LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI SUMATERA BARAT
MASA PERSIDANGAN I TAHUN 2016 - 2017
KOMISI VIII DPR RI JAKARTA
2 BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2016-2017 membentuk Tim Kunjungan Kerja Reses ke Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
B. DASAR KUNJUNGAN KERJA
Pelaksanaan kunjungan kerja Spesifik ke Provinsi Sumatera Barat berdasarkan pada:
1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, Pasal 21, dan Pasal 23 tentang Tugas DPR RI bidang Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan;
2. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib: a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan
c. Pasal 59 ayat (3) huruf (f) tentang pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi DPR RI pada masa reses
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan daerah, baik Pemerintah Daerah mengenai pelaksanaan pembangunan di bidang Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak, Penanggulangan Bencana dan Pengelolaan Zakat, maupun dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan atau pemangku kepentingan (stakeholders) yang berkaitan dengan keseluruhan bidang tersebut, seperti : Pimpinan Agama, LSM, kelompok Penyandang Disabilitas, lembaga sosial dan lainnya.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan undang – undang termasuk Anggaran Pendapatan dna Belanja Negara.
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun masyarakat.
2. TUJUAN
Untuk mengumpulkan dan mendapatkan bahan-bahan masukan berupa data dan kondisi faktual tentang pelaksanaan program pembangunan secara umum di Provinsi Sumatera Barat dan secara khusus pembangunan di bidang Agama, Sosial, pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Penanggulangan Bencana.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kunjungan Kerja pada masa reses ke Provinsi Sumatera Barat ini dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2016.
4
E. DAFTAR NAMA TIM KUNJUNGAN KERJA RESES KE PROVINSI SUMATERA BARAT
Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Barat ini diikuti oleh pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI sebagai berikut :
NOMOR
N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL
ANGG
1 256 Dr. H. Deding Ishak,SH,MM Ketua Tim PG JABAR III
2 130 H.Agus Susanto Anggota PDIP SUMBAR II
3 135 HR.Erwin Moeslimin
Singajuru,SH,MH Anggota PDIP
SUMSEL II
4 141 Itet Tridjajati Sumarijanto,
MBA Anggota PDIP
Lampung II
5 191 Prof. Dr. H. Hamka Haq,
MA Anggota PDIP
JATIM II
6 205 Mochammad hasbi Asyidiki
Jayabaya Anggota PDIP
BANTEN I
7 234 H. Firmandez., SE., Ak Anggota PG NAD II
8 302 Ir. H. Zulfadhli,MM Anggota PG KALBAR
9 375 H. Anda,SE,MM Anggota GERINDRA BANTEN I
10 356 Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo Anggota GERINDRA
JATENG IV
11 420 Linda Megawati,SE M.Si Anggota PD JABAR IX
12 462 H.MHD. Asli Chaidir, SH Anggota PAN SUMBAR I
13 60 Drs. H.Bisri Romly,MM Anggota PKB JATENG X
14 123 M. Yudi Kotouky Anggota PKS PAPUA
15 524 KH. Muslich,ZA Anggota PPP JATENG VI
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN & REKOMENDASI
Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Sumatera Barat mendapatkan masukan – masukan sebagai berikut :
I. PEMBANGUNAN ASRAMA HAJI DI PADANG PARIAMAN
Dalam kunjungan ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap Pembangunan Asrama Haji di Padang Pariaman, Tim Kunjungan kerja Reses Komisi VIII DPR RI melakukan pertemuan dengan Bupati Padang Pariaman dan masyarakat sekitar terkait permasalahan yang ada, Adapun masayarakat menjelaskan tentang belum selesainya pembebasan lahan dan tidak berjalannya proyek yang ada karena kontraktor yang bermasalah.
Tim Kunjungan kerja Reses Komisi VIII DPR RI akan mengundang pihak – pihak terkait untuk mengetahui duduk permasalahan secara lebih detail dan
meminta kepada semua pihak untuk tenang dan tidak melakukan tindakan –
tindakan diluar koridor hukum sampai dengan permasalahan selesai.
II. PENINJAUAN E WARUNG
Dalam kunjungan ke lapangan untuk melakukan peninjauan terhadap E Warung Kementerian Sosial RI di Kecamatan Kota Tengah Kelurahan Desa Balai Gadang Padang Pariaman. Tim Kunjungan kerja Reses Komisi VIII DPR RI memberikan apresiasi kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia yang
telah membuat program E Warung dan memberdayakan produk – produk
masyarakat untuk dijual dalam E Warung. Tim kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI juga melakukan pengecekan transaksi jual beli di E Warung melalui additional machine antara penjual dengan pembeli. Adapun Tim Kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI meminta kepada pengelola E Warung agar produk – produk masyarakat juga bisa dijual di E Warung.
6 III. PENINJAUAN KE P2TP2A
Dalam kunjungan ke P2TP2A Tim Kunjungan Kerja melakukan pertemuan singkat dan mendapatkan permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya regulasi atau kebijakan daerah yang mendukung keberadaan P2TP2A (Perda atau Pergub)
2. Tidak tersedianya dana secara rutin untuk menunjang kegiatan pelayanan dan pendampingan korban.
3. Kurangnya SDM tenaga professional (konselor bidang psikolog dan hukum) untuk melayani dan mendampingi korban.
4. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pelayanan (alat perekam pelayanan kasus, laptop, kendaraan penjemputan korban, dll)
Dalam pertemuan ini juga P2TP2A menyampaikan saran kepada Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI sebagai berikut :
1. Segera dibentuk P2TP2A Nasional yang diketuai Ibu Negara/Ibu Kepala Daerah
2. Penegasan peraturan perundangan terkait anggaran sehingga pelaku organisasi memperoleh panduan kerja yang jelas dan tidak mengalami kekhawatiran terhadap jeratan hokum.
3. Meminta kepada Pemerintah RI menetapkan kebijakan penguatan kelembagaan terutana oengadaan prasarana, sarana dan faslitas P2TP2A termasuk pemberian bantuan mobil perlindungan (Molin) dari kementerian. 4. Dibuatkan format system data dan informasi secara nasional dengan
system E kekerasan.
5. Dioptimalkan penegakan hukum yang berkeadilanterhadap korban kekerasan dengan produk hukum dan pemberian sanksi yang tegas dan berefek jera.
IV. PERTEMUAN DENGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA RI DAN REKTOR IAIN IMAM BONJOL
Dalam pertemuan dengan Rektor IAIN Imam Bonjol dan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI mendengarkan masukan dan permasalahan yang terjadi di tingkat kota/kabupaten 1. Rektor dan semua civitas akademika IAIN Imam Bonjol meminta agar
perubahan status IAIN menjadi UIN Imam Bonjol agar cepat terealisasi.
2. Minta agar komisi VIII DPR RI untuk memasukkan alokasi dana untuk ekonomi Islam sebagai sebuah bentuk perhatian kepada perekomonian Islam.
3. Saat Presiden RI ke Provinsi Sumatera Barat, Bapak Jokowi akan memberikan 10 Mobil untuk IAIN Imam Bonjol tapi sampai dengan saat ini mobil tersebut belum diberikan kepada IAIN Imam Bonjol, mohon kepada Komisi VIII DPR RI menanyakan kepada pihak terkait terkait pemberian Mobil tersebut.
4. Meminta penjelasan tentang dasar hukum dan status hukum Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) sehingga KOPERTAIS dapat bergerak lebih optimal.
5. Meminta agar aktivitas yang bersifat mengembangkan keilmuan dan kreativitas mahasiswa IAIN Imam Bonjol didukung oleh Pemerintah.
6. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan modern untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
7. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kesulitan bagi tenaga pendidik untuk menjadi Guru Besar.
8. Banyaknya tingkat perceraian di kalangan masyarakat dikarenakan tidak pahamnya ilmu agama yang ada sehingga meminta kepada Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menambah petugas penyuluh agama di lapangan sebagai corong dari kementerian agama RI.
V. PERTEMUAN DENGAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT
Dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI mendengarkan masukan dan permasalahan yang terjadi di tingkat kota/kabupaten sesuai dengan mitra kerja Komisi VIII DPR RI. Adapun permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :
8
Meminta kepada Komisi VIII DPR RI untuk merancang tentang perjalanan haji cukup 25 hari saja karena dengan waktu yang lama akan menyebabkan kesehatan Jemaah haji menurun
2. Dinas Sosial
6. Tim kunjungan kerja Reses komisi VIII DPR RI meminta kejelasan terkait validasi data yang dipergunakan oleh Dinas Sosial untuk melakukan pendataan masyarakat miskin karena itu menjadi dasar untuk melakukan beberapa program lainnya.
7. Program KUBE yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat berjalan dengan baik pada tahun 2015 ada 13.900 KK yang diberikan. 8. Meminta kepada Dinas Sosial agar aspirasi Anggota komisi VIII DPR RI
dari Provinsi Sumatera Barat direalisasikan dalam bentuk program ke wilayah pemilihannya sehingga dapat bermanfaat dengan baik.
3. BPBD
9. Memberikan bantuan dari BNPB kepada daerah pasaman barat yang terkena bencana
BAB IV PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja pada masa reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Sumatera Barat, diharapkan dengan laporan yang sudah disampaikan dapat memberikan manfaat dalam rangka kelancaran dan kesuksesan dalam menjalankan tugas Konstitusional.