• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. produk elektronik seperti HP (handphone), TV, I-pod dan sound system yang sudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. produk elektronik seperti HP (handphone), TV, I-pod dan sound system yang sudah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tiap tahun persaingan pasar produk elektronik semakin berkembang. Bisnis produk elektronik di Indonesia nampaknya menarik untuk dicermati. Selain para pemainnya cukup banyak, varian yang mereka ciptakan pun sangat beragam. Selain produk elektronik seperti HP (handphone), TV, I-pod dan sound system yang sudah sangat familier, varian produk lain yang juga dipasarkan produsen produk elektronik adalah Earphone yaitu alat untuk mendengarkan suara yang dihasilkan dari player

music seperti handphone, i-pod, walkman dan lain-lain.

Kelebihan earphone jika dibandingkan dengan alat pendengar suara yang lain seperti: sound system adalah dari sisi kepraktisannya. Kalau earphone mudah dibawa kemana-mana jadi dimanapun dan kapanpun bisa digunakan, sebaliknya alat pendengar suara yang lain hanya bisa digunakan pada kondisi tertentu. Kebanyakan produk earphone disasarkan pada pengguna Handphone, i-pod, laptop dan yang lainnya untuk kebutuhan system audio dari peralatan tertentu.

(2)

Di pasaran terdapat banyak produk earphone dengan berbagai merek. Pasar diuntungkan karena ada banyak alternatif produk earphone yang ditawarkan, konsumen pun bebas memilih pilihannya. Oleh karena banyak sekali pengguna alat-alat elektronik yang membutuhkan earphone sebagi sarana alat-alat pendengar di Indonesia, banyak produsen earphone yang bersaing merebut minat konsumen terhadap produknya masing-masing.

Pemain yang cukup lama malang melintang di bisnis produk-produk elektronik adalah perusahaan Philips. Sejarah perusahaan ini dimulai pada tahun 1891 Gerard

Philips, siapapun tahu kalo Philips terkenal sebagai produsen lampu. Saat ini Royal Philips Elektronik yang bermarkas di Amsterdam terdiri dari 6 divisi yang lingkup

bisnisnya sangat luas meliputi berbagai bidang elektronik. Pabrik pertama kini telah menjadi museum. Era 1920-an, di pabrik inilah Philips mulai memproduksi produk-produk lain. 19 tahun kemudian, di bawah kendali Frans Otten perusahaan ini mulai membuat pisau cukur listrik pertamanya dan pisau cukur ini cukup laris manis di AS dengan nama Norelco. Philips mulai masuk sebagai produsen alat-alat elektronik lainnya termasuk earphone pada tahun 1996. Di bawah Philips Consumers

Communications (PCC), vendor ini menangani disain, manufaktur, dan pemasaran.

Produk earphones yang dihasilkan cukup beragam seperti SHS8000, SHS3200,

SHE7750, dan SHE9700.

Dalam hal ini yang menjadi pesaing terbesar Philips dalam pangsa pasar produk earphones adalah perusahaan Sony Corporation. Sony didirikakan pada 7 mei 1946 dengan nama perusahaan telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi, pada akhir 1940-an.

(3)

membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah lebih lama termasuk Columbia

Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888).

Nama Sony dipilih sebagai gabungan kata latin sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi, dan kata inggris sonny (“anak kecil”) yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Dan pada tahun 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama “Sony Corporation” sebagai nama perusahaan. Mudah digunakan dan mudah dieja dalam segala bahasa dunia. Nama Sony menggaungkan semangat kebebasan dan keterbukaan dalam inovasi.

Sony secara sejarah terkenal karena sering memaksakan standar ciptaan mereka sendiri untuk teknologi perekaman dan penyimpanan, yang sering berbeda dari perusahaan lain / dari tren di pasar. Yang paling terkenal dari semuanya adalah perang format kaset video pada awal 1980-an, ketika Sony menawarkan system Betamax mereka untuk perekaman kaset video melawan format VHS buatan JVC. Pada akhirnya, VHS mendapatakan tempat di pasaran luas dan menjadi standar dunia untuk pemutar kaset video rumahan dan Sony terpaksa mengalah. Sony terus mencoba taktik yang sama dengan teknologi ciptaan mereka selanjutnya; misalnya format rekaman digital mereka, Minidisc didorong untuk mengganti kaset audio sementara saingannya memilih CD-R dan MP3.

Setelah berhasil menciptakan produk-produk lainnya Sony terus membuat inovasi dari masa ke masa, berbagai produk diproduksi salah satunya yaitu produk earphones yang banyak beredaran di pasaran diantaranya yaitu E818LP,

(4)

Dalam menentukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, keragaman, kualitas dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga dari penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang terjangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk earphone. Pendistribusian yang dilakukan dengan baik oleh perusahaan ini sehingga produk-produk mereka mudah didapat, dan proses promosi yang dilakukan melalui media masa dan iklan.

Karakteristik pembelian akan menentukan keputusan pembeli. Dalam hal ini konsumen akan menilai mengenai penjual, baik pelayanan, mudahnya dalam memperoleh produk.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui pentingnya pengaruh konsumen dan mempertimbangkan faktor 4P dan faktor demografis terhadap keputusan pembelian earphone.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memilih judul penelitian ini, yaitu

“Analisis faktor-faktor yang menentukan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian earphone Philips dan Sony (Studi kasus wilayah Gading Serpong - Tangerang) Duta Suara Summarecon Mall Serpong Lt 2F No. 30 – Jl. Boulevard Raya Gading Serpong Tangerang”

1.2 Identifikasi Masalah

Agar pembahasan masalah dapat lebih terarah, maka penulis akan mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti dalam tugas akhir ini.

1. Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri produk earphone akan membuat persaingan semakin kompetitif.

(5)

2. Adanya persaingan di antara perusahaan Philips dan Sony, sehingga konsumen akan lebih selektif untuk memilih produk

3. Banyaknya pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian produk earphone.

4. Banyaknya kebutuhan konsumen terhadap earphone sebagai alat penunjang aktivitas sehari-hari.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor mana saja yang paling menentukan konsumen dalam keputusan pembelian produk eraphone Philips dan Sony.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor demografis (usia, pekerjaan, pendapatan, keluarga, peran dan status sosial), serta faktor 4P yang menentukan konsumen dalam keputusan pembelian produk earphone Philips dan sony.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat antara faktor-faktor yang menentukan konsumen dalam keputusan pembelian earphone Philips dan Sony.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembahasan terhadap suatu masalah yang dikemukakan harus ada suatu batasan agar ruang lingkupnya tidak menyimpang dan tidak terlalu luas, sehingga tujuan dari penulisan dapat tercapai dengan optimal. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(6)

2. Penulis membatasi penelitian pada faktor-faktor 4P (produk, harga, tempat, dan promosi), dan faktor-faktor demografis (usia, pendapatan, pekerjaan, keluarga, peran dan status sosial) yang menjadi pertimbangan atas pembelian produk earphone.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian dan analisis melalui beberapa tahap yaitu :

1. Observasi langsung kelapangan dan menyebarkan kuesioner.

2. Interview langsung dengan pimpinan/supervisor area dan karyawan.

3. Studi kepustakaan dengan mempelajari referensi-referensi buku dan teori-teori yang ada sebagai landasan penulis untuk menulis tugas akhir ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disusun berdasarkan suatu sistematika penulisan yang secara garis besar dapat di gambarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan konsep-konsep, teori-teori, dan rumusan yang menunjang dalam pemecahan masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(7)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskriptif obyek penelitian.

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA

Bab ini menguraikan tentang penganalisian data-data yang telah diperoleh dan dibuat langkah-langkah penyelesaiannya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah diperoleh pada bab sebelumnya disertai dengan saran-saran yang diusulkan peneliti kepada Duta Suara Summarecon Mall Serpong.

Referensi

Dokumen terkait

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PANITIA PELAKSANA PERINGATAN SUMDAWAN TAHUN 2016 Sekretariat: Kampus FHIS Undiksha Jalan Udayana No.11 Singaraja-Bali

Dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2001tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Pasal 3 menyebutkan “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan

pengasuh dalam stimulasi perkembangan bahasa anak usia balita melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari yaitu dengan memberikan contoh, menjelaskan, mengajak, membiasakan,

Bagian terpenting dari prarancangan ini adalah estimasi harga dari alat-alat, karena harga digunakan sebagai dasar untuk estimasi analisis ekonomi, di mana analisis

Pada ulangan matematika, diketahui nilai rata -rata kelas adalah 58, Jika rata-rata nilai matematika untuk siswa prianya adalah 65, sedangkan untuk siswa wanita

Permasalahan- permasalahan yang timbul sehubungan dengan pembinaan, pengamanan yang bersinggungan dengan perlindungan dan pemenuhan HAM terhadap narapidana di LAPAS Labuhan

Dalam penelitianya dapat disimpulkan bahwa subyek khitbah menurut Jama’ah Tabligh adalah laki-laki yang baligh, hal-hal yang dapat dilihat ketika khitbah adalah

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum nya tentang sistem keamanan rumah, maka dibuatlah sistem keamanan rumah pada jendela yang dikendalikan jarak