KEDUDUKAN
PALESTINA DAN PBB
DI UNESCO
REVITALISASI PERAN OKI
UNTUK MEWUJUDKAN
NEGARA PALESTINA MERDEKA
Konflik Israel – Palestina
Keberpihakan tanpa batas dan
membabi buta AS kepada Israel
dalam konflik Arab- Israel
=
akar dari ketidakadilan global
(gombalisasi internasional) yang
mendorong terjadinya berbagai
Amien Rais, kawasan Timteng menepati kedudukan strategis dalam percaturan-percaturan politik internasional kontemporer karena beberapa alasan sebagai berikut :
1. Kawasan ini menyimpan reserve (cadangan) minyak paling besar di dunia, sehingga dalam era dimana energi minyak menjadi barang yang sangat vital dan langka, Timteng memegang peranan sangat menentukan dalam percaturan politik dan ekonomi internasional
3. Berkat bonanza minyak tersebut, Timteng telah menjadi benua ekonomi yang mampu menyedot berbagai komoditas dari luar. Negara-negara industri dari Barat maupun dari Asia (Jepang, Korsel, Hongkong dan Taiwan) selalu mengincar Timteng untuk pemasaran berbagai produk industri merdeka. Implikasinya Timteng tidak saja memiliki nilai strategis, tetapi juga ekonomis.
4. Konflik antar negara Timteng, terutama konflik Arab-Israel memiliki dimensi internasional dan melibatkan negara-negara super kuat AS dan Rusia.
Perdamaian dan keamanan
Penjelasan di atas menggambarkan betapa penting dan strategisnya posisi Timteng dalam percaturan politik internasional.
PALESTINA, UNESCO DAN
PBB
Populasi
Palestina terdiri atas Islam,
Yahudi dan Kristen.
Tapi rezim zionis Israel berupaya dengan
segala cara
menerapkan kebijakan yahudisasi di Palestina.
Karena itu, penerimaan Palestina menjadi anggota penuh UNESCO sangat-sangat penting dan strategis.
Setidaknya dengan demikian lembaga khusus PBB ini dapat mengerem nafsu jahat zionis Israel untuk menghancurkan dan menghapus budaya Palestina di daerah pendudukan.
Pasal 4 Piagam PBB, mengatur tentang persyaratan suatu negara agar dapat diterima sebagai anggota PBB:
Secara politik, Indonesia sebagai anggota OKI dalam berbagai forum internasional termasuk dalam forum OKI telah memberi dukungan politik yang cukup signifikan bagi berdirinya negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Yerussalem sebagai ibukotanya.
Realisasi dari dukungan politik tersebut dilanjutkan dalam bentuk dukungan diplomatik, yakni pengakuan terhadap keputusan Dewan Nasional Palestina (Palestinien National Council) untuk memproklamamirkan Negara Palestina Merdeka tanggal 15 November 1988.
Namun dukungan RI saja tidak cukup untuk mengantarkan Palestina benar-benar menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat .
Palestina membutuhkan dukungan penuh dari semua negara anggota OKI.
Kita berharap dengan bergulirnya reformasi di negara-negara Arab saat ini, kondisinya akan berubah secara signifikan.
Tidak demokratis
Tidak representatif
Indonesia sebagai “the biggest Muslim State at the world” punya tanggung jawab moral dan politik untuk mendorong OKI dan negara-negara angg. GNB ke arah restrukturisasi PBB