K.H. MUHADJIR SULTHON (1942-2006)
PENEMU METODE BACA AL-QUR’AN AL-BARQY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)
Oleh :
Iimroatul Khasanah NIM: A0.22.12.005
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN AMPEL SURABAYA
x
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan berjudul “KH. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Penemu Metode Baca Al-Qur’an Al-Barqy”. Adapun permasalahan yang akan di bahas adalah (1). Bagaimana biografi KH. Muhadjir Sulton? (2). Bagaimana latarbelakang ditemukannya metode Al-Barqy?(3). Bagaimana respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy?.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan menggunakan beberapa langkah yaitu heuristik, mengumpulkan arsip-arsipterkait seperti metode Al-Barqy karyanya KH. Muhadjir Sulthon, verifikasi (kritik terhadap data), penafsiran serta bagaimana cara penulisan sejarahnya. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan historis yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa masa lampau, sedangkan teori yang digunakan adalah teori peranan dan teori continuity and change.
xi
ABSTRACT
This thesis is the result of field research titled "KH. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Inventor Method Read the Quran Al-Barqy ", as for the issues to be discussed are (1). How biography KH. Muhadjir Sulton? (2). What is the background of Al-Barqy discovery methods? (3). How is the public response to the book Al-Barqy ?.
This study uses historical research, using some of the steps that heuristics, gather relevant archives such as Al-Barqy his method KH. Muhadjir Sulthon, verification (criticism of the data), interpretation and how the writing of history. The approach used is the historical approach used to describe the events of the past, while the theory used is the role of theory and the theory of continuity and change.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv
PEDOMAN TRANSLITRASI ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Kegunaan Penelitian... 6
E.Pendekatan dan Kerangka Teoritik ... 6
F. Penelitian Terdahulu ... 9
G.Metode Penelitian... 10
xiii
BAB II BIOGRAFI KH. MUHADJIR SULTHON
A.Latar Belakang Kehidupan Keluarga ... 16
B.Pendidikan ...19
C.Karir ...24
BAB IIIMETODE BACA TULIS AL-QUR’AN AL-BARQY
A. Latar Belakang Munculnya Metode Al-Barqy ... 34
B. Perkembangan Metode Al-Barqy ... 37
BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP METODE AL-BARQY
A. Respon Pengajar...57
B. Respon Santri ... 59
C. Respon Masyarakat umum ... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...63
B.Saran...65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kiai adalah sebutan bagi alim ulama (orang yang pandai dalam
urusan hal keagamaan), sebutan bagi guru ilmu gaib, kepala distrik (di
Kalimantan selatan), sebutan yang mengawali nama benda yang dianggap
bertuah seperti senjata, gamelan dan sebagainya, sebutan samaran untuk
harimau (jika orang melewati hutan).1 Namun, kiai di sini diartikan sebagai alim ulama, orang yang pandai dalam urusan hal keagamaan
Islam. Kiai adalah gelar non formal sekaligus pemimpin spiritual dan
posisinya sangat dekat dengan kelompok-kelompok masyarakat di
desa-desa. Kiai menjadi seseorang yang dituakan oleh masyarakat atau menjadi
bapak masyarakat terutama masyarakat desa. Selain itu, kiai juga sebagai
tokoh yang sangat berpengaruh dalam masyarakat, pemikiran-pemikiran
yang bagaimanakah sehingga banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran
masyakaratnya.
Kiai merupakan orang yang memiliki ilmu agama (Islam) dan amal
yang sesuai dengan ilmunya. Ada definisi lain juga yang mengatakan kiai
merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren. Sudah
sewajarnya bahwa pertumbuhan suatu pesantren semata-mata tergantung
kemampuannya kepribadiannya kiai.
1
Mujammil Qamar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institus
2
Kiai merupakan figur sentaral dalam masyarakat. Ia menjadi
rujukan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, mulai persoalan
agama, sosial, politik, ekonomi hingga persoaalan budaya. Oleh karena itu
kiai tidak hanya berposisi sebagai pemegang pesantren, tetapi juga
memiliki peranan untuk melakukan transformasi kepada masyarakat, baik
menyangkut masalah interprestasi agama, cara hidup berdasar rujukan
agama dan memberi bukti konkrit agenda perubahan sosial. Selain itu, kiai
juga melakukan pendampingan ekonomi, maupun menuntun prilaku
keagamaan kaum santri dalam pengertian luas yakni masyarakat muslim
yang taat yang kemudian menjadi rujukan masyarakat.
Untuk melakukan peranan yang lebih luas, kiai berusaha
memfungsikan ikatan-ikatan sosial keagamaan sebagai mekanisme
perubahan sosial yang diinginkan. Perubahan yang ditawarkan kiai
dilakukan secara bertahap. Bukan dengan cara reaksioner yang
dekontruktif. Sosok Kiai juga diharapkan bisa mampu membawa manusia
yang dibimbingnya itu memiliki moral dan akhlak yang baik dan mulia
karena manusia adalah manusia yang memiliki tujuan hidup yang
digariskan Islam.
Di Indonesia, penggunaan istilah kiai berbeda dengan istilah ulama.
Horikhoshi (1976) dan Mansurnoor (1990) membedakan kiai dari ulama
dalam peran dan pengaruhnya di masyarakat. Ulama adalah istilah yang
lebih umum dan merujuk kepada seorang muslim yang berpengetahuan.
3
peran sosial sebagai cendikiawan penjaga tradisi yang dianggap sebagai
dasar identitas primordial individu dan masyarakat” (Gilsenen, 1973).
Dengan kata lain, “fungsi ulama yang terpenting adalah peran ortodoks
dan tradisional mereka sebagai penegak keimanan dengan cara mengajar
doktrin-doktrin keagamaan dan memelihara amalan-amalan keagamaan
ortodoks dikalangan umat Islam”(Horikoshi, 1976;232). Istilah ulama
secara luas digunakan di dunia islam dan paling tidak setiap muslim tahu
apa arti istilah itu. Di Indonesia, beberapa istilah lokal digunakan untuk
menunjukkan berbagai tingkat keulamaan, dan istilah yang paling sering
digunakan untuk merujuk tingkat keulamaan yang lebih tinggi adalah kiai.
Seperti di Jombang dan di Madura, semua ulama dari tingkat tertinggi
hingga yang terendah disebut kiai. Dengan kata lain, istilah di Jombang
tidak mesti merujuk pada mereka yang mengelola pesantren, tetapi juga
dapat diterapkan kepada guru ngaji atau imam masjid yang memiliki
pengetahuan keislaman yang lebih dibandingkan dengan warga yang lain.2 Salah satu sosok kiai yang telah saya ambil idenya K.H. Muhadjir
Sulthon penemu metode baca Al-Qur’an Al-Barqy tahun 1942-2006. K.H
Muhadjir Sulthon merupakan, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel
Surabaya tahun 2003. Ia lahir pada tanggal 1 Februari 1942 di Lamongan,
ini memberikan sumbangan besar bagi perkembangan metode membaca
Al-Qur'an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode
membaca Al-Qur'an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga
2
4
metode paling mutakhir, ia akhirnya menemukan metode yang paling
efektif. Ia mempelajari metode Baghdadi, yang ditemukan sekitar 1.400
tahun lalu di ibu kota Iraq.3 Metode tersebut digunakan secara tradisional, juga di Indonesia, bahkan hingga kini. Meskipun yang terakhir ini
dipandang banyak orang sebagai metode yang sangat efektif, ia masih
terobsesi oleh metode baru yang jauh lebih efektif lagi.
Al-Quran adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan
menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, Al-Quran bisa
mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya: yaitu jalan Dzat
yang Maha Perkasa lagi terpuji. Siapa saja yang berkata dengan
menggunakan Al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang
mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan
hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang
mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.
Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al Qur’an tercepat
yang telah diteliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai
metode Al-Barqy yang juga dikenal dengan metode anti lupa merupakan
metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya.4 Metode Al-Barqy dirancang untuk bisa membuat anak-anak dan orang dewasa cepat
dalam belajar Al-Qur'an. Cukup 8 Jam untuk-anak dan 200 menit untuk
3
Liza Burhan, “Kajian Cepat Belajar Al-Qur’an”, dalam http:/www.penemu.metode.Al-Barqy/artikel.blogspot.com (28 April 2016)
4
Syarif Abdul, “Kajian al-Qur’an”, dalam
5
orang dewasa.5 Dengan adanya metode ini anak-anak lebih suka belajar mengaji dan mudah untuk dingat.
Metode Al-Barqy terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak.
Berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di seperti,
a-da-ra-ja, ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin
diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka
pelajari.6 “Metode Al-Barqy merupakan perpaduan antara metode ho
-no-co-ro-ko (Jawa) dan metode Arab,”Tetapi, agar lebih efektif, metode
ho-no-co-ro-ko yang terdiri dari 5 suku kata itu dipadatkan menjadi 4 suku
kata saja. Ini merupakan cara yang mudah dengan menggunakan metode
Al-Barqy.
Dengan latar belakang Muhadjir Sulthon merupakan salah satu
dosen sastra Arab sebagai penemu metode baca Al-Quran Al-Barqy.
Dalam hal ini untuk mengetahui riwayat hidup dan perkembangan metode
Al-Barqy, penulis menuangkan dalam bentuk skripsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan
beberapa rumusan masalah yang menjadi obyek kajian dalam penelitian
ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi K.H. Muhadjir Sulhton?
5
Fadhlur Rohman, Wawancara, Surabaya, 29 Maret 2016. 6
6
2. Bagaimana latar Belakang ditemukan metode Al-Barqy?
3. Bagaimana respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui siapa K.H. Muhadjir Sulthon.
2. Untuk mengetahui latar belakang ditemukan metode Al-Barqy.
3. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy.
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dapat memperkaya kajian sejarah Islam. Terutama
mengenai metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.
2. Sebagian bahan kajian selanjutnya bagi para mahasiswa yang
mendalami sejarah, terutama yang berkaitan dengan biografi seorang
tokoh.
3. Untuk memenuhi persyaratan merai gelar Strata Satu (S1) dibidang
Sejarah Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN
Sunan Ampel Surabaya.
E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik
Pada dasarnya, untuk mempermudah membantu ilmu sejarah
memecahkan masalah, maka dibutuhkan pendekatan ilmu-ilmu sosial
lainnya. Sebagaimana yang digambarkan oleh Sartono Kartodirdjo, bahwa
7
pendekatan, yaitu dari segi mana kita memandangnya, dimensi mana yang
diperhatikan, dan unsur-unsur mana yang diungkapkan.7 Dengan pendekatan tersebut maka akan memudahkan penulis untuk merelasikan
antara ilmu sosial sebagai ilmu bantu dalam penelitian sejarah.
Dalam penulisan skripsi ini pendekatan yang digunakan oleh
penulis adalah pendekatan historis, dimana pendekatan tersebut digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
pendekatan historis maka penulis dapat menjelaskan latar belakang sejarah
kehidupan K.H. Muhadjir Sulthon penemu metode Al-Barqy.
Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis juga menggunakan
teori. Teori merupakan pedoman guna mempermudah jalannya penelitian
dan sebagai pegangan pokok bagi peneliti disamping sebagai pedoman,
teori adalah salah satu sumber bagi peneliti dalam memecahkan masalah
penelitian.8 Teori yang digunakan dalam bahasan ini adalah teori peranan. Peranan merupakan proses dinamis dari status. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, berarti
dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan
peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak
dapat dipisahkan karena antar keduanya memiliki ketergantungan satu
sama lain.9
7
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia, 1993), 4.
8
Djarwanto, Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penelitian Skripsi (Jakarta: Liberty, 1990), 11.
9
8
Menurut Levinson, dalam bukunya Soerjono Soekanto peranan
mencakup tiga hal antara lain:
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan masyarakat.
2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat.
Dalam hal ini KH. Muhadjir Shulthon memiliki peranan yang
sangat penting dalam penemuan metode Al-Barqy, karena ia merupakan
pendiri metode Barqy. Peran yang disumbangkannya dalam metode
Al-Barqy ini merupakan buah dari hasil pemikirannya, baik dalam bidang
agama, pendidikan, dan lain sebagainya.
Penulis juga menggunakan teori continuity and change
(berkelanjutan dan perubahan). Teori ini pernah digunakan Adonis dalam
mengkaji peradaban Arab dengan istilah lain yaitu tsabit dan mutahawwil.
Tsabit di definisakan sebagai sesuatu yang mapan atau statis, sedangkan
mutahawwil berarti berubah atau dinamis.10
Dari teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk
menganalisa perkembangan metode Al-Barqy mulai dari muculnya sampai
10
9
sekarang, yang termasuk continuity awal munculnya metode Al-Barqy melalui pengajaran Al-Qur’an. Sedangkan change di sini adalah sebuah
perubahan yaitu adanya mucul metode Al-Barqy ini berkembang ke semua
tempat di wilayah Jawa Timur bahkan ke luar Jawa sebagai suatu bentuk
wadah dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode
Al-Barqy secara kilat.
K.H. Muhadjir Sulthon adalah seorang kiai serta pengarang salah
satunya metode Al-Barqy. Metode ini merupakan metode paling cepat
belajar baca Al-Qur’an dengan waktu yang sangat cepat. Orang yang
belum biasa membaca huruf Arab dan belum mengenal huruf hijaiyah,
dengan adanya metode Al-Barqy ini, orang tersebut bisa mengenal dan
bisa membaca Al-Qur’an.
F. Penelitian Terdahulu
Kajian tentang “K.H. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Penemu
Metode Baca Al-Qur’an Al-Barqy” belum pernah dituliskan oleh beberapa
mahasiswa dan penulis, baik dalam bentuk skripsi maupun buku. Adapun
beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan metode baca
Al-Qur’an Al-Barqy antara lain:
1. Amelia Afiefah, “Pengguna Metode Al-Barqy dalam Upaya
Peningkatan Kemampuan Huruf Hiragana ( Penelitian Kuasi
Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X7 Bandung ) “ (Skripsi 2013).
10
Universitas Pendidikan Indonesia tersebut membahas tentang
kemampuan siswa dalam menggunakan metode Al-Barqy.
2. Maskur Painu, “Efektifitas Metode Al-Barqy Terhadap Kemampuan
Anak dalam Membaca Al-Qur’an Secara Fasih dan Tartil TPA Al
-Hilal Surabaya ” (Skripsi 2015). Dalam skripsi mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya
tersebut membahas tentang kemampuan membaca Al-Qur’an di TPA
Al-Hilal Surabaya.
3. Mugi Rahayu, ”Upaya Pengurus Pondok Pesantren dalam Pembinaan
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dikalangan Kaum Ibu” (Skripsi 2008).
Dalam skripsi mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), karya tersebut menekankan pada pembinaan
baca-tulis Al-Qur’an.
4. Evi Rufaidah, “ Penerapan Pembelajaran dengan Analogi Metode
Ummi di RA Perwanida Jambangan Surabaya” (Skripsi 2011). Dalam
skripsi mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama
Islam, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karya tersebut menekan pada
prihal penerapan penerapan pembelajaran membaca dengan analogi
metode ummi yang sangat tempat pada usia anak, sedangkan
relavansinya dalam percepatan kemampuan membaca anak hampir
11
G. Metode Penelitian
Metode ini menggunakan metode penelitian sejarah. Alat atau
piranti yang digunakan (sejarawan) dalam tugas meneliti dan menyusun
sejarah. 11 Adapun langkah-langkahnya adalah heuristik, kritik sumber, interprestasi (penafsiran), dan historiografi. Menurut Kuntowijoyo
sebelum keempat langkah tersebut ada satu langkah penting yang harus
dilakukan dalam penelitian sejarah yaitu pemilihan topik sehingga
menurutnya penelitian sejarah terdiri dari lima tahapan.12 1. Pemilihan Topik
Topik yang penuli sambil adalah biografi. Ketertarikan memilih
tema ini terhadap K.H. Muhadjir Sulthon sebagai salah satu penemu
metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.
2. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Pada tahap heuristik ini peneliti mengumpulkan berbagai
sumber-sumber atau data tertulis baik sumber-sumber primer maupun sumber-sumber
sekunder yang sesuai dengan topik atau permasalahan dalam
penelitian.13 Didalam heuristik ini terdapat cara pengumpulan data yang juga berupa wawancara.14 Sampel yang diperoleh dari wawancara kepada koresponden secara langsung. Kelebihan yang
didapat lebih bersifat personal, mendapatkan hasil yang lebih
mendalam dengan jawaban yang bebas, proses dapat bersifat fleksibel
11
Aminudin Kasidi, Memahami Sejarah (Surabaya:UUP,2011), 10. 12
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Benteng, 2001), 91. 13
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1990), 67. 14
12
dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang ada.15 Selain wawancara juga terdapat cara pengumpulan lain, yaitu mengumpulkan
data.
Adapun pada penelitian ini, sumber yang digunakan dibagi
dalam dua kategori, yakni:
a. Sumber Primer
1). Karyanya KH. Muhadjir Sulthon yaitu buku metode Al-Barqy.
2). Wawancara langsung dengan anaknya yang pertama, kelima
dan ketujuh bapak Fadhlur Rahman, bapak Romzul Islam dan
Ibu Nur Tsuroyah selaku penerus mengembangkan metode
baca Al-Qur’an Al-Barqy.
3). Wawancara kepada istrinya ibu Muawanah.
4). Wawancara langsung kepada bapak H. Khasun selaku sahabat
KH. Muhadjir Sulthon.
5). Wawancara kepada bapak H. Ghozi selaku adik dari KH.
Muhadjir Sulthon.
6). Piagam dan lain-lain.
b. Sumber Sekunder
Selain menggunakan sumber primer di atas, penulis juga
menggunakan sumber-sumber skunder dari majalah, koran, artikel
dan buku-buku literatur lainnya.
3. Verifikasi (Kritik Sumber)
15
13
Keritik sumber di lakukan terhadapa sumber-sumber yang
di butuhkan, kritik ini menyangkut verifikasi sumber yaitu
pengujian mengenai keontetikan sumber itu.
Dalam metode sejarah kritik dibagi menjadi dua yaitu:
a. Kritik Ekstern adalah proses untuk melihat apakah sumber
yang didapatkan otentik atau asli. Sumber yang diperoleh
penulis merupakan relevan, karna penulis mendapatkan sumber
tersebut langsung dari tokoh yang sedang di teliti melalui
wawancara.
b. Kritik Intern adalah upaya yang dilakukan untuk melihat
apakah isi sumber isi tersebut cukup layak untuk dipercaya
kebenarannya.16
Pada langkah ini, penulis menganalisa secara mendalam
terhadap sumber-sumber yang telah diperoleh baik sumber primer
yang berupa buku karyanya KH. Muhadjir Sulthon dan sumber
sekundernya berupa artikel-artikel dan wawancara kepada
masyarakat yang menggunakan buku Al-Barqy melalui kritik
ekstern dan kritik intern untuk mendapatkan keaslian dan
keabsahan dari sumber-sumber yang telah didapat.
4. Interpretasi (penafsiran)
Adalah suatu usaha mengkaji kembali terhadap
sumber-sumber yang ada. Kemudian sumber-sumber-sumber-sumber yang ada di
16
14
bandingkan dan di simpulkan atau di tafsirkan. Interprestasi yang
dikemukakan disini ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis.
Analisis berarti menguraikan sintesis adalah menyatukan. Yang
penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah menguraikan
sejumlah fakta yang diperoleh, kemudian menyatukan fakta-fakta
dari beberapa sumber yang ditemukan kedalam suatu interprestasi
yang menyeluruh.
Analisis sejarah itu sendiri bertujuan melakukan sintesis
atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan
bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu dalam suatu
interpretasi yang menyeluruh.17 Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis menggunakan teori peranan yang merupakan
proses dinamis dari status. Dalam hal ini KH. Muhadjir Sulton
memiliki peranan penting dalam penemuan metode Al-Barqy,
karena ia pendiri metode Al-Barqy.
5. Historiografi
Adalah cara penulisan atau pemaparan hasil penelitian
laporan. Penulis menuangkan peneliti dari awal hingga akhir
berupa karya ilmiyah. Setelah penulis melewati tahapan-tahapan
yang dikemukakan di atas, untuk selanjutnya penulis melakukan
pemaparan atau pelaporan sebagai hasil penelitian sejarah yang
17
15
membahas tentang biografi K.H. Muhadjir Sulthon (1942-2006)
penemu metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.
H. Sistematika Bahasan
Dengan merujuk pada metode diatas, maka sistematika
pembahasan dalam penelitian sebabagai berikut :
Bab pertama, Pendahuluan meliputi, Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Pendekatan
dan Kerangka Teori, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian, Sistematika
Bahasan.
Bab kedua, menjelaskan tentang Siapa K.H. Muhadjir Sulthon dari
latar belakang kehidupan keluarga, pendidikan dan karir.
Bab ketiga, menjelaskan tentang bagaimana latar belakang
ditemukan metode Al-Barqy mulai dari latar belakang munculnya metode
Al-Barqy dan perkembangan metode Al-Barqy.
Bab keempat, menjelaskan tentang respon masyarakat terhadap
metode Al-Barqy mulai dari respon pengajar, respon santri dan respon
masyarakat umum.
Bab kelima, yang berisi penutup dan didalamnya berisi kesimpulan
16
BAB II
BIOGRAFI K.H. MUHADJIR SULTHON
A. Latar Belakang Kehidupan Keluarga
Muhadjir Sulthon dilahirkan di Desa Konang Kecamatan Glagah
Kabupaten Lamongan pada tanggal 1 Februari 1942, pasangan dari
ayahnya yang bernama Sulthon dan Musarofah. Keluarga Muhadjir
Sulthon ini berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya (Sulthon)
membuka wirausaha warung makanan dan bertani di Lamongan. Ayahnya
memiliki lahan sawah dan dikelola sendiri dan menyewa orang untuk
mengerjakan lahan sawah tersebut, karena anak-anaknya jarang ikut
mengerjakan dan membantu ayahnya sedangkan ibunya, membuka warung
makanan (depot) di desa Konang. Berbagai macam menu yang dijual
seperti nasi pecel, nasi campur, nasi lodhe dan lain sebagainya.1
Ketika Muhadjir lahir, ayahnya (Sulthon) sudah mempersiapkan
nama untuknya. Namanya adalah “Muhadjir”, sedangkan kata “Sulthon”
adalah nama tambahan yang mengambil dari nama ayahnya (Sulthon). Hal
ini dikarenakan ada keturuan keluarganya. Yang sekarang dia populer
dipanggil “Muhadjir Sulthon”.2
Pada masa kecil Muhadjir sudah belajar ilmu Agama yang
berkaitan dengan akidah, fikih, nahwu, sharaf, ushul fiqih. Di masa kecil
1
H. Kasun, Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 2
17
Muhadjir tidak pernah mendapatkan perlakuan yang istimewa dari kedua
orang tuanya karena orang tua Muhadjir tidak membeda-bedakan pada
semua anaknya. Dalam bergaul, Muhadjir juga tidak membeda-bedakan
antar teman, dia bergaul dengan siapa saja. Bahkan Ketika kecil Muhadjir
nakal dan bandel akan tetapi juga memiliki kecerdasan.
Semasa kecil hingga remaja pelajaran yang diperoleh Muhadjir
dari kakeknya (H. Abdur Rahman) adalah sharaf, nahwu, mantiq, ilmu kalam, balaghah dan Sastra Arab. Ilmu-ilmu tersebut dikuasai Muhadjir sebelum usia 20 tahun.3 Setelah sholat subuh Ngaji Al-Qur’an sampai jam enam pagi. Kemudian habis sholat magrib Ngaji Al-Qur’an di masjid.
Pada tahun 1955, ayahnya Muhadjir sudah tinggal di Surabaya.
Istrinya masih tetap tinggal di Desa Konang. Setiap satu minggu sekali
ayahnya pulang ke Desa. Pada tahun 1965, tragedi G30SPKI tanggul di
Daerah Lamongan di jebol oleh pasukan PKI.4 Akhirnya semua keluarga dipindah di Jl. Teluk Nibung Gang 2 No: 12 Perak Surabaya. Sebelum
keluarganya dipindah, Muhadjir dan adiknya (Ghozi) sudah bertempat
tinggal di Surabaya.
Ayahnya meninggal tahun 1990. Pada waktu itu Muhadjir sudah
berkeluarga dan mempunyai anak. Dia dan saudara-saudaranya sempat
khawatir melihat masa depan pendidikannya. Tetapi ibunya (Musyarofah)
tetap memberikan motifasi kepada putra-putrinya. Tetap semangat untuk
18
Kecamatan Glagah itu di namakan serambi Makkah, Islamnya sangat
kental.
Meskipun dari keluarga sederhana, Muhadjir dan
saudara-saudaranya semangat untuk menggali ilmu. Semasa kecil, Muhadjir sudah
dibimbing kiai. Meskipun Muhadjir tidak pernah merasakan nyatri atau
tinggal di pesantren, tetapi Muhadjir sejak kecil sudah merasakan ilmu
pesantren.
Muhadjir merupakan putra pertama dari tujuh bersaudara. Berikut
secara urut nama-nama saudaranya:
1. Muhadjir Sulthon
2. Ghozi Shulton
3. Sya’roni
4. Muamiroh
5. Khuzainah
6. M. Thamim Sulthon
7. Basori 5
Dari tujuh bersaudara mereka selalu rukun dan saling membantu
antar saudara. Ada dua saudara yang meninggal di antaranya Sya’roni
yang meninggal umur tiga tahun, kemudian Muamiroh meninggal umur
delapan tahun.
5
19
B. Pendidikan KH. Muhadjir Sulton
Muhadjir Sulthon menimba ilmu di Madrasah Ibtida’iyah di
Bojonegoro, lulus madrasah enam tahun saat itu muhadjir tidak menerima
ijazah, karena sekolah belum diakui oleh departemen Agama. Kemudian
dua tahun muhadjir Sekolah Dasar (SD) hanya kelas lima dan kelas enam.
Selama sehari muhadjir sekolah dua tempat, yaitu Madrasah dan SD,
waktunya tidak bersamaan hanya berbeda waktu dan tempatnya yang
sama. Muhadjir hanya sekolah dua tahun di SD, karena ingin mendaptakan
ijazah kelulusan Sekolah Dasar.
Guru yang mengajar Muhadjir saat Sekolah Dasar, rata-rata guru
PKI. Muhadjir tidak pernah memandang meskipun gurunya PKI,
keinginan dia hanya bisa mendapatkan ijazah SD. Dulu memang sulit
untuk mendapatkan ijazah tingkat SD. Tidak pernah malu saat
teman-temannya mengatakan PKI. Waktu dua tahun berjalan dia lulus dari
Sekolah Dasar dan sudah mendapatkan ijazah.
Setelah menyelesaikan Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 1951,
Muhadjir melanjutkan di PGA (Pendidikan Guru Agama) di Bojonegro
selama empat tahun, dan melanjutkan lagi PGA di Malang selama enam
tahun. Masuk PGA pada tahun 1961.6 Selama dia berpendidikan mendapatkan biaya siswa, disamaping dari keluarga yang sangat
sederhana dia juga merupakan murid yang rajin serta berprestasi.
6
20
Pada masa dia pendidikan, dia dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri tanpa melibatkan orang tuanya. Waktu di PGA dia sudah mengajar
diberbagai masyarakat terutama mengajar Al-Quran. Kebiasaan dia gemar
membaca. Karena keaktifan dia membaca, Muhadjir memberi dan
mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.
Muhadjir dikenal mempunyai pemikiran di bidang pendidikan juga
aktif dibidang Bahasa Arabnya. Kehidupan Muhadjir sehari-hari
mengisyaratkan kesederhanaan dan gaya hidup yang biasa saja.
Kehidupannya mengorbankan tujuan amar ma’ruf nahi munkar.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Malang PGA, dia
memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi yaitu masuk IKIP Surabaya
pada tahun 1967 hanya dua tahun dia langsung pindah di IAIN pada tahun
1969 masuk Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab. Dengan kegemaran
belajar Bahasa Arab, Muhadjir memilih jurusan Sastra Arab. Muhadjir
tinggal di Surabaya, awalnya hanya sewa tanah di pelabuhan kemudian
menetap tinggal di desa Kemayoran Perak.
Selama empat tahun kuliah ditempuh, Muhadjir berangkat dari
rumahnya PP setiap hari bersama teman dekatnya (Kasun), ia
kemana-mana selalu bersama. Kasun merupakan sahabat Muhadjir mulai sekolah
21
C. Pernikahaan
Muhadjir menikah dengan putrinya bapak H. Nafik binti H. Jailani
yang bernama Muawanah. Dia menikah pada 19 Februari 1971. Pada
tahun 1957, Muawanah menduduki sekolah Madrasah Ibtida’iyah di Desa
Pedurungan Kabupaten Lamongan. Bapaknya (H. Nafik) yang merintis
sekolah tersebut. Ia lulus tahun 1963, kemudian melanjutkan PGA
Asmaiyah di Desa Kebungson Kabupaten Gresik, lulus dari PGA tahun
1969 ia mendaftarkan diri di IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Muawanah masuk di IAIN Sunan Ampel Surabaya bertempat
tinggal di kosnya ibu Muaminah di daerah pabrik kulit Wonocolo.
Berbeda dengan Muhadjir yang tiap hari pulag pergi dengan naik angkot,
tetapi sebelum Muhadjir masuk IAIN Sunan Ampel Surabaya ia sudah
bertempat tinggal di Surabaya.
Sejak Muawanah di PGA sudah kenal Muhadjir hanya sebatas
teman. Muawanah merupakan anak dari pasanagan H. Nafik binti H.
Jailani dan ibu Qomariyah binti Abdur Rahman, putri pertama dari
delapan bersaudara yaitu :
1. Muawanah
2. Munawir
3. M. Yusuf
4. M. Yunus
22
6. Amiro
7. Syamsudin
8. Zainul Arifin7
Saat belum tuntas kuliah, Muawanah menikah dengan Muhadjir
waktu dia semester enam. Muawanah awalnya mahasiswa IAIN jurusan
Muamalah di Fakultas Syari’ah, tidak lama ia berpindah jurusan ke
Fakultas Adab jurusan sastra Arab. Karena di jurusan itu mahasiswanya
sangat terbatas. Ia masuk IAIN pada tahun 1969. Di jurusan sastra Arab
hanya ada delapan mahasiswa yaitu :
1. Dewi Aminah
2. Sakinah
3. Hindana
4. Kiswati
5. Miflkha
6. Mubin
7. Khoirul
8. Syukur 8
Dari pernikahan Muhadjir dan Muawanah dikarunia delapan anak
putra putri yaitu:
1. M. Romzul Islam
7
Hj. Muawanah, Wawancara, Surabaya, 11 mei 2016. 8
23
2. M. Syarifur Rodhi
3. Ach. Syauqi
4. Lutfiyah
5. Nur Tsuroyah
6. Syifa’
7. Fadhlur Rahman
8. Fahiyah9
Dalam membangun rumah tangga Muhadjir, menjadikan rumah
tangga yang Sakinah Mawaddah Warohmah dan sebagai sarana
pendidikan yang pertama dan utama bagi putra-putrinya. Sebagai orang
tua yang bertanggung jawab atas pendidikan anak dan atas pembentukan
dan persiapan anak menghadapi kehidupan, ia mampu melaksanakan
tanggung jawab pendidikan secara sempurna, yakni tanggung jawab
pendidikan iman, tanggung jawab pendidikan moral, tanggung jawab
pendidikan fisik, tanggung jawab pendidikan rasio, tanggung jawab
pendidikan kejiwaan, maupun tanggung jawab pendidikan sosial.
Dalam mendidik putra-putrinya, Muhadjir benar-benar memulai
dari akidah yang shahihah. Muhadjir menanamkan akidah yang kuat dan benar tentang Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari
akhir serta qadha dan qadar-Nya.
24
Selama menikah, Muhadjir serta istrinya tinggal bersama orang
tuanya di daerah Jl. Teluk Nibo Gang 2 Perak Surabaya. Pada tahun 1985
Muhadjir pindah di Kemayoran. Kemudian Muhadjir pindah lagi di Delta
Sari selama enam tahun. Alasan Muhadjir pindah rumah karena ingin
hijrah-hijrah dan mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.
Muhadjir merupakan suami dan pengajar yang terkemuka di
masyarakat. Muhadjir tidak pernah lepas dari tanggung jawabnya sebagai
ayah. Ia mampu mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin dan
melakukan segala kegiatannya secara totalitas. Berbagai cerama, dakwa
dan mengisi seminar Muhadjir tidak lepas dari pengawasannya. Ia rela
pergi pagi pulang malam dari berbagai acara yang tersusun jadwalnya.
Hampir 36 tahun ia tidak pernah henti dengan jadwalnya.10
Pada tahun 1997 Muhadjir berangkat menunaikan ibadah haji
dengan istrinya. Waktu zamannya Presiden Habibie, biaya cukup murah.
Setelah pulang haji tahun 2003, Muawanah membawa jama’ah dari
Pasuruan satu kloter 188 jama’ah. Ia menjadi tim pembimbing jama’ah
haji. Saat di tanah suci, Muhadjir selalu membeli kitab-kitab.
D. Karir KH. Muhadjir Sulthon
1. Karir KH. Muhadjir Sulton dalam Bidang Sosial dan Politik:
a. Pengurus ICMI Jawa Timur (1985-1989)
b. Ketua MUI (1970-1998)
25
c. Pengurus Dewan Pusat Dewan Dakwah Islamiyah (DDI)
(1967-1970)
d. Penasehat Hubungan Antar Umat Beragama (1970-1998)
e. Ketua Majlis Tabligh Jawa Timur (1989-1992)
f. Pengurus Ranting (1993-1995)
g. Anggota Masyumi (1987-1990)
h. Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia) (1970-1997)
i. Ketua Umum Pelajar PGAP Bojonegoro tahun 1959
j. Ketua Umum Pelajar PGAL Negri Malang tahun 1960
k. Ketua Umum TC Guru MWB Bogor tahun 1963
l. Ketua Lembaga Pendidikan Al-Barqy.
m.Komisaris pada perusahaan penerbitan dan percetakan CV.
PENASUCI Surabaya.11
2. Sebagai Pendidik ( Dosen)
Kehidupan Muhadjir Sulthon mencerminkan hidup yang sederhana
dan model yang biasa-biasa saja. Dia lulus dari IAIN pada tahun 1973,
kemudian Muhadjir diangkat sebagai dosen di Fakultas Adab Jurusan
Sastra Arab. Ia merupaka dosen mata kuliah manteq dan nahwu. 12
Muhadjir hanya tamat S-1 saja, tidak sampai melanjutkan S-2
karena sesuatu dan lain hal. Kelebihan dari Muhadjir itu bahasa
11
H. Ghozi, Wawancara, Surabaya, 16 Mei 2016. 12
26
Arabnya dan banyak pengalamannya. Tahun 1980-1995, Muhadjir di
angkat menjadi ketua jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas
Adab. Selama hidupnya aktif mengajar. Ia menjabat ketua jurusan
selama 3x periode, yang pertama dekannya Ustadz Ghufron, yang
kedua Ustadz Mawardi dan yang ketida Ustadz Abdul Rozaq Al
Muhdi. Pada tahun 2004, Muhadjir pensiun mengajar dari IAIN Sunan
Ampel Surabaya.13
3. Sebagai Guru SDI Attarbiyah Surabaya
Sekolah Dasar Attarbiyah merupakan sekolah Swasta yang
mempunyai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP) berlokasi di Propinsi Jawa Timur Kabupaten Kota Surabaya
dengan alamat Jl. Raya Hang Tuah No. 7 Surabaya14.
Pada tahun 1965, Muhadjir mengajar di Sekolah Dasar (SD).
Mayoritas murid-muridnya dari Arab. Ia juga mengembangkan metode
Al-Barqy di SD Attarbiyah. Awalnya masih belum diterbitkan buku
untuk anak SD, hanya berupa lembaran saja.
Selama ia mengajar di SD, Muhadjir mencermati kelemahan pada
anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Dengan kelebihan ilmu
Bahasa Arabnya, Muhadjir mengajarkan metodenya sedikit demi
13
Hj, Muawanah, Surabaya, 11 Mei 2016. 14Siswati “sekolah Attharbiyah Surabaya”, dalam
27
sedikit, ia menggunakan metode Al-Barqy. Keinginan dia agar anak
tersebut bisa membaca dengan cepat dalam waktu yang singkat.
4. Mendirikan SMA Mujahidin Surabaya
Sekolah Menengah Atas SMA Mujahidin merupakan sebuah
sekolah swasta di kawasan Surabaya Utara yang bernaungan di bawah
Yayasan Masjid Mujahidin. Sekolah berbasis Islam ini, berada di jalan
Perak Barat 275 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. 15
Sekolah SMA Mujahidin didirikan oleh Muhadjir Sulthon pada
tanggal 6 April 1978. Dengan jenis sekolah berbasis Islam, untuk
program jurusan ada dua yaitu: IPA dan IPS. Berkembangnya sekolah
ini terdiri dari 200 siswa. SMA Mujahidin memiliki beberapa fasilitas,
yaitu:
a). Ruang kelas yang representatif
b). Sarana ibada yang luas di Masjid Nujahidin Surabaya
c). Lapangan basket
d). Sarana olah raga lainnya yang memadai
e). Kantin
f). Perpustakaan
g). Laboratorium IPA
15
28
h). Studio radi
i). Klinik dokter gigi16
Ada beberapa kegiatan ekstrakurikurel di SMA Mujahidin
Surabaya ini diantaranya:
a). Jurnalistik, dengan majalah derap dan Website
b). Kelompok Ilmiah Remaja (KIR IPA)
c). Palang Merah Remaja (PMR)
d). Olah raga beladiri Karate dan Silat
e). Sepak bola, Futsal dan Basket
f). Studi Wisata
g). Paskibraka
h). Kajian Islam secara rutin
i). Monitoring untuk pemantapan akhlaq siswa
j). Penelitian, pembelajaran di luar kelas
k). Pembekalan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri17
16Mukti Ali “SMA Mujahidin SBY”, Dalam
http://smamujahidinsby.blogspot.co.id/ (28 Mei 2016)
17Bambang Sutego “SMU Mujahidin Surabaya” dalam, http://smu-mujahidin-sby.tripod.com/
29
Sekolah SMA Mujahidin Surabaya mempunyai Visi "Mewujudkan
Generasi Beriman, Berilmu, Berakhlaqul Karimah, dan Berprestasi.
Kemudian Misi SMA Mujahidin yaitu :18
a) Melaksanakan pembinaan menuju pengalaman ajaran Islam
b) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan Multiple
Intelegent.
c) Membekali dan membiasakan anak berakhlaqul karimah dengan
keteladanan
d) Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan minatnya.
e) Memberikan bimbingan secara intensif untuk meraih prestasi
akademik dan non akademik.19
Muhadjir selaku pendiri dan guru di SMA Mujahidin Surabaya.
Selama ia mengajar di SMA Mujahidin, ia masih berpendidikan di IAIN.
Ia mampu membagi waktunya dengan banyaknya aktifitas.
5. Mubaligh
Muhadjir selain dikenal mempunyai pemikiran di bidang
pendidikan, juga aktif sebagai mubaligh. Sebagai umara sekaligus ulama,
dengan dakwanya. Kehidupannya Muhadjir sehari-hari mengisyaratkan
kesederhanaan dan gaya hidup yang biasa saja. Kehidupannya
mengorbakan tujuan amar ma’ruf nahi munkar.
18Ali Mukti, “Profil SMA Mujahidin Surabaya”, dalam
http:/www.smamujahidinsby.blogspot.co.id.html (15 Mei 2016) 19A. Rofiq “
wikipedia SMA Mujahidin Surabaya”, dalam
30
Selama 36 tahun, Muhadjir tidak pernah berhenti dengan
kegiatannya. Selama sehari semalam jadwalnya padat. Dengan mengisi
cerama di berbagai masjid serta mengisi acara seminar di berbagai
kampus. Saat Muhadjir ceramah, pendengarnya tidak pernah bosan.
Karena Muhadjir menyampaikannya dengan baik serta berhumoris.20
Kegiatan aktifitas Muhadjir sudah berada di daerah kota-kota lain,
di antaranya Lamongan, Sedayu, Bojonegoro dan Tuban dengan waktu
satu minggu lima kali untuk mengisi acara ceramah di masjid maupun di
lembaga-lembaga lainnya. Setelah sholat magrib, ia sudah dijemput untuk
mengisi acara.
Setiap ada waktu luang, hanya digunakan membaca. Berangkat
pagi pulang malam waktu bertemu dengan anak-anaknya hanya sedikit.
Muhadjir tidak pernah menolak tamu, tidak pernah lelah untuk menemui
tamu. Karena ia gemar berbagai ilmunya ke orang lain.21
Muhadjir muncul sebagai mubaligh bukan dari keturunan
(genealogi) keluarga kiai, tetapi karena rasa tanggung jawab atas ilmu dan
amanah guruhnya untuk tetap berdakwah mengorbakan syariat agama
Islam.
Kegiatan rutin yang dilakukan Muhadjir dalam hal ini mengaji di
Masjid Mujahidin di Kota Surabaya setiap hari jum’at, sabtu dan minggu
20
Hj. Muawanah, Wawancara, Surabaya, 11 mei 2016. 21
31
setelah sholat subuh sejak menjadi guru di aliyah Mujahidin. Sejak
Muhadjir belum menikah, ia sudah dikenal oleh kalangan masyarakat serta
menjadi imam saat menjalankan sholat.
Salah satu isi dakwah Muhadjir Sulton dalam acara dialog
Partai-Partai Islam yang bertema “Prediksi Kondisi Umat Islam Pasca Pemilu
1999” sebagai berikut:
1. Sejarah adalah pelajaran berharga sebagai pijakan hari esok
Firman Allah dalam surat Yusuf 12 : 111 yang Artinya:
“Sesunggunya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. A-l-Qur’an itu bukan cerita yang di
buat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan sebagai rahmat bagi
kaum yang beriman” (Q.S. Yusuf 12:111)
Sebelum kami sampaikan bahwa Partai Bulan Bintang adalah
Partai Non sekuler, sehingga setiap gerak langkahnya selalu berusaha
mencari petunjuk Allah. Bahkan berdirinya sudah mengacu pada ke-
Islaman. Tanpa adanya cita-cita itu Partai Bulan Bintang tak perlu berdiri.
Karena itu jika kami membaca ayat maupun hadist, tak perlu sinis atau
curiga. Kami tidak memperalat ayat atau Islam, justru kami
memperjuangkan Islam untuk seluruh umat, bukan untuk kaum muslimin
sendiri. Kami bimbing umat menuju ( ر وفغ ب ور يط دلب).
Walhasil, sejarah harus dijadikan sebagai pijakan untuk kebijakan
32
tentang ORLA maupun ORBA. Hanya ada satu masalah yang perlu
disadari oleh kita, yaitu tentang manipulasi hadist yang dipopulerkan
dikalangan masyarakat Islam sejak Menteri Agama dijabat Prof. Dr. Abd.
Mukti Ali MA, yaitu:
“dua golongan dari manusia, apabila kedua orang itu baik, maka baiklah
sekalian manusia, dan apabila rusak, rusaklah sejalian manusia yaitu
ulama’ dan umara”
Pada pertemuan MUI pernah dijelaskan oleh almarhum K.H.
Syukri Ghozali, ketua Majlis Fatwa MUI Pusat, yang di maksud ialah
“Bahwa selama ini hadist tersebut disalah fahami, dianggap bahwa maksud hadist tersebut adalah kerja sama antara ulama’ dan umara’.
Padahal tidak demikian. Yang dimaksud ialah dialog masing-masing berbeda fungsinya sendiri-sendiri. Ulama’ memberi fatwa yang sesuai ajaran Allah, dan Umara’ wajib berlaku adil”.22
E. KH. Muhadjir Meninggal Dunia
Muhadjir Sulton meninggal dunia pada tahun 2006. Sebelum
meninggal, Muhadjir mempunyai kebiasaan yang tidak pernah berhenti
dengan aktifitasnya. Dengan aktifitasnya yang tidak ada hentinya,
Muhadjir mengalami penyakit diabet. Sebelum meninggalnya, ia masih sempat mengisi pengajian. Menurut H. Kasun, Muhadir merupakan orang
aktifis mengajar selama hidupnya mengajar dan ceramah di masyarakat.
22
33
Pada tahun 2006, Muhadjir ada acara di Bawean. Selama satu
minggu ada agenda di Balik Papan, tidak sempat istirahat ia langsung drop
dibawa kerumah sakit H. Sukolilo Surabaya.
Muhadjir Sulthon meninggal dunia pada usia 64 tahun, tepat
tanggal 21 Agustus 2006 di RS. H. Sukolilo Surabaya. Pada saat
pemakaman jenazahnya, banyak yang datang untuk memberi
penghormatan terakhir mulai dari masyarakat sekitar hingga ulama datang
menyaksikan pemakaman Muhadjir Sulthon. Pada waktu prosesi sholat
jenazah ada beberapa gelomang yang ikut mensholati jenazah. Muhadjir
Sulthon dimakamkan di Jl. Gresik Surabaya, sampingnya makamnya mbah ratu.;
Menurut H. Ghozi pada saat pemakaman jenazah Muhadjir
Sulthon, keranda jenazah tidak dinaikkan ke atas punggung melainkan
hanya di umpan dari satu tangan ke tangan yang lain hingga sampai di
pemakaman. Hal tersebut dilakukan agar pelayat yang terdiri dari murid,
masyarakat sekitar serta kerabatnya mendapat kesempatan untuk memberi
penghormatan untuk memanggulnya.23
23
34
BAB III
METODE BACA TULIS AL-QUR’AN AL-BARQY
A. Latar Belakang Munculnya Metode Al-barqy
Metode berasal dari Bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh. Menurut kamus Bahasa Indonesia metode
adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan
oleh pendidik dalam prses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran, sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien.1
Nama Al-Barqy ( ىقربلا) berasal dari kata قربلا yang berarti kilat.
Tambahan huruf y ( ) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata
benda (مسا ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (فص لا ). Yang
dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat
seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pepatah ( ء جرلا مساا
ء عدلاو) nama adalah harapan dan do’a.2
Munculnya metode Al-Barqy tahun 1965 ditemukan oleh Muhadjir
Sulthon. Ia adalah seorang dosen dan mantan ketua jurusan IAIN Sunan
1
Basyirudin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2004), 4. 2Andrianto, “ Pembelajaran Metode Al
-Barqy”, dalam
35
Ampel Surabaya. Sebelum tahun 1965, Muhadjir sudah merangkai
susunan metode Al-Barqy.3 Dengan kelebihan ilmu bahasa Arabnya, ia berhasil menemukan metode Al-Barqy.
Metode Al-Barqy dilatar belakangi oleh pengalaman Muhadjir
dalam mengajar, karena banyak murid yang mengalami kesulitan dalam
belajar dan menuliskan huruf Al-Qur’an. Kemudian ia melihat
bahwasanya selama ini pengajaran baca tulis huruf Al-Qur’an seakan-akan
terpisah dari pengajaran bahasa lainnya.4
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh
Allah untuk di jadikan sebagai pelita hidup umat manusia. Kitab suci ini
tidak berbeda dengan kitab-kitab suci Allah yang di turunkan sebelumnya
seperti lembaran-lembaran yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, kitab
Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa, kitab Zabur yang diturunkan
kepada nabi Dawud, kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa A.S.
semua orang muslim di sunnahkan untuk memperbanyak bacaan
Al-Qur’an. Firman Allah , memuji orang yang senantiasa melakukannya:5
“mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam
hari” (QS, Ali Imron: 113)
Ada beberapa para ahli yang ikut dalam menyusun metoda ini
memikirkan bagaimana pengajaran baca tulis Al-Quran di sesuaikan
3
H. Kasun , Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 4
Ibid,. 5
36
dengan pendekatan global dan kebutuhan anak. Salah satunya yang ikut
menyusun H. Kasun dan H. Ghozi mereka sahabat serta adik kandungnya
Muhadjir.6 Dalam bahasa arab mempunyai fonim yang sempurna dimana adanya satu suku kata, satu huruf dan tidak ada huruf rangkap, hal ini
berbeda dengan bahasa inggris, dalam satu suku kata mungkin diawali
dengan tiga atau empat huruf kemudian antara tulisan tidak sama dengan
bunyi.
Al-Barqy disusun dengan metode yang baku dan dirancang untuk
anak-anak yang berbahasa Indonesia. Sesuai dengan metode pengajaran
bahasa Arabnya bagi orang-orang yang tidak beraturan dengan bahasa
Arabnya. Oleh karena itu, metode ini sangat cocok digunakan di Indonesia
dan negara-negara dengan bahasa Melayu.7
Perlu diketahui bahwa awal mula belajar Al-Qur’an dan Bahasa
Arab itu sama. Mulai dari belajar baca tulis huruf Arab, setelah bisa
membaca baru ada pemisahan. Bagi yang belajar Al-Qur’an di lanjutkan
dengan tajwid, dan bagi yang belajar bahasa Arab, menuju ke nahwu, shorof dan lain sebagainya. 8
Saat ini pendidikan dan pengajaran huruf Al-Qur’an masih
menggunakan metode tradisional. Dengan menggunakan metode
6
H. Kasun , Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 7
Tim Graha Al-Barqy, Company Profil Al-Barqy (Surabaya: PenaAmeen, tanpa tahun), 1 8
37
tradisional tersebut menyebabkan proses belajar membaca Al-Qur’an
cenderung tidak efisien. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Kebutuhan waktu belajar yang relatif yang lebih lama
2. Kebutuhan tenaga guru yang lebih banyak.9
Akibat dari hal tersebut adalah timbulnya rasa jenuh pada anak
didik karena waktu belajar yang lama dan juga terjadi pembengkakan
anggaran untuk penyediaan tenaga pengajar.
B. Perkembangan Metode Al-Barqy
Perkembangan metode Al-Barqy sangat meningakat, karena
metode ini merupakan cara cepat untuk bisa membaca. Menurut H. Ghozi,
metode Al-Barqy pernah mengalami perkembangan yang menurun.
Karena Muhadjir orangnya gampangan kaset dikirim dimana-mana tapi
uangnya tidak pernah ada. Tetapi, ia terus untuk mengembangkan
metodenya.
Pada tahun 1965, metode Al-Barqy dikenalkan di Surabaya
kemudian tahun 1977 disebarkan dalam bentuk salinan tulisan dan pada
tahun 1983 dibukukan. pada awalnya metode Al-Barqy di praktekkan di
sekolah SD Islam At-Tarbiyah dan di rumah. Sambil terus
38
menyempurnakan metode yang tengah dirintisnya ini. Muhadjir
mempraktekkan hanya dalam bentuk tulisan biasa.10
Metode Al-Barqy merupakan cara belajar cepat, mudah dan
menyenangkan untuk bisa membaca. Anak-anak yang belajar membaca
Al-Qur’an dengan metode yang disusunnya relatif cepat mampu membaca
Al-Qur’an dengan baik, lebih cepat dibanding anak-anak yang
menggunakan metode lain. 11
Metode Al-Barqy terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. Ia
berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak yaitu, a-da-ra-ja, ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin di usahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka
pelajari.12
Dalam usaha mengembangkan metode ini, cukup berhasil. Dalam
uji coba di TPA Masjid Bitus Salam, Desa Gurah Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri, delapan puluh persen dari seratus lima puluh santri bisa
membaca Al-Qur’an dalam waktu enam bulan dari tiga kali pertemuan
setiap minggu. Pengalaman di TK ABA 45 Surabaya, sebagian besar
anak-anak sudah bisa membaca A-Qur’an hanya dalam waktu kurang dari
10
H. Ghozi, Wawancara, Surabaya, 5 Mei 2016. 11
Tim Graha Al-Barqy, Company Profil Al-Barqy (Surabaya: PenaAmeen, tanpa tahun), 3 12
39
enam bulan, dengan masa belajar tiga kali setiap minggu masing-masing
pertemuan tiga puluh menit.13
Muhadjir mendapatkan beberapa prestasi yang diraihnya, anak
pasangan dari H. Sulthon dan Hj. Musyarofah ini telah menerima tiga
penghargaan. Pertama, dari Mentri Agama, dalam hal tilawati Qur’an
(1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya
(1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bakti Pertiwi, berupa The Best Award
(1996). Dan pada tahun 1994, metode Al-Barqy dinyatakan sebagai
metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD. Sehari
-harinya, ia di isi dengan kesibukan untuk mengembangkan metodenya. Ia
juga terobsesi untuk menyebarkan keseluruh dunia, ia menjadikan hidup
tidak lepas dari “as-sa’adatul mu’allaqotu bil Qur’an” (kebahagiaan yang
digantungkan pada Al-Qur’an). Tanda sarjana dari Jurusan Sastra Arab
Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya. 14
Buku metode belajar membaca Al-Qur’an pertama kali diterbitkan
pada tahun 1978. Buku edisi pertama yang berjudul Cara Cepat
Mempelajari Bacaan Al-Qur’an, segera disempurnakan dalam buku kedua,
yang berjudul Metode Al-Barqy Sistem 8 Jam. Terus berusaha mencari
metode yang lebih efektif, kemudian ia menyempurnakan lagi edisi ketiga,
At-Thariqatul Barqyyah Sistem 6 Jam.15
13
Romzul Islam, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016. 14
Muawanah, Wawancara, Surabaya 11 Mei 2016. 15
40
Buku ini, terus di sempurnakan dengan buku berikutnya, Al-Barqy
Sistem Otodidak. Seperti tampak judulnya, buku tersebut memberikan
bimbingan kepada orang yang mau belajar sendiri membaca Al-Qur’an.
Untuk itu, ia lengkapi dengan kaset penuntun sebagai tutor. Kemudian,
terbit pula buku Jalan Pintas Sistem 200 Menit untuk Semua Bangsa atau
Internasional. Buku yang terakhir ini, akan digunakan pada awal ajaran
baru 1998. Sebagai panduan untuk konsumen internasional, buku tersebut
juga dilengkapi dengan teknologi modern, untuk itu di lengkapi dengan
gambar-gambar menarik dalam CD-Rom yang berdurasi 200 menit.
Muhadjir tertantang untuk mengembangkan metode Al-Barqy di
Dunia Internasional, berawal dari pengalamannya mengajar dua anak asing
yang berkunjung ke Pesantren Srikaton, Kediri, Jawa Timur. Namanya
Marco dan Megy, siswa kelas empat dan kelas dua SD. Dua anak ini,
berasal dari Jerman belajar menggunakan metode Al-Barqy hanya
membutuhkan waktu sekitar tiga sampai delapan jam untuk bisa membaca
Al-Qur’an. Kemudian David Naisbith, pria asal Inggris, hanya
membutuhkan waktu tiga jam untuk dapat membaca Al-Qur’an. Bule yang
baru masuk Islam ini telah berhasil bisa membaca Al-Qur’an. Inilah
Muhadjir, yang mendorong untuk membawa metode Al-Barqy go
Internasional.16
Perkembangan Al-Barqy telah banyak di terbitkan untuk belajar
membaca Al-Qur’an yaitu:
16
41
1. Al-Barqy
Buku belajar mengaji dengan pendekatan teknik pengajaran terbaru
yang lain dari pada yang sudah ada.
Sasaran : untuk pelajar SD
Target waktu : 8 jam
2. Ath-Thariqatul- Barqyyah
Buku ini hampir sama dengan Al-Barqy, hanya di peruntukkan
bagi pelajar usia SLTP keatas.
Sasaran : untuk pelajar usia SLTP keatas
Target waktu : 6 jam
3. Otodidak
Buku belajar mengaji tanpa bantuan guru pengajar, hanya di bantu
dengan kaset atau VCD.
Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas
Target waktu : 6 jam
4. Aqsharuth-Thariq
Buku ini mereka yang tak punya waktu untuk belajar yang cukup.
Kini hanya dengan waktu 200 menit dijamin bisa mengaji. Dilengkapi
dengan VCD. Jadi, dengan adanya buku ini, tidak ada lagi alasan bagi
mereka yang tidakmempunyai waktu belajar.
Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas
42
5. Al-Barqy Internasional
Buku ini di khususkan untuk umat Islam yang tidak menggunakan
bahasa Indonesia (untuk berbagai negara atau Internasional).
Kelebihannya, buku ini bisa diajarkan dan memenuhi target waktu 200
menit meskipun antara guru dan murid sama-sama tidak mengenal
bahasa masing-masing.
Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas
Target waktu : 200 menit
6. LKS (Lembar Kerja Siswa)
Buku belajar menulis huruf-huruf Hijaiyah dengan kaidah yang
benar dan bagus.
7. Ringkasan Tajwid
Buku belajar tajwid dengan kaidah yang benar dan bagus.
8. Ilmu Tajwid
Membahas masalah tajwid dan problematikanya, misalnya:
mengapa ada huruf Syamsyiah, idgham dan bagaimana cara
pengucapannya.
9. Al-Barqy Sistem 100 Menit
Buku ini bagi mereka yang tadak mempunyai waktu belajar yang
cukup. Hanya dengan waktu 100 menit di jamin sudah bisa mengaji
dan di lengkapi dengan VCD.
Sasaran: untuk umum dengan usia SLTA keatas
43
10.Ahlan Wa Sahlan
Pengenalan bahasa Arab untuk usia TK berupa percakapan dalam
bahasa Arab. Kelebihannya buku ini sudah mengenalkan huruf gundul.
11.Bahasa Arab SD
Bahasa Arab untuk anak-anak usia SD berupa percakapan dan
sudah di kenalkan cara membaca huruf gundul.17
Pengalaman kerja sama dengan lembaga lain yaitu:
1. Pendidikan layanan khusus menengah Boarning School “Mbangun
Desa” ketenger baturaden Banyumas Jawa Tengah.
2. PKBM dari PAUD Zam-zam Malang.
3. HMI Jurusan PLS Universitas Jember.
4. Ikatan guru RA Kabupaten Tuban.
5. Ikatan guru RA Kabupaten Malang.
6. Ikatan guru RA Kabupaten Makasar.
7. KKG SD Kabupaten Maros Sulsel.
8. Ikatan guru Bustanul Athfal Kota Malang.
9. Himpaudi Kabupaten Madiun.
10.Himpaudi Kabupaten Ngawi.
11.IGTKI Kabupaten Bojonegoro.
12.IGTKI Kabupaten Sidoarjo.
17
44
13.Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kecamatan Bangunsari Surabaya.
14.Bappeda Provinsi Jawa Timur.
15.Gerakan 3A Bappeda Provinsi NTB, dan masih banyak lainnya.18
Setelah muhadjir pensiun mengajar di IAIN Sunan Ampel
Surabaya, ia juga tidak henti dengan mubalighnya. Berbagai acara mengisi
pengajian dan ceramah di berbagai daerah-daerah sampai di pulau Jawa,
diantaranya Palembang, Makasar, Padang dan Balik Papan. Saat Muhadjir
menjabat sebagai dosen, ia juga Mukhadoroh di masyarakat. Setiap harinya waktu yang digunakan mengajar dan mengisi pengajian. Saat
waktu kosong, Muhadjir menggunakan untuk membaca. Waktu bertemu
dengan anak-anaknya hanya sedikit, karena Muhadjir berangkat pagi
pulang malam.19
Saat di rumah, Muhadjir selalu banyak yang bertamu ia tidak
pernah menolak tamu, tidak ada kata lelah untuk menemui tamu. Karena,
ia senang untuk berbagi ilmu ke masyarakat. Menurut Hj. Muawanah,
Muhadjir milik umat ia dikenali di berbagai daerah bahkan sampai ke luar
Jawa, karena ia pengarang Al-Barqy dan juga sebagai mubaligh.
Perkembangan metode Al-Barqy sampai sekrang masih unggul,
dari segi kwalitas cara pengajarannya dan murid bisa membaca. Melihat
kekuatan metode ini, belum ada yang tertandingi, karena metode ini paling
efektif dan sistim mudah, cepat dari pada metode lainnya. Metode
18
Fadhlur Rahman, Wawancara, Surabaya, 15 April 2012. 19
45
Barqy sudah banyak yang mengenali di daerah-daerah lain sampai di pulau
Jawa diantaranya:
1. Sumatra
2. Malaysia
3. Kalimantan
4. Jambi
5. Padang
6. Makasar
7. Bandung
8. Jakarta
9. Kediri20
Dengan berkembangnya metode ini, orang Malaysia sering ke
Surabaya hanya ingin kursus di rumah Muhadjir. Waktu kursus seminggu
tiga kali selesai sholat subuh senin, rabu dan kamis. Tidak hanya orang
malysia saja yang mengaji mahasiswa serta masyarakat banyak yang ngaji
di rumah Muhadjir. Seorang aktif pengajar, ia tidak pernah mengeluh atas
kegiatan dan jadwalnya yang padat. Ia menjalai dengan rasa
lillahita’Allah. Di berbagai daerah pun ia kunjungi dengan mengisi
pengajian dan ceramah-ceramah di masjid.21
Muhadjir membuka sanggar belajar mengaji di Jl. Gayungsari
No.1A Surabaya yang di namakan Graha Al-Barqy. Tempat tersebut
20
Romzul Islam, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016. 21
46
digunakan untuk pelatihan bahkan untuk belajar mengaji. Pelatihan untuk
guru-guru dan masyarakat lain yang ingin belajar dengan metode
Al-Barqy. Tidak lama kemudian Muhadjir membuka cabang di Malaysia.
Setiap satu bulan sekali, Muhadjir ke Malysia untuk melihat
perkembangan metode Al-Barqy dan juga banyak acara di daerah-daerah
tersebut. Dengan menggunakan metode Al-Barqy, belajar membaca sistem
mudah dan cepat. Diantara tujuh bersaudara hanya Muhadjir yang
sedhasyat di bandingkan saudara-saudaranya. Karena ia selalu kutu buku
setiap harinya dengan kelebihan ilmu bahasa Arabnya yang kuat.22
Menyemarakkan Ramadhan dan menyambut kedatangan Idul Fitri,
lembaga Pendidikan Al-Qur’an Al-Barqy kembali membuka kesempatan
kepada masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an secara gratis. Kali
ini kesempatan tersebut tidak hanya dibuka di satu tempat, melainkan di
sembilan masjidbesar di Surabaya. Lembaga Pendidikana yang berpusat di
Surabaya dan mengembangkan di kota-kota besar di pelosok tanah air ini
akan melaksanakan programnya pada tanggal tiga samapi empat Februari.
Penaftaran di buka dikantor Jl. Kemayoran Budidayan No 24 Surabaya.23
Menurut karim, pada saat mendaftar para calon peserta akan diberi
informasi tempat kursusnya. Peserta akan di arahkan di masjid yang sudah
terdaftar dan terdekat dengan tempat tinggal peserta. Seperti diketahui
22
Nur Tsuroyah, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016.
47
lembaga ini dikenal sebagai penemu metode belajar membaca Al-Qur’an
secara kital (Al-Barqy).24
Lembaga Amal Mujahidin (LAM) bekerjasama dengan Lembaga
Al-Barqy mengadakan pelatihan membaca Al-Qur’an di Mujahidin, Al
-Barqy lembaga yang mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang di susun
oleh almarhum KH. Muhadjir Shulton. Metode ini dikenal paling efektif
dan efisien, karena dalam waktu 200 menit peserta bisa mampu membaca
Al-Qur’an. Kegiatan dilaksanakan di aula Masjid Mujahidin Surabaya
Jl.Perak Barat No 275 di ikuti sekitar 60 orang berasal dari guru-guru
Yayasan Masjid Mujahidin. Sedangkan ustadz pengajarannya adalah Ust
Mujiono, Ust Imam Wahyudi, dan Ust Ahmad Zufri Ubet.
Menurut Ust Mujiono, peyelenggaran pelatihan-pelatihan mengaji
dengan metode Al-Barqy untuk mengetahui tingkat kemampuan guru-guru
dalam membaca Al-Qur’an. Sebagai salah satu pengurus Yayasan Masjid
Mujahidin mencoba membantu meningkatkan kualitas guru-guru di bidang
cara membaca Al-Qur’an. Menurut Kristin Tamasule, peserta pelatihan
mengusulkan agar kegiatan ini dapat di lakukan beberapa kali dalam
sebulan.”saya belum begitu lancar membaca Al-Qur’an. Dengan kegiatan
pelatihan ini, secara langsung membantu saya membantu saya membaca
48
Al-Qur’an dengan baik dan benar”. Ust Zufri juga memberikan masukan
kepada peserta untuk lebih banyak berlatih dan memahami ilmu tajwid.25
Metode Al-Barqy ini hanya satu jilid saja, mulai belajar huruf
sampai pengenalan tajwid. Teknik untuk belajar yaitu: penting di ingat dan
murid harus di isi otaknya. Dalam metode ini sebelum belajar di mulai
guru memberikan cara-cara yaitu:
1. Pengisian Apresiasi
a. Lagu
b. Dongeng
c. Permainan.
2. Pembelajaran
a. Pengenalan huruf
b. A-I-U-E-O
c. Tanwin
d. Pendek panjang 26
Jadi, dalam metode Al-Barqy ini menggunakan cara yang berbeda
dengan yang lainnya. Karena metode ini bermain sambil belajar. Dengan
teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka anda dapat
merasakan mudahnya belajar mengaji. Semoga Allah menjadikan kita
manusia-manusia yang selalu rindu akan membaca Al-Qur’an dan
25Mudjiono,”
Guru Mujahidin Mengaji dengan Metode Al-Barqy”, Suara Mujahidin (1 Oktober
2008), 1. 26