• Tidak ada hasil yang ditemukan

MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION AND EARTQUAKE INTENSITY USING KANAI METHOD IN PACITAN SUBDISTRICT OF EAST JAVA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION AND EARTQUAKE INTENSITY USING KANAI METHOD IN PACITAN SUBDISTRICT OF EAST JAVA."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

viii

MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION AND EARTQUAKE INTENSITY USING KANAI METHOD

IN PACITAN SUBDISTRICT OF EAST JAVA

By:

SITI MAKHMUDAH 09306144016

ABSTRACT

This research aims to determine the values of peak ground acceleration and earthquake intensity in Pacitan Subdistrict of East Java using microtremor records. This research also aims to know how the microzonation result of peak ground acceleration, earthquake intensity and risk potential level of earthquake in Pacitan Subdistrict.

The dataset of this research were obtained by recording 26 sampling locations of microtremor records. It has been processed by using the horizontal to vertical spectral ratio (HVSR) to acquire predominant frequency for each location. The peak ground acceleration is obtained by Kanai method using three parameters. They are predominant period, hypocentral distance and magnitude recordings from 13 local earthquakes.

Based on the research, most of areas in Pacitan Subdistrict have earthquake intensity value IV MMI with PGA range at 22 gal 39 gal. The higher earthquake intensity is IV-V MMI where is located in Ploso, Arjowinangun, Purworejo, Banjarsari and Bolosingo Village with PGA value at 39 gal 70 gal. The earthquake intensity in Sukoharjo, Kayen and Mentoro Village is V MMI with PGA value at 54 gal 92 gal. Otherwise, the highest earthquake intensity is VI MMI in Kembang and Sirnoboyo Village with PGA value at 92 gal 102,886 gal. Risk potential level of earthquake at Pacitan Subdistrict is high, moderate, and low. The highest risk potential level of earthquake is located in Ploso, Sirnoboyo, Arjowinangun, Kembang, Sukoharjo, Kayen, Mentoro, Purworejo, Banjarsari, Bolosingo, and Sedeng Village.

(2)

vii

MIKROZONASI PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMIMENGGUNAKAN METODE KANAI

DI KECAMATAN PACITAN JAWA TIMUR

Oleh:

SITI MAKHMUDAH 09306144016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai percepatan getaran tanah maksimum (PGA) dan nilai intensitas gempabumi yang diperoleh dari pengukuran mikrotremor di Kecamatan Pacitan, Jawa Timur. Penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana mikrozonasi percepatan getaran tanah maksimum, intensitas gempabumi dan tingkat potensi resiko gempabumi di wilayah Kecamatan Pacitan.

Data penelitian diperoleh melalui pengukuran mikrotremor di 26 titik lokasi pengambilan data di Kecamatan Pacitan. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio untuk memperoleh frekuensi dominan di setiap titik pengukuran. Besarnya nilai percepatan getaran tanah maksimum (PGA) diperoleh melalui Metode Kanai dengan menggunakan parameter periode dominan, jarak hiposenter, dan magnitudo sumber gempabumi. Terdapat 13 data sumber gempabumi yang digunakan untuk memperoleh data jarak hiposenter dan magnitudo gempabumi.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar desa dan kelurahan di Kecamatan Pacitan memiliki nilai intensitas gempabumi IV MMI dengan nilai PGA 22,525 gal 39 gal. Intensitas gempabumi lebih dari IV MMI terdapat di Desa Ploso, Arjowinangun, Purworejo, Banjarsari dan Bolosingo yang memiliki nilai intensitas IV-V MMI dengan nilai PGA 39 gal 70 gal. Desa Sukoharjo, Kayen dan Mentoro memiliki nilai intensitas V MMI dengan nilai PGA 54 gal 92 gal. Sedangkan daerah dengan intensitas gempabumi tertinggi adalah Desa Kembang dan Sirnoboyo yang memiliki nilai intensitas VI MMI dengan nilai PGA 92 gal 102,886 gal. Tingkat potensi resiko gempabumi yang dimiliki Kecamatan Pacitan adalah tinggi, sedang dan rendah. Desa dan Kelurahan dengan tingkat potensi resiko tinggi meliputi Ploso, Sirnoboyo, Arjowinangun, Kembang, Sukoharjo, Kayen, Mentoro, Purworejo, Banjarsari, Bolosingo, dan Sedeng.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lianto (2017), Karlina (2017) menemukan bahwa audit fee tidak berpengaruh terhadap audit switching,

[r]

the final product) as they attempt to bring expression closer and closer to intention. 8) Encouraging feedback from both the instructor and peers. 9) Including individual

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa

Untuk Melihat hubungan antara variabel – variabel bebas yaitu jumlah produksi beras dan jumlah kebutuhan beras ( X 1 , X 2 ) terhadap variabel tak bebas yaitu jumlah

Dalam hal ini Teknisi dapat mengklaim kepada dealer atau pusat terhadap kendaraan yang telah dipesan oleh customer dengan mengganti unit dengan yang baru

Penelitian ini dilakukan dalam kerangka ilmu pragmatik dengan kajian tindak tutur ekspresif permintaan maaf dengan penutur yang memiliki latar belakang budaya dan kemampuan