LAPORAN KERJA PRAKTEK
TENTANG PROSES PRODUKSI PADA
CV. INTI JAYA PRINTING
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
Disusun Oleh :
REVANANDA MUHAMMAD RENALDI B.133.16.0187
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PERUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
v
RINGKASAN
CV. Intijaya Printing Semarang adalah perusahaan dibidang percetakan yang memproduksi berbagai jenis cetakan seperti undangan, dos, brosur, kalender, dan sebagainya. Dalam melakukan kegiatan produksi cetaknya, CV. Intijaya Semarang menggunakan jenis proses produksi terus-menerus. Dan dalam menjalankan bisnis percetakannya, CV. Intijaya Printing Semarang sangat mengutamakan kualitas produksinya baik di proses cetak maupun proses finishing, yaitu proses produksi yang sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh perusahaan.
Tujuan dilakukannya kerja praktek adalah untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karir serta mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Melalui kerja praktek mahasiswa lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja.
vi
SUMMARY
CV. Intijaya Printing Semarang is a printing company that produces various types of prints such as invitations, boxes, brochures, calendars, and so on. In carrying out its print production activities, CV. Intijaya Semarang uses this type of continuous production process. And in running its printing business, CV. Intijaya Printing Semarang prioritizes the quality of its production both in the printing process and the finishing process, namely the production process in accordance with the provisions made by the company.
The purpose of doing practical work is to recognize and know firsthand about the institution as one of the disciplinary applications and career
development as well as directly know the application of the theory obtained from college. Through practical work students can better understand non-academic concepts in the world of work.
vii
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmad dan Hidayah-Nya, Sehingga Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul “Proses Produksi Cetak Pada CV. Intijaya Printing Semarang”. Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, dan saran serta fasilitas yang membantu hingga akhir penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Yohanes Suhardjo, SE., MSi., Ak. CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
2. Edy Suryawardhana, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
3. Susanto, SE., MM., selaku Wali Dosen Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
4. Edi Mulyantomo, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini. 5. Ivan Hubaya, Josep Wijaya, David Lamintha, selaku Pimpinan Intijaya
ix
Halaman Judul ... i
Tanda Persetujuan Laporan Kuliah Kerja Praktek ... ii
Lembar Pengesahan Laporan Kuliah Kerja Praktek ... iii
Ringkasan ... iv
Summary ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Lampiran ... x
Daftar Gambar ... xi
Bab I Pendahuluan ... 1
1.1.Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek ... 1
1.2.Tujuan Kerja Praktek ... 4
1.2.1. Tujuan Umum ... 4
1.2.2. Tujuan Khusus ... 4
1.3.Manfaat Kerja Praktek ... 5
Bab II Landasan Teori dan Profil Perusahaan... 6
2.1. Landasan Teori ... 6
2.1.1. Pengertian Manajemen Produksi ... 6
2.1.2. Pengertian Produksi ... 7
2.1.3. Pengertian Proses Produksi ... 9
x
2.1.5. Fungsi Produksi ... 11
2.1.6. Jenis Proses Produksi ... 12
2.1.7. Faktor Penyebab Keberhasilan Proses Produksi ... 16
2.1.8. Biaya Produksi ... 18
2.2. Profil Perusahaan ... 19
2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 19
2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ... 20
2.2.3. Bidang Kegiatan Perusahaan ... 26
Bab III Metode Penulisan Laporan Kerja Praktek ... 27
3.1. Sumber Data ... 27
3.2. Metode Penggunaan Data ... 28
Bab IV Pembahasan Laporan Kerja Praktek ... 30
4.1.Uraian Bidang Pekerjaan ... 30
4.2.Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusahaan ... 40
4.3.Solusi yang Harus Dilakukan ... 41
Bab V Penutup ... 43
5.1. Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek ... 43
5.2. Saran ... 44
Daftar Pustaka ... 45
xi Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2. Surat keterangan KKP Lampiran 3. Nilai KKP
Lampiran 4. Daftar Absensi KKP
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Intijaya Printing Semarang ... 21
Gambar 4.1 Proses Pemotongan Bahan ... 31
Gambar 4.2 Proses Penuangan Tinta ... 32
Gambar 4.3 Pengecekan Air Pembasah ... 33
Gambar 4.4 Proses Pemasangan Plate ... 34
Gambar 4.5 Proses Pra Cetak ... 35
Gambar 4.6 Proses Cetak ... 37
Gambar 4.7 Proses Pound/Finishing ... 38
Gambar 4.8 Proses Packing... 39
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, yang ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Keadaan tersebut menyebabkan setiap perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan , memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat dalam menghadapi perusahaan pesaing. Untuk itu, sangat diperlukan perbaikan kualitas dari dalam perusahaan untuk dapat bersaing. Perusahaan juga harus dapat menghasilkan output (baik barang ataupun jasa) yang berkualitas serta dapat diserap dengan baik oleh para calon konsumen.
Dalam menghadapi persaingan usaha ketat, suatu perusahaan dituntut untuk bekerja sama secara efektif dan efisien. Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahannya adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan, yaitu dengan mengoptimalkan pemanfaataan modal dan sumber daya yang dimiliki, sedangkan keuntungan hanya dapat diraih jika aktivitas perusahaan dapat berjalan secara efisien.
Seiring dengan perkembangan dunia industri yang semakin kompleks. Maka akan menimbulkan berbagai macam masalah dalam perusahaan. Diantaranya mengenai masalah perencanaan dalam produksi, penjadwalan produksi dalam produksi, kelancaran system produksi, dan penggunaan sumber daya yang optimal.
2
Sistem produksi yang baik adalah sistem produksi yang dapat membawa perusahaan kepada kesuksesan. Karena dengan terciptanya sistem produksi yang baik, perusahaan mampu menghasilkan suatu tingkat produksi yang efektif, efisien, dan produktif dalam upaya memenuhi permintaan pasar. Dengan terciptanya hal tersebut, maka pada akhirnya kegiatan produksi akan menghasilkan suatu keuntungan maksimal dan minimasi biaya bagi perusahaan dari penggunaan sumber daya yang optimal.
Sumarni dan Soeprihanto (2014;209) menjelaskan bahwa “produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia. Untuk memproduksi, dibutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi”.
Menurut Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah (2013;14) menerangkan “bahwa kegiatan produksi pada dasarnya merupakan proses bagaimana sumber daya dapat diubah menjadi produk output berupa barang atau jasa”.
Sofjan Assauri (2016;1) menjelaskan bahwa “kegiatan operasi produksi merupakan kegiatan pentrasformasian unsur-unsur sumber daya, yang dijalankan suatu organisasi perusahaan untuk dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang diinginkan konsumen atau pelanggan.
Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku. Dengan tersedianya persediaan bahan baku,
maka diharapkan perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik.
Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa proses produksi merupakan suatu fungsi penting bagi perusahaan. Melalui kegiatan produksi yang efektif dan efisien, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.
CV. Intijaya Printing Semarang adalah percetakan yang dirintis oleh 3 orang yang berpengalaman dalam bidangnya masing – masing beliau adalah Ivan Hubaya, Josep Wijaya, dan David Laminta. Berdiri pada Tahun 2015 di Jalan Seteran atau Kampung Kali Semarang, setelah lambat laun berjalan dan dilatar belakangi ingin menjadi perusahaan yang lebih besar dan bermanfaat bagi orang lain, serta membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Tiga tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 2018 CV Intijaya Printing Semarang memperbesar tempat produksi di jalan Gajah Timur Dalam I NO. 29. Sedangkan untuk mendatangkan konsumen CV . Intijaya Printing menggunakan strategi promosi pada social media ataupun media cetak.
Seiring berjalannya waktu, ketika kualitas dan ketepatan waktu sudah diakui oleh pelanggan, cetakan sudah overload dan mesin tidak mampu menampung maka pada bulan Desember 2018 CV. Intijaya Printing menambah mesin cetak, tentu mesin ini jauh lebih mumpuni dari mesin yang ada sebelumnya. CV Intijaya
4
printing membuat produk seperti undangan, katalog, buku, brosur dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dilakukanlah pembahasan dalam bentuk Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Proses Produksi pada CV . Intijaya Printing Semarang”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara umum tentang proses produksi yang diterapkan pada CV. Intijaya Printing Semarang.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jalannya proses produksi pada CV. Intijaya Printing Semarang dari awal proses hingga akhir proses dan menghasilkan produk yang berkualitas.
2. Untuk mengetahui macam-macam produk CV. Intijaya Printing Semarang. 3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada saat proses produksi
pada CV. Intijaya Printing Semarang.
4. Untuk mengetahui solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam proses produksi pada CV. Intijaya Printing Semarang.
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat yang diharapkan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk menyelesaikan Tugas Akhir (TA) program studi D3 Manajemen Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
b. Sebagai sarana pembelajaran kerja nyata yang sebenarnya serta mengambil ilmu dan hal-hal positif yang didapat saat mengikuti / melakukan Kuliah Kerja Praktek tersebut.
2. Bagi Perusahaan
a. Diharapkan dapat memberikan manfaat, bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini dapat membantu sedikit tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan proses produksi pada CV. Intijaya Printing Semarang. b. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan
dengan pihak Universitas Semarang. 3. Bagi Universitas
Menambah wawasan serta menambah informasi tentang bagaimana proses produksinya, sehingga dapat diterapkan oleh mahasiswa.
6 BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1.Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Manajemen Produksi
Menurut Heizher dan Rendher (2011:4), manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Menurut Irham Fahmi (2012:3), manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya.
2.1.2. Pengertian Produksi
Menurut Fahmi Irham (2014), produksi adalah suatu bagian dalam suatu organisasi bisnis, memegang peran penting dalam usaha mempengaruhi suatu organisasi. Bagian produksi sering dilihat sebagai salah satu fungsi manajemen yang menentukan penciptaan produk serta turut mempengaruhi peningkatan dan penurunan penjualan.
Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto (2014), “Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor pproduksi”.
Dari pengertian tentang produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jaa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.
Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilakukan apabila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah uang atau dana, orang atau tenaga kerja, bahan-bahan, yaitu baik bahan baku atau bahan pembantu, dan metode.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masuk dan keluar serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dapat lebih efektif. Manajer produksi dan operasi juga harus dapat
8
merencankan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkiraka dampak sasaran, dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan dari rencana yang disusun, maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti waktu-waktu lembur, variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan, dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan.
Dari uraian tersebut, terdapat tiga pengertian penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, system, dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi. Dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian dan fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga, produksi atau operasi sama halnya dengan pemasasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem. Dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hana pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam perusahaan.
Ketiga, tentang keputusan. Dimana unsur yang terpenting tentang manajemen produksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam hal pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Sedangkan pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, tenaga kerja, dan mutu.
2.1.3. Pengertian Proses Produksi
Menurut Agus Ahyari (2010), proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik bagaimana kegiatan peniptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilasanakan.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2016), proses produksi adalah suatu kegiatan yang melibatkan manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna.
Dilihat dari kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana segar agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses produksi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada, guna menciptakan sebuah produk, baik itu barang atau pun juga jasa yang mempunyai manfaat bagi konsumen.
10
Proses produksi tersebut disebut juga sebagai kegiatan atau aktivitas mengolah bahan baku serta juga bahan pembantu dengan memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang bernilai dari bahan awalnya.
Hasil dari kegiatan atau aktivitas produksi ini ialah barang dan jasa. Barang merupakan sesuatu yang mempunyai sifat-sifat fisik serta juga kimia, dan tentu tidak mempunyai jangka waktu antara produksi dan konsumsi.
2.1.4. Tujuan Produksi
a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus di penuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah.
b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan. d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk
meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
e. Mengganti barang-barang yang aus atau rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru atau memperbaiki bila masih memungkinkan.
2.1.5. Fungsi Produksi
Menurut Sadono Sukirno (2010), fungsi produksi produksi menunjukkan sifat hubungan fungsional atau saling mempengaruhi antara faktor-faktor produksi yang berupa sumber daya dengan tingkat produksi yang dihasilkan untuk kebutuhan konsumen.
Fungsi produksi dalam suatu persahaan bukanlah sekedar fungsi untuk mengadakan perubahan bentuk, penambahan tempat dan faedah waktu saja, melainkan juga harus mempunyai beberapa pertimbangan tentang biaya yang harus dikeluarkan karena adanya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itulah manajemen produksi yang dikembangkan saat ini mengarah kepada adanya beberapa penghematan biaya produksi yang dapat dilaksanakan, penentuan tingkat produksi yang optimum dan bukan maksimum, pemanfaatan teknologi baru yang cocok bagi perusahaan yang bersangkutan dan lain sebagainya.
12
2.1.6. Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa administrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent process).
1. Proses Produksi Terus-Menerus (Continous Procces)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar,
Sebagai contoh dapat dilihat adanya perusahaan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin untuk dipersiapkan (set up) dalam memprodusir produk dalam jangka waktu yang panjang / lama, tanpa mengalami perubahan. Maka dalam hal ini prosesnya terus-menerus selama jenis produk yang sama dikerjakan. Dalam proses ini terdapat waktu yang panjang tanpa adanya perubahan-perubahan dari pengaturan dan penggunaan mesin serta peralatannya. Proses seperti ini terdapat dalam
pabrik yang menghasilkan produknya untuk pasar (produksi massa) seperti pabrik sepatu atau pabrik minuman.
Ciri-ciri :
a. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
b. Menggunakan product layout atau departmentation by product. c. Mesin bersifat khusus.
d. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
e. Salah satu mesin / peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
f. Tenaga kerja sedikit
g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
h. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Kelebihan:
a. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
b. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenga mesin. c. Biaya tenaga kerja rendah.
Kekurangan:
14
b. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
c. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan. 2. Proses Produksi Terputus-putus (Intermitten Processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada di dalam perusahaan tidak selalu sama. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk proses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan banyak barang dalam proses.
Sebagai contoh dapat dilihat apabila kita menggunakan mesin-mesin untuk dipersiapkan (setup) dalam memprodusir produk dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian diubah atau dipersipkan (diset- up) kembali untuk memprodusir produk lain, maka dalam hal ini prosesnya terputus-putus tergantung dari produk yang dikerjakan. Dalam proses seperti ini terdapat waktu yang pendek (short run) dalam persiapan (set up) peralatan untuk perubahan yang tepat guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti, misalnya terlihat dalam pabrik yang menghasilkan produknya untuk atau berdasarkan pesanan seperti : pabrik mobil, atau bengkel las.
Ciri-ciri:
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar. b. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis. c. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
d. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
e. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar. f. Persediaan bahan mentah tinggi.
g. Membutuhkan tempat yang besar. Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
a. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
b. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
c. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar. d. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
16
2.1.7. Faktor Penyebab Keberhasilan Proses Produksi 1. Jenis Barang
Barang yang diproduksi sebaiknya harus barang-barang yang sering diminati konsumen atau barang-barang yang sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Mutu Barang
Mutu barang tergantung kepada beberapa faktor, sebagai berikut:
a) Mutu bahan baku, bahan mentah, bahan kemasan, jenis, dan sifat-sifat komponen produk lain.
b) Ketepatan proses pembuatan barang, cepat tetapi hasilnya baik merupakan kiat keberhasilan.
c) Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses produksi.
d) Mesin yang digunakan harus sesuai dengan teknologi yang ditentukan.
e) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu barang adalah keterampilan dan cara kerja buruh, kegairahan kerja, perlengkapan kerja, dan sebagainya.
3. Jumlah yang Disajikan
Jumlah yang dihasilkan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a) Jumlah dipergunakan harus disesuai dengan yang diperlukan. b) Sisa bahan diperhitungkan
4. Ketepatan Waktu Penyerahan Barang
Ketepatan waktu penyerahan barang dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:
a) Persediaan bahan harus dijaga jangan sampai habis. b) Jadwal produksi.
c) Pengaturan.
d) Laporan penyerahan barang dan laporan barang-barang yang belum diserahkan.
e) Keterampilan, cara kerja, dan peralatan kerja.
f) Proses produksi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis barang pesanan.
5. Informasi Biaya
a) Faktor-faktor ekonomis dan lokasi perusahaan. b) Jumlah, harga, dan mutu bahan yang diperlukan.
c) Harga mesin yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu produksi.
d) Waktu pengerjaannya. e) Biaya lain-lain.
6. Informasi Tentang Buruh a) Absensi.
b) Keselamatan kerja. c) Kondisi kerja. d) Prestasi kerja
18
2.1.8. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi hasil kegiatan produksi, sehingga memerlukan perhatian yang lebih baik dalam perencanaan maupun dalam pengendaliannya.
Menurut Bustami (2009), biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga biaya produk, yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk, dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan.
2.2.Profil Perusahaan
2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV. Intijaya Printing Semarang adalah percetakan yang dirintis oleh 3 orang yang berpengalaman dalam bidangnya masing – masing beliau adalah Ivan Hubaya, Josep Wijaya, dan David Laminta. Berdiri pada Tahun 2015 di Jalan Seteran atau Kampung Kali Semarang, setelah lambat laun berjalan dan dilatar belakangi ingin menjadi perusahaan yang lebih besar dan bermanfaat bagi orang lain, serta membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Tiga tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 2018 CV Intijaya Printing Semarang memperbesar tempat produksi di jalan Gajah Timur Dalam I NO. 29. Sedangkan untuk mendatangkan konsumen CV . Intijaya Printing menggunakan strategi promosi pada sosial media ataupun media cetak.
Pada awal berdiri CV. Intijaya Printing belum dikenal banyak orang namun pelan tapi pasti CV. Intijaya Printing membuktikan diri sebagai pesaing bisnis yang tidak bisa diremehkan, puncaknya pada tahun 2018 CV. Intijaya Printing mulai dikenal banyak orang karena kualitas, ketepatan waktu dan tanggung jawab
20
terhadap kerusakan, maka para konsumen percaya masalah cetakan pada CV. Intijaya Printing.
2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
Menurut Handoko (2012:169) struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan pasti mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda, namun struktur organisasi yang ada bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi. Organisasi adalah sistem yang menghubungkan sumber-sumber, sehingga memungkinkan tujuan atau sasaran tertentu dan perusahaan manufaktur mengubah bahan mentah menjadi produk yang dapat digunakan. Adapun struktur organisasi CV. Intijaya Printing Semarang :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi CV. Intijaya Printing Semarang
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019.
a. CEO
CEO (Chief Executive Officer) adalah sebuah jabatan eksekutif tertinggi yang bertanggung jawab penuh atas berjalannya perusahaan.Tugasnya meliputi seluruh kegiatan, dari membentuk visi dan misi, menentukan strategi, hingga manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Adapun tugas dan tanggung jawab CEO diantaranya adalah :
Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran.
Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati, dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam prakteknya.
IVAN HUBAYA CEO/SALES MARKETING JOSEP WIJAYA CEO/KEPALA ADMINISTRASI DAVID LAMINTA CEO/KEPALA BAGIAN PRODUKSI ZETI HRD/BAGIAN GUDANG BUDI S PPIC
22
Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan keefektivan dan biaya seefesien mungkin.
Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia, agar sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan.
Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan strategi bisnis atau korporat baik untuk jangka waktu menengah maupun panjang dengan mengacu pada visi dan misi perusahaan.
Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi sustainbilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis.
Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan. Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan mengkoordinasikan manajemen puncak dalam menyelesaikan masalah tersebut secara efektif dan efisien.
b. Sales Marketing
Tugas dan tanggung jawab bagian sales marketing diantaranya adalah: Aktif mencari target.
Menjamin kepuasan dari pelanggan. Mencari mitra kerja.
Dapat meyakinkan atas manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan.
c. PPIC
PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah suatu departement dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah:
Menyediakan pemesanan dari departemen marketing dan menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan marketing.
Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah produksi yang tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman produk pada konsumen bisa dilakukan secara optimal dan cepat. Menjaga keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga
tidak ada mesin produksi yang overload atau malah jarang digunakan oleh perusahaan produksi.
Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk memastikan penyelesaian masalah produksi.
Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas peramalan atau forecasting dari marketing melalui pemantauan kondisi stock barang yang akan diproduksi.
24
d. HRD
HRD adalah suatu bagian dari perusahaan yang bertanggungjawab untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) di perusahaan tersebut, mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, manajemen kinerja, penentuan gaji/ kompensasi, dan menumbuhkan hubungan kerja.
Adapun tugas dan tanggung jawab HRD adalah:
Trouble shooting dan pemecah masalah bagi karyawan Memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon karyawan baru.
Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan.
Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, bonus dan tunjangan.
e. Bagian Gudang
Adapun tugas dan tugas tanggung jawab bagian gudang adalah :
Memastikan barang terjaga dengan baik. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.
Bertugas dan tanggung jawab untuk mengeluarkan persediaan bahan baku dan bahan penolong bila dibutuhkan untuk proses produksi dan memasukannya kembali bila terjadi kelebihan.
Megadakan pengawasan dan pengecekan setiap barang yang masuk maupun keluar dari gudang.
f. Bagian kepala produksi
Adapun tugas dan tanggung jawab bagian kepala produksi diataranya adalah :
Menentukan standar kontrol kualitas.
Mengawasi proses produksi dan menentukan jadwal produksi. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang
waktu dengan klien dan manajer.
Memperkirakan biaya dan menetapkan standar kualitas. Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian. g. Bagian Kepala Administrasi
Adapun tugas dan tanggung jawab bagian kepala administrasi diantaranya adalah :
Merencanakan persiapan kegiatan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga penerimaan data, laporan dan informasi dari seluruh bagian terkordinasi dengan baik dan cepat untuk menghasilkan laporan yang tepat waktu dan relevan.
Melaksanakan semua sistem dan prosedur administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan perusahaan. Mengawasi semua data dan informasi yang diperoleh dan telah
dicatat dengan cara yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
26
2.2.3. Bidang Kegiatan Perusahaan
CV. Intijaya Printing semarang bergerak di bidang percetakan (grafika) yang mempunyai keseharian membuat berbagai macam cetakan seperti undangan, buku, brosur, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan printing. Untuk saat ini CV. Intijaya Printing juga melayani jasa pound guna untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.
27 BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diperoleh dari beberapa sumber yang dapat memberikan data yang dibutuhkan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Anwar Sanusi (2014:104), data primer adalah data yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus, dan data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh penulis. Data primer dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diperoleh melalui pengamatan secara langsung terkait dengan proses produksi, dan wawancara terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi cetak pada CV. Intijaya Printing Semarang. Pihak-pihak yang menjadi sumber data primer tersebut adalah pimpinan perusahaan, kepala produksi, serta beberapa karyawan yang bersangkutan dengan data primer.
2. Data Sekunder
Menurut Anwar Sanusi (2014:104), data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan pihak lain. Pada umumnya, data sekunder ini berupa profil perusahaan dan data-data yang berhubungan dengan proses produksi yang berasal dari internet diperoleh dari pihak lain guna melengkapi data primer, adapun data-data berupa:
28
a. Deskripsi pekerjaan pada CV Intijaya Printing Semarang. b. Buku-buku literature (profil perusahaan, sejarah perusahaan,
struktur organisasi).
c. Website CV Intijaya Printing Semarang. d. Buku pedoman studi pustaka lainnya.
3.2. Metode Penggunaan Data
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini menggunakan beberapa metode. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan kerja praktek praktek ini adalah:
1. Metode Wawancara
Menurut Harnabi Pasolong (2013:132), wawancara adalah kegiatan Tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung. Sedangkan untuk informasi yang diperoleh, yaitu melalui kegiatan wawancara dengan pihak-pihak CV Intijaya Printing Semarang, diantaranya pemimpin perusahaan, kepala produksi, dan bagian-bagian lain yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
2. Metode Observasi
Menrut Harbani Pasalong (2013:131), observasi merupakan suatu pengamatan secara langsung dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti. Sedangkan untuk data, diperoleh dari pengamatan secara langsung pada kegiatan CV Intijaya Printing Semarang dan mencatat
hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek.
3. Metode Kepustakaan dan Dokumentasi
Menurut Anwar Sanusi (2014:114) mengemukakan bahwa “cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan”. Metode ini dilakukan dengan menggunakan literature-literatur yang dapat mendukung data-data yang diperoleh secara wawancara maupun observasi.
30 BAB IV
PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
4.1. Uraian Bidang Pekerjaan
Dalam praktek kerja lapangan di CV. Intijaya Printing Semarang, di sana ditempatkan pada bagian produksi dan mengikuti kegiatan proses produksi tersebut dari awal hingga akhir proses selesai. Kegiatan yang dilakukan penulis dimulai dari proses pertama yaitu pemotongan kertas sesuai ukuran yang telah ditentukan , penuangan tinta pada bak tinta , pemasangan plate dan tidak hanya pada proses produksi tetapi membantu proses packing hasil cetakan. Proses produksi dapat dilihat secara lengkap pada gambar.
1. Proses Pemotongan kertas
Siapkan kertas ukuran besar yang masih berada di pallet lalu kertas yang masih dibungkus dimasukan ke dalam mesin, potong sesuai order yang di tentukan oleh PPIC, disini menggunakan mesin polar seri 115 dimana sistem kerja mesin tersebut sudah otomatis kita hanya perlu mengetikkan ukuran yang di tentukan tanpa harus mengukur menggunakan mistar/penggaris. Contoh bisa diliat di gambar 4.1
Gambar 4.1
Proses Pemotongan Bahan
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. 2. Proses Cetak
a. Proses penuangan tinta cetak pada bak penampungan
Siapkan tinta warna baku yaitu CMYK (Cyan, Magenta, Yellow dan Black) masukkan tinta ke bak penampungan menggunakan kape, masing-masing setiap unit/tower hanya dapat dimasukan salah satu warna dari keempat warna tersebut, agar warna merata ke seluruh rol putar pengungkit rol untuk meratakan tinta keseluruh bagian. Contoh bisa dilihat di gambar 4.2
32
Gambar 4.2 Proses Penuangan Tinta
Sumber : CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. b. Proses Pengecekan Air Pembasah pada chiller
Sebelum proses cetak berlangsung, hal yang pertama harus dilakukan adalah mengontrol air pembasah karena perannya sangat vital pada proses cetak apakah harus diganti atau masih bisa digunakan karena apabila air itu kotor atau terkontaminasi bahan tertentu akan berpengaruh pada hasil cetakan. Bahan dari air pembasah sendiri adalah alkohol,supreme dan air. Contoh bisa dilihat di gambar 4.3
Gambar 4.3
Pengecekan Air Pembasah
34
c. Proses Pemasangan Plate Cetak
Hal yang terpenting dalam proses cetak adalah Plate (Acuan cetak) , Plate adalah acuan/gambar yang akan dicetak atau yang gambar yang ditentukan oleh konsumen, jadi setiap proses cetak pasti berbeda Plate/sesuai pesanan. Didalam plate ada bagian image dan non image, bagian image menerima tinta dan bagian non image menerima air. Contoh bisa dilihat di gambar 4.4
Gambar 4.4 Proses Pemasangan Plate
d. Proses Pra Cetak
Setelah semua proses diatas selesai, maka proses selanjutnya adalah proses pra cetak dimana sebelum proses cetak berlangsung maka hal yang harus di siapkan adalah menata kertas pada meja penumpukan, mengatur ketebalan tinta bertujuan untuk menyamakan hasil cetakan dengan contoh cetakan yang sudah di tentukan, serta mengatur posisi register agar gambar menyatu dengan baik, hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan hasil cetakan. Contoh bisa dilihat digambar 4.5
Gambar 4.5 Proses Pra Cetak
36
e. Proses cetak Alur proses cetak:
1) Acuan cetak menerima tinta dari unit penintaan dengan tebal lapisan tinta tertentu.
2) Bahan cetak bergerak untuk bersinggungan dengan silinder blanket dan lapisan tinta.
3) Lapisan tinta di transfer ke bahan cetak.
4) Proses ini terjadi karena adanya tekanan pada dua permukaan tersebut (antara silinder impresi dengan silinder blanket).
5) Proses transfer tinta terjadi dalam waktu singkat karena tingginya kecepatan mesin cetak.
6) Hasil dari proses ini adalah lapisan tinta menempel pada bahan cetak.
Diproses cetak ini hanya perlu menambahkan kertas pada meja penumpukan apabila habis, menambahkan tinta pada bak penampungan, serta mengecek hasil cetakan setiap 100/200 lembar guna memastikan tidak ada masalah pada cetakan. Contoh bisa dilhat di gambar 4.6
Gambar 4.6 Proses cetak
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. f. Proses Pound/Finishing
Setelah melewati proses cetak, hasil cetakan yang sudah jadi kemudian di proses kembali agar menjadi bentuk yang sudah di pesan oleh konsumen baik itu menjadi dus ataupun undangan dalam bentuk jadi. Jadi proses pound adalah untuk memotong suatu cetakan dengan bentuk khusus seperti yang diinginkan, ada juga istilh rel pada pound dimana fungsinya membuat garis agar desain yang sudah di tentukan mudah dilipat. Contoh bisa dilihat di gambar 4.7
38
Gambar 4.7 Proses pound/Finishing
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. g. Proses Packing
Setelah proses finishing selesai, cetakan yang sudah jadi akan melewati proses selanjutnya yaitu proses packing dimana cetakan tersebut akan di bungkus dengan plastik ataupun dengan kertas. Contoh bisa dilihat di gambar 4.8
Gambar 4.8 Proses Packing
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. h. Hasil – Hasil Cetakan
Contoh bisa dilihat di gambar 4.9 Gambar 4.9 Hasil – Hasil Cetak
40
Sumber: CV. Intijaya Printing Semarang, 2019. 4.2. Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusahaan
1. Terjadi keterlambatan/kekosongan bahan produksi yang mengakibatkan proses cetak terhambat.
2. Terjadinya kerusakan mesin secara mendadak yang menyebabkan proses produksi terganggu dan tidak maksimal.
3. Adanya karyawan produksi yang berhalangan hadir yang menyebabkan aktivitas tidak maksimal/terganggu.
4.3. Solusi yang Harus Dilakukan Perusahaan
1. a. CV. Intijaya Printing harus mencari suplier lain yang menjual bahan baku tersebut, sehingga perusahaan tidak bergantung kepada satu suplier saja, atau CV. Intijaya Printing bisa juga melakuan pembelanjaan sendiri melalui karyawan/staff.
b. CV. Intijaya Printing Semarang harus mempunyai perjanjian atau kesepakatan dengan pihak penyedia bahan. Jadi pihak penyedia bahan baku mempunyai tanggung jawab jika suatu saat ada kekosongan/keterlambatan bahan baku.
c. CV. Intijaya Printing Semarang harus mempunyai stok/simpanan bahan baku agar sewaktu bahan baku terlambat atau terjadi kekosongan dapat menggunakan bahan baku simpanan tersebut agar tidak mengganggu proses produksi.
2. a. Pihak CV. Intijaya Printing Semarang harus mempunyai beberapa teknisi freelance yang dapat dipercaya dan sudah mengetahui tentang mesin sehingga proses tidak memakan waktu yang lama.
b. Pihak CV. Intijaya Printing Semarang harus menyediakan jadwal maintenance tetap agar supaya mesin dapat terawat dengan baik dan minim trouble.
3. Karyawan yang berhalangan masuk, beberapa hari sebelumnya harus memberi tahu pihak CV. Intijaya Printing ( izin ) jika karyawan
42
tersebut berhalangan masuk, dan segera mencari pengganti yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan dapat dipercayai.
43 BAB V
PENUTUP
5.1.Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek
Sebagai penutup dari pokok pembahasan tentang proses produksi CV. Intijaya Printing Semarang, maka dapat disimpulkan dari uraian proses produksi cetak pada CV. Intijaya Printing Semarang adalah:
Dalam melakukan kegiatan proses produksi cetak, CV. Intijaya Printing Semarang menggunakan jenis proses produksi terus-menerus, yaitu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksinya.
CV. Intijaya Printing Semarang juga mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan lain yaitu mempunyai jasa cetak menggunakan mesin 4 warna all colour, dimana di semarang hanya terdapat 2 perusahaan yang menggunakan mesin 4 warna hanya untuk jasa cetak.
Dalam melakukan proses produksinya, CV. Intijaya Printing Semarang terkadang juga mengalami kendala, yaitu keterlambatan pengiriman bahan baku, operator produksi yang berhalangan hadir, dan kerusakan mesin secara mendadak sehingga mengakibatkan proses produksi terganggu. Walapun begitu, CV. Intijaya
44
Printing Semarang mempunyai solusi untuk mengatasi kendala tersebut sehingga proses produksi berjalan dengan baik.
5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diambil, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perusahaan diharapkan untuk selalu untuk memantau jumlah stok bahan baku maupun bahan penunjang cetak agar pada saat proses produksi berlangsung tidak mengalami hambatan.
2. Perusahaan diharapkan lebih memperhatikan pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksi dengan melalukan maintenance setidaknya 1 bulan sekali agar kondisi mesin terjaga dan proses produksi tidak terganggu.
45
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bateman, Thomas S. Dan Scott A. Snell. 2014. Manajemen. Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
Erni, T. S. & Kurniawan, Saefullah. Pengantar Manajemen. Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Fahmi, Irhami. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Gitosudarmo, Indriyo. 2007. Manajemen Operasi. Edisi 3. Yogyakarta : BPEE-YOGYAKARTA.
Haibuan, Malayu S. P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta, Bumi Aksara.
Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi (Analisis dan Studi Kasus), Edisi 3. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2014. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Yamit, Zulian. 2011. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 1. Yogyakarta: Ekonisia.