• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dinamika Bisnis : Pengusaha Batik di Kota Semarang T1 212008057 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dinamika Bisnis : Pengusaha Batik di Kota Semarang T1 212008057 BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

31 Bab V

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, dapat disimpulkan mengenai aktivitas entrepreneurial yang dilakukan oleh entrepreneur batik di kota Semarang yang hanya sebagai pedagang perantara maupun sebagai pengrajin meliputi pemasaran, jaringan bisnis dan pengembangan bisnis. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh entrepreneur dilakukan dengan cara tradisional, tetapi mereka juga mulai beradaptasi dengan teknologi yang ada.

Sedangkan untuk pemilihan jaringan bisnis, dibina entrepreneur batik di kota Semarang dengan supplier dari kota Pekalongan dengan pertimbangan bahwa di kota Pekalongan merupakan sentra batik yang telah eksis sejak dahulu dan dapat menyediakan produksi batik tulis, cap dan printing dalam kapasitas yang besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar entrepreneur batik di kota Semarang hanya merupakan pedagang perantara, mereka membeli barang jadi untuk kemudian dijual kembali, hanya entrepreneur di Kampung Batik yang melakukan proses produksi, namun hal tersebut masih dilakukan dalam kapasitas produksi yang kecil.

Selain itu aktivitas batik di kota Semarang tidak terlokalisasi pada satu tempat saja, hal ini dilakukan oleh entrepreneur dari etnis Tionghoa yang membuka tempat usaha dikarenakan adanya peluang bisnis di tempat tersebut. Namun, ada pula Kampung Batik yang mulai dibentuk pada tahun 2006 oleh Dekranasda bekerjasama dengan Pemerintah kota Semarang. Di Kampung Batik aktivitas batik memang dipusatkan di daerah tersebut dan mulai dicanangkan sebagai pusat sentra industri batik di kota Semarang. Hal ini merupakan wujud kepedulian Pemeintah kota Semarang untuk mengembangkan batik di Semarang.

(2)

32

Hal lain yang dihadapi oleh entrepreneur batik di kota Semarang adalah hambatan usaha dalam menjalankan bisnisnya, hambatan itu dapat berupa kesulitan memasuki pasar ketika awal merintis, kesulitan modal, membangun kepercayaan dan kurangnya pemahaman mengenai produk. Sedangkan untuk entrepreneur sekaligus pengrajin di Kampung Batik menghadapi hambatan seperti kurangnya Sumber Daya yang terampil dalam proses pembuatan batik dan ketersediaan bahan-bahan pembuatan batik yang harus dibeli dari daerah di luar Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Gemawang memiliki motif khas yang yang membedakan dengan batik-batik pada. umumnya di mana motif batik Gemawang seperti seri kopi, tolo madu,

Batik Gemawang merupakan batik kreasi baru motif yang diangkat. merupakan hasil kreasi masyarakat dengan mengambil motif-motif dari

Berdasarkan pada pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya Cina mempengaruhi motif pada batik yang ada di Lasem1. Motif asli

Batik pesisir adalah batik yang berada di sepanjang pantai Laut Jawa, yang rnempunyai ciri, warna yang ada menggunakan warna-warna cerah, berbeda dengan batik

Blora yaitu dengan semakin meningkatnya kebutuhan batik di Blora maka.. peluang untuk membuka usaha batik semakin

This research purposes to analyze the effect of brand relationship toward loyalty in Batik Lesmono store, Semarang.. To answer the research question, the concept of brand

Judul Tugas Akhir : Kajian Area Tercemar Pada Jaringan Pembuangan Limbah Batik Kota Pekalongan Menggunakan Sistem Informasi Geografis.. (Studi Kasus : Sungai Pekalongan,

peneliti yang mengetahui konsep awal dari produksi video documenter asal – usul batik plumpungan “ dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga ” ini.. Selain itu, peneliti