• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN EAR TRAINING BERBASIS E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATERI INTERVAL PADA PERKULIAHAN SOLFEGIO DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK UNY MENGGUNAKAN MOODLE OPEN SOURCE LEARNING PLATFORM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN EAR TRAINING BERBASIS E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATERI INTERVAL PADA PERKULIAHAN SOLFEGIO DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK UNY MENGGUNAKAN MOODLE OPEN SOURCE LEARNING PLATFORM."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LEARNING DALAM PEMBELAJARAN INTERVAL PADA PERKULIAHAN SOLFEGIO DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY

MENGGUNAKAN MOODLE OPEN SOURCE LEARNING PLATFORM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Bayu Aris Stiawan NIM 09208241034

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

i

LEARNING DALAM PEMBELAJARAN INTERVAL PADA PERKULIAHAN

SOLFEGIO DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY MENGGUNAKAN

MOODLE OPEN SOURCE LEARNING PLATFORM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Bayu Aris Stiawan NIM 09208241034

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

v

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Ear Training Berbasis E-Learning Dalam Pembelajaran Materi Interval Pada Perkuliahan Solfegio Di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY Menggunakan Moodle Open Source Learning Platform.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd. selaku Dosen pembimbing I. 2. Drs. Agustianto, M.Pd. selaku Dosen pembimbing II.

3. Bapak Fu’adi, S. Sn., M.A. sebagai dosen mata kuliah Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY atas kesediaannya membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan bagi penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 18 September 2015

(7)

vi

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

H. Definisi Operasional ... 7

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 8

BAB II. KAJIAN TEORI ... 9

A. Deskripsi Teori... 9

1. Solfegio ... 9

a. Pengertian Solfegio ... 9

b. Materi Solfegio ... 10

(8)

vii

5. E-learning ... 13

a. Pengertian E-learning... 13

b. Tipe-tipe E-learning ... 14

c. Model-model E-learning ... 15

d. Kelebihan dan Kekurangan E-learning ... 16

6. Open Source ... 16

a. Pengertian Open Source ... 16

b. Keuntungan dan Kerugian Open Source ... 17

7. Moodle Open Source learning Platform ... 18

a. Pengertian Moodle ... 18

b. Kelebihan Moodle ... 18

c. Manajemen Moodle ... 19

B. Kerangka Pikir ... 20

C. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN ... 23

A. Desain Penelitian ... 23

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 24

1. Potensi Masalah ... 24

2. Pengumpulan Data ... 25

3. Desain produk ... 26

C. Subjek Penelitian ... 27

1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik ... 27

2. Dosen Mata Kuliah Solfegio ... 28

D. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 28

1. Observasi... 29

2. Angket ... 29

3. Kuisioner ... 30

F. Teknik Analisis Data... 31

1. Analisis Data Kualitatif... 31

2. Analisis Data Kuantitatif... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

(9)

viii

1. Jadwal Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY ... 35

2. Silabus Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY ... 35

3. Perangkat Lunak yang Digunakan pada Situs E-learning UNY ... 35

C. Desain Produk ... 36

1. Perangkat Lunak Moodle ... 36

2. Desain Tampilan ... 37

3. Plugin Teori Musik ... 39

4. Pembuatan Soal dan Materi Latihan Ear Training ... 40

D. Validasi Desain ... 46

1. Instrumen Uji Validitas Media ... 46

2. Instrumen Uji Validitas Materi ... 46

3. Hasil Uji Ahli Media dan Ahli Materi ... 46

a. Hasil Validasi Ahli Media ... 46

b. Hasil Validasi Ahli Materi ... 47

E. Revisi Produk I ... 48

F. Hasil Pengujian Terbatas ... 49

1. Data Kualitatif ... 50

2. Data Kuantitatif ... 50

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 50

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 51

c. Analisis Data per Item Soal ... 52

d. Analisis Data Keseluruhan ... 53

G. Penyempurnaan Produk ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(10)

ix

Halaman

Gambar 1: Langkah-langkah Metode R&D ... 23

Gambar 2: Alur penelitian pengembangan ... 23

Gambar 3: Desain proses pembelajaran menggunakan media e-learning ... 36

Gambar 4: Tampilan awal Moodle ... 37

Gambar 5: Menu setting tema ... 37

Gambar 6: Tampilan baru setelah dipasang tema "Elegance" ... 38

Gambar 7: Tampilan pada perangkat dengan ukuran layar kecil ... 38

Gambar 8: Menu question type Music Theory terpasang pada Moodle ... 39

Gambar 9: Menu edit course ... 40

Gambar 10: Menu topik bahasan ... 41

Gambar 11: Menu pilihan bentuk aktivitas ... 41

Gambar 12: Halaman edit kuis ... 42

Gambar 13: Menu pilihan tipe soal ... 42

Gambar 14: Menu pilihan soal ... 43

Gambar 15: Pilihan paranada untuk soal yang akan dibuat ... 43

Gambar 16: Pilihan posisi nada kedua pada soal interval... 44

Gambar 17: Kualitas interval pada soal ... 44

Gambar 18: Soal mengidentifikasi kualitas interval masih berupa notasi ... 45

Gambar 19: Soal mengidentifikasi kualitas interval diubah menjadi suara ... 45

Gambar 20: Menonaktifkan kode untuk menampilkan notasi balok. ... 49

Gambar 21: Halaman pemilihan latihan ... 55

(11)

x

Gambar 24: Halaman nilai latihan dan kunci jawaban ... 57

(12)

xi

Tabel 1: Kriteria tingkat kelayakan bahan ajar berbasis web ... 32

Tabel 2: Uji validitas instrumen penelitian ... 51

Tabel 3: Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ... 52

(13)

xii Lampiran 1: Silabus Solfegio

Lampiran 2: Instrumen validasi ahli media

Lampiran 3: Instrumen validasi ahli materi

Lampiran 4: Hasil validasi ahli media

Lampiran 5: Hasil validasi ahli materi

Lampiran 6: Lembar angket penelitian

Lampiran 7: Jadwal perkuliahan Solfegio

Lampiran 8: Uji validitas dan reliabilitas instrumen

(14)

xiii

SOLFEGIO DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK UNY MENGGUNAKAN

MOODLE OPEN SOURCE LEARNING PLATFORM

Oleh Bayu Aris Stiawan NIM 09208241034

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain media pembelajaran Solfegio untuk ear training dengan materi interval. Media pembelajaran yang dikembangkan ini akan membantu proses latihan mahasiswa secara mandiri.

Penelitian ini menggunakan desain Research and Development, dengan langkah-langkah: (1) Potensi & Masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, dan (8) Produk akhir. Penelitian pengembangan ini menggunakan metode prosedural Borg & Gall namun dibatasi hanya hingga tahap revisi produk setelah dilakukan ujicoba. Penelitian ini diujikan pada mahasiswa aktif di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY. Data diperoleh dengan teknik observasi, penyebaran angket, dan kuisioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran yang didesain ini dinilai efektif untuk diterapkan pada perkuliahan Solfegio karena menggunakan media audio pada kegiatan ear training. Hal ini ditunjukkan oleh analisis data penelitian yang menunjukkan 31 responden memberikan total nilai 1741 dari skor maksimal 2108 poin atau 82,59%.

(15)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai misi untuk menjadi World Class University atau universitas bertaraf internasional. Levin, Jeong, dan Ou (2006:32)

mengutip pendapat Ambrose King dari Chinese University of Hong Kong dalam

Mohrman (2005) bahwa World Class University atau disingkat WCU memiliki

definisi suatu universitas yang memiliki SDM yang secara teratur mempublikasikan

hasil-hasil penelitian mereka pada jurnal-jurnal paling top dalam disiplin ilmu masing

- masing. Lulusan suatu WCU dapat secara mudah bekerja di negara mana saja di

dunia. Ada 3 lembaga penilai World Class University, diantaranya Shanghai Jia Tong

University, Times Higher Education Suplement, dan Webometric.

Webometric secara spesifik menyebutkan salah satu indikator WCU dari segi

website universitas menyangkut aspek: visibility (50%), size (20%), rich files (15%),

dan scholar (15%). Visibility yaitu seberapa sering website diakses oleh pihak lain. Size mengindikasikan jumlah muatan/halaman/kolom/entri, rich files yaitu jumlah files yang dimuat (misal bahan ajar dan dokumen perpustakaan digital), sedangkan

scholar menilai kegiatan publikasi ilmiah dosen/staf dan akademik.

Purbani (2009) dalam tulisannya Menuju World Class University menyebutkan

salah satu benchmark untuk mewujudkan WCU adalah menggunakan ICT (Information and Communication Technology) dalam pembelajaran, manajemen universitas, maupun perpustakaan.

Dosen dapat memberikan materi pengayaan kepada mahasiswa tanpa pertemuan

(16)

menggunakan sistem e-learning, mahasiswa dapat mengakses materi dan

latihan-latihan di luar perkuliahan.

Solfegio merupakan matakuliah yang bersifat wajib lulus di Jurusan Pendidikan

Seni Musik di Universitas Negeri Yogyakarta. Matakuliah Solfegio merupakan

matakuliah praktek yang bertujuan melatih kemampuan mendengar not atau ear training dan kemampuan membaca nada atau sight reading. Solfegio adalah istilah

yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi

dengan sillaby zolmization, yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan

suku kata (Stanly, 1980: 454). Salah satu metode ear training yang diberikan pada

perkuliahan Solfegio adalah materi interval yang masih dilakukan dengan metode

pengajaran dikte.

Menurut hasil observasi dan wawancara pada proses pembelajaran matakuliah

Solfegio 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Yogyakarta, yang diampu oleh Bapak Fuadi, S.Sn., M.A dan Drs. Agustianto,

M.Pd, kegiatan perkuliahan belum menggunakan ICT dalam proses pembelajaran. Hal

ini mengindikasikan bahwa perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik

FBS UNY belum memenuhi kriteria World Class University seperti yang dipaparkan oleh Dr. Widyastuti Purbani. Penyampaian materi dan praktek dilakukan di dalam

kelas pada waktu yang terbatas. Dengan jumlah mahasiswa 15 hingga 20 orang tiap

kelas, praktek pembelajaran solfegio masih dapat ditingkatkan, salah satunya dengan

menggunakan media pembelajaran. Namun karena keterbatasan waktu tatap muka di

kelas, pemilihan bentuk media pembelajaran yang akan digunakan harus tepat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kemudahan penggunaan, materi yang

(17)

Melihat permasalahan diatas, salah satu solusi yang dapat diambil adalah

mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan ICT (Information and Communication Technology). Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT sesuai untuk diterapkan di UNY karena merupakan salah satu indikator World Class

University yang merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh UNY. Media pembelajaran ini memungkinkan untuk menggunakan unsur audio dan visual yang

sangat sesuai dengan pembelajaran materi interval pada perkuliahan Solfegio di

Jurusan Pendidikan Seni Musik yang masih dilakukan dengan menggunakan metode

dikte.

Dari hasil observasi, minat mahasiswa terhadap penggunaan teknologi internet

saat ini cukup tinggi. Melihat minat mahasiswa dalam menggunakan teknologi

internet tersebut, pengembangan media pembelajaran pada matakuliah Solfegio 2 di

Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY dapat diimplementasikan dalam bentuk e-learning atau belajar secara on-line. E-learning dapat diakses dimana saja dengan

menggunakan koneksi internet, hal ini dapat mengatasi keterbatasan waktu

perkuliahan tatap muka. Salah satu sistem manajemen e-learning yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah Solfegio 2 adalah Moodle Open Source Learning Platform.

Moodle Open Source Learning Platform atau Moodle adalah sistem manajemen

e-learning berbasis Open Source yang bisa digunakan dengan mudah dan dengan tampilan yang menarik. Karena berbasis Open Source, maka Moodle bisa digunakan

(18)

B. Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang di atas, perlu diidentifikasi suatu masalah dalam upaya

pengembangan media pembelajaran Solfegio di Jurusan pendidikan Seni Musik UNY.

Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri

Yogyakarta belum memanfaatkan ICT sebagai salah satu indikator World

Class University.

2. Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik terkendala

keterbatasan waktu pertemuan dan mahasiswa belum memiliki media

untuk memperdalam materi terutama dalam melatih kemampuan

mendengarkan (ear training) secara independen.

3. Dosen matakuliah Solfegio belum memiliki media untuk mengontrol

aktifitas pendalaman materi ear training mahasiswa di luar kelas.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari perluasan masalah pada penelitian ini, maka dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran pada matakuliah Solfegio di Jurusan

Pendidikan Seni Musik UNY berbasis ICT adalah e-learning menggunakan software Moodle Open Source Learning Platform.

2. Materi yang akan dikembangkan dalam pembuatan media pembelajaran ini

adalah latihan solfegio berupa ear training dengan pokok bahasan interval.

3. Kriteria kelayakan media yang dikembangkan untuk media pembelajaran ini

meliputi cakupan materi, tampilan e-learning, dan kemudahan pengoperasian

(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengambil rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah desain e-learning sebagai media pembelajaran Solfegio

menggunakan Moodle Open Source Learning Platform dengan materi latihan solfegio berupa ear training dengan pokok bahasan interval yang efektif untuk

diterapkan dalam perkuliahan di Jurusan Pendidikan Seni Musik?

2. Bagaimana kualitas e-learning sebagai media pembelajaran Solfegio dengan materi latihan solfegio berupa ear training dengan pokok bahasan interval

menggunakan Moodle Open Source Learning?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui desain e-learning sebagai media pembelajaran Solfegio menggunakan Moodle Open Source Learning Platform dengan materi latihan

solfegio berupa ear training dengan pokok bahasan interval yang efektif untuk diterapkan pada perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

2. Mengetahui kualitas media pembelajaran ear training Solfegio berbasis e-learning menggunakan Moodle Open Source learning Platform dengan pokok bahasan interval.

F. Manfaat Penelitian

(20)

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian dapat menyumbangkan pemikiran pada proses pembelajaran di

universitas khususnya Jurusan Pendidikan Seni Musik, dalam peningkatan

kualitas dan efektifitas perkuliahan Solfegio.

b. Penelitian dapat menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan e-learning menggunakan Moodle Open Source Learning Platform untuk pemanfaatan media

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dosen dan pengajar, sebagai sumbangan pemikiran serta tambahan informasi

mengenai media pembelajaran Solfegio berbasis e-learning sehingga dapat menjadi refrensi dalam mendukung perkuliahan Solfegio pada materi interval.

b. Bagi Penulis, memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang

telah didapatkan di bangku kuliah serta memberikan kontribusi yang besar bagi

pemikiran penulis untuk memperluas cakrawala berpikir dalam bidang IT,

khususnya dalam bidang pengembangan e-learning sebagai media pembelajaran perkuliahan Solfegio berbasis ICT.

c. Bagi mahasiswa, memberikan inovasi baru dalam belajar, khususnya dalam

belajar Solfegio yang selama ini menggunakan metode konvensional dengan

tatap muka di kelas.

d. Bagi universitas, supaya lebih memasyarakatkan penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran dalam perkuliahannya demi mendukung tujuan UNY menuju

(21)

G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang diharapkan dalam pengembangan ini mempunyai spesifikasi sebagai

berikut:

1. E-learning ini dapat diakses secara online melalui alamat

http://kelas.bicaramusik.com.

2. Merupakan perangkat lunak e-learning berupa website menggunakan Moodle

Open Source Learning Platform dengan materi latihan solfegio berupa ear training dengan pokok bahasan interval untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

3. Kualitas e-learning yang dikembangkan meliputi aspek: a. Aspek cakupan materi.

b. Aspek tampilan e-learning.

c. Aspek kemudahan pengoperasian (navigasi).

H. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam

kegiatan belajar-mengaar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan

(informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada anak

didik ataupun warga belajar (John D. Latuheru, 1988:14).

2. E-learning adalah segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi

elektronik (Rusman, 20011:265). Onno W. Purbo (Rusman dkk, 2011: 288 ) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk

(22)

3. Open Source adalah software yang source code-nya dapat diperoleh, tetapi ada

batasan penggunaan, modifikasi, dan distribusi ulangnya (Nuryani dkk, 2006:

57).

Menurut Amin Rois (2009: 9) FOSS (Free/ Open Source Software) adalah dua

istilah yang maksudnya hampir sama, yakni program yang tidak perlu biaya izin

penggunaan dan kode sumbernya tidak dirahasiakan sehingga cara kerjanya dapat

dipelajari, lalu dikembangkan, dan disebarluaskan.

4. Moodle adalah sebuah Open Source Learning Platform yang memungkinkan untuk membangun kelas online secara lengkap, aman, dan efektif untuk

membangun lingkungan belajar yang dapat disesuaikan. (http://www.moodle.org)

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan a. Asumsi Pengembangan

Asumsi dari penelitian pengembangan e-learning ini adalah:

1. Instrumen penelitian telah divalidasi logis oleh penilai, yaitu dosen ahli media

dan dosen ahli materi.

2. Semua reviewer memiliki pemahaman yang sama tentang materi dan kualitas

media pembelajaran yang baik

b. Keterbatasan Pengembangan

1. Pengembangan e-learning mengunakan Moodle Open Source Learning

Platform ini hanya dapat digunakan bila komputer terhubung dengan jaringan internet.

2. Pengembangan ini terbatas pada penggunaan media pembelajaran secara

(23)

9

KAJIAN TEORI A.Deskripsi Teori

1. Solfegio

a. Pengertian Solfegio

Solfegio adalah suatu metode untuk meningkatkan kepekaan seseorang dalam

kemampuan musikal, seperti mengidentifikasi nada ataupun ritme. Menurut

Stanly yang dikutip oleh Sumaryanto (2005: 40) solfeggio adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval, dan latihan-latihan melodi

dengan sillaby zolmization, yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan

suku kata.

Pada umumnya, solfegio membahas tangga nada, interval, ritme, susunan nada

dalam kord dan notasi. Solfegio melatih kemampuan mahasiswa dalam

menguasai pembacaan notasi, pendengaran musikal, dan pembunyian nada

dengan pengucapan suku kata. Contoh penggunaan suku kata tersebut adalah metode solmisasi pada latihan identifikasi nada, dan penggunaan “ti’, “ta”, dan “rest” pada latihan ritme. Menurut Soeharto (1991 : 75) yang dimaksud dengan solfegio adalah jenis latihan peningkatan prestasi teknik vokal dengan bahan

pelatihan yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Namun pada

perkembangannya latihan solfegio tidak lagi hanya digunakan dalam latihan

vokal tetapi juga untuk melatih kepekaan pendengaran, membaca notasi, dan

musikalitas.

Metode solfegio berupa latihan yang teratur dalam mengidentifikasi nada yang

dibunyikan, baik itu satu nada, interval, ataupun akord, hal ini sering disebut

(24)

melodi maupun ritme, atau sering disebut sight reading. Kodijat dalam Muttaqin dan Kustap (2008: 188) dalam kamusnya memasukkan entri solfeggio dari

bahasa Inggris dan solfege yang mengandung dua pengertian. Keduanya berarti "Latihan vokal tanpa perkataan, hanya dengan suku kata terbuka" dan "Latihan

pendengaran yang sistematis".

b. Materi Solfegio

Jamalus (1988 : 55) mengungkapkan bahwa dalam belajar musik seseorang

selalu sadar akan tiga hal dasar yaitu: 1) telinga harus mendengarkan nada-nada;

2) mata dan pikiran harus membaca musik; 3) otot-otot merasakan gerakan

nada-nada".

Dalam perkembangannya, solfegio tidak hanya menyanyi saja namun juga mendengar nada. Kemampuan membaca not disebut dengan sight reading, dan

kemampuan mendengar not disebut dengan istilah ear training. Sight reading merupakan kemampuan membaca not tanpa persiapan (Last, 1980: 135). Ear training merupakan latihan pendengaran atau ketajaman pendengaran musik,

baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Kemampuan ini merupakan

gabungan dari dua faktor, yaitu faktor kebiasaan dan pembawaan (Benward,

1989: 9). Faktor kebiasaan inilah yang dapat dilatih untuk meningkatkan

kepekaan pendengaran seseorang.

2. Interval

Interval adalah jarak antara dua nada yang dinyatakan dengan pembanding

(Soeharto, 1992: 55). Interval dapat dihitung baik itu jarak keatas maupun jarak

kebawah dengan cara melangkah dari nada pertama ke nada kedua. Sebagai

(25)

nada G adalah langkah kelima. Jarak antar nada tersebut ditulis dengan simbol

interval, diantaranya P (perfect), M (mayor), m (minor, dan A (augmented).

Interval memiliki simbol identitas yang ditentukan oleh kuantitas dan kualitas.

Dalam sebuah tangganada, ada 7 nada yang masing-masing memiliki nama

kuantitas interval. Nama kuantitas interval tersebut beserta simbolnya menurut

Banoe (2011) yaitu:

Kualitas sebuah interval adalah yang menentukan kesan yang ditimbulkan

pada saat interval tersebut dibunyikan. Kualitas interval dapat dibagi menjadi dua

kategori, yaitu interval 4th, 5th, dan 8th yang disebut dengan Perfect, dan interval

lainnya pada tangganada mayor disebut Major(2nd, 3rd, 6th, dan 7th).

Kualitas interval dapat diubah dengan cara memperlebar atau mempersempit

jaraknya. Menurut Kennedy (2006), jika interval Major dipersempit secara kromatis sebanyak 1 semitone maka akan menjadi interval Minor, dan jika interval minor ini dipersempit lagi jaraknya maka disebut interval Diminished.

Pada interval Mayor, jika diperlebar jarak intervalnya sebanyak 1 semitone, maka

(26)

Perfect, bedanya, jika interval Perfect dipersempit sebanyak 1 semitone, bukan menjadi minor tetapi menjadi Diminished.

3. Ear Training

Ear training adalah salah satu proses latihan dalam solfegio yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan pendengaran seseorang terhadap musik. Menurut

Latifah Kodiyat (1983: 68) ear training adalah latihan pendengaran secara

sistematis, latihan vokal tanpa perkataan dan hanya dengan suku kata terbuka.

Pendengaran tersebut dapat dilatih dengan cara menyelaraskan dengan not-not

yang dihadapi. Dengan latihan yang teratur dan sistematis ini, pendengaran

seseorang akan terbiasa dan lebih mudah mengenali nada yang diberikan.

Florentinus (1997: 62) membagi lebih lanjut kemampuan mendengar not (ear

training) ke dalam tiga indikator kemampuan, yaitu: (1) kemampuan mendengar

ritme/irama, (2) kemampuan mendengar melodi/rangkaian nada dan (3)

kemampuan mendengar akord/ keselarasan gabungan nada. Latihan yang bisa

diterapkan dalam ear training ini diantaranya dengan mendengarkan melodi atau ritme secara berulang-ulang dan menebak atau menirukannya. Sedangkan untuk

melatih kemampuan mendengar akord bisa dilakukan dengan mendengarkan

akord dengan tingkat dan kualitas yang berbeda-beda dan

mengidentifikasikannya.

4. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin mediusyang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Azhar, 2011: 3). Perantara ini dapat berupa suatu alat yang berbentuk fisik, maupun sebuah metode cara penyampaian materi. Sedangkan

(27)

komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju

komunikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat siswa dalam proses belajar. Media pembelajaran adalah sarana

penyampaian pesan pembelajaran kaitannya dengan model pembelajaran langsung

yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai informasi dan dalam hal ini guru

seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai (Erma, 2012).

Menurut AECT Task Force, media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat

digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Sedangkan media pembelajaran

mengandung arti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar pada diri siswa (Latuheru, 1988: 11). Santoso S. Hamidjojo dalam Latuheru

(1988: 14) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah media yang

penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang dimaksudkan

untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.

Media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa dan disesuaikan dengan

materi yang akan disampaikan dan tujuan yang ingin dicapai memunculkan proses

komunikasi yang baik antara pendidik dan siswa. Dengan terciptanya komunikasi

yang baik antara pengajar dengan siswa maka berarti telah terjadi proses kegiatan

belajar mengajar. Media pembelajaran berperan penting dalam proses penyampaian

informasi antara pendidik dan siswa. Dengan media yang baik, penyampaian materi

(28)

5. E-Learning

a. Pengertian E-learning

e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training

or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, dkk, 2002). Makna dari kutipan tersebut adalah bahwa e-learning

merupakan sebutan baku untuk pembelajaran yang menggunakan serangkaian

teknologi dalam proses belajar mengajarnya, seperti telepon, rekaman audio dan

video, teleconference, pancaran satelit, dan yang lebih dikenal berupa pelatihan

berbasis web atau intruksi dengan bantuan komputer atau juga dikenal dengan istilah kursus dalam jaringan.

Jaya Kumar C. Koran (Rusman, dkk, 2011: 288), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian

elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

interaksi, atau bimbingan.

Menurut Edi Kurniawan (2011 :3) Pengertian E-Learning adalah sistem

pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan

kegitan belajar mengajar dengan media internet, intranet maupun media jaringan

komputer lain. Dengan E-Learning memungkinkan terjadinya proses pendidikan tanpa melalui tatap muka langsung dan transfer pengetahuan kepada siswa dapat

dilakukan dengan mudah.

Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-learning memungkinkan pendidik untuk menyampaikan materi secara tidak langsung melalui perangkat elektronik dan

(29)

jaringan baik itu LAN, WAN, maupun internet. Materi yang dapat disampaikan pun

dapat berupa audio, visual, maupun materi tertulis.

b. Tipe-Tipe E-Learning

Rusman (2013: 292) menyatakan bahwa interaksi dalam e-learning dapat dilakukan secara langsung (synchronous)dan tidak langsung (asynchronous).

1) Syncrhonous berarti “terjadi pada waktu yang sama” jadi syncrhonous E-Learning adalah tipe e-learning dimana proses pembelajaran dilakukan pada

waktu yang bersamaan antara pendidik dengan siswa. Tipe e-learning ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan siswa, baik melalui

media internet maupun intranet. Jadi antara pendidik dan siswa harus

mengakses internet secara bersamaan, pengajar memberikan makalah dengan

slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi

selain itu juga dapat mengajukan pertanyaan melalui chat window.

2) Asyncrhonous atau “tidak pada waktu yang bersamaan”. Tipe E-Learning ini lebih mudah diterapkan karena proses pembelajaran tidak terikat dengan waktu

atau durasi tertentu. Siswa dapat mengakses materi yang diberikan pada saat

mereka siap. Materi berupa paket yang dapat dijalankan pada komputer

manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar.

c. Model-Model E-Learning

Ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis

internet (e-learning) yaitu web couse, web centric course, dan web enhanched course (Rusman : 320).

(30)

2) Web centric course : penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional).

3) Web enhanched course : pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

d. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

1)Menurut Rusman (2013: 299) kelebihan penggunaan media pembelajaran

berbasis web atau e-learning yaitu:

 Memungkinkan siapapun, dimanapun, dan kapanpun untuk mempelajari

apapun.

 Pembelajaran bersifat individual.

 Pembelajar mudah mengakses informasi dari luar.

 Potensial bagi pembelajar yang memiliki keterbatasan waktu.

 Mendorong pembelajar untuk aktif dan mandiri dalam belajar sekaligus

memperkaya materi.

 Isi dan materi pelajaran dapat diperbarui dengan mudah.

2)Sedangkan kekurangan e-learning sebagai media pembelajaran diantaranya:

 Keberhasilan pembelajaran bergantung pada motivasi siswa.

 Kurangnya interaksi antara pengajar dengan siswa.

 Sering terjadi kendala teknis.

6. Open Source

a. Pengertian Open Source

Open Source merupakan software yang dapat secara bebas untuk dipergunakan, baik perseorang, komunitas, maupun dalam tingkatan lebih. Menurut

(31)

menggunakan kode program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet.

Open Source memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan program atau perangkat lunak dan melakukan perubahan pada kode sumbernya (source code) agar sesuai dengan tujuan pemanfaatan perangkat lunak tersebut.

b. Keuntungan dan Kerugian Open Source

1)Keunggulan Open Source dibanding dengan software yang bersifat komersial menurut Andi Wahju, dkk (2008: 7) antara lain:

 Gratis, atau dengan biayan yang minimal. Konsekuensi dari pemakaian

secara gratis ini adalah apabila pemakai menemukan pengembangan ataupun

perbaikan sekiranya bisa bermanfaat bagi pengguna yang lain (komunitas)

maka diwajibkan untuk berbagi informasi tersebut sehingga secara

keseluruhan aplikasi Open Source tersebut akan senantiasa berkembang dan

menjadi lebih baik.

 Mendapatkan kode sumber dan aplikasi, sehingga pengguna dapat

mempelajari secara langsung pembuatan aplikasi tersebut, serta dengan

mudah dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.

 Mendapatkan dukungan dari komunitas ataupun sesama pengguna aplikasi,

sebagai tanggung jawab moral untuk saling membantu.

 Suatu teknologi yang digunakan luas dan masal, membuktikan kehandalan

yang ada didalamnya serta tingkat fungsionalitas yang tinggi sebagai solusi

(32)

2)Kelemahan Open Source sendiri antara lain:

 Dengan menggunakan teknologi yang kode sumbernya tersebar secara luas

memunculkan kekhawatiran bahwa kelemahannya akan dapat secara mudah

diketahui

 Pendapat di kalangan korporat yang pesimis terhadap ada tidaknya

dukungan atau support langsung dari pihak pengembang sistem atau

aplikasi, apabila terdapat suatu masalah yang harus ditangani dengan segera.

7. Moodle Open Source Learning Platform

a. Pengertian Moodle

Moodle atau Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat course atau media pembelajaran dalam bentuk web. Moodle banyak

digunakan pada institusi-institusi yang menyediakan fasilitas e-learning, diantaranya Besmart UNY. Berdasarkan pendapat Prakoso (2005, 13), Moodle

adalah sebuah perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan

kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet.

b.Kelebihan Moodle

Moodle merupakan program open source yang dapat diunduh secara bebas, digunakan, dan dimodifikasi oleh siapapun dengan lisensi GNU

(General Public License). Beberapa kelebihan Moodle diantaranya:

1) Dapat diunduh dan dimodifikasi secara gratis karena bersifat open source.

(33)

3) Dapat diakses melalui perangkat apapun yang memiliki browser dan koneksi internet.

4) Mudah diinstal pada webserver dengan spesifikasi minimum.

5) Terdapat banyak plugin yang dapat ditambahkan untuk mengembangkan fungsi pada Moodle.

6) Memiliki sistem ujian dan penilaian yang mudah.

7) Terdapat pilihan bahasa untuk menyesuaikan dengan bahasa pengguna.

c. Manajemen Moodle

Berdasarkan pendapat Prakoso (2005, 48-51), untuk menyesuaikan desain yang

ditentukan, diciptakan beberapa manajemen yang mendukung. Berikut adalah

tiga tipe manajemen yang sangat signifikan dalam Moodle, yaitu:

1) Manajemen Situs

Situs dikelola oleh seorang administrator (admin). Admin ditetapkan

ketika setup. Plug-in theme memungkinkan admin untuk memilih warna

situs, layout (tampilan), font (ukuran huruf) sesuai dengan kebutuhan. Plugin modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi Moodle yang ada. Paket bahasa memungkinkan penyesuaian ke dalam banyak bahasa. Paket

ini dapat di-edit menggunakan editor web yang disertakan dalam Moodle. 2) Manajemen Pengguna

Moodle dirancang untuk mengurangi keterlibatan admin hingga

seminimum mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan

yang ada. Selain itu, Moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi

melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan

dalam integrasi dengan sistem yang telah ada.

(34)

 Pengajar berstatus penuh dapat mengontrol setting sebuah kursus

secara penuh, termasuk bagian kursus yang tidak dapat diakses oleh

pengajar lain.

 Pilihan format kursus dapat diatur sesuai periode, topik, atau diskusi

yang berfokus pada format sosial.

 Susunan aktivitas pelatihan yang fleksibel – forum, jurnal, kuis, resource, pilihan, survei, chat, dan workshop.

 Perubahan terkahir dalam kursus/pelatihan dapat langsung dilihat

pada homepage pelatihan. Hal ini akan sangat membantu

pemahaman komunitas dalam institusi pendidikan tersebut.

 Semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan dapat

ditampilkan dalam satu halaman serta dapat di-download dalam file spreadsheet.

 Pencatatan log dan pelacakan penuh terhadap pengguna. Laporan

aktivitas setiap murid tersedia dalam grafik serta detail dari

masing-masing modul (akses terakhir, total waktu akses) dengan

menyertakan keterlibatan setiap peserta didik secara detail ke dalam

satu halaman.

 Pengaturan skala. Para pengajar dapat mendefinisikan skala yang

akan digunakan dalam penilaian forum, penugasan dan jurnal.

B. Kerangka Pikir

Perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta saat ini seharusnya sudah

(35)

perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni,

pemananfaatan ICT belum maksimal.

Matakuliah Solfegio merupakan matakuliah praktek yang bertujuan melatih

kemampuan mendengar not atau ear training dan kemampuan membaca nada atau sight reading. Dalam melatih kemampuan solfegio, tidak dapat dilakukan secara

teoritis dan dalam waktu yang sangat singkat. Maka dari itu dibutuhkan suatu

media pembelajaran yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memperdalam

kemampuan solfegionya di luar perkuliahan.

Dengan memanfaatkan ICT dalam proses pembelajaran, dosen dapat

memberikan materi pengayaan kepada mahasiswa tanpa pertemuan tatap muka

tambahan. Dengan menggunakan sistem e-learning, mahasiswa dapat mengakses

materi dan latihan-latihan di luar perkuliahan.

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dapat diiplementasikan

dengan menggunakan perangkat lunak Moodle Open Source Learning Platform

dimana perangkat lunak ini tersedia secara Open Source. Sebelum dapat dipergunakan, pengembangan e-learning menggunakan Moodle Open Source Learning Platform harus melalui beberapa tahap utama yaitu analysis, design,

development implementation,dan evaluation. Pengembangan e-learning ini harus melalui beberapa kriteria penilaian meliputi: cakupan materi, keterpaduan,

tampilan e-learning, kebahasaan, dan kemudahan pengoperasian (navigasi).

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan studi literatur, diajukan hipotesis berupa media

pembelajaran e-learning dengan menggunakan Moodle Open Source Learning

(36)

pendidikan Seni Musik UNY, dengan fokus materi latihan kemampuan

pendengaran atau ear training pada pokok bahasan interval. Produk berupa

perangkat lunak ini dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa sewaktu-waktu dan

dari manapun dengan catatan komputer yang digunakan terhubung ke internet.

Mahasiswa dapat menempuh soal-soal latihan pada perangkat lunak ini dan dosen

dapat melihat hasil latihan yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

Soal-soal latihan pada perangkat lunak ini berupa audio yang dihasilkan secara

acak namun terkontrol, dimana mahasiswa mendengarkan nada yang diberikan

lalu diminta untuk mengidentifikasi kualitas interval yang dibunyikan tersebut.

Dengan latihan yang teratur menggunakan media ini diharapkan kemampuan

(37)

23

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Research and Development. Research And Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono 2011: 407).

Penelitian pengembangan ini menggunakan metode prosedural Borg &

Gall namun dibatasi hanya hingga tahap revisi produk setelah dilakukan

ujicoba. Alur penelitian pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut: Potensi dan

Gambar 1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D). (Sugiyono, 2012)

Potensi dan

(38)

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan 1. Potensi dan Masalah

Menurut Sugiyono (2012:409-410), potensi adalah segala sesuatu yang

bila didayagunakan akan menjadi nilai tambah, sedangkan masalah adalah

penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah

tertentu bisa dijadikan potensi jika dilakukan inovasi yang tepat. Peneliti

melakukan wawancara dan observasi awal guna mengidentifikasi potensi

dan masalah yang ada pada perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni

Musik Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi, peneliti menyimpulkan bahwa proses perkuliahan Solfegio di

Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY memiliki masalah berupa terbatasnya

waktu tatap muka di kelas dan jumlah mahasiswa yang cukup banyak yaitu

15 hingga 20 orang setiap kelas. Sedangkan materi perkuliahan Solfegio

mencakup materi praktek yang berupa latihan ear training dan sight reading

yang perlu dilatih secara intensif dan berkelanjutan.

Mata kuliah Solfegio merupakan salah satu matakuliah yang

menentukan tingkat keterampilan mahasiswa dalam kemampuan bermusik.

Dalam mata kuliah ini mahasiswa dituntut untuk dapat mengidentifikasi

komponen dasar dalam musik seperti nada, ritme, melodi, interval, dan akor.

Kemampuan solfegio ini diimplementasikan dalam aktifitas bermusik

seperti memainkan lagu, membaca notasi, bahkan menciptakan lagu.

Namun, kesempatan mahasiswa untuk melatih kemampuan solfegionya

terbatas pada aktifitas kuliah tatap muka. Dimana perkuliahan Solfegio

berdurasi 2 x 50 menit dalam satu minggu. Dengan jumlah mahasiswa 15

(39)

latihan solfegio di luar kelas secara mandiri, namun belum ada sistem yang

memungkinkan dosen untuk mengontrol dan melihat perkembangan

mahasiswa yang berlatih secara mandiri.

Universitas Negeri Yogyakarta mencanangkan program UNY sebagai

World Class University dimana salah satu indikatornya adalah menerapkan

ICT dalam proses pendidikannya. Dengan adanya program ini, terdapat

potensi untuk mengembangkan sebuah instrumen dengan Information and

Communication Technology sebagai media untuk mendukung pembelajaran mandiri mahasiswa yang sekaligus menjadi media kontrol bagi dosen untuk

mengetahui perkembangan mahasiswanya. Infrastruktur yang disediakan

oleh universitas berupa website e-learning yang dapat diakses pada alamat besmart.uny.ac.id ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengatasi

masalah tersebut diatas.

2. Pengumpulan Data

Dari berbagai masalah dan potensi yang dapat dikembangkan,

diperlukan data agar produk yang akan dikembangkan ini secara rasional

memungkinkan untuk dibuat. Untuk merencanakan produk yang akan

dikembangkan, digunakan informasi faktual yang didapat dengan berbagai

metode dan sumber, diantaranya:

a. Jadwal perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

b. Materi latihan ear training yang diajarkan di perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

(40)

3. Desain Produk

Penelitian ini menghasilkan produk akhir berupa media pembelajaran

yang efektif dan mudah untuk digunakan. Desain dibuat sedemikian rupa

agar pengguna produk ini yaitu dosen dan mahasiswa nantinya dengan

mudah mengakses materi perkuliahan Solfegio berupa ear training tanpa terbatas waktu dan tempat perkuliahan. Produk ini berupa halaman website yang dapat diakses melalui internet menggunakan berbagai perangkat yang

memiliki fasilitas internet browser.

4. Validasi Desain

Desain yang dibuat akan divalidasi oleh expert yang berpengalaman

untuk menilai secara rasional apakan desain ini dinilai efektif. Desain ini

divalidasi oleh tenaga ahliyang memiliki kompetensi dalam bidang media

pembelajaran dan dosen solfegio sebagai ahli materi.

Validasi desain pada penelitian ini akan mencakup modifikasi kode

sumber pada perangkat lunak Moodle untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian, juga materi perkuliahan Solfegio yang dapat

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini.

5. Revisi Desain

Setelah melalui proses validasi desain oleh ahli, dilakukan perbaikan

terhadap kelemahan-kelemahan yang dikemukakan oleh tenaga ahli. Selain

itu juga mempertimbangkan masukan dari para ahli untuk menambahkan

(41)

6. Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat selanjutnya diujicoba secara terbatas

pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik. Menurut Emzir

(2011:273) Ujicoba dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari produk

yang telah dikembangkan.

Ujicoba produk dilakukan dengan menggunakan jaringan internet

dimana mahasiswa dapat mengakses produk yang diujikan melalui

perangkat yang dimiliki, baik itu laptop, tablet, maupun telepon genggam. Untuk keperluan pengumpulan data, dosen dan mahasiswa yang telah

menguji produk kemudian mengisi angket yang telah dirancang oleh

peneliti.

7. Revisi Produk

Dari Ujicoba terbatas yang dilakukan, data yang didapat kemudian

diolah. Jika ditemukan kekurangan dan kelemahan dari produk yang

dikembangkan, maka dilakukan perbaikan. Perbaikan dapat berupa materi

perkuliahan, tampilan website, maupun fungsi dan sistem penilaian.

8. Produk Akhir

Hasil perbaikan dari produk yang diujicobakan secara terbatas merupakan

produk akhir pengembangan. Produk ini dianggap sudah layak dan dapat

diterapkan pada skala yang lebih besar.

C. Subjek Penelitian

1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik

Mahasiswa pada jurusan pendidikan seni musik merupakan sasaran

(42)

Open Source Learning Platform. Pertimbangan mahasiswa sebagai sasaran pengguna produk tersebut adalah:

a. Mahasiswa jurusan musik memerlukan kemampuan pendengaran agar

dapat menempuh matakuliah praktek dengan baik.

b. Mahasiswa memiliki akses pada situs besmart.uny.ac.id dimana situs

tersebut menggunakan Moodle yang dapat dipasang plugin untuk ear training ini.

c. Mayoritas mahasiswa memiliki perangkat atau dapat mengakses

perangkat yang dapat digunakan untuk media pembelajaran ini.

2. Dosen Mata Kuliah Solfegio

Pertimbangan dosen sebagai subjek penelitian diantaranya:

a. Dosen secara langsung akan menggunakan media pembelajaran ini

dalam proses belajar mengajar Solfegio yang mencakup materi

interval.

b. Dosen memiliki pemahaman terkait materi yang akan disampaikan

melalui media pembelajaran e-learning ini.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Untuk mendapatkan sampel yang beragam, responden diambil dari mahasiswa

beberapa kelas yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Pengujian

dilakukan selama 2 hari pada tanggal 27 dan 28 Juli 2015.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

(43)

yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah adalah pedoman

observasi, wawancara, dan angket.

1. Observasi

Obeservasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran ear training materi interval pada matakuliah Solfegio di

Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

2. Angket

Penyebaran angket digunakan untuk mendapatkan informasi yang

mencakup beberapa aspek, yaitu aspek tampilan, materi, dan kemudahan

operasional media.

No Kriteria Media 4 3 2 1

Aspek tampilan dan navigasi

1 Apakah tampilan media ini menarik?

2 Apakah jenis huruf yang digunakan mudah dibaca?

3 Apakah warna huruf sesuai dengan latar belakang?

4 Apakah petunjuk dan perintah dalam mengerjakan soal latihan jelas?

5 Apakah tata letak tombol dan navigasi mudah dipahami?

6 Apakah audio pada soal dapat didengarkan dengan jelas?

7 Apakah tampilan media pada smartphone sesuai dan berfungsi?

Aspek kegunaan

8 Apakah soal latihan untuk ear training interval mudah digunakan dan dipahami?

(44)

10 Apakah ada manfaat yang timbul dalam penggunaan media pembelajaran ini?

Aspek materi

11

Apakah soal latihan mencakup semua materi interval yang diberikan pada perkuliahan?

12

Apakah media audio sesuai untuk

diterapkan sebagai pendukung mata kuliah solfegio dengan materi interval?

13 Apakah soal latihan interval sesuai dengan latihan yang diberikan pada perkuliahan?

14

Apakah mahasiswa tertarik untuk menggunakan media ini sebagai bahan latihan Solfegio secara mandiri? Aspek kemudahan akses

15 Apakah media pendukung pembelajaran ini mudah diakses?

16 Apakah soal latihan dapat diikuti dengan mudah?

17 Bagaimana kecepatan untuk membuka halaman website pada media ini?

3. Kuisioner

Daftar pertanyaan wawancara dalam penelitian ini berisi tentang

pengalaman subjek penelitian dalam menggunakan media pembelajaran

yang dikembangkan. Diantaranya mencakup aspek tampilan website e-learning dan aspek kemudahan pengoperasian. Pertanyaan kuisioner adalah

sebagai berikut:

a. Apa perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses media ini?

b. Koneksi internet apa yang digunakan untuk mengakses media ini

(Seluler/modem/Wifi)?

(45)

d. Apa kekurangan yang Anda temukan pada media ini?

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dibagi menjadi dua jenis, yaitu analisis data

kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisa ini digunakan untuk mengolah data

yang diperoleh dari data yang dihimpun dari observasi, angket, dan wawancara.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif berupa pemaparan data kualitatif dari responden

setelah melakukan ujicoba produk. Sumber data kualitatif berasal dari data

wawancara secara langsung dan tanggapan tertulis pada saat mengisi

angket. Data kualitatif ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan

pengembangan produk di kemudian hari.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis untuk data yang diperolah dari angket menggunakan rumus:

1) Rumus data per item

� =�� � %

Keterangan:

P = Persentase (%)

X = Jumlah skor jawaban dari responden

Xi = Jumlah skor maksimal dari instrumen

2) Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan item

� =∑ ��∑ � × %

Keterangan:

(46)

∑x = Jumlah keseluruhan skor jawaban seluruh responden

∑xi = Jumlah keseluruhan skor maksimal dalam keseluruhan instrumen

Setelah didapatkan hasil dari data yang diolah dengan menggunakan

rumus diatas, hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria kelayakan sebagai

berikut:

Kategori Persentase Kualifikasi Ekuivalen

4 86% - 100% Tidak direvisi Sangat layak

3 76% - 85% Tidak direvisi Layak

2 56% - 75% Perlu direvisi Cukup layak

1 ≤ 55% Harus direvisi Tidak layak

Tabel 1 Kriteria tingkat kelayakan bahan ajar berbasis web (Sugiyono, 2008: 417-421).

Keterangan tabel kriteria tingkat kelayakan:

1) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase 86% - 100%, maka media tersebut tergolong kualifikasi

sangat layak dan tidak perlu direvisi.

2) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase 76% - 85%, maka media tersebut tergolong kualifikasi

layak dan tidak perlu direvisi.

3) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase 56% - 75%, maka media tersebut tergolong kualifikasi

cukup layak tetapi perlu direvisi.

4) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

(47)

Produk bahan ajar berbasis web yang dikembangkan akan dikatakan berhasil dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran apabila

(48)

34

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Potensi dan Masalah

Mata kuliah Solfegio merupakan salah satu matakuliah yang menentukan

tingkat keterampilan mahasiswa dalam kemampuan bermusik. Mata kuliah ini

menuntut mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi komponen dasar dalam musik

seperti nada, ritme, melodi, interval, dan akor. Kemampuan solfegio ini penting

dikuasai oleh mahasiswa karena nantinya akan diimplementasikan dalam aktifitas

bermusik seperti memainkan lagu, membaca notasi, bahkan menciptakan lagu. Namun,

kesempatan mahasiswa untuk melatih kemampuan solfegionya terbatas pada aktifitas

kuliah tatap muka. Dimana perkuliahan Solfegio berdurasi 2 x 50 menit dalam satu

minggu. Dengan jumlah mahasiswa 15 hingga 20 orang tiap kelas. Sebagai alternatif,

mahasiswa dapat melakukan latihan solfegio di luar kelas secara mandiri, namun belum

ada sistem yang memungkinkan dosen untuk mengontrol dan melihat perkembangan

mahasiswa yang berlatih secara mandiri.

Universitas Negeri Yogyakarta mencanangkan program UNY sebagai World

Class University dimana salah satu indikatornya adalah menerapkan ICT dalam proses

pendidikannya. Dengan adanya program ini, terdapat potensi untuk mengembangkan

sebuah instrumen dengan Information and Communication Technology sebagai media

untuk mendukung pembelajaran mandiri mahasiswa yang sekaligus menjadi media

kontrol bagi dosen untuk mengetahui perkembangan mahasiswanya. Infrastruktur yang

disediakan oleh universitas berupa website e-learning yang dapat diakses pada alamat

besmart.uny.ac.id ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengatasi masalah

(49)

B. Pengumpulan Data

Untuk merancang produk akhir yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat

diterapkan dalam proses belajar mengajar diperlukan data-data tentang keadaan

sebenarnya pada Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY. Data ini kemudian digunakan

sebagai acuan untuk mengembangkan produk media pembelajaran.

1. Jadwal Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY dibagi menjadi 2

semester yaitu Solfegio 1 pada mahasiswa semester 1 dan Solfegio 2 pada semester

2. Jumlah kelas dibagi menjadi 2 kelas dengan jumlah mahasiswa tiap kelas

sebanyak 15 orang.

Jadwal mata kuliah Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY dan

jumlah mahasiswa per kelas pada semester 2 tahun ajaran 2014:

2. Silabus Ear Training pada Perkuliahan Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY.

Mata kuliah Solfegio di Jurusan pendidikan Seni Musik UNY diampu oleh

Bapak Fuadi, S.Sn., M.A dan Drs. Agustianto, M.Pd. Ear Training yang diajarkan

pada mata kuliah ini mencakup materi nada, ritme, interval, dan akor. Data materi

ear training pada mata kuliah ini tertuang dalam silabus.

3. Perangkat Lunak yang Digunakan Pada Situs E-learning Universitas Negeri Yogyakarta

Situs e-learning di Universitas Negeri Yogyakarta yang tersedia bagi dosen dan

(50)

C. Desain Produk

Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa

perangkat lunak berbasis website yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai

media pembelajaran solfegio berupa ear training atau latihan pendengaran, dalam

penelitian ini terbatas hanya pada materi interval. Produk ini dikembangkan

berdasarkan perangkat lunak Moodle versi 2.7. Program yang akan disesuaikan dengan penelitian ini adalah plugin untuk perangkat lunak Moodle yaitu Music Theory Question

Type yang dibuat oleh Dr. Eric Brisson dari Winona State University dan didistribusikan secara Open Source melalui website www.moodle.org.

Produk berupa media pembelajaran sebagai pendukung proses belajar

mengajar ini diharapkan dapat beroperasi sesuai bagan berikut:

Gambar 3. Desain Proses Pembelajaran Menggunakan Media E-learning

1. Perangkat Lunak Moodle

Perangkat lunak Moodle diinstal pada webserver yang memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut:

- Webserver Apache atau IIS

- PHP versi 5.3.2

- Database MySQL minimal versi 5.1.33 Perkuliahan tatap muka

Dosen membuat soal latihan e-learning

Mahasiswa melakukan latihan mandiri melalui e-learrning

Hasil latihan mandiri terekam dan dapat diakses oleh dosen

Dosen mendapat feedback berupa nilai dari latihan mandiri mahasiswa

(51)

Gambar 4. Tampilan Awal Moodle Setelah Terinstal

2. Desain Tampilan

Tampilan tema Moodle diubah dari tampilan standar dengan menggunakan tema Elegance yang didistribusikan secara Open Source melalui

http://moodle.org. Tema ini menggunakan Bootstrap versi 3 yang memungkinkan tampilan website lebih menarik dan dapat menyesuaikan

dengan ukuran layar komputer yang digunakan oleh pengguna.

(52)

Gambar 6. Tampilan Baru Setelah Dipasang Tema "Elegance"

Setelah terpasang, tampilan website berubah warna menjadi biru dan

dengan tata letak yang sedikit berbeda dengan tampilan standar. Pada saat

dicoba melalui perangkat telepon genggam dengan ukuran layar yang lebih

kecil, tata letak website menyesuaikan secara otomatis agar tetap terlihat dan

berfungsi dengan baik.

(53)

3. Plugin Teori Musik

Plugin Music Theory Question Type ini dibuat oleh Dr. Eric Brisson dari

Winona State University. Kelebihan dari plugin ini adalah dapat membuat soal secara random dengan parameter tertentu. Pengajar dapat membuat soal acak

dengan menentukan kuantitas dan kualitas interval yang boleh muncul pada soal

yang ditampilkan tanpa harus menulis soal satu per satu.

Gambar 8. Menu Question Type Music Theory Terpasang Pada Moodle

Secara default jenis soal latihan dengan menggunakan plugin Music

Theory Question Type ini hanya dapat menampilkan soal berupa teks dan notasi. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian ini, plugin akan dimodifikasi agar dapat menampilkan soal berupa suara dengan cara mengubah kode

(54)

4. Pembuatan Soal dan Materi Latihan Ear Training

Gambar 9. Menu Edit Course

Pembuatan soal untuk materi latihan ear training dapat dilakukan pada

menu Course > Solfegio > Edit Course > Edit Quiz. Dosen dapat memasukkan soal-soal latihan secara manual atau menggunakan plugin ini untuk

meng-generate soal secara acak.

(55)

Gambar 10. Menu Topik Bahasan

Dosen dapat memberi judul pada setiap topik bahasan sesuai dengan

silabus perkuliahan.

Gambar 11. Menu Pilihan Bentuk Aktivitas

Pada setiap topik bahasan, terdapat pilihan untuk memasukkan beberapa

jenis kegiatan yang bisa dilakukan, seperti memberi tugas, chat, memberi materi perkuliahan, kuis, dan lain-lain. Untuk membuat kegiatan ear training pada

(56)

Gambar 12. Halaman Edit Kuis

Pada halaman edit quiz, dosen dapat memasukkan soal-soal untuk ear training. Tipe soal untuk ear training ini menggunakan plugin yang telah kita

pasang yaitu music theory.

(57)

Gambar 14. Menu Pilihan Soal

Soal latihan dapat dipilih dari berbagai soal yang tersedia, seperti

menulis nada, mengidentifikasi tanda kunci, menulis atau mengidentifikasi

interval, mengidentifikasi akor, dan lain-lain. Untuk keperluan penelitian ini

tipe soal yang digunakan adalah interval indentification dimana mahasiswa

diminta untuk mengidentifikasi nama interval yang diberikan.

Gambar 15. Pilihan Paranada Untuk Soal Yang Akan Dibuat

Parameter lain yang dapat dipilih diantaranya paranada, posisi nada

kedua pada soal interval, dan kualitas interval apa saja yang akan muncul pada

(58)

Gambar 16. Pilihan Posisi Nada Kedua Pada Soal Interval

(59)

Gambar 18. Soal Mengidentifikasi Kualitas Interval Masih Berupa Notasi

Pada fungsi asli dari plugin music theory, soal yang muncul masih

berupa notasi visual. Dibutuhkan modifikasi kode sumber untuk mengubah soal

visual tersebut menjadi audio sesuai yang diharapkan.

Gambar 19. Soal Mengidentifikasi Kualitas Interval Diubah Menjadi Suara

Pada desain akhir, soal berupa audio dari dua buah nada akan dapat

dimainkan pada saat siswa masuk ke halaman soal latihan. Siswa dapat

memainkan nada tersebut secara terpisah. Pada setiap soal terdapat petunjuk

(60)

D. Validasi Desain

Validasi desain dilakukan untuk mengetahui apakah media pembelajaran yang

dikembangkan, menurut para validator dapat digunakan atau masih belum dapat

digunakan. Validator mencakup ahli media yang memiliki kompetensi dan pemahaman

mengenai media yang dikembangkan yaitu Moodle dan juga ahli materi yang memiliki

kompetensi dalam materi ear-training pada mata kuliah Solfegio.

1. Instrumen Uji Validitas Media

Validasi media diuji oleh Dosen Teknik Informatika UNY Bapak Nurkhamid,

Ph.D dengan aspek dan kriteria kelayakan sebagai berikut:

a. Tampilan desain.

b. Konsistensi dan navigasi.

c. Kemudahan penggunaan media.

d. Fungsional media.

2. Instrumen Uji Validitas Materi

Validasi materi oleh dosen mata kuliah Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni

Musik UNY Bapak Fuadi, S. Sn., M.A. Aspek dan kriteria yang diujikan yaitu:

a. Kualitas materi.

b. Manfaat media.

c. Kemudahan penggunaan.

3. Hasil Uji Ahli Media dan Ahli Materi a. Hasil Validasi Ahli Media

Penilaian ahli media dilakukan pada Jumat, 29 Mei 2015 bertempat di kantor

UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta. Penilaian dilakukan dengan

menguji media e-learning pada perangkat komputer dan smartphone oleh Bapak

(61)

- Nilai total: 49 poin

- Skor maksimal: 52 poin

Kriteria kelayakan menurut ahli media dapat dihitung menggunakan rumus

berikut:

∑x = Jumlah keseluruhan skor jawaban seluruh responden

∑xi = Jumlah keseluruhan skor maksimal dalam keseluruhan instrumen

Dari perhitungan tersebut media ini masuk dalam kriteria sangat layak.

Namun ahli media juga menemukan adanya beberapa suara yang hilang pada

nada-nada tertentu dan menyarankan untuk segera diperbaiki.

b. Hasil Validasi Ahli Materi

Validasi materi dilakukan dengan menghadirkan expert yaitu dosen mata kuliah Solfegio di Jurusan Pendidikan Seni Musik UNY Bapak Fu’adi, S. Sn, M.A. Penilaian dilakukan dengan menguji rancangan materi secara online pada alamat

http://kelas.bicaramusik.com. Penilaian dari ahli materi diperoleh sebagai berikut:

- Nilai total: 35 poin

- Skor maksimal: 44 poin

Kriteria kelayakan menurut ahli materi dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

� =∑ �∑ �

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D). (Sugiyono, 2012)
Tabel  1 Kriteria tingkat kelayakan bahan ajar berbasis web (Sugiyono, 2008: 417-421)
Gambar 3. Desain Proses Pembelajaran Menggunakan Media E-learning
Gambar 4. Tampilan Awal Moodle Setelah Terinstal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan farmasi Indonesia, mengelola bisnis dengan rencana investasi bertujuan untuk mengintegrasikan Enterprise Resource Planning (ERP) yang dinamis untuk

Dari hasil pembahasan identifikasi kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada anak Retardasi Mental diatas yang mencakup fakta dan teori yang ada, sebagian besar dari

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Profil Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Jombang Periode Januari –6. Desember

Prakarsa dan peran aktif masyarakat serta memberdayakan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) secara optimal dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Mewujudkan

Untuk memperoleh suatu keluaran pada suatu harga tertentu (selain harga awal U(0)) pada sistem kendali dengan menggunakan alat kendali proporsional (P) diperlukan

Penulisan prosedur diawali dengan kata Procedure pada bagian deklarasi program dan cukup menuliskan nama prosedur yang dibuat pada bagian Implementasi.