DOSA
Tugas Artikel Bahasa Indonesia
Oleh :
Dwi Putra Nugraha Satria Adi, Bonaventura
Tingkat 1
FT.3764
Progam Studi Ilmu Teologi
Jurusan Teologi Fakultas Teologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
DOSA
1. Pendahuluan
Dosa adalah perbuatan yang merusak hubungan antara manusia dan Tuhan. Agama menjelaskan bahwa dosa adalah tindakan kesalahan yang melanggar kehendak Allah dan hukum agama.1 Istilah dosa dimulai dari peristiwa manusia pertama yakni Adam dan Hawa yang melanggar perintah Tuhan. Pelanggaran yang dilakukan oleh Adam dan Hawa mengakibatkan diusirrnya mereka dari taman Firdaus (Kej 3:1-24) dan seiring waktu dosa mulai berkembang dan menjalar ke seluruh dunia dimulai dari dosa Kain terhadap Habel (Kej 4:1-26).
Gereja Katolik menjelaskan bahwa tindakan Adam dan Hawa menimbulkan dosa yang memutus hubungan antara manusia dengan Allah. Putusnya relasi Allah terhadap manusia disebabkan karena manusia tidak taat dan memalingkan hati dari Allah (KGK 1850). Dengan putusnya hubungan antara manusia dan Allah, manusia dmenimbulkan konsekwensi dari dosa yakni muncul kejahatan ke dalam dunia.
2. Isi
Gereja membagi dosa ke dalam beberapa kategori, yakni dosa asal, dosa besar, dosa kecil dan tujuh dosa pokok.2 Berikut penjabaran dosa berdasarkan kategorinya :
2.1. Dosa Asal :
Istilah dosa asal mengacu pada refleksi Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma yang menjelaskan bahwa karena perbuatan satu orang dosa menyebar luas (Rm 5:19). Dasar dari refleksi Paulus mengacu pada dosa yang dilakukan oleh manusia pertama pada masa awal penciptaan (Kej 3:5). Dosa manusia pertama inilah yang diwariskan turun temurun kepada generasi manusia selanjutnya.
2.2. Dosa besar :
Dosa besar adalah dosa yang dilakukan manusia secara bebas dan sadar melawan hukum Allah. Gereja mengakui secara sah tiga dosa besar yaitu pembunuhan, perzinahan, dan murtad. Selain itu terdapat beberapa dosa yang termasuk dalam dosa besar sejauh dilakukan dengan pengertian dan persetujuan penuh pelaku. Namun sejauh apapun penilaian manusia terhadap dosa, yang dapat berhak memberikan penilaian adalah kerahiman dan keadailan Allah (KGK 1855).
2.3. Dosa ringan :
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoneisa : Edisi Keempat (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), 365.
2 Gerald O’Collins, S.J. – Edward G. Farrugia, S.J., A Concise Dictionary Of Theology, trans. I. Suharyo, Pr, Kamus Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 59-61.
Dosa ringan adalah dosa yang dilakukan manusia tanpa kesadaran dan kebebasan penuh. Dosa ringan membuat sesorang lekat terhadap sesuatu tetapi tidak membuat orang berpaling dari Allah (KGK 1862). Namun, orang harus berhati-hati karena dosa ringan juga bisa membawa orang sampai kepada dosa berat yakni dengan melakukan tujuh dosa pokok.
2.4. Tujuh Dosa Pokok
Tujuh dosa pokok adalah nafsu liar, gelojoh, rakus, iri hati, marah, sombong, lesu. Tujuh dosa pokok ini bila dilakukan tidak merusak hubungan manusia dengan Allah karena tidak menjadikan manusia lawan Allah. Namun perlu disadari, ketujuh dosa pokok yang termasuk dosa ringan memperlemah rahmat ilahi dan menghambat relasi manusia dengan Allah karena secara tidak langsung berhubungan dengan sepuluh perintah Allah.3
3. Penutup
Hidup manusia tidak bisa lepas dari dosa karena sejak manusia pertama dosa diwariskan kepada manusia selanjutnya. Dosa sejatinya melukai kasih Allah kepada manusia. Walaupun begitu, kerahiman Allah selalu tersedia bagi manusia yang dengan sungguh menyesali dosa-dosanya dan ingin bertobat. Dengan pertobatan, manusia bisa kembali berelasi dan menerima kasih Allah. Oleh karena itu hendaknya kita sebagai umat manusia sebisa mungkin tidak berbuat dosa, bukan supaya tidak menerima hukuman tetapi agar relasi kita dengan Allah tidak terganggu dengan dosa.
DAFTAR PUSTAKA :
Dokumen :
Katekismus Gereja Katholik
Kamus :
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indoneisa : Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
O’Collins, S.J., Gerald – Edward G. Farrugia. S.J. A Concise Dictionary Of Theology. Diterjemahkan oleh I. Suharyo. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Internet :
T, Stefanus., - Ingrid Listiati Tay. “10 Perintah Allah & 7 dosa pokok”. Diakses Rabu 30 November, 2016. http://www.katolisitas.org/10-perintah-allah-7-dosa-pokok/.html.
3 “10 Perintah Allah & 7 dosa pokok”, Stefanus Tay - Ingrid Listiati Tay, diakses Rabu 30 November, 2016.
http://www.katolisitas.org/10-perintah-allah-7-dosa-pokok/.html.