• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN TEMANGGUNG DALAM MEMBELAJARKAN METODE ILMIAH KEPADA PESERTA DIDIK DITINJAU BERDASARKAN PROFESIONALISME GURU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGALAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN TEMANGGUNG DALAM MEMBELAJARKAN METODE ILMIAH KEPADA PESERTA DIDIK DITINJAU BERDASARKAN PROFESIONALISME GURU."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN TEMANGGUNG DALAM MEMBELAJARKAN METODE ILMIAH

KEPADA PESERTA DIDIK DITINJAU BERDASARKAN PROFESIONALISME GURU

Oleh Septiyana Baroroh NIM 11304241043

ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengalaman guru dalam membelajarkan metode ilmiah. Tujuannya adalah untuk mengetahui: 1) pengalaman guru Biologi SMA Negeri di kabupaten Temanggung dalam membelajarkan metode ilmiah kepada peserta didik, dan 2) kecenderungan hubungan antara pengalaman guru Biologi SMA Negeri di kabupaten Temanggung dalam membelajarkan metode ilmiah dengan profesionalisme guru.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian yaitu semua guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Temanggung. Pengambilan data dilakukan pada semua anggota populasi, sehingga penelitian ini termasuk kategori sensus. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat profesionalisme guru Biologi, sedangkan variabel terikatnya adalah pengalaman guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Temanggung dalam membelajarkan metode ilmiah kepada peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan Skala Likert. Adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Temanggung tersebar dalam dua kategori, yakni sangat profesional (3 guru) dan cukup profesional (13 guru). Sebagian besar guru Biologi memiliki pengalaman yang baik dalam membelajarkan metode ilmiah kepada peserta didik, dan hanya ada satu guru memiliki pengalaman kurang dalam membelajarkan metode ilmiah. Pada kategori sangat profesional, sebanyak 2 guru (66,67%) memiliki pengalaman yang sangat baik dalam membelajarkan metode ilmiah, sedangkan 1 guru lainnya (33,33%) memiliki pengalaman yang baik dalam hal yang sama. Sementara itu, pada kategori cukup profesional, sebanyak 7 guru (53,85%) memiliki pengalaman yang baik dalam membelajarkan metode ilmiah, 4 guru (30,77%) memiliki pengalaman yang sangat baik dalam membelajarkan metode ilmiah, dan sisanya memiliki pengalaman membelajarkan metode ilmiah pada kategori cukup dan kategori kurang, masing-masing sebanyak 1 guru (7,69%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru yang sangat profesional cenderung memiliki pengalaman yang lebih baik dalam membelajarkan metode ilmiah daripada guru yang cukup profesional.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian berguna untuk mempertajam penelitian. Fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi

Terpujilah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala kelimpahan kasih, karunia dan pernyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “Sistem Pelaksanaan

Iya mbak, untuk tahfidz Al-Qur’an ini dilaksanakan setiap hari setelah mengaji Yanbu’a, yakni sekitar pukul 08.30-09.30 wib. Kegiatan tahfidz ini dibimbing oleh 1

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Wonogiri sebagai responden menyatakan bahwa mereka menganggap perilaku perpindahan partai politik oleh calon legislatif adalah sesuatu

Dasar teori yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah definisi tentang Pahlawan Nasioanl, teori tentang tahapan perancangan dan pengembangan perangkat

Obyek dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja dan kedisiplinan kerja karyawan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah Ummah Surabaya yang terletak di Jl1. Karah Agung No.42

Bila dibandingkan dengan persentase kebuntingan dengan metode Ovsynch (64,71%) penggunaan GnRH ke-2 untuk induksi ovulasi juga tidak berbeda nyata (P >

Dimyati dan Mudjiono (2006: 157) mendefinisikan pembelajaran sebagai “proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar