• Tidak ada hasil yang ditemukan

SULFITAYANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SULFITAYANTI"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN

PERMUKIMAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

SULFITAYANTI

105720399912

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN

PERMUKIMAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

SULFITAYANTI

105720399912

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana

ekonomi pada jurusan manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul skripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROV. SUL-SEL Nama Mahasiswa : SULFITAYANTI

No. Stambuk/Nim : 105720399912

Jurusan : MANAJEMEN

Fakultas : EKONOMI

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Menyatakan bahwa skripsi telah diperiksa dan diajukan didepan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar pada tanggal 24 juni 2016

Makassar, 2016

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Lilly Ibrahim, M.Si Syarthini Indrayani, SE., M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen

Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. Aris Passigai, SE., MM

(4)
(5)
(6)

iv MOTTO

Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah

Jadilah pemenang karena kemampuan, bukan menang karena kecurangan.

Pada dasarnya Belajar adalah gerbang meraih sukses.

Belajar hari ini, berhasil di masa mendatang.

(sulfitayanti)

Sukses itu kemauan, bukan kewajiban

(7)

v ABSTRAK

Sulfitayanti (2016) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja

Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi, Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing (I) Hj. Lilly Ibrahim Pembimbing (II) Syarthini Indrayani

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempengaruhi apakah Disiplin Kerja Pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan pembagian data kuisioner. Untuk melihat signifikansi pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji koefisien

determinasi (r2) dan Uji-t (Uji secara Signifikansi) dengan menggunakan program

Software Statistical Program of Social Science (SPSS) ver. 23.0 for Windows.

Hasil pengaruh mengungkapkan bahwa Disiplin Kerja Pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu „alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Subehanahu Wataala berkat petunjuk

hidayat-Nyalah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah

direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Tata Ruang Dan Permukiman Provinsi

Sulawesi Selatan” .

Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai cobaan ditemui maupun kesulitan,

rintangan dan hambatan yang penulis temui sejak dari awal pembuatan skripsi ini

hingga menjelang penyelesaiannya tetapi dapat teratasi berkat prinsip yang

disadari penulis.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan pula

kepada :

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM., selaku ketua jurusan manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dra. Hj. Lilly Ibrahim, M.Si., dan Ibu Syarthini Indrayani,SE., M.Si.,

(9)

vii

meluangkan waktunya dalam mengarahkan dan membimbing untuk

menyatuhkan wahana sehingga Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

5. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen pada Universitas Muhammadiyah

Makassar.yang telah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama

mengikuti kuliah.

6. Bapak Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan,

yang telah bersedia menerima dan memberikan data/informasi yang

dibutuhkan sehubungan dengan pembahasan Skripsi ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa utamanya yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

8. Terkhusus ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua

atas segala jerih payah, dorongan dan doanya demi mencapai keberhasilan

penulis dalam penempuh cita-cita.

Harapan penulis, semoga segala bantuan yang diberikan oleh berbagai

pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah Swt, Amin.

Wassalamu „alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Makassar, JUNI 2016

(10)

viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii ABSTRAK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PengertianDisiplinKerja ... 7

B. Indikator-Indikator Kedisiplinan ... 10

C. Pengertian Produktivitas Kerja ... 11

D. Faktor-Faktor Yang Mempeengaruhi Produktivitas Kerja ... 13

E. Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja... 16

F. Penelitian Terdahulu ... 19

G. Kerangka Pikir ... 21

H. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Peneitian ... 23

B. Metode Pengumpulan Data ... 23

C. Jenis Dan Sumber Data... 25

D. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 25

E. Populasi Dan Sampel ... 26

(11)

ix

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi

Sulawesi Selatan ... 29

B. Visi dan Misi Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi Sulawesi Selatan ... 31

C. Tujuan didirikannya Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman ... 31

D. Struktur Organisasi ... 32

E. Struktur Jabatan ... 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden ... 42

B. Deskripsi Variabel ... 43

C. Pengujian Hipotesis ... 48

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

(12)

x DAFTAR TABEL

tabel : Halaman

5.1 karakteristik responden ... 42

5.2 Jumlah persentase responden pada setiap item pernyataan ... 44

5.3 Hasil olahan hasil regresi mengenai Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Kinerja Pegawai ... 46

(13)

L

A

M

P

I

R

A

N

(14)

KUISIONER

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN

Bersama ini saya memohon kesedian saudara untuk mengisi daftar kuisioner yang diberikan. Informasi yang saudara berikan akan sangat berarti dalam penelitian saya. Atas bantuan dan perhatian yang bapak/ibu berikan saya ucapkan banyak terima kasih.

1. Identitas Responden

Nama : ... Jabatan/Golongan : ... Jenis Kelamin : Pria Wanita Umur : ... Tahun

2. Keterangan

Isilah jawaban berikut dengan tanda checklist ( √ ). Dengan skala penilaian sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Kurang Setuju (KS) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

(15)

A. Dsiplin Kerja (X)

No. Pernyataan

Jawaban

SS S KS TS STS

1. Saya datang tepat waktu dalam bekerja.

2. Saya ikut andil memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan.

3. Saya secara rutin mendapatkan saran dan arahan dari pemimpin.

4. Jarak tempat tinggal dan tempat kerja tidak mempengaruhi ketepatan waktu saya.

5. Saya selalu menaati aturan yangada dalam kantor.

6. Pulang sebelum waktunya sudah jadi hal lumrah dikantor saya

7. Pemotongan gaji saat tidak masuk dihari kerja. 8. Memakai pakaian dinas tiap hari

9. Menyelesaiakan tugas sebelum diminta atasan 10. Atasan akan menegur saya bila membuat

(16)

B. Produktivitas Kinerja (Y)

No. Pernyataan

Jawaban

SS S KS TS STS

1. Saya merasa sangat kreatif dalam pekerjaan saya

2. Partisipasi saya terhadap kinerja perusahaan sangat baik

3. Saya selalu berharap kompensasi di setiap kerja keras saya

4. Berkomunikasi yang baik harus di terapkan dan di miliki setiap pegawai

5. Prinsip kerja harus di terapkan dengan baik 6. Apakah semangat dalam bekerja itu penting 7. Saya merasa jujur dalam melakukan pekerjaan

saya

8. Saya merasa nyaman dalam lingkungan kerja saya

9. Kerjasama sangat di butuhkan dalam penyelesaian pekerjaan

10. saya memiliki beban kerja yang sangat berlebihan

(17)

DATA TABULASI KUISIONER 1. Variabel Disiplin Kerja

X JUMLAH NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 1 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46 2 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 45 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 6 3 5 3 5 5 3 5 5 4 3 41 7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 8 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 47 9 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 10 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 11 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 46 12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 13 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 15 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 17 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 19 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 46 20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 21 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 22 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 46 23 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 24 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 25 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 46 26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 45 27 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48 28 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 29 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 47 30 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 48 31 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 32 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 33 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 35 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 47 36 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

(18)

37 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 45 38 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 47 39 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 46 40 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 47 41 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45 42 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46 43 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47 44 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 45 45 5 5 4 4 5 5 5 2 3 5 43 46 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 46 47 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 47 48 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 49 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 46 50 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 47 51 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48 52 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47 53 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47 54 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 55 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 46 56 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 46 57 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 47 58 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 47 59 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 46 60 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 47

2. Variabel Produktivitas Kinerja

Y JUMLAH Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 47 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 46

(19)

5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 48 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 46 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 47 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 46 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 45 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 47 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 47 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 46 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 46 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 47 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 47 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 47 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 47 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 48 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 47 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 47 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 46

(20)

5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 47 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 47

(21)

REGRESION Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 DISIPLIN_KERJ Ab . Enter

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KINERJA b. All requested variables entered.

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .454a .206 .192 1.078

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.506 1 17.506 15.059 .000b

Residual 67.427 58 1.163

Total 84.933 59

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KINERJA b. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 32.054 4.077 7.862 .000 DISIPLIN_KERJA .335 .086 .454 3.881 .000

(22)

RIWAYAT HIDUP

Sulfitayanti, lahir di sinjai pada tanggal 01 november 1993. Penulis

adalah anak ke lima dari enam bersaudara, buah kasih dari Alm. Darwis Ahmad dan Manika. Penulis memulai memasuki jenjang pendidikan dasar di bangku SD 39 pattongko pada tahun 1999 dan tamat di SD pada tahun 2005.

Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 3 Sinjai dan selesai pada tahun 2008. Kemudian pada tahun yang sama itu juga, penulis melanjutkan pendidikannya ke SMK Negeri 3 Sinjai dan berhasil lulus pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dan alhamdulillah diterima masuk di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.

Berkat pertolongan Allah Subhana Wataala, perjuangan dan kerja keras yang disertai iringan doa dari orang tua dan saudara, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dan dapat berhasil dengan tersusunnya Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan “.

(23)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini

dikarenakan adanya garis ketersinggungan atau interaksi antar individu itu sendiri,

pada organisasi maupun pada teknologinya. Hal ini mengakibatkan kehidupan

dinamik dalam suatu organisasi akan menjadi suatu dinamika itu sendiri.

Manusia sebagai salah satu aspek pendukung dalam perubahan-perubahan

sehingga dibutuhkan potensi–potensi sumber daya yang potensial untuk mengikuti

perkembangan teknologi. Manusia merupakan unsur penting dalam organisasi di

berbagai perusahaan atau instansi Oleh sebab berhasil tidaknya suatu perusahaan

atau instansi sangat bergantung pada usaha yang dilakukan oleh manusia atau

pegawai itu sendiri. Oleh karena itu, setiap pimpinan baik instansi pemerintahan

maupun swasta harus memiliki kemampuan di dalam memotivasi pegawainya

agar dapat bekerja dan memiliki kesungguhan sehingga aktivitas

perusahaan/instansi dapat berjalan lancar dan tujuan perusahaan/instansi dapat

tercapai.

Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang industri dan

teknologi jauh lebih cepat dibandingkan perkembangan ilmu pengetahuan

(24)

2

teknologi tersebut membawa akibat yakni perubahan-perubahan dalam sifat, fisik

maupun mental dari pekerjaan serta perubahan dalam struktur organisasi.

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi yang pokok dan

terpenting dibandingkan faktor produksi lainnya, karena manusia memiliki karsa,

dan kebutuhan hidup baik dalam bentuk materil maupun spiritual. Sebab dengan

adanya sumber daya manusia, suatu perusahaan atau organisasi dapat berjalan

dengan baik. Tetapi, suatu perusahaan atau organisasi memerlukan sumber daya

manusia yang berkualitas agar mampu memberikan hasil yang diharapkan dengan

cara memberikan motivasi secara tepat. Ketidaksesuaian antara kebutuhan dan

hasil yang diharapkan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya

kelesuan dan kejenuhan dalam menjalankan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam

rangka meningkatkan produktivitas kinerja pegawai pemberian kompensasi

merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian khusus. Dengan

tuntutan hidup tersebut, maka pemberian kompensasi yang setimpal dengan

prestasi kerja dapat menghasilkan gairah kerja yang positif dan pada akhirnya

meningkatkan pertumbuhan perusahaan/instansi.

Aspek kompensasi merupakan motivator yang dapat meningkatkan

prestasi kerja, ini merupakan pemberian balas jasa kepada faktor–faktor produksi

(SDM) yang bekerja secara maksimal dalam peningkatan produktivitas kinerja

perusahaan atau instansi. Baik berupa kompensasi langsung (finansial) dalam

bentuk uang atau barang yang mempunyai nilai pasar dan dapat memberikan

kebutuhan ekonomis, maupun kompensasi tidak langsung (non– finansial) seperti

(25)

3

pegawai, Sering terjadi produktivitas kinerja pegawai menurun diakibatkan karena

kedisiplinan kerja yang tidak optimal dalam bekerja. Produktivitas seorang

pegawai kadang-kadang belum dicurahkan sesuai dengan kecakapan dan

kemampuan yang dimilikinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor

baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu faktor yang mungkin

menjadi penyebab utama rendahnya produktivitas pegawai adalah kurangnya

tanggung jawab terhadap pekerjaan . Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan

produktivitas pegawai, maka yang perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh

dari pihak manajemen suatu perusahaan atau organisasi adalah disiplin kerja,

sebab akan sangat menentukan dan mempengaruhi produktivitas dan pencapaian

tujuan. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan instansi harus

memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja bawahannya. Semangat kerja

merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang

untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan baik. Dan dengan adanya disiplin kerja

akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja efektifitas tugas pekerja, dengan adanya

kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana

kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah

ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia

sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tercapainya suatu tujuan perusahaan

tidak lepas dari produktivitas sumber daya manusia di dalamnya. Produktivitas

sumber daya manusia ditentukan oleh kedisiplinan dalam bekerja sehingga dapat

menimbulkan semangat kerja dan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan penuh

(26)

4

Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan merupakan

salah satu instansi yang berlandaskan undang-undang, dari waktu ke waktu

dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dalam mengatur tata ruang dan

permukiman dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan dibentuknya

instansi ini. Dinas Pekerjaan umum (PU) berdiri pada zaman Belanda,dahulu

bernama PW dan kini telah menjadi bidang dinas pekerjaan umum dan merupakan

salah satu instansi dibawah naungan departemen pekerjaan umum yang

berkedudukan di jakarta sebagai pusat. Sumberdaya manusia harus dapat

diberdayakan secara optimal guna mencapai produktivitas yang tinggi. Hal ini

sangat esensial, karena produktivitas merupakan suatu tujuan dari setiap

organisasi dan dapat dijadikan sebagai cerminan kinerja organisasi. Sehingga

dibutuhkan sumberdaya manusia yang berdisiplin tinggi.

Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan

terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam

melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping

itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi

peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan

produktivitas yang baik.

Ketidak disiplinan pegawai yang sering terjadi dan mudah diamati biasanya

tercermin dari tingginya tingkat absensi pegawainya, seringnya terlambat, pulang

lebih cepat dari waktu kerja yang telah ditetapkan, sering terjadi

(27)

5

terus terjadi maka akan mengganggu aktivitas kerja pegawai, sehingga

menyebabkan penurunan produktivitas kerja.

Dari kondisi tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat suatu

penelitian dengan judul: “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kinerja

Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selelatan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja pegawai pada Dinas Tata Ruang dan

Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja

Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi

Selatan

2. Kegunaan Penelitian

Sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen pada Dinas Tata Ruang

dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan, kaitannya terhadap disiplin

(28)

6

a. Sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen Dinas Tata Ruang

dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan, kaitannya terhadap

disiplin kerja pengaruhnhya terhadap produktivitas kinerja pegawai.

b. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan

(29)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Disiplin Kerja

Salah satu sikap kerja pegawai meliputi disiplin, kejujuran, dan tanggung

jawab pegawai. Disiplin merupakan suatu sikap yang selalu berkehendak untuk

mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin merupakan hal yang

penting karena dapat mendorong peningkatan produktivitas kinerja pegawai.

Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar

organisasional. Secara etiomologis, kata “disiplin” berasal dari kata Latin

“diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta

pengembangan tabiat (Moukijat 1984 dalam Muhaimin, 2004:6).

Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Sinungan (2003:145), yang

menyatakan bahwa disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin dalam

perbuatan dan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah

atau etika, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan

tertentu.

Menurut Edi Sutrisno (2009:85) disiplin adalah suatu kondisi atau sikap

hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan suatu

organisasi. Beberapa pengertian diatas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif

organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap

(30)

8

sikap, prilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,

keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Selai

itu bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada suasana di lingkungan

organisasi, yaitu:

a. Tingginya rasa kepedulian terhadap pencapaian visi misi.

b. Tingginya semangat gairah kerja dan inisiatif para pegawai.

c. Besarnya rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya.

d. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Sedangkan disiplin menurut Hasibuan (2003:193) adala kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati

semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi dia akan

mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.

Kesediaan merupakan sikap tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai

dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif

organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap

semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui

sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,

keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya.

Menurut Mangkunegara (2004:129) bahwa ada dua bentuk disiplin kerja

(31)

9

a) Disiplin Preventif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mendorong

pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan sehingga tidak terjadi pelanggaran. Tujuannya

adalah untuk mendorong pegawai untuk berdisiplin diri.

b) Disiplin Korektif adalah suatu tindakan yang dilakukan setelah terjadinya

pelanggaran peraturan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah

timbulnya pelanggaran lebih lanjut sehingga tindakan dimasa akan datang,

akan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Pada disiplin

korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai

peraturan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pegawai

pelanggar, memeliara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran

yang melanggar.

Pada dasarnya, tujuannya semua disiplin adalah agar seseorang dapat

bertingkah laku sesuai dengan apa yang disetujui oleh perusahaan. Dengan kata

lain, agar seseorang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik.

Namun demikian, ketika bekerja, seorang pegawai dapat menampilkan

perilaku yang tidak disiplin. James Gibson (2000:98) mengemukakan beberapa

perilaku pegawai tidak disiplin yang dapat dihukum adalah keabsenan,

kelambanan, meninggalkan tempat kerja, mencuri, tidur ketika bekerja, berkelahi,

mengancam pimpinan, mengulangi prestasi buruk, melanggar aturan dan

kebijaksanaan keselamatan kerja, pembangkangan perintah, memperlakukan

pelanggaran secara tidak wajar, memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama

(32)

10

ketika bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor,

pemogoan secara ilegal.

B. Indikator-Indikator Kedisiplinan

Menurut Hasibuan (2003:194) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: tujuan pekerjaan dan kemampuan

pekerjaan, teladan pimipin, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat

(waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.

Sedangkan menurut Soeprihanto (2002:19) indikator disiplin kerja adalah

beban kerja, yaitu jumlah jam kerja orang yang dipergunakan/ dibutuhkan unttuk

menghasilkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.

1. Tingkat absensi / kehadiran

2. Desakan waktu

3. Pekerjaan itu sendiri

4. Kehilangan kepercayaan diri

5. Umpan balik yang tidak memadai

6. Kualitas penyediaan yang jelek

7. perasaan diperbudak pekerjaan

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

pegawai suatu organisasi dikutip dalam buku Abdurahmat Fathoni (2006:127),

(33)

11

a. tujuan dan kemampuan;

b. teladan pimpinan;

c. balas jasa;

d. keadilan;

e. waskat (pengawasan melekat);

Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan

pegawai, karna dengan waskat ini, atasan harus aktif dan langsung

mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja

bawahannya.

f. Sanksi hukuman;

g. Ketegasan;

h. Hubungan kemanusiaan.

C. Pengertian Produktivitas Kerja. a. Pengertian Produktivitas

Pencapaian tujuan perusahaan antara lain dipengaruhi oleh tingkat

produktivitas setiap bidang dalam perusahaan. Dalam melaksanakan setiap

kegiatan peran manusia sangat dominan, dimana peningkatan produktivitas

tidak dapat dilaksanakan.

Menurut Edi Sutrisno (2009:99), produktivitas secara umum diartikan

sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan

masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi

(34)

12

sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam

ke-satuan fisik, bentuk, dan nilai.

Selanjutnya Mochdarsyah Sinungan dalam bukunya „‟ manajemen

sumberdaya manusia „‟, ( 2000 : 20 ) menyatakan bahwa produktivitas didefenisikan sebagai perbandingan antara totalitas masukan (input) selama

periode tersebut.

Defenisi yang di kemukakan oleh Mochdarsyah di atas memasukan semua

pemakaian faktor-faktor produktivitas selama proses produksi hingga

selesainya. Faktor-faktor produksi yang dimaksudkan itu terdiri dari tanah,

bangunan, perlatan, dan tenaga kerja.

Dalam penjelasan tentang produktivitas, muncul berbagai situasi yang

melandasi munculnya defenisi-defenisi tersebut sehingga belum ditemukan

kesepakatan dari para ahli sarjana.

Produktivitas adalah merupakan daya produksi yang dinyatakan sebagai

perbandingan antara keluaran dan masukan atau rasio antara hasil kegiatan

(output) dengan segala pengorbanan (input) untuk mewujudkan hasil suatu

barang atau jasa. Produktivitas tenaga kerja secara spesifik menurut

Kusriyanto (2003:89) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

peran serta tenaga kerja, persatuan waktu lazimnya jam/orang. Seorang

tenaga kerja dinilai produktif jika mampu menghasilkan produk yang lebih

besar dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama. Seorang tenaga

(35)

13

menghasilkan produk lebih dari standar yang ditentukan dalam satuan waktu

yang sama.

Produktivitas menurut Simanjuntak (2005:45) mengandung beberapa

pengertian, menurut pengertian filosofis yaitu pandangan hidup dan sikap

mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan, sedangkan

menurut pengertian kerja yaitu perbandingan antar hasil yang dicapai dengan

keseluruhan sumberdaya yang digunakan per satuan waktu. Seorang tenaga

kerja dinilai produktif jika mampu menghasilkan produk yang lebih besar dari

tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama.

Sedangkan Sinungan (2000:17), produktivitas adalah suatu pendekatan

interdisipliner untuk menentukan tujuan efektif, pembuatan rencana, aplikasi

penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara

efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.

Dari defenisi yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa produktivitas

kinerja karyawan adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber daya untuk

menghasilkan sesuatu (output) sebesar-besarnya dan mengorbankan (input)

yang digunakan sekecil-kecilnya.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Sinungan (2000:26), faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja adalah:

a. Pekerjaan yang menimbulkan tantangan, kreativitas dan minat pekerjaan

yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan keterampilan yang

(36)

14

mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut

dengan hasil yang optimal.

b. Partisipasi pada keputusan yang mempengaruhi pekerjaan adanya

partisipasi dari pegawai pada keputusan yang mempengaruhi pekerjaan

akan membuat mereka merasa dihargai dan juga membuat mereka lebih

bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan.

c. Kompensasi yang berkaitan dengan penampilan kerja kompensasi yang

diberikan oleh perusahaan mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap

moral dan disiplin kerja pada diri pegawai. Oleh karena itu, setiap

perusahaan atau organisasi manapun sebaiknya menetapkan kompensasi

yang seimbang dengan beban kerja yang diberikan sehingga tujuan

perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dapat tercapai.

d. Penyederhanaan jalur komunikasi, komunikasi yang baik adalah kunci

utama keberhasilan perusahaan. Komunikasi akan membantu memupuk

semangat kelompok kerja di antara para pegawai. Komunikasi adalah

suatu kerangka yang menyatukan organisasi bersama-sama, lebih dari

sekedar kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.

e. Supervisor yang berkompeten, pengetahuan tentang prinsip dasar

manajemen (perencanaan, pengarahan, pengkoordinasian, tindak lanjut

dan komunikasi) adalah penting sekali bagi seorang supervisor.

Supervisor harus mampu membantu manajemen untuk membuat para

pegawai mengerti bahwa keberhasilan perusahaan tergantung dari

(37)

15

f. Pengakuan terhadap pencapaian, adanya pengakuan terhadap pencapaian

kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawai akan

membangkitkan semangat kerja serta memotivasi pegawai untuk bekerja

dengan lebih baik lagi.

g. Kesempatan pengembangan diri, Bagi banyak orang, peluang untuk

menghadapi pekerjaan yang lebih memberikan tantangan sangatlah

menarik. Kesempatan untuk mendapatkan promosi sering berperan

sebagai motivator penting. Dalam promosi akan terjadi proses perubahan

dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dalam tingkat wewenang dan

tanggung jawab yang lebih tinggi daripada tingkat wewenang dan

tanggung jawab yang telah dibebankan pada waktu sebelumnya.

h. Kesempatan dan penguasaan unit kerja, penguasaan unit kerja dapat

dicapai melalui program pendidikan dan latihan yang diselenggarkan

oleh perusahaan yang diselenggarakan untuk memperoleh nilai tambah

tenaga kerja yang bersangkutan, terutama yang berhubungan dengan

meningkatnya dan berkembangnya pengetahuan, sikap dan keterampilan

tenaga kerja yang bersangkutan. Pendidikan merupakan tugas untuk

meningkatkan pengetahuan, pengertian atau sikap para tenaga kerja,

sehingga mereka dapat lebih baik menyesuaikan dengan lingkungan kerja

mereka. Pendidikan berhubungan dengan menambah pengetahuan umum

dan pengertian tentang seluruh lingkungan kerja. Sedangkan latihan

merupakan pendidikan dalam arti yang agak sempit, terutama dengan

(38)

16

proses aplikasi, terutama terhadap peningkatan kecakapan, dan karena itu

diperlukan untuk mempelajari bagaimana caranya melaksanakan tugas

dan pekerjaan tertentu.

i. Gaya organisasi yang fleksibel, organisasi saat ini harus dapat mengikuti

perkembangan dan perubahan lingkungan. Dengan ditunjang oleh gaya

organisasi yang fleksibel diharapkan perusahaan mampu mencapai hasil

yang optimal dan menciptakan produktivitas kerja.

E. Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

Menurut Anthony et al. (1999 dalam Yuliana 2004:34) secara umum

peningkatan produktivitas suatu perusahaan dapat dicapai dengan beberapa

cara, yaitu:

j. Organizational Restructuring (Restrukturisasi Organisasi).

Banyak perusahaan yang melakukan restrukturisasi organisasi untuk

mencapai peningkatan produktivitas. Restrukturisasi organisasi dapat

dilakukan melalui beberapa cara yaitu downsizing, merger dan akuisisi,

joint ventures dan globalisasi.

k. Individual Approach (Pendekatan Individu).

Dua komponen pokok yang mempengaruhi apakah seorang pegawai

produktif atau tidak adalah kemampuan dan perilaku dari pegawai

tersebut. Kemampuan adalah bagaimana seseorang mampu untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Kemampuan seorang pegawai dipengaruhi

oleh program pendidikan dan latihan, keterampilan yang dimiliki serta

(39)

17

adalah berkaitan dengan bagaimana seseorang bekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh

motivasi dan kepuasan kerja. Organisasi yang meyediakan program

pendidikan dan latihan akan memiliki pegawai yang berkemampuan

tinggi. Sementara organisasi yang memperhatikan sumberdaya

manusianya serta memiliki kebijakan yang baik mengenai hal tersebut

akan memiliki pegawai yang berperilaku positif terhadap pekerjaan dan

perusahaan/instansi.

l. Leadership (Kepemimpinan).

Seorang atasan yang memiliki kemampuan leadership yang kuat mampu

mendorong bawahannya untuk bekerja lebih produktif. Ia harus mampu

menerjemahkan misi dan visi perusahaan sehingga dapat dimengerti oleh

para bawahannya. Ia juga harus mampu menciptakan kondisi kerja yang

memuaskan bagi para pegawai sehingga pekerjaan dapat dilakukan

dengan lebih efektif dan efisien.

m. Employee Involvement (Keterlibatan pegawai).

Keterlibatan pegawai dapat diartikan sebagai suatu strategi yang

digunakan perusahaan untuk membuat para pegawai lebih

bertanggungjawab pada pekerjaannya dengan mengikutsertakan mereka

dalam proses pembuatan keputusan perusahaan.

n. Total Quality Management

Total Quality Management adalah suatu sistem manajemen yang

(40)

18

kuantitatif untuk terus menerus meningkatkan serta memperbaiki proses

organisasi. Total Quality Management bertujuan untuk mencapai tingkat

kepuasan pelanggan tertinggi.

Sementara itu, menurut Daughtrey dan Ricks (1989 dalam Yuliana

2004:39) untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai secara khusus dapat

digunakan beberapa pendekatan, yaitu:

a. Quality Circles adalah sebuah kelompok kecil dari para pegawai yang

bertemu secara tetap dengan sukarela, biasanya bersama dengan

supervisor mereka, untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah

yang berhubungan dengan pekerjaan.

b. Job Rotation adalah sebuah sistem dimana para pegawai dipindahkan

dari bagiannya ke bagian lain secara sistematis. Pekerjaan pada bagian

produksi biasanya sangat membosankan, apalagi jika telah bekerja dalam

jangka waktu yang lama. Memindahkan pegawai dari suatu bagian ke

bagian lain yang masih berhubungan akan mengurangi rasa bosan

tersebut dan juga akan membuat para pegawai memahami seluruh proses

kerja.

c. Job Design dan Redisgn adalah untuk meningkatkan produktivitas, usaha

lain yang dapat dilakukan adalah mendisain ulang suatu pekerjaan. Salah

satu metode yang sering digunakan adalah job enlargement, yaitu

(41)

19

yang juga dapat digunakan adalah job enrichment, yaitu memperbesar

otonomi, tanggung jawab serta pengawasan pada suatu pekerjaan.

d. Positive Reinforcement dapat diartikan sebagai pemberian reward,

seperti memberikan pujian, bonus dan pengakuan atau penghargaan

dengan tujuan untuk menjaga motivasi pegawai agar tetap bekerja

dengan baik.

Selain pendekatan yang telah diuraikan di atas, ada beberapa pendekatan

lain yang dapat dilakukan seperti program pembagian keuntungan (gain

sharing) serta program pelatihan dan pengembangan (training and development) sering digunakan oleh perusahaan dalam usahanya meningkatkan

produktivitas kinerja pegawai.

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya

yang ada relevansinya dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini antara

lain adalah:

2. Mardiana (2009) melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh

Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Di

Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan". Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap kinerja petugas

pemasyrakatan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan. Alat uji

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

(42)

20

bahwa motivasi dan kedisiplinan secara serempak dan parsial

berpengaruh terhadap kinerja petugas pemasyarakatan di Lembaga

Pemasyarakatan Wanita Medan.

3. Simanungkalit (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Analisis

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Serta Pengembangan Karir Terhadap

Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir terhadap kinerja pegawai di

Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Metode analisis

data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara serempak dan parsial variabel

Pendidikan dan Pelatihan serta Pengembangan Karir mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di Kantor Regional

VI Badan Kepegawaian Negara Medan.

4. Rismaida (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin

Kerja dan Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Dinas Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai

Dinas Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi linear berganda (multiple regression analysis). Hasil

(43)

21

pengawasan kerja secara serempak dan parsial berpengaruh secara nyata

(highly significant) terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas

Pendidikan Di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam.

Berdasarkan uraian penelitian diatas menyatakan bahwa pengaruh

kedisiplinan kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai adalah signifikan.

Dan tidak hanya kedisiplinan yang berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kinerja pegawai.

G. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang dan pustaka, maka disusun dalam bentuk dan

kerangka pikir disajikan pada gambar 1:

Kerangka Pikir

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN

DISIPLIN KERJA

 Tingkat absensi / kehadiran  Desakan waktu

 Pekerjaan itu sendiri

 Kehilangan kepercayaan diri

PRODUKTIVITAS KERJA  Kreativitas  Partisipasi  Komunikasi  Semangat kerja

(44)

22

H. Hipotesis

diduga disiplin pegawai berpengaruh secara positif terhadap peningkatan

produktivitas kinerja pegawai pada pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman

(45)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi di jalan AP. Pettarani NO. 90 kota

Makassar dijadikan sebagai objek penelitian. Sedangkan waktu penelitian

bulan April s/d Mei 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library research), yaitu mengumpulkan data

teoritis dengan cara menelaah berbagai literatur dan bahan pustaka

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field research), yaitu pengumpulan data lapang

dengan cara:

a. Observasi (pengamatan) yaitu cara pengambilan data dengan melihat

secara langsung tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut.

b. Interview (wawancara) yaitu proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview

(46)

24

c. Kuisioner (angket) yaitu sebuah set pertanyaan yang secara logis

berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan

merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam

menguji hipotesa.

Pengumpulan data untuk analisis mempergunakan kuesioner yang telah

ada dan skor dengan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk

menentukan skor, dimana cara pengukuran dengan menghadapkan seseorang

responden kepada sebuah pertanyaan dan diminta untuk memberikan jawaban.

Kemudian dari jawaban tersebut diberikan bobot nilai/skor. Adapun tingkat

penskorannya disesuaikan dengan tipe favorabilitas pertanyaan yang dapat

dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel : Skoring Jawaban Responden

Keterangan Favorable (+) Unfaborable (-) Skor Skor Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Kurang Setuju 2 4

(47)

25

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

3. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk

informasi baik lisan maupun tulisan.

4. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk

angka-angka.

Sedangkan sumber data pada penelitian ini terdiri dari:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang

dijadikan tempat penelitian.

2. Data sekunder yaitu data pendukung yang bukan dikumpulkan sendiri,

tetapi diperoleh dari pihak lain dengan mempelajari literatur, buku-buku,

karya ilmiah dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Adapun defenisi operasional yang digunakan pada penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Disiplin kerja pegawai adalah proses pikiran dan karakter, yang

meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan

menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai

tertentu.

2. Produktivitas kinerja pegawai adalah merupakan daya produksi yang

(48)

26

1

2

Nd

N

n

antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (input) untuk

mewujudkan hasil suatu barang.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Tata

Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 150

orang pegawai

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah: bagian dari populasi. ”A

sample is a ubset of population”. Untuk mendapatkan (n) dalam populasi

digunakan rumus Yamane (Sekaran, 2000:267). Sampel ditentukan sebagai

berikut:

Dimana : N = Ukuran populasi

n = Jumlah sampel

d = Presisi yang digunakan

Berdasarkan data diatas, maka pada objek penelitian terdapat sebanyak

150 orang pegawai. Jika presisi yang digunakan adalah 10%, maka jumlah

sampel yang diteliti dari populasi sebesar 60 orang pegawai adalah sebagai

(49)

27

 

   2 2 X X n Y X XY n b X b Y a  ˆ ˆ n

=

=

60 responden F. Metode Analisis

Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian

ini, digunakan metode analisis sebagai berikut:

1. Metode analisis deskriptif, yaitu menjelaskan disiplin kerja terhadap

produktivitas kinerja pegawai.

2. Metode analisis regresi sederhana, untuk mengetahui pengaruh disiplin

kerja terhadap produktivitas kinerja pegawai.

Dalam metode analisis regresi sederhana pengolahan data menggunakan

program SPSS, dapat disusun model sebagai berikut:

Dimana:

Y = Produktivitas kinerja pegawai

X = Disiplin kerja pegawai

b = Koefisien regresi

a = bilangan konstanta

untuk memperoleh nilai a dan b masing-masing digunakan rumus:

(50)

28

 

 

2 2

2

 

2

. . Y Y N X X N Y X XY N r           

Kemudian untuk mengukur kekuatan hubungan antara disiplin kerja dan

produktivitas kinerja pegawai digunakan analisis korelasi dengan formulasi:

Hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya diuji dengan

menggunakan pendekatan keberartian (test of significance) yang meliputi uji

signifikansi secara simultan (F-test) dan uji signifikansi secara parsial (t-test).

H0 : Pyx = 0 ; Artinya variabel disiplin kerja tidak berpengaruh secara simultan

terhadap produktivitas kinerja pegawai.

H1 : Pyxk  0 ; Artinya variabel disiplin kerja tidak berpengaruh secara

(51)

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan

Dinas pekerjaan umum (PU) Berdiri sejak zaman Belanda, dahulu

bernama PW dan kini telah menjadi Bidang Dinas Pekerjaan Umum. PU ini

adalah merupakan salah satu instansi dibawah naungan Departemen

Pekerjaan Umum yang berkedudukan di Jakarta sebagai Pusat, dan

perkembangan PU hingga dewasa ini dapat dibagi dalam berbagai tahap,

yaitu :

a. Tahun 1945 sampai tahun 1964

Merupakan tahap awal dengan perkembangan yang masih sangat rawan,

pada tahap ini selain dapat membangun sarana jalan, gedung-gedung maupun

untuk kepentingan para penjajah yang ada di wilayah RI, dengan nama Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Tahun 1964 sampai tahun 1970

Merupakan tahap selanjutnya karena pada tahap ini dapat dilihat

perkembangan yang sedikit mengembirakan. Karena pada tahun ini

Departemen Pekerjaan Umum (PU) telah diterapkan menjadi bagian dari

Cipta Karya Provinsi Sulawesi Selatan.

(52)

30

Pada periode inilah perkembangan pembangunan yang dikerjakan oleh

Dinas Pekerjaan Umum sangat mengemberikan walaupun pada tahap ini juga

Dinas Pekrjaan Umum dituntut untuk selalu meningkatkan sarana

Perhubungan dan Perumahan. Dan pada tahap ini juga Departemen Pekerjaan

Umum mempunyai sebutan sebagai bidang Cipta Karya yang ada di

Makassar.

d. Tahun 1986 sampai tahun 2001

Pada periode ini dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah Daerah

No. 8 Tahun 1990 di Sulawesi Selatan dan Surat Keputusan Gubernur No.

241/111/Tahun 1991, tentang pembentukan Dinas PU Cipta Karya Provinsi

Sulawesi Selatan yang harus mampu tumbuh dan berkembang dengan

kekuatan sendiri. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan terciptanya

pembangunan yang kuat, dan ini merupakan basic untuk mewujudkan sarana

dan tujuan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) oleh

Pemerintah.

e. Tahun 2001 sampai sekarang

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 16 tanggal

31 Januari 2001, tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas Tata

Ruang dan Permukiman Pronvisi Sulawesi Selatan, maka periode ini Dinas

Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya berganti nama menjadi Dinas Tata Ruang

(53)

31

B. Visi dan Misi Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.

a. Visi

Terwujudnya penataan ruang yang optimal dan lingkungan permukiman yang

layak huni.

b. Misi

1. Merevitalisasi Kawasan cagar budaya dan bangunan bersejarah.

2. Mewujudkan lingkungan perumahan dan permukiman layak huni.

3. Menjadikan rencana tata ruang sebagai alat kendali pembangunan

berwawasan lingkungan.

4. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha untuk berperan aktif

dalam pembangunan daerah melalui penataan ruang.

C. Tujuan Didirikannya Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Tujuan didirikan Dinas Tata Ruang dan Permukiman adalah untuk

mensejahterakan warga negara dan masyarakat bangsa Indonesia karena

dengan adanya Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan

yang berfungsi sebagai perangkat pemerintah dan penyelenggaraan

pembinaan dan pengendalian pembangunan bidang dan perumahan bagi

permukiman serta pemanfaatan pengendalian tata ruang dan permukiman

melalui kegiatan perumahan dan permukiman yang bersifat desentralisasi

maupun dekonsentrasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh

(54)

32

D. Struktur Organisasi

Setiap organisasi instansi manapun pasti mempunyai yang namanya

struktur organisasi, karena struktur itulah yang dapat memperlihatkan tentang

kedudukan-kedudukan dan tugas suatu bidang yang ada pada Dinas Tata

Ruang dan Permukiman. Organisasi dibentuk atas dasar kesepakatan bersama

yang ada pada hakikatnya terdiri atas kelompok manusia. Ada kerja sama dan

tujuan yang akan dicapai, bagian inilah yang kemudian dikembangkan

sehingga menghasilkan dinamika dalam tubuh organisasi dengan segala

bentuk kebijakan dan strateginya.

E. Struktural Jabatan

Pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman setiap bagian mempunyai tugas

tersendiri dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pembinaan dalam bidang tata

ruang dan permukiman, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan untuk

melaksanakan tugas-tugas pokok,yaitu:

a. Perumusan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan.

b. Pembinaan persediaan, pelaksanaan dan pengendalian tata ruang dan

permukiman.

c. Pembinaan pelaksanaan sarana dan prasarana perumahan dan

(55)

33

d. Pembinaan, pengendalian, pelaksanaan penataan bangunan dan

lingkungan.

e. Pelaksanaan fungsi desentralisasi ditingkat Provinsi Sulawesi Selatan di

Bidang Penataan Ruang dan Permukiman.

2. Sekretariat Dinas

Mempunyai tugas pokok untuk membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan tugas-tugas pokok, yaitu :

a. Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan organisasi, integrasi

dan sinkronisasi dinas.

b. Penyelenggaraan pengawasan.

c. Mewakili Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan, atau tidak ada

di tempat.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok melakukan urusan ketatausahaan, administrasi

pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga

serta mengelola administrasi kepegewaian :

a) Penyusun rencana sub bagian umum.

b) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan

untuk mengetahui tugas yang telah dan belum dilaksanakan.

c) Mengatur administrasi surat-surat masuk dan keluar.

d) Menyusun laporan inventaris barang dinas.

(56)

34

f) Mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara data

kepegawaian di lingkungan dinas.

4. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas pokok,yaitu :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas

b. Menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan

anggaran

c. Melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran

d. Mengelola pembayaran gaji pegawai

e. Menyusun realisasi perhitungan anggaran

f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan

5. Sub Bagian Program

Mempunyai tugas pokok,yaitu :

a. Menyusun program kegiatan sub bagian program sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas

b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.

c. Mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan

perencanaan program dan anggaran

d. Menyiapakan bahan dan menyosialisasikan eraturan perundang –

undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang

(57)

35

6. Sub Dinas Penataan Ruang dan Program

Sub Dinas Penataan Ruang dan Program membawahi beberapa Seksi sebagai

berikut :

a. Seksi Tata Ruang Provinsi Kawasan.

b. Seksi Pengendalian Pemanfaatan.

c. Seksi Program Monitoring dan Evaluasi.

Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan penataan ruang dan program. Untuk melaksanakan

tugas pokok tersebut, maka Sub Dinas Penataan Ruang dan Program

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan tugas penataan ruang wilayah provinsi.

b. Pelaksanaan tugas penyusunan tata ruang Kawasan misalnya Kawasan

khusus, Kawasan andalan, metropolitan dan sebagainya.

c. Pelaksanaan tugas dan pemantauan dari pusat provinsi ke provinsi

(rencana tata ruang nasional).

d. Pelaksanaan tugas pembinaan penataan ruang dan kota.

7. Sub Dinas Penataan Bangunan dan Lingkungan

Sub Dinas Penataan Bangunan dan Lingkungan membawahi beberapa Seksi :

a. Seksi Bina Teknis.

b. Seksi Penataan Bangunan dan Revitalisasi.

c. Seksi Pemanfaatan Gedung-Gedung.

Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Penataan Bangunan dan

(58)

36

lingkungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut maka Sub Dinas

Penataan dan Lingkungan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kegiatan sub dinas penataan bangunan dan

lingkungan.

b. Pelaksanaan perencanaan bantuan teknis, perencanaan bangunan gedung

negara dan rumah dinas serta bangunan umum lainnya serta

lingkungannya.

c. Pelaksanaan pembangunan, memberikan bantuan teknis dan revetalisasi

pembangunan gedung bersejarah dan rumah dinas serta bangunan umum.

d. Pelaksanaan pemanfaatan, pengaturan, pengelola, penghapus bangunan

negara dan rumah dinas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang

tugasnya.

8. Sub Dinas Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Sub Dinas Perkotaan dan Pedesaan membawahi beberapa Seksi yaitu :

a. Seksi Air Bersih.

b. Seksi PLP.

c. Seksi Infrastruktur.

Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Air Bersih dan Penyehatan

Lingkungan Permukiman yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

penataan terhadap perkotaan dan pedesaan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, maka Sub Dinas Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan

(59)

37

a. Pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih, PLP, dan

Infrastruktur yang bersifat lintas kabupaten atau kota dan Kawasan

tertentu.

b. Pelaksanaan perancangan teknis pengawasan dan pengadaan evaluasi

terhadap pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih,

PLP, dan Infrastruktur yang bersifat lintas kabupaten atau kota dan

Kawasan khusus.

c. Pelaksanaan pembinaan, pengaturan dan pemanfaatan sarana dan

prasarana prasarana Air Bersih, PLP, dan Infrastruktur yang bersifat

lintas kabupaten kota dan Kawasan khusus.

d. Pelaksanaan pembinaan teknis melalui penyuluhan standarisasi.

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuatu bidang

tugasnya.

9. Sub Dinas Perumahan dan Permukiman

Sub Dinas Perumahan dan Permukiman ini membawahi beberapa Seksi yaitu:

a. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman.

b. Seksi Pembinaan Standarisasi dan Pengembangan Bahan Lokal.

c. Seksi Analisis Dampak Lingkungan dan Bencana Alam.

Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tata Ruang dan

Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, maka Seksi Dinas Pengembangan dan Permukiman mempunyai

(60)

38

a. Penyusunan rencana kegiatan sub dinas perumahan dan permukiman.

b. Pelaksanan pemanfaatan peumahan yang bersifat lintas kabupaten atau

kota dan Kawasan.

c. Pelaksanaan pembinaan, pelaksanaan Efektifitass permukiman lintas

kabupaten atau kota.

d. Pelaksanaan pembinaan perencanaan dan pembangunan Kawasan

peremajaan kota, rumah dan permukiman baru.

e. Pelaksanaan pembinaan teknis peningkatan Efektifitas permukiman

penyuluhan, pelatihan, penyebarluasan standarisasi pembangunan.

10. UPTD Pengembangan Sumber Daya Lokal (SDL)

Penjabaran tugas pokok ini dan fungsi dari sub bagian dan seksi

diaturlanjutkan oleh keputusan Gubernur Sulawesi Selatan.

Kepala UPTD SDL Dinas Tata Ruang dan Permukiman membawahi

beberapa unit adalah sebagai berikut :

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Balai Pengembangan SDL.

b. Kepala Seksi Standarisasi Sosialisasi Bahan Bangunan UPTD Balai

Pengembangan SDL

c. Kepala Seksi Pengujian Jaminan Mutu Indent Bahan Lokal UPTD Balai

(61)

39

11. UPTD Mamminasata

Dengan peraturan Gubernur ini, dibentuk UPTD Mamminasata (Makassar,

Maros, Sungguminasa dan Takalar) Pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Provinsi Sulawesi Selatan yang berkedudukan di Makassar.

UPTD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan tugas teknis di bidang

Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Penataan Ruang dalam rangka

pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang bersifat lintas Wilayah dalam

Kawasan Metropolitan Mamminasata, dipimpin oleh Kepala UPTD yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Sususnan Organisasi UPTD Mamminasata, terdiri atas :

a. Kepala UPTD Mamminasata

b. Sub Bagian Tata Usaha UPTD Mamminasata

c. Seksi Informasi dan Tatalaksana

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala UPTD

Mamminasata sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan UPTD sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas

b. Memberikan “advis planning” (masukan perencanaan) terhadap

perencanaan yang dilakukan oleh kabupaten/kota se wilayah

Mamminasata

c. Memberikan izin/rekomendasi pelaksanaan pembangunan yang sifatnya

(62)

40

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani

naskah dinas untuk menghindari kesalahan.

Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kasubag Tata Usaha

UPTD Mamminasata sebagai berikut :

a. Melaksanakan administrasi ketatausahaan

b. Menyusun laporan perkembangan kinerja lingkup UPTD Mamminasata

c. Melaksanakan urusan penyusunan laporan organisasi UPTD

d. Melaksanakan urusan dokumentasi perkantoran

Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala Seksi Informasi

dan Tata Laksana UPTD Mamminasata sebagai berikut :

a. Membuat rencana kerja tahunan dan jangka menengah

b. Memberikan “advis planning” (masukan perencanaan) terhadap

perencanaan yang dilakukan oleh kabupaten/kota se wilayah

Mamminasata

c. Merumuskan kebijakan – kebijakan teknis terkait pembangunan

prasarana dalam rangka untuk membangun system prasarana yang

efesien di Mamminasata

d. Mengelola dan memperbarui peta

Adapun Tugas pokok, fungsi dan Rincian Tugas Kepala Seksi Pengawasan

dan Pengendalian UPTD Mamminasata sebagai berikut :

a. Memberikan izin/rekomendasi pelaksanaan pembangunan yang bersifat

(63)

41

b. Memonitor pelaksanaan pembangunan kabupaten/kota di wilayah

Metropolitan Mamminasata

c. Memberikan rekomendasi kepada Tim Penyidik terhadap penyelewengan

pemanfaatan ruang dalam bentuk insentif dan disinsetif

d. Melakukan koordinasi terhadap instansi dalam hal penyimpangan

Gambar

Tabel : Skoring Jawaban Responden
Tabel 5.4  Hasil Korelasi  Model Summary b Model  R  R  Square  Adjusted R  Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam uji adsorpsi logam Cu(II) menggunakan silika termodifikasi APTS sebagai adsorben dengan metode batch, diperoleh

Dari hasil wawancara dengan guru (pra siklus), peneliti menemukan masalah tentang rendahnya kemampuan memahami siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris khususnya

Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu

Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis CD Interaktif Aurora 3D, model

After the cleaning process complete the data is processed using CloSpan algorithm to forming frequent closed sequences.. Flowchart of the CloSpan can be seen in

I didn’t know what had been happening, it couldn’t have been pleasant what with Anji and the Doctor looking like they did, but it couldn’t be any worse than what was lurking

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Motivasi kerja yang tinggi akan memberikan dorongan yang

Validasi yang dilakukan dalam penelitian pengembangan aplikasi pencarian halte BRT transmusi Palembang ini adalah pengujian tahap akhir sebelum aplikasi