• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Kusuma Hikmat Ningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya, 2005.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Kusuma Hikmat Ningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya, 2005."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Penghantar, Simbiosa Tekatama Media, Bandung, 2005.

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Pt.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Djunarto Totok, Manajemen penerbitan pers,Remaja Rosada Karya, Bandung, 2000. Eriyanto Analisis Framing. PT. LKIS, Yogyakarta, 2002.

Eriyanto, Analisis Framing, Kontruksi Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta, LKis Yogyakarta, 2009.

H. Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2006. H. Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali. Jakarta. 2006.

Junaedi Fajar, Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi, Kencana, Jakarta, 2013. Kriyantono Metode Kualitatif, Jakarta, 2006.

Kriyantono Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006.

Kusuma Hikmat Ningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Mcquai Dennis, Mass Communication Theory, Agus dharma dan Aminnudin Ram, Jakarta, Erlangga, 1987.

Moleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.

Oetama Jakob, Pers Indonesia, Berkomunikasi dalam masyarakat tidak tulus, Jakarta, Kompas Media Nusantara, 2004.

Rakhmat Jalaludin, Psikologi Komunikasi. PT. Remaja rosdakarya.Bandung, 2005.

Samsul Asep M Romli Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Rosadakarya, Bandung, 2005.

Severin, Werner J. dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005.

(2)

Sobur Alex, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosada Karya, Bandung, 2006.

Syamsul Asep M Romli,Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Onlin,Penerbit Nuansa Cendikia, Bandung, Tahun 2012.

(3)

LAMPIRAN BERITA

1. Berita Detik.com Diminta Gerindra Mundur dari Gubernur, Saya Bukan dipilih Anda

Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari jabatannya karena sudah memutuskan mundur dari partai. Seperti biasa, Ahok menanggapi serangan itu dengan sindiran yang tak kalah tajam."Yang milih saya bukan Anda," sindir Ahok di kantornya, Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/9/2014) Ahok meminta mantan rekan di partainya itu tidak perlu lagi meributkan keputusan politik yang sudah diambilnya. Posisi Ahok yang tinggal hitungan waktu duduk sebagai Gubernur DKI melalui proses politik yang saling berkaitan. "Lu nggak usah iri lah. Saya juga kampanye dukung Prabowo lah semua. Pas Jokowi kepilih, ya nasib gua," tegas Ahok dengan gayanya yang khas. Sebelumnya Mohamad Taufik tidak mempermasalahkan Ahok yang mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota partai. Namun Taufik juga meminta Ahok mundur dari jabatannya jika nanti menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau mundur dari partai tetap bisa jadi gubernur. Tapi kalau mau konsisten setelah mundur dari partai ya mundur juga dari jabatan gubernur," kata Taufik di Gedung DRPD, Selasa (9/9) lalu.

2. Berita Detik.com Keluar Dari Gerindra, Ahok : Saya Tidak akan ke PDIP

Jakarta - Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera menyiapkan surat

pengunduran diri dari Gerindra, partai yang menaunginya. Meski demikian, Ahok tak akan pindah ke PDIP yang selama ini dekat dengannya.

"Saya tidak akan masuk ke PDIP juga," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014). Ahok mengatakan hubungannya dengan PDIP selama ini memang baik. Namun dia menegaskan tak akan masuk parpol hingga masa jabatannya di DKI berakhir hingga 2017. "Jadi lebih baik dalam 3 tahun ini saya konsentrasi ngurusin Jakarta saja sudah, kan masa saya tinggal 3 tahun," ujarnya. Ahok menegaskan keputusannya mundur dari Gerindra karena tak sejalan dengan keinginan partai

(4)

Menurut Ahok, jika pilkada lewat DPRD, orang-orang baik akan susah terpilih. Dia juga yakin dirinya tak akan bisa menjadi Gubernur DKI di Pilgub 2017 jika pemilihan lewat DPRD. "2017 Nggak mungkin kepilih saya kalau lewat DPRD," tuturnya.

3. Berita Detik.com

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah membulatkan tekadnya untuk keluar dari partai Gerindra. Untuk membuktikannya, pria yang kerap disapa Ahok ini mengaku sudah menyiapkan surat pengunduran diri dan akan mengirimnya ke DPP Gerindra hari ini juga. Apakah dengan keluar dari partai, Ahok masih bisa 'naik kelas' jadi Gubernur DKI Jakarta?

"Nggak ada kaitannya, karena dia bukan anggota legislatif. Kalau anggota legislatif mengundurkan diri dari partai tentu nggak bisa (maju lagi). Kalau kepala daerah tidak ada syarat harus dari parpol," ujar Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, saat dihubungi, Rabu (10/9/2014).

"Hanya pencalonannya saja yang diusung parpol, tapi dia (kepala daerah) boleh dari partai atau non parpol," imbuhnya.

Menurutnya, mundurnya Ahok dari partai berlambang Garuda emas itu tidak akan mempengaruhi jabatan yang akan diisinya menggantikan presiden terpilih Joko Widodo yang maju ke Istana.

"Nggak masalah, dari sisi persyaratan nggak masalah. Tapi mungkin dukungan dari parlemen DPRD. Tapi kalau keabsahan nggak bermasalah," tegas Sumarno. Sebelumnya, Ahok sempat mengumbar keinginannya untuk keluar dari Gerindra. Tanpa diduga, ternyata dia sudah menyiapkan surat pengunduran diri dan mengirimnya ke DPP Partai pada hari ini juga.

“Hari ini saya siapkan surat pengunduran diri untuk keluar, akan saya kirim ke DPP untuk nyatakan berhenti dan keluar dari partai Gerindra,” kata Ahok kepada wartawan usai meresmikan layanan taksi bagi kaum difabel di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).

Ahok menyebutkan alasannya karena dia menganggap arah dan putusan partai berlambang Garuda itu sudah tidak sesuai dengan nuraninya. Pasalnya partai

(5)

Gerindra menjadi lokomotif yang mengusung ide Pilkada tak langsung dalam pembahasan RUU Pilkada di DPR.

4. Berita vivanews.com Ahok mundur, Ketua Gerindra DKI Terima Dengan Senang Hati

VIVAnews - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menyambut baik

pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal pengunduran dirinya dari keanggotaan Partai Gerindra. "Dengan senang hati saya terima (surat pengunduran diri itu). Kalau saya yang memutuskan, saat menerima surat itu, pada jam itu juga saya setujui dan saya keluarkan surat keputusan pemberhentiannya," ujar Taufik saat ditemui di ruangannya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu 10 September 2014.

Menurut Taufik, keputusan pengunduran diri itu murni merupakan keputusan yang diambil Ahok secara pribadi usai pernyataannya kemarin. Ia menilai, Ahok memang perlu keluar dari partai karena menolak memperjuangkan hal yang sama dengan partai itu.

"Partai enggak pernah minta dia keluar. Ngapain? Itu kan dimulai dari pernyataan Ahok sendiri. Partai itu hanya butuh kader yang taat dengan AD/ART organisasi. Kewajiban anggota diatur dalam ayat 2. Memperjuangkan dan mengamankan kewajiban partai, itu jelas kewajiban," kata dia.

5. Berita vivanews.com Sekjen PDIP Kami Buka Pintu Untuk Ahok

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, angkat bicara terkait pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Tjahjo mengatakan PDIP membuka pintu bila Ahok ingin bergabung. "Kami menghargai sikap politik Pak Ahok untuk mengambil sebuah putusan politik," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 10 September 2014.

(6)

"Bagi PDIP, bagi Mega, bagi Jokowi, Ahok sudah dianggap bagian warga besar. Karena selama ini komunikasi Ahok dengan Mega dan Jokowi mulai awal proses Pilkada hingga sekarang sering saling ketemu, saling curhat," ujarnya.

Tjahjo mengatakan PDIP membuka pintu bila kelak Ahok akan bergabung. "Kalau satu saat nanti, kalau memang benar dan Ahok keluar dari partainya, atau mungkin ingin bergabung dengan PDIP, kami selaku sekjen selalu terbuka, tambah teman istilah Pak Jokowi," katanya.

Bergabungnya Ahok di partai berlambang kepala banteng ini menurut Tjahjo tidaklah rumit. "Saya kira tidak jadi masalah bagi Bu Mega, selama ini komunikasi dengan baik. Sama Jokowi komunikasi juga baik, membangun DKI dan sebagainya," ujarnya.

Sebelumnya Ahok mengatakan telah menyiapkan surat pengunduran dirinya dari Partai Gerindra. Pengunduran diri merupakan puncak dari ketidaksetujuan mantan Bupati Belitung Timur itu terhadap wacana pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD yang didukung oleh fraksi Partai Gerindra dan koalisi merah putih di DPR. "Hari ini saya siapkan suratnya, akan saya kirim ke DPP. Saya nyatakan berhenti, keluar dari Partai Gerindra," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 10 September 2014.

Ahok beralasan pengunduran diri perlu dilakukan karena dia sudah tidak bisa lagi menjadi kader yang baik dan mengikuti AD/ART partai.

"Secara AD/ART, anggota partai itu harus tunduk pada putusan partai. Kalau saya sudah tidak bisa tunduk seperti ini, ya sudah, konsekuensinya saya ajukan surat berhenti. Itu saja," ujarnya.

6. Berita vivanews.com Gerindra Ahok Bisa Gagal jadi Gubernur

VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat

menyatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bisa gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta, jika Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta tidak merestui.

Ahok-- sapaan akrab Basuki akan menggantikan Joko Widodo yang telah terpilih menjadi Presiden periode 2014-2019.

(7)

"Kalau DPRD DKI Jakarta menolak pengunduran diri Ahok, maka kewenangan mengangkat pejabat pelaksana tugas gubernur ada di Kemendagri. Nanti, Kemendagri yang akan memilih Plt Gubernur DKI Jakarta," ujar Martin di Gedung DPR, Jakarta, Senin 15 September 2014.

Anggota Komisi Hukum DPR itu menyayangkan langkah Ahok yang memilih mundur dari Partai Gerindra, hanya karena tidak sepaham mengenai usulan pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui DPRD.

Padahal, kata dia, jika berbeda pandangan soal sistem pemilihan kepala daerah, bisa dikomunikasikan ke partai.

"Selama ini, dia terlalu banyak bicara politik. Harusnya, dia bereskan Jakarta. RUU Pilkada itu masalah politik dan wilayahnya DPR RI," Martin menegaskan. Martin yakin, ke depan tidak ada satu partai pun yang mau menampung Ahok. Sebab, sikap mantan bupati Belitung Timur itu cenderung kasar dan kontroversial.

"Sikap Ahok justru bisa membuat perpecahan di internal parpol, dan membuat parpol tidak tenang. Bahkan, seringkali menimbulkan perselisihan sejumlah pihak," katanya.

Terkait pernyataan sejumlah partai yang bersedia menampung Ahok, Martin menilai itu hanya basa basi saja. Menjadikan permasalahan Ahok dengan Partai Gerindra sebagai isu yang seksi.

"PDIP itu hanya kipas-kipas saja, mereka juga mikir kalau harus terima Ahok," kata Martin.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Toko Sumber Rejo Semarang dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal atas penjualan barang dagangan masih belum bisa

Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem monitoring ketinggian cairan infus berbasis sensor serat optik evanescent

Komposit adalah salah satu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen dimana sifat mekanik

Berdasarkan hasil penelitian yaitu pretest diketahui sikap dalam memberikan pendidikan seksual dini pada orang tua khususnya ibu rumah tangga dengan anak usia 9-

Nilai parameter yang ditunjukan persamaan tersebut dapat dibaca sebagai jika di suatu kabupaten/kota terjadi peningkatan alokasi tenaga kerja pada sektor yang lebih

Banyak faktor berperan dalam patogenesis asma bronkiale, namun yang penting adalah antara lain antigen yang berasal dari lingkungan, terutama aeroellrgen yang sangat berhubungan

Dasar hukum pelayanan lansia meliputi UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Upaya Peningkatan

Biaya produksi merupakan biaya utama dalam perusahaan manufaktur yang terdiri dari baiaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik,