• Tidak ada hasil yang ditemukan

K.H. MUHADJIR SULTHON (1942-2006) PENEMU METODE BACA AL QUR’AN AL BARQY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "K.H. MUHADJIR SULTHON (1942-2006) PENEMU METODE BACA AL QUR’AN AL BARQY."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

K.H. MUHADJIR SULTHON (1942-2006)

PENEMU METODE BACA AL-QUR’AN AL-BARQY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)

Oleh :

Iimroatul Khasanah NIM: A0.22.12.005

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

x

ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan berjudul “KH. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Penemu Metode Baca Al-Qur’an Al-Barqy”. Adapun permasalahan yang akan di bahas adalah (1). Bagaimana biografi KH. Muhadjir Sulton? (2). Bagaimana latarbelakang ditemukannya metode Al-Barqy?(3). Bagaimana respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy?.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan menggunakan beberapa langkah yaitu heuristik, mengumpulkan arsip-arsipterkait seperti metode Al-Barqy karyanya KH. Muhadjir Sulthon, verifikasi (kritik terhadap data), penafsiran serta bagaimana cara penulisan sejarahnya. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan historis yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa masa lampau, sedangkan teori yang digunakan adalah teori peranan dan teori continuity and change.

(7)

xi

ABSTRACT

This thesis is the result of field research titled "KH. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Inventor Method Read the Quran Al-Barqy ", as for the issues to be discussed are (1). How biography KH. Muhadjir Sulton? (2). What is the background of Al-Barqy discovery methods? (3). How is the public response to the book Al-Barqy ?.

This study uses historical research, using some of the steps that heuristics, gather relevant archives such as Al-Barqy his method KH. Muhadjir Sulthon, verification (criticism of the data), interpretation and how the writing of history. The approach used is the historical approach used to describe the events of the past, while the theory used is the role of theory and the theory of continuity and change.

(8)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

PEDOMAN TRANSLITRASI ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Kegunaan Penelitian... 6

E.Pendekatan dan Kerangka Teoritik ... 6

F. Penelitian Terdahulu ... 9

G.Metode Penelitian... 10

(9)

xiii

BAB II BIOGRAFI KH. MUHADJIR SULTHON

A.Latar Belakang Kehidupan Keluarga ... 16

B.Pendidikan ...19

C.Karir ...24

BAB IIIMETODE BACA TULIS AL-QUR’AN AL-BARQY

A. Latar Belakang Munculnya Metode Al-Barqy ... 34

B. Perkembangan Metode Al-Barqy ... 37

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP METODE AL-BARQY

A. Respon Pengajar...57

B. Respon Santri ... 59

C. Respon Masyarakat umum ... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...63

B.Saran...65

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kiai adalah sebutan bagi alim ulama (orang yang pandai dalam

urusan hal keagamaan), sebutan bagi guru ilmu gaib, kepala distrik (di

Kalimantan selatan), sebutan yang mengawali nama benda yang dianggap

bertuah seperti senjata, gamelan dan sebagainya, sebutan samaran untuk

harimau (jika orang melewati hutan).1 Namun, kiai di sini diartikan sebagai alim ulama, orang yang pandai dalam urusan hal keagamaan

Islam. Kiai adalah gelar non formal sekaligus pemimpin spiritual dan

posisinya sangat dekat dengan kelompok-kelompok masyarakat di

desa-desa. Kiai menjadi seseorang yang dituakan oleh masyarakat atau menjadi

bapak masyarakat terutama masyarakat desa. Selain itu, kiai juga sebagai

tokoh yang sangat berpengaruh dalam masyarakat, pemikiran-pemikiran

yang bagaimanakah sehingga banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran

masyakaratnya.

Kiai merupakan orang yang memiliki ilmu agama (Islam) dan amal

yang sesuai dengan ilmunya. Ada definisi lain juga yang mengatakan kiai

merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren. Sudah

sewajarnya bahwa pertumbuhan suatu pesantren semata-mata tergantung

kemampuannya kepribadiannya kiai.

1

Mujammil Qamar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institus

(11)

2

Kiai merupakan figur sentaral dalam masyarakat. Ia menjadi

rujukan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, mulai persoalan

agama, sosial, politik, ekonomi hingga persoaalan budaya. Oleh karena itu

kiai tidak hanya berposisi sebagai pemegang pesantren, tetapi juga

memiliki peranan untuk melakukan transformasi kepada masyarakat, baik

menyangkut masalah interprestasi agama, cara hidup berdasar rujukan

agama dan memberi bukti konkrit agenda perubahan sosial. Selain itu, kiai

juga melakukan pendampingan ekonomi, maupun menuntun prilaku

keagamaan kaum santri dalam pengertian luas yakni masyarakat muslim

yang taat yang kemudian menjadi rujukan masyarakat.

Untuk melakukan peranan yang lebih luas, kiai berusaha

memfungsikan ikatan-ikatan sosial keagamaan sebagai mekanisme

perubahan sosial yang diinginkan. Perubahan yang ditawarkan kiai

dilakukan secara bertahap. Bukan dengan cara reaksioner yang

dekontruktif. Sosok Kiai juga diharapkan bisa mampu membawa manusia

yang dibimbingnya itu memiliki moral dan akhlak yang baik dan mulia

karena manusia adalah manusia yang memiliki tujuan hidup yang

digariskan Islam.

Di Indonesia, penggunaan istilah kiai berbeda dengan istilah ulama.

Horikhoshi (1976) dan Mansurnoor (1990) membedakan kiai dari ulama

dalam peran dan pengaruhnya di masyarakat. Ulama adalah istilah yang

lebih umum dan merujuk kepada seorang muslim yang berpengetahuan.

(12)

3

peran sosial sebagai cendikiawan penjaga tradisi yang dianggap sebagai

dasar identitas primordial individu dan masyarakat” (Gilsenen, 1973).

Dengan kata lain, “fungsi ulama yang terpenting adalah peran ortodoks

dan tradisional mereka sebagai penegak keimanan dengan cara mengajar

doktrin-doktrin keagamaan dan memelihara amalan-amalan keagamaan

ortodoks dikalangan umat Islam”(Horikoshi, 1976;232). Istilah ulama

secara luas digunakan di dunia islam dan paling tidak setiap muslim tahu

apa arti istilah itu. Di Indonesia, beberapa istilah lokal digunakan untuk

menunjukkan berbagai tingkat keulamaan, dan istilah yang paling sering

digunakan untuk merujuk tingkat keulamaan yang lebih tinggi adalah kiai.

Seperti di Jombang dan di Madura, semua ulama dari tingkat tertinggi

hingga yang terendah disebut kiai. Dengan kata lain, istilah di Jombang

tidak mesti merujuk pada mereka yang mengelola pesantren, tetapi juga

dapat diterapkan kepada guru ngaji atau imam masjid yang memiliki

pengetahuan keislaman yang lebih dibandingkan dengan warga yang lain.2 Salah satu sosok kiai yang telah saya ambil idenya K.H. Muhadjir

Sulthon penemu metode baca Al-Qur’an Al-Barqy tahun 1942-2006. K.H

Muhadjir Sulthon merupakan, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel

Surabaya tahun 2003. Ia lahir pada tanggal 1 Februari 1942 di Lamongan,

ini memberikan sumbangan besar bagi perkembangan metode membaca

Al-Qur'an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode

membaca Al-Qur'an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga

2

(13)

4

metode paling mutakhir, ia akhirnya menemukan metode yang paling

efektif. Ia mempelajari metode Baghdadi, yang ditemukan sekitar 1.400

tahun lalu di ibu kota Iraq.3 Metode tersebut digunakan secara tradisional, juga di Indonesia, bahkan hingga kini. Meskipun yang terakhir ini

dipandang banyak orang sebagai metode yang sangat efektif, ia masih

terobsesi oleh metode baru yang jauh lebih efektif lagi.

Al-Quran adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan

menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, Al-Quran bisa

mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya: yaitu jalan Dzat

yang Maha Perkasa lagi terpuji. Siapa saja yang berkata dengan

menggunakan Al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang

mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan

hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang

mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.

Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al Qur’an tercepat

yang telah diteliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai

metode Al-Barqy yang juga dikenal dengan metode anti lupa merupakan

metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya.4 Metode Al-Barqy dirancang untuk bisa membuat anak-anak dan orang dewasa cepat

dalam belajar Al-Qur'an. Cukup 8 Jam untuk-anak dan 200 menit untuk

3

Liza Burhan, “Kajian Cepat Belajar Al-Qur’an”, dalam http:/www.penemu.metode.Al-Barqy/artikel.blogspot.com (28 April 2016)

4

Syarif Abdul, “Kajian al-Qur’an”, dalam

(14)

5

orang dewasa.5 Dengan adanya metode ini anak-anak lebih suka belajar mengaji dan mudah untuk dingat.

Metode Al-Barqy terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak.

Berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di seperti,

a-da-ra-ja, ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin

diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka

pelajari.6 “Metode Al-Barqy merupakan perpaduan antara metode ho

-no-co-ro-ko (Jawa) dan metode Arab,”Tetapi, agar lebih efektif, metode

ho-no-co-ro-ko yang terdiri dari 5 suku kata itu dipadatkan menjadi 4 suku

kata saja. Ini merupakan cara yang mudah dengan menggunakan metode

Al-Barqy.

Dengan latar belakang Muhadjir Sulthon merupakan salah satu

dosen sastra Arab sebagai penemu metode baca Al-Quran Al-Barqy.

Dalam hal ini untuk mengetahui riwayat hidup dan perkembangan metode

Al-Barqy, penulis menuangkan dalam bentuk skripsi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan

beberapa rumusan masalah yang menjadi obyek kajian dalam penelitian

ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi K.H. Muhadjir Sulhton?

5

Fadhlur Rohman, Wawancara, Surabaya, 29 Maret 2016. 6

(15)

6

2. Bagaimana latar Belakang ditemukan metode Al-Barqy?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui siapa K.H. Muhadjir Sulthon.

2. Untuk mengetahui latar belakang ditemukan metode Al-Barqy.

3. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap buku Al-Barqy.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini dapat memperkaya kajian sejarah Islam. Terutama

mengenai metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.

2. Sebagian bahan kajian selanjutnya bagi para mahasiswa yang

mendalami sejarah, terutama yang berkaitan dengan biografi seorang

tokoh.

3. Untuk memenuhi persyaratan merai gelar Strata Satu (S1) dibidang

Sejarah Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN

Sunan Ampel Surabaya.

E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik

Pada dasarnya, untuk mempermudah membantu ilmu sejarah

memecahkan masalah, maka dibutuhkan pendekatan ilmu-ilmu sosial

lainnya. Sebagaimana yang digambarkan oleh Sartono Kartodirdjo, bahwa

(16)

7

pendekatan, yaitu dari segi mana kita memandangnya, dimensi mana yang

diperhatikan, dan unsur-unsur mana yang diungkapkan.7 Dengan pendekatan tersebut maka akan memudahkan penulis untuk merelasikan

antara ilmu sosial sebagai ilmu bantu dalam penelitian sejarah.

Dalam penulisan skripsi ini pendekatan yang digunakan oleh

penulis adalah pendekatan historis, dimana pendekatan tersebut digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan

pendekatan historis maka penulis dapat menjelaskan latar belakang sejarah

kehidupan K.H. Muhadjir Sulthon penemu metode Al-Barqy.

Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis juga menggunakan

teori. Teori merupakan pedoman guna mempermudah jalannya penelitian

dan sebagai pegangan pokok bagi peneliti disamping sebagai pedoman,

teori adalah salah satu sumber bagi peneliti dalam memecahkan masalah

penelitian.8 Teori yang digunakan dalam bahasan ini adalah teori peranan. Peranan merupakan proses dinamis dari status. Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, berarti

dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan

peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak

dapat dipisahkan karena antar keduanya memiliki ketergantungan satu

sama lain.9

7

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia, 1993), 4.

8

Djarwanto, Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penelitian Skripsi (Jakarta: Liberty, 1990), 11.

9

(17)

8

Menurut Levinson, dalam bukunya Soerjono Soekanto peranan

mencakup tiga hal antara lain:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan masyarakat.

2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Dalam hal ini KH. Muhadjir Shulthon memiliki peranan yang

sangat penting dalam penemuan metode Al-Barqy, karena ia merupakan

pendiri metode Barqy. Peran yang disumbangkannya dalam metode

Al-Barqy ini merupakan buah dari hasil pemikirannya, baik dalam bidang

agama, pendidikan, dan lain sebagainya.

Penulis juga menggunakan teori continuity and change

(berkelanjutan dan perubahan). Teori ini pernah digunakan Adonis dalam

mengkaji peradaban Arab dengan istilah lain yaitu tsabit dan mutahawwil.

Tsabit di definisakan sebagai sesuatu yang mapan atau statis, sedangkan

mutahawwil berarti berubah atau dinamis.10

Dari teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk

menganalisa perkembangan metode Al-Barqy mulai dari muculnya sampai

10

(18)

9

sekarang, yang termasuk continuity awal munculnya metode Al-Barqy melalui pengajaran Al-Qur’an. Sedangkan change di sini adalah sebuah

perubahan yaitu adanya mucul metode Al-Barqy ini berkembang ke semua

tempat di wilayah Jawa Timur bahkan ke luar Jawa sebagai suatu bentuk

wadah dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode

Al-Barqy secara kilat.

K.H. Muhadjir Sulthon adalah seorang kiai serta pengarang salah

satunya metode Al-Barqy. Metode ini merupakan metode paling cepat

belajar baca Al-Qur’an dengan waktu yang sangat cepat. Orang yang

belum biasa membaca huruf Arab dan belum mengenal huruf hijaiyah,

dengan adanya metode Al-Barqy ini, orang tersebut bisa mengenal dan

bisa membaca Al-Qur’an.

F. Penelitian Terdahulu

Kajian tentang “K.H. Muhadjir Sulthon (1942-2006) Penemu

Metode Baca Al-Qur’an Al-Barqy” belum pernah dituliskan oleh beberapa

mahasiswa dan penulis, baik dalam bentuk skripsi maupun buku. Adapun

beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan metode baca

Al-Qur’an Al-Barqy antara lain:

1. Amelia Afiefah, “Pengguna Metode Al-Barqy dalam Upaya

Peningkatan Kemampuan Huruf Hiragana ( Penelitian Kuasi

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X7 Bandung ) “ (Skripsi 2013).

(19)

10

Universitas Pendidikan Indonesia tersebut membahas tentang

kemampuan siswa dalam menggunakan metode Al-Barqy.

2. Maskur Painu, “Efektifitas Metode Al-Barqy Terhadap Kemampuan

Anak dalam Membaca Al-Qur’an Secara Fasih dan Tartil TPA Al

-Hilal Surabaya ” (Skripsi 2015). Dalam skripsi mahasiswa jurusan

Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya

tersebut membahas tentang kemampuan membaca Al-Qur’an di TPA

Al-Hilal Surabaya.

3. Mugi Rahayu, ”Upaya Pengurus Pondok Pesantren dalam Pembinaan

Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dikalangan Kaum Ibu” (Skripsi 2008).

Dalam skripsi mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), karya tersebut menekankan pada pembinaan

baca-tulis Al-Qur’an.

4. Evi Rufaidah, “ Penerapan Pembelajaran dengan Analogi Metode

Ummi di RA Perwanida Jambangan Surabaya” (Skripsi 2011). Dalam

skripsi mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama

Islam, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karya tersebut menekan pada

prihal penerapan penerapan pembelajaran membaca dengan analogi

metode ummi yang sangat tempat pada usia anak, sedangkan

relavansinya dalam percepatan kemampuan membaca anak hampir

(20)

11

G. Metode Penelitian

Metode ini menggunakan metode penelitian sejarah. Alat atau

piranti yang digunakan (sejarawan) dalam tugas meneliti dan menyusun

sejarah. 11 Adapun langkah-langkahnya adalah heuristik, kritik sumber, interprestasi (penafsiran), dan historiografi. Menurut Kuntowijoyo

sebelum keempat langkah tersebut ada satu langkah penting yang harus

dilakukan dalam penelitian sejarah yaitu pemilihan topik sehingga

menurutnya penelitian sejarah terdiri dari lima tahapan.12 1. Pemilihan Topik

Topik yang penuli sambil adalah biografi. Ketertarikan memilih

tema ini terhadap K.H. Muhadjir Sulthon sebagai salah satu penemu

metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.

2. Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Pada tahap heuristik ini peneliti mengumpulkan berbagai

sumber-sumber atau data tertulis baik sumber-sumber primer maupun sumber-sumber

sekunder yang sesuai dengan topik atau permasalahan dalam

penelitian.13 Didalam heuristik ini terdapat cara pengumpulan data yang juga berupa wawancara.14 Sampel yang diperoleh dari wawancara kepada koresponden secara langsung. Kelebihan yang

didapat lebih bersifat personal, mendapatkan hasil yang lebih

mendalam dengan jawaban yang bebas, proses dapat bersifat fleksibel

11

Aminudin Kasidi, Memahami Sejarah (Surabaya:UUP,2011), 10. 12

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Benteng, 2001), 91. 13

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1990), 67. 14

(21)

12

dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang ada.15 Selain wawancara juga terdapat cara pengumpulan lain, yaitu mengumpulkan

data.

Adapun pada penelitian ini, sumber yang digunakan dibagi

dalam dua kategori, yakni:

a. Sumber Primer

1). Karyanya KH. Muhadjir Sulthon yaitu buku metode Al-Barqy.

2). Wawancara langsung dengan anaknya yang pertama, kelima

dan ketujuh bapak Fadhlur Rahman, bapak Romzul Islam dan

Ibu Nur Tsuroyah selaku penerus mengembangkan metode

baca Al-Qur’an Al-Barqy.

3). Wawancara kepada istrinya ibu Muawanah.

4). Wawancara langsung kepada bapak H. Khasun selaku sahabat

KH. Muhadjir Sulthon.

5). Wawancara kepada bapak H. Ghozi selaku adik dari KH.

Muhadjir Sulthon.

6). Piagam dan lain-lain.

b. Sumber Sekunder

Selain menggunakan sumber primer di atas, penulis juga

menggunakan sumber-sumber skunder dari majalah, koran, artikel

dan buku-buku literatur lainnya.

3. Verifikasi (Kritik Sumber)

15

(22)

13

Keritik sumber di lakukan terhadapa sumber-sumber yang

di butuhkan, kritik ini menyangkut verifikasi sumber yaitu

pengujian mengenai keontetikan sumber itu.

Dalam metode sejarah kritik dibagi menjadi dua yaitu:

a. Kritik Ekstern adalah proses untuk melihat apakah sumber

yang didapatkan otentik atau asli. Sumber yang diperoleh

penulis merupakan relevan, karna penulis mendapatkan sumber

tersebut langsung dari tokoh yang sedang di teliti melalui

wawancara.

b. Kritik Intern adalah upaya yang dilakukan untuk melihat

apakah isi sumber isi tersebut cukup layak untuk dipercaya

kebenarannya.16

Pada langkah ini, penulis menganalisa secara mendalam

terhadap sumber-sumber yang telah diperoleh baik sumber primer

yang berupa buku karyanya KH. Muhadjir Sulthon dan sumber

sekundernya berupa artikel-artikel dan wawancara kepada

masyarakat yang menggunakan buku Al-Barqy melalui kritik

ekstern dan kritik intern untuk mendapatkan keaslian dan

keabsahan dari sumber-sumber yang telah didapat.

4. Interpretasi (penafsiran)

Adalah suatu usaha mengkaji kembali terhadap

sumber-sumber yang ada. Kemudian sumber-sumber-sumber-sumber yang ada di

16

(23)

14

bandingkan dan di simpulkan atau di tafsirkan. Interprestasi yang

dikemukakan disini ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis.

Analisis berarti menguraikan sintesis adalah menyatukan. Yang

penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah menguraikan

sejumlah fakta yang diperoleh, kemudian menyatukan fakta-fakta

dari beberapa sumber yang ditemukan kedalam suatu interprestasi

yang menyeluruh.

Analisis sejarah itu sendiri bertujuan melakukan sintesis

atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan

bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu dalam suatu

interpretasi yang menyeluruh.17 Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis menggunakan teori peranan yang merupakan

proses dinamis dari status. Dalam hal ini KH. Muhadjir Sulton

memiliki peranan penting dalam penemuan metode Al-Barqy,

karena ia pendiri metode Al-Barqy.

5. Historiografi

Adalah cara penulisan atau pemaparan hasil penelitian

laporan. Penulis menuangkan peneliti dari awal hingga akhir

berupa karya ilmiyah. Setelah penulis melewati tahapan-tahapan

yang dikemukakan di atas, untuk selanjutnya penulis melakukan

pemaparan atau pelaporan sebagai hasil penelitian sejarah yang

17

(24)

15

membahas tentang biografi K.H. Muhadjir Sulthon (1942-2006)

penemu metode baca Al-Qur’an Al-Barqy.

H. Sistematika Bahasan

Dengan merujuk pada metode diatas, maka sistematika

pembahasan dalam penelitian sebabagai berikut :

Bab pertama, Pendahuluan meliputi, Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Pendekatan

dan Kerangka Teori, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian, Sistematika

Bahasan.

Bab kedua, menjelaskan tentang Siapa K.H. Muhadjir Sulthon dari

latar belakang kehidupan keluarga, pendidikan dan karir.

Bab ketiga, menjelaskan tentang bagaimana latar belakang

ditemukan metode Al-Barqy mulai dari latar belakang munculnya metode

Al-Barqy dan perkembangan metode Al-Barqy.

Bab keempat, menjelaskan tentang respon masyarakat terhadap

metode Al-Barqy mulai dari respon pengajar, respon santri dan respon

masyarakat umum.

Bab kelima, yang berisi penutup dan didalamnya berisi kesimpulan

(25)

16

BAB II

BIOGRAFI K.H. MUHADJIR SULTHON

A. Latar Belakang Kehidupan Keluarga

Muhadjir Sulthon dilahirkan di Desa Konang Kecamatan Glagah

Kabupaten Lamongan pada tanggal 1 Februari 1942, pasangan dari

ayahnya yang bernama Sulthon dan Musarofah. Keluarga Muhadjir

Sulthon ini berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya (Sulthon)

membuka wirausaha warung makanan dan bertani di Lamongan. Ayahnya

memiliki lahan sawah dan dikelola sendiri dan menyewa orang untuk

mengerjakan lahan sawah tersebut, karena anak-anaknya jarang ikut

mengerjakan dan membantu ayahnya sedangkan ibunya, membuka warung

makanan (depot) di desa Konang. Berbagai macam menu yang dijual

seperti nasi pecel, nasi campur, nasi lodhe dan lain sebagainya.1

Ketika Muhadjir lahir, ayahnya (Sulthon) sudah mempersiapkan

nama untuknya. Namanya adalah “Muhadjir”, sedangkan kata “Sulthon”

adalah nama tambahan yang mengambil dari nama ayahnya (Sulthon). Hal

ini dikarenakan ada keturuan keluarganya. Yang sekarang dia populer

dipanggil “Muhadjir Sulthon”.2

Pada masa kecil Muhadjir sudah belajar ilmu Agama yang

berkaitan dengan akidah, fikih, nahwu, sharaf, ushul fiqih. Di masa kecil

1

H. Kasun, Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 2

(26)

17

Muhadjir tidak pernah mendapatkan perlakuan yang istimewa dari kedua

orang tuanya karena orang tua Muhadjir tidak membeda-bedakan pada

semua anaknya. Dalam bergaul, Muhadjir juga tidak membeda-bedakan

antar teman, dia bergaul dengan siapa saja. Bahkan Ketika kecil Muhadjir

nakal dan bandel akan tetapi juga memiliki kecerdasan.

Semasa kecil hingga remaja pelajaran yang diperoleh Muhadjir

dari kakeknya (H. Abdur Rahman) adalah sharaf, nahwu, mantiq, ilmu kalam, balaghah dan Sastra Arab. Ilmu-ilmu tersebut dikuasai Muhadjir sebelum usia 20 tahun.3 Setelah sholat subuh Ngaji Al-Qur’an sampai jam enam pagi. Kemudian habis sholat magrib Ngaji Al-Qur’an di masjid.

Pada tahun 1955, ayahnya Muhadjir sudah tinggal di Surabaya.

Istrinya masih tetap tinggal di Desa Konang. Setiap satu minggu sekali

ayahnya pulang ke Desa. Pada tahun 1965, tragedi G30SPKI tanggul di

Daerah Lamongan di jebol oleh pasukan PKI.4 Akhirnya semua keluarga dipindah di Jl. Teluk Nibung Gang 2 No: 12 Perak Surabaya. Sebelum

keluarganya dipindah, Muhadjir dan adiknya (Ghozi) sudah bertempat

tinggal di Surabaya.

Ayahnya meninggal tahun 1990. Pada waktu itu Muhadjir sudah

berkeluarga dan mempunyai anak. Dia dan saudara-saudaranya sempat

khawatir melihat masa depan pendidikannya. Tetapi ibunya (Musyarofah)

tetap memberikan motifasi kepada putra-putrinya. Tetap semangat untuk

(27)

18

Kecamatan Glagah itu di namakan serambi Makkah, Islamnya sangat

kental.

Meskipun dari keluarga sederhana, Muhadjir dan

saudara-saudaranya semangat untuk menggali ilmu. Semasa kecil, Muhadjir sudah

dibimbing kiai. Meskipun Muhadjir tidak pernah merasakan nyatri atau

tinggal di pesantren, tetapi Muhadjir sejak kecil sudah merasakan ilmu

pesantren.

Muhadjir merupakan putra pertama dari tujuh bersaudara. Berikut

secara urut nama-nama saudaranya:

1. Muhadjir Sulthon

2. Ghozi Shulton

3. Sya’roni

4. Muamiroh

5. Khuzainah

6. M. Thamim Sulthon

7. Basori 5

Dari tujuh bersaudara mereka selalu rukun dan saling membantu

antar saudara. Ada dua saudara yang meninggal di antaranya Sya’roni

yang meninggal umur tiga tahun, kemudian Muamiroh meninggal umur

delapan tahun.

5

(28)

19

B. Pendidikan KH. Muhadjir Sulton

Muhadjir Sulthon menimba ilmu di Madrasah Ibtida’iyah di

Bojonegoro, lulus madrasah enam tahun saat itu muhadjir tidak menerima

ijazah, karena sekolah belum diakui oleh departemen Agama. Kemudian

dua tahun muhadjir Sekolah Dasar (SD) hanya kelas lima dan kelas enam.

Selama sehari muhadjir sekolah dua tempat, yaitu Madrasah dan SD,

waktunya tidak bersamaan hanya berbeda waktu dan tempatnya yang

sama. Muhadjir hanya sekolah dua tahun di SD, karena ingin mendaptakan

ijazah kelulusan Sekolah Dasar.

Guru yang mengajar Muhadjir saat Sekolah Dasar, rata-rata guru

PKI. Muhadjir tidak pernah memandang meskipun gurunya PKI,

keinginan dia hanya bisa mendapatkan ijazah SD. Dulu memang sulit

untuk mendapatkan ijazah tingkat SD. Tidak pernah malu saat

teman-temannya mengatakan PKI. Waktu dua tahun berjalan dia lulus dari

Sekolah Dasar dan sudah mendapatkan ijazah.

Setelah menyelesaikan Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 1951,

Muhadjir melanjutkan di PGA (Pendidikan Guru Agama) di Bojonegro

selama empat tahun, dan melanjutkan lagi PGA di Malang selama enam

tahun. Masuk PGA pada tahun 1961.6 Selama dia berpendidikan mendapatkan biaya siswa, disamaping dari keluarga yang sangat

sederhana dia juga merupakan murid yang rajin serta berprestasi.

6

(29)

20

Pada masa dia pendidikan, dia dapat memenuhi kebutuhannya

sendiri tanpa melibatkan orang tuanya. Waktu di PGA dia sudah mengajar

diberbagai masyarakat terutama mengajar Al-Quran. Kebiasaan dia gemar

membaca. Karena keaktifan dia membaca, Muhadjir memberi dan

mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.

Muhadjir dikenal mempunyai pemikiran di bidang pendidikan juga

aktif dibidang Bahasa Arabnya. Kehidupan Muhadjir sehari-hari

mengisyaratkan kesederhanaan dan gaya hidup yang biasa saja.

Kehidupannya mengorbankan tujuan amar ma’ruf nahi munkar.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Malang PGA, dia

memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi yaitu masuk IKIP Surabaya

pada tahun 1967 hanya dua tahun dia langsung pindah di IAIN pada tahun

1969 masuk Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab. Dengan kegemaran

belajar Bahasa Arab, Muhadjir memilih jurusan Sastra Arab. Muhadjir

tinggal di Surabaya, awalnya hanya sewa tanah di pelabuhan kemudian

menetap tinggal di desa Kemayoran Perak.

Selama empat tahun kuliah ditempuh, Muhadjir berangkat dari

rumahnya PP setiap hari bersama teman dekatnya (Kasun), ia

kemana-mana selalu bersama. Kasun merupakan sahabat Muhadjir mulai sekolah

(30)

21

C. Pernikahaan

Muhadjir menikah dengan putrinya bapak H. Nafik binti H. Jailani

yang bernama Muawanah. Dia menikah pada 19 Februari 1971. Pada

tahun 1957, Muawanah menduduki sekolah Madrasah Ibtida’iyah di Desa

Pedurungan Kabupaten Lamongan. Bapaknya (H. Nafik) yang merintis

sekolah tersebut. Ia lulus tahun 1963, kemudian melanjutkan PGA

Asmaiyah di Desa Kebungson Kabupaten Gresik, lulus dari PGA tahun

1969 ia mendaftarkan diri di IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Muawanah masuk di IAIN Sunan Ampel Surabaya bertempat

tinggal di kosnya ibu Muaminah di daerah pabrik kulit Wonocolo.

Berbeda dengan Muhadjir yang tiap hari pulag pergi dengan naik angkot,

tetapi sebelum Muhadjir masuk IAIN Sunan Ampel Surabaya ia sudah

bertempat tinggal di Surabaya.

Sejak Muawanah di PGA sudah kenal Muhadjir hanya sebatas

teman. Muawanah merupakan anak dari pasanagan H. Nafik binti H.

Jailani dan ibu Qomariyah binti Abdur Rahman, putri pertama dari

delapan bersaudara yaitu :

1. Muawanah

2. Munawir

3. M. Yusuf

4. M. Yunus

(31)

22

6. Amiro

7. Syamsudin

8. Zainul Arifin7

Saat belum tuntas kuliah, Muawanah menikah dengan Muhadjir

waktu dia semester enam. Muawanah awalnya mahasiswa IAIN jurusan

Muamalah di Fakultas Syari’ah, tidak lama ia berpindah jurusan ke

Fakultas Adab jurusan sastra Arab. Karena di jurusan itu mahasiswanya

sangat terbatas. Ia masuk IAIN pada tahun 1969. Di jurusan sastra Arab

hanya ada delapan mahasiswa yaitu :

1. Dewi Aminah

2. Sakinah

3. Hindana

4. Kiswati

5. Miflkha

6. Mubin

7. Khoirul

8. Syukur 8

Dari pernikahan Muhadjir dan Muawanah dikarunia delapan anak

putra putri yaitu:

1. M. Romzul Islam

7

Hj. Muawanah, Wawancara, Surabaya, 11 mei 2016. 8

(32)

23

2. M. Syarifur Rodhi

3. Ach. Syauqi

4. Lutfiyah

5. Nur Tsuroyah

6. Syifa’

7. Fadhlur Rahman

8. Fahiyah9

Dalam membangun rumah tangga Muhadjir, menjadikan rumah

tangga yang Sakinah Mawaddah Warohmah dan sebagai sarana

pendidikan yang pertama dan utama bagi putra-putrinya. Sebagai orang

tua yang bertanggung jawab atas pendidikan anak dan atas pembentukan

dan persiapan anak menghadapi kehidupan, ia mampu melaksanakan

tanggung jawab pendidikan secara sempurna, yakni tanggung jawab

pendidikan iman, tanggung jawab pendidikan moral, tanggung jawab

pendidikan fisik, tanggung jawab pendidikan rasio, tanggung jawab

pendidikan kejiwaan, maupun tanggung jawab pendidikan sosial.

Dalam mendidik putra-putrinya, Muhadjir benar-benar memulai

dari akidah yang shahihah. Muhadjir menanamkan akidah yang kuat dan benar tentang Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari

akhir serta qadha dan qadar-Nya.

(33)

24

Selama menikah, Muhadjir serta istrinya tinggal bersama orang

tuanya di daerah Jl. Teluk Nibo Gang 2 Perak Surabaya. Pada tahun 1985

Muhadjir pindah di Kemayoran. Kemudian Muhadjir pindah lagi di Delta

Sari selama enam tahun. Alasan Muhadjir pindah rumah karena ingin

hijrah-hijrah dan mengamalkan ilmunya kepada masyarakat.

Muhadjir merupakan suami dan pengajar yang terkemuka di

masyarakat. Muhadjir tidak pernah lepas dari tanggung jawabnya sebagai

ayah. Ia mampu mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin dan

melakukan segala kegiatannya secara totalitas. Berbagai cerama, dakwa

dan mengisi seminar Muhadjir tidak lepas dari pengawasannya. Ia rela

pergi pagi pulang malam dari berbagai acara yang tersusun jadwalnya.

Hampir 36 tahun ia tidak pernah henti dengan jadwalnya.10

Pada tahun 1997 Muhadjir berangkat menunaikan ibadah haji

dengan istrinya. Waktu zamannya Presiden Habibie, biaya cukup murah.

Setelah pulang haji tahun 2003, Muawanah membawa jama’ah dari

Pasuruan satu kloter 188 jama’ah. Ia menjadi tim pembimbing jama’ah

haji. Saat di tanah suci, Muhadjir selalu membeli kitab-kitab.

D. Karir KH. Muhadjir Sulthon

1. Karir KH. Muhadjir Sulton dalam Bidang Sosial dan Politik:

a. Pengurus ICMI Jawa Timur (1985-1989)

b. Ketua MUI (1970-1998)

(34)

25

c. Pengurus Dewan Pusat Dewan Dakwah Islamiyah (DDI)

(1967-1970)

d. Penasehat Hubungan Antar Umat Beragama (1970-1998)

e. Ketua Majlis Tabligh Jawa Timur (1989-1992)

f. Pengurus Ranting (1993-1995)

g. Anggota Masyumi (1987-1990)

h. Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia) (1970-1997)

i. Ketua Umum Pelajar PGAP Bojonegoro tahun 1959

j. Ketua Umum Pelajar PGAL Negri Malang tahun 1960

k. Ketua Umum TC Guru MWB Bogor tahun 1963

l. Ketua Lembaga Pendidikan Al-Barqy.

m.Komisaris pada perusahaan penerbitan dan percetakan CV.

PENASUCI Surabaya.11

2. Sebagai Pendidik ( Dosen)

Kehidupan Muhadjir Sulthon mencerminkan hidup yang sederhana

dan model yang biasa-biasa saja. Dia lulus dari IAIN pada tahun 1973,

kemudian Muhadjir diangkat sebagai dosen di Fakultas Adab Jurusan

Sastra Arab. Ia merupaka dosen mata kuliah manteq dan nahwu. 12

Muhadjir hanya tamat S-1 saja, tidak sampai melanjutkan S-2

karena sesuatu dan lain hal. Kelebihan dari Muhadjir itu bahasa

11

H. Ghozi, Wawancara, Surabaya, 16 Mei 2016. 12

(35)

26

Arabnya dan banyak pengalamannya. Tahun 1980-1995, Muhadjir di

angkat menjadi ketua jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas

Adab. Selama hidupnya aktif mengajar. Ia menjabat ketua jurusan

selama 3x periode, yang pertama dekannya Ustadz Ghufron, yang

kedua Ustadz Mawardi dan yang ketida Ustadz Abdul Rozaq Al

Muhdi. Pada tahun 2004, Muhadjir pensiun mengajar dari IAIN Sunan

Ampel Surabaya.13

3. Sebagai Guru SDI Attarbiyah Surabaya

Sekolah Dasar Attarbiyah merupakan sekolah Swasta yang

mempunyai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP) berlokasi di Propinsi Jawa Timur Kabupaten Kota Surabaya

dengan alamat Jl. Raya Hang Tuah No. 7 Surabaya14.

Pada tahun 1965, Muhadjir mengajar di Sekolah Dasar (SD).

Mayoritas murid-muridnya dari Arab. Ia juga mengembangkan metode

Al-Barqy di SD Attarbiyah. Awalnya masih belum diterbitkan buku

untuk anak SD, hanya berupa lembaran saja.

Selama ia mengajar di SD, Muhadjir mencermati kelemahan pada

anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Dengan kelebihan ilmu

Bahasa Arabnya, Muhadjir mengajarkan metodenya sedikit demi

13

Hj, Muawanah, Surabaya, 11 Mei 2016. 14Siswati “sekolah Attharbiyah Surabaya”, dalam

(36)

27

sedikit, ia menggunakan metode Al-Barqy. Keinginan dia agar anak

tersebut bisa membaca dengan cepat dalam waktu yang singkat.

4. Mendirikan SMA Mujahidin Surabaya

Sekolah Menengah Atas SMA Mujahidin merupakan sebuah

sekolah swasta di kawasan Surabaya Utara yang bernaungan di bawah

Yayasan Masjid Mujahidin. Sekolah berbasis Islam ini, berada di jalan

Perak Barat 275 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. 15

Sekolah SMA Mujahidin didirikan oleh Muhadjir Sulthon pada

tanggal 6 April 1978. Dengan jenis sekolah berbasis Islam, untuk

program jurusan ada dua yaitu: IPA dan IPS. Berkembangnya sekolah

ini terdiri dari 200 siswa. SMA Mujahidin memiliki beberapa fasilitas,

yaitu:

a). Ruang kelas yang representatif

b). Sarana ibada yang luas di Masjid Nujahidin Surabaya

c). Lapangan basket

d). Sarana olah raga lainnya yang memadai

e). Kantin

f). Perpustakaan

g). Laboratorium IPA

15

(37)

28

h). Studio radi

i). Klinik dokter gigi16

Ada beberapa kegiatan ekstrakurikurel di SMA Mujahidin

Surabaya ini diantaranya:

a). Jurnalistik, dengan majalah derap dan Website

b). Kelompok Ilmiah Remaja (KIR IPA)

c). Palang Merah Remaja (PMR)

d). Olah raga beladiri Karate dan Silat

e). Sepak bola, Futsal dan Basket

f). Studi Wisata

g). Paskibraka

h). Kajian Islam secara rutin

i). Monitoring untuk pemantapan akhlaq siswa

j). Penelitian, pembelajaran di luar kelas

k). Pembekalan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri17

16Mukti Ali “SMA Mujahidin SBY”, Dalam

http://smamujahidinsby.blogspot.co.id/ (28 Mei 2016)

17Bambang Sutego “SMU Mujahidin Surabaya” dalam, http://smu-mujahidin-sby.tripod.com/

(38)

29

Sekolah SMA Mujahidin Surabaya mempunyai Visi "Mewujudkan

Generasi Beriman, Berilmu, Berakhlaqul Karimah, dan Berprestasi.

Kemudian Misi SMA Mujahidin yaitu :18

a) Melaksanakan pembinaan menuju pengalaman ajaran Islam

b) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan Multiple

Intelegent.

c) Membekali dan membiasakan anak berakhlaqul karimah dengan

keteladanan

d) Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan minatnya.

e) Memberikan bimbingan secara intensif untuk meraih prestasi

akademik dan non akademik.19

Muhadjir selaku pendiri dan guru di SMA Mujahidin Surabaya.

Selama ia mengajar di SMA Mujahidin, ia masih berpendidikan di IAIN.

Ia mampu membagi waktunya dengan banyaknya aktifitas.

5. Mubaligh

Muhadjir selain dikenal mempunyai pemikiran di bidang

pendidikan, juga aktif sebagai mubaligh. Sebagai umara sekaligus ulama,

dengan dakwanya. Kehidupannya Muhadjir sehari-hari mengisyaratkan

kesederhanaan dan gaya hidup yang biasa saja. Kehidupannya

mengorbakan tujuan amar ma’ruf nahi munkar.

18Ali Mukti, “Profil SMA Mujahidin Surabaya”, dalam

http:/www.smamujahidinsby.blogspot.co.id.html (15 Mei 2016) 19A. Rofiq “

wikipedia SMA Mujahidin Surabaya”, dalam

(39)

30

Selama 36 tahun, Muhadjir tidak pernah berhenti dengan

kegiatannya. Selama sehari semalam jadwalnya padat. Dengan mengisi

cerama di berbagai masjid serta mengisi acara seminar di berbagai

kampus. Saat Muhadjir ceramah, pendengarnya tidak pernah bosan.

Karena Muhadjir menyampaikannya dengan baik serta berhumoris.20

Kegiatan aktifitas Muhadjir sudah berada di daerah kota-kota lain,

di antaranya Lamongan, Sedayu, Bojonegoro dan Tuban dengan waktu

satu minggu lima kali untuk mengisi acara ceramah di masjid maupun di

lembaga-lembaga lainnya. Setelah sholat magrib, ia sudah dijemput untuk

mengisi acara.

Setiap ada waktu luang, hanya digunakan membaca. Berangkat

pagi pulang malam waktu bertemu dengan anak-anaknya hanya sedikit.

Muhadjir tidak pernah menolak tamu, tidak pernah lelah untuk menemui

tamu. Karena ia gemar berbagai ilmunya ke orang lain.21

Muhadjir muncul sebagai mubaligh bukan dari keturunan

(genealogi) keluarga kiai, tetapi karena rasa tanggung jawab atas ilmu dan

amanah guruhnya untuk tetap berdakwah mengorbakan syariat agama

Islam.

Kegiatan rutin yang dilakukan Muhadjir dalam hal ini mengaji di

Masjid Mujahidin di Kota Surabaya setiap hari jum’at, sabtu dan minggu

20

Hj. Muawanah, Wawancara, Surabaya, 11 mei 2016. 21

(40)

31

setelah sholat subuh sejak menjadi guru di aliyah Mujahidin. Sejak

Muhadjir belum menikah, ia sudah dikenal oleh kalangan masyarakat serta

menjadi imam saat menjalankan sholat.

Salah satu isi dakwah Muhadjir Sulton dalam acara dialog

Partai-Partai Islam yang bertema “Prediksi Kondisi Umat Islam Pasca Pemilu

1999” sebagai berikut:

1. Sejarah adalah pelajaran berharga sebagai pijakan hari esok

Firman Allah dalam surat Yusuf 12 : 111 yang Artinya:

“Sesunggunya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi

orang-orang yang mempunyai akal. A-l-Qur’an itu bukan cerita yang di

buat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan sebagai rahmat bagi

kaum yang beriman” (Q.S. Yusuf 12:111)

Sebelum kami sampaikan bahwa Partai Bulan Bintang adalah

Partai Non sekuler, sehingga setiap gerak langkahnya selalu berusaha

mencari petunjuk Allah. Bahkan berdirinya sudah mengacu pada ke-

Islaman. Tanpa adanya cita-cita itu Partai Bulan Bintang tak perlu berdiri.

Karena itu jika kami membaca ayat maupun hadist, tak perlu sinis atau

curiga. Kami tidak memperalat ayat atau Islam, justru kami

memperjuangkan Islam untuk seluruh umat, bukan untuk kaum muslimin

sendiri. Kami bimbing umat menuju ( ر وفغ ب ور يط دلب).

Walhasil, sejarah harus dijadikan sebagai pijakan untuk kebijakan

(41)

32

tentang ORLA maupun ORBA. Hanya ada satu masalah yang perlu

disadari oleh kita, yaitu tentang manipulasi hadist yang dipopulerkan

dikalangan masyarakat Islam sejak Menteri Agama dijabat Prof. Dr. Abd.

Mukti Ali MA, yaitu:

“dua golongan dari manusia, apabila kedua orang itu baik, maka baiklah

sekalian manusia, dan apabila rusak, rusaklah sejalian manusia yaitu

ulama’ dan umara”

Pada pertemuan MUI pernah dijelaskan oleh almarhum K.H.

Syukri Ghozali, ketua Majlis Fatwa MUI Pusat, yang di maksud ialah

Bahwa selama ini hadist tersebut disalah fahami, dianggap bahwa maksud hadist tersebut adalah kerja sama antara ulama’ dan umara’.

Padahal tidak demikian. Yang dimaksud ialah dialog masing-masing berbeda fungsinya sendiri-sendiri. Ulama’ memberi fatwa yang sesuai ajaran Allah, dan Umara’ wajib berlaku adil”.22

E. KH. Muhadjir Meninggal Dunia

Muhadjir Sulton meninggal dunia pada tahun 2006. Sebelum

meninggal, Muhadjir mempunyai kebiasaan yang tidak pernah berhenti

dengan aktifitasnya. Dengan aktifitasnya yang tidak ada hentinya,

Muhadjir mengalami penyakit diabet. Sebelum meninggalnya, ia masih sempat mengisi pengajian. Menurut H. Kasun, Muhadir merupakan orang

aktifis mengajar selama hidupnya mengajar dan ceramah di masyarakat.

22

(42)

33

Pada tahun 2006, Muhadjir ada acara di Bawean. Selama satu

minggu ada agenda di Balik Papan, tidak sempat istirahat ia langsung drop

dibawa kerumah sakit H. Sukolilo Surabaya.

Muhadjir Sulthon meninggal dunia pada usia 64 tahun, tepat

tanggal 21 Agustus 2006 di RS. H. Sukolilo Surabaya. Pada saat

pemakaman jenazahnya, banyak yang datang untuk memberi

penghormatan terakhir mulai dari masyarakat sekitar hingga ulama datang

menyaksikan pemakaman Muhadjir Sulthon. Pada waktu prosesi sholat

jenazah ada beberapa gelomang yang ikut mensholati jenazah. Muhadjir

Sulthon dimakamkan di Jl. Gresik Surabaya, sampingnya makamnya mbah ratu.;

Menurut H. Ghozi pada saat pemakaman jenazah Muhadjir

Sulthon, keranda jenazah tidak dinaikkan ke atas punggung melainkan

hanya di umpan dari satu tangan ke tangan yang lain hingga sampai di

pemakaman. Hal tersebut dilakukan agar pelayat yang terdiri dari murid,

masyarakat sekitar serta kerabatnya mendapat kesempatan untuk memberi

penghormatan untuk memanggulnya.23

23

(43)

34

BAB III

METODE BACA TULIS AL-QUR’AN AL-BARQY

A. Latar Belakang Munculnya Metode Al-barqy

Metode berasal dari Bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara

atau jalan yang ditempuh. Menurut kamus Bahasa Indonesia metode

adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan

oleh pendidik dalam prses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai

tujuan pembelajaran, sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien.1

Nama Al-Barqy ( ىقربلا) berasal dari kata قربلا yang berarti kilat.

Tambahan huruf y ( ) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata

benda (مسا ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (فص لا ). Yang

dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat

seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pepatah ( ء جرلا مساا

ء عدلاو) nama adalah harapan dan do’a.2

Munculnya metode Al-Barqy tahun 1965 ditemukan oleh Muhadjir

Sulthon. Ia adalah seorang dosen dan mantan ketua jurusan IAIN Sunan

1

Basyirudin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2004), 4. 2Andrianto, “ Pembelajaran Metode Al

-Barqy”, dalam

(44)

35

Ampel Surabaya. Sebelum tahun 1965, Muhadjir sudah merangkai

susunan metode Al-Barqy.3 Dengan kelebihan ilmu bahasa Arabnya, ia berhasil menemukan metode Al-Barqy.

Metode Al-Barqy dilatar belakangi oleh pengalaman Muhadjir

dalam mengajar, karena banyak murid yang mengalami kesulitan dalam

belajar dan menuliskan huruf Al-Qur’an. Kemudian ia melihat

bahwasanya selama ini pengajaran baca tulis huruf Al-Qur’an seakan-akan

terpisah dari pengajaran bahasa lainnya.4

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh

Allah untuk di jadikan sebagai pelita hidup umat manusia. Kitab suci ini

tidak berbeda dengan kitab-kitab suci Allah yang di turunkan sebelumnya

seperti lembaran-lembaran yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, kitab

Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa, kitab Zabur yang diturunkan

kepada nabi Dawud, kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa A.S.

semua orang muslim di sunnahkan untuk memperbanyak bacaan

Al-Qur’an. Firman Allah , memuji orang yang senantiasa melakukannya:5

mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam

hari(QS, Ali Imron: 113)

Ada beberapa para ahli yang ikut dalam menyusun metoda ini

memikirkan bagaimana pengajaran baca tulis Al-Quran di sesuaikan

3

H. Kasun , Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 4

Ibid,. 5

(45)

36

dengan pendekatan global dan kebutuhan anak. Salah satunya yang ikut

menyusun H. Kasun dan H. Ghozi mereka sahabat serta adik kandungnya

Muhadjir.6 Dalam bahasa arab mempunyai fonim yang sempurna dimana adanya satu suku kata, satu huruf dan tidak ada huruf rangkap, hal ini

berbeda dengan bahasa inggris, dalam satu suku kata mungkin diawali

dengan tiga atau empat huruf kemudian antara tulisan tidak sama dengan

bunyi.

Al-Barqy disusun dengan metode yang baku dan dirancang untuk

anak-anak yang berbahasa Indonesia. Sesuai dengan metode pengajaran

bahasa Arabnya bagi orang-orang yang tidak beraturan dengan bahasa

Arabnya. Oleh karena itu, metode ini sangat cocok digunakan di Indonesia

dan negara-negara dengan bahasa Melayu.7

Perlu diketahui bahwa awal mula belajar Al-Qur’an dan Bahasa

Arab itu sama. Mulai dari belajar baca tulis huruf Arab, setelah bisa

membaca baru ada pemisahan. Bagi yang belajar Al-Qur’an di lanjutkan

dengan tajwid, dan bagi yang belajar bahasa Arab, menuju ke nahwu, shorof dan lain sebagainya. 8

Saat ini pendidikan dan pengajaran huruf Al-Qur’an masih

menggunakan metode tradisional. Dengan menggunakan metode

6

H. Kasun , Wawancara, Surabaya, 13 April 2016. 7

Tim Graha Al-Barqy, Company Profil Al-Barqy (Surabaya: PenaAmeen, tanpa tahun), 1 8

(46)

37

tradisional tersebut menyebabkan proses belajar membaca Al-Qur’an

cenderung tidak efisien. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Kebutuhan waktu belajar yang relatif yang lebih lama

2. Kebutuhan tenaga guru yang lebih banyak.9

Akibat dari hal tersebut adalah timbulnya rasa jenuh pada anak

didik karena waktu belajar yang lama dan juga terjadi pembengkakan

anggaran untuk penyediaan tenaga pengajar.

B. Perkembangan Metode Al-Barqy

Perkembangan metode Al-Barqy sangat meningakat, karena

metode ini merupakan cara cepat untuk bisa membaca. Menurut H. Ghozi,

metode Al-Barqy pernah mengalami perkembangan yang menurun.

Karena Muhadjir orangnya gampangan kaset dikirim dimana-mana tapi

uangnya tidak pernah ada. Tetapi, ia terus untuk mengembangkan

metodenya.

Pada tahun 1965, metode Al-Barqy dikenalkan di Surabaya

kemudian tahun 1977 disebarkan dalam bentuk salinan tulisan dan pada

tahun 1983 dibukukan. pada awalnya metode Al-Barqy di praktekkan di

sekolah SD Islam At-Tarbiyah dan di rumah. Sambil terus

(47)

38

menyempurnakan metode yang tengah dirintisnya ini. Muhadjir

mempraktekkan hanya dalam bentuk tulisan biasa.10

Metode Al-Barqy merupakan cara belajar cepat, mudah dan

menyenangkan untuk bisa membaca. Anak-anak yang belajar membaca

Al-Qur’an dengan metode yang disusunnya relatif cepat mampu membaca

Al-Qur’an dengan baik, lebih cepat dibanding anak-anak yang

menggunakan metode lain. 11

Metode Al-Barqy terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. Ia

berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak yaitu, a-da-ra-ja, ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin di usahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka

pelajari.12

Dalam usaha mengembangkan metode ini, cukup berhasil. Dalam

uji coba di TPA Masjid Bitus Salam, Desa Gurah Kecamatan Gurah

Kabupaten Kediri, delapan puluh persen dari seratus lima puluh santri bisa

membaca Al-Qur’an dalam waktu enam bulan dari tiga kali pertemuan

setiap minggu. Pengalaman di TK ABA 45 Surabaya, sebagian besar

anak-anak sudah bisa membaca A-Qur’an hanya dalam waktu kurang dari

10

H. Ghozi, Wawancara, Surabaya, 5 Mei 2016. 11

Tim Graha Al-Barqy, Company Profil Al-Barqy (Surabaya: PenaAmeen, tanpa tahun), 3 12

(48)

39

enam bulan, dengan masa belajar tiga kali setiap minggu masing-masing

pertemuan tiga puluh menit.13

Muhadjir mendapatkan beberapa prestasi yang diraihnya, anak

pasangan dari H. Sulthon dan Hj. Musyarofah ini telah menerima tiga

penghargaan. Pertama, dari Mentri Agama, dalam hal tilawati Qur’an

(1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya

(1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bakti Pertiwi, berupa The Best Award

(1996). Dan pada tahun 1994, metode Al-Barqy dinyatakan sebagai

metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD. Sehari

-harinya, ia di isi dengan kesibukan untuk mengembangkan metodenya. Ia

juga terobsesi untuk menyebarkan keseluruh dunia, ia menjadikan hidup

tidak lepas dari “as-sa’adatul mu’allaqotu bil Qur’an” (kebahagiaan yang

digantungkan pada Al-Qur’an). Tanda sarjana dari Jurusan Sastra Arab

Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya. 14

Buku metode belajar membaca Al-Qur’an pertama kali diterbitkan

pada tahun 1978. Buku edisi pertama yang berjudul Cara Cepat

Mempelajari Bacaan Al-Qur’an, segera disempurnakan dalam buku kedua,

yang berjudul Metode Al-Barqy Sistem 8 Jam. Terus berusaha mencari

metode yang lebih efektif, kemudian ia menyempurnakan lagi edisi ketiga,

At-Thariqatul Barqyyah Sistem 6 Jam.15

13

Romzul Islam, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016. 14

Muawanah, Wawancara, Surabaya 11 Mei 2016. 15

(49)

40

Buku ini, terus di sempurnakan dengan buku berikutnya, Al-Barqy

Sistem Otodidak. Seperti tampak judulnya, buku tersebut memberikan

bimbingan kepada orang yang mau belajar sendiri membaca Al-Qur’an.

Untuk itu, ia lengkapi dengan kaset penuntun sebagai tutor. Kemudian,

terbit pula buku Jalan Pintas Sistem 200 Menit untuk Semua Bangsa atau

Internasional. Buku yang terakhir ini, akan digunakan pada awal ajaran

baru 1998. Sebagai panduan untuk konsumen internasional, buku tersebut

juga dilengkapi dengan teknologi modern, untuk itu di lengkapi dengan

gambar-gambar menarik dalam CD-Rom yang berdurasi 200 menit.

Muhadjir tertantang untuk mengembangkan metode Al-Barqy di

Dunia Internasional, berawal dari pengalamannya mengajar dua anak asing

yang berkunjung ke Pesantren Srikaton, Kediri, Jawa Timur. Namanya

Marco dan Megy, siswa kelas empat dan kelas dua SD. Dua anak ini,

berasal dari Jerman belajar menggunakan metode Al-Barqy hanya

membutuhkan waktu sekitar tiga sampai delapan jam untuk bisa membaca

Al-Qur’an. Kemudian David Naisbith, pria asal Inggris, hanya

membutuhkan waktu tiga jam untuk dapat membaca Al-Qur’an. Bule yang

baru masuk Islam ini telah berhasil bisa membaca Al-Qur’an. Inilah

Muhadjir, yang mendorong untuk membawa metode Al-Barqy go

Internasional.16

Perkembangan Al-Barqy telah banyak di terbitkan untuk belajar

membaca Al-Qur’an yaitu:

16

(50)

41

1. Al-Barqy

Buku belajar mengaji dengan pendekatan teknik pengajaran terbaru

yang lain dari pada yang sudah ada.

Sasaran : untuk pelajar SD

Target waktu : 8 jam

2. Ath-Thariqatul- Barqyyah

Buku ini hampir sama dengan Al-Barqy, hanya di peruntukkan

bagi pelajar usia SLTP keatas.

Sasaran : untuk pelajar usia SLTP keatas

Target waktu : 6 jam

3. Otodidak

Buku belajar mengaji tanpa bantuan guru pengajar, hanya di bantu

dengan kaset atau VCD.

Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas

Target waktu : 6 jam

4. Aqsharuth-Thariq

Buku ini mereka yang tak punya waktu untuk belajar yang cukup.

Kini hanya dengan waktu 200 menit dijamin bisa mengaji. Dilengkapi

dengan VCD. Jadi, dengan adanya buku ini, tidak ada lagi alasan bagi

mereka yang tidakmempunyai waktu belajar.

Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas

(51)

42

5. Al-Barqy Internasional

Buku ini di khususkan untuk umat Islam yang tidak menggunakan

bahasa Indonesia (untuk berbagai negara atau Internasional).

Kelebihannya, buku ini bisa diajarkan dan memenuhi target waktu 200

menit meskipun antara guru dan murid sama-sama tidak mengenal

bahasa masing-masing.

Sasaran : untuk umum dengan usia SLTA keatas

Target waktu : 200 menit

6. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Buku belajar menulis huruf-huruf Hijaiyah dengan kaidah yang

benar dan bagus.

7. Ringkasan Tajwid

Buku belajar tajwid dengan kaidah yang benar dan bagus.

8. Ilmu Tajwid

Membahas masalah tajwid dan problematikanya, misalnya:

mengapa ada huruf Syamsyiah, idgham dan bagaimana cara

pengucapannya.

9. Al-Barqy Sistem 100 Menit

Buku ini bagi mereka yang tadak mempunyai waktu belajar yang

cukup. Hanya dengan waktu 100 menit di jamin sudah bisa mengaji

dan di lengkapi dengan VCD.

Sasaran: untuk umum dengan usia SLTA keatas

(52)

43

10.Ahlan Wa Sahlan

Pengenalan bahasa Arab untuk usia TK berupa percakapan dalam

bahasa Arab. Kelebihannya buku ini sudah mengenalkan huruf gundul.

11.Bahasa Arab SD

Bahasa Arab untuk anak-anak usia SD berupa percakapan dan

sudah di kenalkan cara membaca huruf gundul.17

Pengalaman kerja sama dengan lembaga lain yaitu:

1. Pendidikan layanan khusus menengah Boarning School “Mbangun

Desa” ketenger baturaden Banyumas Jawa Tengah.

2. PKBM dari PAUD Zam-zam Malang.

3. HMI Jurusan PLS Universitas Jember.

4. Ikatan guru RA Kabupaten Tuban.

5. Ikatan guru RA Kabupaten Malang.

6. Ikatan guru RA Kabupaten Makasar.

7. KKG SD Kabupaten Maros Sulsel.

8. Ikatan guru Bustanul Athfal Kota Malang.

9. Himpaudi Kabupaten Madiun.

10.Himpaudi Kabupaten Ngawi.

11.IGTKI Kabupaten Bojonegoro.

12.IGTKI Kabupaten Sidoarjo.

17

(53)

44

13.Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kecamatan Bangunsari Surabaya.

14.Bappeda Provinsi Jawa Timur.

15.Gerakan 3A Bappeda Provinsi NTB, dan masih banyak lainnya.18

Setelah muhadjir pensiun mengajar di IAIN Sunan Ampel

Surabaya, ia juga tidak henti dengan mubalighnya. Berbagai acara mengisi

pengajian dan ceramah di berbagai daerah-daerah sampai di pulau Jawa,

diantaranya Palembang, Makasar, Padang dan Balik Papan. Saat Muhadjir

menjabat sebagai dosen, ia juga Mukhadoroh di masyarakat. Setiap harinya waktu yang digunakan mengajar dan mengisi pengajian. Saat

waktu kosong, Muhadjir menggunakan untuk membaca. Waktu bertemu

dengan anak-anaknya hanya sedikit, karena Muhadjir berangkat pagi

pulang malam.19

Saat di rumah, Muhadjir selalu banyak yang bertamu ia tidak

pernah menolak tamu, tidak ada kata lelah untuk menemui tamu. Karena,

ia senang untuk berbagi ilmu ke masyarakat. Menurut Hj. Muawanah,

Muhadjir milik umat ia dikenali di berbagai daerah bahkan sampai ke luar

Jawa, karena ia pengarang Al-Barqy dan juga sebagai mubaligh.

Perkembangan metode Al-Barqy sampai sekrang masih unggul,

dari segi kwalitas cara pengajarannya dan murid bisa membaca. Melihat

kekuatan metode ini, belum ada yang tertandingi, karena metode ini paling

efektif dan sistim mudah, cepat dari pada metode lainnya. Metode

18

Fadhlur Rahman, Wawancara, Surabaya, 15 April 2012. 19

(54)

45

Barqy sudah banyak yang mengenali di daerah-daerah lain sampai di pulau

Jawa diantaranya:

1. Sumatra

2. Malaysia

3. Kalimantan

4. Jambi

5. Padang

6. Makasar

7. Bandung

8. Jakarta

9. Kediri20

Dengan berkembangnya metode ini, orang Malaysia sering ke

Surabaya hanya ingin kursus di rumah Muhadjir. Waktu kursus seminggu

tiga kali selesai sholat subuh senin, rabu dan kamis. Tidak hanya orang

malysia saja yang mengaji mahasiswa serta masyarakat banyak yang ngaji

di rumah Muhadjir. Seorang aktif pengajar, ia tidak pernah mengeluh atas

kegiatan dan jadwalnya yang padat. Ia menjalai dengan rasa

lillahita’Allah. Di berbagai daerah pun ia kunjungi dengan mengisi

pengajian dan ceramah-ceramah di masjid.21

Muhadjir membuka sanggar belajar mengaji di Jl. Gayungsari

No.1A Surabaya yang di namakan Graha Al-Barqy. Tempat tersebut

20

Romzul Islam, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016. 21

(55)

46

digunakan untuk pelatihan bahkan untuk belajar mengaji. Pelatihan untuk

guru-guru dan masyarakat lain yang ingin belajar dengan metode

Al-Barqy. Tidak lama kemudian Muhadjir membuka cabang di Malaysia.

Setiap satu bulan sekali, Muhadjir ke Malysia untuk melihat

perkembangan metode Al-Barqy dan juga banyak acara di daerah-daerah

tersebut. Dengan menggunakan metode Al-Barqy, belajar membaca sistem

mudah dan cepat. Diantara tujuh bersaudara hanya Muhadjir yang

sedhasyat di bandingkan saudara-saudaranya. Karena ia selalu kutu buku

setiap harinya dengan kelebihan ilmu bahasa Arabnya yang kuat.22

Menyemarakkan Ramadhan dan menyambut kedatangan Idul Fitri,

lembaga Pendidikan Al-Qur’an Al-Barqy kembali membuka kesempatan

kepada masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an secara gratis. Kali

ini kesempatan tersebut tidak hanya dibuka di satu tempat, melainkan di

sembilan masjidbesar di Surabaya. Lembaga Pendidikana yang berpusat di

Surabaya dan mengembangkan di kota-kota besar di pelosok tanah air ini

akan melaksanakan programnya pada tanggal tiga samapi empat Februari.

Penaftaran di buka dikantor Jl. Kemayoran Budidayan No 24 Surabaya.23

Menurut karim, pada saat mendaftar para calon peserta akan diberi

informasi tempat kursusnya. Peserta akan di arahkan di masjid yang sudah

terdaftar dan terdekat dengan tempat tinggal peserta. Seperti diketahui

22

Nur Tsuroyah, Wawancara, Surabaya, 4 April 2016.

(56)

47

lembaga ini dikenal sebagai penemu metode belajar membaca Al-Qur’an

secara kital (Al-Barqy).24

Lembaga Amal Mujahidin (LAM) bekerjasama dengan Lembaga

Al-Barqy mengadakan pelatihan membaca Al-Qur’an di Mujahidin, Al

-Barqy lembaga yang mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang di susun

oleh almarhum KH. Muhadjir Shulton. Metode ini dikenal paling efektif

dan efisien, karena dalam waktu 200 menit peserta bisa mampu membaca

Al-Qur’an. Kegiatan dilaksanakan di aula Masjid Mujahidin Surabaya

Jl.Perak Barat No 275 di ikuti sekitar 60 orang berasal dari guru-guru

Yayasan Masjid Mujahidin. Sedangkan ustadz pengajarannya adalah Ust

Mujiono, Ust Imam Wahyudi, dan Ust Ahmad Zufri Ubet.

Menurut Ust Mujiono, peyelenggaran pelatihan-pelatihan mengaji

dengan metode Al-Barqy untuk mengetahui tingkat kemampuan guru-guru

dalam membaca Al-Qur’an. Sebagai salah satu pengurus Yayasan Masjid

Mujahidin mencoba membantu meningkatkan kualitas guru-guru di bidang

cara membaca Al-Qur’an. Menurut Kristin Tamasule, peserta pelatihan

mengusulkan agar kegiatan ini dapat di lakukan beberapa kali dalam

sebulan.”saya belum begitu lancar membaca Al-Qur’an. Dengan kegiatan

pelatihan ini, secara langsung membantu saya membantu saya membaca

(57)

48

Al-Qur’an dengan baik dan benar”. Ust Zufri juga memberikan masukan

kepada peserta untuk lebih banyak berlatih dan memahami ilmu tajwid.25

Metode Al-Barqy ini hanya satu jilid saja, mulai belajar huruf

sampai pengenalan tajwid. Teknik untuk belajar yaitu: penting di ingat dan

murid harus di isi otaknya. Dalam metode ini sebelum belajar di mulai

guru memberikan cara-cara yaitu:

1. Pengisian Apresiasi

a. Lagu

b. Dongeng

c. Permainan.

2. Pembelajaran

a. Pengenalan huruf

b. A-I-U-E-O

c. Tanwin

d. Pendek panjang 26

Jadi, dalam metode Al-Barqy ini menggunakan cara yang berbeda

dengan yang lainnya. Karena metode ini bermain sambil belajar. Dengan

teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka anda dapat

merasakan mudahnya belajar mengaji. Semoga Allah menjadikan kita

manusia-manusia yang selalu rindu akan membaca Al-Qur’an dan

25Mudjiono,”

Guru Mujahidin Mengaji dengan Metode Al-Barqy”, Suara Mujahidin (1 Oktober

2008), 1. 26

Gambar

Tabel 3.1. Struktur Organisasi CV. Pena Suci31

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ahmad Darka, Dalam bukunya yang berjudul “ Bagaimana Mengajar Iqro’ dengan benar ” mengatakan bahwa “Metode iqro’ adalah sebuah metode pengajaran

Untuk menjaga hafalan al-Qur’an banyak metode yang ditawarkan dan kesemuanya sudah banyak dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu. Mereka dalam menjaga al-Qur’an dengan metode

menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari- hari 11. Strategi pembelajaran Iqro‟ Agar kegiatan belajar mengajar Iqro‟ dapat berjalan dengan baik

Adapun faktor faktor yang mempengaruhi dalam pembelajaran tersebut adalah faktor guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar yang sudah lama serta memiliki latar

Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di SMP Negeri 3 Salatiga

Penelitian ini membahas tentang penerapan metode an-nahdliyah dalam meningkatkan kemampuan baca al-qur’an di tpa al muttaqin desa sumberrejo kecamatan

Adapun terkait dang metode pembelajarannya, dalam metode Qira’ati ini guru menjelaskan dengan member contoh materi pokok bahasan, selanjutnya membaca sendiri (CBSA),

Pelaksanaan program remedial ini bersifat lebih khusus karena pengajaran disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami siswa dan proses bantuan