• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Kecenderungan masyarakat untuk mempunyai kendaraan pribadi terus me-ningkat. Pada 6 Maret 2012, Tribunnews merilis berita bahwa pembelian kendaraan bermotor dinilai tinggi pada tahun 2011, yaitu mencapai 800 unit motor dan 900 unit mobil (Pratama, 2012). Selain itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat peningkatan jumlah kendaraan mulai tahun 2012 hingga 2013 sebanyak 9,8 persen, sebagaimana yang dikutip oleh Kompas pada 3 Januari 2014 (Wijayanto, 2014). Sebagaimana omzet penjualan kendaraan yang meningkat, dalam bidang perse-waan kendaraan, Hadi Rental menyatakan bahwa minat sewa mobil di Jakarta juga meningkat. Pada momen lebaran, persewaan kendaraan meningkat hampir di semua kota, bahkan Beritajakarta memberitakan pada 16 Juli 2014 bahwa omzet rental mobil meningkat 300% (Yossy, 2014). Bertambahnya minat masyarakat terhadap pembelian atau persewaan kendaraan bermotor akan memicu peningkatan jumlah pencarian in-formasi mengenai kendaraan bermotor. Peningkatan pencarian suatu inin-formasi akan menyebabkan nilai informasi tersebut menjadi semakin penting.

Penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk mendapatkan informasi sudah banyak dijumpai. Hingga kini telah banyak teknik pencarian informasi yang di-kembangkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satu bentuk sistem pencarian informasi yang paling banyak dijumpai adalah mesin pencari. Penca-rian dengan mesin pencari akan menampilkan daftar pilihan kemungkinan jawaban, sehingga pengguna masih harus menelusuri masing-masing kemungkinan jawaban untuk mendapatkan solusinya (Kwok et al., 2001).

Selain mesin pencari, bentuk sistem perolehan data lainnya adalah sistem tanya-jawab (question-answering system). Masih menurut Kwok et al. (2001), dengan sistem tanya-jawab, pengguna tidak perlu menelusuri daftar potongan artikel hasil pencarian mesin pencari. Oleh karena itu, dalam rangka penyediaan data yang tepat sesuai dengan informasi yang hendak dicari oleh pengguna, maka penggunaan sistem tanya-jawab menggunakan kalimat tanya lebih tepat digunakan daripada sistem pencarian dengan kata kunci berbentuk frasa.

Pada pencarian informasi kendaraan bermotor, jenis mesin pencari yang paling

(2)

banyak ditemukan di internet adalah pencarian berbasis data retrieval. Pencarian ini berdasarkan pada pengambilan dan penampilan data yang berasal dari DBMS (Database Management System) atau data warehouse (Cios et al., 2007). Pencarian ini hanya bisa menampilkan data-data yang secara eksplisit terdapat dalam sumber data, dengan mengabaikan urutan kecocokan hasil pencarian. Contohnya, pencarian dengan kata ’honda jazz 2000’, hanya akan menampilkan dokumen-dokumen yang didalamnya terdapat kata ’honda’, ’jazz’, ’2000’, dan kombinasi dari kata-kata tersebut. Namun, hingga saat ini belum ditemukan adanya sistem tanya-jawab berbasis web (online) dalam domain otomotif (kendaraan bermotor).

Disamping teknik perolehan data, data (informasi) juga merupakan bagian terpenting dari proses pencarian informasi. Adakalanya pengguna menggunakan kata umum sebagai salah satu kata kunci, dimana kata tersebut terkadang tidak terdapat dalam kumpulan data yang tersedia, sehingga hasil pencarian tidak memenuhi kei-nginan pengguna. Misalnya, pada kumpulan data-data kendaraan bermotor, terdapat data persewaan untuk berbagai jenis kendaraan, seperti mobil (honda-jazz, innova, dan yaris), dan motor (vario, mio, supra, kaze, dan shogun). Sementara, pengguna meng-gunakan kalimat ”kendaraan apa keluaran tahun 2013 yang disewakan dengan harga paling murah” dalam pencariannya. Karena tidak terdapat kata ’kendaraan’ dalam data persewaan mobil/motor tersebut, maka pencarian tidak memberikan hasil seperti diinginkan pengguna. Padahal, seharusnya sistem menampilkan data mobil dan motor yang mempunyai harga paling murah, karena sebenarnya mobil dan motor merupakan bagian dari kendaraan. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan penggunaan teknologi web semantik (Berners-Lee et al., 2001). Web semantik menyediakan teknologi dan standar-standar yang dibutuhkan sehingga memungkinkan untuk menambahkan makna yang bisa dimengerti oleh mesin (machine-understandable) pada web secara umum, sehingga komputer bisa melakukan proses inferensi terhadap kumpulan datanya (Yu, 2011).

Salah satu hal yang paling penting dalam implementasi web semantik adalah keberadaan ontologi. Diantara keunggulannya adalah reusable. Ontologi yang dibuat seseorang, bisa digunakan juga oleh orang lain, bahkan memungkinkan untuk meleng-kapi kekurangan ontologi demi kepentingan bersama. Biasanya ontologi yang dibuat bersifat khusus, yaitu terikat dengan domainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan ontologi dalam berbagai domain untuk memudahkan pengembang web semantik dalam ber-bagai domain, termasuk domain kendaraan bermotor. Ontologi kendaraan bermotor berbahasa Indonesia sejauh ini belum ditemukan. Dari perspektif bisnis kendaraan,

(3)

juga dibutuhkan ontologi yang mampu menjembatani kepentingan penyedia jasa dan data kendaraan.

Dari uraian di atas, keberadaan sistem tanya jawab berbahasa Indonesia dengan teknologi web semantik pada domain otomotif dirasa perlu. Dalam rangka penyediaan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, diperlukan pendekatan pengenalan kalimat yang tepat. Hingga kini telah banyak dilakukan pendekatan-pendekatan pengenalan kalimat bahasa Indoesia yang telah dibuat dengan berbagai fiturnya. Walaupun Bendi (2009) hanya bisa memproses kalimat sederhana, namun mendukung pola kalimat tanya yang mengandung pernyataan komparasi numerik, yaitu membandingkan nilai properti non-string dengan suatu angka tertentu. Selain itu, Suryawan (2013) berhasil menangani kalimat tanya berupa kalimat majemuk dan kreatif. Dalam hal ini, istilah mengenali kalimat kreatif bermakna mengenali kalimat-kalimat yang mempunyai semantik/makna kalimat yang sama namun diungkapkan dalam sususan kalimat yang berbeda-beda.

Dalam penelitian ini akan dikembangkan sistem tanya-jawab berbahasa In-donesia menggunakan web semantik dengan fitur pengenalan kalimat tanya berupa kalimat majemuk (dengan hubungan subordinatif) dan kalimat kreatif, serta penangan-an komparasi numerik dpenangan-an bentuk superlatif. Komparasi numerik ypenangan-ang dimaksud, selain dapat membandingkan nilai properti non-string dengan bilangan tertentu, juga bisa membandingkan nilai properti yang sejenis antara dua kendaraan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di latar belakang, maka objek penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangakan ontologi kendaraan bermotor berbahasa Indone-sia yang juga dapat mengakomodasi kepentingan penyedia jasa penjualan dan persewaan kendaraan bermotor?

2. Bagaimana mentransformasikan kalimat tanya berbahasa Indonesia yang me-ngandung komparasi numerik ataupun bentuk superlatif menjadi query SPA-RQL?

3. Bagaimana mengimplementasikan ontologi (pada poin 1) dan teknik pengenalan kalimat tanya berbahasa Indonesia (pada poin 2) ke dalam sistem tanya-jawab

(4)

berbasis web tentang informasi kendaraan bermotor menggunakan teknologi web semantik?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini agar lebih mudah dipahami dan tidak terlalu luas jangkauannya, yaitu:

1. Data pabrikan yang digunakan ada 3, yaitu Honda (AHM dan HVM), Yamaha, dan Toyota.

2. Diasumsikan:

• Pengetahuan dengan format OWL dan RDF/Turtle telah ada dan tersebar di masing-masing penyedia data.

• Diler hanya menjual kendaraan bermotor. • Hanya ada satu jenis harga sewa, yaitu harian.

3. Kalimat tanya input menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi et al., 2003).

4. Kalimat tanya yang digunakan adalah kalimat tanya biasa, bukan kalimat tanya untuk mendapatkan jawaban "ya" atau "tidak" (bukan yes-no questions). Kata tanya yang digunakan, antara lain:

• Menanyakan barang (apa). • Menanyakan jumlah (berapa)

• Menanyakan waktu produksi kendaraan (kapan) • Menanyakan tempat (di mana)

5. Kata penghubung keterangan yang digunakan hanya kata penghubung keterang-an tempat (di) atau yketerang-ang merupakketerang-an bagiketerang-an dari frasa-frasa ekuivalensi yketerang-ang ada dalam proses tokenisasi, seperti menyewakan = untuk menyewa.

6. Kalimat tanya yang digunakan adalah kalimat positif (bukan negasi) serta ter-diri atas sebuah pertanyaan dengan kalimat yang singkat dan jelas, mengikuti gramatika kalimat tanya seperti yang ditunjukkan dalam Lampiran A.

(5)

7. Kalimat tanya boleh mengandung unsur komparatif yang berupa perbandingan numerik.

8. Penyebutan properti kendaraan dalam penelitian ini akan selalu dikaitkan dengan nilai properti yang bersifat umum, yaitu berupa nama (untuk properti string) ataupun angka numerik dan satuannya (untuk properti non-string). Oleh karena itu, penyebutan yang dikaitkan dengan nilai properti khusus seperti bahan/ma-terial properti ataupun tujuan pemakaian tidak termasuk dalam pembahasan penelitian ini.

9. Logika bisnis yang didukung dalam penelitian ini adalah deskripsi produk dan harga. Khusus pada persewaan, juga didukung jenis persewaaan, seperti lepas kunci, dan lain-lain. Tujuan transaksi dan data transaksional tidak dibahas dalam penelitian ini.

10. Tidak membahas konversi satuan, seperti mata uang, berat, panjang, dan lain-lain.

11. Jawaban pertanyan adalah jawaban tunggal, bukan jangkauan (range).

12. Tidak menggunakan pronomina, kata ganti milik dan kata sambung dan, atau, juga dalam kalimat tanya dan implikasinya, namun kata atau boleh digunakan hanya dalam frasa perbandingan.

13. Tidak menggunakan tanda baca, seperti tanda seru (!), tanda koma (,), dan tanda titik (.).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mengembangkan ontologi berbahasa Indonesia pada domain kendaraan bermo-tor yang mampu menjembatani antara data kendaraan dan kepentingan penyedia jasa penjualan dan persewaan kendaraan.

2. Mentransformasikan kalimat berbahasa Indonesia yang mengandung komparasi numerik ataupun superlatif menjadi query SPARQL.

(6)

3. Mengimplementasikan ontologi dan teknik parsing kalimat tanya berbahasa Indonesia menjadi formulasi query SPARQL ke dalam suatu sistem tanya-jawab menggunakan teknologi web semantik pada domain kendaraan bermotor dalam rangka membantu para pencari informasi untuk:

• Mencari informasi kendaraan dengan properti tertentu. • Mencari properti suatu kendaraan.

• Mencari informasi diler/rental (nama dan alamat) .

1.5 Metode Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan.

Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem tanya-jawab ini.

2. Analisis kebutuhan.

Pada tahap ini akan dibahas mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan sistem tanya-jawab yang telah diidentifikasi sebelumnya.

3. Perancangan sistem.

Pada tahap perancangan akan dibahas mengenai bagaimana mewujudkan hal-hal yang telah diidentifikasi pada tahap analisis. Dimulai dengan merancang arsitektur sistem tanya-jawab dan menjelaskan secara lebih detail mengenai proses-proses yang akan dilalui terkait dengan bagian-bagian pada arsitektur sistem.

4. Implementasi.

Pada tahap ini akan dibahas mengenai bagaimana mengimplementasikan sistem tanya-jawan berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat, termasuk pilihan bahasa pemrograman, external library, dan framework yang digunakan.

5. Pengujian sistem.

(7)

dalam rangka untuk meyakinkan sistem telah dapat diimplementasikan dengan baik. Pada setiap pengujian, akan dijelaskan prosedur dan hasil pengujian.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan naskah penelitian ini dibagi dalam 7 bab dengan penje-lasan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Penjelaskan dalam bab ini meliputi latar belakang permasalah-an, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitipermasalah-an, metode penelitipermasalah-an, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi tinjauan terhadap pustaka-pustaka (jurnal, artikel, laporan penelitian, dan lain-lain) yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.

Bab III Dasar Teori. Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendu-kung dalam semua hal yang terkait dengan penelitian ini.

Bab IV Analisis dan Perancangan Sistem. Penjelasan dalam bab ini meliputi gam-baran umum sistem, identifikasi kebutuhan sistem, kemudian analisis mengenai apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian ini, dan diakhiri dengan peran-cangan sistem yang membahas tentang tahapan-tahapan proses untuk mewu-judkan hasil analisis kebutuhan sistem.

Bab V Implementasi dan Pengujian. Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai bagaimana mengimplementasikan rancangan sistem serta deskripsi tentang macam-macam pengujian sistem, yang dilengkapi dengan prosedur penguji-an dpenguji-an hasilnya.

Bab VI Hasil dan Pembahasan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai informasi ilmiah yang didapatkan sebagai hasil dari penelitian serta perbandingan antara hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dalam rangka mengidentifikasikan kontribusi penelitian ini.

Bab VII Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi penjelasan yang singkat dan jelas tentang hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian serta saran-saran yang diperlukan dalam usaha penyempurnaan penelitian. Saran-saran ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam perencanaan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

apžiūrą. 39] ið esmës vieningai sutaria, kad vienas ið ðiam ikiteisminio ty- rimo veiksmui keliamø tikslø – gauti duomenø apie aplinkybes, turëjusias átakos daryti nusikalstamà

Konsep warna pada penelitian ini mengacu pada pendapat Wierzbicka (1990 ) yang menyatakan bahwa pengertian dari istilah warna dalam bahasa tidak bisa secara pasti merupakan

(3) kedisiplinan belajar santri berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan menghafal al- Qur’an santri pondok pesantren Al-Aziz Lasem Rembang, hal ini terbukti

Statistik pembantu rumah yang tinggi menyokong kenyataan bahawa tenaga kerja wanita asing atau golongan wanita migran secara tidak langsung menyumbang kepada pembangunan

Dengan kedudukannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah PNI Daerah Jambi, Raden Haji Abdullah diangkat menjadi salah seorang Pengurus (Bendahara) dari Badan

rapid ICT dilakukan oleh tiga orang pemeriksa, yang bertujuan untuk dapat menghilangkan faktor subjektivitas, maka hasil pemeriksaan antigen TB rapid ICT pada 30 sampel

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta – fakta yang terungkap dipersidangan bahwa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna pink, yang diambil oleh terdakwa bersama Rian (DPO)

Hal ini sangat terlihat dalam desain bangunan kampus yang berperan sebagai elemen - elemen wayfinding arsitektur, interior dan signage , terutama pada tiga bangunan