• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

71 BAB III

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah struktur aktiva, profitabilitas, dan struktur modal. Struktur aktiva dan profitabilitas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Peneliti melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur karena krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 berdampak buruk pada sektor manufaktur di Indonesia terutama masalah investasi yang berhubungan dengan pendanaan perusahaan. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 hingga 2010.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian dibutuhkan sebuah acuan atau pedoman berupa desain dari metode penelitian yang akan digunakan. Menurut Hasan (2002: 31) desain penelelitian ialah “keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, sehingga pertanyaan–pertanyaan

(2)

yang ada dapat dijawab.” Dari desain penelitian dapat diperoleh jawaban mengenai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, sampel yang harus digunakan beserta teknik samplingnya, dan cara mengatasi hambatan–hambatan yang ada.

Metode adalah suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010: 1) “metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode asosiatif verifikatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2010: 224) yaitu “dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut.” Penelitian asosiatif ini berbentuk kausal, yaitu “hubungan yang sifatnya sebab-akibat yang artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau lebih variabel lain.” (Hasan, 2008: 42). Sedangkan penelitian verifikatif adalah “tujuan dari penelitian untuk menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.” (Hasan, 2008: 11).

(3)

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Sesuai dengan judul yang diusulkan yaitu “Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, maka variabel yang digunakan yaitu :

1. Variabel Bebas / Independent (X)

Menurut Sugiyono (2009: 59) “variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Jadi variabel bebas merupakan variabel yang tidak terikat namun dapat mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Struktur Aktiva (X1)

Struktur aktiva yaitu keseimbangan atau perbandingan baik dalam arti absolut maupun relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Golongan yang harus disediakan untuk beroperasinya perusahaan adalah golongan aktiva tetap.

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut :

Syamsudin, 2007: 9 b. Profitabilitas (X2)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam tergantung pada

(4)

laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba neto sesudah pajak dibandingkan dengan keseluruhan aktiva “tangible” ataukah yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri.

Indikator pada profitabilitas ekonomi adalah Earning Before Interest and Tax (EBIT) dan Total Aktiva, dengan formulasi sebagai berikut:

Sartono, 2008: 124

2. Variabel Terikat / Dependent (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh varibel bebas. Sugiyono (2009:51) menyatakan bahwa “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Struktur Modal. Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Formulasi struktur modal adalah sebagai berikut:

Riyanto, 2001: 333 Dalam pelaksanaan penelitian, dibutuhkan pengukuran terhadap setiap variabelnya. Untuk memudahkan pengukuran, variabel tersebut disusun operasionalisasi variabel sebagai berikut:

(5)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Struktur Aktiva (Variabel X1)

Sumber: Syamsudin

(2007)

Perbandingan antara Aktiva Tetap dengan Total Aktiva dengan perhitungan :

Rasio

Profitabilitas (Variabel X2) Sumber: Sartono

(2008)

Perbandingan Antara Earning Before Interest and Tax dengan Total Aktiva (ROA) dengan

perhitungan: Rasio

Struktur Modal (Variabel Y) Sumber: Riyanto

(2001)

Perbandingan Antara Utang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri dengan perhitungan:

Rasio

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharyadi (2009: 7) “pupulasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.” Populasi menurut Sugiyono (2010: 61) “wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi

(6)

bukan hanya orang, tetapi obyek dan benda lain meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki obyek/subyek tersebut.

Dalam penelitian ini, populasi yang berkaitan erat dengan masalah yang diangkat yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Sedangkan sampel itu sendiri adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” (Sugiyono, 2010: 62). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 68), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan-pertimbangan dalam penelitian ini antara lain:

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010 dan tidak mengalami delisting.

b. Perusahaan yang memberikan laporan keuangan secara periodik dan lengkap kepada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010.

c. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya. d. Perusahaan yang memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan dalam penelitian. e. Perusahaan yang tidak memiliki ekuitas negatif selama periode penelitian. f. Perusahaan yang telah beroperasi selama periode penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria sampel di atas, maka diperoleh sampel perusahaan sebagai berikut:

(7)

Tabel 3.2

Kriteria Sampel Purposive

No. Kriteria Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 dan tidak mengalami delisting

124

2. Perusahaan yang tidak memberikan laporan keuangan secara periodik dan lengkap kepada BEI dari tahun 2008-2010

(6)

3. Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya

(10)

4 Perusahaan yang memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan dalam penelitian

(12)

5. Perusahaan yang mengalami ekuitas negatif selama periode penelitian

(9)

5. Perusahaan baru terdaftar di tahun 2010 (3)

Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian 84

Perusahaan yang menjadi sampel tersebut adalah: Tabel 3.3

Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 2 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

(8)

3 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 4 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 5 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk 6 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

7 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 8 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk

9 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk

10 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 11 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk

12 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk 13 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk

14 LION PT Lion Metal Works Tbk 15 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk 16 APLI PT Asiaplast Industries Tbk 17 BRNA PT Berlina Tbk

18 DYNA PT Dynaplast Tbk

19 SIAP PT Sekawan Inti Pratama Tbk 20 SIMA PT Siwani Makmur Tbk 21 TRST PT Trias Sentosa Tbk

22 YPAS PT Yanaprima Hastapersada Tbk 23 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk

24 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 25 SPMA PT Suparma Tbk

26 BRPT PT Barito Pacific Tbk 27 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk

28 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 29 EKAD PT Ekadharma International Tbk 30 SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

31 SRSN PT Indo Acidatama Tbk (Sebelumnya: PT Sarasa Nugraha Tbk)

32 TPIA PT Tri Polyta Indonesia Tbk 33 SULI PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 34 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk 35 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

36 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 37 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk

38 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 39 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk

(9)

41 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 42 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 43 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 44 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

45 MERK PT Merck Tbk

46 PYFA PT Pyridam Farma Tbk

47 SCPI PT Schering-Plough Indonesia Tbk 48 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

49 ADES PT Akasha Wira International Tbk (Sebelumnya: PT Ades Waters Indonesia Tbk)

50 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 51 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

52 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 53 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

54 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 55 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 56 MYOR PT Mayora Indah Tbk

57 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 58 SKLT PT Sekar Laut Tbk

59 STTP PT Siantar Top Tbk 60 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 61 BATI PT BAT Indonesia Tbk 62 GGRM PT Gudang Garam Tbk 63 HMSP PT HM Sampoerna Tbk

64 RMBA PT Bentoel International Investama Tbk 65 ASII PT Astra International Tbk

66 BRAM PT Indo Kordsa Tbk 67 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

68 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 69 INDS PT Indospring Tbk

70 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk 71 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk 72 NIPS PT Nipress Tbk

73 PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk 74 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk 75 JECC PT Jembo Cable Company Tbk 76 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk 77 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk

(10)

79 VOKS PT Voksel Electric Tbk 80 BATA PT Sepatu Bata Tbk

81 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk 82 ESTI PT Ever Shine Textile Industry Tbk 83 HDTX PT Panasia Indosyntec Tbk

84 PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan informasi yang telah diolah dan memiliki peranan penting dalam penelitan sehingga hasil penelitian dapat dipertangggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, data yang digunakan dalam penelitian harus melalui teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang reliabel.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode penelusuran literatur, yaitu “cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.” (Hasan, 2008: 24). Sumber pengambilan data termasuk kedalam data sekunder, yaitu “data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.” (Hasan, 2008:19). Data tersebut meliputi laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang didapat melalui website www.idx.co.id, perpustakaan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, dan Kelompok Studi Ekonomi Pasar Modal (KSEP) ITB serta literatur-literatur seperti jurnal, surat kabar, penelitian terdahulu, dan text book.

(11)

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul. Pada dasarnya analisis data dapat diartikan sebagai perbandingan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya dan kemudian diambil kesimpulannya. Selain itu analisis data dapat memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya, serta meramalkan kejadian lainnya.

Langkah-langkah analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung struktur aktiva perusahaan, yaitu dengan membandingkan aktiva tetap dengan total aktiva setiap perusahaan pada periode 2008-2010.

Syamsudin, 2007:9 2. Menghitung profitabilitas perusahaan dengan menggunakan Return on Assets (ROA), yaitu perbandingan antara Earning Before Interest and Tax (EBIT) dengan total aktiva.

Sartono, 2008: 124 3. Menghitung struktur modal perusahaan, yaitu dengan membandingkan antara

utang jangka panjang dengan modal sendiri perusahaan.

(12)

Pada penelitian ini teknik analisis data menggunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik, yaitu melalui analisis regresi berganda. “Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).” (Sugiyono, 2009: 213). Teknik analisis ini mensyaratkan sekurang-kurangnya merupakan data interval.

3.2.5.1 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Last Square) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier yang tidak bias yang terbaik. Kondisi ini terjadi jika model regresi yang dihasilkan memenuhi beberapa asumsi yang disebut uji asumsi klasik (Algifari, 1997: 73). Asumsi tersebut diantaranya:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas data dapat menggunakan tabel Kolmogorov-Sminrov (KS). Uji KS dilakukan dengan menentukan hipotesis:

Ho : Residual terdistribusi normal Ha : Residual tidak terdistribusi normal

(13)

Pada dasarnya multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas.” (M. Sidik, 2009: 193). Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). “Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikolinieritas (multiko) pada model regresi tersebut. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel bebas.” (Santoso, 2004: 203).

Menurut Ghozali (2001: 57) deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari 10 atau nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak memiliki gejala multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas.” (Husein Umar, 2008: 84). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisidas digunakan metode grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).

(14)

Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau model homoskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 dan serangkaian pengamatan tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin Watson (DW) statistic. Jika nilai dari DW berada diantara -2 dan +2, maka mengindikasikan tidak terdapat autokorelasi. Cara lain yang digunakan untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan tule of thumb.

Tabel 3.4 Tabel Durbin Watson

Jika Hipotesis Nol Keputusan

(15)

dL ≤ d ≤ dU Tidak ada autokorelasi positif No decision 4-dL < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dU ≤ d ≤ 4-dL Tidak ada autokorelasi negatif No decision du < d < 4-dU Tidak ada autokorelasi positif atau

negatif

Tidak ditolak

Ket : dU = durbin watson upper, dL = durbin watson lower 3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006:71). Untuk melakukan pengujian hipotesis ini dilakukan analisis regresi berganda. “Regresi linear berganda ingin menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap suatu variabel dependen.” (Ghozali, 2009: 13).

Persamaan regresi pada penelitian ini adalah:

Sumber: Sugiyono (2009: 277) Keterangan: Y = Struktur Modal X1 = Struktur Aktiva X2 = Profitabilitas 1. Uji t

(16)

Uji t pada dasarnya menunjukkan ”seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.” (Ghozali 2001: 84). Dalam penelitian ini, berarti uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal yang merupakan variabel dependennya.

Menurut Sudjana (1996: 388) langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis statistik

1) Ho : b1 = 0, i = X1, X2, artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y

2) Ha : b1 ≠ 0, i = X1, X2, artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

berpengaruh signifikan terhadap Y b. Mencari thitung

Rumus yang digunakan :

Keterangan :

b1 = koefisien parameter

se(b1) = standard error koefisien parameter

c. Penentuan nilai kritis

Menggunakan tabel distribusi t dengan memperhatikan tingkat signifikansi dan banyaknya sampel yang digunakan.

(17)

d. Kaidah pengambilan keputusan

1) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya X1 dan X2 secara parsial

(sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap Y.

2) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, artinya X1 dan X2 secara parsial

(sendiri-sendiri) tidak berpengaruh terhadap Y.

Dengan dilakukannya uji t (uji parsial) terhadap struktur aktiva, maka hipotesis kedua yang diajukan adalah :

Ho1 : b1 = 0, artinya Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal

Ha1 : b1 < 0, artinya Struktur Aktiva berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

Hipotesis ketiga yang diajukan setelah dilakukannya uji t (uji parsial) pada profitabilitas adalah :

Ho2 : b2 = 0, artinya Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal

Ha2 : b2 > 0, artinya Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal

2. Uji F atau Uji Simultan

Uji F atau yang disebut juga dengan uji simultan digunakan untuk “menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik.” (Santoso, 2004: 168). Langkah-langkah dalam pengujian uji simultan adalah sebagai berikut:

(18)

1) Ho : b1 = b2 = 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Y

2) Ha : b1= b2 ≠ 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap Y b. Mencari nilai Fhitung

Rumus yang digunakan :

Keterangan:

F : harga F garis regresi R : koefisien determinasi k : jumlah variabel prediktor n : jumlah sampel

c. Penentuan nilai kritis (Ftabel)

Menggunakan tabel distribusi F dengan memperhatikan tingkat signifikansi dan banyaknya sampel yang digunakan.

d. Kaidah pengambilan keputusan

1) Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, artinya X1 dan X2 secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh terhadap Y.

2) Jika nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, artinya X1 dan X2 secara

(19)

Dengan dilakukannya uji F (uji simultan), maka hipotesis yang diajukan adalah :

Ho3 : b1 = b2 = 0, artinya Struktur Aktiva dan Profitabilitas secara simultan

(bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Ha3 : b1 = b2 ≠ 0, artinya Struktur Aktiva dan Profitabilitas secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variable-variabel bebasnya (Santoso 2004: 167). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan vaiabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali 2001: 83).

Menurut Sudjana (1996: 370) koefisien determinasi dapat dicari dengan model:

Dari koefisien determinasi dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal.

Gambar

Tabel 3.4  Tabel Durbin Watson

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan Program JKN di wilayah kerja Puskesmas Remaja Samarinda bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan

Persamaannya adalah sama-sama mempunyai tujuan dalam upaya pembentukan keluarga sakinah melalui kegiatan keagamaan dan mempunyai perbedaan fokus, yakni pada

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Menurut Muhammad bin Ahmad al-Syatri dalam kitabnya Adwar al-Tarikh al-Hadrami, bangsa Arab terbagi menjadi tiga golongan : al-Ba’idah yaitu bangsa Arab terdahulu

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep diri seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun serta

Hal ini dimungkinkan tidak menyalahi aturan syariah Islam karena dalam fatwa Nomor 04/ DSN-MUI/ IV/ 2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah, sebagai landasan