• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA PT. CITRA ABADI SEJATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA PT. CITRA ABADI SEJATI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 189

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

PADA PT. CITRA ABADI SEJATI

1Harlis Setiyowati 1Universitas Pradita

Email : harlissetiyowati@gmail.com

Abstrak

PT. Citra Abadi Sejati telah melakukan proses mengoordinasikan kegiatan atau aktifitas kerja melalui penerapan managemen pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan positif agar dalam upaya pembinaan dan pengembangan sumber daya manusianya dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Metodologi penelitian menggunakan literature review. Hasil penelitian menunjukkan secara teoritis studi ini mampu menerapan manajemen pengetahuan berupa program pelatihan dan lebih difokuskan pada peningkatan kompetensi karyawan pada keahlian dan bidang pekerjaannya.

(2)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 190

PENDAHULUAN

Aset paling berharga dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM), sifatnya yang intangible seringkali luput dari mata para pimpinan perusahaan dan tanpa disadari pula bahwa manusia adalah kunci bagi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi atau peusahaan.

MSDM juga harus dikelola secara efektif dan efisien untuk mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan sampai pada puncak kejayaan perusahaan. Oleh karena itu, manusia dapat membangun atau menghancurkan reputasi perusahaan dan mereka dapat mempengaruhi profitabilitas (Elnaga & Imran, 2013).

MSDM merupakan komponen penting perusahaan yang tidak bisa digantikan oleh sumber daya lain. Keberhasilan dan kemunduran perusahaan ditentukan oleh kualitas dan kapabilitas SDM didalamnya (Khan, Abbasi, Waseem, Ayaz, & Ijaz, 2016). MSDM juga dinilai lebih penting daripada komponen lainnya untuk mencapai hasil kinerja yang diinginkan (Cania, 2014).

Faktor knowledge (pengetahuan) memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai. Pengetahuan merupakan sumber daya organisasi penting untuk setiap perusahaan, terlepas dari lokasi, ukuran (kecil, menengah, maupun organisasi besar) dan jenisnya (publik atau swasta) (Omotayo, 2015). Pegawai yang menjalani pelatihan yang tepat cenderung mempertahankan pekerjaan mereka lebih lama daripada mereka yang tidak (Elnaga & Imran, 2013). Melalui berbagai pelatihan dan berbagi pengetahuan diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kriteria kinerja karyawan mencapai hasil yang lebih maksimal apabila didukung dengan knowledge yang dimiliki dan berkontribusi terhadap pencapaian dan pengembangan kinerja organisasi (Al-Hayaly & Alnajjar, 2016).

Pemerintah saat ini menyadari pentingnya manajemen pengetahuan dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya Peraturan Menpan-RB Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management). Dalam peraturan tersebut penerapan manajemen dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola aset intelektualnya berupa pengetahuan dan pengalaman yang ada. Hasil penelitian dari wawancara dengan kepala

(3)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 191 bidang perencanaan upaya Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung dalam memperbaiki kinerja karyawannya salah satunya adalah dengan mengimplementasikan manajemen pengetahuan melalui berbagai program seperti pelatihan, pembentukan tim kerja, rotasi jabatan dan dengan terus mengembangkan system informasi dan tekhnologi.

Sebagai suatu organisasi yang memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas mengenai target yang akan dicapai pada tahapan waktu tertentu, seperti pada tahapan waktu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang maka sebuah perusahaan tentunya harus memiliki sistem manajemen yang baik agar perusahaan dapat terus berkembang secara berkesinambungan dalam menjalankan roda organisasinya. Dengan adanya sistem manajemen tersebut berarti perusahaan telah melakukan proses mengoordinasikan kegiatan atau aktifitas kerja sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain (Jono M.dkk 2014).

Manajemen sumber daya manusia menjadi pondasi utama bagi sebuah perusahaan, dikarenakan sehebat apapun sistem yang dipakai, secanggih apapun mesin yang akan digunakan dalam proses produksi dan sebesar apapun modal yang ditanam oleh perusahaan, namun jika tidak memiliki sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan sistem atau mesin maka perusahaan tidak akan mendapatkan apapun yang menjadi target atau visi dan misinya.

Peningkatan sumber daya manusia menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan sehingga perusahaan akan menjadi organisasi yang survive, berkembang dan tangguh bahkan disegani oleh para kompetitornya karena perusahaan tersebut memiliki sumber daya manusia yang mumpuni karena perusahaan telah membangun program pengembangan sumber daya manusia melalui manajemen pengetahuan yang membuat sumber daya manusia dalam perusahaan dapat bekerja produktif dan memiliki kinerja yang baik sebagai daya dukung yang efektif terhadap majunya suatu perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu fungsi dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan recruitmen, pengelolaan dan pengarahan untuk orang-orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut.

(4)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 192 Sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu sumber terpenting perusahaan saat ini. Manajemen sumber daya manusia lebih penting daripada sumber daya saing lainnya karena orang-orang ini menggunakan aset lain dalam organisasi, menciptakan daya saing dan mewujudkan tujuan. Oleh karena itu, organisasi harus memahami harapan tenaga kerja mereka untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Realisasi harapan karyawan akan memungkinkan perilaku karyawan yang diinginkan dalam organisasi (Cania, 2014).

Manajemen sumber daya manusia tersebut harus dikelola secara efektif dan efisien untuk mendukung dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi tersebut. MSDM adalah aset paling berharga bagi setiap organisasi karena mereka dapat membangun atau menghancurkan reputasi organisasi dan mereka dapat mempengaruhi profitabilitas (Elnaga & Imran, 2013). MSDM merupakan komponen penting organisasi yang tidak bisa digantikan oleh sumber daya lain. Keberhasilan dan kemunduran organisasi ditentukan oleh kualitas dan kapabilitas SDM didalamnya (Khan, Abbasi, Waseem, Ayaz, & Ijaz, 2016). MSDM juga dinilai lebih penting daripada komponen lainnya untuk mencapai hasil kinerja yang diinginkan (Cania, 2014).

Pengetahuan, yang dijelaskan oleh Keng-Boon Ooi (2014) adalah aset tidak berwujud yang hampir tidak mungkin untuk ditiru dan dipandang sebagai instrumen kompetitif yang harus dikelola secara efektif oleh setiap organisasi. Meskipun banyak yang telah membahas pentingnya pengetahuan dalam sebuah manajemen, tetapi relatif sedikit yang memperhatikan bagaimana proses pembuatan dan pengelolaan pengetahuan. Dalam proses pembuatan pengetahuan ini, kemudian dapat ditarik perbedaan pengetahuan menjadi dua kategori yaitu, pengetahuan tacit dan pengetahuan ekplisit.

Pengetahuan tacit merupakan pengetahuan yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan, karena berada di dalam benak masing – masing orang. Sedangkan penerapan pengetahuan eksplisit lebih mudah, karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau rekaman yang telah didokumentasikan, sehingga karyawan dapat mempelajarinya secara mandiri.

Mengelola Pengetahuan untuk mencapai kinerja organisasi tidak hanya penting bagi sektor swasta, tapi memang begitu signifikan untuk sektor publik (Mustapa & Mahmood, 2016). Organisasi agar dapat berhasil dan bertahan hidup dalam ekonomi berbasis pengetahuan (k-economy), knowledge ini harus dikelola (managed), direncanakan dan diimplementasikan.

(5)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 193 Manajemen pengetahuan atau lebih dikenal dengan istilah knowledge management pada dasarnya dapat diimplementasikan sebagai strategi dengan sedikit atau tanpa tergantung dengan teknologi yang canggih seperti sekarang ini. Secara umum, knowledge management merupakan sebuah proses yang mengkoordinasikan penggunaan informasi, pengetahuan dan pengalaman (Al-Hayaly & Alnajjar, 2016).

Manajemen Pengetahun telah diakui sebagai instrumen yang penting untuk mencapai tujuan khusus dari suatu organisasi dan bahkan suatu negara sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi serta keunggulan kompetitif (Ragab & Arisha, 2013).

Manajemen pengetahuan merupakan langkah untuk menangkap, mengorganisasikan, penyimpanan pengetahuan, dan pengalaman dari setiap individu pekerja atau group pekerja didalam sebuah organisasi dan membuat pengetahuan untuk pekerja lainnya di dalam organisasi (Zwain, Teong, & Othman, 2012).

METODE PENELITIAN

Menggunakan metode kualitatif dan literature review serta data sekunder dari PT. Citra Abadi Sejati.. Program pengembangan SDM yang salah satunya adalah program manajemen pengetahuan sumber daya manusia ini juga dijalankan di perusahaan yang akan menjadi tempat penelitian penulis yaitu di PT. Citra Abadi Sejati (Busana Apparel Group) yang berlokasi di Jalan Raya Jonggol km. 2,5 Kampung Sawah, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogoradalah merupakan perusahaan produksi garment kategori besar dengan orientasi eksport ke negara-negara Amerika dan Eropa.

Dalam mengelolah konsep penerapan praktik manajemen pengetahuan adalah merupakan salah satu bentuk dari pada konsep kerangka penelitian ini.

Gambar 1 : Kerangka Penelitian

Managemen Pengetahuan

Pengetahuan Tacit

Pengetahuan Ekplisit

Karyawan PT. Citra Abadi Sejati

Efektifitas Kerja Karyawan

(6)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 194 Peneliti membatasi variabel hanya pada penerapan managemen pengetahuan pada PT. Citra Abadi Sejati. Penerapan managemen pengetahuan berupa pelatihan setiap tahunnya, baik untuk karyawan produksi atau pun karyawan non produksi. Harapannya karyawan akan efektif dalam bekerja dan lebih loyal pada perusahaan.

PT. Citra Abadi Sejati sebagai perusahaan pada umumnya juga pernah mengalami permasalahan dalam pengelolahan sumber daya manusianya yang menyebabkan kualitas dan kuantitas produk menurun hingga terjadi banyak komplin dari buyers, selanjutnya jika sudah demikian maka perusahaan akan menanggung berbagai resiko termasuk kerugian materil. Dengan dibangunnya program manajemen pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia maka akan tercipta sumber daya manusia yang produktif yang siap membangun dan mewujudkan organisasi yang profit eriented.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. Citra Abadi Sejati merupakan perusahaan berjenis PMA (Penanaman Modal Asing) Amerika akan tetapi owner nya kini berwarga negara Indonesia. PT. Citra Abadi Sejati adalah sebuah perusahaan manufacturing yang bergerak dibidang produksi pakaian jadi atau garment yang berorientasi 100% eksport dengan tujuan negara-negara Amerika dan Eropa. PT. Citra Abadi Sejati berdiri sejak tahun 1983 yang semula bergabung dibawah naungan Texmaco Group, kini PT. Citra Abadi Sejati bernaung dibawah Busana Apparrel Group bersama 9 perusahaan, dimana 1) PT. Citra Abadi Sejati tersebar diberbagai daerah Jawa Barat yaitu Cileungsi, Bogor, Cikarang dan Purwakarta, 2) PT. Top and Top Apparel – Wonogir, Jawa Tengah, 3) PT. Ungaran Sari Garment Abadi tersebar di daerah Jawa Tengah yaitu Ungaran, Pringapus, dan Congol. 4) PT. Eratex Jaya – Probolinggo, Jawa Timur.

Buyers atau pemilik merek yang memberikan orders kepada PT. Citra Abadi Sejati diantara nya adalah : Ann Inc, J-Jill, Talbot, Spider, Jack Wolfskin, Hugo Boss, Polo Ralf Lauren, H&M, Frry Elis, L.L. Bean, Timber Land, Calvin Clein, Berghaus dsb berbagai brand Amerika dan Eropa lainnya.

Tenaga kerja PT. Citra Abadi Sejati selain diduduki oleh tenaga kerja lokal juga diduduki oleh tenaga kerja asing terutama pada level managerial dan BOD (Board Of Director).

(7)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 195 Struktur organisasi produksi yaitu level manajer kebawahnya terbagi menjadi dua yaitu produksi dan non produksi dengan struktur organisasi sebagai berikut :

1. Produksi, terdiri dari bagian Sample, Cutting, Produksi, QA dan Maintenance dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 2 : Struktur Organisasi Produksi

2. Non-Produksi, terdiri dari bagian HR & Compliance, Marketing, Puchasing, Finance & Accounting, IT dan Exim dengna struktur organisasi sebagai berikut :

(8)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 196 Sedangkan daftar pelatihan karyawan untuk semua tingkat tercatat lima tahun terakhir kecuali Tahun 2020 tidak ada pelatihan dikarenakan pandemi Covid 19. Karyawan laki-laki lebih banyak dari karyawan perempuan dikarenakan, perlunya kompetensi penggunaan alat atau mesin pabrik yang didominasi oleh karyawan laki-laki.

Tabel 1 : Data Karyawan yang ikut pelatihan per Jan 2021

NO SUBYEK JUMLAH 2015 2016 2017 2018 2019 Total

1 Jumlah Karyawan 2390

Laki-laki 345 50 50 50 50 50 250 Perempuan 2045 50 50 50 50 50 250

2 Usia Karyawan

Laki-laki 345

Usia 18 - 45 tahun 228 35 35 35 35 35 175 Usia diatas 45 tahun 117

3 Usia Karyawan

Perempuan 2045

Usia 18 - 45 tahun 1626 15 15 15 15 15 75 Usia diatas 45 tahun 419

Penerapan manajemen pengetahuan berupa program pelatihan yang dilakukan oleh PT. Citra Abadi Sejati, menjadikan lingkungan kerja dan kepuasan kinerja karyawan terukur setiap tahunnya, seperti halnya dengan peneliti Fajar Kurniawan (2018), bahwa pengaruh Knowledge Management dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Tenaga Pengajar Universitas X Yogyakarta), menghasilkan pembahasan Knowledge Management dan Lingkungan Kerja secara parsial maupun simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Demikian juga pada peneliti, Thoriq Tri Prabowo (2016), Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan Dimediasi Learning Organization di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Palembang. Hasil temuan yaitu Pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplicit berpengaruh positif dan signifikan terhadap learning organization, pengetahuan tacit berpengaruh signifikan terhadap kinerja,

(9)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 197 pengaturan eksplicit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, learning organization memperkuat secara positif hubungan pengetahuan tacit kinerja karyawan.

Hasil dari penerapan managemen pengetahuan diharapkan kompetensi seorang pimpinan bisa terealisasi seprti halnya pada penelitian Raden Ayu Yaumilisa (2017), Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan Karyawan dan Knowledge Management Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Depertemen HR PT. Vale Indonesia, Hasil temuan Kepemimpinan dan pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan knowledge management, sharing knowledge berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan penlitian Dadi Aman Uslima (2018), Hubungan Antara Implementasi Manajemen Pengetahuan dan Kompetensi Pustakawan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Hasil temuan adalah Implementasi manajemen pengetahuan yang dilakukan oleh pustakawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menunjukan bahwa berada ada tingkat tertinggi yang terdapat pada indikator leadership khusus nya pernyataan pimpinan bahwa berbagi pengetahuan adalah hal yang penting.

PT. Citra Abadi Sejati harus senantiasa mengembangkan managemen pengetahuan dan mengupdate pelatihan seperti pada penelitian, Yessy Yanitasari (2015), Pengembangan Knowledge Management System Pengembangan Pupuk. Hasil temuan yaitu Hasil evaluate system insfrastucture KMS pemilihan pupuk menjelaskan proses keberadaan evaluasi infrastruktur yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk pengembangan system ditempat penelitian sebagai bahan acuan pengembangan KMS yaitu PT. Pupuk Kujang.

KESIMPULAN

Penerapan manajemen pengetahuan berupa program pelatihan yang dilakukan oleh PT. Citra Abadi Sejati, lebih difokuskan pada pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan hard competencies karyawan dalam hal keahlian karyawan pada bidang pekerjaannya sehingga karyawan dalam bekerja akan terlihat hasil kerjanya seperti tercapainya baik secara kualitas atau pun secara kuantitas.

Selain itu peran perusahaan untuk mensosialisasikan seluruh kegiatan bisnisnya kepada karyawan akan menjadi penting sehingga karyawan dalam melakukan produktifitas kerjanya sehari-hari akan lebih perfom karena karyawan telah mengetahui apa yang menjadi tujuan kedepan

(10)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 198 dari perusahaan tempatnya bekerja sehingga karyawan akan lebih peduli karena merasa secara atau jalan bersama dengan manajemen dalam mewujudnya visi dan misi perusahaan.

Perusahaan yang telah menerapkan program manajemen pengetahuan dalam praktik organisasinya tentu akan memiliki perubahan system kerja bagi anggota organisasinya yang lebih baik lagi dari sebelumnya, misalkan dari sisi efektifitas kerja maupun system kerja akan mengalami perubahan yang amat berbeda dari sebelumnya dimana pekerjaan yang biasa dilakukan memerlukan waktu seminggu menjadi tiga hari kerja, pekerjaan yang biasa dilakukan oleh man power sejumlah lima orang akan bisa dilakukan dengan tiga orang saja dan lain sebagainya karena kuncinya man power atau sumber daya manusia yang sebelumnya belum menemukan efektifitas kerja kini menjadi sumber daya manusia yang telah memiliki tingkat efektifitas kerja, dimana seluruh pekerjaan yang semula dilakukan hanya begitu saja kini menjadi pekerjaan yang dilakukan dengan ilmu yang membuat seluruh proses kerja lebih efektif dan lebih efisien juga membuat fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam suatu organisasi menjadi lebih kompetitif dan memiliki daya saing yang mempunyai nilai efisiensi dalam penggunaan sumber daya manusia yang sesungguhnya

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hayaly, M. A. M. S., & Alnajjar, F. J. S. (2016). Knowledge Management Processes and Their Impact on Organizational Performance, the Adoption Balanced Scorecard: The Moderating Role of Quality Assurance Standards—An Applied Study on Private Jordanian Universities. International Journal of BusinessandManagement, 11(6),70.https://doi.org/10.5539/ijbm.v11n6p70

Cania, L. (2014). Dampak Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ilmu Dan Teknik Angkatan Laut, 6(2), 100–116.

Dadi Aman Uslima. 2018. Hubungan Antara Implementasi Manajemen Pengetahuan dan Kompetensi Pustakawan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga

DR.H. Achmad S. Ruky. 2013. SDM Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Elnaga & Imran, 2013. Pegawai yang menjalani pelatihan yang tepat cenderung mempertahankan pekerjaan mereka lebih lama daripada mereka yang tidak.

Fajar Kurniawan. 2018. Pengaruh Knowledge Management Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening.

Khan, A. A., Abbasi, S. O. B. H., Waseem, R. M., Ayaz, M., & Ijaz, M. (2016). Dampak Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja:

(11)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v1i1.15 199 Sebuah Studi Sektor Telekomuikasi Pakistan. Manajemen Dan Strategi Bisnis, 7(1), 29– 46 . https://doi.org/10.5296/bms.v7i1.9024

Mustapa, A. N., & Mahmood, R. (2016). Manajemen Pengetahuan Dan Kinerja Pekerjaan Di Sektor Publik: Peran Moderasi Dari Komitmen Organisasi Publik. Jurnal Internasional Penelitian Dalam Studi Bisnis Dan Manajemen. 3(7), 28–36.

Omotayo, F. O. (2015). Manajemen Pengetahuan Sebagai Alat Penting Dalam Manajemen Organisasi: Sebuah Tinjauan Literatur. Filsafat dan Praktek Perpustakaan (e-Journal)., 1238, 1-23. Diambil dari http://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/1238

Ooi, K.B.(2014). TQM: A Facilitator To Enhance Knowledge Management? A Structural Analysis. Expert Systems With Applications, 41, 5167–5179.

Raden Ayu. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan Karyawan dan Knowledge Management Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Depertemen HR PT. Vale Indonesia

Ragab, M. A. F. & Arisha, A. (2013). Manajemen Dan Pengukuran Pengetahuan: Tinjauan Kritis. Jurnal Manajemen Pengetahuan, 17(6) 873-901. https://doi.org/10.1108/JKM-12-2012-0381

Thoriq Tri Prabowo. 2016. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan Dimediasi Learning Organization di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Palembang Yessy Yanitasari (2015), Pengembangan Knowledge Management System Pengembangan Pupuk.

Gambar

Gambar 3 : Struktur Organisasi Non Produksi
Tabel 1 :  Data Karyawan yang ikut pelatihan per Jan 2021

Referensi

Dokumen terkait

Manusia merupakan sumber daya organisasional yang berharga untuk mencapai kinerja tinggi secara berkelanjutan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kegagalan mengelola sumber

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan

Pengelolaan sumber daya manusia ini merupakan hal yang penting karena sumber daya manusia berkaitan langsung dengan proses produksi dalam perusahaan, yaitu dimana manusia

Adanya Sumber Daya Manusia yang baik tentunya perusahaan dapat mencapai tujuannya, karena Sumber daya Manusia merupakan penunjang dalam suatu perusahaan.Tujuan

Manajemen sumber daya manusia itu adalah suatu bidang kajian manajemen yang sangat penting untuk keberlangsungan suatu organisasi, dimana sumber daya manusia yang memiliki

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif

Manajemen sumber daya manusia MSDM, merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-