PENGARUH BEBERAPA MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TAPAK DARA (Vinca rosea
L.)
DI PEMBIBITAN
Oleh
SLAMET BUDIARTO
A28.0102
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
J U S T F O R Y O U
Dedicated to My Parent H.A. Sama'i & Hj Umi Kulsum SA
RINGKASAN
SLAMET BUDIARTO. Pengaruh Beberapa Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tapak Dara (Vinca rosea L. ) di Pembi- bitan (Dibimbing oleh SANDRA A. AZIZ dan BENNY TJIA).
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mempela- jari dan mengetahui pengaruh beberapa jenis media tanam dan mendapatkan media tanam yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan tanaman Tapak Dara (Vinca rosea L. ) di pembibitan.
Penelitian dilakukan di Kebun Paradisa Flower Ranch, Kompleks IPB Tajur Bogor, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Media yang digunakan adalah media tanam buatan, baik tunggal maupun beberapa campuran. Perlakuan meliputi media tanam arang sekam padi, campuran arang sekam padi dengan serbuk sabut kelapa, campuran arang sekam padi dengan zeolit, campuran arang sekam padi dengan batu apung, campuran arang sekam padi dengan zeolit dan serbuk sabut kelapa, campuran arang sekam padi dengan batu apung dan serbuk sabut kelapa, campuran batu apung dengan serbuk sabut kelapa. Beberapa media tersebut (arang sekam padi dan serbuk sabut kelapa) adalah limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam tanaman hortikultura.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media tanam berbeda nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun
tanaman, pengaruh media berbeda nyata pada
1hingga
6MST
(minggu setelah tanam).
Penggunaan media tanam arang sekam padi memberikan
nilai tertinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot
basah dan bobot kering tanaman. Sedangkan penggunaan media
campuran arang sekam padi dengan zeolit memberikan nilai
tertinggi terhadap khlorofil total. Sebaliknya media tanarn
carnpuran serbuk sabut kelapa dengan batu apung memberikan
nilai terendah terhadap semua parameter yang diamati.
Perlakuan media tanam arang sekam padi menghasilkan
pembungaan tercepat (berbunga pertama kali pada
46HST dan
berbunga
50%dari populasi pada
5 2HST), nyata lebih cepat
dibanding media campuran arang sekam padi dengan serbuk
sabut kelapa, media campuran arang sekam padi dengan
zeolit dan serbuk sabut kelapa, media campuran batu apung
dengan serbuk sabut kelapa, serta media campuran batu
apung, arang sekam padi dan serbuk sabut kelapa. Perlakuan
media campuran batu apung dengan serbuk sabut kelapa paling
lambat berbunga (sampai
pengamatan
58HST belum berbunga).
Media tanam arang sekam padi atau campuran arang sekam
padi dengan zeolit atau campuran arang sekam padi dengan
batu apung dapat dijadikan pilihan untuk digunakan sebagai
media tanam pada pembibitan tanaman Tapak Dara
( V i n c arosea
L . .
Media itu mampu memberikan pertumbuhan tanaman yang
baik dengan dihasilkannya kualitas tanaman yang baik
dibanding dengan perlakuan media tanam lainnya.
PENGARUH BEBERAPA MEDIA TANAM TERHADAP PETUMBUHAN TANAMAN TAPAK DARA ( V i n c a rosea L.) DI PEMBIBITAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SLAMET BUDIARTO A28.0102
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkah dan rakhmat-Nya, sehingga lapora,n penelitian ini dapat selesai. Laporan ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak bulan April 1996 sampai bulan Juli 1996 di Kebun Paradisa, Kompleks IPB Tajur, Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penggunaan beberapa j enis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman Tapak Dara (Vinca rosea L.) di pembibitan. Hasil peneliti-an tersebut dilaporakpeneliti-an dalam rpeneliti-angka penyelesaipeneliti-an tugas akhir di Jurusan Budidaya Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Ir Sandra A. Aziz, MS dan Bapak Prof Benny Tjia, phD (Masing-masing adalah dosen pembimbing pertama dan kedua), atas bimbingan dan pengarahannya selama peneli-tian hingga akhir penyusunan laporan.
2. Ibu Ir Krisantini,"MSc yang telah bersedia menguji dan memberikan kritik serta saran untuk perbaikan laporan skripsi ini.
3. Mba Eka, Mas Ricky dan seluruh karyawan Paradisa Flower Ranch, at as kerjasamanya selama penelitian.
7
Sekam padi memiliki drainase dan aerasi yang baik, tetapi masih mengandung organime-organisme patogenik at au organisme yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Akan lebih baik jika sekam padi dibakar sehingga menghancurkan patogen (Conover, 1980).
Arang Sekam padi biasa digunakan sebagai fraksi organik pada campuran tanah. Rasio C/N kebanyakan antara 500:1 sampai 2000:1. Sebelum dekomposisi terjadi, bahan ini tidak memberikan kontribusi penambahan hara. Oleh karena itu jika menggunakan arang sekam padi sebagai media tanam, maka suplai nitrogen dan unsur hara lainnya sangat diperlukan (Mastalerz, 1976).
3. Zeolit
Mineral Zeolit merupakan mineral aluminosilikat hidrat yang memiliki kation alkali dan alkali tanah secara terbatas dan mempunyai struktur kristal. Zeolit mempunyai kemampuan untuk menghidratasi dan dehidratasi secara timbal-balik, serta penukar beberapa kation. Zeolit merupakan kristal yang agak lunak, dengan variasi berat jenis rata-rata antara 0.8 sampai 2.2, air kristalnya mudah dilepaskan melalui pemanasan dan memiliki warn a bermacam-macam tergantung dari lingkungan pembentukannya (Ming and Mumpton, 1989).
Pemanfaatan zeolit untuk bidang pertanian di Indonesia belum banyak dilakukan walaupun beberapa hasil penelitian
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Paradisa Flower Ranch, Komplek IPB Tajur, Bogor. Penelitian berlangsung selama 6
(enam) minggu mulai 28 Mei 1996 sampai 9 Juli 1996.
Bahan dan A1at
Benih yang digunakan adalah benih Vinca rosea c. Blush
Cooler, berasal dari Amerika. Sedangkan media tanam yang
digunakan adalah zeolit, serbuk sabut kelapa, arang sekam padi dan batu apung.
Alat-alat yang digunakan antara lain tempat pembibitan berupa pot tray 98 lubang sebanyak 28 buah, rak duduk, sprayer, alat ukur (meteran, neraca analitik, spectrophoto-meter), serta oven.
Selama perawatan, digunakan pupuk anorganik untuk pertumbuhan vegetatif serta pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. Pupuk anorganik yang digunakan adalah sesuai dengan hasil terbaik dari penelitian yang telah dilakukan oleh Muljawati (1995), yaitu 388 g KNO, dan 565,4 g Ca (NO,) 2 serta pupuk mikro dilarutkan dalam 1000 liter air
sehingga total kandungan nitrogen dan kalium 150 ppm.
Metode Percobaan
Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal. Ada 7 taraf dengan 4 kali
12
Pelaksanaan
Benih tanaman Tapak Dara dikecambahkan pada media serbuk sabut kelapa yang sudah disterilisasi dan diberi beberapa unsur hara (Greenleaf 100). Setelah 14 hari dalam pengecambahan, bibit dipindahkan kedalam tray. Mula-mula setiap tray diisi dengan media sesuai dengan perlakuan dan sudah disiram air sampai basah (air menetes keluar). Setiap lubang tray diisi dengan 1 bibit.
Selama enam minggu, bibit dalam pot tray disiram 2-3 hari sekali dengan larutan pupuk berkonsentrasi 150 ppm nitrogen dan kalium. Untuk mempermudah penyiraman (dan pemupukan), dibuat larutan stok pupuk dengan konsentrasi 15 000 ppm nitrogen dan kalium (w/v). Untuk mempertahankan pH pada 6.0-6.5, ditambahkan asam fosfat secukupnya (80-100 ml/10 1 larutan stok). Untuk penyiraman (dan pemupukan), larutan stok diencerkan menggunakan Dosatron (pengencer 1:100). Dosatron dihubungkan dengan air yang memperoleh tekanan dari Jet Pump, yang menyalurkan larutan pupuk ke pipa dan nozzle. Untuk mengendalikan penyakit dan hama, bibit disemprot menggunakan Benlate™ dan Dithane M-4STM serta Pegasus™ dan Diazinon™.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan seminggu sekali pada 20 contoh tanaman setiap perlakuan yang diambil secara acak.