• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN SEKTOR PARIWISATA 3 TAHUN JOKOWI-JK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAPAIAN SEKTOR PARIWISATA 3 TAHUN JOKOWI-JK"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

CAPAIAN SEKTOR PARIWISATA

3 TAHUN JOKOWI-JK

(2)
(3)

“Untuk Indonesia,

Pariwisata sebagai

penyumbang PDB, Devisa dan

Lapangan Kerja

yang paling mudah dan

murah.”

Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc

Menteri Pariwisata RI

(4)

4

SEKTOR PRIORITAS

(5)

Pariwisata sebagai

Core Economy

Indonesia

Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif:

1. Pariwisata Penghasil Devisa Terbesar

Tahun 2019 Industri Pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia yaitu US$ 24 Miliar,

melampaui sektor Migas, Batubara dan Minyak Kelapa Sawit. Dampak devisa yang masuk langsung dirasakan oleh

seluruh lapisan masyarakat.

2. Terbaik di Regional

Tahun 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN.

Pesaing utama kita adalah Thailand dengan devisa pariwisata lebih dari US$ 40 Miliar, sedangkan negara lainnya relatif

mudah dikalahkan.

3. Country Branding Wonderful Indonesia

Country Branding Wonderful Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding di dunia, pada tahun 2015 melesat lebih

dari 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan country branding Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country

branding Amazing Thailand (ranking 83). Country branding Wonderful Indonesia mencerminkan Positioning dan

Differentiating Pariwisata Indonesia.

(6)

6

4. Indonesia Incorporated

Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh

Kementerian/Lembaga yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah

ditetapkan. Maju Serentak Tentu Kita Menang.

5. Indonesia Sebagai Tourism Hub Country

Untuk menjadi Trade dan Investment Hub akan terlalu sulit bagi Indonesia untuk mengalahkan negara

lain, seperti Singapura. Di lain pihak, Indonesia dapat dengan mudah menjadi destinasi utama

pariwisata dunia, sekaligus Tourism Hub. Dengan menjadi tourism hub, yang pada prinsipnya

menciptakan people-to-people relationship, maka diyakini Trade dan Investment akan ikut tumbuh

dengan pesat.

6. Alokasi Sumber Daya

Setelah ditetapkan sebagai Core Business Negara, maka alokasi sumber daya, terutama anggaran

harus diprioritaskan.

Lanjutan….

(7)

Sumber: WTTC (2016) dan World Bank (2016).

Pariwisata penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah

dan murah (2015)

PDB

DEVISA

TENAGA

KERJA

1.Menyumbangkan 10% PDB

nasional, nominal tertinggi

di ASEAN.

2.Pertumbuhan PDB

pariwisata di atas rata-rata

industri.

3.Spending US$ 1 Juta -> PDB

170%, tertinggi di industri.

1.Peringkat ke-4

penyumbang devisa

nasional, sebesar 9,3%.

2.Pertumbuhan penerimaan

devisa tertinggi, yaitu 13%.

3.Biaya marketing hanya 2%

dari proyeksi devisa.

1.Penyumbang 9,8 juta

lapangan pekerjaan, atau

8,4%.

2.Lapangan kerja tumbuh

30% dalam 5 tahun.

3.Pencipta lapangan kerja

termurah US$ 5.000/satu

pekerjaan.

(8)

8

A.Pemasaran Pariwisata

B. Pengembangan Destinasi

C. Kenaikan Peringkat Daya Saing Pariwisata

D.Pengembangan Wisata Bahari

(9)
(10)

10

Pariwisata, Primadona Baru Ekonomi Indonesia

(11)

BREAKING NEWS

“Indonesia is in top-20 fastest growing travel destination in the world.”

(The Telegraph, 2017)

(12)

12

Source : Statistics of each countries

International Arrivals Growth Comparison with Regional and Global Market

ASEAN, Growth : 7 %

World, Growth: 6 %

Indonesia, Growth: 25,68 %

Pertumbuhan Indonesia 4 kali lipat lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global

Indonesia 25,68 % (Januari – Agustus 2017)

 Malaysia 0,87 % (Januari – Mei 2017)

 Singapore 3,83 % (Januari – Juli 2017)

 Thailand

5,05 % (Januari – Agustus 2017)

(13)

Sumber : BPS dan Pusdatin Kemenpar, 2016 (estimasi)

PEROLEHAN DEVISA INDONESIA MENURUT LAPANGAN USAHA

No

2013

2014

2015

2016

Jenis

Komoditas

Nilai

(juta USD)

Jenis

Komoditas

Nilai

(juta USD)

Jenis Komoditas

Nilai

(juta USD)

Jenis Komoditas

Nilai (juta

US$)

1

Migas

32,633 Migas

30,318 Migas

18.574 CPO

15,965

2

Batu Bara

22,759 Batu Bara

18.697 CPO

16.427

Pariwisata*)

13.568

3

CPO

16,787 CPO

18.615 Batu Bara

14.717 Migas

13,105

4

Pariwisata

10,054 Pariwisata

11,166 Pariwisata

12,225

Batu Bara

12,898

5

Karet olahan

6,706 Pakaian jadi

7,450 Pakaian jadi

6.410 Pakaian jadi

6,229

6

Pakaian jadi

6,216 Alat Listrik

7,021 Alat Listrik

4.510 Alat Listrik

4,561

7

Alat listrik

5,104 Bahan Kimia

6,486 Karet olahan

3.564 Perhiasan

4,119

8

Bahan kimia

4,124 Karet Olahan

6,259 Kertas

3.546 Kertas

4,032

9

Kertas

3,723 Kertas

5,379 perhiasan

3.319 Bahan kimia

3,700

10

Tekstil

1,948 Perhiasan

3,914 Bahan kimia

3.174 Karet olahan

3,242

11

Kayu olahan

1,203 Tekstil

3,853 Tekstil

1.927 Tekstil

1,848

(14)

14

Sumber : Pusdatin Kemenpar, 2014

PROYEKSI PENERIMAAN DEVISA DARI SEKTOR-SEKTOR UTAMA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

“Tahun 2020, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia”

PENERIMAAN DEVISA INDONESIA

USD

Miliar

0

5

10

15

20

25

2015

2016

2017

2018

2019

Oil & Gas

Coal

Tourism

CPO

Clothes

(15)

Nation

Country Brand Strategy

rating (max=100)

Rank

Point

Jepang

42

79.5

India

81

72.6

Singapore

38

79.7

Indonesia

47

79.1

Hongkong

17

84.8

Korea

52

78.7

Thailand

68

74.7

Malaysia

85

72.1

Indonesia Berada Di Peringkat 47

Mengalahkan Thailand (68) dan Malaysia

(85)

Sub pilar ini dinilai dengan mempertimbangkan:

1.

Indikator dari NTO yang terfokus pada Digital

Demand (D2)

2.

Positioning Strategy dan promosi pariwisata yang

berhubungan dengan brandtags

3.

Jumlah total pencarian online dari wisatawan

mancanegara

Strategi Branding WI untuk penetrasi secara

online, masih lebih bagus dibandingkan

Thailand dan Malaysia. Namun masih kalah

dengan Singapura.

Sumber: WEF (2017).

World Economic Forum / WEF (2017).

PERFORMANSI WONDERFUL INDONESIA

DI NEGARA-NEGARA ASIA

(16)

16

BRANDING WONDERFUL INDONESIA

Selama tahun 2016, Wonderful

Indonesia mendapatkan

46 penghargaan

di

22 negara

(17)

BRANDING WONDERFUL INDONESIA

Sampai dengan Oktober 2017,

Wonderful Indonesia mendapatkan

(18)

18

WONDERFUL INDONESIA PROMOTION

PENAYANGAN

MEDIA RUANG

Amsterdam, Schiphol, Utrecht, Rotterdam, Belanda

Busan, South Korea

Melbourne, Australia

Tokyo, Japan

Singapore

(19)

WONDERFUL INDONESIA PROMOTION

PENAYANGAN MEDIA RUANG DI PARIS,

FRANCE

(20)

20

WONDERFUL INDONESIA PROMOTION

PENAYANGAN MEDIA RUANG DI TIMES SQUARE NEW YORK, USA

(21)

WONDERFUL INDONESIA PROMOTION

(22)

22

WONDERFUL INDONESIA PROMOTION

PENAYANGAN MEDIA RUANG DI LONDON, UK

(23)
(24)

24

MENCIPTAKAN

“10 BALI BARU”

Danau Toba

Tanjung Kelayang

Tanjung Lesung

Kepulauan Seribu

Borobudur

Bromo Tengger Semeru

Mandalika

Wakatobi

Morotai

(25)

10 Destinasi Pariwisata Prioritas

Danau Toba

Luas: 500 Ha Investasi : USD 1,000 M

Tanjung Kelayang

Luas : 1200 Ha Investasi : USD 1.600 M

Borobudur

Luas : 1000 Ha Investasi : USD 1.500 M

Wakatobi

Luas : 500 Ha Investasi : USD 1.4 00M

Morotai

Luas : 300 Ha Investasi : USD 3,000 M

Tanjung Lesung

Luas : 1500 Ha Investasi : USD 5,000 M

Kep. Seribu & Kota

Tua

Luas : 1000 Ha Investasi : USD 1,000 M

Bromo Tengger

Semeru

Luas : 1000 Ha Investasi : USD 1,000 M

Mandalika

Luas : 1035 Ha Investasi : USD 3.300 M

Labuan Bajo

Luas : 1000 Ha Investasi : USD 1.200 M

(26)

26

26

NO DESTINATION

PERFORMANCE PROJECTION 2019

INTERNATIONAL TOURIST

ARRIVAL (PEOPLE) FOREIGN EXCHANGE (USD) INVESTMENT (USD MILLION) INTERNAT’L TOURIST ARRIVAL (PEOPLE) FOREIGN EXCHANGE (USD MILLION) 2012 2013

1

Lake Toba

15,464

10,680

10,680,000

1,000

1,000,000

1,000

2

Tanjung Kelayang

975

451

451,000

1,600

500,000

500

3

Tanjung Lesung

8,336

1,739

1,739,000

5,000

1,000,000

1,000

4

Kepulauan Seribu & Kota Tua

Jakarta

4,627

16,384

16,384,000

1,000

1,000,000

1,000

5

Borobudur

193,982

227,337

27,337,000

1,500

2,000,000

2,000

6

Bromo-Tengger-Semeru

34,466

33,387

33,387,000

1,000

1,000,000

1,000

7

Mandalika

121,482

125,307

125,307,000

3,300

2,000,000

2,000

8

Labuan Bajo

41,972

54,147

54,147,000

1,200

500,000

500

9

Wakatobi

2,179

3,315

3,315,000

1,400

500,000

500

10 Morotai

618

500

500,000

3,000

500,000

500

TOTAL

USD 20,000

10 Million USD 10 Billion

10 Priority Tourism Destinations

in Indonesia Investment Profile

Total Investment USD 20 Billion

(27)

TOURISM INVESTMENT REALIZATION

2013 2014 2015 2016 2017* FDI 462,52 511,81 732,46 1192,92 783,76 DDI 140,18 173,08 316,61 159,96 145,38 Total 602,7 684,89 1049,07 1352,88 929,14 0 500 1000 1500

US

D

M

ill

ion

*) Semester-I 2017 (January – June)

13.64%

53.17%

28.96%

929.14

USD Million

Tourism Investment Realization Semester-I 2017

53%

of Target in 2017

(28)

28

,,

783.76

USD Million

FDI Realization Semester-I 2017

Foreign Direct Investment (FDI)

Top-3 Foreign Direct Investment (FDI)

Based on Business Type

Based on Destination (Province)

Based on Origin Countries

37%

Other Short/Non-hotel

Accomodation

33%

Star Hotel

12%

Non Star Hotel

41%

Bali

22%

Riau Islands

15%

Jakarta

42%

Singapore

29%

China

5%

Malaysia

TOURISM INVESTMENT REALIZATION IN SEMESTER-I 2017

(29)

145.38

USD Million

DDI Realization Semester-I 2017

Top-3 Domestic Direct Investment (DDI)

Based on Business Type

Based on Destination (Province)

86%

Star Hotel

9%

Theme Park

3%

Water Tourism

35%

West Java

15%

Central Java

12%

East Java

Domestic Direct Investment (DDI)

(30)

30

30

INDIKATOR

2015

2016

2017

2018

2019

KONTRIBUSI PADA PDB NASIONAL

4,23%

4,50%

5%

5,25%

5,50%

DEVISA (TRILIUN Rp)

144

172

200

223

280

JUMLAH TENAGA KERJA (JUTA ORANG)

11,4

11,8

12,2

12,6

13,0

INDEKS DAYA SAING (WEF)

#50

n.a

#42

n.a

#30

WISATAWAN MANCANEGARA

(JUTA KUNJUNGAN)

10

12

15

17

20

WISATAWAN NUSANTARA

(JUTA PERJALANAN)

255

260

265

270

275

Catatan :

Indeks daya saing pariwisata, penilaian dilakukan 2 (dua) tahun sekali oleh World Economic Forum (WEF)

MAKR

O

MIK

R

O

TARGET KINERJA TA 2017

30

(31)

TAHUN s.d 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Catatan :

PELAYANAN SDM PADA BIDANG KEPARIWISATAAN MELIPUTI: 1. Hospitality

2. Attraction and destination

TENAGA KERJA PARIWISATA 11,000,000 11,400,000 11,800,000 12,200,000 12,600,000 13,000,000 • Tenaga Kerja Pariwisata Langsung (Direct) sebesar

30%*) 3,300,000 3,420,000 3,540,000 3,660,000 3,780,000 3,900,000

Tenaga Kerja Pariwisata Tak Langsung (Indirect)

sebesar 50% *) 5,500,000 5,700,000 5,900,000 6,100,000 6,300,000 6,500,000

Tenaga Kerja Pariwisata Terdampak (Induce) sebesar

20% *) 2,200,000 2,280,000 2,360,000 2,440,000 2,520,000 2,600,000

SERTIFIKASI

Kebutuhan (30% dari Tenaga Kerja Langsung) 990,000 1,026,000 1,0620,000 1,098,000 1,134,000 1,170,000

Target

1. Target Kemenpar (Pertahun) 58,627 17,500 35,000 65,000 65,000 65,000 2. Target Mandiri (Pertahun) 62,893 141,520 165,000 235,000 335,000 435,000 Total SDM Pariwisata Tersertifikasi (Kumulatif) 121,520 159,020 200,000 300,000 400,000 500,000

Persentase SDM Pariwisata Kebutuhan Sertifikasi 12,27% 15,50% 18,83% 27,32% 35,27% 42,74%

Realisasi

SDM Pariwisata Tersertifikasi (Kemenpar) 58,627 17,500 35,150

3. Event

4. Travel and transportation services

(32)

32

C

KENAIKAN PERINGKAT

DAYA SAING PARIWISATA

(33)

INDONESIA TTCI PERFORMANCE

R

ANK

SC

OR

E

80

81

74

70

50

42

3,70

3,80

4,00

4,03

4,04

4,16

3,40 3,50 3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 4,10 4,20 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2008 2009 2011 2013 2015 2017 Rank Score

Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) Indonesia naik dari peringkat

70 tahun 2013 ke peringkat 50 tahun 2015, dan melesat ke ranking 42 pada tahun 2017. Target tahun 2019, Indonesia menempati

peringkat 30 dunia.

(34)

34

Source : World Economic Forum (WEF), 2017.

Menurut Travel and Tourism Competitiveness Report 2017 oleh World Economic Forum (WEF), di ASEAN, Indonesia

peringkat 4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand

: Top Five (Rank)

: Bottom Five (Rank)

INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA-NEGARA ASEAN

INDEX - SUBINDEX – Pillars

INDONESIA Rank SINGAPORE Rank MALAYSIA Rank THAILAND Rank VIETNAM Rank PHILIPPINES Rank LAO PDR Rank CAMBODIA Rank

TRAVEL & TOURISM COMPETITIVENESS INDEX 42 13 26 34 67 79 94 101

ENABLING ENVIRONMENT 87 8 35 73 66 98 89 107

Business Environment 60 2 17 45 68 82 47 125

Safety & Security 91 6 41 118 57 126 66 88

Health & Hygiene 108 62 77 90 82 92 106 109

Human Resources & Labour Market 64 5 22 40 37 50 65 110

ICT Readiness 91 14 39 58 80 86 115 101

T&T POLICY AND ENABLING CONDITION 5 1 21 37 105 64 63 69

Prioritization of Travel & Tourism 12 2 55 34 101 53 54 29

International Openness 17 1 35 52 70 60 71 58

Price Competitiveness 5 91 3 18 35 22 14 51

Environmental Sustainability 131 51 123 122 129 118 98 130

INFRASTRUCTURE 66 2 32 33 91 90 99 105

Airport Infrastructure 36 6 21 20 61 65 97 96

Ground & Port Infrastructure 69 2 34 72 71 107 111 108

Tourist Service Infrastructure 96 24 46 16 113 87 86 102

NATURAL & CULTURAL RESOURCES 16 53 29 19 28 46 91 71

Natural Resources 14 103 28 7 34 37 71 62

Cultural Resources 23 28 34 37 30 60 107 76

(35)

D.

PENGEMBANGAN WISATA

BAHARI

(36)

36

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Penutupan Rapat Koordinasi Nasional

(RAKORNAS) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2017 di Hotel Ritz

Carlton

Selasa, 3 Oktober 2017

Yang terakhir saya ingin berbicara hal berkaitan dengan pariwisata. Ini juga sama. Industri ini dari dulu enggak pernah kita kerjakan secara serius secara baik. Padahal semau ada juga di sini. Produknya ada, tapi memang perlu waktu. Saya kira kita semua paham bahwa bertahun-tahun wisatawan internasional kita enggak pernah tembus ke angka 10 juta, padahal Thailand di atas 30 juta, Malaysia di atas 24 juta lebih. Produk kita 10 kali mereka yang mereka punya, mungkin 15 kali dari yang mereka punya.

Thailand terus berkembang, Malaysia terus berkembang, Singapura terus berkembang. Dan Thailand denger terakhir sudah tembus ke 35 juta per tahun. Ini ada apa ini, kita ini ada apa? Ini saya ingin menggugah pada dunia usaha agar peluang-peluang seperti ini, kita punya Labuhan Bajo, tinggal jual saja. Kita punya Danau Toba, kita punya Wakatobi, kita punya Borobudur, kita punya Bromo, tapi enggak, enggak pernah kita perbaiki bersama-sama.

Kemudian industri maritim. Marine industri kita saya setuju tadi pak Ketua Kadin, setuju bahwa pariwisata kita ini negara kepulauan meiliki 17.000 pulau tapi kita enggak punya yang namanya terminal cruise nggak punya, yacht enggak punya, ya gimana kapal pesiar mau datang ke kita, suruh parkir di mana? Di Ciliwung? Lucu sekali kita ini.

Saya kemarin waktu di singapura, coba saya mau lihat terminal cruise-nya kayak apa. Saya melihat bikin kayak gitu bikin setahun bisa 10 ya bisa. Ini sangat simple sekali gitu lho. Kemarin di paripurna saya sudah perintah berapa dibangun?

“SAYA SUDAH

SAMPAIKAN, DALAM 2 TAHUN INI BANGUN 10”

.

(37)

ISU STRATEGIS :

KENAPA WISATA BAHARI ?

INDONESIA

NEGARA BAHARI DAN

KEPULAUAN

TERBESAR DI DUNIA

• Jumlah pulau

17.504, terdaftar di

PBB 13.466 pulau;

• Garis pantai

terpanjang kedua

di dunia (95.181

km) setelah Kanada

Sumber: data dan informasi geospasial, 2013

Luas Darat 1,9 juta km2 = 190 juta ha (25%)

Luas Laut

5,8 juta km

2

(75%)

• Laut Nusantara = wilayah laut diantara pulau-pulau NKRI = 2,8 juta km2 • Laut Teritorial = wilayah laut dari

coastal baseline sampai 12 mil ke arah laut lepas = 0,3 juta km2

• ZEEI = wilayah laut dari coastal baseline sampai 200 mil ke arah laut lepas = 2,7 juta km2.

• Total potensi ekonomi kelautan

Indonesia: US$ 1,2 triliun/tahun atau 7 kali lipat APBN 2015 (Rp 2.000 triliun = US$ 170 miliar) atau 1,2 PDB nasional

• Lapangan kerja: 40 juta orang atau 1/3 total angkatan kerja Indonesia. • Indonesia 2014 Devisa pariwisata

sebesar 10 miliar dolar AS. Pariwisata bahari menyumbang 10% yang setara dengan 1 miliar dollar;

• Malaysia : Pariwisata bahari

menyumbang 40% terhadap sektor pariwisata, sekitar 8 miliar dollar.

Ecotourism related to reefs is a business now estimated to be worth at least US$9 billion per year. World

(38)

38

CULTURE (60%)

NATURE (35%)

MANMADE (5%)

Ecotourism

45%

Marine Tourism

35%

Adventure Tourism

20%

Wisata Pantai

(Coastal Zone)

60%

Wisata Bentang

Laut (Sea Zone)

25%

Wisata Bawah Laut

(Under Water Zone)

15%

Sun Bathing

Sightseeing

Sailing/Yachting

Cruising

Diving

Snorkeling

Sumber: PES, 2013 Cipto Aji Gunawan, Ssi, 2014 Direktorat MKKIE Ditjen PDP, 2014

KOMPOSISI WISATAWAN ASING

BERDASARKAN DAYA TARIK

(39)

TARGET

WISATA

BAHARI INDONESIA

TAHUN 2015 - 2019

• Pantai/Coastal Zone

• Bentang Laut/Sea Zone:

a. Yacht

b. Cruise

• Bawah Laut/Under Water Zone:

• Jumlah Wisatawan Mancanegara

• Jumlah Wisman Bahari

• Devisa Wisata Bahari

2014

TARGET 2019

• 20 juta

• 4 juta

• 4 miliar US$

• 9 juta

• 1 juta

• 1 miliar US$

mak ro mi kro

• 8 KSPN Bahari

• 750 kapal

• 176 call

• 25 destinasi selam

• 19 KSPN Bahari

• 6.000 kapal

• 1000 call

• 45 destinasi selam

Indikator

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Coastal

600.000 org

900.000 org

1.200.000 org

1.500.000 org

1.800.000 org 2.400.000 org

Yacht

750 kapal

1.500 kapal

2.000 kapal

2.500 kapal

4.000 kapal

6.000 kapal

Cruise

176 call

361 call

357 call

455 call

500 call

1000 call

Selam

25 destinasi

27 destinasi

30 destinasi

35 destinasi

40 destinasi

45 destinasi

Wisman

1 juta

1,5 Juta

2 Juta

2,5 Juta

3 Juta

4 juta

(40)

40

40

DESTINASI PRIORITAS

PARIWISATA NASIONAL

DAN 30 DESTINASI UNGGULAN

WISATA BAHARI

UNGGULAN WISATA BAHARI

WISATA PANTAI

WISATA BENTANG LAUT

WISATA BAWAH LAUT

1 Natuna Anambas (Kepri)

1

Sabang (NAD)

1 Togean (Sulteng)

2 Bangka Belitung

2

Belitung

2 Lombok (NTB)

3 Kep. Seribu (DKI)

3

Bali

3 Bali

4 Karimun Jawa (Jateng)

4

Lombok (NTB)

4 Alor (NTT)

5 Derawan (Kaltim)

5

Derawan (Kaltim)

5 Derawan (Kaltim)

6 Bali

6

Togean (Sulteng)

6 Bunaken (Sulut)

7 Mandalika

7

Ambon (Maluku)

7 Ambon-Banda (Maluku)

8 Labuan Bajo (NTT)

8

Ternate (Maltara)

8 Labuan Bajo (NTT)

9 Wakatobi (Sultra)

9

Wakatobi (Sultra)

9 Wakatobi (Sultra)

10 Morotai (Maltara)

10 Raja Ampat (Papua

Barat)

10 Raja Ampat (Papua Barat)

(41)

Ease of Entering Indonesia:

There are 3 deregulations regarding

the ease of entering Indonesia

1. Visa Free

• Presidential

Regulation No

21/2016

regarding Visa

Free  169

countries

2. Simplifying

Yacht Arrivals

• Waiving Clearance

Approval for Indonesia

Territory (CAIT) Policy

2015  entry permit

from 3 weeks to 3

hours

3. Abolition of Cruise

Cabotage Principle

• To allow passengers of

foreign cruise ships 2015 

embark and disembark in

five Indonesian main ports

Efektif mulai tahun 2015,

sehingga jumlah Yacht

meningkat tajam, hampir

30%

.

Baru efektif mulai tahun 2017,

karena pengaturan Cruise Calls

dilakukan 1 tahun sebelumnya.

(42)

42

KUNJUNGAN YACHT 2015 - 2017

*) : Angka Proyeksi 2017, s/d Oktober 2.150

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

2015

2016

2017

CRUISE CALL 2015 - 2017

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

Jumlah Cruise Call tahun 2017 (455) meningkat

27%

dari tahun 2016 (357)

362

455

357

Jumlah kunjungan yacht tahun 2017 (2580)

meningkat

30%

dari tahun 2016 (1970)

Sumber: Cruise Management Consulting (2017) Sumber: yachters-indonesia.in dan Nongsa Point Marina (2017)

1531

1970

2580

*

Performansi 2015- 2017

Deregulasi efektif mulai tahun 2015, sehingga jumlah Yacht meningkat tajam, hampir 30%.

Deregulasi baru efektif mulai tahun 2017, karena pengaturan

Cruise Calls dilakukan 1 tahun sebelumnya.

(43)

Untuk menciptakan Mahakarya, lihatlah yang tak terlihat dengan

Cinta….

(44)

44

REALISASI KUNJUNGAN

WISMAN 2015-2017

BULAN 2015 2016 2017 PERTUMBUHAN YoY

(1) (2) (3) (4) (3)/(2) (4)/(3) (Jan-Agustus) 2016-2017 Januari 785.973 814.303 1.032.930 3,6% 26,8% 26,8% Februari 843.928 888.309 957.583 5,3% 7,80% 16,9% Maret 841.071 915.019 1.066.588 8,8% 16,6% 16,8% April 801.873 901.095 1.142.180 12,4% 26,8% 19,3% Mei 852.388 915.206 1.150.067 7,4% 25,7% 20,6% Juni 872.385 857.651 1.111.616 -1,7% 29,6% 22,1% Juli 877.584 1.032.741 1.379.961 17,7% 33,6% 24,0% Agustus 911.704 1.031.986 1.404.664 13,2% 36,1% 25,7% September 920.128 1.006.653 9,4% Oktober 877.798 1.040.651 18,6% November 835.408 1.002.333 20,0% Desember 986.519 1.113.328 12,9% TOTAL 10.406.759 11.519.275* 9.245.589 10,7%

(45)

Bulan

Perkiraan Realisasi

Wisnus Bulanan

Kumulatif Realisasi

Wisnus Bulanan

Kumulatif Target

Wisnus Bulanan

JANUARI

24.245.667

24.245.667

22.000.000

FEBRUARI

20.135.666

44.381.333

43.000.000

MARET

23.111.333

67.492.666

66.500.000

APRIL

23.549.333

91.041.999

89.500.000

MEI

24.131.000

115.172.999

113.000.000

JUNI

25.579.766

140.752.765

138.500.000

JULI

29.741.000

170.493.765

160.500.000

AGUSTUS

29.309.867

199.803.632

180.500.000

JANUARI - AGUSTUS

199.803.632

Secara kumulatif,

capaian wisnus

Januari-Agustus

2017 lebih tinggi

10,7%

dari

target wisnus

pada periode

yang sama.

Atau

75%

dari

target wisnus

tahun 2017

sebanyak 265

juta wisnus.

REALISASI KUNJUNGAN

WISNUS 2017

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa konsentrasi kombinasi getah pelepah pisang ambon dan getah jarak pagar yang paling optimal untuk penyembuhan luka pada marmut

Analisis uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan  pembelajaran inkuiri terbimbing

Untuk bahan baku jenis polietilena masa jenis tinggi, senar mentah dapat mengalami perpanjangan antara 10 sampai dengan 1200 persen (Tabel 1), oleh karena itu

Aktivitas yang dilakukan oleh seorang public relations dalam melakukan kegiatannya haruslah mempunyai prinsip yang dapat menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan

Damian – Wilayah 3 ingin sharing aksi nyata yang telah kami lakukan pada Minggu, 30 Maret 2014 ke Panti Asuhan Sayap Ibu di Graha Raya.. Sesuai arahan dari KAJ dan Paroki

Dalam hasil penelitian Bowo (2003) menunjukkan bahwa kepercayaan sebagai sebuah solusi terbaik yang menjamin kesuksesan sebuah hubungan antara penyalur dan retail outlet,

Dengan menggunakan data tersebut akan ditentukan penaksir rasio regresi linear yang efisien untuk menaksir rata-rata berat ikan dengan menggunakan syarat penaksir lebih efisien

Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya. Inti dari aturan tersebut adalah larangan untuk bi- dan atau tenaga kesehatan yang memberikan susu formula tanpa adanya indikasi