BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga 1. Pengertian Keluarga
Menurut Jhonson L & Leny R (2010) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas dua orang atau lebih, hidup dalam satu rumah, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah berinterksi diantara sesama anggota keluarga, di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
Keperawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagi unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan sebagai sasarannya.
6. Tipe Keluarga : Kelurga inti
7. Suku Bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status Sosial Ekonomi : Tn. K adalah seorang suami, berasal dari sumatra Sekarang tinngal dilemberang bekerja sebagai buruh tani, penghasilan setiap bulan adalah Rp. 500.000,00 jika dihitung perhari pendapatnnya Rp. 18.000 perhrinya tetapi karena disawah tidak Pasti setiap harinya ada pekrjaan
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Kelurga menghabiskan akhir pekan hanya Dirumah saja berkumpul dengan keluarga.
11. Genogram Ket: : Meninggal : Perempuan : Laki-laki : Klien : Hubungan Darah : Tinggal satu rumah
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Tn. K dan Ny. S saat ini Adalah anak sudah mulai mencari pasanganya.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi : Tn. K ingin melihat anak Tidak berhenti sekolah pada Jenjang SD seprti kedua Orang tuanya.
3. Riwayat Keluarga inti : Tn. K dan
Ny. S bertemu Karena dijodohkan kedua Orang tuanya 3 bulan kemudian merka menikah,Semua anak saya cintai. terutama An. S tetapi Akhir-akhir ini anak saya Sering batuk dan pilek saat beraktifitas 4. Riwayat keluarga sebelumnya : Tn. K pernah menderita Penyakit beri-beri tetapi Sudah sembuh dikarnakan makan daging babi setelah makan penyakitnya hilang , An. K menderita penyakit ISPA. C. LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah : Keterangan: 1. Kamar tidur 2. Kamar tidur 3. Kamar tidur 4. Ruang tamu 4 1 2 6 7 8 3 5 B U 9
5. Ruang tv 6. Ruang makan 7. Dapur 8. Wc 9. Sungai
Luas rumah yang ditempati Tn. K adalah 7 x 9 m2 semi Permanen dengan 8 Ruangan, 3 kamar, 1 ruang Tv, 1 dapur, 1 WC, 1 tempat makan, 1 ruang tamu, rumah kondisi kotor, barang-barang tidak tertata rapi, pembuangan sampah ditempat penggalian.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Tn. K memiliki tetengga Yang sangat baik, sering Mengikuti pengajian setiap malam jum’at yang sering disebut Tahlilan
3. Mobilitas geografis keluarga :
An. S tidak pernah berpegian jauh, paling hanya Bermain dan menonton tv
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : keluarga Tn. K sangat ramah terhadap tetangga dan masyarakat khususnya Rt 02
5. Sistem pendukung keluarga :
Tn.K memiliki kerabat dekat sehingga sewaktu-waktu dapat dimintai bantuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga :
pola terbuka sehingga sehingga kelaurga bebas mengungkapkan perasan yang sedang dirasakan salah satu anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga :
dari keluarga keputusan yang diambil adalah keputusan musawarah bersama
3. Struktur peran (formal dan informal)
Formal : Tn. K sebagai suami, ayah dan pencari nafkah,
Ny. S sebagai istri, ibu rumah tangga seperti memasak, mengatur keuangan Dalam keluarga An. H sebgai anak, mepunyai fungsi sebagai
anak An. K sebagai anak,mepunyai fungsi sebagai anak An. S sebagai anak, mepunyai fungsi sebagai anak An. S sebagai anak, mepunyai fungsi sebagai anak
4. Nilai dan norma keluarga :
Nilai-nilai yang dipakai keluarga Tn. K adalah saling menghormati antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain menghormati yang lebih tua
E. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif
Saat dikaji Ny.s mengatakan sangat menyayangi keluaraganya sanagt menjaga antara angota keluarganya.
2. Fungsi sosial
Keluarganya Tn. K dan Ny. S mengatakan bahwa memerlukan hubungan Sosial dengan tetanganya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penangannannya a. kemampuan keluarga mengenal masalah
keluarga Ny. S apabila mendapatkan masalah langsung dibahas dan dibicarakan bersama dengan mendapatkan hasil musyawarah bersama sebagai keputusannya. Dan Tn. K belum mengetahui An. S menderita sakit apa.
b. kemampuan keluarga mengambil keputusan
keluarga Ny. S dapat mengambil keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi. Menurut Tn. K apabila ada anggota keluarga yang sakit segera diperiksakan ke dokter atau PKD.
c. kamampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
menurut Tn.K anggota keluarga mencari usaha pengobatan dengan cara pengobatan alternatif untuk mengobati sakit yang diderita An. S anggota keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga tidak tahu akibat yang bisa ditimbulkan dari ISPA.
keluarga sudah mengetahui bahwa di desanya sudah ada fasilitas kesehatan yang dekat dengan rumahnya, yaitu pelayanan kesehatan desa (PKD).
e. kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
keluarga masih belum mengetahui tentang pentingnya kebersihan rumahnya, ini dibuktikan dengan rumah Tn. K yang kondisinya kotor
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. K memiliki empat orang anak, tiga laki-laki dan satu perempuan yang pertama dan kedua sudah bekrja dan yang ke tiga dan empat masih balita
5. Fungsi ekonomi :
Tn. K sebagai suami, ayah dan pencari nafkah, Ny. S sebagai istri, ibu rumah tangga seperti memasak, mengatur keuangan Dalam kelarga An. H sebgai anak, mepunyai fungsi sebagai anak An. K sebagai anak,mepunyai fungsi sebagai anak An. S sebagai anak, mepunyai fungsi sebagai anak An. S sebagai anak, mepunyai fungsi sebagai anak.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stersor jangka pendek dan panjang :
Yang masih dikeluhkan keluarga Tn. K adalah bagemana cara penanganan keluarga saat anggotanya sakit agar mempunyai tabungan. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor :
situasi kelurga berjalan menyenangkan dengan kemampuan yang ada dalam keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan :
Terbuka dan saling percaya dan silaturahim dengan keluarga terdekat dan tetangga.
G. PEMERIKSAAN FISIK No Pemriksaa Fisik Tn. K Ny. S An . K An . P An. S An. S 1 TD 170/90 mmhg 120/80 mmhg - - - -
2 Nadi 84 x/menit 78 x/menit - - 80 x/menit 82 x/menit 3 RR 21 x/menit 20 x/menit - - 22 x/menit 21 x/menit
4 BB 75 kg 65 kg - - 13 kg 10 kg
5 Rambut Putih hitam kotor Putih hitam kotor - - Merah kotor Merah kotor
6 Mata Normal Norma - - Norma Norma
7 Hidung Bersih Bersih - - Bersih Bersih 8 Mulut Mukosa bibir lembam Mukosa bibir lembam - - Mukosa bibir lembam Mukosa bibir lembam
9 Leher Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesara n kelenjar tiroid - - Tidak ada pembesara n kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
No Pemeriksa an Fisik Tn. K Ny. S An .K An . P An. S An.S
10 Dada Simetris Simetris - - Simetris Simetris
11 Abdomen Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan - - Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan 12 Ekstermita s Tidak ada edem Tidak ada edem - - Tidak ada edem Tidak ada edem 13 Kulit Lembab, <2dtik Lembab, <2dtik - - Lembab, <2dtik Lembab, <2dtik 14 Keluhan Nyeri pada
kaki
Tidak ada - - Batuk pilek Batuk pilek
H. HARAPAN KELUARGA
Masasalah kesehatan dapat tertangani dan keluarga menjadi keluarga yang sehat dari penyakit, sehingga bisa atau dapat berkumpul dengan anak atau kerabat
yang jauh.
I. ANALISA DATA
NO Data fokus Etiologi Problem
1 Ds: ibu An. S mengatakan bahwa ankanya batuk pilek minggu ini Do: - terlihat anaknya batuk dan pilek - Bunyi ronchi ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA Bersihan jalan nafas
No Data Fokus Etiologi Problem
2 Ds: ibu An. S mengatakan bahwa ankanya batuk pilek disertai dahak Do: ruangan tampak lembab ventilasi dan pencahayaan kurang baik, batuk disembarang tempat
Ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan Resiko penularan penyakit ISPA
3 Ds : Ibu An. S mengatakan anak saya selama sakit tidak mau makan, minumnya mau. Sebelum sakit makannya mau tapi sedikit. Do : Pasien Kurus - BB : 13 Kg, TB : 105 cm, BB ideal : 15 Kg - BB sebelum sakit : 14 Kg - Likar lengan : 13,5 cm Lingkar abdomen : 54 cm - Porsi makan 2-3 sdm - Pasien lemah Turgor kulit
kering Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
J. DIAGNOSA KEPRAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
2. Resiko penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sait
K. SCORING
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA No Kriteria Score Bobot Hitungan Pembenaran 1 Sifat masalah aktual
Skala:
a.Tidak atau kurang sehat b.Ancaman kesehatan c.Keadaan sejahtera 3 2 1 1
3/3 x1=1 Saat ini An. S masih mengalami batuk dan pilek pada malam hari
2 Kemungkinan masalah dapat diubah mudah Skala: a.Mudah b.Sebagian c.Tidak dapat 2 1 0 2
2/2x 2=2 Tidak ada tindakan untuk mengatasi karena
pengetahuan kurang
3 Potensi masalah untuk dicegah Skala: a.Tinggi b.Sedang c.Rendah 3 2 1 1
2/3 x1=2/5 An. S mengatakan batuk
4 Menonjolnya masalah Skala: a.Masalah berat harus ditangani
b.Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani c.Masalah tak dirasakan
2
1
0
1
2/2 x1=1 An. S mengalami batuk dan pilek yang sangat mengganggu dan ingin diberitaahu cara mengatasinya
2. Resiko penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
No Kriteria Score Bobot Hitungan Pembenaran 1 Sifat masalah aktual
Skala:
a.Tidak atau kurang sehat b.Ancaman kesehatan c.Keadaan sejahtera 3 2 1 1
2/3 x1=3/5 Saat ini keluarga belum tau efek dari ISPA
2 Kemungkinan masalah dapat diubah mudah Skala: a.Mudah b.Sebagian c.Tidak dapat 2 1 0 2
1/2x 2=1 Tidak ada tindakan dikarnakan pengetahuan keluarga kurang
3 Potensi masalah untuk dicegah Skala: a.Tinggi b.Sedang c.Rendah 3 2 1 1
2/3 x1=2/5 Masalah sudah lama dan ada upaya yang
dilakukan
4 Menonjolnya masalah Skala: a.Masalah berat harus ditangani
b.Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani c.Masalah tak dirasakan
2
1
0
1
2/2 x1=1 Keluarga belum tau cara penanganan resiko infeksi dan pencegahan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit
No Kriteria Score Bobot Hitungan Pembenaran 1 Sifat masalah aktual
Skala:
a.Tidak atau kurang sehat b.Ancaman kesehatan c.Keadaan sejahtera 3 2 1 1
2/3 x1=3/5 Saat ini keluarga belum mengtahui cara
penangana penurunan berat badan An. S
2 Kemungkinan masalah dapat diubah mudah Skala: a.Mudah b.Sebagian c.Tidak dapat 2 1 0 2
1/2x 2=1 Tidak ada tindakan untuk mengtasi
3 Potensi masalah untuk dicegah Skala: a.Tinggi b.Sedang c.Rendah 3 2 1 1
2/3 x1=2/5 Masalah sudah lama dan ada upaya yang
dilakukan
4 Menonjolnya masalah Skala: a.Masalah berat harus ditangani
b.Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani c.Masalah tak dirasakan
2 1 0 1 2/2 x1=1 Keluarga belum mengetahui cara penataan yang benar dalmpemberian nutrisi
L. PRIORITAS MASALAH KEPRAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
2. Resiko penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sait
M. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Dx.Keprawatan Tujuan khusus intervensi
1 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
Tujuan jangka panjang adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga mampu untuk merawat An. S yang sakit ISPA
Tujuan jangka pendek adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mampu :
1. Mengenal masalah kesehatan ISPA 2. Mengambil keputusan
yang tepat terkait pada An. S yang menderita ISPA
3. Merawat An. S yang menderita sakit ISPA
a. Kaji kemampuan keluarga tentang masalah kesehatan ISPA
b.Kaji kemampuan keluarga bagaimana dalam merawat anggota yang sakit ISPA c. Jelaskan pada keluarga
tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda gejala, pencegahan dan cara pengobatan.
d.Demonstrasikan cara pengobatan penyakit ISPA dengan membuat
larutan/minuman yang terbuat dari kecap dicampur dengan jeruk nipis.
e. Beri kesempatan pada keluarga Tn. M untuk mendemonstrasikan ulang f. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya g. Beri kesimpulan dari hasil
tindakan keperawatan yang telah dilakukan
No Dx.Keperawatan Tujuan khusus intervensi 2 Resiko penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
Tujuan jangka pajang:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan An. S yang sakit ISPA, pasien tidak mengalami atau tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Tujuan jangka pendek: Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan. a) Kaji pengetahuan keluarga tentang infeksi b) Jelaskan pengertian infeksi c) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. d) Evaluasi kemampuan keluarga.
Beri reinforcement positif atas kemempuan keluarga
Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
a) Jelaskan akibat ISPA Paru bila tidak diobati
b) Beri kesempatan keluarga untuk memutuskan c) Beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga yang tepat
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
a) Jelaskan cara pencegahan ISPA Paru.
b) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
c) Evaluasi kemampuan keluarga
d) Beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan yang sehat.
a) Jelaskan lingkungan yang baik bagi pasien ISPA. b) Beri kesempatan
keluarga untuk bertanya. c) Evaluasi kemampuan
No Dx.Keperawata n keluarga
Tujuan khusus intervensi
d) Beri reinforcement positif terhadap kemempuan keluarga.
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.
a) Jelaskan fasilitas kesehatan yag bisa digunakan
b) Beri kesempatan untuk memilihnya
c) Motivasi keluarga untuk mengunjunginya
d) Ber reinforcement atas kunjungn keluarga 3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, masalah dapat teratasi dengan KH :
- BB normal : 15 kg - Porsi makan habis - Turgor kulit elastis
- Kaji kebuthan nutris - Timbang secara rutin - Berimakanan yang
menarik dan hangat - Anjurkan berikan
makanan sedikit tapi serinng
N. FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA No Dx.Kep.
keluarga
Implementasi Evaluasi Paraf
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
Tujuan jangka pendek adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mampu untuk merawat Tn. M yang sakit ISPA Implementasi : Menanyakan apakah keluarga mengetahui tentang masalahnya. Menanyakan apakah keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
Memberikan
pendidikan kesehatan pada keluarga dengan menjelaskan pengertian ISPA, penyebab, tanda gejala, pencegahan dan pengobatan. Mendemonstrasikan cara pengobatan S : Keluarga Tn. K mengatakan sudah tahu cara pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA O : Tampak mampu mendemonstrasikan cara pengobatan penyakit ISPA dengan membuat larutan/minuman yang terbuat dari kecap dicampur dengan jeruk nipis. A : Masalah teratasi
sebagian
No Dx.Kep. keluarga
Implementasi Evaluasi Paraf
penyakit ISPA dengan membuat
larutan/minuman yang terbuat dari kecap dicampur dengan jeruk
nipis. Memberi kesempatan pada keluarga Tn. K untuk mendemonstrasikan ulang. Memberikan kesempatan keluarga Tn. K untuk bertanya Memberikan kesimpulan hasil tindakan
No Dx.Kep. keluarga
Implementasi Evaluasi Paraf
2 Resiko penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
a) Menjelaskan akibat ISPA Paru bila tidak diobati b) Memberi kesempatan keluarga untuk memutuskan c) Memberi reinforcement positif atas keputusan keluarga yang tepat Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit. a) Menjelaskan cara pencegahan ISPA Paru. b) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. valuasi kemampuan keluarga Memberi reinforcement positif atas keberhasilan keluarg
S : Keluarga Tn. K sudah lebih mengetahui cara pencegahan dan penanganan
O : terlihat menutupi mulut ketika batuk, membuang ludah tidak sembarangan, sudah agak bersih tempatnya A : Masalah teratasi sebagian
No Dx.Kep. keluarga
Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan yang sehat.
a) Menjelaskan lingkungan yang baik bagi pasien ISPA. b) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. c) Mengevaluasi kemampuan keluarga. d) Memberi reinforcement positif terhadap kemempuan keluarga. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan. a) Menjelaskan fasilitas kesehatan yag bisa digunakan b) Meberi kesempatan
No Dx.Kep. keluarga
Implementasi Evaluasi Paraf
3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota yang sait - Menkaji kebuthan nutris - Menimbang secara rutin - Memberimakanan
yang menarik dan Hangat - Menganjurkan makanan sedikit tapi serinng S : ibu An. S mengatakan Masih belum mau makan
kalau makan jajan baru mau makan. O : - porsimakan 3-4 sdm - Turgor kulit elastis - BB belum ada kenaikan : 13 kg A : Masalah teratasi Sebagian P : lanjutkan intervensi