Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Sabtu, 4 Juli 2009
Haruskah Golput Kembali Meraih Kemenangan?
Sahabat MQ/ hasil pilleg lalu/ menyimpan kekhawatiran// Tingginya angka golput kemarin/ membuat kita berharap-harap cemas/ akankah ia terulang dalam pilpres mendatang?// Bercermin dari itu semua/ adakah pemilihan presiden dan wakil presiden yang hanya tinggal empat hari lagi ini/ akan bernasib sama?//
Diawali dengan morat-maritnya daftar pemilih tetap/ yang berimbas pada membanjirnya nada protes dan tuntutan ke KPU/ hingga banyaknya tuntutan dan keluhan yang diterima oleh Komisi Pemilihan Umum -KPU-// Ini semua/ telah mencabik-cabik nilai-nilai demokrasi// Padahal/ Indonesia dikenal sebagai bangsa yang telah berhasil menerapkan sistem demokrasi yang sesungguhanya// Bukan tanpa alasan/ penilaian tersebut muncul/ dengan keterlibatan banyaknya partai sebagai peserta pemilu// ini adalah bukti/ bila bangsa ini menghargai kebebasan rakyatnya untuk berserikat/ dan mengemukakan pendapat//
Sahabat MQ/ hasil akhir pemilu legislatif pada bulan april lalu/ menunjukkan bahwa pemenang yang sesungguhnya dalam pemilu tersebut justru golongan putih// Kalangan/ yang memilih menyingkir dari hingar bingar pagelaran pesta demokrasi bangsa// Alasannya pun beragam/ mulai dari tidak mengerti/ bingung/ kecewa/ hingga apatisme yang mulai menjangkiti rakyat// Aksi golput/ juga kerap kali diartikan sebagai satu bentuk keprihatinan/ atas morat-maritnya pelaksanaan pemilu// Sekaligus/ bentuk kekecewaan dan kemarahan/ atas janji-janji yang nyatanya tiada pernah terbukti// Yang mengejutkan adalah/ kini gerakan golput dan penolakan terhadap pemilu/ justru dengan sengaja tengah dimassifkan// Belakangan/ seruan dan ajakan untuk golput/ tersiar dan tersebar melalui berbagai media/ mulai dari baliho/ bendera hingga selebaran-selebaran//
Di tengah kondisi ini/ kerisauan akan angka golput yang diperkirakan masih akan tinggi/ semakin menguat// Meski masih banyak pula pihak yang optimis/ bahwa dalam pemilihan presiden dan wakil presiden nanti/ angka golput akan semakin kecil// Ke-optimisan tersebut/ muncul dengan menimbang adanya perbaikan dari penyelenggara pemilu yakni KPU/ terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pemilu legislatif lalu// Meski tak sempurna/ KPU telah melakukan langkah perbaikan//