PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN
PERMUKIMAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
SULFITAYANTI
105720399912
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN
PERMUKIMAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
SULFITAYANTI
105720399912
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
ekonomi pada jurusan manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul skripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROV. SUL-SEL Nama Mahasiswa : SULFITAYANTI
No. Stambuk/Nim : 105720399912
Jurusan : MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Menyatakan bahwa skripsi telah diperiksa dan diajukan didepan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar pada tanggal 24 juni 2016
Makassar, 2016
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Lilly Ibrahim, M.Si Syarthini Indrayani, SE., M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen
Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. Aris Passigai, SE., MM
iv MOTTO
Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah
Jadilah pemenang karena kemampuan, bukan menang karena kecurangan.
Pada dasarnya Belajar adalah gerbang meraih sukses.
Belajar hari ini, berhasil di masa mendatang.
(sulfitayanti)
Sukses itu kemauan, bukan kewajiban
v ABSTRAK
Sulfitayanti (2016) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja
Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi, Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing (I) Hj. Lilly Ibrahim Pembimbing (II) Syarthini Indrayani
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempengaruhi apakah Disiplin Kerja Pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan pembagian data kuisioner. Untuk melihat signifikansi pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji koefisien
determinasi (r2) dan Uji-t (Uji secara Signifikansi) dengan menggunakan program
Software Statistical Program of Social Science (SPSS) ver. 23.0 for Windows.
Hasil pengaruh mengungkapkan bahwa Disiplin Kerja Pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu „alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah Subehanahu Wataala berkat petunjuk
hidayat-Nyalah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah
direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Tata Ruang Dan Permukiman Provinsi
Sulawesi Selatan” .
Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai cobaan ditemui maupun kesulitan,
rintangan dan hambatan yang penulis temui sejak dari awal pembuatan skripsi ini
hingga menjelang penyelesaiannya tetapi dapat teratasi berkat prinsip yang
disadari penulis.
Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan pula
kepada :
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM., selaku ketua jurusan manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dra. Hj. Lilly Ibrahim, M.Si., dan Ibu Syarthini Indrayani,SE., M.Si.,
vii
meluangkan waktunya dalam mengarahkan dan membimbing untuk
menyatuhkan wahana sehingga Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
5. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen pada Universitas Muhammadiyah
Makassar.yang telah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama
mengikuti kuliah.
6. Bapak Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan,
yang telah bersedia menerima dan memberikan data/informasi yang
dibutuhkan sehubungan dengan pembahasan Skripsi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa utamanya yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
8. Terkhusus ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua
atas segala jerih payah, dorongan dan doanya demi mencapai keberhasilan
penulis dalam penempuh cita-cita.
Harapan penulis, semoga segala bantuan yang diberikan oleh berbagai
pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah Swt, Amin.
Wassalamu „alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Makassar, JUNI 2016
viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii ABSTRAK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PengertianDisiplinKerja ... 7
B. Indikator-Indikator Kedisiplinan ... 10
C. Pengertian Produktivitas Kerja ... 11
D. Faktor-Faktor Yang Mempeengaruhi Produktivitas Kerja ... 13
E. Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja... 16
F. Penelitian Terdahulu ... 19
G. Kerangka Pikir ... 21
H. Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Peneitian ... 23
B. Metode Pengumpulan Data ... 23
C. Jenis Dan Sumber Data... 25
D. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 25
E. Populasi Dan Sampel ... 26
ix
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi
Sulawesi Selatan ... 29
B. Visi dan Misi Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi Sulawesi Selatan ... 31
C. Tujuan didirikannya Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman ... 31
D. Struktur Organisasi ... 32
E. Struktur Jabatan ... 32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden ... 42
B. Deskripsi Variabel ... 43
C. Pengujian Hipotesis ... 48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49
x DAFTAR TABEL
tabel : Halaman
5.1 karakteristik responden ... 42
5.2 Jumlah persentase responden pada setiap item pernyataan ... 44
5.3 Hasil olahan hasil regresi mengenai Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kinerja Pegawai ... 46
L
A
M
P
I
R
A
N
KUISIONER
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI
SULAWESI SELATAN
Bersama ini saya memohon kesedian saudara untuk mengisi daftar kuisioner yang diberikan. Informasi yang saudara berikan akan sangat berarti dalam penelitian saya. Atas bantuan dan perhatian yang bapak/ibu berikan saya ucapkan banyak terima kasih.
1. Identitas Responden
Nama : ... Jabatan/Golongan : ... Jenis Kelamin : Pria Wanita Umur : ... Tahun
2. Keterangan
Isilah jawaban berikut dengan tanda checklist ( √ ). Dengan skala penilaian sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : 5
Setuju (S) : 4
Kurang Setuju (KS) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
A. Dsiplin Kerja (X)
No. Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS STS
1. Saya datang tepat waktu dalam bekerja.
2. Saya ikut andil memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan.
3. Saya secara rutin mendapatkan saran dan arahan dari pemimpin.
4. Jarak tempat tinggal dan tempat kerja tidak mempengaruhi ketepatan waktu saya.
5. Saya selalu menaati aturan yangada dalam kantor.
6. Pulang sebelum waktunya sudah jadi hal lumrah dikantor saya
7. Pemotongan gaji saat tidak masuk dihari kerja. 8. Memakai pakaian dinas tiap hari
9. Menyelesaiakan tugas sebelum diminta atasan 10. Atasan akan menegur saya bila membuat
B. Produktivitas Kinerja (Y)
No. Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS STS
1. Saya merasa sangat kreatif dalam pekerjaan saya
2. Partisipasi saya terhadap kinerja perusahaan sangat baik
3. Saya selalu berharap kompensasi di setiap kerja keras saya
4. Berkomunikasi yang baik harus di terapkan dan di miliki setiap pegawai
5. Prinsip kerja harus di terapkan dengan baik 6. Apakah semangat dalam bekerja itu penting 7. Saya merasa jujur dalam melakukan pekerjaan
saya
8. Saya merasa nyaman dalam lingkungan kerja saya
9. Kerjasama sangat di butuhkan dalam penyelesaian pekerjaan
10. saya memiliki beban kerja yang sangat berlebihan
DATA TABULASI KUISIONER 1. Variabel Disiplin Kerja
X JUMLAH NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 1 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46 2 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 45 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 6 3 5 3 5 5 3 5 5 4 3 41 7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 8 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 47 9 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 10 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 11 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 46 12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 13 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 15 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 17 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 19 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 46 20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 21 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 22 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 46 23 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 24 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 25 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 46 26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 45 27 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48 28 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 29 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 47 30 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 48 31 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 32 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 33 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 35 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 47 36 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
37 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 45 38 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 47 39 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 46 40 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 41 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45 42 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46 43 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47 44 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 45 45 5 5 4 4 5 5 5 2 3 5 43 46 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 46 47 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 47 48 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 49 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 46 50 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 47 51 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48 52 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47 53 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47 54 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 55 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 46 56 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 46 57 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 47 58 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 47 59 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 46 60 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 47
2. Variabel Produktivitas Kinerja
Y JUMLAH Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 47 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 46
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 48 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 46 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 47 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 46 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 45 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 47 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 47 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 46 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 46 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 47 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 47 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 47 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 47 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 47 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 46
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 47 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 47
REGRESION Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 DISIPLIN_KERJ Ab . Enter
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KINERJA b. All requested variables entered.
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .454a .206 .192 1.078
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 17.506 1 17.506 15.059 .000b
Residual 67.427 58 1.163
Total 84.933 59
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KINERJA b. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 32.054 4.077 7.862 .000 DISIPLIN_KERJA .335 .086 .454 3.881 .000
RIWAYAT HIDUP
Sulfitayanti, lahir di sinjai pada tanggal 01 november 1993. Penulis
adalah anak ke lima dari enam bersaudara, buah kasih dari Alm. Darwis Ahmad dan Manika. Penulis memulai memasuki jenjang pendidikan dasar di bangku SD 39 pattongko pada tahun 1999 dan tamat di SD pada tahun 2005.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 3 Sinjai dan selesai pada tahun 2008. Kemudian pada tahun yang sama itu juga, penulis melanjutkan pendidikannya ke SMK Negeri 3 Sinjai dan berhasil lulus pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dan alhamdulillah diterima masuk di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.
Berkat pertolongan Allah Subhana Wataala, perjuangan dan kerja keras yang disertai iringan doa dari orang tua dan saudara, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dan dapat berhasil dengan tersusunnya Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan “.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia
merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini
dikarenakan adanya garis ketersinggungan atau interaksi antar individu itu sendiri,
pada organisasi maupun pada teknologinya. Hal ini mengakibatkan kehidupan
dinamik dalam suatu organisasi akan menjadi suatu dinamika itu sendiri.
Manusia sebagai salah satu aspek pendukung dalam perubahan-perubahan
sehingga dibutuhkan potensi–potensi sumber daya yang potensial untuk mengikuti
perkembangan teknologi. Manusia merupakan unsur penting dalam organisasi di
berbagai perusahaan atau instansi Oleh sebab berhasil tidaknya suatu perusahaan
atau instansi sangat bergantung pada usaha yang dilakukan oleh manusia atau
pegawai itu sendiri. Oleh karena itu, setiap pimpinan baik instansi pemerintahan
maupun swasta harus memiliki kemampuan di dalam memotivasi pegawainya
agar dapat bekerja dan memiliki kesungguhan sehingga aktivitas
perusahaan/instansi dapat berjalan lancar dan tujuan perusahaan/instansi dapat
tercapai.
Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang industri dan
teknologi jauh lebih cepat dibandingkan perkembangan ilmu pengetahuan
2
teknologi tersebut membawa akibat yakni perubahan-perubahan dalam sifat, fisik
maupun mental dari pekerjaan serta perubahan dalam struktur organisasi.
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi yang pokok dan
terpenting dibandingkan faktor produksi lainnya, karena manusia memiliki karsa,
dan kebutuhan hidup baik dalam bentuk materil maupun spiritual. Sebab dengan
adanya sumber daya manusia, suatu perusahaan atau organisasi dapat berjalan
dengan baik. Tetapi, suatu perusahaan atau organisasi memerlukan sumber daya
manusia yang berkualitas agar mampu memberikan hasil yang diharapkan dengan
cara memberikan motivasi secara tepat. Ketidaksesuaian antara kebutuhan dan
hasil yang diharapkan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya
kelesuan dan kejenuhan dalam menjalankan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam
rangka meningkatkan produktivitas kinerja pegawai pemberian kompensasi
merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian khusus. Dengan
tuntutan hidup tersebut, maka pemberian kompensasi yang setimpal dengan
prestasi kerja dapat menghasilkan gairah kerja yang positif dan pada akhirnya
meningkatkan pertumbuhan perusahaan/instansi.
Aspek kompensasi merupakan motivator yang dapat meningkatkan
prestasi kerja, ini merupakan pemberian balas jasa kepada faktor–faktor produksi
(SDM) yang bekerja secara maksimal dalam peningkatan produktivitas kinerja
perusahaan atau instansi. Baik berupa kompensasi langsung (finansial) dalam
bentuk uang atau barang yang mempunyai nilai pasar dan dapat memberikan
kebutuhan ekonomis, maupun kompensasi tidak langsung (non– finansial) seperti
3
pegawai, Sering terjadi produktivitas kinerja pegawai menurun diakibatkan karena
kedisiplinan kerja yang tidak optimal dalam bekerja. Produktivitas seorang
pegawai kadang-kadang belum dicurahkan sesuai dengan kecakapan dan
kemampuan yang dimilikinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu faktor yang mungkin
menjadi penyebab utama rendahnya produktivitas pegawai adalah kurangnya
tanggung jawab terhadap pekerjaan . Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan
produktivitas pegawai, maka yang perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh
dari pihak manajemen suatu perusahaan atau organisasi adalah disiplin kerja,
sebab akan sangat menentukan dan mempengaruhi produktivitas dan pencapaian
tujuan. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan instansi harus
memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja bawahannya. Semangat kerja
merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang
untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan baik. Dan dengan adanya disiplin kerja
akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja efektifitas tugas pekerja, dengan adanya
kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana
kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah
ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia
sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tercapainya suatu tujuan perusahaan
tidak lepas dari produktivitas sumber daya manusia di dalamnya. Produktivitas
sumber daya manusia ditentukan oleh kedisiplinan dalam bekerja sehingga dapat
menimbulkan semangat kerja dan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan penuh
4
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
salah satu instansi yang berlandaskan undang-undang, dari waktu ke waktu
dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dalam mengatur tata ruang dan
permukiman dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan dibentuknya
instansi ini. Dinas Pekerjaan umum (PU) berdiri pada zaman Belanda,dahulu
bernama PW dan kini telah menjadi bidang dinas pekerjaan umum dan merupakan
salah satu instansi dibawah naungan departemen pekerjaan umum yang
berkedudukan di jakarta sebagai pusat. Sumberdaya manusia harus dapat
diberdayakan secara optimal guna mencapai produktivitas yang tinggi. Hal ini
sangat esensial, karena produktivitas merupakan suatu tujuan dari setiap
organisasi dan dapat dijadikan sebagai cerminan kinerja organisasi. Sehingga
dibutuhkan sumberdaya manusia yang berdisiplin tinggi.
Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan
terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping
itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan
produktivitas yang baik.
Ketidak disiplinan pegawai yang sering terjadi dan mudah diamati biasanya
tercermin dari tingginya tingkat absensi pegawainya, seringnya terlambat, pulang
lebih cepat dari waktu kerja yang telah ditetapkan, sering terjadi
5
terus terjadi maka akan mengganggu aktivitas kerja pegawai, sehingga
menyebabkan penurunan produktivitas kerja.
Dari kondisi tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat suatu
penelitian dengan judul: “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja
Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selelatan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja pegawai pada Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan”.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja
Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi
Selatan
2. Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen pada Dinas Tata Ruang
dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan, kaitannya terhadap disiplin
6
a. Sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen Dinas Tata Ruang
dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan, kaitannya terhadap
disiplin kerja pengaruhnhya terhadap produktivitas kinerja pegawai.
b. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Disiplin Kerja
Salah satu sikap kerja pegawai meliputi disiplin, kejujuran, dan tanggung
jawab pegawai. Disiplin merupakan suatu sikap yang selalu berkehendak untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin merupakan hal yang
penting karena dapat mendorong peningkatan produktivitas kinerja pegawai.
Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar
organisasional. Secara etiomologis, kata “disiplin” berasal dari kata Latin
“diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat (Moukijat 1984 dalam Muhaimin, 2004:6).
Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Sinungan (2003:145), yang
menyatakan bahwa disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan dan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa
ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah
atau etika, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan
tertentu.
Menurut Edi Sutrisno (2009:85) disiplin adalah suatu kondisi atau sikap
hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan suatu
organisasi. Beberapa pengertian diatas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif
organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap
8
sikap, prilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,
keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Selai
itu bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada suasana di lingkungan
organisasi, yaitu:
a. Tingginya rasa kepedulian terhadap pencapaian visi misi.
b. Tingginya semangat gairah kerja dan inisiatif para pegawai.
c. Besarnya rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya.
d. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Sedangkan disiplin menurut Hasibuan (2003:193) adala kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi dia akan
mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Kesediaan merupakan sikap tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai
dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif
organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap
semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui
sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,
keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya.
Menurut Mangkunegara (2004:129) bahwa ada dua bentuk disiplin kerja
9
a) Disiplin Preventif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mendorong
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sehingga tidak terjadi pelanggaran. Tujuannya
adalah untuk mendorong pegawai untuk berdisiplin diri.
b) Disiplin Korektif adalah suatu tindakan yang dilakukan setelah terjadinya
pelanggaran peraturan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah
timbulnya pelanggaran lebih lanjut sehingga tindakan dimasa akan datang,
akan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Pada disiplin
korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai
peraturan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pegawai
pelanggar, memeliara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran
yang melanggar.
Pada dasarnya, tujuannya semua disiplin adalah agar seseorang dapat
bertingkah laku sesuai dengan apa yang disetujui oleh perusahaan. Dengan kata
lain, agar seseorang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik.
Namun demikian, ketika bekerja, seorang pegawai dapat menampilkan
perilaku yang tidak disiplin. James Gibson (2000:98) mengemukakan beberapa
perilaku pegawai tidak disiplin yang dapat dihukum adalah keabsenan,
kelambanan, meninggalkan tempat kerja, mencuri, tidur ketika bekerja, berkelahi,
mengancam pimpinan, mengulangi prestasi buruk, melanggar aturan dan
kebijaksanaan keselamatan kerja, pembangkangan perintah, memperlakukan
pelanggaran secara tidak wajar, memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama
10
ketika bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor,
pemogoan secara ilegal.
B. Indikator-Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan (2003:194) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: tujuan pekerjaan dan kemampuan
pekerjaan, teladan pimipin, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat
(waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.
Sedangkan menurut Soeprihanto (2002:19) indikator disiplin kerja adalah
beban kerja, yaitu jumlah jam kerja orang yang dipergunakan/ dibutuhkan unttuk
menghasilkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.
1. Tingkat absensi / kehadiran
2. Desakan waktu
3. Pekerjaan itu sendiri
4. Kehilangan kepercayaan diri
5. Umpan balik yang tidak memadai
6. Kualitas penyediaan yang jelek
7. perasaan diperbudak pekerjaan
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan
pegawai suatu organisasi dikutip dalam buku Abdurahmat Fathoni (2006:127),
11
a. tujuan dan kemampuan;
b. teladan pimpinan;
c. balas jasa;
d. keadilan;
e. waskat (pengawasan melekat);
Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan
pegawai, karna dengan waskat ini, atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja
bawahannya.
f. Sanksi hukuman;
g. Ketegasan;
h. Hubungan kemanusiaan.
C. Pengertian Produktivitas Kerja. a. Pengertian Produktivitas
Pencapaian tujuan perusahaan antara lain dipengaruhi oleh tingkat
produktivitas setiap bidang dalam perusahaan. Dalam melaksanakan setiap
kegiatan peran manusia sangat dominan, dimana peningkatan produktivitas
tidak dapat dilaksanakan.
Menurut Edi Sutrisno (2009:99), produktivitas secara umum diartikan
sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan
masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi
12
sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
ke-satuan fisik, bentuk, dan nilai.
Selanjutnya Mochdarsyah Sinungan dalam bukunya „‟ manajemen
sumberdaya manusia „‟, ( 2000 : 20 ) menyatakan bahwa produktivitas didefenisikan sebagai perbandingan antara totalitas masukan (input) selama
periode tersebut.
Defenisi yang di kemukakan oleh Mochdarsyah di atas memasukan semua
pemakaian faktor-faktor produktivitas selama proses produksi hingga
selesainya. Faktor-faktor produksi yang dimaksudkan itu terdiri dari tanah,
bangunan, perlatan, dan tenaga kerja.
Dalam penjelasan tentang produktivitas, muncul berbagai situasi yang
melandasi munculnya defenisi-defenisi tersebut sehingga belum ditemukan
kesepakatan dari para ahli sarjana.
Produktivitas adalah merupakan daya produksi yang dinyatakan sebagai
perbandingan antara keluaran dan masukan atau rasio antara hasil kegiatan
(output) dengan segala pengorbanan (input) untuk mewujudkan hasil suatu
barang atau jasa. Produktivitas tenaga kerja secara spesifik menurut
Kusriyanto (2003:89) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
peran serta tenaga kerja, persatuan waktu lazimnya jam/orang. Seorang
tenaga kerja dinilai produktif jika mampu menghasilkan produk yang lebih
besar dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama. Seorang tenaga
13
menghasilkan produk lebih dari standar yang ditentukan dalam satuan waktu
yang sama.
Produktivitas menurut Simanjuntak (2005:45) mengandung beberapa
pengertian, menurut pengertian filosofis yaitu pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan, sedangkan
menurut pengertian kerja yaitu perbandingan antar hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumberdaya yang digunakan per satuan waktu. Seorang tenaga
kerja dinilai produktif jika mampu menghasilkan produk yang lebih besar dari
tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama.
Sedangkan Sinungan (2000:17), produktivitas adalah suatu pendekatan
interdisipliner untuk menentukan tujuan efektif, pembuatan rencana, aplikasi
penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara
efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Dari defenisi yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa produktivitas
kinerja karyawan adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber daya untuk
menghasilkan sesuatu (output) sebesar-besarnya dan mengorbankan (input)
yang digunakan sekecil-kecilnya.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Sinungan (2000:26), faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja adalah:
a. Pekerjaan yang menimbulkan tantangan, kreativitas dan minat pekerjaan
yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan keterampilan yang
14
mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan hasil yang optimal.
b. Partisipasi pada keputusan yang mempengaruhi pekerjaan adanya
partisipasi dari pegawai pada keputusan yang mempengaruhi pekerjaan
akan membuat mereka merasa dihargai dan juga membuat mereka lebih
bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
c. Kompensasi yang berkaitan dengan penampilan kerja kompensasi yang
diberikan oleh perusahaan mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap
moral dan disiplin kerja pada diri pegawai. Oleh karena itu, setiap
perusahaan atau organisasi manapun sebaiknya menetapkan kompensasi
yang seimbang dengan beban kerja yang diberikan sehingga tujuan
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dapat tercapai.
d. Penyederhanaan jalur komunikasi, komunikasi yang baik adalah kunci
utama keberhasilan perusahaan. Komunikasi akan membantu memupuk
semangat kelompok kerja di antara para pegawai. Komunikasi adalah
suatu kerangka yang menyatukan organisasi bersama-sama, lebih dari
sekedar kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.
e. Supervisor yang berkompeten, pengetahuan tentang prinsip dasar
manajemen (perencanaan, pengarahan, pengkoordinasian, tindak lanjut
dan komunikasi) adalah penting sekali bagi seorang supervisor.
Supervisor harus mampu membantu manajemen untuk membuat para
pegawai mengerti bahwa keberhasilan perusahaan tergantung dari
15
f. Pengakuan terhadap pencapaian, adanya pengakuan terhadap pencapaian
kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawai akan
membangkitkan semangat kerja serta memotivasi pegawai untuk bekerja
dengan lebih baik lagi.
g. Kesempatan pengembangan diri, Bagi banyak orang, peluang untuk
menghadapi pekerjaan yang lebih memberikan tantangan sangatlah
menarik. Kesempatan untuk mendapatkan promosi sering berperan
sebagai motivator penting. Dalam promosi akan terjadi proses perubahan
dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dalam tingkat wewenang dan
tanggung jawab yang lebih tinggi daripada tingkat wewenang dan
tanggung jawab yang telah dibebankan pada waktu sebelumnya.
h. Kesempatan dan penguasaan unit kerja, penguasaan unit kerja dapat
dicapai melalui program pendidikan dan latihan yang diselenggarkan
oleh perusahaan yang diselenggarakan untuk memperoleh nilai tambah
tenaga kerja yang bersangkutan, terutama yang berhubungan dengan
meningkatnya dan berkembangnya pengetahuan, sikap dan keterampilan
tenaga kerja yang bersangkutan. Pendidikan merupakan tugas untuk
meningkatkan pengetahuan, pengertian atau sikap para tenaga kerja,
sehingga mereka dapat lebih baik menyesuaikan dengan lingkungan kerja
mereka. Pendidikan berhubungan dengan menambah pengetahuan umum
dan pengertian tentang seluruh lingkungan kerja. Sedangkan latihan
merupakan pendidikan dalam arti yang agak sempit, terutama dengan
16
proses aplikasi, terutama terhadap peningkatan kecakapan, dan karena itu
diperlukan untuk mempelajari bagaimana caranya melaksanakan tugas
dan pekerjaan tertentu.
i. Gaya organisasi yang fleksibel, organisasi saat ini harus dapat mengikuti
perkembangan dan perubahan lingkungan. Dengan ditunjang oleh gaya
organisasi yang fleksibel diharapkan perusahaan mampu mencapai hasil
yang optimal dan menciptakan produktivitas kerja.
E. Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja
Menurut Anthony et al. (1999 dalam Yuliana 2004:34) secara umum
peningkatan produktivitas suatu perusahaan dapat dicapai dengan beberapa
cara, yaitu:
j. Organizational Restructuring (Restrukturisasi Organisasi).
Banyak perusahaan yang melakukan restrukturisasi organisasi untuk
mencapai peningkatan produktivitas. Restrukturisasi organisasi dapat
dilakukan melalui beberapa cara yaitu downsizing, merger dan akuisisi,
joint ventures dan globalisasi.
k. Individual Approach (Pendekatan Individu).
Dua komponen pokok yang mempengaruhi apakah seorang pegawai
produktif atau tidak adalah kemampuan dan perilaku dari pegawai
tersebut. Kemampuan adalah bagaimana seseorang mampu untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Kemampuan seorang pegawai dipengaruhi
oleh program pendidikan dan latihan, keterampilan yang dimiliki serta
17
adalah berkaitan dengan bagaimana seseorang bekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
motivasi dan kepuasan kerja. Organisasi yang meyediakan program
pendidikan dan latihan akan memiliki pegawai yang berkemampuan
tinggi. Sementara organisasi yang memperhatikan sumberdaya
manusianya serta memiliki kebijakan yang baik mengenai hal tersebut
akan memiliki pegawai yang berperilaku positif terhadap pekerjaan dan
perusahaan/instansi.
l. Leadership (Kepemimpinan).
Seorang atasan yang memiliki kemampuan leadership yang kuat mampu
mendorong bawahannya untuk bekerja lebih produktif. Ia harus mampu
menerjemahkan misi dan visi perusahaan sehingga dapat dimengerti oleh
para bawahannya. Ia juga harus mampu menciptakan kondisi kerja yang
memuaskan bagi para pegawai sehingga pekerjaan dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien.
m. Employee Involvement (Keterlibatan pegawai).
Keterlibatan pegawai dapat diartikan sebagai suatu strategi yang
digunakan perusahaan untuk membuat para pegawai lebih
bertanggungjawab pada pekerjaannya dengan mengikutsertakan mereka
dalam proses pembuatan keputusan perusahaan.
n. Total Quality Management
Total Quality Management adalah suatu sistem manajemen yang
18
kuantitatif untuk terus menerus meningkatkan serta memperbaiki proses
organisasi. Total Quality Management bertujuan untuk mencapai tingkat
kepuasan pelanggan tertinggi.
Sementara itu, menurut Daughtrey dan Ricks (1989 dalam Yuliana
2004:39) untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai secara khusus dapat
digunakan beberapa pendekatan, yaitu:
a. Quality Circles adalah sebuah kelompok kecil dari para pegawai yang
bertemu secara tetap dengan sukarela, biasanya bersama dengan
supervisor mereka, untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah
yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Job Rotation adalah sebuah sistem dimana para pegawai dipindahkan
dari bagiannya ke bagian lain secara sistematis. Pekerjaan pada bagian
produksi biasanya sangat membosankan, apalagi jika telah bekerja dalam
jangka waktu yang lama. Memindahkan pegawai dari suatu bagian ke
bagian lain yang masih berhubungan akan mengurangi rasa bosan
tersebut dan juga akan membuat para pegawai memahami seluruh proses
kerja.
c. Job Design dan Redisgn adalah untuk meningkatkan produktivitas, usaha
lain yang dapat dilakukan adalah mendisain ulang suatu pekerjaan. Salah
satu metode yang sering digunakan adalah job enlargement, yaitu
19
yang juga dapat digunakan adalah job enrichment, yaitu memperbesar
otonomi, tanggung jawab serta pengawasan pada suatu pekerjaan.
d. Positive Reinforcement dapat diartikan sebagai pemberian reward,
seperti memberikan pujian, bonus dan pengakuan atau penghargaan
dengan tujuan untuk menjaga motivasi pegawai agar tetap bekerja
dengan baik.
Selain pendekatan yang telah diuraikan di atas, ada beberapa pendekatan
lain yang dapat dilakukan seperti program pembagian keuntungan (gain
sharing) serta program pelatihan dan pengembangan (training and development) sering digunakan oleh perusahaan dalam usahanya meningkatkan
produktivitas kinerja pegawai.
F. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya
yang ada relevansinya dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini antara
lain adalah:
2. Mardiana (2009) melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh
Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Di
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan". Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap kinerja petugas
pemasyrakatan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan. Alat uji
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
20
bahwa motivasi dan kedisiplinan secara serempak dan parsial
berpengaruh terhadap kinerja petugas pemasyarakatan di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Medan.
3. Simanungkalit (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Analisis
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Serta Pengembangan Karir Terhadap
Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara
Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir terhadap kinerja pegawai di
Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Metode analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara serempak dan parsial variabel
Pendidikan dan Pelatihan serta Pengembangan Karir mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di Kantor Regional
VI Badan Kepegawaian Negara Medan.
4. Rismaida (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin
Kerja dan Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Dinas Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai
Dinas Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linear berganda (multiple regression analysis). Hasil
21
pengawasan kerja secara serempak dan parsial berpengaruh secara nyata
(highly significant) terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas
Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
Berdasarkan uraian penelitian diatas menyatakan bahwa pengaruh
kedisiplinan kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai adalah signifikan.
Dan tidak hanya kedisiplinan yang berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kinerja pegawai.
G. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang dan pustaka, maka disusun dalam bentuk dan
kerangka pikir disajikan pada gambar 1:
Kerangka Pikir
DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI
SULAWESI SELATAN
DISIPLIN KERJA
Tingkat absensi / kehadiran Desakan waktu
Pekerjaan itu sendiri
Kehilangan kepercayaan diri
PRODUKTIVITAS KERJA Kreativitas Partisipasi Komunikasi Semangat kerja
22
H. Hipotesis
diduga disiplin pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan
produktivitas kinerja pegawai pada pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi di jalan AP. Pettarani NO. 90 kota
Makassar dijadikan sebagai objek penelitian. Sedangkan waktu penelitian
bulan April s/d Mei 2016.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (Library research), yaitu mengumpulkan data
teoritis dengan cara menelaah berbagai literatur dan bahan pustaka
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field research), yaitu pengumpulan data lapang
dengan cara:
a. Observasi (pengamatan) yaitu cara pengambilan data dengan melihat
secara langsung tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.
b. Interview (wawancara) yaitu proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview
24
c. Kuisioner (angket) yaitu sebuah set pertanyaan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesa.
Pengumpulan data untuk analisis mempergunakan kuesioner yang telah
ada dan skor dengan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk
menentukan skor, dimana cara pengukuran dengan menghadapkan seseorang
responden kepada sebuah pertanyaan dan diminta untuk memberikan jawaban.
Kemudian dari jawaban tersebut diberikan bobot nilai/skor. Adapun tingkat
penskorannya disesuaikan dengan tipe favorabilitas pertanyaan yang dapat
dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel : Skoring Jawaban Responden
Keterangan Favorable (+) Unfaborable (-) Skor Skor Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Kurang Setuju 2 4
25
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk
informasi baik lisan maupun tulisan.
4. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk
angka-angka.
Sedangkan sumber data pada penelitian ini terdiri dari:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang
dijadikan tempat penelitian.
2. Data sekunder yaitu data pendukung yang bukan dikumpulkan sendiri,
tetapi diperoleh dari pihak lain dengan mempelajari literatur, buku-buku,
karya ilmiah dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian ini.
D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Adapun defenisi operasional yang digunakan pada penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Disiplin kerja pegawai adalah proses pikiran dan karakter, yang
meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan
menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai
tertentu.
2. Produktivitas kinerja pegawai adalah merupakan daya produksi yang
26
1
2
Nd
N
n
antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (input) untuk
mewujudkan hasil suatu barang.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Tata
Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 150
orang pegawai
2. Sampel
Yang dimaksud dengan sampel adalah: bagian dari populasi. ”A
sample is a ubset of population”. Untuk mendapatkan (n) dalam populasi
digunakan rumus Yamane (Sekaran, 2000:267). Sampel ditentukan sebagai
berikut:
Dimana : N = Ukuran populasi
n = Jumlah sampel
d = Presisi yang digunakan
Berdasarkan data diatas, maka pada objek penelitian terdapat sebanyak
150 orang pegawai. Jika presisi yang digunakan adalah 10%, maka jumlah
sampel yang diteliti dari populasi sebesar 60 orang pegawai adalah sebagai
27
2 2 X X n Y X XY n b X b Y a ˆ ˆ n=
=
60 responden F. Metode AnalisisUntuk menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian
ini, digunakan metode analisis sebagai berikut:
1. Metode analisis deskriptif, yaitu menjelaskan disiplin kerja terhadap
produktivitas kinerja pegawai.
2. Metode analisis regresi sederhana, untuk mengetahui pengaruh disiplin
kerja terhadap produktivitas kinerja pegawai.
Dalam metode analisis regresi sederhana pengolahan data menggunakan
program SPSS, dapat disusun model sebagai berikut:
Dimana:
Y = Produktivitas kinerja pegawai
X = Disiplin kerja pegawai
b = Koefisien regresi
a = bilangan konstanta
untuk memperoleh nilai a dan b masing-masing digunakan rumus:
28
2 2
2
2
. . Y Y N X X N Y X XY N r Kemudian untuk mengukur kekuatan hubungan antara disiplin kerja dan
produktivitas kinerja pegawai digunakan analisis korelasi dengan formulasi:
Hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya diuji dengan
menggunakan pendekatan keberartian (test of significance) yang meliputi uji
signifikansi secara simultan (F-test) dan uji signifikansi secara parsial (t-test).
H0 : Pyx = 0 ; Artinya variabel disiplin kerja tidak berpengaruh secara simultan
terhadap produktivitas kinerja pegawai.
H1 : Pyxk 0 ; Artinya variabel disiplin kerja tidak berpengaruh secara
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan
Dinas pekerjaan umum (PU) Berdiri sejak zaman Belanda, dahulu
bernama PW dan kini telah menjadi Bidang Dinas Pekerjaan Umum. PU ini
adalah merupakan salah satu instansi dibawah naungan Departemen
Pekerjaan Umum yang berkedudukan di Jakarta sebagai Pusat, dan
perkembangan PU hingga dewasa ini dapat dibagi dalam berbagai tahap,
yaitu :
a. Tahun 1945 sampai tahun 1964
Merupakan tahap awal dengan perkembangan yang masih sangat rawan,
pada tahap ini selain dapat membangun sarana jalan, gedung-gedung maupun
untuk kepentingan para penjajah yang ada di wilayah RI, dengan nama Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Tahun 1964 sampai tahun 1970
Merupakan tahap selanjutnya karena pada tahap ini dapat dilihat
perkembangan yang sedikit mengembirakan. Karena pada tahun ini
Departemen Pekerjaan Umum (PU) telah diterapkan menjadi bagian dari
Cipta Karya Provinsi Sulawesi Selatan.
30
Pada periode inilah perkembangan pembangunan yang dikerjakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum sangat mengemberikan walaupun pada tahap ini juga
Dinas Pekrjaan Umum dituntut untuk selalu meningkatkan sarana
Perhubungan dan Perumahan. Dan pada tahap ini juga Departemen Pekerjaan
Umum mempunyai sebutan sebagai bidang Cipta Karya yang ada di
Makassar.
d. Tahun 1986 sampai tahun 2001
Pada periode ini dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah Daerah
No. 8 Tahun 1990 di Sulawesi Selatan dan Surat Keputusan Gubernur No.
241/111/Tahun 1991, tentang pembentukan Dinas PU Cipta Karya Provinsi
Sulawesi Selatan yang harus mampu tumbuh dan berkembang dengan
kekuatan sendiri. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan terciptanya
pembangunan yang kuat, dan ini merupakan basic untuk mewujudkan sarana
dan tujuan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) oleh
Pemerintah.
e. Tahun 2001 sampai sekarang
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 16 tanggal
31 Januari 2001, tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas Tata
Ruang dan Permukiman Pronvisi Sulawesi Selatan, maka periode ini Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya berganti nama menjadi Dinas Tata Ruang
31
B. Visi dan Misi Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Visi
Terwujudnya penataan ruang yang optimal dan lingkungan permukiman yang
layak huni.
b. Misi
1. Merevitalisasi Kawasan cagar budaya dan bangunan bersejarah.
2. Mewujudkan lingkungan perumahan dan permukiman layak huni.
3. Menjadikan rencana tata ruang sebagai alat kendali pembangunan
berwawasan lingkungan.
4. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha untuk berperan aktif
dalam pembangunan daerah melalui penataan ruang.
C. Tujuan Didirikannya Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Tujuan didirikan Dinas Tata Ruang dan Permukiman adalah untuk
mensejahterakan warga negara dan masyarakat bangsa Indonesia karena
dengan adanya Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan
yang berfungsi sebagai perangkat pemerintah dan penyelenggaraan
pembinaan dan pengendalian pembangunan bidang dan perumahan bagi
permukiman serta pemanfaatan pengendalian tata ruang dan permukiman
melalui kegiatan perumahan dan permukiman yang bersifat desentralisasi
maupun dekonsentrasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh
32
D. Struktur Organisasi
Setiap organisasi instansi manapun pasti mempunyai yang namanya
struktur organisasi, karena struktur itulah yang dapat memperlihatkan tentang
kedudukan-kedudukan dan tugas suatu bidang yang ada pada Dinas Tata
Ruang dan Permukiman. Organisasi dibentuk atas dasar kesepakatan bersama
yang ada pada hakikatnya terdiri atas kelompok manusia. Ada kerja sama dan
tujuan yang akan dicapai, bagian inilah yang kemudian dikembangkan
sehingga menghasilkan dinamika dalam tubuh organisasi dengan segala
bentuk kebijakan dan strateginya.
E. Struktural Jabatan
Pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman setiap bagian mempunyai tugas
tersendiri dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pembinaan dalam bidang tata
ruang dan permukiman, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan untuk
melaksanakan tugas-tugas pokok,yaitu:
a. Perumusan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan.
b. Pembinaan persediaan, pelaksanaan dan pengendalian tata ruang dan
permukiman.
c. Pembinaan pelaksanaan sarana dan prasarana perumahan dan
33
d. Pembinaan, pengendalian, pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan.
e. Pelaksanaan fungsi desentralisasi ditingkat Provinsi Sulawesi Selatan di
Bidang Penataan Ruang dan Permukiman.
2. Sekretariat Dinas
Mempunyai tugas pokok untuk membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas-tugas pokok, yaitu :
a. Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan organisasi, integrasi
dan sinkronisasi dinas.
b. Penyelenggaraan pengawasan.
c. Mewakili Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan, atau tidak ada
di tempat.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok melakukan urusan ketatausahaan, administrasi
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga
serta mengelola administrasi kepegewaian :
a) Penyusun rencana sub bagian umum.
b) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas yang telah dan belum dilaksanakan.
c) Mengatur administrasi surat-surat masuk dan keluar.
d) Menyusun laporan inventaris barang dinas.
34
f) Mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara data
kepegawaian di lingkungan dinas.
4. Sub Bagian Keuangan
Mempunyai tugas pokok,yaitu :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas
b. Menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan
anggaran
c. Melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran
d. Mengelola pembayaran gaji pegawai
e. Menyusun realisasi perhitungan anggaran
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan
5. Sub Bagian Program
Mempunyai tugas pokok,yaitu :
a. Menyusun program kegiatan sub bagian program sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.
c. Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan
perencanaan program dan anggaran
d. Menyiapakan bahan dan menyosialisasikan eraturan perundang –
undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang
35
6. Sub Dinas Penataan Ruang dan Program
Sub Dinas Penataan Ruang dan Program membawahi beberapa Seksi sebagai
berikut :
a. Seksi Tata Ruang Provinsi Kawasan.
b. Seksi Pengendalian Pemanfaatan.
c. Seksi Program Monitoring dan Evaluasi.
Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan penataan ruang dan program. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, maka Sub Dinas Penataan Ruang dan Program
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan tugas penataan ruang wilayah provinsi.
b. Pelaksanaan tugas penyusunan tata ruang Kawasan misalnya Kawasan
khusus, Kawasan andalan, metropolitan dan sebagainya.
c. Pelaksanaan tugas dan pemantauan dari pusat provinsi ke provinsi
(rencana tata ruang nasional).
d. Pelaksanaan tugas pembinaan penataan ruang dan kota.
7. Sub Dinas Penataan Bangunan dan Lingkungan
Sub Dinas Penataan Bangunan dan Lingkungan membawahi beberapa Seksi :
a. Seksi Bina Teknis.
b. Seksi Penataan Bangunan dan Revitalisasi.
c. Seksi Pemanfaatan Gedung-Gedung.
Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Penataan Bangunan dan
36
lingkungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut maka Sub Dinas
Penataan dan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan program kegiatan sub dinas penataan bangunan dan
lingkungan.
b. Pelaksanaan perencanaan bantuan teknis, perencanaan bangunan gedung
negara dan rumah dinas serta bangunan umum lainnya serta
lingkungannya.
c. Pelaksanaan pembangunan, memberikan bantuan teknis dan revetalisasi
pembangunan gedung bersejarah dan rumah dinas serta bangunan umum.
d. Pelaksanaan pemanfaatan, pengaturan, pengelola, penghapus bangunan
negara dan rumah dinas.
e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang
tugasnya.
8. Sub Dinas Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Sub Dinas Perkotaan dan Pedesaan membawahi beberapa Seksi yaitu :
a. Seksi Air Bersih.
b. Seksi PLP.
c. Seksi Infrastruktur.
Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Air Bersih dan Penyehatan
Lingkungan Permukiman yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
penataan terhadap perkotaan dan pedesaan. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, maka Sub Dinas Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
37
a. Pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih, PLP, dan
Infrastruktur yang bersifat lintas kabupaten atau kota dan Kawasan
tertentu.
b. Pelaksanaan perancangan teknis pengawasan dan pengadaan evaluasi
terhadap pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih,
PLP, dan Infrastruktur yang bersifat lintas kabupaten atau kota dan
Kawasan khusus.
c. Pelaksanaan pembinaan, pengaturan dan pemanfaatan sarana dan
prasarana prasarana Air Bersih, PLP, dan Infrastruktur yang bersifat
lintas kabupaten kota dan Kawasan khusus.
d. Pelaksanaan pembinaan teknis melalui penyuluhan standarisasi.
e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuatu bidang
tugasnya.
9. Sub Dinas Perumahan dan Permukiman
Sub Dinas Perumahan dan Permukiman ini membawahi beberapa Seksi yaitu:
a. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman.
b. Seksi Pembinaan Standarisasi dan Pengembangan Bahan Lokal.
c. Seksi Analisis Dampak Lingkungan dan Bencana Alam.
Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, maka Seksi Dinas Pengembangan dan Permukiman mempunyai
38
a. Penyusunan rencana kegiatan sub dinas perumahan dan permukiman.
b. Pelaksanan pemanfaatan peumahan yang bersifat lintas kabupaten atau
kota dan Kawasan.
c. Pelaksanaan pembinaan, pelaksanaan Efektifitass permukiman lintas
kabupaten atau kota.
d. Pelaksanaan pembinaan perencanaan dan pembangunan Kawasan
peremajaan kota, rumah dan permukiman baru.
e. Pelaksanaan pembinaan teknis peningkatan Efektifitas permukiman
penyuluhan, pelatihan, penyebarluasan standarisasi pembangunan.
10. UPTD Pengembangan Sumber Daya Lokal (SDL)
Penjabaran tugas pokok ini dan fungsi dari sub bagian dan seksi
diaturlanjutkan oleh keputusan Gubernur Sulawesi Selatan.
Kepala UPTD SDL Dinas Tata Ruang dan Permukiman membawahi
beberapa unit adalah sebagai berikut :
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Balai Pengembangan SDL.
b. Kepala Seksi Standarisasi Sosialisasi Bahan Bangunan UPTD Balai
Pengembangan SDL
c. Kepala Seksi Pengujian Jaminan Mutu Indent Bahan Lokal UPTD Balai
39
11. UPTD Mamminasata
Dengan peraturan Gubernur ini, dibentuk UPTD Mamminasata (Makassar,
Maros, Sungguminasa dan Takalar) Pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Provinsi Sulawesi Selatan yang berkedudukan di Makassar.
UPTD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan tugas teknis di bidang
Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Penataan Ruang dalam rangka
pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang bersifat lintas Wilayah dalam
Kawasan Metropolitan Mamminasata, dipimpin oleh Kepala UPTD yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sususnan Organisasi UPTD Mamminasata, terdiri atas :
a. Kepala UPTD Mamminasata
b. Sub Bagian Tata Usaha UPTD Mamminasata
c. Seksi Informasi dan Tatalaksana
d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala UPTD
Mamminasata sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan UPTD sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas
b. Memberikan “advis planning” (masukan perencanaan) terhadap
perencanaan yang dilakukan oleh kabupaten/kota se wilayah
Mamminasata
c. Memberikan izin/rekomendasi pelaksanaan pembangunan yang sifatnya
40
d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani
naskah dinas untuk menghindari kesalahan.
Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kasubag Tata Usaha
UPTD Mamminasata sebagai berikut :
a. Melaksanakan administrasi ketatausahaan
b. Menyusun laporan perkembangan kinerja lingkup UPTD Mamminasata
c. Melaksanakan urusan penyusunan laporan organisasi UPTD
d. Melaksanakan urusan dokumentasi perkantoran
Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala Seksi Informasi
dan Tata Laksana UPTD Mamminasata sebagai berikut :
a. Membuat rencana kerja tahunan dan jangka menengah
b. Memberikan “advis planning” (masukan perencanaan) terhadap
perencanaan yang dilakukan oleh kabupaten/kota se wilayah
Mamminasata
c. Merumuskan kebijakan – kebijakan teknis terkait pembangunan
prasarana dalam rangka untuk membangun system prasarana yang
efesien di Mamminasata
d. Mengelola dan memperbarui peta
Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pengawasan
dan Pengendalian UPTD Mamminasata sebagai berikut :
a. Memberikan izin/rekomendasi pelaksanaan pembangunan yang bersifat
41
b. Memonitor pelaksanaan pembangunan kabupaten/kota di wilayah
Metropolitan Mamminasata
c. Memberikan rekomendasi kepada Tim Penyidik terhadap penyelewengan
pemanfaatan ruang dalam bentuk insentif dan disinsetif
d. Melakukan koordinasi terhadap instansi dalam hal penyimpangan