkatnya persentase MI yang terakreditasi minimal B;

c. meningkatnya persentase MTs yang terakreditasi minimal B;

d. meningkatnya persentase MA yang terakreditasi minimal B;

e. meningkatnya persentase Prodi PTK terakreditasi Minimal B;

f. meningkatnya jumlah MI yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP);

g. meningkatnya jumlah MTs yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan

(SNP); dan

h. meningkatnya jumlah MA yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

5. Sasaran terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan (TP.5)

adalah meningkatnya proporsi pendidik yangkompeten dan professional pada pendidikan umum berciri khas agama,yang ditandai dengan:

a. meningkatnya persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4;

b. meningkatnya persentase dosen berkualifikasi minimal S2;

c. meningkatnya persentase guru RA-Madrasah bersertifikat; dan

b. meningkatnya ...

(20)

15

d. meningkatnya persentase dosen bersertifikat.

6. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan

pendidikan agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas (TP.6) adalah meningkatnya proporsi guru agama yang professional, yang ditandai dengan:

a. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat;

b. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat;

c. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat;

d. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat;

e. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat; dan

f. meningkatnya persentase guru pendidikan agama Khonghucu bersertifikat.

7. Sasaran terkait peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan

yang berkualitas (TP.7) adalah meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama, yang ditandai dengan:

a. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam dalam

wujud Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah;

b. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen

dalam wujud SDTK, SMPTK dan SMTK;

c. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik

dalam wujud SMTK;

d. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu dalam

wujud Pasraman;

e. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha

dalam wujud Sekolah Minggu Buddha (SMB), Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma; dan

f. meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Khonghucu.

D. Rencana Kinerja

Untuk mewujudkan rencana strategis tersebut telah dilakukan seleksi sasaran dan program prioritas yang harus dilaksanakan setiap tahunnya termasuk untuk tahun 2015 yang dijabarkan melalui beberapa kegiatan pokok yang diprioritaskan pada kegiatan yang banyak memberikan kontribusi kepada visi dan misi untuk mewujudkan tujuan.

(21)

16

Pada Rencana Kinerja dimaksud berisikan sasaran, indikator sasaran serta telah ditentukan rencana tingkat capaian sasaran, beberapa program, beberapa kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dalam setiap indikator telah dibuat satuannya juga rencana tingkat capaian pada setiap indikator.

Target kinerja Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo mengacu pada target kinerja sasaran strategis Kementerian Agama RI. Meskipun tidak semua rencana srategis Kementerian Agama RI diterapkan pada Kementerian Agama Kab. Purworejo, namun Kementerian Agama Kab. Purworejo sebagai perpanjangan tangan Kementerian Agama RI melaksanakan program program Kementerian Agama RI sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi serta kemampuan anggaran yang ada. Pada tahun 2015 sebagai tahun pertama RJPMN 2015-2019 Kantor Kementerian Agama kab. Purworejo menetapkan target kinerja sebagai berikut :

1. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kementerian Agama

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan sasaran (outcome) meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Agama

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pembinaan administrasi perencanaan, dengan output terlaksananya

perencanaan yang tepat waktu dan berkualitas, yang ditandai antara lain dengan:

a. jumlah dokumen data perencanaan;

b. jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran; dan

c. jumlah laporan evaluasi program;

2. Pembinaan administrasi kepegawaian, dengan sasaran meningkatnya

kualitas administrasi kepegawaian, yang ditandai antara lain dengan jumlah dokumen Update data PNS.

3. Pembinaan administrasi keuangan dan BMN dengan sasaran meningkatnya

kualitas administrasi keuangan dan BMN, yang ditandai antara lain dengan jumlah laporan keuangan dan BMN.

(22)

17

4. Pembinaan administrasi organisasi dan tata laksana dengan sasaran

meningkatnya kualitas administrasi organisasi dan tatalaksana, yang ditandai antara lain dengan jumlah laporan kinerja;

5. Pembinaan administrasi hukum dan kerjasama luar negeri, dengan sasaran

meningkatnya kualitas administrasi hukum dan kerjasama luar negeri, yang ditandai antara lain dengan Jumlah Kegiatan pembinaan dan kerjasama instansi Hukum dan KLN

6. Pembinaan administrasi umum dengan sasaran:

a. Meningkatnya kualitas Administrasi Umum yang ditandai antara lain

dengan persentase terlaksananya pembinaan administrasi; dan

b. Meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparaturyang ditandai antara

lain dengan tersedianya sarana dan prasarana aparatur Kementerian Agama.

7. Pembinaan administrasi informasi keagamaan dan kehumasan, dengan

sasaran meliputi:

a. Meningkatnya Kualitas Kehumasan, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah Kegiatan rakor kehumasan

• Jumlah Pengadaan Peralatan dan Mesin penunjang kehumasan

b. Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Keagamaan, yang ditandai

antara lain dengan jumlah persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan;

2. Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama dengan sasaran (outcome) Meningkatnya kerukunan hidup umat beragama, yang ditandai dengan nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama dengan nilai Baik pada tahun 2019.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan kegiatan Pembinaan kerukunan hidup umat beragama, dengan sasaran Meningkatnya kualitas FKUB, lembaga keagamaan, dan institusi media, yang ditandai antara lain dengan jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB kabupaten/kota;

(23)

18

3. Program Bimbingan Masyarakat Islam

a. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan,

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama

c. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam dengan sasaran yang

meliputi:

a. Kualitas penyelenggaraan MTQ/STQ yang mencakup Jumlah Dewan

Hakim yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan yang ditandai antara lain dengan Jumlah dewan hakim di rekrut menjadi hakim MTQ sebanyak 21 Orang;

b. Jumlah Qori’ dan qori’ah yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan yang ditandai antara lain dengan jumlah qori’/qari’ah, hafidz/hafidzah yang mengikuti kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an;

c. Jumlah kafilah/delegasi MTQ/STQ Tingkat Provinsi Jawa Tengah

d. Terjalinnya sinergi Bimas Islam, Ormas Islam dan Instansi terkait dalam

penanganan keumatan dan pemberdayaan umat yang mencakup Jumlah sinergisitas Bimas Islam, ormas Islam dan Instansi terkait yang ditandai antara lain dengan Jumlah ulama/tokoh agama yang difasilitasi untuk melaksanakan koordinasi;

e. Meningkatnya Kuliatas Penyuluhan Agama yang mencakup:

• Jumlah penyuluh agama islam non PNS yang ditandai antara lain

dengan dibayarkannya tunjangan penyuluh Agama Islam non PNS sejumlah 351 orang.

• Jumlah pengadaan motor untuk untuk penyuluh Agama Islam

fungsional sejumlah 1 unit.

• Jumlah bimbingan SDM bagi Penyuluh Agama Islam

(24)

19

2. Berkembangnya Lembaga Sosial seni dan budaya Islam, yang mencakup

Jumlah pembinaan lembaga social dan seni budaya islam yang ditandai antara lain dengan tampilnya group seni hadrah/rebana pada even tingkat Kabupaten ataupun provinsi.

3. Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah, dengan sasaran

meliputi:

a. Meningkatnya kualitas SDM Penghulu, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah Penghulu yang terbina

• Jumlah Penghulu yang bertambah

• Terlaksananya PNBP biaya Nikah Rujuk

• Persentase pengendalian gratifikasi KUA

b. Meningkatnya kualitas Standar pelayanan KUA, yang ditandai antara lain

dengan:

• Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan

• Jumlah KUA yang menerima Biaya Operasional

• Jumlah Pengadaan sarana perkantoran KUA

c. Meningkatnya kualitas keluarga sakinah, yang ditandai antara lain dengan

Jumlah Bimbingan Kursus Pra Nikah

d. Terpenuhinya kebutuhan Al Qur’an kepada masyarakat yang ditandai

antara lain dengan Jumlah Distribusi Al Qur’an kepada masyarakat

e. Meningkatnya pemberdayaan Masjid dan Mushola yang ditandai antara

lain dengan Jumlah validasi data kemasjidan melalui SIMAS

4. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf dengan sasaran meliputi:

a. Meningkatnya kualitas SDM pengelola wakaf yang mencakup Jumlah

sosialisasi/pembinaan pemberdayaan wakaf yang ditandai antara lain dengan Jumlah pembinaan nazhir wakaf sebanyak 1 kegiatan

b. Meningkatnya kualitas penyuluhan dan kerjasama Wakaf yang

mencakup:

(25)

20

• Jumlah koordinasi/kerjasama pengembangan pemberdayaan wakaf

yang ditandai antara lain dengan jumlah rapat koordinasi wakaf sebanyak 2 kegiatan

• Jumlah pengadaan alat pengolah data wakaf sejumlah 3 unit.

• Jumlah pengadaan peralatan perkantoran wakaf sejumlah 2 unit

5. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf dengan sasaran yang

meliputi:

a. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS Kapupaten/Kota serta

LAZ terhadap regulasi zakat dan penerapan prinsip-prinsip syariah pada pengelolaan zakat, yang mencakup:

• Jumlah sosialisasi /pembinaan lembaga pengelola zakat, yang ditandai

antara lain dengan Jumlah pembinaan LAZ sebanyak 1 kegiatan

• Jumlah koordinasi/kerjasama pengembangan pemberdayaan zakat ,

yang ditandai antara lain dengan Jumlah rapat koordinasi zakat sebanyak 1 kegiatan

b. Terlaksananya penyaluran bantuan pemberdayaan usaha produktif, yang

mencakup Jumlah Kelompok Penerima Bantuan Pemberdayaan Usaha Produktif, yang ditandai antara lain Jumlah kelompok usaha fakir miskin yang menerima bantuan sebanyak 5 kelompok

6. Dukungan manajemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya Bimas Islam,

dengan sasaran meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas Islam, yang ditandai antara lain dengan:

a. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala dan

kepegawaian yang disusun tepat waktu;

b. Jumlah pegawai yang mendapat gaji tunjangan dan operasional

4. Program Pendidikan Islam

a. Meningkatnya angka partisipasi peserta didik RA, MI/Ula, MTs/Wustha,

MA/Ulya, dan PTKI/Ma'had Ali,

b. Menurunnya angka putus sekolah lulusan MI/Ula, MTs/Wustha, dan MA/Ulya,

(26)

21

c. Tercapainya keseimbangan rasio peserta didik perempuan:laki-laki pada MI/Ula,

MTs/Wustha, MA/Ulya, dan PTKI/Ma'had Ali,

d. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA, MI/Ula, MTs/Wustha,

MA/Ulya, dan PTKI/Ma'had Aly,

e. Meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai SNP,

f. Meningkatnya jumlah satuan pendidikan madrasah yang menerapkan SPM,

g. Meningkatnya jumlah ruang kelas madrasah/madin dalam kondisi baik,

h. Terlaksananya program bantuan siswa/santri miskin

i. Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru PAI pada sekolah

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan kegiatan:

1. Meningkatnya proporsi guru agama yang professional, yang mencakup

meningkatnya jumlah guru pendidikan agama Islam bersertifikat menjadi 329 yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah guru pendidikan agama Islam PNS bersertifikat

• Jumlah guru pendidikan agama Islam Non PNS bersertifikat

2. Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi Guru PAI pada Sekolah, yang

mencakup meningkatnya jumlah guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1, yang ditandai antara lain dengan Jumlah guru PAI berkualifikasi D4/S1

3. Meningkatnya mutu guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah, yang mencakup :

a. meningkatnya jumlah guru PAI Non PNS yang menerima tunjangan

profesi meningkat menjadi 50 orang, yang ditandai antara lain dengan Jumlah guru PAI Non PNS yang menerima tunjangan profesi

b. meningkatnya jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya

meningkat menjadi 25 orang, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah guru PAI yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi

guru

• Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi pengawas PAI

c. meningkatnya jumlah guru PAI berprestasi yang mengikuti program

visiting teacher (guru tamu) meningkat menjadi 5 orang , yang ditandai

(27)

22

antara lain dengan Jumlah guru PAI berprestasi yang mengikuti program visiting teacher (guru tamu)

d. meningkatnya jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompetensinya

meningkat menjadi 25 orang , yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah pengawas PAI peserta Diklat pengawas

• Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi pengawas PAI

e. meningkatnya jumlah GPAI yang mengikuti program PPG (Pendidikan

Profesi Guru) meningkat menjadi 20 orang , yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah guru PAI yang telah lulus PPG

• Jumlah kegiatan PPG guru PAI

f. meningkatnya jumlah calon pengawas PAI yang berkualifikasi S2

meningkat menjadi 8 orang , yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah calon pengawas PAI yang berkualifikasi S2

• Jumlah formasi pengawas PAI

g. meningkatnya jumlah Guru dan Pengawas PAI yang mengikuti Bimtek

Kurikulum yang berlaku meningkat menjadi 5 orang, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah Guru dan Pengawas PAI yang mengikuti Bimtek Kurikulum

• Jumlah kegiatan bintek kurikulum

h. meningkatnya jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan

pembelajaran PAI meningkat menjadi 10 orang, yang ditandai antara lain dengan Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan pembelajaran PAI

i. meningkatnya jumlah pengawas PAI yang terbina meningkat menjadi 5

orang, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah pengawas PAI yang terbina

• Frekuesnsi pembinaan PAI

(28)

23

4. Meningkatnya mutu siswa Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, yang

mencakup meningkatnya jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatifitas PAI yang meningkat menjadi 750 siswa, yang ditandai antara lain dengan:

• Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatifitas PAI

• Jumlah kegiatan lomba kreatifitas PAI

5. Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui Pendidikan

Agama Islam pada Sekolah, yang mencakup meningkatnya jumlah peserta didik yang mendapat pengembangan PAI berwawasan kebangsaan yang meningkat menjadi 500 siswa, yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah peserta didik yang mendapat pengembangan PAI berwawasan

kebangsaan

• Jumlah kegiatan pengembangan PAI berwawasan kebangsaan

6. Meningkatnya mutu kelembagaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah,

yang mencakup :

a. meningkatnya jumlah lembaga Pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya

yang meningkat menjadi 5 lembaga yang ditandai antara lain dengan Jumlah lembaga Pokjawas yang ditingkatkan kapasitanya

b. meningkatnya jumlah lembaga yang melakukan pengembangan

pembelajaran dan penilaian kurikulum PAI yang meningkat menjadi 28 lembaga yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan pembelajaran dan

penilaian kurikulum PAI

• Jumlah peserta yang mengikuti pengembangan pembelajaran dan

penilaian kurikulum PAI

c. meningkatnya jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah

yang meningkat menjadi 8 kelompok yang ditandai antara lain dengan Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah

d. meningkatnya jumlah sekolah penerima bantuan sarana/media

pembelajaran PAI yang meningkat menjadi 5 yang ditandai antara lain dengan Jumlah sekolah penerima bantuan sarana/media pembelajaran PAI

(29)

24

7. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama,

yang mencakup meningkatnya jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam, yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam

• Jumlah lembaga pada pendidikan keagamaan Islam

8. Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren, yang

mencakup :

a. meningkatnya jumlah lembaga pendidikan diniyah formal/satuan

pendidikan muadalah pada pondok pesantren/ma'had aly baru yang didirikan, yang ditandai antara lain dengan jumlah lembaga pendidikan

diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok

pesantren/ma'had aly baru yang didirika

b. meningkatnya jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS), yang ditandai antara lain dengan Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

9. Meningkatnya mutu sarana prasarana pendidikan diniyah dan pondok

pesantren, yang mencakup :

a. meningkatnya jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan

Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren ditingkatkan mutunya menjadi 400 lembaga yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan

Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren yang ditingkatkan mutunya

• Jumlah pimpinan lembaga yang hadir pada kegiatan peningkatan mutu

lembaga

b. meningkatnya jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan

diniyah dan pondok pesantren, yang ditandai antara lain dengan :

(30)

25

• Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan diniyah dan

pondok pesantren

• Jumlah lembaga yang menerima kitab yang disediakan

10.Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok pesantren, yang

mencakup :

a. meningkatnya jumlah santri yang mengikuti Pembinaan Kontingen

Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) menjadi 60 santri yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah santri peserta pembinaan kontingen PPSN

• Jumlah kegiatan pembinaan kontingen PPSN yang diselenggarakan

b. meningkatnya jumlah santri yang mengikuti Perkemahan Pramuka Santri

Nusantara (PPSN) Tingkat Provinsi menjadi 60 santri yang ditandai antara lain dengan Jumlah santri yang direkrut sebagai anggota kontingen PPSN tingkat provinsi.

c. meningkatnya jumlah santri yang mengikuti Porsadin Tingkat Provinsi,

yang ditandai antara lain dengan Jumlah santri yang mengikuti Porsadin Tingkat Provinsi

11.Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan

diniyah dan pondok pesantren, yang mencakup meningkatnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren/ma'had aly/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas serta Paket A, Paket B, dan Paket C yang ditingkatkan kompetensinya menjadi 50 santri yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah

formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren/ma'had aly/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas serta Paket A, Paket B, dan Paket C yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi.

• Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan.

(31)

26

12.Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan pendidikan

diniyah dan pondok pesantren, yang mencakup :

a. meningkatnya jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang

ditingkatkan mutu pembelajarannya menjadi 200 lembaga yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah lembaga yang dihadirkan dalam kegiatan peningkatan mutu.

• Jumlah kegiatan peningkatan mutu yang diselenggarakan.

b. meningkatnya jumlah Dokumen Data Pendidikan Keagamaan Islam yang

dihasilkan menjadi 15 dokumen yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah dokumen data pendidikan keagamaan yang diupdate.

• Jumlah petugas update data.

c. meningkatnya jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam

(FKDT/FKPP/FKPM/FKMA, dll) yang diberdayakan menjadi 12 lembaga yang ditandai antara lain dengan :

• Jumlah lembaga mitra kerja pendidikan keagamaan Islam yang

diberdayakan.

• Jumlah pimpinan Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan

Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren yang aktif dalam pemberdayaan.

13.Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah

dengan Indikator :

a. Terselenggaranya Layanan Manajemen Pendidikan Madrasah dan RA/BA

b. Terselenggaranya Madrasah dan RA/BA yang bermutu

c. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan Madrasah

d. Terbayarnya Guru Non PNS penerima Tunjangan Fungsional

e. Terbayarnya Guru Non PNS penerima Tunjangan Profesi

f. Tersosialisasikanya Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Madrasah

g. Jumlah Siswa MI Penerima BOS

h. Jumlah Siswa MTs Penerima BOS

i. Jumlah Siswa MI Penerima BSM

j. Jumlah Siswa MTs Penerima BSM

(32)

27

k. Jumlah Siswa MA Penerima BSM

l. Jumlah Siswa MA Penerima BOS

m.Terselenggaranya Layanan Manajemen dan Administrasi BOS dan BSM

Madrasah

14.Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya,

dengan indikator :

a. Persentase tersedianya layanan manajemen pendidikan Islam yang

Bermutu;

b. Persentase tersedianya data dan sistem informasi pendidikan Islam

sebagai basis perencanaan, penganggaran, dan monev

c. Terpenuhinya Layanan Perkantoran

5. Program Bimbingan Masyarakat Katolik

a. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Katolik,

b. Meningkatnya kualitas pengelolaan Pendidikan Agama, dan Pendidikan

Keagamaan Katolik,

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan kegiatan:

1. Pengelolaan dan pembinaan urusan agama Katolik, dengan sasaran yang

meliputi:

a. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama Katolik

yang mencakup Jumlah penyuluhan keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan yang ditandai antara lain dengan jumlah kendaraan operasional roda 2 bagi Bimas katolik.

b. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat

beragama Katolik yang ditandai antara lain dengan jumlah tokoh agama an masyarakat Katolik yang mengikuti dialog kerukunan umat beragama;

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik, dengan sasaran

meliputi:

a. Tenaga Pendidikan dan Kependidikan Agama Katolik yang berkualitas,

yang mencakup Tenaga Pendidik dan Kependidikan Agama Katolik yang

(33)

28

berkualitas, yang ditandai antara laing dengan jumlah guru pendidikan agama Katolik yang memenuhi standar kompetensi tersertifikasi;

b. jumlah tenaga kependidikan yang terbina (pembinaan administrasi

penyelenggaraan pendidikan);

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik,

dengan sasaran terlaksananya administrasi perkantoran pendidikan Bimas Katolik, yang ditandai antara lain dengan:

a. jumlah guru PNS penerima tunjangan profesi; dan

b. jumlah guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan.

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimbingan

Masyarakat Katolik, dengan sasaran meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas Katolik,yang ditandai antara lain dengan:

a. jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala, dan

kepegawaian yang disusun tepat waktu; dan

b. jumlah pegawai yang mendapat gaji tunjangan dan operasional.

6. Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah, dengan sasaran (outcome) terwujudnya penyelenggaraan haji dan umrah yang aman, tertib dan lancar, yang ditandai dengan meningkatnya indeks kepuasan jemaah haji menjadi 87,50 pada tahun 2019

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pelayanan haji dalam negeri, dengan sasaran Meningkatnya Pelayanan

Ibadah Haji Dalam Negeri,yang antara lain ditandai dengan jumlah pelayanan pendaftaran haji.

2. Pembinaan haji dan umrah, dengan sasaran Meningkatnya Kualitas

Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah,yang ditandai antara lain dengan:

a. jumlah rekrutmen petugas yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen

dan pelayanan prima;

b. jumlah pembimbing dan penyuluh haji yang bersertifikasi;

(34)

29

c. jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan manasik haji;

d. jumlah lembaga kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah yang

difasilitasi dalam memenuhi standar pelayanan ibadah haji dan umrah;

3. Pengelolaan dana haji, dengan sasaran Meningkatnya Akuntabilitas

Pengelolaan Dana Haji,yang ditandai antara lain dengan jumlah dokumen laporan keuangan operasional haji;

4. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

penyelenggaraan haji dan umrah, dengan sasaran Terlaksananya Dukungan dan Tugas Teknis Lainnya PHU,yang ditandai antara lain dengan:

a. jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum dan ortala

kepegawaian yang disusun tepat waktu;

b. jumlah penyediaan sarana dan prasarana PHU.

E. Perjanjian Kinerja

Pada Tahun 2015, Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo mempunyai Lima DIPA terdiri dari DIPA Program Sekretariat Jenderal DIPA Program Pendidikan Islam, DIPA Program Bimbingan masyarakat Islam, DIPA Program Haji dan Umrah, DIPA Program Katolik.

Penyusunan Penetapan Kinerja merupakan langkah awal yang dilakukan Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo agar kegiatan yang dilakukan sesuai dengan DIPA sehingga bisa terwujud target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil telah dilakukan Pernyataan Penetapan Kinerja antara :

1. Unit kerja Sub Bag Tata Usaha pada Satker Kantor Kementerian Agama

Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua

2. Unit kerja Seksi Pendidikan Islam pada Satker Kantor Kementerian Agama

Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua.

(35)

30

3. Unit kerja Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam pada Satker

Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua.

4. Unit kerja Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Satker Kantor

Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua.

5. Unit kerja Penyelenggara Syariah pada Satker Kantor Kementerian Agama

Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua.

6. Unit kerja Penyelenggara Katolik pada Satker Kantor Kementerian Agama

Kab. Purworejo selaku Pihak Pertama dengan Kepala/Pimpinan Satker Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo selaku Pihak Kedua

(36)

31

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Sasaran strategis Kementerian Agama Kab. Purworejo dalam bidang agama dan bidang pendidikan beserta hasil yang ingin dicapai pada masa lima tahun mendatang sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan pengukuran kinerja telah digunakan formulir pengukuran kinerja kegiatan pada tahun 2015 sebagai berikut :

I. Pada program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

ditentukan beberapa indikator sebagai berikut :

Sasaran 1 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri yang ditandai dengan

1. Jumlah Kegiatan pembinaan dan kerjasama instansi Hukum dan KLN

Indikator ini disusun dengan harapan semakin banyaknya kegiatan pembinaan hukum maka kualitas administrasi hukum semakin meningkat. Sasaran 2 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Kepegawaian yang ditandai dengan

2. Jumlah Kegiatan dalam rangka update Dokumen Data ASN

Indikator ini disusun dengan harapan dokumen ASN di Kementerian Agama selalu upto date.

Sasaran 3 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Keuangan dan BMN

3. Jumlah Laporan Keuangan dan BMN

Indikator ini untuk mengetahui laporan keuangan dan BMN sudah tersusun sesuai peraturan yang berlaku

4. Jumlah Kegiatan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN

Indikator ini disusun dengan harapan semakin banyaknya kegiatan pembinaan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN maka kualitas Administrasi Keuangan dan BMN semakin meningkat

Sasaran 4 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Umum

5. Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran Sub Bag Tata Usaha

(37)

32

Indikator ini disusun untuk mengetahui operasional kantor untuk pelayanan terpenuhi atau tidak.

Sasaran 5 - Meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur

6. Jumlah Pengadaan di Sub Bag TU

Indikator ini disusun dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana dan prasanara ASN

Sasaran 6 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

7. Jumlah Laporan Kinerja (LAKIP) yang disusun

Indikator ini disusun untuk mengetahui sejauh mana dalam pelaporan dan penyusunan LAKIP

8. Jumlah Kegiatan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

Indkato ini disusun dengan harapan semakin banyaknya kegiatan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana maka kualitas Administrasi Organisasi dan Tatalaksana semakin meningkat

Sasaran 7 - Meningkatnya Kualitas Administrasi Perencanaan

9. Jumlah laporan evaluasi program

Indikator ini disusun untuk mengetahui sejauh mana dalam penyusunan pelaporan evaluasi program, setiap kegiatan yang dilaksanakan diharpkan ada laporan evaluasi.

10. Jumlah dokumen RKAKL

Indikator ini disusun untuk mengetahui kerangka acuan kerja dalam penyusunan RKAKL sebagi dasar kertas kerja setiap program

11. Persentase kelengkapan dokumen data perencanaan

Indikator ini disusun untuk mengetahui sejauh mana dokumen data perencaaan sebagai dasar dalam penyusunan kertas kerja dan penyusunan anggaran

Sasaran 8 - Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Keagamaan

12. Persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan

Indikator ini disusun untuk mengetahui kelengkapan data keagamaan dan pendidikan sebagai acuan dan tolok ukur kinerja sebagai sarana publikasi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Dari indikator kinerja tersebut disusun table rencana Kinerja seperti pada table 3.1 dibawah ini

(38)

33

Tabel 3.1 Tabel Rencana Kinerja

Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri

Jumlah Kegiatan pembinaan dan kerjasama instansi Hukum dan KLN

7 Kegiatan

2 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Kepegawaian

Jumlah Kegiatan dalam rangka update Dokumen Data PNS

8 kegiatan

3 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Keuangan dan BMN

Jumlah Laporan Keuangan dan BMN

4 Laporan

Jumlah Kegiatan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN

3 kegiatan

4 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Umum

Persentase Terpenuhinya

Layanan Perkantoran Sub Bag Tata Usaha

100%

5 Meningkatnya penyediaan sarana

prasarana aparatur

Jumlah Pengadaan di Sub Bag TU

6 Kegiatan

6 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

Jumlah Laporan Kinerja

(LAKIP) yang disusun

1 Laporan

Jumlah Kegiatan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

6 Kegiatan

7 Meningkatnya Kualitas

Administrasi Perencanaan

Jumlah laporan evaluasi

program

1 Laporan

Jumlah dokumen RKAKL 5 Dokumen

Persentase kelengkapan

dokumen data perencanaan

100 %

8 Meningkatnya Kualitas Data dan

Informasi Keagamaan

Persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan

100 %

(39)

34

II. Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama ditentukan beberapa

indikator sebagai berikut :

Sasaran 1 - Meningkatnya Kualitas Kerukunan Umat Beragama dengan Meningkatnya Kualitas FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi Media yang ditandai dengan

Jumlah paket bantuan operasional Sekber FKUB Kabupaten/Kota (paket) Jumlah pengadaan Alat pengolah data pemberdayaan FKUB

Indikator ini disusun untuk mengetahui sejauh mana dukungan pemerintah terhadap operasional FKUB. Diharapkan dengan adanya bantuan operasional FKUB di daerah, peran FKUB dalam menjaga kerukunan semakin meningkat. Dari indikator kinerja tersebut disusun table rencana Kinerja seperti pada table 3.2 dibawah ini

Tabel 3.2 Tabel Rencana Kinerja

Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya Kualitas

Kerukunan Umat Beragama

dengan Meningkatnya Kualitas FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi Media

Jumlah paket bantuan

operasional Sekber FKUB

Kabupaten/Kota (paket)

1 Lembaga

Jumlah pengadaan Alat

pengolah data pemberdayaan FKUB

1 Paket

III. Pada Program Bimas Islam ditentukan beberapa indikator sebagai berikut

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam yang ditandai dengan :

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam yang ditandai dengan :

1. Jumlah dewan hakim yang direkrut menjadi hakim MTQ/STQ.

Indikator ini disusun dengan harapan semakin banyak jumlah dewan hakim MTQ/STQ yang menguasai dan memahami secara langsung teknik

(40)

35

perhakiman MTQ/STQ dalam rangka Pembinaan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an di Kabupaten Purworejo.

2. Jumlah qori’/qari’ah, hafidz/hafidzah yang mengikuti pembinaan dan

pengembangan Tilawatil qur’an.

Indikator ini disusun agar potensi qori’ dan qori’ah di kabupaten purworejo dapat terpantau secara langsung selanjutnya mendapatkan pembinaan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an sehingga meningkat kualitasnya serta dapat mengikuti perkembangan Tilawatil Qur’an di Tingkat yang lebih tinggi baik Kabupaten, Provinsi ataupun nasional.

3. Jumlah kafilah/delegasi MTQ/STQ

Indikator ini disusun dalam rangka mengirimkan delegasi/kafilah MTQ/STQ Kabupaten Purworejo ke tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk berkompetisi di tingkat Provinsi sekaligus mengukur kemampuan Tilawah para Qori’ dan Qori’ah, hafidz dan hafidzah.

4. Jumlah tokoh Agama/Ulama yang bersinergi dengan Bimas Islam.

Indikator ini disusun dalam rangka meningkatkan sinergisitas antara Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo dengan Ormas Islam dan Ulama/Tokoh Agama Islam.

5. Jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS yang mendapat tunjangan.

Indikator ini disusun untuk memastikan jumlah Penyuluh Non PNS Yang mendapat tunjangan setiap bulannya pada tahun anggaran 2015.

6. Jumlah Pengadaan kendaraan operasional roda 2 bagi penyuluh Agama Islam

PNS

Indikator ini disusun untuk meningkatkan mobilitas Penyuluh Agama Islam Fungsional dalam menjalankan tugas Penyuluhan dengan memeberikan kendaraan operasional roda dua.

7. Jumlah lembaga social seni budaya islam yang tampil even tingkat kabupaten

dan provinsi

Indikator ini disusun dalam rangka berpartisipasi dalam kegiatan seni budaya Islam tingkat Kabupaten dan Provinsi serta dalam rangka Pembinaan Seni Budaya Islam

Sasaran 2 : Meningkatnya pengelolaan urusan agama islam dan pembinaan syari’ah yang ditandai dengan :

(41)

36

1. Jumlah Penghulu yang meningkat kualitasnya

Indikator ini susun dengan harapan terjadinya peningkatan kualitas dan kompetensi penghulu di Kabupaten Purworejo khususnya dalam bidang penguasaan /membaca kitab kuning serta penulisan karya tulis ilmiah.

2. Jumlah KUA yang meningkat kualitas standar pelayannya.

Indikator ini disusun dalam rangka meningkatkan kualitas standar pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam layanan nikah.

3. Jumlah remaja pranikah yang mengikuti kursus pra nikah

Indikator ini disusun untuk meningkatkan jumlah remaja pra nikah agar memahami tentang seluk beluk pernikahan dalam rangka mewujudakan keluarga baru yang kualitas, atau keluarga sakinah.

4. Jumlah masyarakat yang meneriman bantuan Al qur’an

Indikator ini disusun untuk memastikan jumlah masyarakat yang akan menerima bantuan Al Qur’an dari pusat dalam rangka peningkatan pemahaman terhadap baca tulis Al Qur’an.

5. Jumlah Masjid dan mushola yang terdata dalam SIMAS

Indikator ini disusun dengan harapan mengetahui jumlah Masjid dan Mushola yang telah terdaftar dalam program SIMAS.

Sasaran 3 : Terselenggaranya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya bimas islam yang ditandai dengan :

1. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala dan

kepegawaian yang disusun tepat waktu;

Indikator ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala dan kepegawaian agar tepat waktu;

2. Jumlah pegawai yang mendapat gaji, tunjangan dan operasional

Indikator ini disusun untuk mencukupi gaji , tunjangan dan operasional pegawai seksi bimas islam.

3. Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran Bimbingan Masyarakat Islam

Indikator ini disusun untuk mencukupi layanan perkantoran pada seksi bimas islam.

Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas SDM pengelola wakaf yang ditandai dengan :

1. Jumlah Pembinaan Nazhir Wakaf

Gambar

Tabel 3.2 Tabel Rencana Kinerja
Tabel 3.3 Tabel Rencana Kinerja   Program Bimas Islam
Tabel 3.5 Tabel Rencana Kinerja   Program Bimas Katolik
Tabel 3.6 Tabel Rencana Kinerja  Program Penyelenggara Haji dan Umrah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan-simpulan tersebut adalah sebagai berikut : (1) Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran master mempunyai hasil belajar IPA yang lebih

Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (sebagai antioksidan) terhadap potensial membran sel telur ikan nila ( Oreochromis Niloticus ) yang

Register merupakan sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses

“Oleh karena itu, wujud apa pun, baik di masa lalu, masa mendatang maupun masa sekarang; internal atau eksternal; kasar atau halus; yang biasa maupun yang

Pemberian ekstrak air herba sambiloto (Andrographis paniculata) dan ekstrak air daun salam (Syzygium polyanthum) dapat menurunkan jumlah makrofag pada tikus putih

5 dari isolat tersebut yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyl,ococcus aureus dan E8 yang aktifitas nya tinggi dengan diameter zona bening 18.96 mm dan

memberikan catatan-catatan eksploratory yang dapat digunakan selama mengeksplore data dengan cara: 1) Peneliti memulai dari transkrip, menggarisbawahi teks-teks