• Tidak ada hasil yang ditemukan

D i s k a n l a J a w a T i m u r ; S u k a n d a r d k k

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D i s k a n l a J a w a T i m u r ; S u k a n d a r d k k"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR

Volume 2 (Selatan Jawa Timur)

SUKANDAR

CITRA SATRYA UTAMA DEWI MULIAWATI HANDAYANI CHULDYAH J. HARSINDHI ARSYIL WISUDA MAULANA

SUPRIYADI ALI BAHRONI

Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan

(3)

PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR

VOLUME II (SELATAN JAWA TIMUR)

Penulis:

SUKANDAR

CITRA SATRYA UTAMA DEWI

MULIAWATI HANDAYANI

CHULDYAH J. HARSINDHI

ARSYIL WISUDA MAULANA

SUPRIYADI

ALI BAHRONI

ISBN: ………..

Penanggungjawab

Ir. Fatkhur Rozaq, M.Si

Desain Cover

Rois Syarif Qoidhul Haq

Dicetak Oleh

CV. Vox Consultindo

Diterbitkan Oleh

Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR

Surabaya, Desember 2016

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Buku PROFIL DESA PESISIR JAWA TIMUR (Volume 2: Pesisir Selatan) telah dapat diselesaikan. Buku profil ini merupakan sebuah buku yang memuat data data dasar terkait dengan desa pesisir di selatan Jawa Timur. Buku ini diharapkan dapat membantu pemerintah, swasta, dan masyarakat yang akan melakukan pembangunan, pengembangan, maupun berinvestasi di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

Buku ini dapat dicetak dan diterbitkan karena kerjasama tim besar yang terus bekerja dan berkarya untuk Kawasan Pesisir di Jawa Timur. Terimakasih disampaikan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur yang telah memfasilitasi terbitnya buku ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan untuk tim penulis yang telah bekerja keras mengumpulkan data dan menyusun buku dengan cukup baik, seluruh dinas pemerintah dan masyarakat pesisir selatan Jawa Timur, serta seluruh staf Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan yang telah ikut membantu dalam penyelesaian buku ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat di Kawasan Pesisir Selatan Jawa Timur.

Surabaya, Desember 2016 Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur

(5)

PRAKATA

Indonesia merupakan salah satu Negara Kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang, yaitu 99.093 km, dan terdiri17.508 pulau pulau kecil yang bertaburan membentuk mozaik indah di laut nusantara. Hal ini akan menyebabkan keberagaman kondisi ekosistem pesisir dan laut, serta potensi pemanfaatan sumberdaya hayati dan non hayati, didalamnya. Keberagaman ini, yang kemudian mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat yang berinteraksi di wilayah pesisir. Pembangunan dan pengembangan pemerintah tentu sangat bergantung terhadap kondisi masyarakat dan sumberdaya yang beragam, termasuk di wilayah pesisir Jawa Timur. Desa merupakan satuan wilayah administrasi terkecil dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI), desa pesisir merupakan salah satu klasifikasi desa, yang artinya adalah sebuah wilayah desa berbatasan langsung dengan laut. Setiap desa, termasuk desa pesisir diharapkan memiliki data dasar terkait ekonomi sosial, budaya masyarakat, dan sumberdayanya. Buku ini disusun untuk memberikan informasi dasar terkait kondisi terkini desa pesisir di Pesisir Selatan Jawa Timur. Buku dengan judul PROFIL DESA PESISIR JAWA TIMUR (Volume 2, Pesisir Selatan), merupakan usaha awal program pembangunan dan pemerataan pembangunan wilayah pesisir dan laut di Provinsi Jawa Timur. Buku ini tentu masih sangat jauh dari kata sempurna, sehingga kritik, masukan, dan saran masih kami perlukan untuk penyempurnaan buku.

Malang, Desember 2016

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

PRAKATA ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I. PESISIR SELATAN JAWA TIMUR ... 1

BAB II. PACITAN ... 4

BAB III. TRENGGALEK ... 7

BAB IV. TULUNGAGUNG ... 9

BAB V. BLITAR ... 11

BAB VI. MALANG ... 14

BAB VII. LUMAJANG ... 17

BAB VIII. JEMBER ... 19

BAB IX. BANYUWANGI ... 26

BAB X. PENUTUP ... 26

REFERENSI ... 27

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Peta Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur ... 2

Gambar 2.Lokasi desa pesisir Kabupaten Pacitan ... 5

Gambar 3.Lokasi desa pesisir Kabupaten Trenggalek ... 8

Gambar 4.Lokasi desa pesisir Kabupaten Tulungagung ... 10

Gambar 5.Lokasi desa pesisir Kabupaten Blitar ... 12

Gambar 6.Lokasi desa pesisir Kabupaten Malang ... 14

Gambar 7.Lokasi desa pesisir Kabupaten Lumajang ... 17

Gambar 8.Lokasi desa pesisir Kabupaten Jember ... 20

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Desa Pesisir di Kabupaten Pacitan, Luas, dan Panjang Garis Pantainya ...6 Tabel 2.Desa Pesisir di Kabupaten Blitar, Luas, dan Panjang Garis Pantainya ... 11 Tabel 3.Desa Pesisir di Kabupaten Malang, Luas, dan Panjang Garis Pantainya .... 15 Tabel 4.Desa Pesisir di Kabupaten Lumajang, Luas, dan Panjang Garis Pantainya 18 Tabel 5.Desa Pesisir di Kabupaten Jember, Luas, dan Panjang Garis Pantainya .... 19 Tabel 6.Desa Pesisir di Kabupaten Banyuwangi, Luas, dan Panjang Garis Pantainya ... 24

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Profil Desa Pesisir Kabupaten Pacitan ... 28

Lampiran 2. Profil Desa Pesisir Kabupaten Trenggalek ... 39

Lampiran 3.Profil Desa Pesisir Kabupaten Tulungagung ... 47

Lampiran 4.Profil Desa Pesisir Kabupaten Blitar ... 50

Lampiran 5.Profil Desa Pesisir Kabupaten Malang ... 55

Lampiran 6.Profil Desa Pesisir Kabupaten Lumajang... 62

Lampiran 7.Profil Desa Pesisir Kabupaten Jember ... 66

(10)

Bab I

PESISIR SELATAN JAWA TIMUR

Indonesia merupakan salah satu Negara Kepulauan terbesar didunia. Negara dengan gari pantai terpanjang, yaitu99.093km, dan terdiri dari17.508 pulau pulau kecil yang bertaburan membentuk mozaik indah di laut nusantara. Wilayah geografis Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Australia, serta Samudra Hindia dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan keanekaragaman kondisi ekosistem pesisir dan laut.

Keberagaman ekosistem pesisir dan laut di Indonesia menunjukkan tingginya keragaman jenis sumberdaya hayati dan non-hayati laut, serta jasa lingkungan yan ditawarkan. Kondisi ini yang kemudian mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat yang hidup didalamnya. Keberadaan potensi sumberdaya hayati dan non hayati akan mempengaruhi jenis usaha dan rencana pembangunan di wilayah pesisir dan laut. Pembangunan dan pengembangan pemerintah tentu sangat bergantung terhadap kondisi masyarakat dan sumberdaya yang beragam, sehingga diperlukan data dasar yang dapat mendukung program.

Desa, sebagai satuan wilayah administrasi terkecil dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI diharapkan memberi kontribusi nyata terkait rencana pembangunan dan pengembangan ekonomi, sosial, budaya masyarakat di wilayah pesisir. Jawa Timur memiliki delapan kabupaten pesisir yang berada di sisi selatan, berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, dan memiliki karakter yang relatif sama. Diketahui terdapat 142 desa pesisir yang berjajar rapi menjaga garis pantai sisi selatan Jawa Timur, sepanjang 943,901 km (Gambar 1).

Sejumlah desa pesisir di selatan Jawa Timur merupakan obyek pembangunan dan pengembangan yang seyogyanya dilaksanakan oleh pemerintah, bersama dengan masyarakat. Program pembangunan dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah bersma masyarakat dapat berjalan dengan baik jika dibekali dengan data data dasar terkait potensi sumberdaya desa pesisir.

(11)

Gambar 1.Peta Desa Pesisir Selatan Provinsi Jawa Timur

Pesisir selatan Jawa Timur memiliki rangkaian perbukitan yang membentang dari Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tuungagung, Blitar dan berakhir di Malang. Pegunungan ini merupakan pegunungan kapur yang merupakan lanjutan rangkaian dari Pegunungan Sewu. Secara umum, wilayah ini beriklim tropis basah dengan curah hujan rata rata 1900mm per tahun.

Wilayah pesisir selatan ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, yang memiliki karakter oseanografi cenderung keras, gelombang tinggi dan arus kencang. Hal ini menyebabkan potensi keberadaan ekosistem pesisir seperti Terumbu Karang, Lamun, dan Mangrove kurang dapat berkembang. Potensi yang sangat bisa dikembangkan dari wilayah ini adalah sektor perikanan tangkap dan pariwisata.

Produksi perikanan tangkap ikan pelagis di Provinsi Jawa Timur sangat bergantung pada produksi dari wilayah pesisir selatannya, antara lain dari Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Malang, dan Banyuwangi. Komoditi utama ikan pelagis di pesisir selatan Jawa Timur antara lain ikan tuna, tongkol, dan cakalang. Ketiga jenis ikan pelagis ini menjadi komoditi utama, terutama di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) KabupatenPacitan, Trenggalek, dan Malang.

Pariwisata yang dapat berkembang dengan baik di pesisir selatan adalaha wisata bahari, terutama wisata pantai. Hal ini karena pantai pantai disini

(12)

relatif tergaja kealamiannya. Beberapa pantai bahkan menjadi tujuan utama penyu mendarat untuk bertelur, sehingga dapat menjadi destinasi ekowisata. Beberapa titik di selatan juga masih memiliki ekosistem terumbu karang, sehingga layak untuk dijadikan sebagai tempat wisata snorkeling dan diving, namun kedua akivitas ini hanya diperuntukkan bagi penyelam berpengalaman.

Makanan yang umum dijumpai di wilayah pesisir selatan ini adalah jenis ikan. Dan olahan ikan. Di setiap kabupaten pesisir kita dapat menjumpai ikan segar, ikan bakar, ikan asap, ikan asin, terasi, kerupuk ikan, dan abon ikan. Produk produk ini rata rata merupakan hasil olahan tangan dari ibu rumah tangga di wilayah tersebut. Pengolahan ikan ini umumnya diilakukan oleh ibu rumah tangga nelayan sebagai usaha untuk tetap bertahan saat musim paceklik.

Mayoritas rumah tangga nelayan di pesisir selatan Jawa Timur adalah Suku Jawa, dengan etnisitas yang heterogen. Kabupaten Banyuwangi memiliki pengecualian, karena penduduk aslinya adalah Suku Osing. Tidak jarang kita bisa menemukan beberapa orang dengan suku asli Madura, Makassar, Buton, dan Bugis hidup harmonis berdampingan di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

(13)

Bab II

PACITAN

Pantai Kembang, Pacitan (Cak Kandar)

Kabupaten Pacitan merupakan kabupaten pesisir selatan Jawa Timur yang terletak di ujung barat, berbatasan dengan Jawa Tengah. Memiliki tujuh kecamatan pesisir, dan 23 desa pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia (Tabel 1). Kecamatan pesisir terluas di Kabupaten Pacitan adalah Kecamatan Kebonagung (tujuh desa pesisir), sedangkan sebaliknya adalah Kecamatan Tulakkan (satu desa pesisir). Ketujuh wilayah kecamatan pesisir ini dihubungkan dengan jalur alternatif lintas selatan, bahkan mencapai Kabupaten Trenggalek.

Wilayah desa pesisir Kabupaten Pacitan membentang membentuk garis pantai sepanjag 92,253 km, berbatasan langsung dengan Samudra Hindia (Gambar 2). Terdapat 3.746 orang yang bermatapencaharian sebagai nelayan, dengan 1.015 unit armada penangkapan ikan, dan 12.371 unit alat tangkap ikan yang beroperasi di wilayah pesisir Kabupaten Pacitan. Komoditas unggulan perikanan Kabupaten Pacitan adalah Tuna, Layur, Lobster, Cakalang, Tengiri, dan Dorang, dengan jumlah produksi rata rata 3.114 ton pertahun.

(14)

Gambar 2. Wilayah pesisir selatan Kabupaten Pacitan

Pesisir Kabupaten Pacitan juga memiliki potensi ekosistem unik khas tropis, yaitu ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem mangrove. Ketiga ekosistem ini menyusun benteng pertahanan alami bagi wilayah pesisir, serta menjadi kawasan tabungan ikan dan sumberdaya hayati laut. Hasil kajian dan penelitian Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Pacitan menunjukkan bahwa luasan terumbu karang di wilayah pesisir ini mencapai 11,51 Ha, padang lamun 2 Ha, dan Mangrove 8 Ha.

(15)

Tabel 1.Desa Pesisir di Kabupaten Pacitan, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten Luas Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Widoro Donorojo Pacitan 1173.391 3.559

Kalak Donorojo Pacitan 732.697 2.000

Sendang Donorojo Pacitan 876.666 2.751

Jetak Tulakan Pacitan 1318.066 1.625

Sidomulyo Ngadirejo Pacitan 2294.160 14.533

Hadiwarno Ngadirejo Pacitan 1159.801 4.226

Watu Karung Pringkuku Pacitan 989.433 4.043

Jlubang Pringkuku Pacitan 611.310 1.084

Candi Pringkuku Pacitan 1502.913 2.754

Poko Pringkuku Pacitan 1407.271 5.006

Dadapan Pringkuku Pacitan 916.683 2.643

Pager Kidul Sudimoro Pacitan 1219.755 4.542

Pager Lor Sudimoro Pacitan 1161.183 1.819

Sukorejo Sudimoro Pacitan 1480.927 8.226

Sidoharjo Pacitan Pacitan 748.409 4.647

Ploso Pacitan Pacitan 242.427 2.224

Kembang Pacitan Pacitan 592.586 3.938

Plumbungan Kebon Agung Pacitan 983.326 5.165

Karangnongko Kebon Agung Pacitan 761.999 2.412

Kalipelus Kebon Agung Pacitan 588.887 2.993

Katipugal Kebon Agung Pacitan 498.687 0.948

Klesem Kebon Agung Pacitan 1099.942 5.711

Sidomulyo Kebon Agung Pacitan 703.710 1.568

Worawari Kebon Agung Pacitan 1171.754 3.835

Total 24235.984 92.253

Sumber: Diolah dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 2002 dan RTRW Jawa Timur

Potensi perikanan tangkap yang tinggi, dan potensi ekosistem unik khas tropis yang menarik, menjadi modal awal yang menjanjikan dalam pengembangan pariwisata di wilayah pesisir Kabupaten Pacitan. Pantai Teleng Ria adalah wisata pantai yang telah berkembang, dengan sarana wisata dalam jumlah cukup banyak dan mudah diakses. Wisata pantai lain yang juga banyak dikunjungi adalah Pantai Watu Karung dan Pantai Klayar. Kedua lokasi wisata ini menawarkan kealamian pantai dan bongkahan batu karang yang menjulang. Pantai Tamanjuga menjadi destinasi wisata yang diminati, karena terdapat penangkaran penyu didalamnya.Setiap desa pesisir di Kabupaten Pacitan memilki potensi yang berbeda, dengan kelebihan dan tantangannya masing masing. Lampiran 1 dalam buku ini memuat profil setiap desa pesisir dalam tujuh kecamatan pesisir, di Kabupaten Pacitan.

(16)

BAB III

TRENGGALEK

Wisata Mangrove Cengkrong, Trenggalek (Cak Kandar)

Kabupaten Trenggalek memiliki luas wilayah sebesar 126,140 Ha, berupa daratan pegunungan berbukit bukit, dan membentang pada koordinat 111º 24’ -112º 11’ BT dan 7º 63’ - 8º 34’ LS.Trenggalek termasuk wilayah dengan iklim tropis basah, yang mengalami perubahan iklim sebanyak dua kali sepanjang tahun, yaitu musim hujan dan kemarau. Bulan September – April tercatat sebagai musi hujan, sedangkan Mei – Agustus adalah musim kemarau. Suhu rata rata tahunan di Kabupaten Trenggalek adalah 25.70C, dan curah hujan tahunan rata ratanya adalah 2.060mm per hari.

Kabupaten ini terbagi menjadi 14 kecamatan, tiga diantaranya merupakan kecamatan pesisir, yaitu Watulimo, Munjungan, dan Panggul. Satuan unit terkecil di Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 157 desa, dan 13 diantaranya berbaris rapi menyusun garis pantai sepanjang 117,467 km. 13 desa pesisir tersebut, adalah Desa Tasikmadu, Prigi, Karanggandu, Bendroto, Tawing, Munjungan, Masaran, Craken, Ngulung Kulon, Ngulung Wetan, Nglebeng, Wonocoyo, dan Besuki (Gambar 3).

Penududuk Kabupaten Trenggalek diketahui sekitar 700.000 jiwa menyebar di 14 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, adalah Panggul, sebuah kecamatan pesisir yang berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung. Jumlah penduduk di tiga kecamatan pesisir diketahui sekitar 228.000 jiwa, yang tarcatat dalam 71.000 keluarga. 3.549 dari 71.000 keluarga tersebut diketahui sebagai rumah tangga nelayan, dengan nilai produksi ikan sebesar 18.183 ton per tahun.

(17)

Gambar 3. Lokasi desa pesisir Kabupaten Trenggalek

Keberadaan desa pesisir dan peran serta masyarakat pesisir didalamnya memberikan kontribusi besar terhadap Kabupaten Trenggalek. Hal ini disebabkan oleh potensi desa pesisir sebagai daerah destinasi wisata. Destinasi wisata yang ditawarkan dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu wisata bahari dan wisata budaya. Larung Sembonyo adalah atraksi budaya pesisir yang ditawarkan dalam wisata budaya di Desa Prigi. Wisata bahari yang juga menjadi destinasi wisata antara lain Pantai Prigi, Pantai Pasir Putih, Pantai Pelang, Pantai Blado, dan Pantai Ngampiran. Setiap desa pesisir tentu memiliki potensi yang beragam untuk dikembangkan dengan penanganan yang berbeda beda. Buku ini menyampaikan tabel profil desa pesisir Kabupaten Trenggalek pada Lampiran 2.

(18)

Bab IV

TULUNGAGUNG

Pelabuhan Popoh, Tulungagung (Cak Kandar)

Kabupaten Tulungagung berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di sisi selatan. Terletak pada koordinat (1110431 – 1120 071) Bujur Timur (BT) dan (70 511 – 80181) Lintang Selatan (LS), dengan luas 113.167 Ha. Wilayah administrative kabupaten ini dibagi menjadi 19 kecamatan, 257 desa, dan 3 kelurahan. Tulungagung diketahui memiliki garis pantai mencapai 48,597 km, berbatasan dengan Samudra Hindia (Gambar 4).

Wilayah selatan Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pesisir, yang terbagi menjadi empat kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Tanggung Gunung, Pucang Laban, Kalidawir, dan Besuki. Dalam empat kecamatan tersebut terdapat Sembilan desa yang tergolong desa pesisir, karena berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Kawasan pesisir selatan sebagian besar adalah lahan kering, pegunungan kapur selatan, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Kondisi ini menyebabkan masyarakat di kawasan pesisir sangat bergantung pada sumberdaya hayati laut, dan memilih untuk berprofesi sebagai nelayan.

Kabupaten Tulungagung memiliki beberapa desa yang rawan bencana. Bencana alam yang mengintai di kabupaten ini, adalah: tanah longsor, banjir, gempa bumi, kekeringan, dan gelombang tsunami. Gelombang tsunami merupakan bencana alam yang peluang terjadinya sangat besar di wilayah desa pesisir, sehingga perlu diberikan pemahaman mitigasi bencana tsunami di wilayah ini.

(19)

Gambar 4. Lokasi desa pesisir di Kabupaten Tulungagung

Industri perikanan tangkap di Kabupaten Tulungagung berkembang cukup baik, dengan komoditi ikan tuna, tongkol, dan cakalang. Sentra perikanan tangkap di kabupaten ini terletak di Pantai Popoh, yang juga merupakan salah satu destinasi wisata bahari. Destinasi wisata bahari lain yang dimiliki Kabupaten Tulungagung, yaitu: Pantai Sidem, Brumbun, Sine, Molang, Klatak, Gerangan, Sanggar, Ngalur, Coro, Lumbung, Dlodo, Pathok, Gebang, dan Kedung Tumpang. Buku ini menyediakan data dasar terkini desa pesisir Kabupaten Tulungagung, agar dapat dijadikan landasan dalam menyusun program untuk pembangunan fisik dan pengembangan karakter masyarakat pesisir di Kabupaten Tulungagung (Lampiran 3).

(20)

Bab V

BLITAR

Pantai Jolosutro, Blitar (Cak Kandar)

Kabupaten Blitar secara administratif dibagi menjadi 22 kecamatan, 220 desa, dan 28 kelurahan. Empat kecamatan, dan 13 desa diantaranya merupakan kecamatan dan desa pesisir di Kabupaten Blitar (Tabel 2). Keempat

kecamatan pesisir tersebut, adalah Kecamatan Bakung, Wonotirto,

Panggungrejo, dan Wates. Keempat kecamatan ini berbaris rapi membentuk garis pantai yang membatasi pesisir selatan Kabupaten Blitar sepanjang 46.537 km (Gambar 5). wilayah pesisir dan laut Blitar juga dihiasi dengan gugusan pulau pulau kecil, yang berjumlah 28 pulau kecil.

Tabel 2.Desa Pesisir di Kabupaten Blitar, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten LUAS Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Plandirejo Bakung Blitar 105 2.102

Tumpakoyot Bakung Blitar 106 4.363

Bululawang Bakung Blitar 107 2.484

Sidomulyo Bakung Blitar 108 1.649

Tumpakkepuh Bakung Blitar 109 1.897

Tambakrejo Wonotirto Blitar 110 4.094

Ngadipuro Wonotirto Blitar 111 6.178

Gununggede Wonotirto Blitar 112 2.481

Serang Panggungrejo Blitar 114 2.835

Sumberasih Panggungrejo Blitar 115 9.551

Kaligambir Panggungrejo Blitar

Ringin Rejo Wates Blitar 116 6.067

Tugu Rejo Wates Blitar 117 2.838

(21)

Wilayah pesisir dan laut di Kaupaten Blitar merupakan habitat hidup bagi beberapa jenis biota, sehingga membentuk ekosistem. Ekosistem yang hidup di pesisir ini adalah terumbu karang seluas 820 Ha dan mangrove serta vegetasi pantai seluas 7,5 Ha. Selain kedua ekosistem tersebut, kawasan ini memiliki potensi kawasan budidaya rumput laut seluas 40 Ha, dan potensi perikanan tangkap.

Gambar 5. Pesisir selata Kabupaten Blitar

Perikanan tangkap di Pesisir Blitar berpotensi menghasilkan 44.000 ton ikan per tahun. Produksi perikanan tangkap ini dihasilkan oleh penduduk pesisir yang bermatapencaharian sebagai nelayan, sejumlah 816 nelayan. Nelayan nelayan ini menggunakan 888 unit alat tangkap, dan 308 armada utuk menangkap ikan, yang bergerak dari PPI Tambakrejo. Hasil tangkapan ikan kemudian didaratkan di enam pendaratan ikan, meskipun hanya tiga lokasi saja yang terdaftar.

Potensi pesisir yang juga dapat dikembangkan adalah ekowisata bahari di 13 desa pesisir. Beberapa pantai yang sudah menjadi destinasi wisata adalah Pantai Tambakrejo, Pantai Serang, dan Pantai Jalasutra. Ketiga pantai ini dikelola oleh masyarakat dengan bantuan bantuan yang diperoleh dari pemerintah. Pemerintah bersama masyarakat membentuk kelembagaan

(22)

kelembagaan yang dikelola secara aktif, agar kondisi masyarakat desa pesisir dapat tejaga. Hal ini nampak dari keberadaan Koperasi Unit Bersama (KUB), dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Dalam pemaparan ini disertakan pula profil desa pesisir di Kabupaten Blitar (Lampiran 4), sebagai data dasar yang dapat digunakan untuk pembangunan kawasan pesisir dan pulau -pulau kecil.

(23)

Bab VI

MALANG

Pantai Tiga Warna, Malang (Cak. Kandar)

Kabupaten Malang merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Malang membentang pada koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi kembali menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Hampir seluruh wilayah Kabupaten Malang merupakan dataran tinggi dan pegunungan, kecuali di sisi selatan, yang merupakan kawasan pesisir (Gambar 6).

(24)

Kawasan pesisir Kabupaten Malang terdiri dari enam kecamatan, yaitu: Bantur, Donomulyo, Gedangan, Tirtoyudo, Sumbermanjing, dan Ampelgading. Dalam enam kecamatan ini, diketahui terdapat 19 desa pesisir. Desa desa pesisir tersebut membentang membentuk garis pantai sepanjang 92,244 km (Tabel 3). Kawasan pesisir ini memiliki peruntukan yang beragam, antara lain dimanfaatkan sebagai pemukiman, industri, pelabuhan, dan bahkan sebagai kawasan konservasi. Salah satu kawasan konservasi yang dikelola oleh pemerintah adalah Cagar Alam Pulau Sempu, yang dikelola oleh Perum Perhutani. Pemanfaatan kawasan pesisir yang lain adalah sebagai pelabuhan, yaitu Pelabuhan Nusantara (PPN) Sendang Biru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Tabel 3.Desa Pesisir di Kabupaten Malang, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten LUAS Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Sumberoto Donomulyo Malang 3691.377 6.295

Purworejo Donomulyo Malang 2514.835 2.485

Mentraman Donomulyo Malang 2871.292 1.357

Kedung Salam Donomulyo Malang 2624.204 1.339

Banjarjo Donomulyo Malang 2619.949 4.667

Tulung Rejo Donomulyo Malang 3968.427 3.303

Bandung Rejo Bantur Malang 6231.282 6.187

Sumber Bening Bantur Malang 2337.990 3.808

Srigonco Bantur Malang 4256.579 3.615

Sindurejo Gedangan Malang 389.555 0.438

Gajahrejo Gedangan Malang 4729.746 6.249

Tumpak Rejo Gedangan Malang 1714.395 1.079

Sitiarjo Sumbermanjing Malang 4001.260 5.844

Tambakrejo Sumbermanjing Malang 4873.276 24.129

Tambak Sari Sumbermanjing Malang 3358.762 1.204

Sidoasri Sumbermanjing Malang 1803.570 10.484

Purwodadi Tirto Yudo Malang 1501.836 5.259

Pujiharjo Tirto Yudo Malang 500.236 1.132

Lebakharjo Ampelgading Malang 6357.561 3.372

Sumber: Diolah dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 2002 dan RTRW Jawa Timur

Ekosistem khas tropis masih dapat dijumpai di kawasan pesisir Kabupaten Malang. Ekosistem terumbu karang dapat ditemukan di daerah Sendang Biru, Kondang Merak, dan Pulau Sempu. Ekosistem lamun masih dapat ditemui di Pantai Bale Kambang dan Pantai Kondang Merak, membentuk

(25)

patchy. Ekosistem mangrove masih banyak ditemukan di sepanjang sempadan

pantai kawasan pesisir Kabupaten Malang.

Industri yang sangat mungkin untuk dikembangkan di wilayah pesisir adalah industri perikanan, pengolahan hasil perikanan, dan pariwisata. Pariwisata yang menarik wisatawan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi adalah pariwisata dengan konsep ekosentrisme. Paradigma pariwisata ini adalah pemenuhan kebutuhan manusia namun tetap menjaga keseimbangan ekosistem. Konsep pariwisata ini telah dikembangkan oleh masyarakat bersama Perum Perhutani, yaitu Pengelolaan Ekowisata Tiga Warna di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Pariwisata bahari lain juga telah berkembang di kecamatan pesisir lainnya. Kecamatan Donomulyo memiliki delapan destinasi wisata bahari. Kecamatan Gedangan memiliki empat destinasi wisata bahari. Kecamatan Bantur menjadikan Kondang Merak dan Bale Kambang sebagai destinasi wisatanya. Tirtoyudo mengandalkan Pantai Sipelot, Lenggoksono, dan Tangger sebagai destinasi wisata bahari.Kecamatan pesisir terakhir adalah Ampelgading, yang memiliki satu satunya pantai destinasi wisata, yaitu Pantai Licin.

Pemanfaatan kawasan pesisir yang relatif banyak, tentu memerlukan perencanaan pembangunan yang lebih baik lagi. Data dasar dari setiap desa pesisir tentu akan sangat membantu dalam pelaksanaan program pembangunan. Data data dasar desa pesisir di Kabupaten Malang disajikan dalam Lampiran 5.

(26)

Bab VII

LUMAJANG

Pantai Dampar, Lumajang (Cak Kandar)

Kabupaten Lumajang terletak pada posisi 112° 54' - 113° 23' Bujur Timur dan 7° 54' - 8° 23' Lintang Selatan dengan luas 1.790,98 km2. Lumajang terdiri dari 21 kecamatan, yang kemudian dibagi kembali menjadi 197 desa, dan 7 kelurahan. Kabupaten Lumajang sebagian besar merupakan dataran tinggi dan diapit oleh tiga pegunungan, yaitu Bromo, Semeru, dan Lemongan. Sisi selatan dari kabupaten Lumajang saja yang merupakan dataran rendah, dan disebut sebagai kawasan pesisir (Gambar 7).

(27)

Komitmen pemerintah Kabupaten Lumajang menjadikan 10 desa pesisir ini sebagai sentra perikanan tangkap, diiringi dengan tindakan nyata. Hal ini terlihat dari sejumlah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang disiapkan untuk nelayan. Jumlah nelayan di desa desa pesisir Kabupaten Lumajang mencapai 830 orang, menggunakan 128 unit perahu tanpa motor, dan 582 perahu motor tempel. Total produksi perikanan tangkap rata rata adalah 4.398 ton per tahun, dengan komoditi utamanya adalah tuna, tongkol, cakalang, layur, lobster, dan kerapu.

Tabel 4.Desa Pesisir di Kabupaten Lumajang, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten LUAS Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Gondoruso Pasirian Lumajang 232 4.223

Bades Pasirian Lumajang 233 4.598

Bago Pasirian Lumajang 234 3.705

Selok Awar Awar Pasirian Lumajang 235 3.760

Pandanwangi Tempeh Lumajang 236 2.592

Pandan Arum Tempeh Lumajang 237 2.591

Jatimulyo Kunir Lumajang 238 2.691

Wotgalih Yosowilangun Lumajang 239 4.789

Tegalrejo Tempursari Lumajang 240 5.356

Bulurejo Tempursari Lumajang 241 6.606

Sumber: Diolah dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 2002 dan RTRW Jawa Timur

Potensi lain yang dapat dikembangkan di desa desa pesisir adalah industri pariwisata bahari. Saat ini diketahui terdapat beberapa destinasi wisata yang telah berkembang, yaitu: Pantai Bambang, Watu Pecak, Watu Godeg dan Watu Gedeg. Pariwisata bahari yang telah ada, dapat dikembangkan dengan baik jika menggunakan pendekatan ekosentrisme, sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Pengembangan wilayah pesisir dapat dilakukan dengan baik jika dilakukan oleh pemerintah bersama sama dengan menyarakat. Kebutuhan masyarakat dan kondisi eksisting yang dimiliki oleh desa akan menjadi sebuah informasi dasar yang penting. Buku ini menyuguhkan informasi dasar terkait kondisi desa pesisir di Kabupaten Lumajang (Lampiran 6).

(28)

Bab VIII

JEMBER

Pantai Ambulu, Jember (Cak Kandar)

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten pesisir di selatan Jawa Timur. Jember terdiri dari 31 kecamatan, enam diantaranya merupakan kecamatan pesisir. Jumlah desa pesisir yang berada dalam enam kecamatan tersebut adalah 11 desa (Tabel 5) . Desa desa pesisir tersebut membentuk garis pantai sepanjang 115, 827 km.

Tabel 5.Desa Pesisir di Kabupaten Jember, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten LUAS Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Paseban Kencong Jember 170 19.848

Mayangan Gumukmas Jember

Mojosari Puger Jember 172 1.590

Puger Kulon Puger Jember 173 0.704

Puger Wetan Puger Jember 174 0.311

Mojomulyo Puger Jember 175 3.350

Lojejer Wuluhan Jember 176 14.907

HutanSabrang Ambulu Jember 177 2.756

Sumberrejo Ambulu Jember 178 7.797

Curahnongko Tempurejo Jember 179 12.779

Andongrejo Tempurejo Jember 180 51.785

Sumber: Diolah dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 2002 dan RTRW Jawa Timur

Sebagaian besar Kabupaten Jember adalah dataran tinggi, termasuk dalam Pegunungan Argopuro dan Pegunungan Raung. Hal yang berbeda dapat ditemukan di sisi selatan, yang berupa dataran rendah, dan disebut sebagai

(29)

kawasan pesisir. Kawasan pesisir dan laut Jember dilengkapi dengan keberadaan pulau terluar Nusa Barong (Gambar 8).

Gambar 8. Kawasan pesisir, laut, dan pulau kecil di Kabupaten Jember

Kawasan pesisir Jember dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, antara lain sebagai zona pelabuhan, pemukiman, industri, dan konservasi. Kawasan konservasi yang terdpat di kawasan pesisir adalah Cagar Alam Nusa Barong, dan sebagian Taman Nasional Meru Betiri. Ekosistem terumbu karang masih bisa ditemukan di beberapa lokasi, antara lain di Pantai Papuma, Bande Alit, dan Nusa Barong. Ekosistem mangrove di kawasan ini merupakan hasil rehabilitasi dan restorasi oleh masyarakat, dan membentuk green belt di sempadan pantai Kabupaten Jember.

Komoditas perikanan tangkap di pesisir Kabupaten Jember adalah ikan tuna, tongkol, dan cakalang. Potensi produk lestari komoditi tersebut adalah 40.000 ton per tahun. Nilai produksi perikanan tangkap ini diperoleh dengan beberapa jenis alat tangkap, yaitu gillnet sebanyak 565 unit, rawai dasar 1.081 unit, trammel net 2.248 unit, payang 426 unit, sel net 925 unit, dan lain-lain sebanyak 408 unit.

Kawasan pesisir selatan Kabupaten Jember telah menjadi destinasi wisata bahari yang dikunjungi oleh wisatawan. Destinasi wisata bahari tersebut,

(30)

antara lain adalah: Pantai Payangan, Watu Ulo, Tanjung Papuma, Pantai Puger, Pantai Paseban, dan Bande Alit. Sebagian besar destinasi wisata bahari ini berada di Kecamatan Ambulu.

Potensi tinggi dari desa pesisir Kabupaten Jember ini perlu ditindaklanjuti dengan program pembangunan dan pengembangan. Aktualisasi program pembangunan dan pengembangan ini tentu membutuhkan peran serta masyarakat pesisir dan data dasar terkait desa pesisir. Dalam buku ini disampaikan data dasar kondisi awal desa desa pesisir di Kabupaten Jember (Lampiran 7).

(31)

Bab IX

BANYUWANGI

Terumbu karang Bangsring Underwater Ecotourism-BUNDER (Cak. Kandar)

Banyuwangi merupakan sebuah kabupaten pesisir, yang berada di ujung timur Jawa Timur. Kabupaten ini terletak pada koordinat 7° 43’ — 8° 46’ Lintang

Selatan dan 113° 53’ — 114° 38’ Bujur Timur. Banyuwangi adalah kabupaten yang terluas di Jawa, dengan luasan 5.872 km2. Kabupaten ini memiliki topografi yang lengkap, mulai dari daratan tinggi hingga rendah, sisi utara dan selatan merupakan dataran tinggi, sisi barat dan timur merupakan pegunungan dan pesisir (Gambar 9).

(32)

Kawasan pesisir di Banyuwangi terdiri dari 11 kecamatan pesisir, dan 36 desa pesisir. Desa desa pesisir ini memiliki garis pantai sepanjang 272,598 km (Tabel 6). Hampir di setiap desa pesisir terdapat Unit Pengolah ikan (UPI), sehingga jumlah UPI di Kabupaten Pesisir mencapai 309 unit. Kecamatan dengan perkembangan industri perikanan tangkap dan pengolahan ikan yang padat terdapat di Kecamatan Muncar. Lokasi ini juga merupakan tempat pelabuhan perikanan, dengan produksi perikanan tangkap terbesar kedua di Indonesia, Pelabuhan Muncar.

Kawasan pesisir di Banyuwangi memilki beban pemanfaatan yang berat, di sisi selatan banyak digunakan sebagai industri perikanan tangkap, dan pengolahan ikan. Sisi utara pesisir Kabupaten Banyuwangi banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan penyebrangan dan pelabuhan angkut, antara lain TBBM Tanjung Wangi Pertamina. Seluruh aktivitas ini tentu memberi pengaruh terhadap kondisi ekosistem unik tropis di Kabupaten Banyuwangi. Beruntung, ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem mangrove masih dapat dijumpai di Banyuwangi. Terumbu karang alami dan hasil rehabilitasi dapat dijumpai di Pantai Bangsring, sementara padang lamun di Pulau Tabuhan.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat menyadari akan peluang industri masa depan yang menjajikan, yaitu industri pariwisata. Hal ini menyebabkan pembangunan dan pengembangan Kabupaten Banyuwangi terarah menuju Banyuwangi sebagai destinasi wisata, salah satunya dengan dibangunnya bandara udara. Hal lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan mendukung aktivitas masyarakat dalam pengembangan ekowisata, sehingga bermunculan destinasi wisata bahari.

Destinasi wisata bahari di Kabupaten Banyuwangi sangat banyak. Hampir di seluruh desa pesisir memiliki pantai yang menjadi destinasi wisata. Pantai pantai yang menjadi destinasi wisata, antara lain: Pantai Boom, Plengkung, Rajegwesi, Watu Dodol, Lampon, Blimbingsari, dan BUNDER. Pulau pulau kecil tak berpenduduk juga dapat ditemui di kawasan pesisir Banyuwangi, yaitu Pulau Merah dan Pulau Tabuhan yang juga menjadi destinasi wisata bahari.

(33)

Tabel 6. Desa Pesisir di Kabupaten Banyuwangi, Luas, dan Panjang Garis Pantainya

Desa Kecamatan Kabupaten LUAS Desa (Ha) Garis Pantai (Km)

Bomo Rogojampi Banyuwangi 68 3.784

Watu Kebo Rogojampi Banyuwangi 69 0.730

Blimbing Sari Rogojampi Banyuwangi 70 5.339

Sarongan Pesanggaran Banyuwangi 71 20.874

Sumberagung Pesanggaran Banyuwangi 72 15.459

Pesanggaran Pesanggaran Banyuwangi 75 7.365

Kandangan Pesanggaran Banyuwangi 79 17.693

Buluagung Siliragung Banyuwangi 76 3.810

Badean Kabat Banyuwangi 73 1.161

Sukojati Kabat Banyuwangi 74 1.688

Pondoknongko Kabat Banyuwangi 77 0.768

Kalirejo Kabat Banyuwangi 78 1.267

Temurejo Bangorejo Banyuwangi 80 12.659

Grajagan Purwoharjo Banyuwangi 81 3.596

Sumberasri Purwoharjo Banyuwangi 82 1.722

Kedung Gebang Tegaldlimo Banyuwangi 83 125.210

Wringinputih Muncar Banyuwangi

Kedungrejo Muncar Banyuwangi 85 3.037

Tembokrejo Muncar Banyuwangi 88 1.215

Sumbersewu Muncar Banyuwangi 89 1.674

Kedungringin Muncar Banyuwangi

Pakis Banyuwangi Banyuwangi 86 1.501

Sobo Banyuwangi Banyuwangi 87 1.263

Kertosari Banyuwangi Banyuwangi 90 1.054

Karangrejo Banyuwangi Banyuwangi 91 2.225

Kepatihan Banyuwangi Banyuwangi 92 0.584

Kampungmandar Banyuwangi Banyuwangi 93 1.165

Lateng Banyuwangi Banyuwangi 94 1.037

Klatak Kalipuro Banyuwangi 96 7.076

Ketapang Kalipuro Banyuwangi 97 6.288

Bangsring Wongsorejo Banyuwangi 98 4.698

Bengkak Wongsorejo Banyuwangi 99 3.844

Alasbulu Wongsorejo Banyuwangi 100 2.892

Wongsorejo Wongsorejo Banyuwangi 101 2.648

Sumberkencono Wongsorejo Banyuwangi 102 2.673

Sidodadi Wongsorejo Banyuwangi 103 1.524

Bimorejo Wongsorejo Banyuwangi 104 3.076

Sumber: Diolah dari Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal 2002 dan RTRW Jawa Timur

Salah satu lokasi wisata bahari yang dikelola dengan konsep ekosentris adalah Bangsring Underwater Ecotourism (BUNDER). Ekowisata ini dikelola

(34)

oleh masyarakat bersama dengan pemerintah. Dukungan pemerintah terhadap BUNDER salah satunya dapat dilihat dalam program Bulan Kunjung Banyuwangi Tahun 2016, yang memusatkan kegiatan bawah laut di desa ini. Kegiatan penyelaman untuk mendapatkan rekor muri dilakuakan, yaitu Penyelaman 56 Nelayan, Selama 28 Jam. Desa desa pesisir lain di Kabupaten Banyuwangi tentu perlu dikelola dengan baik, agar taraf hidup masyarakat dapat meningkat, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten meningkat. Data data dasar terkait desa pesisir Kabupaten Banyuwangi tentu menjadi hal penting dalam menyusun dan menjalankan program pembangunan, sehingga data data tersebut kami sampaikan dalam Lampiran 8:

(35)

Bab X

PENUTUP

Paradigma pembangunan di Provinsi Jawa Timur sebaiknya dikembangkan di wilayah pesisir, menciptakan kota kota besar berbasis perikanan dan kelautan. Beberapa industri memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat, jika didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana yang baik. Industri potensial yang layak untuk dikembangkan adalah industri perikanan, industri pengolahan hasil perikanan, dan industri pariwisata.

Tiga industri ini akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika diciptakan dan dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Pembangunan dengan pendekatan ekosentrisme diperlukan dalam pelaksanaan, yaitu sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun tetap mempertahankan keseimbangan ekosistem. Pembangunan dan pengelolaan juga sebaiknya bersifat bottom up berupa usulan dari masyarakat, yang dibangun, dan dikelola bersama masyarakat.

Pembangunan dan pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat dapat berjalan baik jika dilakukan bersama pemerintah. Sebagai satuan unit terkecil pemerintah, perangkat desa berkewajiban dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Jika hal ini dapat diwujudkan, kondisi dimana desa (pesisir) dapat memfasilitasi warga dan menjadi penyambung lidah yang baik dari program pemerintah, maka pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir akan berjalan dengan baik.

Mudah mudahan para pembaca buku ini dapat dengan bijak terus mendukung program pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir. Masyarakat diharapkan dapat bersama sama mengawal program pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir, sehingga tercipta pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu. Wilayah pesisir yang dikelola dengan baik, tentu akan meningkatkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia sebagai sebuah Negara Maritim.

(36)

REFERENSI

Kusumastanto, Tridoyo. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri bahari di Era

Otonomi Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Nugroho P, Rahmad. Yowono, Dodi M. Wangsit W, Suseno. Hufan R, Yoniar. Habib A, Irchan. Tarman, AA. Vissa, ED. 2014. Pemetaan Karakteristik Perairan Dangkal Bali dan Lombok. Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik – Deputi IGT BIG: Jakarta Pratiwi, Rianta. Vimono, Indra Bayu. Arbi, Ucu Yanu. Fami. Aryono, Tri. Rahmawati, Susi.

Handayani, Tri, Pramuji. 2013. Manajemen Koleksi Rujukan Biota Laut. Pusat Oseonografi LIPI: Jakarta.

http://beritadaerah.co.id/2015/05/18/tukik-di-lepas-ke-pantai-serang-panggungrejo-blitar/ https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pacitan http://www.pacitankab.go.id/sektor.php?jns=30 http://id.climate-data.org/location/976251/ http://www.antarajatim.com/lihat/berita/156943/wisata-hutan-mangrove-pesisir-trenggalek-diminati-wisatawan http://www.trenggalekkab.go.id/kategori?page=79 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Trenggalek#Budaya_dan_Pariwisata https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulungagung http://www.geocities.ws/kota_tulungagung/gambaran_umum.htm http://www.anekawisatabahari.com/2015/12/20-tempat-wisata-terbaik-di-tulungagung.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Blitar https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Malang http://www.asliindonesia.net/2015/04/7-fakta-unik-kabupaten-banyuwangi.html

(37)

LAMPIRAN

Lampiran 1.Profil Desa Pesisir Kabupaten Pacitan KECAMATAN DONOROJO

Nama Desa : Widoro

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.210783 LS – 110.914616 BT b. Batas desa Timur : Desa Kalak

Selatan : Samudra Hindia Barat : Provinsi Jawa Tengah

Utara: Desa Klepu dan Desa Sawahan c. Luas desa : 10,85 Km2

e. Panjang garis pantai : 2,5 Km f. Ketinggian dari

permukaan laut

: 180 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 968 - Laki-laki : 1.633 - Perempuan : 1.782 c. Rumah tangga perikanan : 1

IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

: Produksi Ikan 3.300 Kg, Produksi Udang 705, Produksi Rumput Laut 12.780 Kg.

Nama Desa : Kalak

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.220199 LS – 110.928212 BT b. Batas desa Timur : Desa Sendang

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Widoro Utara: Desa Klepu c. Luas desa : 10,13 Km2

d. Panjang garis pantai : 1,8 Km e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 201 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.142 - Laki-laki : 1.676 - Perempuan : 1.805 c. Rumah tangga perikanan : 5

IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

: Produksi Ikan 10.400 Kg, Produksi Udang 1.200 Kg, Produksi Rumput Laut 8.700 Kg.

(38)

KECAMATAN TULAKAN

Nama Desa : Sendang

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.224406 LS – 110.949089 BT b. Batas desa Timur : Desa Dersono dan Desa Bomo

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Kalak Utara: Desa Klepu c. Luas desa : 9,19 Km2

d. Panjang garis pantai : 4,1 Km e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 234 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 714 - Laki-laki : 1.316 - Perempuan : 1.513 b. Rumah tangga perikanan : 4

III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

: Produksi Ikan 7.600 Kg, Produksi Udang 1.800 Kg, Produksi Rumput Laut 11.300 Kg.

Nama Desa : Jetak

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.250103 LS – 111.251439 BT b. Batas desa Timur : Desa Domulyo

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Worawari Utara: Desa Ngalaran c. Luas desa : 8,91 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 197 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.239 - Laki-laki : 2.668 - Perempuan : 2.525 b. Pekerjaan - Nelayan : 207 c. Rumah tangga perikanan : 1.207 e. Jenis ikan hasil

tangkapan

(39)

KECAMATAN NGADIREJO

Nama Desa : Sidomulyo

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.268598 LS – 111.285892 BT

b. Batas desa Timur : Desa Hadiwarno dan Desa hadiluwih Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Jetak dan Desa Padi Utara: Desa Pagerejo

c. Luas desa : 16,43 Km2 d. Ketinggian dari

permukaan laut

: 500 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.280 - Laki-laki : 2.297 - Perempuan : 2.281 b. Pekerjaan - Nelayan : 405 c. Rumah tangga perikanan : 430

Nama Desa : Hadiwarno

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.268399 LS – 111.317286 BT b. Batas desa Timur : Desa Pager Kidul

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Sidomulyo

Utara: Desa Hadiluwih dan Desa Pagermulyo c. Luas desa : 7,73 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 500 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.020 - Laki-laki : 1.944 - Perempuan : 1.937 b. Pekerjaan - Nelayan : 65 c. Rumah tangga perikanan : 126

(40)

KECAMATAN PRINGKUKU

Nama Desa : Watu Karung

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.237097 LS – 110.974652 BT b. Batas desa Timur : Desa Dersono

Selatan : samudra Hindia

Barat : Desa Dersono dan Desa Sendang Utara: Desa Jlubang

c. Luas desa : 6,79 Km2 d. Ketinggian dari

permukaan laut

: 75 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 643 - Laki-laki : 704 - Perempuan : 687 b. Pekerjaan - Nelayan : 212 c. Rumah tangga perikanan : 2.357

Nama Desa : Jlubang

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.239495 LS – 110.988441 BT b. Batas desa Timur : Desa Candi

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Watu Karung Utara: Desa Sobo

c. Luas desa : 9,98 Km2 d. Ketinggian dari

permukaan laut

: 254 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 599 - Laki-laki : 996 - Perempuan : 1.063 b. Pekerjaan - Nelayan : 43 c. Rumah tangga perikanan : 173

(41)

Nama Desa : Candi

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.246914 LS – 111.012090 BT b. Batas desa Timur : Desa Poko

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Jlubang Utara: Desa pringkuku c. Luas desa : 16.19 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 150 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.342 - Laki-laki : 1.616 - Perempuan : 1.959 b. Pekerjaan - Nelayan : 84 c. Rumah tangga perikanan : 613

Nama Desa : Poko

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.249991 LS – 111.037869 BT b. Batas desa Timur : Desa Dadapan

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Candi Utara: Desa Pringkuku c. Luas desa : 9,58 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 100 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 774 - Laki-laki : 974 - Perempuan : 1.313 b. Pekerjaan - Nelayan : 26 c. Rumah tangga perikanan : 178

(42)

KECAMATAN SUDIMORO

Nama Desa : Dadapan

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.245017 LS – 111.065911 BT b. Batas desa Timur : Desa Sidoharjo

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Poko

Utara: Desa Ngadirejan c. Luas desa : 9,38 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 100 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 474 - Laki-laki : 657 - Perempuan : 775 b. Pekerjaan - Nelayan : 70 c. Rumah tangga perikanan : 257

Nama Desa : Pager Kidul

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.260381 LS – 111.337648 BT b. Batas desa Timur : Desa Pager Lor

Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Hadiwarno dan Desa tanjung Puro Utara: Desa Pager Lor dan Desa Wiyoro c. Luas desa : 10,55 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 350 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 793 - Laki-laki : 1.684 - Perempuan : 1.464 Nama Desa : Pager Lor

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.265294 LS – 111.356212 BT

b. Batas desa Timur : Desa Sukorejo dan Desa Sudimoro Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Pager Kidul

Utara: Desa Ngaderejo dan Desa Bagoharjo c. Luas desa : 9,45 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 365

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 976 - Laki-laki : 1.877

(43)

KECAMATAN PACITAN

Nama Desa : Sukorejo

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.259831 LS – 111.372881 BT b. Batas desa Timur : Desa Sumberrejo

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Pagerlor Utara: Desa Sudimoro c. Luas desa : 7,14 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 15 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 714 - Laki-laki : 1.267 - Perempuan : 1.332

Nama Desa : Sidoharjo

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.217737 LS – 111.083811 BT b. Batas desa Timur : Desa Ploso

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Dadapan Utara: Desa Bangunsari c. Luas desa : 8,36 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 500 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 2.333 - Laki-laki : 4.410 - Perempuan : 4.412 b. Pekerjaan - Nelayan : 323 c. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tuna, Ikan Tongkol, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Ekor Kuning, Ikan Teri, Ikan Julung-julung, Ikan Tiga Waja, Ikan Layang, Ikan Cucut dan Lain-lainya.

(44)

Nama Desa : Ploso

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.223156 LS – 111.100014 BT b. Batas desa Timur : Desa Kembang

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Sidoharjo Utara: Desa Baleharjo c. Luas desa : 3,66 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 500 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 2.133 - Laki-laki : 3.386 - Perempuan : 3.348 b. Pekerjaan - Nelayan : 182 c. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tuna, Ikan Tongkol, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Ekor Kuning, Ikan Teri, Ikan Julung-julung, Ikan Tiga Waja, Ikan Layang, Ikan Cucut dan Lain-lainya.

Nama Desa : Kembang

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.237112 LS – 111.099067 BT b. Batas desa Timur : Desa Limbungan

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Ploso

Utara: Desa Srinboyo dan Desa Sukoharjo c. Luas desa : 4,71 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 500 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 735 - Laki-laki : 1.274 - Perempuan : 1.275 b. Pekerjaan - Nelayan : 292 c. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tuna, Ikan Tongkol, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Ekor Kuning, Ikan Teri, Ikan Julung-julung, Ikan Tiga Waja, Ikan Layang, Ikan Cucut dan Lain-lainya.

(45)

KECAMATAN KEBON AGUNG

Nama Desa : Plumbungan

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.251458 LS – 111.103007 BT b. Batas desa Timur : Desa Karang Nongko

Selatan : Samudra Hindia Barat : Kecamatan Pacitan Utara: Kecamatan Pacitan c. Luas desa : 7,32 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 230

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 390 - Laki-laki : 542 - Perempuan : 589 b. Rumah tangga perikanan : 17

Nama Desa : Karangnongko

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.258404 LS – 111.1322291 BT b. Batas desa Timur : Desa Kalipelus

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Plumbungan Utara: Desa Purwosari c. Luas desa : 6,93 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 220 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 562 - Laki-laki : 1.077 - Perempuan : 1.041 b. Rumah tangga perikanan : 19

Nama Desa : Kalipelus

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.275745 LS – 111.143497 BT b. Batas desa Timur : Desa Katipunggal

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Kali[elus Utara: Desa Karanganyar c. Luas desa : 7,16 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 230 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 493 - Laki-laki : 884 - Perempuan : 992

(46)

Nama Desa : Katipugal

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.277761 LS – 111.153708 BT b. Batas desa Timur : Desa Klesem

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Kalipelus Utara: Desa Karanganyar c. Luas desa : 4,93 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 220

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 591 - Laki-laki : 1.036 - Perempuan : 972 b. Rumah tangga perikanan : 19

Nama Desa : Klesem

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.272431 LS – 111.171864 BT b. Batas desa Timur : Desa Sidomulyo

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Katipugal Utara: Desa Gawang c. Luas desa : 7,98 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 220

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 886 - Laki-laki : 1.824 - Perempuan : 1.848 b. Rumah tangga perikanan : 44

Nama Desa : Sidomulyo

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.272838 LS – 111.196992 BT

b. Batas desa Timur : Desa Worawari dan Desa Mantren Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Klesem Utara: Desa Gawang c. Luas desa : 12,32 Km2

d. Ketinggian dari permukaan laut

: 230 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.322 - Laki-laki : 2.532 - Perempuan : 2.501 b. Rumah tangga : 225

(47)

Nama Desa : Worawari

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.263903 LS – 111.224180 BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Tulakan

Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Mantren dan Desa Sidomulyo Utara: Desa Gembuk

c. Luas desa : 8,67 Km2 d. Ketinggian dari

permukaan laut

: 230 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 837 - Laki-laki : 1.268 - Perempuan : 1.217 b. Rumah tangga perikanan : 11

(48)

Lampiran 2. Profil Desa Pesisir Kabupaten Trenggalek KECAMATAN WATULIMO

Nama Desa : Tasikmadu

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.28347 LS- 111.71621 BT b. Batas desa Timur : Kab. Tulungagung

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Prigi

Utara: Desa Watulimo c. Topografi desa : Pantai dan Pegunungan d. Luas desa : 26,64 Km2

e. Ketinggian dari permukaan laut

: 245 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 3.864 - Laki-laki : 5.138 - Perempuan : 5.290

c. Jenis alat tangkap : Puka Cicin, Jaring Insan, Payang, Pukat Pantai, Pancing, Prawe, Pancing Ulur, Pancing Tonada, Jaring Klitik

d. Jenis ikan hasil tangkapan

: Ikan Layang, Ikan Teri, Ikan Tongkol, Ikan Lemuru, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Petek, Ikan Cucut, Ikan Tuna, Ikan Lemadang, Ikan Sleseng, Ikan Layaran, dan Ikan Ekor Merah

III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

(49)

Nama Desa : Prigi

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.26473 LS- 111.71644 BT b. Batas desa Timur : Desa Tasikmadu

Selatan :Teluk Prigi

Barat : Desa Margomulyo dan Desa Karanggandu Utara: Desa Gemaharjo dan desa Watulimo c. Topografi desa : Pantai dan Pegunungan

d. Luas desa : 6,13 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 142 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 2.239 - Laki-laki : 3.095 - Perempuan : 3.201 b. Pekerjaan - Nelayan : 4.724 - Non Nelayan : 1.618

c. Jenis alat tangkap : Puka Cicin, Jaring Insan, Payang, Pukat Pantai, Pancing, Prawe, Pancing Ulur, Pancing Tonada, Jaring Klitik

d. Jenis ikan hasil tangkapan

: Ikan Layang, Ikan Teri, Ikan Tongkol, Ikan Lemuru, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Petek, Ikan Cucut, Ikan Tuna, Ikan Lemadang, Ikan Sleseng, Ikan Layaran, dan Ikan Ekor Merah

III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

c. Pengolahan hasil perikanan

(50)

KECAMATAN MUNJUNGAN

Nama Desa : Karanggandu

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.28333 LS- 111.691679 BT b. Batas desa Timur : Desa Prigi

Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Bangun dan desa Bedoroto Utara: Desa Sawahan dan Desa Margomulyo c. Topografi desa : Pantai dan Pegunungan

d. Luas desa : 52,87 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 339 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 2.145 - Laki-laki : 3.335 - Perempuan : 3.335

b. Jenis alat tangkap : Puka Cicin, Jaring Insan, Payang, Pukat Pantai, Pancing, Prawe, Pancing Ulur, Pancing Tonada, Jaring Klitik

c. Jenis ikan hasil tangkapan

: Ikan Layang, Ikan Teri, Ikan Tongkol, Ikan Lemuru, Ikan Cakalang, Ikan Layur, Ikan Petek, Ikan Cucut, Ikan Tuna, Ikan Lemadang, Ikan Sleseng, Ikan Layaran, dan Ikan Ekor Merah

III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir

a. Mangrove : Mangrove mayor dalam kaegori kerapatan cukup tinggi (>90%)(32,26 Ha) dengan keragaman sedang

IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

: 7

Nama Desa : Bendroto

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.30785 LS- 111.61031 BT b. Batas desa Timur : Desa Tawing

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Karangcandu Utara: Desa Bangun c. Topografi desa : berbukit-bukit d. Luas desa : 318 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 28 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 956 - Laki-laki : 1.572 - Perempuan : 1.520

(51)

Nama Desa : Tawing

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.30735 LS- 111.59755 BT b. Batas desa Timur : Desa Munjungan

Selatan : samudra Hindia Barat : Desa Bendroto Utara: Desa Karangturi c. Topografi desa : Datar

d. Luas desa : 124 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 15 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 1.751 - Laki-laki : 3.688 - Perempuan : 3.752

Nama Desa : Munjungan

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.30301 LS - 111.57686 BT b. Batas desa Timur : Desa Masaran

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Tawing Utara: Desa Karangturi c. Topografi desa : Datar

d. Luas desa : 87 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 14 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 1.951 - Laki-laki : 3.194 - Perempuan : 3.363

III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir

a. Terumbu karang : terumbu karang dengan tutupan rendah sampai dengan sedang

(52)

Nama Desa : Masaran

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.30356 LS - 111.55935 BT b. Batas desa Timur : Desa Craken

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Munjungan Utara: Desa Karangturi c. Topografi desa : Berbukit – bukit

d. Luas desa : 153 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 11 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 1.839 - Laki-laki : 4.127 - Perempuan : 4.032

Nama Desa : Craken

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.28786 LS- 111.54295 BT

b. Batas desa Timur : Desa Sobo dan Desa Ngulung Kulon Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Masaran Utara: Kecamatan Dongko c. Topografi desa : Berbukit – bukit

d. Luas desa : 171 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 19 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 896 - Laki-laki : 1.603 - Perempuan : 1.512

Nama Desa : Ngulung Kulon

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.30571 LS- 111.50727 BT b. Batas desa Timur : Desa Nguling Wetan

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Craken Utara: Desa Sobo c. Topografi desa : Berbukit – bukit d. Luas desa : 99 km2

e. Ketinggian dari permukaan laut

: 272 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 727 - Laki-laki : 1.321 - Perempuan : 1.256

(53)

KECAMATAN PANGGUL

Nama Desa : Ngulung Wetan

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.29158 LS- 111.4873 BT

b. Batas desa Timur : Desa Ngelebeng dan Desa Banjar Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Sobo dan Desa Ngulung Kulon Utara: Desa Ngarambingan

c. Topografi desa : Berbukit – bukit d. Luas desa : 56 Km2

e. Ketinggian dari permukaan laut

: 153 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala

Keluarga

: 760 - Laki-laki : 1.338 - Perempuan : 1.259

Nama Desa : Nglebeng

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 111.45808 BT- 8.25053 LS

b. Batas desa Timur : Desa Banjar dan Desa Ngerambingan Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Wonocoyo

Utara: Desa Ngerencak dan Desa Panggul c. Topografi desa : di tepi/sekitar hutan

d. Luas desa : 22.18 Km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 11.6 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 2.083 - Laki-laki : 3.645 - Perempuan : 3.510 b. Pekerjaan - Nelayan : 388 - Non Nelayan : 21.668 c. Rumah tangga perikanan : 385 d. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tongkol, Ikan Teri, dan Ikan Tuna

IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Perikanan tangkap : 248 b. Perikanan budidaya : 3 c. Pengolahan hasil

perikanan

(54)

Nama Desa : Wonocoyo

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.24872 LS - 111.45354 BT b. Batas desa Timur : Desa Ngelebeng

Selatan : Samudra Hindia Barat : Desa Besuki

Utara: Desa Gayam dan Desa Panggul c. Topografi desa : di luar hutan

d. Luas desa : 6.78 km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 10.4 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 1.868 - Laki-laki : 3.236 - Perempuan : 3.225 b. Pekerjaan - Nelayan : 338 - Non Nelayan : 21.668 c. Rumah tangga perikanan : 385 d. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tongkol, Ikan Teri, dan Ikan Tuna

III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Perikanan tangkap : 3 b. Perikanan budidaya : 12 c. Pengolahan hasil

perikanan

(55)

Nama Desa : Besuki

I. Keadaan Geografis

a. Letak astronomis : 8.23394 LS - 111.41267 BT

b. Batas desa Timur : Desa Wonocoyo dan Desa Gayam Selatan : Samudra Hindia

Barat : Kab. Pacitan

Utara: Desa Terbis dan Desa Karang Tengah c. Topografi desa : di tepi/sekitar hutan

d. Luas desa : 10.73 km2 e. Ketinggian dari

permukaan laut

: 395 M

II Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan

a. Jumlah total penduduk - Jumlah Kepala Keluarga : 981 - Laki-laki : 1.634 - Perempuan : 2.096 b. Pekerjaan - Nelayan : 338 - Non Nelayan : 21.668 c. Rumah tangga perikanan : 385 d. Jenis ikan hasil

tangkapan

: Ikan Tongkol, Ikan Teri, dan Ikan Tuna

III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

a. Pengolahan hasil perikanan

(56)

Lampiran 3.Profil Desa Pesisir Kabupaten Tulungagung KECAMATAN TANGGUNG GUNUNG

KECAMATAN PUCANGLABAN

Nama Desa : Ngrejo

I. KeadaanGeografis

a. Batas desa Timur : Desa Jengglungharjo Selatan : Samudra Hindia Barat : Kecamatan Besuki Utara: Desa Ngepoh b. Luas desa : 41,53 Km2

II Penduduk, SosialBudaya, Ekonomidankelembagaan

a. Jumlah total penduduk

- JumlahKepalaKeluarga : 1.364 - Laki-laki : 1.740 - Perempuan : 1.779

Nama Desa : Jengklungharjo

I. KeadaanGeografis

a. Batas desa Timur : Desa Ngerejo dan Desa Tagung gunung Selatan : Samudra Hindia

Barat : KecamatanKalidawir Utara: Desa Kresikan b. Luas desa : 20,16 Km2

II Penduduk, SosialBudaya, Ekonomidankelembagaan

a. Jumlah total penduduk

- JumlahKepalaKeluarga : 1.897 - Laki-laki : 2.380 - Perempuan : 2.363

Nama Desa : Panggungkalak

I. KeadaanGeografis

a. Batas desa Timur : Desa Kalidawe Selatan : Samudra Hindia Barat : Kecamatan Kalidawir Utara: Desa Kaligentong b. Luas desa : 6,93 Km2

II Penduduk, SosialBudaya, Ekonomidankelembagaan

a. Jumlah total penduduk

- JumlahKepalaKeluarga : 433 - Laki-laki : 516 - Perempuan : 558

Gambar

Gambar 1.Peta Desa Pesisir Selatan Provinsi Jawa Timur
Gambar 2.  Wilayah pesisir selatan Kabupaten Pacitan
Gambar 3.  Lokasi desa pesisir Kabupaten Trenggalek
Gambar 4.  Lokasi desa pesisir di Kabupaten Tulungagung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Bapepam dan LK Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan

Analisis program Quest yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagian output menurut teori respon butir, yang terdiri dari; kecocokan dengan model, tingkat kesukaran

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Data SNPK sepanjang Januari 2012 – Februari 2013 kon�lik kekerasan antarpelajar/ mahasiswa tercatat total 10 insiden yang mengakibatkan 12 cedera dan 2 bangunan rusak (lihat