• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

57

ANALISA DATA 4.1 Deskripsi wilayah Penelitian

A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah – Cinere Depok Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil daerah penelitian di lingkungan RT 03 RW 016 – Cinere Depok. Berikut ini disajikan secara singkat dan jelas tentang keadaan wilayah RT 03/ RW.016 Bukit Cinere Indah – Cinere Jakarta

Wilayah RT 03 RW.016 Bukit Cinere Indah, Cinere, Depok, merupakan pemukiman penduduk yang cukup teratur. Dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai dan menunjang aktivitas warganya. Keamanan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan disini, dimana selama 24 jam pihak keamanan selalu standby dan sewaktu-waktu berkeliling untuk melakukan patroli. Ditambah lagi pihak kepolisian yang memang berlokasi di dekat pemukiman warga membuat keamanan menjadi lebih terjaga.

Tingkat sosial ekonomi warga RT 03 RW 016 Limo – Cinere Depok adalah kalangan ekonomi menengah ke atas dimana masyarakatnya sebagian besar berprofesi 80 % Pegawai dan 20% Wiraswasta.

4.2. Uji Realibilitas dan Validitas Instrumen

Instrumen penelitian sebelum dipergunakan sebagai alat pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Tujuan uji validitas untuk mengetahui valid tidaknya angket yang dipergunakan, agar bisa diketahui tingkat kecermatan dan ketepatan angket.

(2)

a. Uji Realibilitas

“Realibilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.” (Sarwono, 2006:219)

Uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat konsistensi atau tingkat kepercayaan instrument. Sebagai pedoman pengukuran standar setiap item (standardized item alpha cronbach) sebagai berikut:

Tabel 4 Hubungan Jumlah Butir Dengan Reliabilitas Instrumen No Jumlah item Reliabilitas Keterangan

1 2 3

1 5 0,20

2 10 0,33

3 20 0,50 Nilai Reliabilitas yang digunakan

4 40 0,67

5 80 0,80

6 160 0,89

7 320 0,94

8 640 0,97

(Ebel R.L & Frisbie, 1991 :89)

Berdasarkan penjelasan tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah item instrument dalam penelitian ini yang berjumlah 26 item yang lebih mendekati kategori jumlah item 20, kriteria menyebutkan jika nilai korelasi sama atau lebih besar dari 0,50 maka butir-butir pertanyaan reliabel. Hasil uji realibilitas dapat di lihat dari nilai

(3)

Tabel 5 Cronbach’s Alpha Case Processing Summary

N %

Valid 86 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 86 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliabilitas untuk variable x atau konsep program Bosan Jadi Pegawai Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.925 15

Reliabilitas untuk variable y atau konsep jiwa entrepreneurship Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.925 11

Terlihat dari hasil uji realibilitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan pada kolom cronchbach’s alpha mempunyai nilai 0,925 di atas angka 0,50, hal ini menyatakan bahwa keseluruhan butir pertanyaan di atas sudah reliabel

(4)

b. Validitas

Validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.” (Sarwono, 2006 : 231)

Uji ini berguna untuk mengetahui apakah suatu indikator berada pada variabel yang tepat. Angka validitas yang tinggi menandakan tingkat kesalahan pada instrumen yang kecil. Sedangkan angka validitas yang rendah menandakan kesalahan pada instrumen kemungkinan besar akan muncul. Uji validitas ini menggunakan Pearson product moment

Tabel 6

Pengujian Validitas dengan SPSS Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted X01 51.9651 76.199 .548 .923 X02 52.2907 75.291 .644 .920 X03 51.9884 73.212 .800 .915 X04 51.9535 74.539 .761 .917 X05 52.0581 75.585 .667 .919 X06 52.0698 75.642 .659 .919 X07 51.9419 75.397 .703 .918 X08 51.8837 74.339 .730 .917 X09 52.0581 72.950 .767 .916 X10 52.5581 74.485 .566 .923 X11 52.5116 76.441 .495 .925 X12 52.0116 74.553 .707 .918 X13 52.0465 75.715 .626 .920 X14 52.0930 77.191 .615 .921 X15 52.6163 78.286 .454 .925

(5)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted X01 51.9651 76.199 .548 .923 X02 52.2907 75.291 .644 .920 X03 51.9884 73.212 .800 .915 X04 51.9535 74.539 .761 .917 X05 52.0581 75.585 .667 .919 X06 52.0698 75.642 .659 .919 X07 51.9419 75.397 .703 .918 X08 51.8837 74.339 .730 .917 X09 52.0581 72.950 .767 .916 X10 52.5581 74.485 .566 .923 X11 52.5116 76.441 .495 .925 X12 52.0116 74.553 .707 .918 X13 52.0465 75.715 .626 .920 X14 52.0930 77.191 .615 .921 Y01 39.9419 40.479 .762 .915 Y02 39.8721 41.313 .758 .915 Y03 39.7791 40.880 .745 .916 Y04 39.7209 40.839 .681 .919 Y05 39.6395 41.386 .725 .917 Y06 39.9070 43.097 .687 .919 Y07 39.8605 43.086 .657 .920 Y08 39.9535 40.751 .802 .913 Y09 40.0349 39.916 .765 .914 Y10 39.9651 40.740 .736 .916 Y11 41.0930 42.885 .439 .932

Berdasarkan hasil analisa teori dari perhitungan SPSS di atas, menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan dalam kuesioner penelitian sudah valid karena nilai

Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari Harga rtabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n (sampel) = 86 maka didapatkan nilai rtabel sebesar 0,213.

(6)

4.3. Penyajian Hasil Penelitian a. Data Tabel Tunggal

Pada bagian ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil analisis data dari angket yang berbentuk pertanyaan yang diberikan kepada responden yang telah disebarkan pada responden warga RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah, Cinere, Depok dan telah dijawab oleh para para responden yang dipilih oleh penulis, kemudian penulis kumpulkan dan diklasifikasikan dalam bentuk tabel-tabel berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.

Pembahasan dimulai dengan mengklarifikasikan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 86 orang responden (n = 86) ke dalam satuan frekuensi dan persentase lalu data tersebut dimasukkan ke dalam tabel-tabel tunggal beserta uraiannya, yang dapat dilihat berikut ini :

I. Identitas Responden:

Tabel 7 Jenis Kelamin

n = 86 No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Presentase (%)

1 2 Laki-laki Perempuan 41 45 47,67% 52,33% Total 86 100 %

Deskripsi tabel di atas menunjukkan bahwa 41 respondennya berjenis kelamin Laki-laki dengan presentase sebesar 47,67%, dan 45 responden lainnya adalah berjenis kelamin perempuan dengan presentase sebesar 52,33%. Total dari seluruh responden yaitu sebanyak 86 orang dengan presentase sebesar (100%).

(7)

Tabel 8 Tingkatan Usia

n = 86

No Usia Frekuensi (F) Presentase (%) 1 2 3 4 17 – 25 tahun 26 – 35 tahun 36 – 45 tahun Diatas 46 Tahun 20 22 20 24 23,26 % 25,58 % 23,26 % 27,90 % Total 86 100 %

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa responden berumur 17-25 berjumlah 20 responden dengan presentase 23,26%. lalu responden dengan usia antara 26-35 tahun berjumlah 20 responden dengan presentase sebesar 25,58 %,.untuk umur 36-45 tahun berjumlah 20 responden dengan presentase sebesar 23,26%.yang terakhir adalah responden dengan umur Diatas 46 tahun memiliki jumlah paling besar di antara yang lain dengan jumlah 24 responden dan presentasenya sebesar 27,90 %.

Deskripsi tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang penulis pilih memiliki penyebaran umur yang merata.

Tabel 9 Pendidikan

n = 86

(8)

1. 2. 3. 4. SMA Diploma S1 S2 23 10 41 12 26,75% 11,63% 47,67% 13,95% Total 86 100%

Deskripsi tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan sampai Sarjana Strata Satu, yaitu sebanyak 41 responden dengan presentase (47,67%). Hal ini menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, artinya responden dalam penelitian ini mampu menentukan sikap dan penilaianya terhadap sesuatu hal. Oleh sebab itu mayoritas responden dalam penelitian ini tepat untuk menghasilkan hasil penelitian yang obyektif.

Tabel 10 Status / Pekerjaan

n = 86

No Status / Pekerjaan Frekuensi (F) Presentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. Wiraswasta Pegawai Negeri Pegawai Swasta Profesional (Dokter, dll)

Lain-lain(Ibu rumah tangga, pelajar,dll)

14 12 18 15 27 16,28% 13,95% 20,93% 17,44% 31,40% Total 86 100%

Berdasarkan table diatas, Responden dengan pekerjaan sebagai wirusahawan sebanyak 14 responden dengan presentase sebesar 16,28%.Lalu responden dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu sebanyak 12 orang dengan presentase sebesar 13,95 %.untuk responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 18 responden dengan presentase sebesar 20,93%. Responden

(9)

yang berprofesi sebagai professional berjumlah 15 responden dengan presentase sebesar 17,44 %. Dan yang terahir, untuk responden yang memilih lain-lain berjumlah 27 responden dengan presentase sebesar 31,40 %

II. Frequency Table X

Tabel 11

Anda menonton “Bosan Jadi Pegawai”

n=86

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar dari responden menyatakan setuju dengan peryataan bahwa mereka pernah menonton “Bosan Jadi Pegawai” dengan jumlah 44 orang dan presentase sebesar 51,2 % dan diikuti dengan responden yang

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

21 44 15 3 3 24,4 % 51,2 % 17,4 % 3,5 % 3,5 % Total 86 100 %

(10)

menyatakan sangat setuju sebanyak 21 responden (24,4 %). Hal ini menunjukan bahwa acara “Bosan Jadi Pegawai” masih diminati dan ditonton oleh sebagian besar responden.

Tabel 12

Anda menyaksikan program “Bosan Jadi Pegawai” setiap minggu n = 86

Tabel diatas menunjukan bahwa kebayakan penonton setuju dengan pernyataan bahwa mereka menonton acara “Bosan Jadi Pegawai” setiap minggunya dengan jumlah 34 responden ( 39,5 %) diikuti dengan responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden (38,4 %) lalu berurutan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (14,0 %), yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (5,8%) dan sangat tidak setuju yaitu 2 responden (2,3%). Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan responden masih menyempatkan untuk menonton program ““Bosan Jadi Pegawai”” tiap minggunya.

Tabel 13

Anda menyaksikan progran “Bosan Jadi Pegawai” dari awal hingga akhir n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 Sangat Setuju Setuju 17 50 19,8 % 58,1 % Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

12 34 33 5 2 14,0 % 39,5 % 38,4 % 5,8 % 2,3 % Total 86 100 %

(11)

3 2 1

Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

12 5 2 14,0 % 5,8 % 2,3 % Total 86 100 %

Table di atas menunjukan sebagian besar responden setuju dengan pernyataan bahwa mereka menyaksikan program “Bosan Jadi Pegawai” sampai akhir. Sebanyak 50 responden atau 58,1 % responden menyatakan setuju lalu diikuti dengan 17 responden atau 19,8 % responden menyatakan sangat setuju. Dengan begitu, sebagian besar dari responden menyaksikan program “Bosan Jadi Pegawai” dari awal hingga selesai

Tabel 14

Anda memperhatikan program “Bosan Jadi Pegawai” dengan seksama n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

16 54 9 6 1 18,6 % 62,8 % 10,5 % 7,0 % 1,2 % Total 86 100 %

Tabel diatas menunjukan sebanyak 54 responden atau 62,8 % setuju dengan pernyataan bahwa mereka memperhatikan program “Bosan Jadi Pegawai” dengan seksama. Lalu 16 responden (18,6 %) menyatakan sangat setuju,9 responden (10,5%)

(12)

menyatakan ragu-ragu,6 responden (7,0%) memilih jawaban tidak setuju dan sisanya, yaitu 1 responden (1,2%)menyatakan tidak setuju .

Mengacu pada penjelasan di atas, sebagian besar responden menganggap program “Bosan Jadi Pegawai” menarik perhatian mereka sehingga mereka menontonnya dengan seksama

Tabel 15

Anda memperhatikan jalan cerita dalam program “Bosan Jadi Pegawai” n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

15 45 22 2 2 17,4 % 52,3 % 25,6 % 2,3 % 2,3 % Total 86 100 %

Tabel di atas menunjukan 45 responden (52,3 %) setuju dengan pernyataan bahwa mereka memperhatikan jalan cerita dalam program “Bosan Jadi Pegawai”. 22 responden (25,6 %) memilih jawaban ragu-ragu,15 responden (17,4%) memilih jawaban

(13)

sangat setuju dan sisanya yang memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-masing berjumlah 2 responden (2,3 %). Mengacu pada penjelasan diatas, sebagian besar dari responden memperhatikan jalan cerita dari program “Bosan Jadi Pegawai”

Tabel 16

Anda menganggap jalan cerita dalam program “Bosan Jadi Pegawai” menarik n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

15 44 23 2 2 17,4 % 51,2 % 26,7 % 2,3 % 2,3 % Total 86 100 %

Berdasarkan table di atas, sebagian besar penonton yaitu 44 responden atau 51,2 % responden setuju dengan pernyataan bahwa jalan cerita dalam program “Bosan Jadi Pegawai” menarik.diikuti dengan responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 23

(14)

responden (26,7 %) lalu sangat setuju 15 responden ( 17,4 %), tidak setuju 2 responden (2,3 %) dan sangat tidak setuju 2 responden (2,3 %). Mengacu pada penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kebanyakan responden menganggap bahwa jalan cerita dalam program “Bosan Jadi Pegawai” menarik

Table 17

Anda memahami pesan yang disampaikan dalam program “Bosan Jadi Pegawai” n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

16 55 8 6 1 18,6 % 64,0 % 9,3 % 7,0 % 1,2 % Total 86 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden(51 responden atau 64,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa mereka memahami pesan yang disampaikan dalam program “Bosan Jadi Pegawai”. 16 respon ( 18,6 %) lain menyatakan sangat

(15)

setuju , 8 responden (9,3 %) menyatakan ragu-ragu ,lalu 6 responden (7,0%) menyatakan tidak setuju dan sisannya, 1 responden (1,2 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memahami pesan yang disampaikan dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

Table 18

Anda menganggap program “Bosan Jadi Pegawai” adalah program yang berkualitas

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

20 53 6 5 2 23,3 % 61,6 % 7,0 % 5,8 % 2,3 % Total 86 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa 53 atau 61,6 % responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Bosan Jadi Pegawai” adalah program yang berkualitas.

(16)

Diikitui dengan 20 responden (23,3 %) menyatak sangat setuju, 6 responden memilih (7,0 %) ragu-ragu , 5 responden (5,8 %) menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 2,3 % menyatakan sangat tidak setuju. Melalui penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menganggap program “Bosan Jadi Pegawai” adalah program yang berkualitas

Table 19

Anda menganggap program “Bosan Jadi Pegawai” lebih penting dari program lain di jam yang sama

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

17 45 17 4 3 19,8 % 52,3 % 19,8 % 4,7 % 3,5 % Total 86 100 %

Dari table diatas dapat diuraikan bahwa 45 responden (52,3 %) menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” lebih penting dari

(17)

program lain di jam yang sama. Responden yang memilih sangat setuju sebanyak 17 responden (19,8 %) . lalu responden yang memilih ragu-ragu sama banyaknya yaitu 17 responden (19,8 %). Untuk yang memilih tidak setuju sebanyak 4 responden (4,7 %) dan terakhir yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (3,5 %). Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menganggap program “Bosan Jadi Pegawai” lebih penting dibanding program lain di jam yang sama.

Table 20

n = 86

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 33 responden menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa talent berperan penting dalam program “Bosan Jadi

Anda menganggap bahwa talent berperan penting dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

12 24 33 12 5 14,0 % 27,9 % 38,4 % 14,0 % 5,8 % Total 86 100 %

(18)

Pegawai”. Diikuti oleh responden yang memilih setuju yaitu sebanyak 24 responden (27,9 %) lalu sangat setuju sebanyak 12 responden (14,0 %), sangat setuju sebnayak 12 responden (14, 0 %) dan sangat tidak setuju sebanyak 5 responden (5,8 %)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden masih ragu akan pentingnya peran seorang talent dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

Table 21

Anda menganggap performa talent dalam program “Bosan Jadi Pegawai” sudah baik

n = 86

Dari table diatas dapat dilihat bahwa 31 responden atau 36,0 % responden menyatakan ragu terhadap pernyataan bahwa performa talent dalam program “Bosan

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

11 27 31 15 2 12,8 % 31,4 % 36,0 % 17,4 % 2,3 % Total 86 100 %

(19)

Jadi Pegawai” sudah baik. Diikuti dengan responden yang menyatakan setuju sebanyak 27 responden (31,4 %) lalu yang menyatakan tidak setuju sebanyak 15 responden (17,4 %). Yang memilih sangat setuju sebanyak 11 responden (12,8 %) dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden (2,3 %) Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa kebanyakan responden masih ragu akan performa talent dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

Table 22

Anda menganggap bahwa narasumber (pemilik usaha) berperan penting dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

14 55 10 4 3 16,3 % 64,0 % 11,6 % 4,7% 3,5 % Total 86 100 %

Dari table diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden, yaitu 55 responden (64,0 %) menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa narasumber

(20)

berperan penting dalam program “Bosan Jadi Pegawai”. Lalu 14 responden (16,3 %) menyatakan sangat setuju,10 responden(11,6 %) menyatakan ragu-ragu, 4 responden (4,7 %) menyatakan tidak setuju dan 3 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian penulis dapat meyimpulkan bahwa narasumber merupakan hal yang penting dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

Table 23

Anda menganggap performa narasumber (pemilik usaha) dalam program “Bosan Jadi Pegawai” sudah baik

n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

13 54 12 4 3 15,1% 62,8 % 14,0 % 4,7 % 3,5 % Total 86 100 %

Dari table di atas dapat dilihat bahwa 54 responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa performa narasumber dalam program “Bosan Jadi Pegawai” sudah

(21)

baik. Lalu 13 responden (15,1 %) menyatakan sangat setuju,12 responden (14,0 %) menyatakan ragu-ragu, 4 responden (4,7 %) menyatakan dan 3 ( 3,5 %) responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, penulis bisa menarik kesimpulan bahwa kebanyakan responden menganggap performa narasumber dalam program “Bosan Jadi Pegawai” sudah baik.

Table 24

Anda menganggap memperlihatkan tempat usaha narasumber membuat program “Bosan Jadi Pegawai” menjadi menarik

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

8 57 16 3 2 9,3 % 66,3 % 18,6 % 3,5 % 2,3 % Total 86 100 %

(22)

Dari table di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden,yaitu 51 responden atau 66,3 persen menyatakan setuju pada pernyataan memperlihatkan tempat usaha narasumber membuat program “Bosan Jadi Pegawai” menjadi menarik. Sementara 8 responden (9,3 %) menyatakan sangat setuju. 16 responden ( 18,6 %) menyatakan ragu-ragu. 3 responden (3,5 %) menyatakan tidak setuju dan 2 responden (2,3 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa, memperlihatkan tempat usaha narasumber membuat program “Bosan Jadi Pegawai” menjadi menarik.

Table 25

Anda menganggap memperlihatkan tempat kerja talent sebelumnya penting untuk ditampilkan dalam program “Bosan Jadi Pegawai”

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5 29 35 16 1 5,8 % 33,7 % 40,7 % 18,6 % 1,2 % Total 86 100 %

(23)

Dari table di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 35 responden atau 40, 7 % responden menyatakan ragu-ragu atas pernyataan memperlihatkan tempat kerja telent sebelumnya penting untuk ditampilkkan dalam program bosa jadi pegawai. Sementara yang setuju sebanyak 29 responden (33,7 %), yang tidak setuju sebanyak 16 responden (18,6 %), yang menyatakan sangat setuju ada 5 responden (5,8 %) dan yang sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut adalah 1 responden atau sebesar 1,2 %

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa memperlihatkan tempat kerja talent sebelumnya tidak terlalu penting untuk ditampilkan dalam program “Bosan Jadi Pegawai” karena kebanyakan responden masih ragu akan pentingnya tempat kerja talent sebelumnya

III. Frequency Table Y

Table 26

Anda mendapat pesan positif setelah menonton “Bosan Jadi Pegawai” n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

23 51 7 2 3 26,7 % 59,3 % 8,1 % 2,4 % 3,5 % Total 86 100 %

(24)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berjumlah 51 atau sebesar 59, 3 % menyatakan setuju atas pernyataan bahwa mereka mendapat pesan positif setelah menonton program “Bosan Jadi Pegawai”. Diikuti dengan responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 responden (26,7 %), lalu ragu-ragu sebanyak 7 responden ( 8,1 %), tidak setuju sebanyak 2 responden (2,3 %) dan sangat tidak setuju sebnayak 3 responden (3,5 %). Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Program jadi pegawai memberikan pesan positif pada penontonnya

Table 27

Program “Bosan Jadi Pegawai” memberikan manfaat untuk anda n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

26 49 5 6 0 30,2 % 57,0 % 5,8 % 7,0 % 0 Total 86 100 %

(25)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa 49 responden (57,0 %) menyatakan setuju jika program jadi pegawai memberikan manfaat. Diikuti dengan 26 responden(30,2 %) menyatakan sangat setuju. 5 responden (5,8 %) menyatakan ragu dan 6 responden (7,0 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” memberikan manfaat bagi penontonnya

Table 28

Program “Bosan Jadi Pegawai” menambah wawasan anda mengenai dunia wirausaha

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

34 41 6 4 1 39,5 % 47,7 % 7,0 % 4,7 % 1,2 % Total 86 100 %

(26)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa sebesar 41 responden atau sebanyak 47,7 % responden menyatakan setuju terhadap pernyataan program jadi pegawai memberi wawasan mengenai dunia wirausaha. Diikuti dengan 34 (39,5 %) koresponden yang menyatakan sangat setuju,lalu 6 (7,0 %) responden menyatakan ragu-ragu, 4 responden (4,7 %) menyatakan tidak setuju dan I responden (1,2 %) menyatakan sangat tidak setuju.

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa program jadi pegawai memberi wawasan mengenai dunia wirausaha kepada yang menontonnya

Table 29

Program ini memberikan wawasan bagaimana menghadapi sebuah masalah saat membangun sebuah usaha

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

41 34 4 6 1 47,7 % 39,5 % 4,7 % 7,0 % 1,2 % Total 86 100 %

(27)

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 41 responden (47,7 %) sangat setuju terhadap pernyataan bahwa program bosan jadi pegawai memberikan wawasan bagaimana menghadapi masalah saat membangun usaha. Lalu diikuti dengan 34 responden atau 39,5 % menyatakan setuju. Lalu 4 responden (4,7 %) ragu-ragu,6 responden (7,0 %) tidak setuju dan 1 responden (1,2 %) sangat tidak setuju

Dengan penjelasan itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” memberikan wawasan bagaimana tentang menghadapi masalah saat membangun usaha yang tentu sangat berguna bagi yang menontonnya.

Table 30

Program “Bosan Jadi Pegawai” bisa dijadikan referensi Dalam hal wirausaha n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

43 33 7 2 1 50,0 % 38,4 % 8,1 % 2,3 % 1,2 % Total 86 100 %

(28)

Tabel di atas menunjukan sebanyak 43 responden atau 50,0 % menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa program jadi pegawai bisa dijadikan referensi dalam hal wirausaha. Lalu sebanyak 33 responden(38,4 %) menyatakan setuju. Yang memilih ragu-ragu sebanyak 7 responden (8,1 %), 2 responden (2,3 %) menyatakan tidak setuju dan I responden (1,2%) menyatakansangat tidak setuju

Dengan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa program jadi pegawai bisa dijadikan referensi dalam hal berwirausaha.

Table 31

Setelah menonton “Bosan Jadi Pegawai” anda terinspirasi untuk membangun sebuah usaha

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

21 52 11 2 0 24,4 % 60,5 % 12,8 % 2,3 % 0 Total 86 100 %

(29)

Table di atas menunjukan sebanyak 52 responden(60,5 %) menyatakan steuju terhadap pernyataan bahwa program jadi pegawai memberikan mereka inspirasi untuk membangun usaha. Lalu sebanyak 21 responden (24,4 %) menyatakan sangat setuju.11 responden (12,8 %) menyatakan ragu-ragu dan 2 responden (2,3 %) menyatakan tidak setuju. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” menginspirasi penontonnya untuk membangun usaha.

Table 32

Program “Bosan Jadi Pegawai” mengubah perspektif anda mengenai Dunia wirausaha

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

24 51 8 3 0 27,9 % 59,3 % 9,3 % 3,5 % 0 Total 86 100 %

(30)

Tabel diatas menunjukan 51 responden (59,3 %) setuju terhadap pernyataan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” mengubah perspektif mereka mengenai dunia wirausaha. Diikuti dengan 24 responden (27,9 %) menyatakan sangat setuju, 8 responden (9,3 %) menyatakan ragu-ragu, dan 3 responden (3,5 %) menyatakan tidak setuju. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” mengubah perspektif orang yang menontonnya mengenai dunia wirausaha

Table 33

Program “Bosan Jadi Pegawai” mengubah perspektif anda mengenai dunia kerja itu sendiri

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

22 50 9 4 1 25,6 % 58,1 % 10,5 % 4,7 % 1,2 % Total 86 100 %

(31)

Dari table di atas menunjukan 50 responden (58,1 %) setuju terhadap pernyataan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” mengubah perspektif mereka mengenai dunia pekerjaan. Diikuti dengan 22 responden (25,6 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden (10,5 %) menyatakan ragu-ragu, 4 responden (4,7 %) menyatakan tidak setuju, Dan 1 responden (1,2 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” merubah perspektif orang yang menontonnya mengenai dunia pekerjaan

Table 34

Setelah menonton “Bosan Jadi Pegawai” anda memiliki keinginan untuk menjadi wirausahawan

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

21 49 9 4 3 24,4 % 57,0 % 10,5 % 4,7 % 3,5 % Total 86 100 %

(32)

Table di atas menunjukan sebanyak 49 responden(57,0 %) menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program jadi pegawai memberikan mereka inspirasi untuk membangun usaha. Lalu sebanyak 21 responden (24,4 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden (10,5 %) menyatakan ragu-ragu , 4 responden (4,7 %) menyatakan tidak setuju, dan 3 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju.

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa setelah menonton “Bosan Jadi Pegawai”, penontonnya memilik keinginan untuk menjadi wirausahawan.

Table 35

Dengan menyaksikan program “Bosan Jadi Pegawai”, anda merasa lebih memilih menjadi wirausahawan dibandingkan menjadi seorang pegawai.

n = 86 Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%)

5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

25 44 11 5 1 29,1 % 51,2 % 12,8 % 5,8 % 1,2 % Total 86 100 %

(33)

Dari table seperti di atas, dapat dilihat bahwa 44 responden (51,2 %) atau sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” membuat mereka memilih menjadi wirausahawan dibanding menjadi pegawai,25 responden (29,1 %) lainnya memilih jawaban sangat setuju,11 responden (12,8 %) memilih ragu-ragu,5 responden (5,8 %) menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (1,2 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa program jadi pegawai dapat membuat penontonnya memilih menjadi wirausahawan dibanding menjadi pegawai

Table 36

Anda membuat usaha baru setelah menyaksikan program “Bosan Jadi Pegawai” n = 86

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi (F) Prsentase (%) 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Ragu – ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

9 9 34 31 3 10,5 % 10,5 % 39,5 % 36,0 % 3,5 % Total 86 100 %

(34)

Dari table di atas,dapat dilihat 34 responden (39,5 %) menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa mereka membuat usaha baru setelah menonton program “Bosan Jadi Pegawai” , diikuti dengan 31 responden (36,0 %) lain menyatakan tidak setuju, 9 responden (10,5 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden(10,5 %) lagi menyatakan setuju dan 3 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju

Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa, walaupun program “Bosan Jadi Pegawai” bisa mempengaruhi penontonnya dalam hal perspektif, sikap atau pandangan, ia belum bisa mempengaruhi penontonnya sampai ke bentuk perubahan tindakan, karena sebagian besar responden menyatakan masih ragu dan tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka membuat usaha setelah menonton program bosan jadi pegawai

4.4 Pengolahan terhadap data yang terkumpul Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesa

Data-data yang diperoleh di lapangan digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

a. Hipotesis Penelitian

Di dalam penelitian terhadap pengaruh program Bosan Jadi Pegawai dalam membangun jiwa entrepreneurship, penulis mempunyai hipotesis , program “Bosan Jadi

(35)

Pegawai” memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam membangun jiwa

entrepreneurship.

Ho : Tidak ada Pengaruh antara Program Bosan Jadi Pegawai dalam membangun jiwa Entrepreneurship

Ha : Terdapat Pengaruh antara Program Bosan Jadi Pegawai dalam membangun jiwa Entrepreneurship

b. Hipotesis Statistik R X Y > 0

Pengujian Hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik Pearson Correlation dengan metode pengolahan data SPSS (Statistical Package for Social Science).

Tabel 37 Correlations PROGRAM BOSAN JADI PEGAWAI JIWA ENTERPRENEURSHIP Pearson Correlation 1 .661** Sig. (2-tailed) .000 PROGRAM BOSAN JADI

PEGAWAI

(36)

Pearson Correlation .661** 1 Sig. (2-tailed) .000 JIWA ENTERPRENEURSHIP N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan hasil analisisnya sebagai berikut :

• Ada korelasi antara kedua variabel tersebut, dimana nilai koefisien korelasi (r) didapatkan sebesar 0,661.

• Koefisien korelasi sebesar 0,661 menurut Kategori Sugiyono berikut ini :

Tabel 38 Koefisien Korelasi Menurut Kategori Sugiyono

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(37)

Hubungan antara variabel X (Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di

TRANS TV) dengan variabel Y (dalam membangun jiwa Entrepreneurship ) berada

dalam level 0,661, terletak pada wilayah antara 0,60 – 0,799 yang berarti ada hubungan yang Kuat dan arah hubungannya positif.

Karena koefisien korelasinya bernilai positif, maka dapat ditentukan arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin sering seseorang menonton acara “Bosan Jadi Pegawai”, maka akan semakin dapat menumbuhkan jiwa enterpreneurship

di diri orang tersebut.

2. Uji Signifikansi

1. Didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,01(taraf signifikan 1%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan atau sangat nyata (**) antara variabel X (Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di TRANS TV) dengan variabel Y (dalam membangun jiwa Entrepreneurship).

2. Selain itu, untuk menguji tingkat signifikasi hubungan antara variabel X

(Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di TRANS TV) dengan variabel Y

(dalam membangun jiwa Entrepreneurship), maka penulis menggunakan

analisa teori melalui Uji T.

Tabel 39

Coefficientsa

(38)

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 15.912 3.525 4.514 .000

1

PROGRAM BOSAN JADI PEGAWAI

.502 .062 .661 8.069 .000

a. Dependent Variable: JIWA ENTERPRENEURSHIP

Karena thitung > ttabel (8.069 > 1,988) ( http://www.docstoc.com/docs/48482658/tabel-uji-t diakses pada tanggal 5 Mei 2011 Jam 23.12) ttabel bisa dilihat di website yang penulis tuliskan diatas dan akan penulis lampirkan di bagian lampiran. 1. maka hasil ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara

variabel X (Pengaruh program Bosan Jadi Pegawai) dengan variabel Y (Dalam membangun jiwa entrepreneurship).

2. Jadi kesimpulannya, Ho ditolak dan Ha diterima serta Hipotesis dalam penelitian ini dapat terbukti,dengan kata lain;

“Program “Bosan Jadi Pegawai” memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam membangun jiwa entrepreneurship.”

3. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di TRANS TV dalam membangun jiwa Entrepreneurship , dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

(39)

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan kontribusinya Rsquare (R)2 sebesar 0,437. Nilai Rsquare dapat digunakan untuk menganalisa teori hasil koefisien determinasi (KD), dimana nilainya didapat dari rumus (KD=R2 X 100%) 0,437 X 100%=43,7%, artinya Program “Bosan Jadi Pegawai” mempunyai kontribusi sebesar 43,7% dalam membangun Jiwa entrepreneurship. Selebihnya sebesar 47,3% terbentuk akibat dari pengaruh beberapa faktor lain di luar dari penelitian ini.

4.5 Pembahasan hasil penelitian

Program “ Bosan Jadi Pegawai “ adalah salah satu program andalan TRANS TV yang ditayangkan setiap hari minggu. Program yang menggunakan konsep reality show ini cukup menarik perhatian penonton dibuktikan dari angka rating dan share nya yang terbilang cukup tinggi. Program ini menghibur karena penonton bisa sedikit tertawa atau setidaknya tersenyum melihat kekonyolan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh talent yang masih awam dalam hal wirausaha itu. Selain itu, konsep reality show yang digunakan oleh program ini juga sangat cocok dengan penonton indonesia, hal ini bisa dilihat dari banyaknya program reality show di televisi indonesia dan rata-rata, respon masyarakat cukup bagus untuk program-program itu.

Namun di balik konsep acaranya yang menghibur, penulis melihat bahwa program ”Bosan Jadi pegawai” ini memiliki unsur lain, dimana program ini mencoba untuk membangkitkan jiwa entrepreneurship penontonnya. Di setiap episodenya, ”Bosan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .661a .437 .430 5.32377

(40)

Jadi Pegawai” selalu memberikan wawasan-wawasan seputar dunia wirausaha, bagaimana menghadapi kesalahan atau tantangan dalam Membangun usaha, dan bahkan, menginspirasi penontonnya untuk mencoba membangun suatu usaha. karena dengan menjadi wirausaha, ia bisa membuat lapangan pekerjaan baru untuk orang lain dan peran seorang wirausahawan sangat berpengaruh terhadap devisa negara.

Oleh sebab itu, hal ini menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti Pengaruh Program Bosan Jadi Pegawai dalam membangun jiwa entrepreneurship.

Di dalam Penelitian ini penulis menggunakan teori uses & effects, dimana asumsi dasar dari teori ini adalah bagaimana penggunaan media menghasilkan banyak efek terhadap individu. Hal ini terbukti lewat hasil penelitian yang didapat dimana rata-rata jawaban untuk konsep jiwa entrepreneurship antara sangat sertuju dan setuju, dimana bisa penulis simpulkan bahwa program “Bosan Jadi Pegawai” sebagai media memberikan banyak efek pada penontonya seperti perubahan perspektif, motivasi, pengetahuan, dan lain-lain.

Penulis juga menggunakan model S-O-R, yaitu stimulus organisme respon, dimana dalam hal ini Stimulusnya adalah program ”Bosan Jadi Pegawai” , organismenya adalah responden dengan tingkatan perhatian, pengertian, dan penerimaan. Kemudian responnya adalah perubahan pada responden dalam hal psikologi dan fisik sosial. Dari data yang didapat, program ”Bosan Jadi Pegawai” sudah mampu mempengaruhi responden sampai ke perubahan sikap/pandangan (psikologi), hal ini bisa dilihat dari hasil quesioner pada konsep jiwa entrepreneurship dimanajawaban dari Y1-Y10 yang paling dominan adalah sangat setuju dan setuju. namun belum terlalu bisa mempengaruhi sampai ke tahap perubahan tindakan (Fisik sosial) karena jawaban pada butir Y11 yang paling dominan adalah ragu-ragu dan tidak setuju. Hal ini sekaligus

(41)

membuktikan teori S-O-R yang penulis gunakan dimana stimulus bisa menghasilkan respons sampai ke tahap perubahan sikap (seperti pada gambar di halaman 14) namun belum cukup kuat untuk untuk sampai ke tahap perubahan tindakan(seperti yang dijelaskan oleh Hosland)

Kemudian, Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, Hubungan antara variabel X

(Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di TRANS TV) dengan variabel Y (dalam

membangun jiwa Entrepreneurship ) berada dalam level 0,661, terletak pada wilayah antara 0,60 – 0,799 yang berarti ada hubungan yang Kuat dan arah hubungannya positif.

Karena koefisien korelasinya bernilai positif, maka dapat ditentukan arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin sering seseorang menonton acara ”“Bosan Jadi Pegawai””, maka akan semakin dapat menumbuhkan jiwa enterpreneurship di diri orang tersebut.

Didapatkan pula nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,01(taraf signifikan 1%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan atau sangat nyata (**) antara variabel X (Pengaruh Program”“Bosan Jadi Pegawai”” di TRANS TV) dengan variabel Y (dalam membangun jiwa Entrepreneurship).

Lalu, program “Bosan Jadi Pegawai” mempunyai kontribusi sebesar 43,7% dalam membangun Jiwa entrepreneurship penontonnya. Selebihnya sebesar 47,3% terbentuk akibat dari pengaruh beberapa faktor lain di luar dari penelitian ini.

Jadi simpulan yang penulis dapat adalah, Ho ditolak dan Ha diterima serta Hipotesis dalam penelitian ini dapat terbukti,dengan kata lain;

“Program “Bosan Jadi Pegawai” memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam membangun jiwa entrepreneurship.”

(42)

Gambar

Tabel  4  Hubungan Jumlah Butir Dengan Reliabilitas Instrumen  No Jumlah  item Reliabilitas Keterangan
Tabel  5   Cronbach’s Alpha  Case Processing Summary
Tabel 8  Tingkatan Usia
Tabel 10  Status / Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Nira adalah cairan bening yang keluar dari bunga kelapa yang pucuknya  belum membuka atau pohon penghasil nira lain seperti, aren, siwalan, nipah, dan lontar yang

Alhamdulillahi rabbil’alamin , Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subbahanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

Pada Koridor Timur Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember, Banyuwangi serta Kota Probolinggo dapat dihitung indeks ketimpangan

Penatalaksanaan sinkop tergantung etiologinya, perawatan secara umum tidak diperlukan, kecuali sinkop yang disebabkan karena kelainan jantung atau sinkop kardiak .(2)

uraian jenis kegiatan organisasi di lingkungan Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi.. (2) Kepala Sekretariat Komite

Dari proses metode Value Stream Mapping (VSM), dan Fishbone Diagram diketahui bahwa proses yang memiliki tingkat lead time yang tinggi yakni proses inspeksi komponen pengepakan,

Temuan lain berupa analisis because of motive adalah berupa pengalaman masa lampau dari masing-masing para konsumen terhadap kepuasannya mengonsumsi brand indie

Anak dengan kepala keluarga laki-laki tetap rentan masuk ke dalam pasar kerja karena beberapa sebab, seperti penghasilan kepala keluarga tidak mampu mencukupi kebutuhan